Drainase Mampet, Lantai Dasar Pasar Ciputat Banjir

Sejumlah pekerja mengecat bangunan Pasar Ciputat.(cep)

Kabar6-‎Rombongan pejabat Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali meninjau langsung kondisi Pasar Ciputat. Hasil terpantau bila sistem saluran pembuangan air (drainase) di Pasar tradisional itu kini rusak parah.

Akibatnya, genangan air kotor berwarna hitam pekat dan berbau, tumpah ke area badan jalan. Hujan deras yang turun mengakibatkan lantai dasar bangunan Pasar Ciputat banjir.

‎”Penyebab banjir karena drainase mampet oleh sampah. Dan, kami melakukan pembersihan serta penyemprotan supaya lancar aliran airnya,” kata pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Muhamad‎, Senin (6/6/2016).

Para pedagang yang punya kios di lantai dasar Pasar Ciputat pun membersihkan dengan alat seadanya. Air yang mengenang di lantai dasar pasar itu mengalir ke darainase bagian depan.

Muhamad mengarahkan personel pemadam kebakaran (Damkar) Kota Tangsel membersihkan aliran drainase bagian belakang. Bagian atap pasar pun tampak kotor.

“Semua drainase baik yang ada di depan dan belakang akan kami bersihkan. Dengan menyemprotkan air sampah akan bersih,” tambahnya. **Baca juga: Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin.

Suasana kumuh terlihat dianggap hal biasa bagi para pedagang. Mereka tampak tidak peduli dengan kondisi tidak nyaman tersebut. Genangan luapan air drainase yang berdempetan dengan jalan membuat celana sejumlah pejabat sampai basah. **Baca juga: Kurangi Takaran, Polisi Cokok Lima Pengelola SPBU di Tangsel.

“Nanti setelah dibersihkan tidak akan bajir sehingga pedagang pun akan nyaman. Ini karena belum dikerjakan saja terlihat masih kotor,” tambah Muhamad.(yud/cep)

**Baca juga: Empat Jenis Makanan/Minuman yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur.




SIMRAL Tangsel Dorong Raihan Predikat WTP

Kota Tangsel menerima predikat opini WTP dari BPK.‎(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru saja menerima predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan‎ (BPK) RI Perwakilan Banten.

Opini itu akhirnya bisa diraih, setelah dua tahun berturut-turut sebelumnya meraih catatan tidak memuaskan.

Prestasi itu kiranya tak lepas dari digunakannya aplikasi Sistem Perencanaan, Penganggaran, Pengelolaan Keuangan Daerah Terpadu (SIMRAL), hasil kerjasama Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI) Sekretariat Daerah Kota Tangsel dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

‎Kepala Bidang Anggaran, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Wawang Kusdaya mengatakan, aplikasi SIMRAL merupakan sistem yang saling terintegrasi. Mulai perencanaan, penganggaran, penatausahaan keuangan sampai pelaporan atau pertanggungjawaban keuangan.

“Dengan sistem tersebut dapat disajikan data pengelolaan keuangan yang lengkap,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (6/6/2016).

Wawang menjelaskan, model penyajian dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah menjadi lebih terstruktur setelah memakai aplikasi SIMRAL. Baik mulai dari proses maupun progresnya. Transparansi dan akuntabilitas lebih terukur dan sulit dimanipulasi.

“Transparan yang memudahkan pemeriksa untuk melakukan audit dan sesuai dengan ketentuan manajemen keuangan pemerintah,” terangnya‎.

Terpisah,‎Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material, Hammam Riza menerangkan bahwa SIMRAL sebagai wujud inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membangun tertib administrasi dan terjaganya konsistensi data pembangunan daerah.

“Dengan demikian pengelolaan program dan kegiatan pembangunan serta pengelolaan keuangan daerahnya bisa dipertanggungjawabkan serta transparan,” terangnya. **Baca juga: Kurangi Takaran, Polisi Cokok Lima Pengelola SPBU di Tangsel.

Hammam menambahkan, diharapkan juga‎ dengan menggunakan SIMRAL ini tidak ada usulan rencana program dan kegiatan pembangunan daerah tanpa diketahui asal-usulnya. Kemudian tidak diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap usulan program kegiatan pembangunan daerah. **Baca juga: Tangsel Raih WTP, Ini Catatan Rekom BPK Banten.

“Bahasa populernya tidak ada lagi usulan rencana program dan kegiatan pembangunan yang siluman,” tambahnya di Puspiptek, Kecamatan Setu.(yud)

**Baca juga: Cara Agar Tubuh Tetap Sehat Selama Berpuasa.




Kurangi Takaran, Polisi Cokok Lima Pengelola SPBU di Tangsel

PEngelola SPBU di Tangsel yang dicokok polisi.(cep)

Kabar6-Lima pengelola SPBU 34-12305 di Jalan Raya Veteran Rempoa berinisial BAB (47) AGR (34) D(44) dan W(37) dan J (42), terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian karena kedapatan memainkan volume BBM yang diisi ke kendaraan bermotor konsumen.

Para pelaku, ditenggarai mengurangi takaran bensin dengan memasang regulator stabilizer pada mesin dispenser BBM.

Kasubdit III Sumdaling Polda Metro Jaya, AKBP Adi Vivid mengungkapkan, penangkapan bermula dari laporan masyarakat akan adanya kecurangan jumlah takaran BBM di SPBU tersebut.

Mendapati laporan itu, pihaknya melakukan penyelidikan selama beberapa hari dan mendapati adanya kecurangan di SPBU tersebut.

“Kami temukan beberapa alat dan sarana pendukung untuk melakukan kecurangan takaran bensin,” kata Kasubdit kepada Kabar6.com, Senin (6/6/2016), di SPBU Rempoa.

Dari temuan itu, petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap tersangka W yang merupakan pengawas keuangan SPBU. Dari hasil pemeriksaan, tersangka W dan mengakui pemasangan alat regulator stabilizer untung mengatur volume bensin.

“Waktu diperiksa, dia mengakui alat regulator yang dipasang itu untuk mengurangi jumlah takaran dan isi BBM yang diisikan ke konsumen,” kata Adi Vivid.

Untuk meyakinkan temuan tersebut, polisi meminta bantuan dari Metrologi Legal untuk melakukan pemeriksaan dispenser pengisian BBM dan pengukuran isi takaran. **Baca juga: Polda dan BNN Sergap Bandar Sabu Aceh Jaringan Malaysia.

“Setelah dilakukan pengetesan ternyata benar, dari 20 liter yang kita isi dalam bejana ukur hasilnya terpangkas 1.7 liter,” katanya. **Baca juga: Dua Warga Cilegon Tersambar Petir, Satu Tewas Satu Semaput.

Atas perbuatannya, kelima pelaku  disangkakan dengan Pasal 62 ayat 1 Jo Pasal 8 ayat 1 huruf a, b, c pasal 9 ayat 1 huruf d, dan Pasal 10 huruf a UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 32 ayat 2 Jo pasal 30 dan Pasal 31 UU RI Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 5 tahun atau pidana denda maksiman Rp 2 miliar.

Saat ini, polisi masih mendalami keterlibatan pemilik SPBU dalam kasus kecurangan itu.(cep)

**Baca juga: Konsumsi Kurma Dianjurkan Saat Buka Puasa & Sahur.




Bang Ben: Ada Sesuatu Ruang yang Kosong

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-‎Para alim ulama dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) punya beban moral dalam menanggulangi masalah krisis moral, akhlak dan agama.

Beragam kasus kejahatan kekerasan seksual yang pelaku dan korbannya dari kalangan anak-anak bikin cemas dan perlu disikapi serius.

Wakil Walikota Tangsel,Benyamin Davnie mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin maju juga menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat umum. Seperti halnya kasusnya pernah terjadi di ‎Jombang, Kecamatan Ciputat, yang dilakukan I (14) mencabuli sejumlah bocah.

‎”Mirisnya pelaku anak tsanawiyah di Tangsel. Alasannya si anak melakukan perbuatan tidak senonoh setelah melihat tayangan yang tidak patut di handphone. Gagal dia (pelaku),” katanya, Minggu (5/6/2016).

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah sudah tidak dikenal lagi oleh anak-anak. Kekosongan ini diman‎faatkan oleh orang lain yang tidak ingin bangsa Indonesia ini kuat dan bermartabat.

Pancasila sudah tidak diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan. Sedangkan teknologi terus menjejali serta merasuk alam pikiran tanpa bisa disaring lagi oleh anak-anak pengguna perangkat teknologi.

Benyamin meminta kepada Lembaga Pengembangan Tilawati Qur’an (LPTQ) dan 532 pengurus DKM di Kota Tangsel dapat membuat terobosan.

Merancang program‎ pendidikan dan kegiatan yang dapat mengubah pola pikir anak-anak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan islam.

“Ada ruang yang kosong dalam pribadi diantara masyarakat kita ini. Jadi tidak melulu LPTQ dan DKM berbicara anggaran,” tegas Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie.

‎Lembaga resmi daerah yang bergerak dalam bidang agama dan moral di Kota Tangsel dihadapkan pada tantangan pelik. Bisa mengubah ideologi, sikap, cara berpikir anak-anak menjadi generasi yang cerdas, modern dan religius. **Baca juga: Bos Garuda Food: Masih Ada “Gap” Lulusan PT dengan Dunia Industri.

“Kembalikan kepada fitrahnyah.‎ Otaknya kita isi dengan pengetahuan terus, dan hatinya kita isi dengan keimanan,” tambah Bang Ben.(yud)




Bos Garuda Food: Masih Ada “Gap” Lulusan PT dengan Dunia Industri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komisaris PT Garuda Food, Sudhamex AWS, menegaskan masih ada ketidakharmonisan antara lulusan Perguruan Tinggi (PT) dengan kebutuhan dunia industri. 

“Gap antara kampus dengan user itu memang perlu dipikirkan, bagaimana perlu dijembatani lebih jauh lagi,” klaimnya acara pelepasan wisudawan Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Minggu‎ (5/6/2016).

Ketidakharmonisan lulusan PT, dengan dunia kerja bahkan nampak dibeberapa program studi jurusan yang ada diluar pendidikan keterampilan seperti bidang ilmu sosial, hukum dan sebagainya.

“Kalau seperti art mereka itukan skil, tapi kalau sarjana sosial yang lain kaya ekonomi, hukum begitu kerja juga masih bingung, itu makanya perlu dijembatani,” kata salah satu anggota KEN itu.

Menurutnya ada beberapa cara menghilangkan adanya gap tersebut, diantaranya dengan sering mendatangkan pakar tamu.

“Jadi perkuliahan disampaikan langsung oleh prkatisi-praktisi yang memang bergelut didunia itu, tidak cukup dengan materi akademis saja,” bilang Dia.

Kalau sudah dibekali seperti itu, menurutnya tidak lagi terjadi ketidakharmonisan yang terlalu jauh antara lulusan PT dengan harapan dunia kerja. **Baca juga: Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin.

“Jadi saat mereka masuk itu ada nilai tambah, itu yang saya dorong supaya kampus kesana,” tandas Sudhamex AWS.(yud)




Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), akan mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang biasa muncul saat bulan Ramadhan.

Kepala Satlantas Polres Kota Tangsel Ajun Komisaris Prayoga Angga Widyata menyatakan, untuk dapat melaksanakan kegiatan SOTR, harus mengantongi izin dari Satlantas dan juga Satintelkam Polres Kota Tangsel.

“Kegiatan keramaian wajib hukumnya memberitahukan dan izin kepada aparat kepolisian. Lebih 10 orang melaksanakan suatu acara itu harus berkoordinasi dengan polisi,” ucap Prayoga ketika dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Minggu (5/6/2016).

Prayoga menegaskan, pihaknya tak melarang masyarakat melaksanakan kegiatan positif semacam SOTR. Langkah koordinasi bertujuan guna memudahkan polisi mengawal acara tersebut.

“Warga atau kelompok massa biasanya berkonvoi menunggangi kendaraan roda dua dan empat ke mengelilingi kota sambil membagikan makanan sahur kepada orang membutuhkan, tetapi potensi gangguan keamanan bisa saja terjadi saat SOTR,” tegas Yoga lagi. **Baca juga: Sekda Minta BPBD Waspadai Ancaman Kebakaran Saat Ramadhan.

Maka dari itu, lanjut Prayoga, pihaknya akan selektif dalam mengizinkan kegiatan SOTR. “Nantinya kalau ada yang mengajukan pasti akan sangat selektif karena akan berdampak pada lalu lintas dan bisa menimbulkan kecelakaan,” pungkasnya.(ard)




Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kelompok Pemuda Ini Cat Trotoar di Tangsel

Para pemuda saat mengecat Jalan Aria Putra.(cep)

Kabar6-Aksi berbeda dilakukan Badan Pengurus Kelompok (BPKel) OI Hijau Ciputat dan Karang Taruna Hitam Putih RW.09 Ciputat, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni.

Ya, kelompok ini turun dengan bakti sosial (Baksos) mengecat trotoar di sepanjang Jalan Aria Putra, di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (5/6/2016).
 
“Ini menjadi bukti cinta dan kepedulian kami terhadap Kota Tangsel. Bukan sekedar mengumbar omongan gak jelas. Kegiatan ini sekaligus ulang tahun BPKel OI Hijau,” ujar Ketua Karang Taruna Hitam Putih, Ubaidilah, disela acara. **Baca juga: Sore Ini, Kemenag dan MUI Banten Pantau Hilal.

Ibaidillah juga menyebut, bila kegiatan baksos itu akan dapat membuat para pemuda mencintai kebersihan lewat berkarya, sekaligus menjalin rasa sosial serta memperkokoh persatuan dan kesatuan. **Baca juga: Ramadhan, Pemkot Tangsel Beri Toleransi Bagi PKL di Pasar Ciputat.

Kegiatan pengecatan yang di lakukan puluhan pemuda tersebut direncanakan akan dilakukan secara rutin oleh BPKel OI Hijau Ciputat dan Karang Taruna Hitam Putih Ciputat.(Cep)

**Baca juga: Hey…Mr P Mampu Melakukan Hal Ini Lho.




Ramadhan, Pemkot Tangsel Beri Toleransi Bagi PKL di Pasar Ciputat

Walikota Tangsel, Airin saat menyambangi Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sekitar Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih mendapat tolerasi dengan, meski dilengkapi dengan catatan.

Selama Bulan Suci Ramadhan, para PKL tersebut sedianya masih bisa mengais rejeki dengan menggelar lapak dipinggir jalan.

Demikian dikatakan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad kepada kabar6.com, Minggu (5/6/2016). “Sampai H-3 lebaran diberikan kesempatan dagang di luar,” katanya.

Ia menjelaskan, dari Jalan H Usman sampai terowongan Pasar Ciputat boleh diisi PKL. Nantinya pada ujung dua arah ruas jalan disiapkan petugas untuk memblokir jalan.

Muhamad menugaskan pada ruas jalan diatas tidak diperbolehkan ada kendaraan bermotor melintas.‎ Sehingga dari Jalan H Usman hingga terowongan di Pasar Ciputat kegiatan transaksi perdagangan bisa berjalan lancar.

“Konsep ini sesuai tradisi di Ciputat. Jadi intinya jalan ditutup hanya PKL saja yang mengisi,” terang Muhamad.

Sampai tiga hari sebelum lebaran atau ketika diberi kesempatan tidak ada PKL yang boleh berjualan di sepanjang Jalan Aria Putra semua terpusat di terowongan hingga Jalan H Usman.

“Pembicaraan ini sudah disepakati oleh camat dan lurah,” tegasnya.

Muhamad meminta setelah lebaran sudah tidak ada lagi PKL yang menggelar lapak dipinggir jalan sekitar Pasar Ciputat.

Pemerintah Kota Tangsel kini sedang mempersiapkan kios-kios yang ada di lantai 2 dan 3 Pasar Ciputat. Seluruh area kios kini sedang dalam proses pembenahan. **Baca juga: Pascapenertiban, PKL Pasar Ciputat Kembali Muncul.

Sejumlah pekerja sedang mengecat bangunan pasar dan kios-kios untuk pedagang pun dibersihkan. Setelah rapi dan bersih harapannya geliat perekonomian di Pasar Ciputat lebih menggeliat. **Baca juga: Sore Ini, Kemenag dan MUI Banten Pantau Hilal.

“Setelah lebaran sudah tidak ada lagi PKL dipinggir jalan. Smua harus masuk ke tempat yang disediakan pemkot‎,” tambah Muhamad.(cep/yud)




Begini Kata Airin Lihat PKL Pasar Ciputat Muncul Lagi

Walikota Airin saat sidak ke Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, secara mendadak meninjau langsung kondisi Pasar Ciputat.

‎Pascapenertiban sepekan lalu, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali muncul menggelar lapak dipinggir jalan dikawasan Pasar Ciputat.

Airin terlihat tidak kaget meski mendapati jejeran lapak PKL kembali ‎memenuhi pinggir jalan. Didampingi pelaksana tugas (Plt) Kota Tangsel, Muhamad, ia mengaku telah menginstruksikan agar area kios di lantai dua segera dibersihkan.

“Memang tempatnya belum siap. Makanya mesti dibersihkan dulu‎,” kata Airin kepada kabar6.com di Pasar Ciputat, Sabtu (4/6/2016).

Airin memastikan, setelah benar-benar bersih maka sudah tidak ada lagi pedagang berjualan di area luar pasar.‎ Kepada tim yang ditunjuk terdiri dari lurah dan camat agar segera mendata pedagang.

Airin beralasan, pendataan bertujuan agar yang menempati lokasi benar-benar PKL yang sekarang terkena penertiban‎. Sebelum ditempati oleh pedagang maka kios-kios akan dibersihkan terlebih dulu.

“Karena kunci keberhasilan pasar tradisional adalah tempat yang bersih‎,” terang Airin. Ia mencontohkan seperti pusat perekonomian pasar modern yang dikelola oleh pengembang kawasan di Kota Tangsel.

“Kalo sudah bersih tidak bau konsumen tentunya tidak segan belanja ke pasar tradisional‎,” ujarnya. **Baca juga: Pascapenertiban, PKL Pasar Ciputat Kembali Muncul.

Pemerintah Kota Tangsel, tambah Airin, ingin secepatnya membenahi pasar-pasar tradisional agar lebih bagus lagi. PKL tetap mesti mengisi  lokasi yang disediakan oleh pemerintah daerah. **Baca juga: Pascapenertiban PKL, Pasar Ciputat Dijaga Petugas Gabungan.

“Pasar tradisional mesti bisa bersaing dengan pasar modern. Kalau pedagang tidak bisa diatur bagaimana mau bersaing, kalau model berdagangnya masih seperti ini,” tambahnya.(cep/yud)




AKP Tatang Syarif Jabat Kapolsek Ciputat

AKP Tatang Syarif.(bbs)

Kabar6-Posisi pimpinan Polsek Ciputat berubah. Bila sebelumnya posisi Kepala Polsek Ciputat dijabat Kompol H Damanik , kini digantikan oleh AKP Tatang Syarif.

Pergantian kursi orang nomor satu di Polsek Ciputat itu ditandai dengan digelarnya seremonial acara lepas sambut di halaman Mapolsek Ciputat, di Jalan Ir Juanda, Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (04/06/2016) malam.

Tampak hadir dalam lepas sambut itu, Camat Ciputat, H Andi D Patabai, Camat Pamulang Deden Juardi serta Perwakilan dari Danramil Ciputat, anggota DPRD Tangsel H Sukarya SAg, , beserta unsur Muspika, tokoh Agama dan tokoh masyarakat di Ciputat dan Ciputat Timur.

Dalam sambutannya, AKP Tatang Syarif berharap kehadirannya di Ciputat dapat diterima oleh semua pihak, baik dari jajarannya maupun seluruh masyarakat di Ciputat.

“Saya berharap mendapat dukungan dari seluruh anggota yang ada. Dan, saya juga akan belajar dari Kapolsek sebelumnya,” ujar Tatang. **Baca juga: WN Jerman Tewas “Bugil” Dalam Kontrakan di Ciledug.

Menurut Tatang, polisi harus selalu ada di tengah masyrakat. Karena, menjalin kemitraan yang harmonis dengan berbagai elemen masyarakat, adalah implementasi kebijakan pimpinan Polri yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota Polri. **Baca juga: Mayat Pria Membusuk di Kolong Jembatan Ciputat Timur.

Sementara, Kompol H Damanik sendiri kini menjabat sebagai Kepala Bagian perencanaan Polres Tangsel.(cep)