Tarling Ramadan, Begini Curhat Airin dan Warga Tangsel

Airin menyerahkan bantuan ke DKM di Pondok Aren.(yud)

Kabar6-‎Taraweh keliling (Tarling) kembali digelar oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah.

Momentum ini, sedianya dapat menjadi ajang menyampaikan informasi serta curahan hati atau curhat antara pemerintah daerah dengan warganya.

Seperti yang dilakukan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany saat menggelar tarling di Kecamatan Pondok Aren, kemarin.

Selain me‎nyampaikan sejumlah program kerja sesuai visi dan misinya selama lima tahun kedepan, Airin juga sempat memutarkan film pendek yang menggambarkan kondisi geografis dan rencana strategis yang ingin dicapainya.

“Begitulah Bapak/Ibu janji-janji yang saya sampaikan ketika kampanye kemaren. Besar harapan saya semua warga mau mendukung dan berpartisipasi aktif membantu pembangunan Kota Tangerang Selatan,” katanya di Kecamatan Pondok Aren, kemarin.

Di lokasi sama, Zakaria Muslim, salah satu warga sekitar menyampaikan pengalaman pribadinya terhadap sistem pelayanan mendasar yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tangsel untuk masyarakat. Program yang dimaksud yaitu pelayanan kesehatan.

“Anak saya pernah kena demam berdarah dan selama dua minggu dirawat di Puskesmas Pondok Aren,” terangnya. **Baca juga: LSM Tangerang Korban Pengeroyokan Mengaku Resah.

Selama menjalani perawatan, lanjut Zakaria, sang buah hatinya mendapat perawatan intensif dari tim medis. Sampai anaknya sembuh dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga di rumah. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

“Alhamdulillah, dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang sudah menyediakan pelayanan kesehatan secara memadai,” tambahnya.(yud)




Pria Gaek Ditemukan Tewas Bersemut Dalam Kontrakan di Serpong

Pria gaek yang ditemukan tewas dalam kontrakan di Serpong.(cep)

Kabar6-Seorang pria ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Kampung Buaran Barat, RT 015/005, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (14/6/2016).

Diketahui, korban tewas bernama Achmad Taufan (53), warga Jalan H. Domang, RT 009/002, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, sebelum ditemukan tewas sedianya korban sempat korban meminta air putih hangat ke tetangganya, Ibu Encin Konariah (37).

“Sekitar pukul 15.00 WIB, Ibu Encin sempat dipanggil oleh korban. Dia meminta sehabis magrib agar dibuatkan energen dan roti tawar. Tapi, saat itu korban terlihat sudah pucat dan sesak napas,” ujar Mansuri.

Dan, selepas salat Maghrib, saksi yang hendak mengantarkan minuman dan makanan kecil pesanan melihat lampu kontrakan korban masih belum menyala.

Saksi kemudian mengetok pintu kontrakan dan masuk ke dalam untuk mengantarkan pesanan. Namun, saat itu korban terlihat sudah dalam keadaan terlungkup di lantai dan dikerumuni semut. Setelah di cek, korban ternyata meninggal. **Baca juga: Pria Berkaos Ungu Terkapar di Kali Ciung Tigaraksa.

Petugas yang mendapatkan laporan, kemudian langsung mengecek ke lokasi. Dan, hasil olah TKP, tidak ditemukan luka-luka di tubuh korban. Diduga, korban meninggal akibat penyakit asma. **Baca juga: Duh, 84 Ribu Plat Nomor Sepeda Motor di Banten Belum Dicetak.

Itu menyusul ditemukannya Ventolin in Holer (obat asma) serta berbagai obat dokter dari dalam rumah kontrakan korban. Sedangkan sepeda motor, STNK, dompet milik korban masih ada dilokasi. **Baca juga: Truk Bermuatan Batu Koral Terbalik di Jalan Raya Serpong.

Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RSU Tangerang. Kasusnya kini diselidiki oleh Polsek Serpong.(cep/yud)

**Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.




Truk Bermuatan Batu Koral Terbalik di Jalan Raya Serpong

Truk bermuatan batu koral terbalik di Jalan Raya Serpong.(cep)

Kabar6-Sebuah truk B 9315 QT yang mengangkut batu koral terbalik di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (14/6/2016).

Diduga, kecelakaan tunggal itu dipicu truk yang kelebihan muatan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

“Diduga truk kelebihan muatan, sehingga oleng dan terbalik. Sopir truk dan keneknya selamat, cuma mengalami luka ringan saja, dibawa ke RS Ashobirin,” ujar Brigadir Mardoko, anggota Unit Lantas  Polsek Serpong.

Meski demikian, akibat kecelakaan itu, ruas Jalan Raya Serpong mengalami kemacetan hingga sepanjang satu kilo meter. Pasalnya, truk yang terbalik melintang ditengah ruas jalan. **Baca juga: Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel.

“Saat ini kita dari Unit Lantas Polsek Serpong masih terus berupaya mengurai kemacetan yang terjadi,” ujar Mardoko lagi. **Baca juga: Duh, 84 Ribu Plat Nomor Sepeda Motor di Banten Belum Dicetak.

Nah, bagi Anda pengendara yang melintas, ada baiknya untuk mencari jalur alternatif, agar tidak terjebak di ruas Jalan Raya Serpong.(cep)

**Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.




Keroyok Warga Serpong, Dua Pemuda Ini Ditangkap Polsek Cisauk

SNR dan AA saat diamankan di Polsek Cisauk.(cep)

Kabar6-Dua pemuda terduga pelaku pengeroyokan diamankan jajaran petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Kedua pemuda yang diamankan tersebut masing-masing adalah SNR (21) dan AA (24), warga Perumnas Suradita, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, keduanya diuduga mengeroyok Muhamad Arighi Rivaldi (24), warga Kampung Jaletreng, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel saat bertandang ke Perumnas Suradita, pada Sabtu (28/5/2016) malam.

“Jadi awalnya korban meminta pelaku pelaku SNR membuat surat pernyataan perihal pelunasan utang atas sepeda motor korban yang dihilangkan pelaku. Namun pelaku marah dan langsung memukul korban bersama AA,” ujar Mansuri, Selasa (14/6/2016). **Baca juga: Pria Berkaos Ungu Terkapar di Kali Ciung Tigaraksa.

Akibat kejadian itu, korban menderita luka lebam dibagian wajahnya, dan melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cisauk. **Baca juga: Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatanya, kedua pelaku kini diamankan di Mapolsek Cisauk guna penyelidikan lebih lanjut.(cep/yud)




Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel

Barang bukti sabu yang diamankan Polres Tangsel.(yud)

Kabar6-Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap dua pria terduga pengedar sabu yangt acap beraksi diwilayah pemekaran termuda di Provinsi Banten tersebut.

Keduanya, masing-masing berinisial A (40) dan Z (36), diringkus beserta barang bukti sabu yang dikemas dalam tiga bungkusan plastik bening beserta timbangan.

Kepala Sub Bagian Humas, Ajun Komisaris Mansuri mengungkapkan, A ditangkap‎ di Jalan Haji Radin, Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

“‎Dari tangan A, ditemukan barang bukti satu plastik klip berisikan narkotika jenis sabu seberat 0,30 gram berikut seperangkat alat hisap sabu‎ atau bong,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (14/6/2016). **Baca juga: Pria Berkaos Ungu Terkapar di Kali Ciung Tigaraksa.

Polisi kemudian melakukan pengembangan atas kasus tersebut, dan kembali meringkus Z yang diduga sebagai bandar. Dari tangan tersangka polisi menemukan alat timbangan elektrik. **Baca juga: Waduh..! Tahu Formalin Beredar di Pasar Tradisional.

Kepada petugas, Z yang pernah mendekam selama delapan bulan di Rutan Salemba karena mencopet itu mengaku menerima pasokan sabu dari seseorang yang disebut bernisial B di Terminal Manggarai , Jakarta Selatan. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

“Kini pelaku yang diamankan berikut barang bukti diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut di Satnarkoba Polres Tangsel,” tambah Mansuri.(yud)

**Baca juga: Polresta Tangerang Bentuk Timsus Amankan Ramadhan.




Waduh..! Tahu Formalin Beredar di Pasar Tradisional

Pengecekan tahu berformalin di Pasar Delapan Alam Sutera.(fbi)

Kabar6-Selain super market yang kedapatan menjual mie instan kadaluarsa, makanan jenis tahu mengandung formalin juga ditemukan di pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Tahu berformalin tersebut ditemukan saat petugas gabungan Disperindagkop, Dinkes, Satpol PP dan Polres Tangsel, menggelar sidak di Pasar Delapan, Alam Sutera, Kecamatan Serpong, Senin (14/6/2016).

“Setelah kita lakukan uji laboratorium, hasilnya ditemukan tahu tersebut mengandung formalin” ujar Latifah Hanum, Kepala Laboratorium Kesehatan Kota Tangsel ditemui dilokasi.

Dalam sidak tersebut, petugas menguji sebanyak 16 bahan pangan yang diperoleh di Pasar Delapan secara acak.

Salah seorang pedagang tahu, Tunggal mengaku tidak tahu menahu mengenai kandunhan formalin dalam tahu yang dia jual. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

Selama ini, dirinya mendapatkan pasokan tahu tersebut dari wilayah DKI Jakarta dan selanjutnya ia jual kepada konsumen tetapnya. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

“Saya nggak tahu kalau tahu itu pakai formalin. Saya cuma dapat kiriman dari Jakarta,” ujarnya. **Baca juga: Warga Cilegon “Tutup Paksa” Mini Market Tanpa Izin BPTPM.

Sementara itu, hasil uji lab dalam sidak hari ini dibawa ke kantor Disperindagkop untuk ditindaklanjuti.(fbi)




Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera

Mie instan kadarluarsa di Giant Alam Sutera.(fbi)

Kabar6-Petugas gabungan yang dimotori oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banten, menggelar inspeksi mendadak (sidak) bahan pangan ke sejumlah swalayan yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (14/6/2016).

Dalam sidak tersebut, petugas BPOM yang juga didampingi petugas dari Disperindagkop, Dinkes dan Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menemukan mie instan kadaluarsa di jual di Giant Ekstra Alam Sutera.

Selain menemukan bahan pangan kadaluwarsa, petugas juga menemukan banyak makanan dan minuman produksi rumah tangga yang izin edarnya sudah habis namun belum diperbaharui.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Makanan dan Minuman Dinkes Tangsel, Anton Wibawa mengungkapkan, mie instan yang ditemukan kadaluarsa merupakan private label yang dijual dalam kemasan gelas.

“Awalnya tim kami tidak melihat, karena kemasan satu lagi belum expired. Tapi setelah dicek memang tanggal kadaluwarsanya bercampur,” katanya. **Baca juga: Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Menjamurnya Minimarket.

Menanggapi temuan tersebut, Manajer Groseri Giant Ekstra Alam Sutera, Yasin mengaku tidak mengetahui jika ada produk yang ijin edarnya masih menggunakan kode lama. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

“Barang langsung didrop kesini dari pusat,” katanya. **Baca juga: Warga Cilegon “Tutup Paksa” Mini Market Tanpa Izin BPTPM.

Meski demikian, ia berjanji akan lebih memperhatikan kode ijin edar serta tanggal kadaluwarsa makanan dan minuman yang dijual di swalayan tersebut.(fbi)




Begini Sosok dan Kesan Perjuangan Mang Odik

Moh Sidik Roshady, paling kanan melepas kontingen Popda.(yud)

Kabar6-Mohammad Sidik Roshady bin Nawawi (73), seolah melekat dalam sejarah perjalanan pemekaran Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sosoknya diakui masyarakat pribumi sekitar, memiliki peranan penting sebagai salah satu dari sekian tokoh perjuang otonomi daerah.

Rasyud Syakir, sahabat almarhum telah mengakui sangat kehilangan sosok Mang Odik, sapaan akrab. Ia jugalah yang turut menjadi penggagas berdirinya Forum Masyarakat Tangerang Selatan (FORMATS) pascapemekaran dari Kabupaten Tangerang.

“Kami yang mengenal dekat pribadi almarhum pastinya berduka,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (14/6/2016).

Semasa hidupnya, terang Rasyud, almarhum aktif diberbagai berorganisasi. Menurut rekan sejawat dalam memperjuangkan otonomi daerah itu Mang Odik karakternya punya tekad yang kuat.

“Almarhum adalah orang yang tidak pernah mengenal lelah berorganisasi dan berjuang mendirikan Kota Tangsel sehingga terbentuk seperti sekarang,” terangnya.

Karir berorganisasi terakhir yang digeluti almarhum adalah menduduki jabatan Wakil Ketua 3 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangsel. Ia membidangi pembinaan  atlit, olahraga dan pembinaan organisasi.

“Masyarakat termasuk saya pribadi kehilangan tokoh pendiri tangsel. Berkat perjuanganya Kota Tangsel bisa dirasakan oleh masyarakat seperti sekarang,” tambah Rasyud. **Baca juga: 601 Warga Urban di Tangsel Ikut Mudik Gratis.

Terpisah, penyataan senada juga diutarakan Tomy Patria Edwardy, tokoh pemuda Ciputat. Pria yang juga menjabat sebagai Lurah Serua, Kecamatan Ciputat, itu hingga kini masih terngiang atas pesan yang disampaikan almarhum kepadanya. **Baca juga: Mang Odik, Tokoh Penggagas Kota Tangsel Tutup Usia.

“Memperjuangkan untuk masyarakat Tangsel almarhum pesan jangan kenal nyerah. Saya janji akan melanjutkan perjuangannya,” ujarnya. Selamat jalan Mang Odik.(cep)




601 Warga Urban di Tangsel Ikut Mudik Gratis

Loket mudik gratis di kantor Kecamatan Pondok Aren.(yud)

Kabar6-Langkah jemput bola yang diiniasi oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak percuma.

Terbukti, ratusan orang warga kaum urban tak ingin melewatkan kesempatan emas bisa ikut dalam program “Mudik Lebaran Gratis” 2016.

Kepala Bidang Angkutan, Wijaya Kusuma mengungkapkan, antusiasme masyarakat kaum urban lumayan bagus. Setelah mendaftar yang ditutup akhir pekan lalu, ia berpesan agar setiap pemudik dapat lebih menyiapkan diri.

“Total jumlah warga peserta mudik yang daftar di Kota Tangsel ada 601 orang,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com, Selasa (14/6/2016).

Menurut Wijaya, pihaknya telah mencoba jemput bola untuk menjaring peserta mudik gratis. Titik-titik lokasi yang disasar selain kantor-kantor pelayanan pemerintahan juga ke pusat keramaian.

“Sebelumnya pendaftar sedikit, makanya petugas kami jemput bola sampai ke Stasiun Sudimara dan Pasar Jombang. Di lokasi itu pendaftarnya cukup signifikan,” terangnya. **Baca juga: Mang Odik, Tokoh Penggagas Kota Tangsel Tutup Usia.

Dihubungi terpisah, Misnan, salah satu peserta mudik gratis mengaku antusias untuk kembali bersilaturahmi bersama keluarganya saat lebaran nanti. Rencananya ia akan berangkat bersama suami dan dua orang anaknya ke Jawa Tengah. **Baca juga: Waduh, 27 Desa di Banten Masuk Zona Merah Kemiskinan.

“Tahun lalu naik motor berasa capek mas. Mending begini, motor diangkut truk terus anak-anak bisa tidur pulas di bus. Udah gitu gratis lagi,” terangnya sumringah.(yud)




Mang Odik, Tokoh Penggagas Kota Tangsel Tutup Usia

Mohammad Sidik Roshady bin Nawawi (73), semasa hidup.(cep)

Kabar6-Innalillahi Wainnailahi Rojiun. Satu dari sejumlah tokoh penggagas pemekaran Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Mohammad Sidik Roshady bin Nawawi (73), tutup usia.

Mang Odik, begitu sapaan akrab Sidik, dipanggil Sang Khalik sekitar pukul 00.35 WIB. Sebelumnya, almarhum sempat menjalani perawatan intentensi di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel.

“Almarhum mengidap penyakit kanker paru-paru,” kata Mohammad Kholid, adik almarhum yang ditemui kabar6.com di rumah duka, Jalan Ir H Djuanda Gang TK Bunga Mawar, RT 01 RW 01 Nomor 30, Cipayung, Kecamatan Ciputat, Selasa (16/6/2016).

Menurutnya, selama dua bulan  terakhir Mang Odik sudah merasakan penyakit paru-parunya sudah akut. Ia sempat beberapa kali mondar-mandir berobat ke rumah sakit. Bahkan sampai berobat ke dokter spesialis paru.

Selama menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang terletak di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, itu tim medis sudah berupaya maksimal. **Baca juga: Meski Kontroversi, Warung Bu Saeni Dapat Bantuan Lagi.

“Ya mungkin Allah SWT memang sudah berkendak. Mohon maaf ya apabila Mang Odik selama hidupnya kurang ada yang berkenan,” terang Kholid bernada tegar. **Baca juga: Di Tangsel, Menteri Yuddy Ajak Warga Awasi Kinerja PNS.

Sedikitnya ratusan orang warga dari sekitar wilayah Ciputat dan sekitarnya turut datang berta’ziah ke rumah duka. Mang Odik dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cimanggis, dan meninggalkan delapan orang anak.(cep)