Di Tangsel, Menteri Yuddy Ajak Warga Awasi Kinerja PNS

Menteri Yuddy saat di Kantor Kecamatan Ciputat.(fbi)

Kabar6-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Yuddy Chrisnandi, mengimbau kepada warga berperan aktif dalam mengawasi kinerja pegawai pemerintahan, baik itu Pegawai Negri Sipil (PNS) maupun honorer.

Hal itu disampaikan Menteri Yuddy, saat mampir ke Kantor Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Senin (13/6/2016).

Ya, kedatangan tersebut dalam rangka menggelar Safari Ramadhan ke wilayah Tangerang Raya dengan tema “Pegawasan PNS dan Peningkatan Pelayanan Publik”.

“Kalau memang ada temuan yang tidak lazim dilakukan oleh aparat-aparat pemerintah itu, segera laporkan ke kami,” kata Manpan.

Sedianya, kehadiran Menteri Yuddy ke Tangsel langsung disambut oleh Walikota Airin Rachmi Diany dan Kapolres Tangsel, AKBP, Ayi Supardan. **Baca juga: Menteri Yuddy: Rasionalisasi PNS Kurangi Beban Negara Akibat Belanja Pegawai.

Menpan bersama dua pimpinan daerah itu sempat membahas realisasi percepatan pembangunan gedung bagi Mapolresta Tangsel yang berlokasi di BSD. **Baca juga: Menteri Yuddy Bilang Sistem Absensi PNS di Tangerang Masih Lemah.

Menpan menyarankan agar Walikota Airin melakukan kerjasama dengan pelaku usaha di Tangsel, melalui CSR. Itu demi menunjang kebutuhan sarana dan prasarana Mapolres Tangsel, seperti adanya tambahan kendaraan operasional bagi para anggota.(fbi)




Petinggi Absen, ‎Paripurna di Tangsel Didominasi Lurah

Rapat Paripurna di DPRD Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Agenda rapat paripurna yang digelar Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat pada Senin (13/6/2016) diskor.

Keputusan itu lantaran pejabat lembaga eksekutif yang hadir didominasi setingkat lurah. Padahal, molornya sidang sudah berlangsung lebih dari satu jam.

Pantauan kabar6.com di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Kecamatan Setu, paripurna itu sedianya membahas tentang‎ Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015‎.

“Karena walikota berhalangan hadir, anggota Dewan komplet, 15 sampai 17  sedang di jalan” kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Tubagus Bayu Murdani, Senin (13/6/2016).

‎Diatas mimbar pimpinan sidang ia menerangkan, Walikota Airin Rachmi Diany berhalangan hadir karena mesti mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Krisnandy yang sedang melaksanakan inspeksi mendadak.

Sementara itu, lanjut Bayu, Wakil Walikota Benyamin Davnie sedang dalam perjalanan, dan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Muhamad absen. Ia meminta kepada Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Tangsel untuk memasuki ruang VIP.

“Sidang diskor 15 sampai 25 menit. Pimpinan Bamus Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok silahkan berkumpul,” terang politisi PDI Perjuangan itu. **Baca juga: Hendak Tawuran, Puluhan Remaja Disergap Polsek Teluk Naga.

Anggota Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Kota Tangsel, Riski Jonis langsung melakukan interupsi. Menurutnya, sesuai undangan resmi rapat paripurna digelar pukul 10.00 WIB. Jika molor hendaknya dibatalkan dan dijadwalkan ulang. **Baca juga: Bila Membahayakan, Kapolres Asep: Begal Bersenjata Tembak Ditempat.

“Menyedihkan sekali lembaga kita ini pimpinan,” ujar politikus asal Partai Demokrat itu.(yud)




Bulan Ramadhan, Warga Tangsel Ini Malah Asik “Nyabu”

AA, pengguna sabu yang diamankan Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Alih-alih bertaubat di bulan Ramadan, AA (21), pemuda warga Kampung Bakung Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang malah asik nyabu di siang bolong.

Akibat perbuatannya, kini AA harus berurusan dengan aparat Satresarkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, AA ditangkap di sebuah kamar kontrakan tak jauh dari rumahnya pada Sabtu (11/6/2016).

Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti satu kantong plastik sabu dengan berat bruto 0,36 gram yang disimpan di bekas bungkus rokok. **Baca juga: Lagi Transaksi Mobil, Dua Pria Ini Ditangkap Polres Tangsel.

“Dari tangan pelaku diamankan satu kantong plastik kecil sabu yang disimpan di kemasan bekas rokok merek Djarum Super,” kata Mansuri kepada Kabar6.com, Minggu (12/6/2016). **Baca juga: Polisi Tembak Dua Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang.

Saat ini, pelaku berikut barang bukti di amankan di Polres Tangsel guna pengusutan lebih lanjut.(cep)

**Baca juga: Hendak Tawuran, Puluhan Remaja Disergap Polsek Teluk Naga.




Lagi Transaksi Mobil, Dua Pria Ini Ditangkap Polres Tangsel

Dua pria yang ditangkap saat trnsaksi mobil di Tangsel.(yud)

Kabar6-Aparat Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap dua orang pria yang sedang bertransaksi kendaraan roda empat.

Kedua tersangka masing-masing berinisial AF (‎18) dan DNP (34), diduga melakukan jual beli kendaraan hasil kejahatan.

Demikian diungkapkan Kepala Sub Bagian Humas, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com, Minggu (12/6/2016). “Dua pria ini terlibat jual beli mobil yang jauh dibawah harga pasar,” ungkapnya.

Mansuri jelaskan, setelah mendapat informasi dari masyarakat Tim Buser Reserse dan Kriminal Polres Tangsel langsung mengintai. Benar saja, di minimarket Sevel Eleven ‎Bintaro Utama Sektor V terlihat ada AF dan DNP.

Keduanya sedang bertransaksi mobil merk Suzuki Swift warna silver bernomor polisi L 1071 AG tahun 2004. Sementara harga jual mobil yang disepakati oleh para tersangka‎ yakni sebesar Rp45 juta. **Baca juga: Harga Ikan Laut Naik 100 Persen di Tangerang.

Setelah transaksi berlangsung dan uang penjualan sudah diterima oleh penjual, selanjutnya keduanya ditangkap. Polisi saat itu juga menyita barang bukti satu unit mobil berikut STNK yang diduga palsu. **Baca juga: Janin Bayi Dibungkus Celana Dalam Tercecer di Tangerang.

“Dan uang hasil penjualan 10 juta rupiah. Kemudian keduanya dibawa ke kantor Polres Tangsel guna pengusutan lebih lanjut,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Ahli Waris Simpang Gaplek Nakal Ditenggat Dua Pekan

Simpang gaplek yang bakal dibangun flyover.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melayangkan surat edaran kepada warga ahli waris di sekitar simpang Gaplek, Kecamatan Pamulang. Bagi warga yang lahannya sudah mendapatkan ganti untung‎, diminta segera membongkar bangunan miliknya.

Kepala Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah Kota Tangsel, Heru Agus Santoso mengungkapkan, bila pihaknya sudah menyebar‎ surat edaran kedua pada Jum’at kemarin.

Pasalnya, banyak warga ahli waris yang sudah menerima kompensasi malahan menyewakan bidang lahannya kepada pihak ketiga. “Kenyataannya di lapangan demikian. Banyak warga ahli waris yang membandel,” ungkapnya, Sabtu (11/6/2016).

Heru tegaskan, semua warga ahli waris diberikan kesempatan hingga dua pekan kedepan untuk membongkar sendiri. Jika surat edaran tetap tidak digubris, tindakan tegas akan langsung dilakukan.

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel bakal mengerahkan personel beserta alat berat untuk meratakan bangunan dengan tanah.

“Banyak yang sudah dibayarkan, tapi malah disewakan kepada orang lain,” tegas Heru.

‎Pembebasan lahan di simpang Gaplek rencananya untuk proyek nasional pembangunan jalur kendaraan lintas atas atau flyover. Mulai dari Jalan RE Martadinata hingga menuju arah Parung, Kota Depok, dan sebaliknya akan dibangun flyover sepanjang satu kilometer.

“Pemkot (Tangsel) menawarkan harga pengganti lahan sebesar Rp6,5 juta per meter,” klaim Heru. Enam Ahli Waris Gusuran Flyover Gaplek Cabut Kasasi.

Heru bilang, dari nominal angka diatas sudah cukup tinggi karena, mengacu Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) diwilayah itu hanya Rp1,8 juta per meter. **Baca juga: Perencanaan Pelebaran Jalan di Tangsel Amburadul.

Heru menambahkan, tentunya patokan harga yang diajukan warga sangat sulit diakomidir. Alasannya, permintaan warga masih terlalu jauh dengan kalkulasi yang dibuat oleh pemerintah. **Baca juga: Sadis..! Begal Bacok Karyawan Bank di Kota Tangerang.

“Uang pengganti lahan sebesar sebesar Rp6,5 juta per meter sudah sesuai, dan sudah melebihi NJOP pada umumnya,” tambahnya.‎(yud)




Menteri Ferry: Kini Layanan Sertifikat Pertanahan Terintegrasi

Menteri Ferry serahkan sertifikat tanah ke warga Ciputat.(yud)

Kabar6-Pembuatan sertifikat pertanahan kini tidak hanya terfokus di kantor-kantor perwakilan daerah saja‎. Karena, kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) sedang menuju satu provinsi terpusat pada satu titik lokasi.

‎”Jadi tidak berbelah pada satu aspek administrasi pemerintahan saja,” kata Menteria ATR/BPN, Ferry Mursyidan Baldan saat mengunjungi gerai “Ngabuburit Service” yang dibuka di AEON Mall, di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (11/6/2016).

Menteri Ferry berharap, program “Ngabuburit Service” ini bisa memberikan kesempatan serta kemudahan bagi masyarakat pemohon untuk mengurus sertifikat pertanahan.

Sedianya, dDibukanya gerai layanan di pusat perbelanjaan bukan hanya di Provinsi Banten. Ia sebutkan, daerah lainnya di Indonesia juga mulai menerapkan. Seperti di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Tidak ada target seberapa banyak yang dilayani. Tapi sebanyak-banyaknya. Kami sudah menyiapkan perangkat, formulir dan pegawai yang bisa melayani masyarakat,” jelas Ferry.

‎Di lokasi sama sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Banten, Sri Mujitono‎ menerangkan, ‎program serupa yang lalu pada tahun pertama dilaksanakan di Summarecon Mal Serpong. BPN Buka Gerai Ngabuburit Service di AEON Mall.

Gerai itu, sedianya melayani pengurusan sertifikat tanah untuk wilayah di Tangerang Raya serta Kabupaten dan Kota Serang‎ saja. **Baca juga: Waduh, 27 Desa di Banten Masuk Zona Merah Kemiskinan.

“Kalau yang sekarang untuk‎ mengetahui program layanan cepat dan mudah ini. Ujicoba se-Banten Raya,” terangnya kepada kabar6.com. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

BPN juga menjalin‎ kerja sama yang sudah berjalan yakni dengan Kota Tangerang Selatan. Jenis layanan yang sudah dilaksanakan berupa BPHTB Online.(yud)




Polisi yang Tertembak Begal Kehilangan Ginjalnya

Bripka Saefudin saat menjalani perawatan di RS Omni.(abie)

Kabar6-Kondisi Bripka Saefudin masih kritis di RS Omnbi Alam Sutera. Setelah menjalani operasi pengangkatan peluru, anggota Reskrim Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan ini pun harus kehilangan salah satu ginjalnya. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, selama lima jam berada di meja operasi, Bripka Saefudin kemudian dipindahkan ke ruang ICU RS Omni, Alam Sutra, Tangerang Selatan.

Selama menjalani perawatan, kesehatan anggota buser Polsek Pesanggrahan dibawah pengawasan Dokkes Polda Metro Jaya. Awi berharap Bripka Saefudin segera pulih sehingga bisa berkumpul bersama rekan dan keluarganya.

“Mohon doa untuk kesembuhan Bripka Saefudin. Informasinya dari dokter, peluru bersarang dan mengenai ginjalnya sehingga ginjalnya satu harus diangkat,” kata Kombes Awi, Sabtu (11/6/2016) siang. **Baca juga: Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal.

Sedianya, Bripka Saefudin adalah satu dari dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terkena hantaman peluru saat terlibat baku tembak dengan komplotan pelaku curanmor di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore kemarin. **Baca juga; RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal

Bripka Saefudin sendiri, terkapar setelah terkena tembakan pada bagian perutnya dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Omni Alam Sutera, pascaoperasi pengangkatan peluru dari perutnya. ementara Aipda Gofur kiranya lebih beruntung, karena hanya terkena tembakan di tangan kirinya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

Sedianya, dalam baku tembak tersebut, dua pelaku curanmor tewas di lokasi kejadian. Seorang pelaku diketahui bernama Batik Bareta (26), asal Negara Batin RT 01/03, Kelurahan Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui.(abie)




Perencanaan Pelebaran Jalan di Tangsel Amburadul

Pekerja menyopoti kabel di Jalan Raya Siliwangi.(yud)

Kabar6-‎Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengklaim dapat menyelesaikan proyek pelebaran ruas jalan sepanjang 10,1 kilometer di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Namun faktanya, hingga kini proyeksi pekerjaan masih terkatung-katung.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Robby Cahyadi, tak menampik bila lambanya pekerjaan akibat terkendala pembebasan lahan. Belum lama ini baru saja dilakukan pembebasan lahan mencapai tiga kilometer.

“Akhir pengerjaan sampai Desember tahun ini saya lupa tanggal berapanya. Yang jelas untuk yang 3 kilometeran ini akan diselesaikan,” katanya saat dihubungi wartawan, Jum’at (10/6/2016).

Robby juga mengatakan dalam melakukan perbaikan Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, pihaknya terkendala lahan yang belum dibebaskan lahan serta utilitas yang masih berdiri di sepanjang jalan Siliwangi.

“Ada lahan yang belum dibebaskan, jadi pengerjaan perbaikan jalan ini sedikit terhambat,” ujarnya.

Robby mengaku, untuk utilitas pihaknya sudah berkoordinasi dan berkirim surat dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat. Harapannya agar bisa memindahkan tiang dari tengah jalan sehingga proses pengerjaan bisa dijalankan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar memindahkan tiang-tiangnya dari tengah jalan, sehingga kami bisa dengan cepat memperbaiki jalan Siliwanngi, Pamulang ini,” tambahnya. **Baca juga: Anggota Tertembak, Kapolda: Tindak Tegas Pelaku Curanmor.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, megaproyek pelebaran jalan ini dimulai dari Simpang Muncul, tepatnya di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, hingga sampai ke Rumah Sakit Sari Asih, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ciputat. **Baca juga: Pemkot Tangsel Panggil PLN Pertengahan Juni Ini.

Perbaikan ruas jalan sepanjang 10,1 kilometer itu menyedot dana segar totalnya mencapai Rp142,3 miliar. Nantinya jalan tersebut didesain menjadi empat lajur dengan lebar mencapai 24 meter.(yud)




Anggota Tertembak, Kapolda: Tindak Tegas Pelaku Curanmor

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto.(bbs)

Kabar6-Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengimbau jajarannya agar lebih berhati-hati dan waspada dalam menghadapi pelaku pencurian kendaraan bermotor alias begal.

Hal itu disampaikan Kapolda, seiring dengan tertembaknya dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan oleh komplotan begal di di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Jumat (10/6/2016) sore. 

“Kejadian ini adalah tantangan. Artinya, anggota harus lebih waspada saat menghadapi pelaku curanmor,” ujar Kapolda saat menjenguk Bripka Saefudin, yang kritis dan harus menjalani operasi pengangkatan peluru di RS Omni Alam Sutera, Kota Tangerang.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menegaskan kepada jajarannya, agar menindak tegas para pelaku curanmor tanpa kompromi. “Tindak tegas tanpa kompromi,” ujar Kapolda lagi. **Baca juga: Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal.

Sedianya, Bripka Saefudin adalah satu dari dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terkena hantaman peluru saat terlibat baku tembak dengan komplotan pelaku curanmor di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore. **Baca juga: RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal.

Bripka Saefudin sendiri, terkapar setelah terkena tembakan pada bagian perutnya dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Omni Alam Sutera, pascaoperasi pengangkatan peluru dari perutnya. Sementara Aipda Gofur kiranya lebih beruntung, karena hanya terkena tembakan di tangan kirinya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

Sedianya, dalam baku tembak tersebut, dua pelaku curanmor tewas di lokasi kejadian. Seorang pelaku diketahui bernama Batik Bareta (26), asal Negara Batin RT 01/03, Kelurahan Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui.(abie/cep/bad)

**Baca juga: Pencalonan Andika di Pilgub Banten Campur Tangan Atut?.




Jelang Lebaran, Sarung Berkaret Produksi Ciputat Laris Manis

Produksi sarung berkaret karya Ari.(fbi)

Kabar6-Selama Bulan Ramadhan, permintaan pasar akan sarung melonjak drastis dibanding hari biasa. Hal itupun membawa berkah tersendiri bagi produsen hingga pengecer kain sarung.

Setidaknya, berkah itu dirasakan langsung oleh Ari Setiawan, pengrajin di Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Ya, menjelang hari raya Idul Fitri, Ari kebanjiran pesanan sarung dari dalam maupun luar kota.

Sarung yang dibuat di konveksi Ari, kiranya berbeda dengan sarung yang dilihat dan dipakai pada umumnya. Dengan memakai karet serta tali pada bagian atas sarung, Ari berusaha memodifikasi bentuk sarung buatannya dari sarung pada umumnya.

Kepada Kabar6.com, Ari mengaku memulai usahanya dari kesulitannya yang dialaminya saat memakai sarung untuk menjalankan salat. Lalu, Ari pun mendapatkan ide untuk menambahkan karet serta tali pada bagian atas sarung. **Baca juga: Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal.

Pemberian karet dan tali itu, tak lain untuk memudahkan si pemakai, agar tidak kedodoran saat menggunakan sarung. Dan, nyatanya sarung kreasi Ari cukup bisa diterima pasar. **Baca juga: RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal

Saat ini, sarung buatan Ari tak hanya dipesan dan dipasarkan di wilayah Jabodetabek saja. Melainkan, area lain di Pulau Jawa dan Kalimantan kini juga sudah menjadi langganan tetapnya. Bahkan beberapa pondok pesantren (Ponpres) di Tangerang juga sudah memakai produk miliknya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas .

Harga sarung yang jual relatif terjangkau, mulai dari Rp60 ribu sampai Rp90 ribu, tergantung dari ukurannya. Selain itu, para konsumen juga dapat memesan sarung sesuai dengan ukuran tubuh masing-masing, namun dengan harga yang berbeda. **Baca juga: DPRD Banten Gagas Raperda Pondok Pesantren.

“Biasanya, saya memroduksi 30 sarung per hari. Sekarang bisa 60 sampai 100 sarung per hari,” ujarnya. **Baca juga: Pengurus HCCI Gelar ‘Takjil On The Road’ di Banten.

Dalam memproduksi sarung, Ari dibantu istrinya tercinta serta empat orang karyawan.(fbi)