Ngeyel…! 31 Restoran dan 7 Panti Pijat di Tangsel Tetap Buka

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sejumlah pengelola industri kepariwisataan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepergok tetap buka melayani pelanggan.

Itu artinya, sejumlah tempat usaha itu tetap beroperasi diluar jam ketentuan yang telah ditentukan selama bulan suci Ramadan 1437 Hijriah.

‎Peraturan bagi industri kuliner seperti restoran atau sejenisnya, setiap harinya jam operasional buka diperbolehkan mulai pukul 12.00 WIB hingga waktu imsyak.

Sedangkan khusus untuk industri hiburan seperti panti pijat, karaoke dan lain sebagainya diwajibkan tutup.

“Tadi sudah kita lihat bersama. Ini untuk memastikan apakah pengelola mengikuti aturan atau tidak,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Azhar Syam’un Rachmansyah di Serpong, Kamis (‎16/6/2016) kemarin.

Ia menjelaskan, untuk menyisir tujuh wilayah kecamatan di Kota Tangsel petugas disebar menjadi tiga kelompok. Hasilnya ditemukan ada 31 gerai restoran serta 7 titik lokasi pijat refleksi tetap beroperasi.

Puluhan tenant restoran itu beroperasi di tiga pusat perbelanjaan yang saling terpisah. Yakni, Mall Living World, BSD Square dan Pasar8 Alam Sutera.

Azhar mengeluhkan ketika ingin menyebar surat edaran dilarang oleh pihak pengelola gedung.

“Katanya mereka saja yang mereka saja yang membagikan. Tapi buktinya kayak begini, seperti di Liwo (Living World) masih banyak yang buka,” terang Azhar.

Di lokasi sama, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangsel, Yanuar mengaku, pihaknya‎ telah menyebar sedikitnya 1.500 lembar surat edaran. **Baca juga: Dinsosnakertrans Tangsel Buka Posko Pengaduan THR Lebaran.

Hasil investigasi anak buahnya di lapangan memergoki masih banyak industri pariwisata yang nakal karena melanggar ketentuan. **Baca juga: Dewan Tangsel Melunak, Enam Raperda Akhirnya Disahkan.

“Banyak yang ngeyel. Pengelola tidak ikuti aturan main yang sudah disepakati bersama. Padahal mereka sudah kita undang pas sosialisasi kemarin,” ketusnya.(yud)




Dinsosnakertrans Tangsel Buka Posko Pengaduan THR Lebaran

Aksi unjuk rasa buruh di Kecamatan Pamulang.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyebar surat edaran kepada semua industri diwilayahnya, berkaitan dengan urusan Tunjangan Hari Raya (THR).

Regulasi itu sedianya sebagai bentuk pendampingan bagi karyawan perusahaan untuk menerima hak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Sekarang kami sedang mendirikan posko pengaduan THR‎,” kata Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya, Kamis (16/6/2016).

Ia memaparkan, sesuai Peraturan Menteri Tenagakerja (Permenaker) Nomor 6 tentang Pemberian THR‎, dapat diterima oleh setiap karyawan yang sudah bekerja minimal satu tahun di perusahaan tersebut.

Purnama bilang, waktu pemberian THR minimal dua pekan atau maksimal sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Jumlah nominal yang berhak diterima setiap pekerja yakni, satu bulan gaji pokok.

“Kalau misalnya ada pekerja yang haknya mendapatkan THR sesuai ketentuan tidak diberikan perusahaan silahkan lapor,” paparnya. **Baca juga: BI Banten Siapkan Uang Tukar Rp55 Miliar, Catat Tanggal dan Tempatnya.

Posko pengaduan THR, lanjut Purnama, didirikan di kantor Dinsosnakertrans Kota Tangsel,‎ Jalan Raya Serpong KM 12 BSD City, Kecamatan Serpong. Jika pekerja tak bisa menyambangi langsung, bisa menghubungi di nomor telepon (021) 5386599. **Baca juga: Ini Tips Konsumsi Obat Selama Puasa Ala RSU Tangsel.

Jika terbukti ada perusahaan yang lalai dalam pemberian THR maka Dinsosnakertrans Kota Tangsel berjanji bakal menjatuhkan sanksi. Bentuk sanksinya berupa teguran keras hingga penyabutan izin operasional perusahaan. **Baca juga: Puluhan Perusahaan di Tangerang Belum Gaji Buruh Sesuai UMK.

“Setiap jenis pengaduan akan cepat ditindaklanjuti oleh petugas posko,” tambah Purnama.(yud)




Polres Tangsel Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Pekat

Ilustrasi (bbs)

Kabar-Kepolisian Resor Tangerang Selatan (Tangsel) memusnahkan ribuan botol minuman keras (Miras) berbagai merek, hasil operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar selama bulan Ramadan.

Pemusnahan tersebut dilakukan di halaman Mapolres Tangsel, Kamis (16/6/2016), dengan cara dilindas menggunakan alat berat.

Ribuan minuman keras dengan kadar alkohol diatas lima persen tersebut, dimusnahkan dihadapan para pemuka agama dan pemerintah daerah setempat.

Barang haram itu, merupakan hasil razia selama Ramadan di sejumlah tempat hiburan malam serta warung-warung yang ada di wilayah Tangsel. **Baca juga: Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, pemusnahan dilakukan guna memeberikan keamanan serta kenyamanan masyarakat Kota Tangsel dari peredaran miras. **Baca juga: Rumah Kosong di Cluster Fedora Tangsel Terbakar.

“Kami tidak akan berhenti untuk melakukan razia miras di wilayah Tangsel guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” kata Kapolres.(rani)




Rumah Kosong di Cluster Fedora Tangsel Terbakar

Rumah yang terbakar di Cluster Fedora Tangsel.(fbi)

Kabar6-Sebuah rumah yang lama tak berpenghuni di Cluster Fedora, Blok J 12 no 1, Graha Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hangus dilalap api pada Kamis (16/6/2016).

Meski api sempat membesar, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Kebakaran diduga berasal dari adanya aktivitas warga yang membakar sampah di dekat rumah tersebut.

Begitu kobaran api membesar, warga yang melihat kejadian itu langsung bahu-membahu memadamkan api menggunakan alat seadanya.

Sucipto, warga sekitar yang juga saksi mata menyebutkan, kobaran api berasal dari bagian samping belakang rumah. **Baca juga: MUI Cilegon Imbau Pemerintah Waspadai Daging Gelonggongan.

“Saya lihat api sudah besar, nah saya beserta warga sekitar langsung ambil selang air dan menyemprotkan kerumah tersebut, takut nyamber kerumah sebelahnya,” ujar Cipto. **Baca juga: Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa.

Sementara itu, sejumlah ibu-ibu terlihat nangis histeris karena takut rumahnya tersambar kobaran api. Pemadam kebakaran yang datang telatpun hanya bisa mendinginkan tembok-tembok yang masih terlihat panas.(fbi)




Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa

Seorang maling yang sekarat dihajar warga.(yud)

Kabar6-Satu dari tiga pelaku pembobolan toko onderdil Welli Cin di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang Barat, Kecamatan Pamuang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sekarat diamuk massa.

Perwira Unit Reserse Kriminal Polsek Pamulang, Inspektur Satu Ahmad Mulyono, mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.

“Satu pelaku yang diamankan berinisi N, usia 16 tahun. Pelaku mengalami patah kaki kanan dan luka-luka akibat amuk massa‎,” katanya kepada kabar6.com, Kamis (16/6/2016).

‎Ia menerangkan, kasus ini terungkap ketika Bayu S (34), penjaga toko onderdil baru pulang dan mendapati ruko dalam kondisi berantakan.

Bayu bertambah curiga, setelah terdengar suara aneh dilantai dua. Diam-diam, diapun menelpon untuk meminta bantuan ke rekan-rekannya.

Setelah di cek, dipergoki seorang pelaku berinisial N ada di lantai dua ruko. Pengadilan jalanan pun pecah. N tak kuasa menghindar dari amuk massa. **Baca juga: Kasus Pengeroyokan LSM Tangerang, Polisi Klaim Periksa Kontraktor.

Sedangkan dua pelaku lainnya, berhasil kabur menggunakan motor sambil membawa hasil curian‎, seperti oli motor sebanyak lima botol, kalburator, kunci-kunci motor dan uang tunai Rp2 juta. **Baca juga: 15 Personel Satpol PP Dikerahkan Jaga Pasar Ciputat.

Sementara, N yang menderita luka parah terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel guna mendapatkan pertolongan.(yud)




15 Personel Satpol PP Dikerahkan Jaga Pasar Ciputat

Satpol PP saat menertibkan PKL di Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Azhar Syam’un Rachmansyah, berjanji akan mengerahkan anak buahnya untuk berjaga di Pasar Ciputat.‎

Petugas akan melarang Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Arya Putera dan terowongan pasar.

“Ada kendala yang dihadapi anak buah saya dilapangan karena salah seorang yang mengaku pihak keamanan pasar, bahwa atas perintah Camat Ciputat mereka boleh berjualan di kolong pasar,” ungkap Azhar, Rabu (15/6/2016).

Ia bilang, nyatanya ungkapan itu bohong setelah dirinya berkoordinasi dengan Camat Ciputat, Andi D Patabai. **Baca juga: Kasus Pengeroyokan LSM Tangerang, Polisi Klaim Periksa Kontraktor.

Sesuai instruksi atasannya, Azhar sebutkan, personel akan ditugaskan berjaga demi kelancaran proses perbaikan saluran air (drainase) di sekitar pasar. **Baca juga: Pondok Dahar Eyang Tiii Solo di Bintaro Ludes Terbakar.

“Anak buah saya piket sebanyak satu regu dengan jumlah 15 orang berjaga di Pasar Ciputat,”ungkapnya. **Baca juga: Kepergok Curi Motor, Pria Ini Nyaris Dibakar Warga Serpong.

Di lokasi terpisah, Ucok, seorang yang mengaku petugas pasar mengklaim bila Camat Ciputat telah mengizinkan pedagang berjualan. Asalkan tidak menganggu pengguna jalan serta waktu berdagang dibatasi hanya sampai selama bulan puasa. **Baca juga: Liputan Penertiban PKL di Pasar Ciputat, Yudi Disangka Copet.

“Selasa, pas puasa pertama, pak camat ngom, jika dirinya tidak bisa menertibkan pedagang di H Usman, maka diperbolehkan pedagang pasar untuk berjualan di kolong biar tidak ada kecemburuan,” ungkapnya kepada personel Satpol PP yang ingin menertibkan para PKL. **Baca juga: Soal Pasar Ciputat, Airin “Semprot” Kasatpol PP Tangsel.

Camat Ciputat, Andi D Patabai membantah sudah berbicara seperti itu. “Saya tidak pernah ngomong ke pedagang seperti itu. Kita tetap akan lakukan penertiban,” pungkasnya.(yud)




Pondok Dahar Eyang Tiii Solo di Bintaro Ludes Terbakar

Pondok Dahar Eyang Tiii Solo terbakar di Bintaro, Tangsel.(cep)

Kabar6-Pondok Dahar Eyang Tiii Solo di Jalan Senayan Utama, Blok HJ 2 No. 1, Bintaro Sektor 9, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ludes terbakar, Kamis (16/6/2016).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dahsyatnya amuk si jago merah tak urung menghanguskan hampir seluruh bangunan rumah makan tersebut.

Kasi Pencegahan dan Pemadaman pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel, Widada AP menduga, kebakaran tersebut akibat korsleting listrik.

“Sumber api berasal dari bagian dapur rumah makan. Diduga terjadi korsleting listrik,” ujar Widada. **Baca juga: Jadi Bandar Pakong, Kakek Jo Disergap Polsek Mauk.

Amuk si jago merah baru mereda, satu jam setelah 13 unit mobil Damkar diterjunkan ke lokasi kejadian. “Tiga belas unit mobil berasal dari Damkar Tangsel. Sedangkan tiga unit lagi bantuan DKI Jakarta,” ujar Widada lagi. **Baca juga: Kepergok Curi Motor, Pria Ini Nyaris Dibakar Warga Serpong.

Sementara, kerugian akibat amuk si jago merah pada hari ke 10 Ramadhan ini, diperkirakan mencapai hingga ratusan juta rupiah. **Baca juga: Soal Pasar Ciputat, Airin “Semprot” Kasatpol PP Tangsel.

Sedangkan kasus kebakaran itu kini dalam penyelidikan Polsek Pondok Aren.(cep)

**Baca juga: BI Banten Siapkan Uang Tukar Rp55 Miliar, Catat Tanggal dan Tempatnya.




Kepergok Curi Motor, Pria Ini Nyaris Dibakar Warga Serpong

Pria berkaos orange yang diamuk warga Serpong.(fbi)

Kabar6-Satu dari tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) tertangkap warga saat beraksi di areal parkir sebuah rumah makan dibilangan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (15/06/2016).

Warga yang marah langsung menghakimi pelaku hingga semaput. Beruntung, petugas bertindak sigap mengamankan pelaku dari kerumunan massa, yang saat itu sudah berteriak-teriak hendak membakar pelaku hidup-hidup.

Jaka, salah seorang warga yang melihat kejadian itu mengatakan, bila dirinya sudah curiga saat melihat gerak-gerik tiga orang yang menggunakan dua sepeda motor matik itu, menghampiri rumah makan tempatnya bekerja.
 
Diam-diam, Jaka terus memperhatikan ketiganya. Dan, begitru salah seorangd ari pelaku hendak mencongkel kunci salah satu sepeda motor yang terparkir dilokasi, Jaka langsung meneriaki pelaku maling.

Seiring dengan teriakan Jaka, ketiga pelaku pun langsung panik dan berupaya kabuir dari lokasi. Sementara, warga yang mendengar teriakan Jaka, seketika bereaksi mengejar ketiga pelaku.

“Tadi saya sempat diotodong senjata mas. Beruntung warga berdatangan dan pelaku langsung kabur,” ujar Jaka.

Sementara, salah seorang dari pelaku berkaos orange gagal kabur karena terkepung oleh warga dan langsung dihajar beramai-ramai. **Baca juga: LSM Tangerang Korban Pengeroyokan Mengaku Resah.

Tak hanya bogem mentah, warga yang emosi bahkan melempari tubuh pelaku yang sudah terkapar dengan balok kayu dan batu. **Baca juga: Liputan Penertiban PKL di Pasar Ciputat, Yudi Disangka Copet.

“Untung polisi cepat datang. Pelaku itu langsung diamankan dari amuk warga dan dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan,” ujar Jaka yang mengaku belum mengetahui pasti identitas pria yang diamuk warga tersebut. **Baca juga: Soal Pasar Ciputat, Airin “Semprot” Kasatpol PP Tangsel.

Pantauan kabar6.com, akibat kejadian itu arus lalu lintas dari arah Serpong menuju Victor maupun arah sebaliknya, macet total. Kasus itu selanjutnya ditangani Polsek Serpong.(fbi)

**Baca juga: BI Banten Siapkan Uang Tukar Rp55 Miliar, Catat Tanggal dan Tempatnya.




Liputan Penertiban PKL di Pasar Ciputat, Yudi Disangka Copet

PKL di Pasar Ciputat.(Fbi)

Kabar6-Kejadian lucu sekaligus memalukan menimpa seorang jurnalis salah satu media lokal di Banten.

Yudi, nama jurnalis tersebut, sempat disangka pencopet saat sedang meliput kegiatan penertiban pedagang kaki lima (PKL) liar di Pasar Ciputat, Rabu (15/6/2016).

Kejadian bermula saat seorang ibu yang tidak diketahui identitasnya tiba-tiba berteriak copet dan menuduh seorang jurnalis yang kebetulan sedang meliput kegiatan penertiban.

“Kamu copet mas?” kata si ibu sambil menunjuk Yudi.

Tudingan si ibu, sontak menyita perhatian para pembeli dan penjual yang tadinya sibuk melakukan aktifitas jual beli. Sejumlah tukang ojek yang mangkal di Pasar Ciputat bahkan menghampiri si ibu.

“Astagfirullah Bu, saya enggak nyopet. Kalau nggak percaya ibu silahkan geledah tas dan barang bawaan saya,” kata Yudi membela diri.

Setelah di cek satu-persatu barang bawaan bawaan Yudi, ternyata tak ada benda milik si ibu yang hilang. Ibu itupun, tanpa basa-basi segera pergi menggunakan sepeda motor matik berwarna merah. **Baca juga: LSM Tangerang Korban Pengeroyokan Mengaku Resah.

Seorang pedagang sayuran yang melihat kejadian itu mengungkapkan, area Pasar Ciputat memang kerap menjadi sarang copet dan preman. **Baca juga: Soal Pasar Ciputat, Airin “Semprot” Kasatpol PP Tangsel.

“Mulai dari yang berseragam, berbadan tegap, memakai batu akik, anting dan cincin sering ditemui disini. Mereka biasanya juga meminta iuran harian kepada kita (pedagang),” kata pedagang yang enggan menyebutkan identitasnya tersebut.(fbi)

**Baca juga: BI Banten Siapkan Uang Tukar Rp55 Miliar, Catat Tanggal dan Tempatnya.




Soal Pasar Ciputat, Airin “Semprot” Kasatpol PP Tangsel

Walikota Airin saat meninjau Pasar Ciputat.(cep)

Kabar6-Proyek pembersihan saluran pembuangan air atau drainase di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terganggu oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL)‎.

 
Mereka menggelar lapak secara sembarangan, hingga membuat proses pekerjaan jadi terhambat.

Walikota Airin Rachmi Diany mengatakan telah mendengar keluhan Camat Ciputat Andi D Patabai lantaran tak adanya personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang siaga.‎

Ia pun telah menegur orang nomor satu di Korps Praja Wibawa, Azhar Syam’un Rachmansyah.

“Mulai besok tidak ada lagi petugas Satpol PP yang tidak piket. Saya sudah tugaskan untuk langsung ditindaklanjuti,” katanya ditemui wartawan‎ di Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Rabu (15/6/2016).

Setiap harinya, terang Airin, personel Satpol PP diwajibkan menjaga Pasar Ciputat mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Sementara sore hari hingga pagi menjadi tugas personel di tingkat Kecamatan.

Mereka ditugaskan untuk menghalau pedagang yang berjualan di bahu jalan. “Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) Kasatpol PP. Mereka harus bertugas sesuai dengan jadwal yang saya kasih,” terangnya. **Baca juga: Pemkot Tangsel Segera “Bereskan” Banjir di Pasar Ciputat.

‎Airin mengaku pada 2017 mendatang program revitalisasi Pasar Ciputat sudah dilaksanakan. Kini sedangkan dilakukan pembahasan apakah penggunaan anggaran pakai kas daerah atau dipercayakan kepada pihak ketiga. **Baca juga: Tarling Ramadan, Begini Curhat Airin dan Warga Tangsel.

Saat ini pemerintah daerah juga sedang membahas mengenai pengadaan lahan. Akan melakukan pembebasan lahan seluas 6000 meter untuk menampung sebanyak 1200 pedagang lama. **Baca juga: Begini Curhat Pedagang ke Bupati Zaki Perihal Kenaikan Harga.

‘Jika ini terealisasi maka tidak ada lagi pedagang yang berjualan memakan bahu jalan dan trotar jalan,” ungkap Airin.(yud)