Remaja SMP di Tangsel Diduga Sodomi Empat Bocah

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang remaja kelas dua SMP di Tangerang Selatan (Tangsel), diduga melakukan pencabulan dan kekerasan seksual terhadap empat bocah laki-laki tetangganya di Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Banten.

Yosa, Anggota Satgas Perlindungan Anak Kelurahan Jombang menyebut, keempat korban tersebut mengalami tindak kekerasan seksual berupa sodomi yang dilakukan oleh I, yang merupakan tetangga para korban.

“Dari pengakuan keempat korban diajak kerumah pelaku dengan iming-iming akan diberikan uang sebesar Rp5.000,” kata Yosa saat ditemui Kabar6.com, Kamis (26/5/2016).

Sesampainya dirumah pelaku, keempat bocah berinisial M (6), F (8), A (7), dan I (6) itu dicekoki film porno yang diakses melalui sebuah handphone milik pelaku. 

“Jadi mereka diajak nonton film porno dulu sama pelakunya” terang Yosa lagi.

Selanjutnya, pelaku kemudian menyodomi keempat korban yang masih polos itu. “Salah seorang korban cerita, Dia lihat ada cairan seperti susu yang keluar dari kemaluan pelaku saat menyodomi rekannya yang lain,” tutur Yosa.

Kini, keempat orang tua para telah membuat laporan atas dugaan tindakan sodomi yang dilakukan I. Polisi dari Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tangsel, akhirnya membawa tiga bocah tersebut ke RSUD Tangsel, untuk dilakukan visum.

Namun berdasarkan keterangan Yosa, hasil Visum yang dilakukan RSUD Tangsel kepada tiga bocah itu baru akan keluar tiga hari setelah pemeriksaan.

“Ya tiga korban saja yang ikut divisum, karena orang tua korban yang satu tidak bersedia, untuk hasil visumnya pihak RSUD baru bisa mengeluarkan tiga hari setelah pemeriksaan,” pungkas Yosa. **Baca juga: Populasi Pengangguran di Tangsel Capai 42.058 Orang.

Sementara, hingga berita ini disusun, Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan,  belum berhasil dikonfirmasi terkait dugaan peristiwa kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur tersebut. **Baca juga: Polisi Sergap Pemuda Bawa Sabu Ratusan Juta di Alam Sutera.

Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari kapolres Tangsel perihal laporan tersebut.(ard)

**Baca juga: Rawan Longsor, Tahura Banten Ditutup Sampai Lebaran.




Populasi Pengangguran di Tangsel Capai 42.058 Orang

sejumlah warga saat menyambangi job fair di Tangsel.(yud)

Kabar6-Jumlah angka pengangguran yang setiap tahunnya terus meningkat, kini menjadi masalah nasional. Termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jumlah cukup signifikan.

Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Trnsmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya mengatakan, hingga Mei ini tercatat ada sebanyak 620.543 orang termasuk dalam angkatan kerja. Populasinya diluar daerah karena pengaruh urbanisasi.

“Warga di Tangsel yang belum bekerja atau masih mencari pekerjaan ada sebanyak 42.058,” katanya saat membuka pameran acara Job Fair di Kecamatan Serpong, Kamis (26/5/2016).

Sedangkan angka warga yang telah bekerja, sebut Purnama, ada sebanyak 578.485 orang. “Diharapkan dari pameran Job Fair ini banyak pelamar yang dapat diterima kerja,” harapnyanya.

Purnama sebutkan, tahun lalu dari program serupa ini telah berhasil menfasilitasi ribuan warga melamar pekerjaan. Total jumlah warga yang tertampung lewat lowongan pekerjaan diberbagai industri mencapai 3.148 orang. **Baca juga: Warga Pengangguran, Coba Intip Bursa Lowongan di Serpong.

Ditambahkan, pada Job Fair 2016 ada 50 perusahaan skala menengah dan besar berpartisipasi. Rinciannya, perusahaan umum sebanyak 39 perusahaan, 3 rumah sakit, 3 perusahaan retail, 2 perbankan, dan 3 transportasi. **Baca juga: Krisis…! Serapan APBD Tangsel Masih Dikisaran 10 Persen.

“Dari 50 perusahaan yang terlibat, membuka formasi lowongan kerja sebanyak 7.172 lowongan,”ungkap mantan Camat Ciputat Timur ini.(yud)

**Baca juga: Baperjakat Tangsel Dikabarkan Pecat Oknum PNS?.




Baperjakat Tangsel Dikabarkan Pecat Oknum PNS?

Area lahan parkir kendaraan bermotor di RSU Tangsel.(cep)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Bapperjakat) dikabarkan telah resmi mencopot status Pegawai Negeri Sipil terhadap seorang pegawai berinisial I.

Langkah tegas itu ditempuh menyusul adanya keputusan berkekuatan hukum tetap atas kasus yang menjerat PNS perempuan tersebut. Informasi yang dihimpun kabar6.com, I merupakan aparatur Pamong Praja yang bertugas di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel.

I telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Oknum PNS itu diciduk aparat di Gedung Bundar atas kasus pelanggaran pengelolaan area lahan parkir kendaraan bermotor di RSU Kota Tangsel.

“Sudah terkonfirmasi infonya A1. I sudah dipecat sebagai PNS‎ karena vonisnya lebih dari lima tahun,” kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya, Rabu (25/5/2016).

Secara terpisah,‎ Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI, Amir Yanto melontarkan nada ambigu ketika ditanyai kebenaran perihal ada dan telah rampungnya proses penanganan kasus hukum yang menjerat I.

“He he info belum ada mas,” singkat mantan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan itu. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Masih Selidiki Kasus Parkir Meter di Tangsel.

Sementara it‎u, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Firdaus saat dihubungi lewat pesan singkat belum merespon. Hingga berita ini diturunkan kabar6.com terus berupaya mengkonfirmasi ke pejabat terkait ihwal kabar tersebut.(yud)




Krisis…! Serapan APBD Tangsel Masih Dikisaran 10 Persen

Kepala Bappeda Kota Tangsel, Teddy Meiyadi.(yud)

Kabar6-Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) dari alokasi kas daera‎h tahun ini yang dikelola oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diprediksi bakal kembali melonjak.

Tercatat, pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015, jumlah dana segar yang tidak terserap mencapai Rp756 miliar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Teddy Meiyadi mengakui ihwal kondisi diatas.

Sejumlah pejabat pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun sudah dimintai keterangan perihal sebab penyerapan anggaran kegiatan masih sangat rendah.

“Kalau dibilang krisis, ya (tahun) ini krisis.‎ Sekarang persentase angka penyerapannya baru mencapai 10 persen,” katanya kepada wartawan, Selasa (24/5/2016).

‎Teddy menguraikan, faktor utama penyebabserapan anggaran kas daerah sangat rendah bisa dilihat dari progres kegiatan yang digulirkan oleh masing-masing SKPD.

Padahal, jika melihat tabel jadwal rencana kerja (time table), seharusnya sudah banyak paket pekerjaan terlaksanaka. “Mestinya sudah berjalan kalau melihat time table,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tangsel, Mochamad Ramlie meminta kepada Pemkot Tangsel melakukan percepatan. Hngga akhir Mei ini saja belum ada satu pun proyek pembangunan yang berjalan.

“Kami (lembaga legislatif) akan melakukan monitoring dan evaluasi realisasi program SKPD di lingkungan Pemkot Tangsel,” ketus politisi asal Partai Golkar itu.

Ramlie mengklaim, langkah kebijakan pengawasan kinerja terhadap lembaga eksekutif tujuannya sangat strategis. Terutama untuk memperoleh kepastian dan mengukur pada tahun ini pelaksanaan program kegiatan di semua SKPD Tangsel bisa sesuai target yang diharapkan. **Baca juga: Pemkot Tangsel Mesti Evaluasi Perencanaan Kerja.

Ramlie bilang, rendahnya penyerapan anggaran dapat berdampak terhadap lambatnya proses pembangunan daerah. Maka secara otomatis nominal angka Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) pun akan kembali membengkak. Bahkan terancam bisa lebih parah dari tahun sebelumnya. **Baca juga: Silpa APBD Tangsel 2016 Terancam Membengkak Lagi.

“Solusinya, kalau memang diprediksi tidak akan bisa dikerjakan atau dikejar sampai akhir tahun ini. Ya dikembalikan ke kas negara,” bilangnya.(yud)

**Baca juga: Curi Motor di Polsek Pondok Aren, Mantan OB Ditangkap.




Curi Motor di Polsek Pondok Aren, Mantan OB Ditangkap

Komplotan maling motor yang disergap polisi.(yud)

Kabar6-Komplotan pencuri sekaligus pedagang sepeda motor tanpa surat-surat alias bodong, disergap Tim Buser Reskrim Polsek Serpong, di Jalan Baru Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketiga pelaku yang diamankan terbilang masih remaja. Mereka masing-masing berinisial AL, AYM dan YR. Belakangan diketahui, bila AL ternyata pernah bekerja sebagai Office Boy (OB) di Polsek Pondok Aren.

“Tim Buser sengaja memancing ketiga pelaku untuk bertransaksi‎ sepeda motor, dan langsung disergap,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, SKP Mansuri, Rabu (25/5/2016).

Sedianya, penyergapan itu dilakukan setelah sebelumnya polisi mendapat informasi dariw arga terkait peredaran sepeda motor tanpa surat kepemilikan yang sah.

Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi memancing komplotan tersebut, dengan berpura-pura memesan sepeda motor bodong jenis Yamaha Mio. Dan, begitu pelaku muncul dengan barang bukti, langsung disergap. **Baca juga: Warga Resah, Kawasan di Pondok Aren Terendam Banjir.

“Dari hasil pemeriksaan, pelaku AL mengaku telah dua kali mencuri sepeda motor di halaman parkir Polsek Pondok Aren, tempat dimana sebelumnya dia bekerja sebagai OB,” ujar Mansuri lagi. **Baca juga: Operasi Patuh Kalimaya di Tangerang, Pelanggar Jalani Sidang Ditempat.

Kini, ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tangsel.(yud)




Warga Resah, Kawasan di Pondok Aren Terendam Banjir

Banjir yang melanda kawasan Pondok Aren, Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Sejumlah warga di Komplek Perumahan Pajak, Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku sangat khawatir dengan banjir yang acap menyergap wilayah tersebut.

Buruknya sistem drainase yang ada, diindikasi menjadi penyebab utama munculnya genangan air. Warga berharap, pemerintah bisa bertindak, mengingat banjir yang melanda wilayah itu sudah menjadi langganan.

Pantauan langsung awak kabar6.com, genangan air‎ di komplek Perumahan Pajak, Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, pada Selasa (24/5/2016) malam, bahkan mencapai hingga 60 centi meter.

Padahal, hujan yang melanda wilayah itu masih kurang dari dua jam. “Komplek sini mah emang langganan banjir mas,” kata Aji, salah satu warga Pondok Aren.

Aji mengindikasi, bila genangan banjir yang terus melanda kawasan perumahan itu ditenggarai akibat buruknya sistem jaringan saluran pembuangan air atau drainase.

“Penyebab utama banjir karena adanya penyempitan diameter got pada sisi kanan dan kiri jalan. Terlebih kini kehadiran cluster semakin banyak. Belum lagi ditambah kiriman air dari atas komplek,” ujar Aji sambil melipat kain celana panjang yang dipakainya.

Sementara, Mega, warga lainnya mengatakan, bila seharusnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DMBDSDA) Kota Tangsel cepat tanggap dengan banjir sudah lama menjadi momok bagi warga di kawasan tersebut.

“Yang dalam hal ini dinas terkait segera memperbaiki sistem drainase yang ada di Kota Tangsel,” harap Mega.

Gadis yang berprofesi sebagai guru privat ini menambahkan, intinya tidak hanya infrastruktur jaringan jalan raya saja yang diperbaiki. Sistem drainase di sekitar perumahanan maupun perkampungan juga mesti diperbaiki. **Baca juga: Warga Pengangguran, Coba Intip Bursa Lowongan di Serpong.

Genangan air banjir juga merendam di sekitar Jalan Raya Ceger di Kecamatan Pondok Aren. Tepatnya persis depan Gereja Santo Matius ketinggian air mencapai 60 centimeter. **Baca juga: Ramadhan, Bulog Divre Tangerang Sebut Stok Beras Aman.

Bahkan di ruas jalan ini kemacetan panjang terjadi hingga 2 kilometer, dari arah Ceger menuju Pondok Betung maupun arah sebaliknya.(Fbi)

**Baca juga: Polres Cilegon Sita Ribuan Keping DVD “Jorok”.




Warga Pengangguran, Coba Intip Bursa Lowongan di Serpong

Pelajar di Pamulang sujud syukur usai ikuti Ujian Nasional 2016‎.(yud)

Kabar6-Ini kesempatan bagi Anda warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang hingga kini belum memiliki pekerjaan tetap alias masih mengganggur.

Ya, itu seiring dengan program Bursa Kerja atau Job Fair 2016 yang digelar Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat, di Lapangan Sunburst, BSD, Kecamatan Serpong.

Kepala‎ Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama Wijaya mengatakan, lewat program program Bursa Kerja atau Job Fair 2016, institusinya berharap bisa terus menekan angka pengangguran.

“Dalam job fair itu, ada banyak kuota lowongan pekerjaan yang disediakan oleh 50 perusahaan peserta Job Fair,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Rabu (25/5/2016).

Mulai dari perusahaan yang bergerak di bisnis pelayanan transportasi, perdagangan berupa ritel serta pewaralaba, dan jenis sektor layanan jasa lainnya.

Bahkan, setiap pelamar kerja bisa langsung mengikuti tes tertulis dan wawancara di stand-stand perusahaan peserta Job Fair.

“Ada ribuan kursi lowongan pekerjaan yang tersedia. Makanya warga Tangsel, khususnya yang berusia produktif dapat memanfaat‎kan momentum berharga ini,” jelasnya.

Purnama mengingatkan kepada kaum muda, tantangan kedepan semakin berat. Apalagi sudah dihadapkan pada era Masyarakat Ekonomi ‎Asia (MEA).

Setiap warga mesti bisa bersaing dengan tenaga kerja asing yang telah diberikan kebebasan untuk dapat mengisi pangsa pasar industri nasional.

Job Fair merupakan langkah kebijakan dari Pemerintah Kota Tangsel dalam upaya mengurangi angka pengangguran. Menurutnya, seluruh pemangku‎ kepentingan (stakeholder) bisa lebih peka. Lantaran dari pemicu masalah sosial ini dapat menimbulkan dampak yang lebih luas.

“Dan kami memberikan kesempatan yang luas bagi warga Tangsel untuk memperoleh kesempatan lebih luas secara terbuka memasuki dunia kerja,” tambah Purnama. **Baca juga: Job Fair Kota Cilegon Ditarget Serap 1.062 Penganggur.

Makanya bagi Anda warga di Kota Tangsel yang hingga kini belum berkesempatan bekerja alias masih mengganggur jangan lewatkan kesempatan emas ini. Mencoba berkompetisi untuk menatap masa depan yang lebih baik. ** Baca juga: Larangan Penggunaan Atribut ‘Turn Back Crime’ Hoax.

Anda bisa mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan diberbagai dunia industri. Waktu penyelenggaraan acara pameran Job Fair ini pun terbatas. Hanya akan digelar selama 25-24 Mei 2016.‎(yud)




Larangan Penggunaan Atribut ‘Turn Back Crime’ Hoax

Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan, tengah gelar perkara.(yud)

Kabar6-Kadung santernya isu pelarangan menggunakan beragam jenis atribut bertuliskan Turn Back Crime (TBC), secara tegas terbantahkan.

Ya, Kapolres Tangerang selatan (Tangsel), AKBP Ayi Supardan, memastikan bila kabar tersebut bohong alias hoax. “Tidak ada larangan,” ungkap Kapolres saat dihubungi kabar6.com, Rabu (25/5/2016).

Kapolres juga menegaskan, bantahan serupa sedianya juga telah disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di‎ Markas Polda Metro Jaya kemarin pagi.

Dihadapan semua pejabat utama Korps Bhayangkara ‎tidak ada arahan terkait larangan penggunaan atribut bertuliskan Turn Back Crime. “Jangankan perintah larangan, arahan saja dari Kapolri tidak ada,” tegasnya.

sebaliknya, Ayi menyatakan bila kampanye slogan Turn Back Crime yang semakin tenar dikalangan masyarakat umum justru berdampak positif. Slogan itu telah memberikan motivasi kepada warga sipil untuk berpartisipasi aktif memerangi tindak kejahatan.

‎”(kampanye) itu kan bagus, atau ya minimal berani bicara untuk menolak kejahatan,” terang Ayi sambil menunjuk ke seorang anak buahnya.

Pria muda anggota kepolisian itu tampak mengenakan polo t-shirt warna biru dongker bertuliskan Turn Back Crime.

Ia menambahkan, harapannya dari slogan yang diciptakan di Lyon, Prancis, dua tahun silam ini semakin punya kekuata‎n masif. Jadi bukan hanya sekedar trend model seragam polisi saja.

‎”Intinya kampanye Turn Back Crime itu imbauan dan mengajak kepada masyarakat untuk berani menolak kejahatan,” terang Ayi.

Slogan tersebut awalnya dipopulerkan oleh pasukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya dibawah komando Komisaris Besar Krisna Murti.

Sambil menenteng senjata api saat itu mereka terlibat aksi tembak dalam peristiwa teror bom di Thamrin, Jakarta Pusat.

Publik pun dibuat berdecak kagum. Masyarakat disuguhkan aksi heroik sejumlah personel polisi yang mengenakan paduan seragam polo t-shirt bercelana dan sepatu outdoor warna krem, dengan gagah berani melumpuhkan kawanan terduga teroris.‎ **Baca juga: Satpol PP dan Polisi Razia Saung Mesum di Pantai Shangrila Tangerang.

Sedianya, hoax larangan penggunaan atribut bertuliskan slogan milik institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Turn Back Crime, mulai ramai diperbincangkan publik lewat dunia maya melalui beragam jenis situs jejaring sosial sejak beberapa pekan terakhir. **Baca juga: BP2T Tangsel Pastikan Dua Minimarket di Serpong Tak Berizin.

Bahkan, dalam gosip itu juga mengemuka bila masyarakat sipil yang kedapatan mengenakan atribut yang dalam bahasa Indonesia artinya Pukul Mundur Kejahatan, dapat terkena sanksi kurungan penjara maksimal tiga bulan.(cep/yud)




BP2T Tangsel Pastikan Dua Minimarket di Serpong Tak Berizin

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) memastikan 2 minimarket yang berada di BSD Sektor 1 dan Rawabuntu, Kecamatan Serpong tak berizin.

Menurut Kepala BP2T Kota Tangsel Dadang Sofyan, pihaknya sampai saat ini belum menerbitkan izin dari kedua minimarket tersebut karena tidak memiliki rekomendasi Izin Usaha Toko Modern (IUTM) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selaku dinas teknis.

“Bagaimana mau kami keluarkan izinnya, kan rekom IUTM-nya saja tidak ada, jadi kami tidak dapat sembarangan kasih izin bila dapat memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku,” ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel ini ketika ditemui Kabar6.com di
Serpong Utara, Selasa (24/5/2016).

Diketahui, Kepala Seksi (Kasie) Perdagangan Dalam Negeri, pada Disperindag Tangsel, Aminudin mengatakan, bila pihaknya telah melayangkan surat peringatan terhadap dua Alfamidi di kawasan Serpong itu, karena tidak memiliki rekomendasi Izin Usaha Toko Modern (IUTM) dari Disperindag setempat.

“Surat peringatan pertama dan kedua telah kami layangkan tetapi tidak juga diindahkan, makanya kami telah berkoordinasi kepada aparat penegak Peraturan Daerah (Perda), yaitu Satpol PP untuk segera membongkarnya karena tak miliki IUTM,” terang mantan Staf BP2T Kota Tangsel ini ketika ditemui Kabar6,com di kawasan Serpong, Senin (23/5/2016).

Pria yang akrab disapa Nunu ini mengungkapkan, pihaknya berharap minggu ini 2 bangunan minimarket liar tersebut segera dibongkar karena tidak ada itikad baik dari pengelola minimarket itu.

“Sekarang ranah bukan ada di kami dan kami tinggal menunggu tindakan tegas saja dari Satpol PP Kota Tangsel saja,” pungkas anak dari mantan Lurah Rawabuntu, Kecamatan Serpong ini. **Baca juga: Disperindag Tangsel Rekomendasikan Pembongkaran Minimarket di Serpong

Sementara, hingga berita ini disusun, kabar6.com masih belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, perusahaan yang menaungi dua minimarket tersebut.

Manager Public Relation PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Yulita R Arief, belum berhasil dihubungi. Telepon genggamnya dalam kondisi aktif namun tidak diangkat.(ard)




Silpa APBD Tangsel 2016 Terancam Membengkak Lagi

Walikota Airin saat membuka acara PIN Polio di Serpong.(yud)

Kabar6-‎Memasuki pertengahan tahun 2016, realisasi penyerapan dana kas daerah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih tergolong rendah.

Dikhawatirkan, dana segar yang tak terserap hampir setengah dari total nilai APBD Tangsel 2016 yang jumlahnya Rp3,304 triliun lebih.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, pekan depan dirinya akan mengumpulkan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), untuk melakukan evaluasi kinerja.

“Seharusnya lelang proyek fisik maupun non fisik yang bersumber dari APBD 2016 sudah dimulai,” terangnya kepada wartawan, Selasa (24/5/2016).

Airin jelaskan, jika melihat rencana agenda program kegiatan kerja atau time table di masing-masing SKPD, biasanya pada triwulan kedua proses pengerjaan proyek sudah mulai berjalan.‎ Namun, faktanya berbeda dengan kondisi di lapangan saat ini.

Ia mengakui, ada beberapa paket proyek yang hingga kini belum di lelang. Bahkan, ada juga yang mesti lelang ulang. Sehingga, paket proyek yang sudah dilelang persentasenya masih cukup sedikit.

Belum mulainya pekerjaan proyek, lanjut Airin, tentu saja berujung tingginya jumlah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD 2016. Pada tahun anggara‎n 2015 lalu saja jumlah Silpa tembus hingga mencapai Rp756 miliar. **Baca juga: Silpa APBD 2014 Tangsel Berkisar Rp700 Miliar.

“Salah satu alasannya lantaran pihak ketiga belum ada yang mengambil uang muka paket pekerjaan,” jelasnya. **Baca juga: Tahun Anggaran 2015 Dana Silpa DTKBP Tangsel Melejit.

Airin menargetkan, semua lelang paket proyek pekerjaan pada Juni besok sudah selesai. Pihak lembaga eksekutif terus dikejar oleh waktu lantaran Juli mendatang sudah mesti menyerahkan salinan draft rancangan APBD 2017 kepada lembaga legislatif. **Baca juga: Operasi Patuh Jaya, Polsek Serpong “Sita” 12 Sepeda Motor.

“Harapannya, jangan sampai APBD murni belum beres. Kita sudah masuk ke APBD Perubahan. Seperti tahun kemarin. Imbasnya pasti Silpa yang besar,” tambahnya bernada cemas.‎(yud)

**Baca juga: Polda Banten Gerebek Gudang Miras di Kota Serang.