Banjir di Tangsel Mulai Surut

Banjir yang merendam kawasan Perumahan Cirendeu Permai di Ciputat, Kota Tangsel.(fbi)

Kabar6-Luapan banjir yang menggenangi ratusan rumah warga di Perumahan Cirendeu Permai, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (22/7/2016) petang, berangsur surtu.

Ketinggian air yang sebelumnya sempat merendam rumah warga dengan tinggian hingga satu meter lebih, kini hanya tinggal selutut orang dewasa.

Meski demikian, aktivitas warga dilingkungan tersebut masih dibantu dengan perahu karet yang didatangkan oleh pertugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Pantauan kabar6.com, setidaknya dilokasi banjir ada sebanyak tiga buah perahu karet yang hingga kini masih disiagakan, lengkap dengan personel dari BPBD Kota, Damkar, OKP Ganespa, serta unsur TNI dan Polri.

Keberadaan perahu karet dan personel gabungan itu, guna berjaga-jaga adanya kemungkinan terburuk, seperti datangnya banjir susulan kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

Fx Rusmin, salah seorang warga setempat mengatakan, bila banjir di perumahan tersebut sedianya sudah menjadi tradisi.

“Disini mah mas, sudah jadi langganan banjir sejak puluhan tahun silam,” ujar pria yang rambutnya sudah mulai memutih itu lagi. **Baca juga: Basarnas Pos SAR Banten Kekurangan Personel.

Selain banjir yang mulai surut, Rusmin juga mengaku bila hingga kini belum terjadi pemadaman listrik dari PLN. **Baca juga: Tiga Pria Brutal Pengeroyok Pemotor Ditangkap Polresta Tangerang.

Sementara itu Kepala BPBD Kota Tangsel, Uci Sanusi mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjaga dilokasi. “Kita terus siaga, hingga banjir benar-benar surut,” ujar pria yang akrab disapa Uci itu lagi. **Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam 130 Rumah di Tangsel.

Selain pemukiman yang tergenang, sejumlah kendaraan milik warga yang diparkir di teras rumah juga terlihat terendam.(Fbi)




Jasa Raharja Banten Cek Korban Laka di Serpong

Kepala Jasa Raharja Banten, Ari Tjahyono, SH, MM.(zis)

Kabar6-Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) yang terjadi di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hingga menelan lima korban jiwa dan dua lainnya kritis, disikapi serius oleh PT Jasa Raharja Provinsi Banten.

Kepala Cabang PT Jasa Raharja Provinsi Banten, Ari Tjahyono, bersama sejumlah jajarannya di kantor Perwakilan Jasa Raharja Tangerang, pada Jum’at (22/7/2016) siang tadi, langsung turun ke RSUD setempat, guna melakukan pengecekkan terhadap korban. **Baca juga: Angkot Vs Truk Molen di Serpong, Lima Tewas.

“Tiga korban sudah kami selesaikan. Dua korban belum teridentifikasi. Mudah- mudahan sore ini teridentifikasi,” ungkap Ari, kepada Kabar6.com, petang tadi. **Baca juga: Ini Wilayah Rawan Kejahatan di Kabupaten Tangerang.

Senada, Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja Tagerang, Yatman mengatakan, saat ini pihaknya telah memberikan santunan kepada tiga korban tewas akibat Lakalantas yang melibatkan mobil angkot Roda Niaga (Roni) jurusan Kalideres – Serpong dengan truk molen‎ tersebut. **Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam 130 Rumah di Tangsel.

Sementara, dua korban tewas lainnya masih dalam tahap identifikasi dan untuk dua korban luka telah  diberikan surat jaminan ke RS Assobirin, Tangsel. **Baca juga: Basarnas Pos SAR Banten Kekurangan Personel.

“Kami akan berikan santunan masing- masing Rp25 juta untuk lima korban meninggal dunia dan Rp10 juta buat korban luka. Sekarang baru tiga korban tewas yang sudah diselesaikan. Satu korban dilimpahkan ke bandung dan dibayar hari ini untuk 2 orang lagi sedang identfikasi pihak laka Tangsel,” katanya.(Tim K6)




Banjir Satu Meter Rendam 130 Rumah di Tangsel

Banjir yang merendam kawasan Perumahan Cirendeu Permai di Ciputat, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Ratusan unit rumah warga di Perumahan Cirendeu Permai, RT 01 dan 02 RW 12, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terendam banjir.

Perahu karet pun dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terkepung banjir di perumahan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, luapan banjir setinggi satu meter masih terlihat. Banjir kiriman dari daerah Hulu di Bogor, Jawa Barat, ditenggarai akibat luapan Kali Pesanggarahan‎.

“Kami masih terus mengevakuasi karena khawatir banjir akan semakin tinggi,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Uci Sanusi kepada kabar6.com, Jum’at (22/7/2016). **Baca juga: Angkot Vs Truk Molen di Serpong, Lima Tewas.

Data yang disajikan OKP Ganespa, setidaknya ‎ada 130 Kepala Keluarga di Perumahan Cirendeu Permai yang terkepung luapan banjir setinggi satu meter. **Baca juga: Di Banten, Luhut Bilang Tax Amnesty Untuk Mengurangi Angka Korupsi.

Warga sekitar mengaku akibat banjir aktivitas warga menjadi lumpuh. Mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. **Baca juga: Ini Wilayah Rawan Kejahatan di Kabupaten Tangerang.

“Dari dinihari tadi air udah mulai naik,” terang Ardi, salah satu warga sekitar yang naik perahu karet.(yud)




Angkot Vs Truk Molen di Serpong, Lima Tewas

Kondisi kerusakan angkot yang terlibat kecelakaan maut di Serpong.(yud)

Kabar6-Kecelakaan lalu lintas hingga merenggut korban jiwa terjadi di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Peristiwa mengerikan yang melibatkan mobil angkot Roda Niaga (Roni) jurusan Kalideres – Serpong itu dengan truk molen‎ itu, banyak menelan korban.

“Lima orang penumpang angkot meninggal dan dua orang lainnya luka berat serta ringan,” kata Kepala Sub‎ Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com, Jum’at (22/7/2016).

Ia menceritakan, insiden kecelakaan maut itu persis terjadi di depan Mall WTC Matahari Serpong, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara.

Tiga orang korban meninggal dunia antara lain Marga (48), pengemudi truk molen SGG bernomor polisi B 9071 NIB.

Kemudian penumpang bernama Ambon, warga Ciledug dan‎ Syaiful Ilyas warga Jalan Kertajaya 1 Nomor 3 Perum 4, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

“Dua korban meninggal lainnya belum diketahui identitasnya. Yaitu penumpang angkot pria berperawakan kurus dan wanita berperawakan tubuh gemuk,” terang Mansuri.

Dua penumpang lainnya yang selamat dan mengalami luka-uka yakni, ‎Suci (25) yang berdomisili sama dengan korban tewas atas nama Ilyas. Suci sendiri mengalami luka berat. **Baca juga: Zaman Edan, Gadis Asal Moskow Jual Keperawanan Lewat Online.
 
Sementara satunya lagi korban luka ringan bernama Hendri Hartono (24), warga Ta‎man Cibodas Blok E-14 Nomor 2, Kota Tangerang.Kapolres Asep Sebut Nasabah BCA Korban Perampokan Sudah Diincar.

“Pengemudi angkot dengan nomor polisi B 1357 CTX yang diduga bernama Hendi kabur melarikan diri,” tambah Mansuri.(yud/cep)




BPN Targetkan Sensus Tanah di Tangsel Rampung Desember

Kepala BPN Tangsel, Alen Saputra.(ist)

Kabar6-Seluas 10 ribu bidang tanah yang ada di dua kelurahan di Kecamatan Ciputat, kini telah di sensus oleh tim gabungan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) setempat.

Kepala Kantor BPN Kota Tangsel, Alen Saputra mengatakan, 10 ribu bidang tanah yang disensus berada di Kelurahan Sawah dan Sawah Baru.

“Kita telah melakukan pendataan 10 ribu bidang tanah, dan akan berlanjut di Kelurahan Jombang dan kelurahan lainnya yang belum di data,” ungkapnya.

Lanjutnya, dari pendataan ini kiranya ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti warga yang tidak ada di tempat ketika petugas sensus datang dan ada beberapa bidang tanah yang telah berubah fungsi dan masih tanah waris.

Alen menambahkan, sensus pertanahan yang pertama dilakukan di Indonesia ini akan selesai dalam enam bulan kedepan atau pada bulan Desember 2016.

“Kami usahakan selesai awal bulan Desember mendatang,” imbuhnya.

Sementara, untuk program nasional (Prona), pihaknya tengah mempersiapkan 2.500 bidang tanah dengan luas dibawah 500 meter yang akan dibagikan pada bulan Juni ini oleh BPN, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan suplayer.

Terpiah, Kepala Bidang PBB dan BPHTB pada DPPKAD Tangsel Indri Sari Yuniandri menjelaskan ada 30 hingga 35 petugas sensus yang turun untuk melakukan Pendataan di Kecamatan Serpong. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

“Ke 35 orang petugas sensus itu melakukan sensus tersebar, yakni untuk satu tim sebanyak 4 orang di setiap RT-nya,” jelasnya. **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

Pendataan yang dilakukan petugas tersebut berupa Pendataan bidang tanah, berupa ukuran, kepemilikan, status kepemilikan, KTP pemilik lahan, kartu Keluarga (KK), perbaikan alamat dan sebagainya. **Baca juga: Umbar Tembakan, Perampok Berpistol Sergap Nasabah BCA di Citra Raya.

“Jika ini selesai dan sukses, tahun depan akan kita lakukan pendataan untuk kecamatan selanjutnya,” pungkasnya.(yud)




Gondol Onyx, Maling Modus Pemulung Ditangkap Polres Tangsel

Maling yang diringkus Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Seorang pencuri yang bermodus sebagai pemulung, diringkus petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku berinisial SY alias Ubay (28) diringkus tak lama usai beraksi mencuri dua buah handphone BlackBerry (BB) Onyx di kediaman Anthon Afero di Jalan Lembang, Blok FB 8 No. 2A, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan ciputat Timur.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP H Mansuri mengatakan, Ubay berhasil diringkus petugas saat tengah nongkrong di lapangan  Wapi, Gang Zaman, Kecamatan Pondok Aren. **Baca juga: Ngemil Malam yang Bikin Berat Badan Turun.

“Dalam aksinya, pelaku berpura-pura menjadi tukang rongsok alias pemulung. Dan, begitu pemilik rumah lengah dan situasi sepi, pelaku langsung beraksi menggondol handphone,” ujar Mansuri, Kamis (21/7/2016). **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

Kini, pelaku masih diperiksa intensif di Unit Jatanras pada Satreskrim Polres Tangsel.(cep)




Eksekusi Bongkar “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda

Detik-detik ambruknya gedung milik Panin Bank di Bintaro.(ist)

Kabar6-‎Konstruksi bangunan “gedung hantu” milik Panin Grup di kawasan CBD Sektor VII Bintaro Jaya, RT 02 RW 01, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih dibiarkan mangkrak‎.

Rencana pembongkaran yang sebelumnya sempat digadang-gadang akans egera dilakukan, hingga kini masih belum juga dilakukan.

Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel, Dendi Priyandana mengatakan,‎ rencana pembongkaran gedung setelah lebaran dibatalkan.

Pemilik bangunan mengaku masih berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan konstruksi untuk mematangkan teknis pembongkaran gedung.

‎”Kami sudah menegur mereka. Saat ini, kami belum fokus ke situ (sanksi), tapi bagaimana agar gedung ini bisa dibongkar dengan lancar,” katanya, Rabu (20/7/2016).

Menurutnya, saat pembongkaran gedung dilaksanakan nanti, Pemerintah Kota Tangsel akan berperan sebagai pengawas. Proses pembongkaran akan diawasi, apakah aman serta sesuai dengan ketentuan atau tidak.

Dendi menyampaikan, dari perbincangan antara pihak Panin dengan Pemkot Tangsel, terungkap bahwa Panin selaku pemilik gedung tidak paham dengan aturan pembongkaran bangunan.

‎”Mereka (Panin) masih konsultasi sama dua perusahaan konstruksi. Sepanjang bulan Juli ini sampai akhir bulan nanti masih dibicarakan. Jadi, tahapannya masih panjang,” jelas Dendi.

Perihal pembongkaran gedung pencakar langit telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung. **Baca juga: TABG Desak “Gedung Hantu” di Bintaro Segera Dirobohkan.

Berdasarkan Perda itu, gedung harus mendapat izin dari pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Pemkot Tangsel. Dendi mengaku, sudah menegur pihak Panin terkait hal tersebut, tetapi belum memberikan sanksi. **Baca juga: Begini Kata Panin Grup Soal “Gedung Hantu” Roboh di Bintaro.

“Perda tentang Bangunan Gedung juga harus kami sosialisasikan lagi karena masih banyak yang belum tahu,” tambah Dendi. **Baca juga: “Gedung Hantu” Berlantai 17 di Bintaro Ambruk, Warga Panik.

Diketahui, “gedung hantu” milik Panin Grup itu sebelumnya sempat membuat heboh warga. Konstruksi bangunan berlantai 17 yang sudah lama terbengkalai itu, tiba-tiba runtuh saat akan dirobohkan oleh pekerja, pada Kamis (2/6/2016) lalu.(yud)




Eksodus Wanita ke Tangsel Untuk Jadi Pemandu Karaoke

Operasi Bina Kependudukan dikawasan Alang-alang.(yud)

Kabar6-‎Penertiban kawasan hiburan di Alang-alang, di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa waktu lalu, terindikasi tidak maksimal.

Lewat operasi Bina Kependudukan yang digelar kembali Selasa (19/7/2016) kemarin, di lokasi hiburan “wong cilik” itu setidaknya ditemukan eksodus ratusan wanita pendatang baru.

Salah satu wanita pendatang baru di kawasan Alang-alang yang terdata petugas adalah Gadis (27), warga asal Bogor, Jawa Barat.

Wanita berpostur gempal itu mengaku baru saja menjadi penghuni kamar kontrakan di RT 01 RW 03 dikawasan Alang-alang. Dia sengaja hijrah ke Kota Tangsel, untuk coba mengadu nasib, demi meningkatkan taraf ekonominya.

“Saya baru datang h‎abis lebaran,” katanya singkat kepada wartawan saat didata petugas gabungan operasi Bina Kependudukan, Selasa kemarin.

Gadis bilang, kedatangannya dan menetap di Kota Tangsel, tentunya tidak sendirian. Dia berangkat dari tanah kelahirannya berkelompok bersama teman-teman sebaya.

Menurutnya, hampir semua tujuan bidang pekerjaan yang bakal dilakoni‎ oleh mereka sama. Yakni, menjadi pemandu tamu pria di lokasi hiburan musik hidup.

“Kebetulan ada yang ngajak kerja di tempat karaoke,” ujar Gadis sambil menyeka mata yang masih agak nanar usai terjaga dari tidurnya karena didatangi petugas.

Sedianya, petugas Pemkot Tangsel sengaja menggelar Operasi Bina Kependudukan di kawasan Alang-alang, agar tidak kembali dijadikan tempat hiburan malam kelas teri dan rumah kos mesum.

Itu mengingat lokasi itu‎ juga pernah ditertibkan oleh aparatur Pemkot Tangsel menjelang bulan suci Ramadan lalu.

‎Di lokasi yang sama, Camat Serpong, Mursinah mengaku bila kawasan hiburan Alang-alang kini sudah bersih dari praktek bisnis prostitusi. **Baca juga: BMKG: Hingga Besok Banten Diguyur Hujan Sedang.

Sebab geliat hingar-bingar suara alunan musik dangdut serta house music yang kerap membahana, kini semakin meredup. **Baca juga: Wow, Pascalebaran 287 Wanita Eksodus ke Alang-alang.

“Kita pastikan patroli rutin juga terus kita lakukan,” ujar mantan Camat Ciputat Timur itu.(yud)

**Baca juga: Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang.




BMKG: Hingga Besok Banten Diguyur Hujan Sedang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bagi Anda yang bermukim di wilayah Provinsi Banten, diingatkan agar selalu sedia payung atau mantel hujan.

Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melansir kondisi cuaca di wilayah Banten hingga besok bakal kurang bersahabat.

Demikian isi surat elektronik yang dikirimkan Balai Besar Wilayah‎ II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada kabar6.com, Rabu (20/7/2016).

Dalam prakiraan BMKG, seluruh wilayah di Banten bakal diguyur hujan sedang.

Sedangkan suhu berkisar antara 23-33 derajat celcius. Kelembaban mencapai 65-95 persen dan kecepatan angin 20 kilometer per jam. **Baca juga: Sarapan Pisang Bisa Tingkatkan Fungsi Otak.

Sementara arah angin, untuk wilayah Pandeglang, ‎Rangkas Bitung, Tigaraksa, Serang, Cilegon, Ciruas, Anyer, dan Bojonegara berasal dari Timur Laut. **Baca juga: Terlena Pokemon Go, Buronan Ini Gak Sadar Ke Kantor Polisi.

Sedangkan wilayah Tangerang, Lebak, Malimping, Gunung Kencana, ‎Labuhan, Ujung Kulon, Carita, Bayah dan Binangeun arah angin berasal dari Tenggara.(yud)




Warga Keluhkan Banjir di Jalan Otista Raya

Banjir di Jalan Otista Raya memicu kemacetan panjang.(fbi)

Kabar6-Hujan deras disertai petir dan angin kencang yang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Selasa (19/7/2016) sore, memicu genangan air setinggi tiga puluh centimeter di Jalan Otista Raya, Kecamatan Ciputat.

Genangan muncul akibat kondisi saluran air yang lebih tinggi dari permukaan jalan, kondisi itu diperparah oleh tumpukan sampah yang ada pada sisi jalan dan menghambat air masuk ke gorong-gorong.

Dedi Rizaldi (19), salah seorang warga Jalan Otista Raya mengatakan, bila dirinya sangat kecewa dengan kondisi itu, karena hampir setiap kali hujan selalu muncul genangan air disini.

“Iya mas, saya sangat kecewa. Karena ini nsudah terjadi sejak lama. Setiap hujan turun disini selalu banjir,” ujarnya. **Baca juga: Polisi Sergap Pria Bawa Sabu Dekat KFC Alam Sutera.

Pantauan kabar6.com, tingginya genangan air di ruas jalan tersebut mengakibatkan sejumlah sepeda motor harus mogok akibat nekad menerobos genangan banjir. **Baca juga: Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang.

“Jijik mas, airnya bau. Karena genangan air hanya beberapa meter dari Pasar Cimanggis,” ujar Nurjanah, seorang warga yang terpaksa mendorong motornya yang mogok terjebak air. **Baca juga: Wow, Pascalebaran 287 Wanita Eksodus ke Alang-alang.

Tak hanya itu, genangan air yang cukup tinggi itu tak urung memicu kemacetan arus lalu lintas yang cukup panjang di ruas jalan tersebut.(Fbi)