Penganiayaan Sopir Angkot di Serpong Dipicu Rebutan Penumpang

Sopir angkot yang dianiaya sampai tewas di Serpong.(yud)

Kabar6-Aparat Kepolsian Sektor (Polsek) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menduga bila motif penganiayaan Eddy (56), sopir angkot hingga tewas di depan Serpong Plaza, akibat rebutan penumpang.

Kedua pelaku yang juga adalah sopir angkot Roda Niaga B 1825‎ CL jurusan Serpong-Kalideres, masing-masing berinisial T (26) dan HS (26), berhasil ditangkap polisi di bilangan Jakarta T‎imur.

“Motif pelaku menganiaya korban karena rebutan penumpang,” kata‎ Kanit Reskrim Polsek Serpong, AKP Budi Hardjono saat dihubungi kabar6.com, Minggu (17/7/2016).

Ia ceritakan, kedua pelaku sebelumnya sempat terlibat cek cok dengan korban. Karena kesal, keduanya pun langsung memukuli kepala korban menggunakan kunci roda.

Petugas Polsek Serpong mendapati Eddy tergeletak berlumuran darah di depan Plaza Serpong. Kondisinya luka pada kepala kiri, bibir robek serta muntah darah. Dari telinga kanan mengeluarkan darah.
 
Polisi yang memintai keterangan dari sejumlah saksi akhirnya berhasil mendapatkan identitas kedua pelaku. Hingga akhirnya, keduanya diringkus di ‎Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, pada Minggu pagi.

“Ketika ditangkap, kedua pelaku mengakui‎ perbuatannya dan tidak melakukan perlawanan,” jelas Budi. **Baca juga: Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World.

Atas perbuatannya,‎ tambah Budi, tersangka T dan HS dijerat Pasal 351 Ayat 3 KUH Pidana tentang Penganiayaan Berat yang Menewaskan Orang Lain. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

“Ancaman hukumannya tujuh tahun kurungan penjara,” tambahnya.(yud)




Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(bbs)

Kabar6-Pria yang nekat terjun bebas dari lantai delapan Mall Living World Alam Sutera, di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), didga mengalami depresi.

Ya, pria dimaksud bernama Edi‎ Okadi Candra (40 tahun, sebelumnya tertulis 20 tahun), warga Cluster Sutra Flamboyan RT‎ 003 RW 011 Nomor 32A, Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, tewas dilokasi kejadian. 

“Korban diduga mengalami depresi berat. Sehingga nekat bunuh diri,” ujar Kepala Polres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, Minggu (17/6/2016).

Sedianya, kata Kapolres, korban pernah bekerja di salah satu perusahaan jasa perbankan swasta. Namun, sekarang tidak punya pekerjaan tetap sehingga dirundung depresi berat.

Sebelum tewas, Edi datang ke lokasi menggunakan mobil Suzuki Splash B 1548 FNS. Dari keterangan petugas kebersihan setempat, Edi sempat terlihat berjalan sendirian di lantai tujuh mall.

“Saksi melihat korban di area parkir kendaraan bermotor roda empat. Pas jalan menuju lantai delapan, korban terlihat terburu-buru, hingga kemudian ditemukan tewas di lantai dasar,” kata Ayi.

Sedianya, depresi yang dialami korban Edi sudah sejak lama terdeteksi oleh keluarganya. Bahkan biasanya, sang istri selalu membuntuti kemanapun Edi pergi. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

“Tapi yang sekarang luput dari perhatian istrinya. Alhasil korban nekat bunuh diri,” ujar Ayi. **Baca juga: Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World.

Oleh petugas Mall Living World Alam Sutera, jasad Edi dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.(yud)




Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap

Dua pelaku yang disergap Polsek Serpong.(yud)

Kabar6-‎Tim 2 Buser Reserse dan Kriminal Polsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus dua pelaku penganiayaan berat yang menewaskan Eddy (56).

Ya, korban yang sehari-hari adalah sopir angkot jurusan Serpong-Kali Deres itu, tewas setelah kepalanya dihantam kunci roda.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan,‎ kedua pelaku masing-masing berinisial T (26) dan HS (26).

Kedua juga diketahui bekerja sebagai supir angkot jurusan yang sama dengan korban.

“Awalnya, korban di temukan dalam keadaan luka di kepala di pinggir jalan, dan diduga akibat penganiayaan,” kata Mansuri kepada kabar6.com, Minggu (17/7/2016).

Ia terangkan, tubuh Eddy tergeletak di depan Plaza Serpong, Kelurahan Pakualam, BSD, Serpong Utara, dalam kondisi luka parah.

‎Saat petugas polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban masih masih sadar. **Baca juga: Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang.

‎Mansuri bilang, selanjutnya oleh perwira pengawas Ajun Inspektur Edison, pria warga RT 01 RW 01, Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, itu dibawa ke Rumah Sakit Asshobirin. **Baca juga: Pascakebakaran, Kadinkes Tangsel: Besok Kita Kerja Keras.

Lantaran lukanya parah, tim medis segera merujuk Eddy ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. **Baca juga: Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World.

“Dari keterangan dokter korban mengalami luka pada kepala kiri dan bibir depan robek serta muntah darah dan mengeluarkan darah pada telinga kanan,” tambah Mansuri.(yud)




Pascakebakaran, Kadinkes Tangsel: Besok Kita Kerja Keras

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Suharno.(yud)

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suharno mengakui bila insiden kebakaran gudang ban bekas yang berada persis di belakang kantornya, pada Jumat (15/7/2016) kemarin, cukup bikin repot.

Meski amuk si jago merah tidak sampai membakar kantor dinas tersebut, namun kepanikan yang terjadi membuat banyak berkas dan barang inventaris milik institusinya yang berantakan.

“Ya memang. Hari Senin besok kita harus kerja keras,” katanya, Minggu (18/7/2016).

Menurut Suharno, pada gedung kantor Dinkes Tangsel yang belum lama ditempati itu, institusinya menempati empat pintu yang masing-masing terdiri atas tiga lantai.

Sementara di lantai 1 setiap pintu kondisinya berantakan. Ketika terjadi kebakaran, sejumlah anak buahnya telah mencoba menyelamatkan berkas atau dokumen-dokumen penting kedinasan.

“Kalau yang di lantai dua dan tiga mudah-mudahan datanya aman. Tidak ada yang rusak,” terangnya.

Kondisi kaca bangunan gedung semuanya pecah berantakan. Masyarakat menimpuki kaca dengan batu lantaran mencoba membantu memadamkan api.

“Kita perlu memacu motivasi semua pegawai lagi untuk tetap semangat bekerja di tengah musibah ini,” tambah Suharno.

Belakangan, identitas pengusaha pemilik gudang ban di RT 02 RW 01, Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ludes terbakar itupun akhirnya terkuak.

Sedianya, kebakaran besar itu diawali dari mess karyawan gudang ban. Dan, api cepat merembet hingga menghanguskan dua bangunan.

“Gudang milik Handoyo Budi (50). Tinggalnya di Semarang, Jawa Tengah,” kata Nalih, Ketua RW setempat kepada kabar6.com di dekat lokasi perkara.

Menurutnya, gudang ban ‎khusus kendaraan mobil itu telah dibangun sejak setahun terakhir. Total jumlah ban yang tersimpan di dalam gudang sekitar 1.500 buah. **Baca juga: Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang.

Meski begitu, Nalih mengaku bila dirinya belum pernah bertemu ‎dengan bos pemilik gudang ban mobil yang terbakar. **Baca juga: Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

Selama ini, urusan operasiona usaha diserahkan kepada anak buah yang menjadi orang kepercayaan Handoyo. **Baca juga: 60 Personel Damkar Tangsel Masih Siaga di Gudang Ban Ciater.

“Kalo pas lagi bongkar muat ban pakai truk banyak banget. Anak buahnya bilang sih sekarang bossnya lagi ada di Singapura,” terang Nalih.‎(yud)




Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Aksi nekad remaja bernama Edi Okadi Candra (‎18) bikin geger pusat perbelanjaan Mall Living World Alam Sutera, di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ia bunuh diri dengan cara “terjun bebas” dari lantai delapan gedung pusat perbelanjaan tersebut.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, insiden tragis itu terjadi Minggu (17/7/2016).

Sedangkan remaja “Aneh” itu tercatat sebagai warga Jalan Flamboyan 1 RT 03 RW 011 Nomor 32A, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara.

“Korban atas nama Edi lompat dari lantai delapan gedung Mall Living World Alam Sutera,” kata Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri.

Ia menegaskan belum mengetahui secara detail kronologis serta penyebab utama Edi nekad mengakhiri hidupnya secara tragis. Remaja itu tewas di tempat kejadian perkara.

“Sek‎arang saksi atas nama Seger Prastyo dan Ledih masih dimintai keterangan,” tambah Mansuri. **Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Pedagang Buku Tulis Banjir Pembeli.

Aksi bunuh diri itu sempat luput dari pantauan awak media lantaran diduga pengelola gedung Mall Living World mencoba menutupi kasus tersebut. **Baca juga: Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

“Kita taunya pas siang. Kayaknya pengelola mall enggak mau taruna ini ketauan,” ujar Ipunk, salah satu awak media televisi berita nasional di Kota Tangsel.(yud)




Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen

Proyek pembangunan gedung parkir di Balaikota Tangsel.(yud)

Kabar6-Hingga memasuki bulan Juli, serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencapai 30 persen. Kondisi ini diklaim disebabkan sejumlah faktor.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangsel, Teddy Meiyadi menyebut keterlambatan disebabkan tersendat proses lelang pengerjaan proyek.

“Mengapa sampai terjadi demikian, karena saat proses lelang memang sudah lambat. Dan, ini dampaknya pada peleksanaan pembangunan,” katanya akhir pekan kemarin.

Ia merinci, serapan anggaran yang semestinya sudah 50 persen, baru di angka 30 persen dari total Rp2,5 miliar. Serapan 30 persen itu menyangkut penggunaan anggaran belanja langsung atau belanja pegawai.

“Sedangkan belanja tidak langsung saat ini baru sebesar 50 persen atau setara dengan Rp380 iliar dari total Rp770 miliar. Semestinya harus mencapai 60 persen,” katanya.

Artinya, lanjut Teddy, ada selisih sekitar 20 persen dari total anggaran belanjatidak langsung atau belanja fisik.

Maka estimasi sisa penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2016 ini mencapai Rp 600 miliar dari total anggaran Rp 3, 3 triliun.

“Ada keterlambatan sebesar 20 persen dampaknya pada Silpa. Diperkirakan tahun ini Silpanya mencapai Rp 600 juta,” tambahnya.

Di sini butuh evaluasi untuk mempercepat pelelangan. Antara dinas yang memiliki program harus kerja cepat, berkas-berkasnya lengkap supaya tidak menjadi ganjalan dalam proses. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Sumber Daya Manusianya di jajaran Layanan Pengadaan Secara Elektonik (LPSE) harus memiliki kompetisi dengan baik. **Baca juga: BPSK Tangsel Segera Bentuk Majelis Sidang Gugatan Parkir.

“Harus saling kerjasama agar dapat mempermudah. Baik dari dinas yang terkait termasuk jajaran di LPSE,” tambahnya. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Dalam waktu dekat ini akan lakukan evaluasi bersama beberapa dinas terutama dinas fisik. Hal ini untuk lalukan memaksimalkan pengerjaan.(yud)




Insiden Kapak Maut di Tangsel Mirip Kartun Tom dan Jerry

Tim identifikasi Polres Tangsel memeriksa jasad Andri.(yud)

Kabar6-‎Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, kasus perseteruan yang melibatkan kakak dan adik di Kecamatan Ciputat Timur itu sudah sering terjadi.

Tim identifikasi pun sudah terjun ke lokasi perkara, guna meakukan penyelidikan.

Dalam insiden itu, Andri Hidayat (20), tewas setelah senjata kapak yang disabetkan ke arah sang kakak, justru mengenai dirinya sendiri.‎

Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan WR Supratman Gang Kramat RT 03/01, Kelurahan Rengas.

“Saksi mata bilang hubungan ked‎uanya mirip Tom and Jerry,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Sabtu (17/6/2016).

Mansuri jelaskan, keterangan pasti itu diperoleh dari Adul, saksi mata yang saat insiden terjadi sedang nongkrong di ujung gang bersama Syarif Hidayat (25) kakak korban‎.

Bagi warga sekitar, bilangnya, hubungan antara kakak beradik tersebut mirip tokoh cerita kartun Tom and Jerry. Andri dan Hidayat tidak pernah akur. Keduanya sering terlibat percekcokan.

“Tapi kakaknya kepada petugas penyidik mengaku tidak mengira kalau keributan selama ini sampai berujung Andri tewas,” bilangnya. **Baca juga: Wartawan Tangsel “Terjangkit” Game Pokemon Go.

Meski begitu, tambah Mansuri, Hidayat dijerat Pasal 351 Ayat 3 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Tindak Penganiayaan Berat. Payung hukum itu mengkategorikan adanya korban nyawa. **Baca juga: Duel Kakak Beradik di Tangsel, Satu Tewas Tersabet Kapak.

“Ancaman hukumannya penjara selama tujuh tahun,” tambah mantan Kasat Intelkam Polres Aceh Selatan itu.(cep/yud)




Wartawan Tangsel “Terjangkit” Game Pokemon Go

Wartawan di Tangsel saat bermain Pokemon Go.(fbi)

Kabar6-Demam Pokemon Go, kiranya juga melanda sejumlah awak media yang biasa melakukan peliputan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, game berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic itu, kini menjadi teman para jurnalis saat mengisi waktu luang usai peliputan.

Pantauan kabar6.com di tempat mangkal para awak media di bilangan Kecamatan Pamulang, Sabtu (16/7/2016), terlihat sejumlah jurnalis sibuk bermain Pokemon Go melalui handphonenya.

Muhammad Kurnianto, salah seorang reporter media cetak nasional mengatakan, bahwa dirinya bermain game itu karena terbawa akan suasana di lingkungan tempat tinggalnya.

“Ia mas, saya main game ini karena melihat temen-temen saya. Jadi ikutan main deh,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mato ini menyebut, bila game itu juga membuat dirinya bertambah sehat, karena dirinya selalu berjalan kaki saat mencari keberadaan lokasi si pokemon dalam game itu.

Selain Mato, hal serupa juga diakui Demy Sanjaya, fotografer disalah satu media cetak lokal di Kota Tangsel.

“Ini saya maen game pokemon sampai ke warung-warung untuk mencari keberadaan lokasi pokemon mas. Selain warung, saya juga sempet menemukan lokasi pokemon yang ternyata berada di salah satu Masjid di Pamulang,” ujarnya. **Baca juga: Empat Hal di Luar Dugaan yang Bisa Bikin Wanita Terangsang.

Bapak satu anak ini menambahkan, dirinya bermain Pokemon Go untuk mengisi waktu senggang usai menjalankan tugas peliputan. **Baca juga: Ngeri, Tujuh Negara yang Miliki Angka Bunuh Diri Tertinggi.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini game Pokemon Go memang tengah menjadi tren bahkan game terfavorit bagi penggemarnya. **Baca juga: Duel Kakak Beradik di Tangsel, Satu Tewas Tersabet Kapak.

Dalam game tersebut, para pemain harus mencari keberadaan si pokemon dengan menggunakan handpone miliknya.(fbi)




Duel Kakak Beradik di Tangsel, Satu Tewas Tersabet Kapak

Andri, pemuda yang tewas oleh kapaknya sendiri.(yud)

Kabar6-Sepasang kakak beradik terlibat duel bersenjata di Jalan WR Supratman Gang Kramat RT 03/01, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, ‎Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam peristiwa itu, sang adik Andri Hidayat (20), tewas oleh senjata tajam jenis kapak miliknya sendiri. Sedangkan si kakak, Syarif Hidayat (25), kini diamankan Polsek Ciputat.

‎”Keduanya sudah sering ribut mulut sebelumnya,” kata Kapolsek Ciputat, Ajun Komisaris Tatang Syarif, Sabtu (17/6/2016).

Menurutnya, puncak insiden pertengkaran berdarah itu terjadi saat Hidayat sedang nongkrong di ujung gang bersama temannya bernama Adul.

Tiba-tiba, korban datang ke lokasi sambil membawa kapak dan langsung menyerang sang kakak.

Tatang jelaskan, sang kakak yang diserang dari belakang oleh adiknya sendiri, berupaya memberikan perlawanan.

Hingga, tidak diduga, senjata kapak yang disabeti Andri ke arah Hidayat justru mengenai dirinya sendiri.

“‎Luka-luka dibagian leher belakang kepala kanan dengan lebar 10 centi,” jelas mantan Kapolsek Pamulang itu. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Tatang menambahkan, sedianya Andri yang dalam kondisi terluka selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah. **Baca juga: Dua RS di Tangsel Klaim Stok Vaksin Distributor Resmi Kosong.

Namun, berselang satu setengah jam berikutnya, akibat luka parah yang diderita korban menghembuskan nafas terakhir. **Baca juga: RSIA Mutiara Bunda Tangerang Akui Beli Vaksin Bermasalah.

“Hidayat sudah kami amankan dan masih dimintai keterangan oleh anggota,” tambahnya.(yud/cep)




Dua RS di Tangsel Klaim Stok Vaksin Distributor Resmi Kosong

Ilustrasi (bbs)

Kabar‎6-Dua dari lima Rumah Sakit (RS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya angkat bicara.

Ini menyusul adanya temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, saat inspeksi mendadak terindikasi menggunakan vaksin palsu.

Presiden Direktur RS Bhineka Bakti Husada, Fajar Sidiq keberatan bila institusinya disebut menggunakan vaksin palsu.

Hanya lantaran ada 22 botol serum dari distributor tidak resmi yang ‎ditemukan saat inspeksi mendadak pada 23 Juni kemarin.

“Sedangkan vaksin yang lain tidak bermasalah,” kilahnya kepada wartawan, Jum’at (15/6/2016).

Fajar bilang, rumah sakit yang terletak di Jalan Cabe Raya Nomor 17, Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang itu, menggunakan vaksin serum anti tetanus dari Langgeng Wijaya Medika sejak 2014 lalu.

Sementara, persediaan vaksin dari distributor resmi yakni, Bio Farma, hingga kini masih kosong.

Ia mengklaim, persediaan vaksin serum anti tetanus bagi setiap RS harus selalu tersedia. Sehingga‎ tidak boleh kosong.

Sedangkan informasi resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun hingga kini belum diterima oleh pihaknya.

“Nanti kalau stok vaksin kosong kami juga yang ditegur Dinas Kesehatan Tangsel. Kami tegaskan, yang benar bukan vaksin palsu, tapi dari distributor yang tidak resmi,” tegas Fajar.

Sementara itu, Direktur PT Permata Sarana Husada, pengelola Rumah Sakit Permata Sarana Husada, Reza Kemal, mengutarakan pihaknya mengakui menggunakan vaksin dari distributor yang tidak resmi. Hal itu dipilih lantaran dari distributor resmi stoknya tidak tersedia. **Baca juga: RSIA Mutiara Bunda Tangerang Akui Beli Vaksin Bermasalah.

“Kami hanya ditegur secara administrasi karena gunakan distributor yang tidak resmi. Untuk masalah palsu dan tidaknya belum dapat dibuktikan,” ujarnya. **Baca juga: Lima RS di Tangsel Terindikasi gunakan Vaksin Palsu.

Reza menambahkan,‎ untuk mengatasi serta menghindari kepanikan dari orangtua yang pernah diberikan vaksin, kini telah dibuka posko informasi. **Baca juga: Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah.

“Kami dirikan posko informasi, bisa lewat telpon atau datang langsung untuk memberikan informasi terkait vaksin. Kami juga mendata pasien yang pernah vaksin disini,” tambahnya‎.(yud)