Rumah Produsen Piala Terbakar di Ciputat

Home industri piala yang terbakar di Ciputat.(cep)

Kabar6-Kebakaran melanda sebuah rumah yang memproduksi thropy di Jalan Merpati, RT.03/01, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (24/6/2016).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dahsyatnya amuk si jago merah, tak urung melahap habis seluruh bangunan. Termasuk membakar sebuah sepeda motor Suzuki Spin.

Ardianto (24), salah seorang pekerja dilokasi mengatakan, api tiba-tiba muncul saat dirinya sedang bekerja. Sumber api berasal dari korsleting listrik di ruang depan.

“Waktu saya lagi kerja, api tiba-tiba terlihat di ruang depan. Kemugkinan korsleting listrik. Saya lapor ke bos Surono (pemilik) dan langsung menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar),” jelasnya. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

Sementara, tak kurang dari 11 mobil Damkar didatangkan ke lokasi guna menjinakkan api. Dan, hampir dua jam kemudian, api baru padam. **Baca juga: Gubernur Pastikan Stok Sayur dan Buah di Banten Cukup.

Kasi Ops Pendalian dan Pemadaman Damkar Kota Tangsel, Widada AP mengatakan, lidah api cepat berkobar, karena dilokasi terdapat bahan kimia pembuat trophy yang mudah terbakar. **Baca juga: Jumlah Pemudik Lewat Termin‎al Pondok Cabe Merosot.

“Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta lah,” ujar Widada.(cep)




Jumlah Pemudik Lewat Termin‎al Pondok Cabe Merosot

Pengujian bus angkutan lebaran di Terminal Pondok Cabe.‎(yud)

Kabar6-‎Awak bus angkutan mudik lebaran di Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengeluhkan sepinya penjualan tiket. Kondisi itu berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Mulyanti (47), salah seorang penjual tiket bus‎ mengaku bahwa jumlah pengguna jasa transportasi bus mudik lebaran merosot drastis.

Hal itu membuat para awak angkutan mengelus dada dan mesti bersabar untuk bisa mendapatkan banyak calon penumpang.

“Mungkin karena pas musim anak masuk sekolah kali yah. Jadi orang pada milih menghemat,” katanya, Kamis (23/6/2016).

Menurutnya, pada tahun lalu saat memasuki pertengahan bulan puasa pemesanan tiket bus mudik sudah banyak. Contohnya, untuk bus Santoso keberangkatan ke kota tujuan Yogyakarta‎ paling banyak dipesan calon pemudik.

Sejak pagi loket pemesanan tiket dibuka, Yanti berujar, dirinya baru kedatangan calon pemudik pukul 12.00 WIB. Itupun jumlah pemesan tiket masih relatif‎ sedikit.

“Hari ini baru ada tiga tiket yang dipesan,” ujarnya bernada lirih.‎ Harga tiket yang dipatok untuk tujuan Yogyakarta dijual normal, per orang Rp175 ribu. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel .

Di lokasi sama, Parman (45), penjual‎ tiket perusahaan otobus Haryanto juga menyatakan hal senada. Ia berharap sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri besok geliat pemudik bisa meningkat. **Baca juga: Lebaran, Petugas Puskesmas di Tangsel Dilarang Libur.

“Tapi minggu depan ada kemungkinan penumpang akan ramai,” utaranya bernada optimis.(yud)




Lebaran, Petugas Puskesmas di Tangsel Dilarang Libur

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel‎, Suharno.(bbs)

Kabar6-‎Tim medis yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tak mendapat jatah libur selama perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah. Kebijakan tersebut sudah berlaku setiap tahunnya.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan‎, Suharno saat ditemui wartawan di Pamulang, Kamis (23/6/2016). “Pas hari Idul Fitri mereka tetap masuk seperti biasa,” katanya.

Menurutnya, petugas puskesmas terdiri dari bidan, perawat dan dokter. Selama 24 jam ‎saat libur lebaran pelayanan kesehatan untuk masyarakat tetap berjalan normal.

Suharno menyebutkan, hingga kini di Kota Tangsel terdapat 26 unit puskesmas yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan. Sedangkan 21 puskesmas diantaranya melayani rawat inap.

‎”Jadi, nantinya sistem yang dipergunakan adalah sistem shift,” sebutnya. Setiap hari, Suharno berujar, sistem kerja petugas medis dibagi menjadi dua shift.

‎Satu shift disiagakan tiga petugas medis, lengkap dengan satu unit mobil ambulan. Setelah lebaran semua petugas medis baru bisa menikmati libur secara bergantian.

“Mereka juga akan mendapat hak cuti,” ujarnya. Suharno menambahkan, pihaknya juga bakal berpartisipasi dalam Poskotis Mudik Lebaran 2016 yang segera dibentuk. **Baca juga: Inflasi di Tangsel Tak Lebih 0,2 Persen Per Bulan.

Nantinya, petugas kesehatan akan berjaga di setiap Poskotis yang rencananya dibangun di tujuh titik. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel .

Kita juga sedang menyiapkan call center kesehatan. Nantinya, masyarakat bisa menghubungi call center itu untuk mendapat akses layanan kesehatan,” tambahnya.(yud)




Tukang Es Gaek Ditemukan Membusuk di Cisauk

Jasad tukang es saat ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-Seorang pria gaek bernama Kusnadi (66), ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Jalan Cempaka No.14 RT 2/4, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Kamis (23/6/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, jasad korban diketahui dari kecurigaan Ruli, tetangga korban, saat hendak memotong pohon dekat rumah korban.

Saat itu, Ruli mencium aroma busuk menyengat dari rumah korban. Karena curiga, Ruli pun mengintip ke dalam rumah dan mendapati sosok Kusnadi sudah terkapar tak bergerak. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

Ruli yang kaget pun kemudian melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat, yang kemudian laporan dilanjutkan ke polisi. **Baca juga: Wanita Spesialis Geser Tas Disergap Polres Bandara Soetta.

Petugas yang datang kelokasi kemudian membuka paksa kediaman korban, dan mendapati disekitar jasad korban  didapati bermacam obat-obatan. **Baca juga: Pencuri Burung Kacer Nyaris Dibakar Warga Cikupa.

“Dari keterangan tetangga, korban memang hidup sendirian di rumah itu sejak lima tahun lalu. Sehari-hari, korban berjualan es. Diduga, korban tewas akibat sakit,” ujar Mansuri. **Baca juga: Hindari Sedan, Mobil “Pick Up” Terbalik di Jalan Raya Cilegon.

Untuk memastikan penyebab kematian, jasad korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Tangerang. Kasus itupun masih dalam penyelidikan Polsek Cisauk.(cep/yud)




Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel

Mutiara Kasih mengikuti Ujian Paket B di SDN Kademangan 01.(cep)

Kabar6-Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hingga kini belum berkomentar perihal keikutsertaan Mutiara Kasih (13), putri salah satu pejabat Pemkot Tangsel dalam Ujian Kesetaraan Paket B.

Bahkan, upaya kabar6.com untuk mendapatkan konfirmasi dari pejabat berwenang di lembaga Dindik sejak tiga hari terakhir, belum membuahkan hasil.

Hingga Rabu (22/6/2016), tak seorang pun pejabat Dindik yang bisa dikonfirmasi di lembaga tersebut. Kepala Dindik, Mathoda yang beberapa kali coba ditemui di kantornya, tidak berada di tempat.

Begitupun dengan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) pada Dindik Kota Tangsel, Hayati Nur.

Bahkan, telepon genggam Hayati Nur yang beberapa kali dihubungi dalam kondisi aktif namun tidak diangkat. Begitupun dengan pesan yang dikirim melalui WhatsApp, meski dalam kondisi terbaca namun tidak dijawab.

“Bu Hayati tidak ada di kantor, beliau sedang keluar,” ujar Putri, salah seorang staf di kantor Bidang PNFI Dindik Tangsel.

Sedianya, sulitnya mendapatkan konfirmasi dari pejabat di Dindik Tangsel, juga dilontarkan oleh Farhan Dwitama, salah seorang jurnalis dari metrotvnews.com.

“Sulit sekali mendapatkan konfirmasi dari instansi ini,” ujarnya.

Diketahui, lolosnya Mutiara Kasih dalam Ujian Kesetaraan Paket B yang digelar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Geliat Bocah Kampoeng Program (GBKP) di SDN Kademangan 01, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, pada Senin, (9/5/2016) lalu, mengundang banyak pertanyaan.

Terlebih lagi, pihak PKBM GBKP selaku penyelenggara ujian justru mengaku tidak mengetahui, dari PKBM mana anak Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, M. Taher itu hingga bisa terdaftar sebagai peserta ujian.

“Pastinya, Mutiara Kasih bukan dari PKBM kami,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ujian Paket B wilayah Kecamatan Setu, Sofwan Iskandar, yang sekaligus pengurus PKBM GBKP.

Menurut Sofwan, Mutiara Kasih sebenarnya peserta dari PKBM Tunas Indonesia, yang ikut bergabung dengan PKBM GBKP. Namun kemudian, PKBM GBKP mengembalikan berkas Mutiara Kasih itu kepada PKBM Tunas Indonesia, karena tidak sesuai dengan prosedur yang ada di POS penyelenggaraan UN.

“Data Mutiara Kasih kami kembalikan ke PKBM Tunas Indonesia, karena ternyata masih berusia 13 tahun dan belum cukup umur untuk mengikuti Ujian Paket B. Jadi, Mutiara Kasih bukan dari PKBM GBKP yang memajukan datanya,” ujarnya. **Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.

Sofwan sendiri mengaku baru mengetahui keberadaan Mutiara Kasih setelah Ujian Paket B digelar. “Kami juga kaget begitu tahu ada nama Mutiara Kasih dalam daftar peserta ujian,” ujar Sofwan. **Baca juga: Penyidikan Peserta UN Paket C Palsu di Meja Airin.

Ditanya perihal kelayakan Ujian Paket B yang diikuti Mutiara Kasih, Sofwan mengaku belum layak. Namun demikian, Sofwan menyebut bila proses ferivikasi peserta Ujian Paket B bukan pihaknya, melainkan dari dinas. **Baca juga: Joki UN Paket C Terbongkar, Ini Kata Kadindik Tangsel.

Sofwan juga tak menampik bila pihaknya merasa dirugikan terkait masuknya nama Mutiara Kasih sebagai peserta Ujian Paket B dari PKBM GBKP. **Baca juga: Wah, 17 Peserta UN Paket C di Pamulang Diduga Palsu.

Sedianya, persoalan dalam pelaksanaan Ujian Kesetaraan di Kota Tangsel bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada Juli 2015 lalu, kasus kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Kesetaraan Paket C juga terjadi. Itu seiring dengan ditemukannya keberadaan belasan joki dalam pelaksanaan ujian tersebut.(cep)




Inflasi di Tangsel Tak Lebih 0,2 Persen Per Bulan

Aktivitas pedagang kaki lima di Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Melemahnya ekonomi skala nasional berdampak pada iklim investasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Salah satu industri yang terkena imbas berada di sektor properti yang‎ dikelola oleh para pengembang perumahan skala besar.

Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Kota Tangsel, Oting Ruhiyat mengatakan, kepastian itu merujuk hasil pertemuan dengan pengembang kawasan ekonomi.

Dari hasil catatan pertemuan itu terungkap, bila penjualan properti berjalan lamban. “Dan tahun ini pengembang mengeluhkan kesulitan mencapai target,”‎ katanya, Rabu (22/6/2016).

Menurut Oting, melemahkan ekonomi ditandai dengan inflasi diberbagai sektor. Mulai dari kebutuhan pangan, sandang hingga papan daya beli masyarakat‎ terlihat menurun.

Ia men‎gaku bila angka inflasi di Kota Tangsel hanya tembus pada level 0,2 persen per bulan. Berbanding jauh dengan skala nasional yang angkanya mencapai 0,5 persen per bulan.

“Inflasi di Tangsel per bulan hanya 0,2 persen. Tidak lebih dari angka segitu,” terang mantan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel itu.

Meski demikian, Oting menambahkan bila melemahnya ekonomi sejauh ini belum dihitung secara pasti berapa angka persis penurunanya. Tahun sebelumnya, ekonomi Tangsel berada di angka 8,4 persen diatas rata-rata nasional.

“Kami akan berusaha mempertahankan tidak kurang dari angka sebelumnya. Dan, nyatanya masih banyak investor yang masuk pada pertengahan tahun ini,” sebut ia.

Tahun lalu investor asingPenanaman Modal Asing (PMA) dan dalam negeri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp11 triliun, terdiri dari PMA sebesar Rp494 miliar, tahun ini dikejar mendekati angka yang sama. **Baca juga: Tahanan Narkoba Kejari Tangerang Kabur Saat Akan Disidang.

“Mimpinya mendekati pada angka yang sama tahun sebelumnya,” paparnya. **Baca juga: Kemenhub Temukan Pesawat “Bermasalah” di Bandara Soetta.

Cara mengatasi inflasi harga, sebut Oting, dengan mengelar bazar mudah. Pemkot Tangsel kerjasama dengan Bulog sebagai suplai daging sapi untuk menyaingi harga pasar yang amat tinggi. **Baca juga: Bupati Zaki Minta Harga Daging Sapi Tak Lebih Rp110 Ribu.

“Jelang lebaran harga semua merangkak naik. Upaya ini disiasati dengan mengelar bazar mudah kepada masyarakat,” tuturnya.(yud)




Pelaku Curanmor Asal Bandung Ditangkap Warga Tangsel

pelaku curanmor yang diamankan Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Komplotan pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) beraksi di Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, dua pelaku curanmor masuk ke pelataran rumah Stiadi Wijaya (43), dan mengambil sepeda motor Supra Fit dengan nomor polisi B 6320 NWP.

Namun, saat tengah mendorong motor keluar dari pintu gerbang, aksi keduanya dipergoki pemilik rumah dan langsung diteriaki maling.

seorang pelaku berhasil ditangkap warga. Sementara satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri menggunakan sepeda motor. **Baca juga: Empat Pengedar Upal Ditangkap Polda Banten.

Pelaku yang tertangkap diketahui bernama Mumun (18) Warga kampung Cikoneng, Cibiru Ilir, Bandung, Jawa barat. **Baca juga: Todong Mertua Pakai Pistol, Menantu Ditangkap Polres Tangsel.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri ditemui di Mapolres Tangsel, Rabu (22/6/2016) menjelaskan, saat ini kasus tersebut masih dalam pengembangan. Sementara, pelaku yang tertangkap diamankan di Polsek Ciputat.(cep)

**Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.




Todong Mertua Pakai Pistol, Menantu Ditangkap Polres Tangsel

Menantu yang todongkan pistol ke mertua.(yud)

Kabar6-Ulah Ari Yulianto (35) memang sudah keterlaluan. Betapa tidak, pria ini nekat menodongkan senjata api jenis air soft gun kepada mertuanya, Tiorini Marbun (53).

Peristiwa itu terjadi di rumah sang mertua, di Jalan Musyawarah RT 04/04 Nomor 144, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, korban yang tidak terima, kemudian melaporkan sang menantu ke Mapolres Tangsel.

Dijelaskan Mansuri, peristiwa itu sedianya dipicu persoalan internal keluarga. Tiorini menegur Ari. Namun, Ari yang tidak terima ditegur, malah menodongkan pistol ke arah sang mertua.

Tiorini yang kaget ditodong pistol, akhirnya memilih diam. Namun, tanpa sepengetahuan menantunya, Tiorini melaporkan insiden tersebut ke polisi.
Sejumlah aparat Polres Kota Tangsel yang mendapat laporan langsung mendatangi kediaman pelapor dan meringkus Ari.

Bahkan, Ari tak bisa membantah saat diinterogasi polisi. Petugas pun memeriksa seisi kamar pribadi terlapor dan mendapati sepucuk pistol air soft gun di dalam tas sandang pelaku. **Baca juga: Begal Berpistol Beraksi Siang Bolong di Cikokol.

“Pelaku dan barang bukti sudah diamankan,” ujar Mansuri, Rabu (22/6/2016). **Baca juga: Soal Perda, Ulama Geruduk Pemprov Banten.

Menurut Mansuri, Ari dijerat Pasal berlapis. Yakni, Pasal 335 Ayat 1 tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan serta Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Pasal 1 dan 2 lantaran memiliki dan menyimpan senjata api secara ilegal. **Baca juga: Empat Pengedar Upal Ditangkap Polda Banten.

“Ancaman hukumannya diatas lima tahun kurungan penjara,” tambah mantan Kasat Intelkam Polres Aceh Selatan itu.(yud)




Terungkap..! Jasad “Bugil” di Kali Angke Ternyata Wanita

Proses evakuasi jasad wanita di Kali Angke.(cep)

Kabar6-Jasad mengambang di Kali Angke, persisnya di belakang Komplek Cendana Residence, perbatasan wilayah Kecamatan Ciputat dengan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diindikasi sebagai wanita.

Hal itu diungkapkan Ruli Syahril, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel yang mengevakuasi jenazah tersebut, Selasa (21/6/2016) malam.

“Kalau dilihat dari fisiknya sih perempuan. Sedangkan usianya diperkirakan sekitar 30 tahunan,” beber pria bertubuh tambun itu lagi.

Dijelaskan Ruli, saat dievakuasi, posisi jasad dalam kondisi meringkuk bugil hanya mengenakan celana dalam.

“Wajahnya sulit dikenali, karena sudah membengkak dan busuk. Rambutnya juga sudah pada rontok.

Ditanya apakah ada luka dan tanda-tanda bekas penganiayaan di jasad tersebut, Ruli mengaku tidak mengetahui persis. Karena jasad tersebut langsung dimasukkan dalam kantung mayat dan dibawa ke rumah sakit.

Sedianya, proses evakuasi berlangsung selama satu jam. Posisi mayat yang tersangkut di semak-semak ditengah Kali Angke cukup menyulitkan petugas. **Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.

Sementara, posisi jasad yang berada di perbatasan wilayah hukum Polsek Ciputat dan Serpong, sempat membuat petugas dari dua wilayah tersebut sama-sama datang ke lokasi, termasuk Tim Resmob dan Jatanras Polda Metro Jaya. **Baca juga: Kasus Suap Bank Banten, SM Hartono Dituntut Tujuh Tahun Penjara.

Hingga akhirnya, diputuskan bila posisi jasad tersebut masuk ke wilayah hukum Polsek Serpong. **Baca juga: Mayat Pria Ngambang di Kali Angke.

“Untuk mengetahui penyebab kematian, kita tunggu hasil visum dari RSU Kota Tangerang,” ujar Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Budi Hardjono.(Cep)

**Baca juga: Beroperasi di Tangerang, Pabrik Obat Ilegal Digerebek Polisi.




Mayat Pria Ngambang di Kali Angke

Mayat pria masih mengambang di Kali Angke, Tangsel.(cep)

Kabar6-Sesosok mayat pria tanpa iudentitas ditemukan mengambang di Kali Angke, persisnya di belakang Komplek Cendana Residence, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (21/6/2016).

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, jasad mengambang tersebut pertama kali ditemukan oleh Dian Maryatna, Satpam di komplek perumahan disekitar lokasi.

Kala itu, saksi yang tengah melakukan patroli rutin disekitar lokasi, sempat mencium aroma bangkai busuk. **Baca juga: Usai Beraksi di BSD, Dua Begal Disergap Polsek Serpong.

Karena penasaran, saksi kemudian mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP), dan mendapati mayat pria dalam kondisi mengambang tersangkut di tumpukan kayu. Diduga, mayat tersebut tersangkut setelah terbawa arus Kali Angke. **Baca juga: Beroperasi di Tangerang, Pabrik Obat Ilegal Digerebek Polisi.
 
Selanjutnya, saksi melaporkan temuan tersebut ke Polres Tangsel. Hingga berita ini disusun, jajaran petugas Polres Tangsel masih berupaya mengevakuasi mayat tersebut dari lokasi. **Baca juga: Dilanda Hujan Deras, Musala di Walantaka Roboh.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H. Mansuri membenarkan adanya temuan tersebut. Saat ini, petugas sedang melakukan pemeriksaan di lokasi temuan mayat.(cep)