Polres Tangsel Siagakan 225 Personel Amankan Rumsong

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(cep)

Kabar6-‎Kepolisian Resor (Polres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan terus mengintensifkan patroli ke rumah-rumah kosong (rumsong) yang tinggal pemiliknya mudik‎ lebaran.

‎”Jumlah polisi yang terlibat dalam pengamanan sebanyak 225 anggota,” kata Kapolres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan kepada kabar6.com, usai memimpin apel Gelar Pasukan Pengamanan Idul Fitri 1437 Hijriah dengan sandi Operasi Ramadniya 2016 di lapangan Polres Tangsel, Kamis (30/6/2016).

Menurutnya, Polres Tangsel telah menyiapkan sembilan pos pengamanan (Pos Pam) yang tersebar di setiap Polsek dan tiga pos pelayanan masyarakat. Ketiganya tersebar di‎ daerah Pagedangan, Curug dan Bitung.

Ayi juga mengingatkan kepada setiap warga penghuni rumah yang hendak pergi mudik, agar waspada sebelum mudik. Pastikan rumah dalam keadaan terkunci, panel listrik sudah mati serta sumber api dari kompor gas sudah mati atau cabut regulator gas dari tabungnya.

“Jangan meninggalkan barang-barang berharga di rumah. Titipkan pada tetangga rumah yang tidak mudik,” pesannya.

Ayi menambahkan, untuk rumah yang berada di tengah komplek atau perumahan bisa titipkan kepada petugas keamanan setempat. **Baca juga: Musim Mudik, MMS Sebar 37 CCTV di Tol Tangerang-Merak.

Polres Tangsel sudah memberikan pengarahan kepada Chief Security perumahan yang ada untuk mengoptimalkan anggotanya berpatroli. Menjaga rumah warga yang ditinggal mudik. **Baca juga: Polisi Bongkar Blower Berisi 72 KG Sabu di Batuceper.

“Perhatikan dan waspadai orang asing di sekitar lingkungan,” tegasnya. **Baca juga: Kapolresta Tangerang: Bila Lelah, Pemudik Bisa Istirahat di Posko Mudik.

Ayi bilang,‎ bagi wargayang mudik membawa kendaraan pribadi jangan lupa mengecek fisik kendaraan. “Pemudik juga harus menyiapkan kelengkapan surat-surat berkendaraan serta fisik pengemudi,” tambahnya.(cep)




Lagi, Tujuh Bus Mudik di Tangsel Tidak Laik Beroperasi

Petugas memeriksa kelaikan bus mudik lebaran.(yud)

Kabar6-‎Puluhan awak bus angkutan mudik lebaran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menjalani tes urine.

Kegiatan itu digelar bersamaan dengan pengujian kelaikan bus dalam program zero accident selama musim arus mudik.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Angkutan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Wijaya Kusuma kepada kabar6.com, Kamis (30/6/2016). “Hasil tes urinenya negatif semua‎,” ungkapnya. **Baca juga: Lima Bus Mudik Lebaran di Tangsel Kena Sanksi.

Menurutnya, dari hasil pengujian kelaikan di Perusahaan Otobus (PO) Rosalian Indah, Cimanggis, Kecamatan Ciputat, lima dari enam unit bus tidak lulus tes. **Baca juga: ASDP Merak Prediksi Jumlah Pemudik Meningkat Lima Persen.

Wijaya sebutkan, petugas menemukan adanya ketidaksesuaian trayek bus, kaca retak, ban vukanisir dan seat belt belum terpasang. **Baca juga: Kabur Sepekan, Tahanan Kejari Kota Tangerang Ditangkap.

Begitupun di PO Harapan Jaya, dari lima unit bus yang diuji dua diantaranya tidak lulus tes.‎ Petugas menemukan kondisi bus ban vulkanisir, kartu pengawasan tidak ada,  insidentil masa berlaku habis. **Baca juga: OP Sembako Bulog Tangerang Sampai H-5 Lebaran.

“Terhadap bus yang tidak lulus tes kelaikan dilarang beroperasi selama musim arus mudik lebaran 2016. Tandanya pada bus tersebut tidak dipasangin sticker mudik,” tegas Wijaya.(yud)

**Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Tegur Bus Mudik Lebaran.




Tepis Kesan Sangar, Aparat Praja Wibawa di Tangsel Berbagi Takjil

Satpol PP Tangsel saat berbagi takjil gratis.(yud)

Kabar6-Aksi simpatik dilakukan personel Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam Forum Bantuan Polisi Pamong Praja Nusantara (FKBPPPN).

Ya, mereka membagi-bagikan mekanan untuk berbuka puasa alias takjil di perempatan German Centre, Kecamatan Serpong.‎

“Kegiatan bagi takjil ini untuk menumbuhkan rasa humanis antara aparat Satpol PP‎/Banpol PP dengan masyarakat,” kata Sekretaris Presidium FKBPPPN Kota Tangsel, Kamaludin lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Rabu (29/6/2016) malam.

Menurutnya, kegiatan sosial bernuasa religi itu untuk menepis kesan sangar. Anggapan miring bahwa Satpol PP identik dengan arogansi dalam setiap penertiban ‎terhadap pelanggar regulasi daerah, tak selamanya benar.

Kesan humanis harus terus dijaga serta ditonjolkan oleh Korps Praja Wibawa. Arahan tersebut sesuai pesan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahyo Kumo.‎ **Baca juga: Ternyata, Begal ABG Sudah Tujuh Kali Beraksi di Pamulang.

Kamal sebutkan, pada kesempatan itu sebanyak 350 box takjil dibagikan kepada para pengguna jalan. “‎Kegiatan bagi takjil ini hanya salah satu kegiatan bakti kepada masyarakat yang Insya Allah akan menjadi kegiatan rutin kami,” terangnya. **Baca juga: Ngumpet di Kandang Ayam, Begal ABG Ditangkap Polsek Pamulang.

Kamal menambahkan, Presidium FKPPPN bersama Satpol PP Kota Tangsel akan kembali mengulirkan program kegiatan sosia lainnya. Tentu kemasan dalam berbagai bantuk kegiatan. **Baca juga: Imunisasi Ulang, Dinkes Tangsel Tunggu Rekom Pusat.

“Harapannya dari bakti sosial demi terwujudnya aparat Satpol PP/Banpol PP yang humanis dan profesional,” tambahnya.‎(yud)




Ternyata, Begal ABG Sudah Tujuh Kali Beraksi di Pamulang

Petugas meringkus begal ABG sembunyi di kandang ayam.(yud)

Kabar6-Ternyata, gerombolan ABG (Anak Baru Gede) komplotan begal sepeda motor yang disergap Polsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata bukan pemain baru di kancah pembegalan.

Ya, keenam begal ABG yang ditangkap Polsek Pamulang masing-masing berinisial NM (20), PA alias Leffi (‎17), K, R, A dan W. 

Selain sudah tujuh kali beraksi di wilayah hukum Polsek Pamulang, komplotan ABG itu juga dikenal sadis saat beraksi. Mereka bahkan tak segan melukai korbannya yang ciba berontak atau melawan saat dibegal.

“Pengakuan para pelaku sudah beraksi tujuh kali. Dan, tiga aksi diantaranya berhasil, sedangkan empat lainnya gagal,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Ahmad Mulyono kepada kabar6.com, Kamis (30/6/2016).

Dan, semua lokasi kejahatan begal ABG itu berada di Kecamatan Pamulang.‎ Dan, salah satu aksi komplotan itu berlangsung di Jalan Padjajaran, Gang Saidin.

“Saat di Gang Saidin, komplotan ini menggunakan samurai melukai korbannya pengendara motor Vario Tecno 125,” terang Amul, sapaan akrab Ahmad Mulyono.

Sedianya, keenam begal ABG yang ditangkap Polsek Pamulang masing-masing berinisial NM (20), PA alias Leffi (‎17), K, R, A dan W. 

‎Ahmad Mulyono menjelaskan, penangkapan komplotan begal sadis itu berawal dari terendusnya keberadaan NM, yang ternyata masih berada dibilangan Kecamatan Pamulang.

Saat disambangi petugas ke rumahnya, remaja tanggung itu sempat bersembunyi di kandang ayam. Namun, upaya sembunyi NM berakhir sia-sia, karena petugas akhirnya dapat menemukan dan meringkusnya.

Dari mulut NM, petugas kembali berhasil meringkus pelaku lainnya berinisial PA alias Leffi, dikediamannya di Jalan Jeruk Purut RT 07/03, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. **Baca juga: Edarkan Narkoba, Pemuda Pengangguran Disergap Polsek Ciputat.

Sukses meringkus NM dan PA, petugas akhirnya meringkus empat pelaku lainnya, masing-masing K, R, A dan W. **Baca juga: Kabur Sepekan, Tahanan Kejari Kota Tangerang Ditangkap.

Sediamnya, komplotan ini kiranya tidak saling mengetahui tempat tinggal masing-masing. Biasanya, pada saat mau aksi, méreka baru contak lewat pesan singkat atau SMS. **Baca juga: Ngumpet di Kandang Ayam, Begal ABG Ditangkap Polsek Pamulang .

“Sedangkan ngumpulnya selalu di Pom Bensin Kemang‎, Kecamatan Pamulang. Komplotan ini setiap aksi bawa pisau, golok dan samurai,” ujar Amul.(yud)




Imunisasi Ulang, Dinkes Tangsel Tunggu Rekom Pusat

Balita di Tangsel diberikan imunisasi‎ vaksin polio.(yud)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum dapat memastikan, apakah akan kembali memberikan vaksin ulang terhadap anak-anak atau tidak.

Itu seiring munculnya desakan dari berbagai agar dilakukan vaksi ulang, menyusul aparat kepolisian membongkar praktek pembuatan serta distribusi vaksin palsu di wilayah Tangsel beberapa waktu lalu.

‎Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, pada DInkes Tangsel, Tulus Muladiyono saat dihubungi kabar6.com, Rabu (29/6/2016). “Vaksinasi ulang, sedang dihitung oleh pusat,” ungkapnya.

Tulus bilang, kajian yang sedang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum rampung. Pemerintah pusat masih melakukan pendataan terhadap sebaran wilayah serta lokasi yang memakai vaksin palsu.

“Kalau memang harus dilakukan vaksinasi ulang, mungkin akan disiapkan oleh pusat,” bilangnya.

Tulus sebutkan, sampai saat ini untuk kualitas vaksin milik 26 puskesmas yang tersebar pada tujuh wilayah kecamatan di Kota Tangsel dijamin baik. Alasannya, karena Dikes mendapatkan vaksin langsung dari pusat.

“Semua sudah sesuai dengan prosedur layaknya vaksin yang baik.‎ Dan, vaksin untuk semua pusat pelayanan kesehatan di Indonesia yang dikelola pemerintah bersumber dari Kementerian Kesehatan. Jadi tidak bisa untuk pengadaan (vaksin) sendiri,” tegas Tulus. Ngumpet di Kandang Ayam, Begal ABG Ditangkap Polsek Pamulang.

‎Perlu diketahui, hasil penyelidikan Bareskrim Mabes Polri terdapat beberapa Tempat Kejadian Perkara temuan peredaran vaksin palsu yakni, di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. **Baca juga: Pemkot Tangsel Lacak Kualitas Penggunaan Vaksin.

Produk yang dipalsukan berasal dari PT Biofarma, PT Sanofi Grup, PT Glaxo Smith Kline. Jenisnya ada 11 antara lain‎, vaksin Engerix B, Padiacel, Eruvax V, Tripacel, PPDRT23, Penta-Bio, TT, Campak, Hepatitis B, Polio bOPV, BCG dan vaksin Harvix.‎(yud)




Edarkan Narkoba, Pemuda Pengangguran Disergap Polsek Ciputat

Zu alias Iz saat diamankan petugas.(cep)

Kabar6-Tim Reskrim Polsek Ciputat mencokok Zu alias Iz (20). Ya, dia adalah pemuda pengangguran yang menetap di Jalan Kenari, Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, penangkapan ZU alias IZ berlangsung saat melakukan transaksi sabu di Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Selasa (28/6/2016) kemarin.

Kepada petugas, pelaku mengaku terpaksa mengedarkan sabu karena terdesak kebutuhan hidup selama menganggur.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri mengungkapkan, penangkapan pelaku berawal dari informasi warga setempat bahwa di sekitar Situ Bungur akan ada transaksi narkotika

“Berbekal info tersebut anggota langsung melakukan penyelidikan terhadap pelaku” kata Mansuri kepada Kabar6.com, Rabu (29/6/2016). **Baca juga: Polresta Tangerang Siagakan 420 Personel di Jalur Mudik .

Tak lama berselang, anggota berhasil mengamankan seseorang yang ciri-cirinya sama dengan yang di infokan warga. Selanjutnya setelah dilakukan penggeledahan pada pelaku, didapat 2 paket kecil sabu yang disembunyikan dalam bungkus rokok. **Baca juga: Ngumpet di Kandang Ayam, Begal ABG Ditangkap Polsek Pamulang.

Untuk penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut, barang bukti serta pelaku di amankan di Polsek Ciputat.(cep)




Ngumpet di Kandang Ayam, Begal ABG Ditangkap Polsek Pamulang

Buser Polsek Pamulang ketika menangkap pelaku begal.(yud)

Kabar6-‎Komplotan pelaku begal motor berhasil ditangkap oleh tim Buser Reserse dan Kriminal Polsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Mirisnya, seluruh pelaku masih berusia belia alias ABG (Anak Baru Gede).

Sedianya, dalam aksinya ke enam pelaku yang ditangkap di lokasi terpisah ini, selalu membawa senjata tajam pisau untuk menakut-takuti korbannya.

“Pelaku pertama yang berhasil ditangkap berinisial NM, berusia‎ 20 tahun,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Unit Reskrim Polsek Pamulang, Inspektur Satu Ahmad Mulyono kepada kabar6.com, Rabu (29/6/2016).

‎Kronologis kejadian ini berawal saat komplotan pelaku mengikuti dua anak baru gede yang mengendarai sepeda motor dari pertigaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedaung.

Sesampainya ditempat sepi tepatnya Komplek Departemen Agama (Depag), pelaku berusaha memepet dan membehentikan calon korbannya sambil menghunuskan pisau. Tiga orang begal yang berboncengan pun menggertak.

“Berhenti luh. Turun luh,” Gertak seorang pelaku seperti ditirukan Amul, sapaan akrab Ahmad Mulyono.

Meski diancam tapi korban tidak menghentikan laju sepeda motornya.‎ Malahan korban menambah kecepatan motornya. Pelaku coba mengejar dan tiba di warnet calon korban teriak teriak minta tolong.

Pelaku yang panik langsung balik arah dan dikejar warga sekitar. Sehingga pelaku jatuh dari motornya setelah menambrak tanggul jalan. Polisi yang sedang patroli saat mendapatkan kabar langsung menuju lokasi perkara. **Baca juga: ASDP Merak Prediksi Jumlah Pemudik Meningkat Lima Persen.

“Buser mengarah dan didapat satu orang pelaku atas nama NM percobaan 365 yang sedang bersembunyi di kandang ayam diwilayah Pamulang,” terang Amul. **Baca juga: Polres Serang Siapkan 32 Posgatur Mudik.

Polisi pun melakukan pengembangan kasus. Hasilnya ditangkap lima orang lainnya antara lain berinisial L, K, R, A, dan W. Sedangkan seorang lagi yang sudah diketahui identitasnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena kabur. **Baca juga: Wow, Harga Ayam di Pasar Cikupa Tembus Rp50 Ribu.

“Percobaan kejahatan pelaku dijerat Pasal 365 KUH Pidana tentang ‎Pencurian Dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman diatas lima tahun,” tambah Amul.(yud)




Terlalu..! 405 Perusahaan di Tangsel Belum Salurkan THR

Aksi unjuk rasa ratusan buruh di Pamulang.(yud)

Kabar6-Memasuki H-7 Idul Fitri, ratusan industri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan belum menunaikan kewajibannya menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR).

 

Alhasil, perusahaan yang dilaporkan bakal terancam dijatuhi sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

Tercatat, pada tujuh wilayah kecamatan di Kota Tangsel jumlah perusahaan yang beroperasi ada sebanyak 2.605.

Diketahui, sebanyak 2.200 perusahaan sudah memberikan THR kepada setiap pegawainya yang berhak. Dan, sisanya belum memberikan THR.

“‎Perusahaan yang sudah mencairkan THR-nya mencapai 81,8 persen. Sedangkan sebanyak 405 perusahaan hingga sekarang belum membayarkan THR ke karyawannya,” kata Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Tangsel, Purnama Wijaya, Rabu (29/6/2016).

Laporan itu, tegas Purnama, baru saja diterima dari Posko Pengaduan THR 2016. Menurutnya, bagi perusahaan yang belum menunaikan kewajibannya dianggap melanggar Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

“Sanksinya dikenakan denda 5 persen dari total nilai THR yang mesti dibayarkan perusahaan kepada karyawannya,” tegasnya.

Purnama menyebutkan, salah satu perusahaan yang belum membayarkan THR yakni, PT Sandratex. Perusahaan memproduksi garmen tersebut sudah mendapatkan teguran dari Dinsosnakertrans.

“Hari Sabtu besok manajemen perusahaan akan membayar THR,” ujar mantan Camat Ciputat Timur dan Setu ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Suyatman Ahmad terus memantau pembagian THR dari perusahaan kepada para karyawannya. “Kita pantau perusahaan yang belum membayar THR hingga sepekan sebelum lebaran ini,” ujarnya. **Baca juga: Bupati Zaki Larang PNS Bawa Randis Mudik.

Kata dia, tujuan dibentuknya Posko untuk siap siaga menangani jika ada pengaduan pekerja akibat tidak diberikan THR. **Baca juga: Mulai H-5 Lebaran, Truk Barang Dilarang Melintas.

“Jika ada karyawan yang tidak diberikan haknya mendapatkan THR dapat mengadukan ke Posko. Kita nanti akan cepat melakukan tindakan,” pungkasnya.‎(yud)




Bos dan Tujuh Pekerja “Gas Suntik” Ditangkap Polres Tangsel

Para pekerja di lokasi penyuntikan gas di Tangsel.(yud)

Kabar6-Sebuah lokasi pengoplosan gas elpiji di Jalan Aria Putra Nomor 26 RT 04/04, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), digerebek polisi.

Di lokasi itu, polisi memergoki tujuh orang karyawan sedang melakukan proses penyuntikan isi tabung gas.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel‎, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, lokasi pengoplosan gas elpiji itu adalah milik Nur Abdullah (56).

Sedangkan modus yang kerap digunakannya adalah, menyuntik gas melon ukuran 3 kilogram yang bersubsidi ke tabung ukuran 12 kilogram, yang tidak bersubsidi.

Ketika beraksi, komplotan ini memakai peralatan‎ berupa regulator yang didinginkan dengan potongan es balok.

“Potongan es balok berfungsi untuk mencegah gas elpiji di tabung memuai. Sebab bisa terjadi ledakan jika tidak didinginkan,” terang Mansuri kepada kabar6.com, Rabu (29/6/2016).

Saat dipergoki polisi, Abdullah bersama tujuh anak buahnya tak berkutik dan sulit membantah. Mereka langsung digelandang ke Mapolres Kota Tangsel beserta barang bukti kejahatan menyuntik gas elpiji. **Baca juga: LPA Indonesia Dorong Pemerintah Gelar Imunisasi Ulang.

Polisi juga turut menyita 5.000 tabung gas melon, 300 tabung gas ukuran isi 12 kilogram,‎ 25 set alat regulator, 25 batang es balok,1 unit alat frezerr pembuat es balok dan 3 unit mobil pick-up. **Baca juga: Di Bandara Soetta, Co-Pilot dan Pramugari Suspect Narkoba.

Atas bisnis haramnya, lanjut Mansuri,‎ para tersangka dijerat melanggar Pasal 32 ayat 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dan atau Pasal 62 ayat 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. **Baca juga: Polres Tangsel Gerebek Lokasi Penyuntikan Gas Elpiji di Serpong.

“Ancaman hukumannya lebih dari lima tahun kurungan penjara,” tambah mantan Kasat Intelkam Polres Aceh Selatan itu.(yud/cep)




LPA Indonesia Dorong Pemerintah Gelar Imunisasi Ulang

Seorang balita diberikan vaksin polio di RSU Tangsel.(yud)

Kabar6-Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia) mendorong Kementerian Kesehatan‎ (Kemenkes) untuk melakukan pemeriksaan komprehensif terhadap persediaan vaksin anak.

Khususnya yang termasuk dalam daftar imunisasi wajib di seluruh sentra kesehatan yang menyelenggarakan layanan imunisasi anak.

Ketua Bidang Pemenuhan Anak LPA Indonesia, Reza Indragiri Amriel mengatakan, kebijakan diatas sebagai bentuk sikap konsekuen pemerintah atas pengadaan imunisasi wajib.

Sekaligus mengatasi ancaman besar terhadap kesehatan anak-anak akibat vaksin palsu.

“Sudah seharusnya pemerintah mengagendakan pemberian imunisasi ulang secara cuma-cuma,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Rabu (29/6/2016).

Menurutnya, upaya untuk melaksanakan imunisasi ulang akan terbantu apabila Indonesia memiliki basis data imunisasi nasional. Basis data tersebut dapat diintegrasikan dengan Kartu Identitas Anak (KIA).

“Riwayat imunisasi anak akan bisa terpantau dengan basis data tersebut,” jelas Reza.

Ia melanjutkan, penegasan ulang tentang kemutlakan bagi orangtua (pengasuh) untuk memenuhi seluruh imunisasi yang diwajibkan bagi anak.

Ketika orangtua (pengasuh) mengabaikan keharusan untuk memberikan imunisasi wajib kepada anak, itu setara dengan pengabaian terhadap kebutuhan anak untuk hidup sehat.

Kepada anak-anak yang kebutuhan dasarnya terabaikan tersebut dapat dikenakan status sebagai anak korban pelakuan salah dan penelantaran. Sementara, orangtua si anak dikenakan ancaman pidana penjara dan atau denda. **Baca juga: Kepala Dinkes Cilegon Pastikan Wilayahnya Bebas Vaksin Palsu.

“Pemerintah mesti memahami kerugian besar yang diakibatkan terhadap anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa. Produsen vaksin asli dan negara, para anggota sindikat pemalsuan vaksin layak dijatuhi hukuman seberat-beratnya, termasuk jika memungkinkan hukuman mati,” ujar Reza. **Baca juga: Walikota Arief Sebut Vaksin Palsu Bikin Kader Posyandu “Takut”.

Terlepas dari adanya beberapa jenis vaksin yang diberikan gratis di posyandu. Pemerintah sudah sewajarnya memperkuat dukungan bagi penelitian dan pengembangan vaksin dalam rangka memperluas akses masyarakat ke berbagai fasilitas kesehatan. **Baca juga: Pemkot Tangsel Lacak Kualitas Penggunaan Vaksin.

“Termasuk ketersediaan vaksin, yang berkualitas dan berharga terjangkau,” imbuhnya.(yud)