Polsek Ciputat Tangkap Pelaku Pencurian Rumsong

Pelaku pembobolan rumsong saat ditangkap petugas.(cep)

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Ciputat berhasil menangkap Wali (31), pelaku pencurian rumah kosong (Rumsong) di Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel yang ditinggal mudik oleh pemiliknya.

Pelaku ditangkap di kampung halamannya di Desa Loisema, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Kamis (14/7/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penangkapan pelaku hasil merupakan hasil penyidikan kasus pencurian yang terjadi di rumah milik Yulianto Pramardika (35), beberapa waktu lalu.

Menanggapi laporan pemilik rumah, unit reskrim Polsek Ciputat bergerak cepat dengan melakukan pengecekan ke lokasi pencurian.

Setelah melakukan penyelidikan dan mendapat informasi dari pelapor, petugas mendatangi sebuah rumah kontrakan  yang ditempati tersangka. **Baca juga: Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎.

Petugas terpaksa mengamankan istri pelaku karena pelaku diketahui sedang pulang kampung ke rumah mertuanya di Lebak. **Baca juga: Akhirnya, Bangli di Reni Jaya Dibongkar Petugas.

Dari informasi yg didapat  dari istri pelaku, anggota Reskrim Polsek Ciputat menuju daerah Lebak dan melakukan penangkapan. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Dari tangan pelaku, petugas menyita satu unit notebook merek Asus milik korban. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas itu diamankan di Polsek Ciputat.(cep)




Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎

Adu mulut warga penghuni Ruko Versailles dengan aparat Pemkot Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Aksi penolakan warga atas rencana pemberlakukan layanan jasa parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus bergulir.

Bahkan kali ini, sempat terjadi adu mulut yang melibatkan warga dengan sejumlah aparat gabungan dari pemerintah daerah setempat. Insiden itu terjadi di Ruko Versailles BSD,‎ Kecamatan Serpong.

Warga penghuni menghadang petugas Dishubkominfo dan Satpol PP yang hendak menyopot spanduk penolakan pemberlakuan parkir dalam area gedung atau off street.

“Mana surat perintah dari walikota buat nyopotin spanduk-spanduk di sini,” kata Febi, salah satu penghuni Ruko Versailles BSD, Kamis (‎14/7/2015).

Menurut wanita bertubuh subur itu, spanduk-spanduk bernada sikap penolakan atas rencana pemberlakuan parkir sudah terpampang sejak 2015. Semua warga penghuni telah kompak satu suara bersikap serupa.

‎”Bapak Dito telah berbicara kepada kami, kalau tidak ada biaya parkir. Sampai ada keputusan dari Dewan dan Walikota,” ketus Febi.

Damrus Malik, penghuni Ruko Versailles juga mengaku pernah melakukan audiensi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel.

Pada pertemuan itu, disepakati keputusan menunggu surat resmi dari Walikota Airin Rachmi Diany.

‎”Dan sampai saat ini surat keputusan belum ada, namun mereka dengan seenaknya mencabut spanduk yang berdiri di ruko milik kami dan ingin memasang gate parkir di ruko kami,” ketusnya. **Baca juga: Besok, Giliran PPK Kota dan Kabupaten Tangerang yang Dilantik.

Bahkan dalam surat yang diberikan Dishubkominfo Kota Tangsel per 8 Oktober 2015 dengan nomor surat 551/1896/ANGK, perihal pelaksanaan parkir di tepi jalan umum, akan diberlakukan on street pada Ruko Versailles. Tapi kenyataanya sekarang ingin memberlakukan off street. **Baca juga: Akhirnya, Bangli di Reni Jaya Dibongkar Petugas.

Padahal, sejak empat bulan lalu, petugas parkir sudah memintakan uang parkir disini dengan harga parkir Rp 4 ribu untuk mobil. “Belum diberlakukan saja mereka sudah memintai parkir. Uangnya lari kemana?,” tanyanya. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Saat ditanya, Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Dito Chandra Wirastyo pun tidak bisa menjawab. Ia tetap menyuruh pencopotan spanduk penolakan warga diturunkan.

“Saya hanya menjalankan tugas dari pimpinan,” kilahnya.(yud)




Akhirnya, Bangli di Reni Jaya Dibongkar Petugas

Alat berat bongkar bangli di Kali Cibenda Hulu, Pamulang.(fbi)

Kabar6-Alat berat memporak-porandakan bangunan liar‎ atau bangli yang berdiri di bantaran saluran Kali Cibenda Hulu, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Meski sebelumnya, rencana program revitalisasi daerah aliran sungai yang melintasi kawasan Perumahan Reni Jaya itu sempat berlangsung alot karena ada sejumlah warga yang menolak.

Namun demikian, mengingat fakta dilapangan mayoritas warga sekitar justru mendukung, maka proses pembongkaran bangli dilokasi itu tetap dilakukan.

“Sebelumnya ada warga yang sempat menentang keras. Tapi saat dilakukan, tiba-tiba warga itu memeluk saya,” kata Ketua RW 18 Kelurahan Pamulang Barat, Arif Wintarto di sekitar lokasi, Kamis (14/7/2016).

Ia mengakui, segelintir warga pemilik bangli kini sudah mulai melunak. Mereka secara sadar dan rela bersedia bangunan yang berdiri di atas bantaran Kali Cibenda Hulu dibongkar paksa.

Arif juga mengaku, bila dirinya juga sempat dimusuhi oleh warga pemilik bangli. Sebab ia paling lantang bersuara memediasikan antara warga dengan aparatur Pemerintah Kota Tangsel.

Iapun menyatakan ungkapan terima kasih‎ kepada pemerintah daerah setempat yang akhirnya merealisasikan program revitalisasi Kali Cibenda Hulu. Selama ini wilayah tersebut menjadi langganan banjir akibat debit aliran air menyempit. **Baca juga: Program DBMSDA Efektif, Perumahan Reni Jaya Bebas Banjir.

“Alhamdulillah, akhirnya semua warga pada setuju bangunan liar miliknya dibongkar. Syukur semuanya diberikan kemudahan,” terang Arif. **Baca juga: Bangli di Reni Jaya Dibongkar Jadi Jalan‎ Inspeksi.

Di lokasi sama, ‎Camat Pamulang, Deden Juardi mengungkapkan bahwa dukungan warga atas pembongkaran bangli sangat diperlukan. **Baca juga: Bangli di Reni Jaya Dibongkar Jadi Jalan‎ Inspeksi.

Alasannya program revitalisasi yang digulirkan oleh pemerintah daerah ini nantinya dapat dirasakan oleh semua masyarakat. **Baca juga: Hari Ini, Pemkot Tangsel Bongkar Bangli di Reni Jaya.

“Tentunya wilayah jadi bebas‎ banjir setelah ada normalisasi,” ungkap mantan Sekretaris Kecamatan Ciputat itu.(yud)




Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK

Sekda LIRA Kota Tangsel, Muhamad Acep.(yud)

Kabar6-Pengguna jasa parkir pada area luar dan dalam gedung di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melapor ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat.

Pengaduan didasari atas ketidakpuasan konsumen terhadap patokan tarif retribusi.

‎Sekretaris Daerah (Sekda) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangsel, Muhamad Acep mengatakan, sering mendapat pengalaman kurang mengenakan. Kejadian yang dialaminya langsung itu berlangsung di lokasi saling terpisah.

“Padahal pengelola‎ atau operator parkir masih sama. Tapi kenapa tarifnya beda-beda, aneh,” katanya kepada kabar6.com di Sekretariat BPSK, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (14/7/2016).

Sambil membawa berkas bukti karcis parkir ia serahkan serta mendaftarkan gugatannya ke BPSK Kota Tangsel.

Acep menyontohkan, seperti pengalamannya ketika parkir mobil‎ di Ruko Golden Boulevar, Jalan Pahlawan Seribu, Kecamatan Serpong, baru dua menit parkir dirinya dikenai tarif Rp3 ribu.

Kemudian di area pertokoan Sektor 7 Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, baru parkir tiga menit petugas parkir menyerahkan struk karcis parkir senilai Rp4 ribu.

Masih diterangkan Acep, pengalaman serupa juga dialaminya ketika baru memarkir mobil di samping Mall Teraskota, Serpong. Petugas parkir langsung menyodorkan karcis retribusi parkir sebesar Rp4 ribu.

“Atas dasar apa operator memungut tarif parkir sebesar itu?. Kan di Teraskota itu lahan Fasos dan Fasum, artinya aset punya pemerintah daerah,” terangnya.

Acep sebutkan, dirinya telah menunjuk Didin Mahfudin selaku pengacara dari Lembaga Advokasi dan Bantu‎an Hukum (LABH) Tangsel untuk mengajukan gugatan sengketa atas penerapan tarif jasa parkir yang dikelola oleh PT PSS. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

Menurutnya, penarikan tarif retribusi jasa parkir tersebut tidak punya dasar hukum yang kuat.‎ **Baca juga: Bandar Sabu Gaek Disergap Polsek Legok.

Acep bilang, selama ini pemberlakuan jasa parkir masih mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 07 Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah, terbitan saat masih menginduk pada Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

“Itupun dari regulasi yang sah patokan tarif masih Rp2 ribu untuk mobil dan Rp1000 buat motor. Kalau begitu tentunya tarif yang diberlakukan oleh operator jasa parkir di Tangsel ilegal,” tegasnya.(yud)




Bandar Sabu Gaek Disergap Polsek Legok

Kakek pengedar sabu saat diamankan.(cep)

Kabar6-Kepolisian Sektor Legok kembali menangkap seorang tersangka berinisial AT alias Rahmat (51), bandar narkoba jenis sabu. Bahkan polisi harus mengejar pria gaek itu hingga ke Kota Depok, Jawa Barat.

Pengungkapan kasus ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya. Melalui “nyanyian” tersangka AB‎ alias CIMONG (29) bandar sabu yang terlebih dahulu ditangkap, Rahmat tak bisa mengelak.

“Dari tangan‎ tersangka Rahmat ditemukan barang bukti sabu seberat 7,8 gram,” ungkap Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri saat dihubungi kabar6.com, Kamis (14/7/2016).

Menurutnya, ketika ditangkap polisi di Depok tersangka sempat mengelak. Petugas akhirnya menggelandang Rahmat untuk menunjukan sabu miliknya.

Polisi pun menemukan barang bukti sabu milik Rahmat di rumahnya, di ‎Kampung Sampay Lor, Desa Sukarendah, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten. **Baca juga: Ahaay…di Jepang Ada Apel Sihir Enteng Jodoh.

“Pagi tadi pas tiba di rumah Rahmat petugas menggeledah ditemukan barang bukti 7,8 gram sabu,” terang Mansuri. **Baca juga: Bagaimana Tanda Anda Salah Lakukan Diet?

Selain itu, lanjutnya, petugas menemuan barang bukti lainnya berupa alat timbangan elektrik dan sebundel plastik klip untuk kemasan sabu. **Baca juga: Jasa Marga Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

“Selanjutnya tersangka dan barang bukti di amankan di komando Polsek Legok guna penyidikan lebih lanjut‎,” tambahnya.(yud/cep)




Hari Ini, Pemkot Tangsel Bongkar Bangli di Reni Jaya

Perumahan Reni Jaya. (foto; Tangseloke)

Kabar6-Pembongkaran Bangunan Liar (Bangli) di garis sepadan Kali Ciledug Hulu, dikawasan Reni Jaya RW 18, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bakal dilaksanakan pada Kamis (14/7/2016) hari ini, pukul 09.00 WIB.

Demikian disampaikan oleh Lurah Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangsel, Supriyadi. Menurutnya, pada Rabu (13/7) pukul 12.30 WIB, dirinya bersama Camat Pamulang, Deden Juardi, RT dan RW serta tokoh masyarakat sudah turun ke lokasi.

“Tadi siang (kemarin red) saya bersama Pak Camat sudah meninjau lokasi. Pembongkaran besok (hari ini red) pukul 09.00 WIB,” kata Supriyadi saat dihubungi.

Tinjauan ke lapangan untuk memastikan kesiapan alat pembongkaran. Selain itu untuk berkomunikasi dengan warga setempat khususnya warga yang memiliki bangli.

“Kami sudah berkomunikasi kepada pemilik Bangli. Pada dasarnya mereka sepakat hanya saja pro dan kontra itu hal yang lumrah,” katanya.

Sedianya, ada sebanyak 120 rumah berdiri disepanjang garis sepadan sungai kurang lebih 700 meter itu. Sebanyak 35 unit diantaranya masuk di RW 21. Sisanya masuk di RW 18.

Warga yang berada di RW 21, sejak awal tidak ada pertentangan dengan Pemkot perihal rencana pembongkaran bangli tersebut. Namun, berbeda dengan beberapa warga di RW 18  yang memprotes keras.

“Warga yang mendukung adanya pembongaran dan normalisasi kali jauh lebih banyak ketimbang yang menolaknya,” ujar Supriyadi memastikan.

Menurutnya, untuk di RW 18 ada berbarapa bangli yang telah dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Sementara eskavator yang sudah teronggok dilokasi, juga siap untuk melakukan pembongkaran.

“Alat berat itu selain untuk pengerjaan normalisasi kali juga membongkar Bangli yang berlum dibongkar oleh pemilik. Tidak ada masalah di lapangan dan semoga berjalan aman dan damai,” harapnya. **Baca juga: Mayat Dalam Box Plastik di Tol PIK, Karyawati Bukopin Tangsel.

Terpisah, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Tangsel Judianto memastikan penurunan alat berat sejak tinga pekan lalu sebetulnya akan digarap sebelum lebaran. Namun karena waktunya tidak tepat maka diundur. **Baca juga: Sering Berhalusinasi, ABG Borjuis Gandir di Alam Sutera.

“Jadwal awal sebelum lebaran tapi waktunya tidak tepat. Maka diagendakan pada Kamis ini (hari ini red) tapi sepertinya teman-teman di wilayah seperti kelurahan dan Satpol PP sedang melakukan komunikasi lebih lanjut,” tutur Judianto. **Baca juga: Banjir Paling Aneh yang Pernah Terjadi di Dunia.

Pasalnya DBMSDA tidak mungkin, melaksanakan sendiri tanpa harus ada bantuan. Ia pun memastikan sebetulnya di lapangan tidak ada masalah yang berarti semua sudah sepakat untuk dibongkar. **Baca juga: Warga Reni Jaya Tuding Penyempitan DAS Picu Banjir.

“Alat berat itu nanti digunakan untuk membongkar Bangli revitalisasi kali,” paparnya.(yud)




Sering Berhalusinasi, ABG Borjuis Gandir di Alam Sutera

Jasad Natanael Thomas saat ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-‎Seorang remaja tanggung, Natanael Thomas Gilbert Chandra (15), ditemukan tewas tergantung di Perumahan mewah Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

‎”Korban ditemukan pukul 18.30 WIB tadi dalam keadaan tergantung menggunakan tali tambang putih yang diikat simpul ke plafon‎ rumah,” kata Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, AKP Mansuri kepada kabar6.com, Rabu (13/7/2016).

Menurutnya, jasad Thomas pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya, Bernadete Olivia Cahya Chandra, di lantai 3 rumah. Diduga, korban gantung diri (Gandir).

‎”Menurut keterangan keluarga, ‎korban sering berhalusinasi tentang dunia atau dimensi lain,” terang Mansuri.

Saat polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban sudah dalam posisi diturunkan di lantai.

Dari hasil olah TKP ditemukan korban menggunakan kaos lengan pendek warna hijau bertuliskan revolusionist dan celana kolor warna biru tua merk billabong. **Baca juga: SMPN 18 Walantaka Diduga Lakukan Pungli PSB.

Mansuri tambahkan, pada tubuh Thomas juga mengeluarkan sperma di alat kelamin. Polisi menelisik‎ tidak ditemukan tanda kekerasan. **Baca juga: Satpol PP Tangerang “Sikat” Lapak PKL di Pasar Anyer .

“Keluarga membuat pernyataan menerima keadaan dengan kondisi korban sebagaimana adanya,” tambahnya.(yud)




Resahkan Warga, Pengedar Ganja Ciputat Ditangkap

Pengedar ganja yang disergap Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Tim Buser Polsek Ciputat berhasil menangkap seorang pengedar narkoba jenis ganja di kampung Cilalung, Kelurahan  Sarua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Aksi pelaku mengedarkan ganja di wilayah tersebut, kerap meresahkan warga setempat.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penangkapan tersangka RM alias Oman (18), Warga Kampung  Cilalung, Ciputat merupakan hasil pengembangan informasi dari warga sekitar.

Dari tangan Oman, polisi mengamankan sebelas paket ganja siap pakai. Dan, setelah dilakukan pengembangan, petugas kembali berhasil meringkus pengedar lain, MGS (22), Warga Kampung Cilalung, Ciputat. **Baca juga: Ingatkan Sekolah, Bupati Zaki Waspadai “Bullying” Saat MOS.

“Menurut pengakuan tersangka, 10 paket kecil dijual dengan harga Rp50 ribu per paket. Sedangkan paket sedang dijual dengan harga Rp600 ribu per paketnya,” kata Mansuri, Rabu (13/7/2016). **Baca juga: Polres Tangsel Sergap Komplotan Pengedar Upal.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku beserta barang bukti diamankan Polsek Ciputat.(yud/cep)




Polres Tangsel Sergap Komplotan Pengedar Upal

Upal yang disita petugas Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-‎Komplotan pelaku pencetak dan pengedar uang palsu atau upal diringkus aparat Polsek Pagedangan.

Dalam penyergapan itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti alat penyetak dan upal pecahan Rp100 ribu senilai ratusan juta.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, ada tiga orang pelaku yang berhasil diamankan.

Ketiga tersangka tersebut ditangkap di depan PT LG, Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

“Ketika anggota sedang observasi melihat ketiga tersangka gerak-geriknya mencurigakan‎,” katanya, Rabu (13/7/2016).

Mansuri jelaskan, saat didekati petugas‎ seorang pria yang diketahui bernama Yanto melarikan diri. Sedangkan dua orang lainnya Hendra dan Novian Setiawan keburu dipegang petugas.

Polisi pun langsung melakukan penggeledahan terhadap tas yang dibawa Hendra. Ternyata di dalam tas tersebut ditemukan delapan lembar upal pecahan Rp100 ribu.

Kepada petugas Hendra mengaku mendapatkan upal dari Warso dan Nurjaman alias Mbah Nur. Polisi tak membuang waktu langsung menuju ke Perum Duta Asri Blok 5E Nomor 16, Kelurahan Cibodas,‎ Jatiuwung, Kota Tangerang.

“Tersangka Warso berhasil ditangkap, sedangkan Nurjaman tidak berada di tempat,” terang Mansuri. **Baca juga; Operasi Ramadniya, Angka Kecelakaan di Tangerang Menurun .

Ia menambahkan, dari penggeledahan di rumah tersangka Suhemi ditemukan banyak barang bukti. Antara lain, satu buah kardus berisikan kertas warna crem bahan baku uang palsu sebanyak 500 lembar,‎ delapan buah alat sablon merk ATC Screen, Empat botol tinta warna merah, hitam, biru dan kuning. **Baca juga: Ditinggal Mudik, Rumah Wartawan Banten Dibobol Maling.

Kemudian juga ada‎ empat tinta printer merk Fuji Xerox, 20 gulung benang nilon warna putih, dua potong kayu, satu buah tas kalep waena coklat milik, pecahan seratua ribu rupiah senilai Rp3.200.000. **Baca juga: Pencaker Keluhkan Layanan Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang.

“Semua tersangka dijerat Pasal 244 KUH Pidana Subsider Pasal 245 KUH Pidana tentang memalsukan mata uang dan menged‎arkan uang kertas Negara. Ancamannya di atas lima tahun kurungan penjara,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Normalisasi Kali Cibenda Hulu di Pamulang Dijanjikan Besok

Jalan di Pondok Aren terendam banjir saat hujan.(fbi)

Kabar6-Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Retno Prawati berjanji akan segera merevitalisasi saluran Kali Cibenda Hulu.

Aliran air yang melintasi‎ sekitar Perumahan Reni Jaya, di Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang itu, sempat kembali merendam pemukiman warga sekitar saat jelang lebaran dan pascalebaran.

“Untuk pengerjaan normalisasi akan dilakukan pada Kamis pekan ini,”‎ janjinya, Rabu (13/7/2016).

Retno memastikan, persiapan pra-normalisasi di Kali Cibenda Hulu sudah dilakukan secara matang. Ia meminta warga untuk bersabar, karena penataan daerah sekitar aliran air dan lahan konservasi bakal dikerjakan untuk mengatasi banjir.

“Kami sudah menurunkan alat berat di lokasi yang rencananya akan dilakukan pekerjaan normalisasi,” ujarnya.

Terpisah, Abdul Muthalib (61), warga RW 18 Perumahan Reni Jaya membenarkan adanya alat berat yang diparkir di sekitar pemukimannya.

Tapi hingga lebih dari tiga pekan excavator terparkir tak kunjung terealisasi ada pekerjaan normalisasi Kali Cibenda Hulu.

“Emang siy warga sempet berbunga-bunga pas ada alat berat yang datang,” jelasnya. **Baca juga: Rano Optimis Tuntaskan Kemiskinan di Banten Dalam Tiga Tahun.

Muthalib pun menyarankan serta mendukung langkah yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Tangsel ingin menertiban bangunan liar di atas lahan negara ters‎ebut. **Baca juga: Warga Reni Jaya Tuding Penyempitan DAS Picu Banjir.

“Pemkot harus tegas. Rencana (normalisasi) kan sudah lama, dan jangan ada warga yang menghalangi demi kepentingannya pribadi. Itu sama saja melanggar hukum,” tegas Muthalib.(yud)