Tabrak Trotoar Jalan Raya Serpong, Pemotor Tewas

Korban kecelakaan saat dievakuasi petugas.(yud)

Kabar6-‎Seorang pemotor tewas mengenaskan setelah menabrak trotoar di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (26/6/2016).

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, insiden kecelakaan tunggal itu berlangsung persis di KM 07, depan Ruko Print City.

Ya, Inri Wulan (26), pengendara sepeda‎ motor Honda Beat B 6361 WKQ, meninggal di tempat kejadian perkara.

“Kecelakaan tunggal. Kepala korban pecah, dan bagian kaki sebelah kiri patah,” kata Kepala Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com, Minggu (26/6/2016).

‎Kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi mata, terang Mansuri, Inri berkendara dari arah Serpong menuju ke Tangerang. Pengendara sepeda motor itupun hilang kendali dan menabrak trotoar di tengah jalan.

“Lalu membentur tiang listrik dan diduga ketika menabrak tiang listrik tersebut kepala pengendara sepeda motor pecah,” terangnya.

Mansuri bilang, setelah itu pengendara beserta sepeda motor Honda Beat terpental.‎ Darah segar pun mengalir deras dari kepala Indri. Polisi yang datang ke lokasi kejadian selanjutnya membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang. **Baca juga: Rumyati Terkapar Ditembak “Perampok” di Tangerang.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh pengendara sepeda motor untuk bisa tertib dan aman berkendaraan.‎ Wajib melengkapi dirinya dengan helm saat menunggang sepeda motor. **Baca juga: Incar Kawasaki Ninja di BSD, Dua Begal Dihajar Warga Tangerang.

“Meskipun jarak tempuh dekat ya pakai helm lah. Mahalan nyawa ketimbang harga helm kan,” imbaunya.(yud)




Dewan Tangsel Sebut Pungutan PPDB Ilegal

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Bambang Triadi memastikan bila biaya yang diminta oknum tertentu saat proses seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) adalah ilegal.

Di Kota Tangsel, tanggungjawab peserta didik tingkat SMA sederajat hanya iuran spp bulanan. “Tidak ada itu (pungutan). Kalau memang ada yang meminta pasti oknum,” tegas politikus asal PDI Perjuangan ini, Sabtu (25/6/2016)

Dijelaskannya, bangku yang rawan diperjualbelikan saat PPDB berdasarkan pengalaman yakni jalur lokal. Hal itu lantaran semua kebijakan diputuskan oleh masing-masing pihak sekolah.

“Untuk PPDB kan 70 persen online, 2 persen untuk luar daerah, 8 persen prestasi non akademik, dan 20 persen warga lokal. DPRD Kota Tangsel akan turut mengawasi karena adanya temuan pelanggaran,” jelas Bambang

Masih menurut Bambang, begitupula dengan sumbangan gedung maupun pendidikan. Untuk gedung, sudah ada sumber dananya dari APBD. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

Sementara pelaksanaan pendidikan dipenuhi dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun BOSDA. Belum lagi ditambah iuran wajib bulanan yang masih dipungut untuk tingkat SMA di Kota Tangsel. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

“Semua pelaksanaan pendidikan sudah dijamin pemerintah, sampai masalah ekstrakurikuler atau ada net yang rusak. Masalah BOS dan BOSDA itu sebenarnya tanggungjawabnya besar. Tidak benar ada alasan kutipan selain spp bulanan,” pungkasnya.(yud)




Rumyati Terkapar Ditembak “Perampok” di Tangerang

Rumyati saat mendapatkan penanganan medis.(cep)

Kabar6-Apes nasib Rumyati (34). Wanita ini terkapar setelah ditembak orang tak dikenal diduga perampok tang mendatangi rumah kontrakan korban di Kampung Curug Sangereng, RT 03/01, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/6/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, berawal ketika korban tengah tertidur di rumah kontrakannya.

Kemudian korban terbangur karena mendengar suara gaduh dari balik pintu depan rumah. Karena pesaran, korban pun membuka pintu.

Namun, saat pintu terbuka, seorang pria diduga perampok sudah berada di depan pintu kontrakan, dan langsung menembak kearah korban. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

Sesaat kemudian, korban pun ambruk dengan posisi luka pada perut bagian depan. **Baca juga: Ini Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian.

“Korban kini dirawat di RS Siloam Karawaci. Sedangkan kasusnya ditangani Polsek Kelapa Dua,” ujar Mansuri.(cep/yud).




Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sistem online dalam proses seleksiPendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan sulit diakses atau error.

Bukan hanya itu, diduga terjadi praktek percaloan‎ serta pungutan liar untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri favorit diwilayah itu.

Naning Sulistiorini (39), warga Perumahan Griya Jakarta, Kecamatan Pamulang, menybeut bila sistem online PPDB tingkat SMA itu error sejak awal pekan ini.‎

Ia pun mengaku menjadi kesulitan untuk mendapatkan informasi, apakah anaknya dapat diterima di sekolah negeri yang dituju, atau tidak.

‎”Saya coba buka onlinenya malah enggak bisa. Wajar dong kalau kita berprasangka jelek. Kan bisa saja sistemnya sengaja dibiarkan rusak. Masalahnya juga bukan sehari dua hari. Apalagi tau-tau (sistem) mati,” katanya, Jum’at (24/6/2016).

Naning bilang, dirinya jengkel website pendaftaran yang ada di laman www.ppdb.tangerangselatankota.go.id, eror.

Masalah pada PPBD bukan hanya sistem online yang error saja. Adanya aksi pungutan liar juga diakui Yuli (41), orang tua murid yang menetap di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang.

Saat mendaftarkan masuk di SMAN 3, ia mengklaim sempat ditawarkan biaya sebesar Rp25 juta dengan nilai akademik yang dimiliki anaknya. Besaran uang itu diminta saat proses wawancara oleh panitia seleksi PPDB sekolah.

“Kemarin sempet diminta pas ikut seleksi jalur Mandiri. Kalau jalur Mandiri kan yang menentukan dari sekolah. Jadi mereka berani minta uang,” ketusnya.

Praktik percaloan pun berlangsung secara terang-terangan. Selain oleh pihak sekolah, hal serupa juga dilakukan oleh pihak luar.

Bahkan informasinya tidak perlu didapatkan dengan sulit karena dapat “dibantu” oleh orang yang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat dan oknum wartawan.

“Malahan ada orang kecamatan dari kemaren nanyain siapa saja yang mau masukin sekolah anaknya lewat dia,” ceritanya.

Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih belum berhasil mendapatkan konfirmasi perihal persoalan itu. **Baca juga: Ini Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Sridoyo yang coba dihubungi melalui telepon selulernya dalam kondisi tidak aktif. Sedangkan pesan singkat SMS yang dikirim, juga belum dijawab. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mengkonfirmasikan keluhan dari calon orangtua murid tersebut kepada pihak terkait.(yud)




Ini Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian

Ini 10 Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian

Tito Karnavian saat masih menjadi Kapolda Metro Jaya.(yud)

Kabar6-Lembaga resmi yang fokus terhadap hak serta perlindungan anak-anak di Indonesia, menaruh harapan besar kepada Komisaris Jenderal‎ (Pol) Tito Karnavian.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu telah didaulat oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Reza Indragiri Amriel‎ mengatakan, dukungan penuh diadakannya unit perlindungan anak di tingkat Polsek.
Seto Mulyadi selaku Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia) juga mendorong Tito Karnavian selaku caon Kapolri mendatang untuk menerapkan 10 kebijakan strategis.

“Pertama, mengaktivasi kembali layanan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) agar korban anak dan keluarganya dapat mengetahui secara kontinyu perkembangan penanganan kasus yang menimpa anak mereka,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Sabtu (25/6/2016).

Kedua, papar Reza, semaksimal mungkin tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan tersangka pelaku kejahatan terhadap anak.

Menetapkan standar minimal 95 persen dari total jumlah berkas kasus dengan anak sebagai korban kejahatan, dituntaskan pemberkasannya hingga berstatus P21 atau dinyatakan lengkap.

Keempat, Tito mampu menugasi anggota Babinkamtibmas menyambangi dua keluarga setiap harinya. Langkah tersebut guna mengedukasi sekaligus mendeteksi potensi masalah perlindungan anak, sebagai bentuk konkret perpolisian masyarakat.

Kemudian dalam kasus anak menjadi pelaku kejahatan, kepolisian memanggil dan mengedukasi orangtua si anak selama proses pemberkasan hingga berkas dinyatakan P21 maupun hingga rampungnya proses diversi.

“Keenam, memberikan santunan kepada anak-anak dari orangtua yang meninggal atau pun cacat akibat tindakan tidak profesional personel Polri,” papar Reza.

Seiring penetapan situasi genting terkait kejahatan seksual terhadap anak, lebih khusus lagi ketika anak benar-benar menjadi korban rudapaksa, Polri menghindari penyelesaian kasus dengan cara menikahkan pelaku dengan korban-anak tersebut.

Reza berharap, polisi mesti bisa menjatuhkan sanksi organisasi seberat-beratnya dan menjalankan penindakan hukum (pidana) kepada personel Polri yang terbukti melakukan tindakan kejahatan terhadap anak.

Mengingat profesi sebagai polisi memiliki resiko bahaya yang tinggi, tambah Reza, maka Polri memberikan asuransi bagi personelnya sebagai wujud kepedulian terhadap keluarga personel. **Baca juga: Wah..! Ada Daging Rusak Dijual di Pasar Serpong.

Ketika dalam penugasan personel mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, manfaat asuransi tersebut sepenuhnya dialokasikan bagi anak-anak personel yang bersangkutan. **Baca juga: Duh, Motor Sekjen KNPI Tangsel Ditahan Pascapelantikan.

“Sepuluh, meningkatkan kemampuan dan kepekaan kerja para personel Polri, khususnya yang bertugas di unit perlindungan anak,” tambah pria yang juga pakar psikologi forensik asal‎ Universitas Pancasila itu.(yud)




Duh, Motor Sekjen KNPI Tangsel Ditahan Pascapelantikan

Acara pelantikan pengurus KNPI Kota Tangsel.(ist)

Kabar6-Insiden kurang sedap terjadi pada akhir perhelatan acara pelantikan pengurus DPD Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) periode 2016-2019.

Hal itu lantaran sepeda motor milik Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sigit‎ Sungkono dikabarkan sempat ditahan oleh pengelola lokasi penyelenggaraan acara.

Seorang pengurus yang enggan disebutkan identitasnya membenarkan insiden diatas. Menurutnya, pengelola‎ Joglo Agung di Perumahan Villa Mutiara, Kecamatan Ciputat, mesti menahan kendaraan roda dua pribadi milik Sigit untuk menjadi jaminan.

“Astaqfirullah. Iya betul,” singkatnya saat dihubungi kabar6.com‎, Sabtu (25/6/2016).‎

Pria ini bilang,‎ panitia penyelenggara acara pelantikan yang juga dihadiri Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany masih kekurangan membayar sewa tempat dan lain sebagainya.

Jumlahnya mencapai Rp7 juta dari total Rp11 juta yang dipatok pengelola Joglo Agung. “Konyol ah si Syawqi mah. (pembayaran)‎ Sisanya motor Sigit ditahan dulu, kasian kan,” ketusnya.

Sayangnya hingga berita ini diturunkan, Sigit dan Ketua KNPI Kota Tangsel periode 2016-2019 Ahmad Syawqi, belum memberikan klatifikasi perihal insiden tersebut.

Pesan singkat yang dikirim pada keduanya belum mendapat jawaban. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari keduanya.

Perlu diketahui, pada 29-30 Mei kemarin DPD KNPI Kota Tangsel menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke-3 di Soll Marina Hotel, Kecamatan Serpong Utara.

Di ajang pesta demokrasi bagi induk organisasi ke‎pemudaan itu ada empat calon kandidat yang lolos verivikasi Tim Steering Commite (SC) atau panitia penyelenggara.

Keempat kandidat antara lain, Arief Rahman Hakim, Yanuar Harsefa, Tomy Irawan dan Ahmad Syawqi.‎ Bursa pemilihan suara pun berlangsung dua putaran.

Pada putaran pertama dimenangkan Tomy Irawan dengan 32 suara, Syawqi 30 suara, Yanuar 12 suara. Sedangkan Arief menyatakan mundur dari bursa pencalonan.

Sesuai dengan AD/ART KNPI Kota Tangsel, bahwa untuk masuk putaran kedua maka kandidat harus memenuhi 20 persen suara sah. Secara otomatis ketiganya melenggang ke putaran kedua pemilihan suara. Pada putaran kedua terjadi saling menyusul suara antara Tomy dan Syawqi.

Akhirnya, Ahmad Syawqi yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tangsel memenangi bursa pemilihan. **Baca juga: Wah..! Ada Daging Rusak Dijual di Pasar Serpong.

Ia berhasil merebut kursi orang nomor satu di DPD KNPI Kota Tangsel dengan total perolehan 41 suara, disusul Tomy 35 suara dan Yanuar 7 suara.(yud)




Wah..! Ada Daging Rusak Dijual di Pasar Serpong

Pedagang daging sapi di Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-‎Inspeksi mendadak aparatur gabungan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke Pasar Serpong mencengangkan. Petugas menemukan adanya daging sapi yang dijual, meski tidak laik dikonsumsi dan membahayakan kesehatan konsumen.

Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Kota Tangsel, SS Nugrahaeni mengatakan, rombongan petugas menemukan adanya daging sapi dan balung dalam kondisi rusak.

Ia langsung menyita serta meminta kepada pedagang untuk tidak lagi mengulangi. “Beratnya ada empat kilo‎gram tadi yang kita temukan tidak laik untuk dikonsumsi,” katanya di Pasar Serpong, Jum’at (24/6/2016).

Menurutnya, aparatur daerah juga memberikan supervisi kepada pengelola pasar tradisional. Mereka diimbau untuk bisa memonitoring serta memberikan pembinaan terkait komoditi pangan yang dijual pedagang‎.

“Kami berikan catatan kepada para pedagang. Kalau mengulangi akan kita serahkan kepada aparat kepolisian,” ujar Nugrahaeni didampingi aparat Polres Kota Tangsel.

Di lokasi sama, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Malik Kuswari menyatakan, pada kesempatan itu juga dipantau masa berlaku makanan atau kedaluarsa. Berbeda dengan kegiatan inspeksi yang rutin digelar setiap pekan. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

“Kalau setiap minggu itukan mantau harga-harga. Makanya enggak perlu ngajak polisi, kalau yang ini perlu,” terangnya. **Baca juga: Hujan Sebentar, Jalan di Pondok Aren Terendam.

Kasus seperti diatas, tambah Malik, kerap terjadi saat jelang lebaran. Biasanya dipicu akibat daya beli masyarakat sedang tinggi dan‎ oknum pedagang ingin meraup keuntungan berlimpah. **Baca juga: Usai Bukber, Pemotor Terlindas Truk Tanah di Tigaraksa.

“Harap berhati-hati dalam berbelanja. Teliti dan amati barang yang ingin dibeli,” tambahnya.(yud)




Hujan Sebentar, Jalan di Pondok Aren Terendam

Jalan di Pondok Aren terendam banjir.(fbi)

Kabar6-Hujan yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sejak Jumat (24/6/2016) selama tiga jam, sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, membuat Jalan Raya Pondok Aren, terendam banjir setinggi enam puluh centimeter.

Buruknya sistem drainase di ruas jalan tersebut, diduga menjadi faktor utama banjir yang acap kali terjadi ruas jalan tersebut.

Akibatnya, arus lalu lintas tersendat. Banyak kendaraan roda dua yang terlihat mogok, karena berusaha menerobos derasnya air.

Udin, warga sekitar mengatakan, bila dikawasan itu sudah menjadi langganan banjir. Bapak dua anak ini juga menyebut, bahwa sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel belum juga mengambil tindakan atas kondisi yang ada. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

“Disini memang langganan banjir, jadi kita disini sudah gak heran lagi. Kan memang belum ada tindakan dari pemerintah setempat,” ujarnya. **Baca juga: Pengedar Narkoba Diringkus Polres Tangsel.

Pantauan kabar6.com dilokasi, akibat banjir tersebut kemacetan panjang hingga sejauh dua kilometer dari arah Ceger menuju Pondok Pondok tak terhindarkan. **Baca juga: Menteri Jonan Sebut Pemeriksaan Penumpang di Bandara “Payah”.

Umumnya para pengendara memberhentikan kendaraannya dipingir jalan sambil sejenak berbuka puasa serta menungu surutnya air.(Fbi)




Pengedar Narkoba Diringkus Polres Tangsel

bandar narkoba yang disergap Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Petugas Satuan Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel), meringkus seorang terduga pengedar narkoba jenis ganja dan sabu.

Ya, tersangka diketahui berinisial ALA (32), warga Villa Tomang Baru, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, pelaku diringkus dirumah kontrakannya di Gang Pasar, Kelurahan Gembor, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

“Kasus ini terungkap dari informasi warga, karena kediaman tersangka sering dijadikan tempat transaksi narkoba. Dan, saat diringkus, pelaku mengakui perbuatannya,” ujar Mansuri, Jumat (24/6/2016). **Baca juga: Disdukcapil Kabupaten Tangerang Kehabisan Blangko KTP.

Dari tangan pelaku, petugas menyita barang bukti narkoba jenis Sabu sebanyak 11 paket kecil daun ganja dan 17 paket sedang ganja yang disimpan dalam lemari pakaian. Sedangkan 2 bungkus plastik klip ukuran sedang berisi sabu. **Baca juga: Empat Penjudi Koprok Disergap Polres Tangsel.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolres Tangsel.(cep/yud)




Empat Penjudi Koprok Disergap Polres Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Empat pelaku perjudian jenis koprok ditangkap Polsek Serpong di Kampung Priang, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Keempat pelaku masing-masing adalah By alias Ab (36), KM (36), Bsr (32) dan
Mt (28).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri Jum’at (24/6/2016) mengatakan, penangkapan para pelaku judi koprok tersebut berdasar dari informasi warga.

“Saat ditangkap, mereka memang sedang asik main judi,” ujar Mansuri. **Baca juga: Lebaran, Petugas Puskesmas di Tangsel Dilarang Libur.

Dari tangan para pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang Rp740.000, tiga buah dadu dan sebuah temprung kelapa dan kertas lapak angka. **Baca juga: Rumah Produsen Piala Terbakar di Ciputat.

“Pelaku kini diamankan di Polsek Serpong guna pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Mansuri.(yud/cep)