Bahaya..! BNN Tangsel Temukan Banyak ABG‎ Nyimeng

Puluhan kilo ganja pernah disita aparat Polres Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Demografi wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk dalam zona merah bahaya narkoba. Predikat itu menilik atas tingginya angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Kepala Seksi Rehabilitasi, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangsel, Vinna Tauria mengatakan, daerah ini (Tangsel) kerap menjadi jalur lintasan dan pintu masuk bagi kelompok mafia bandar narkoba.

Makanya, sulit dipungkiri bila angka pecandu narkoba setiap tahun‎nya terus meningkat. “Bahkan ada temuan kasus, anak umur 14 tahun di Tangsel sudah nyoba-nyoba menghisap ganja,” katanya menjawab pertanyaan kabar6.com ditemui di Serpong,‎ kemarin.

Vina mengungkapkan, data organisasi anti narkoba sedunia mencatat prevalensi usia pencandu narkoba dimulai dari umur 15-60 tahun.

Dan, adanya temuan kasus Anak Baru Gede (ABG) yang sudah mulai nyimeng, menunjukan bahwa bahaya peredaran narkoba sudah kian mengkhawatirkan.

Makanya BNN Kota Tangsel terus rutin menggelar razia di sejumlah lokasi publik. Hingga kini sudah ada sekitar 200 orang pemadat yang terjaring.

Mereka terdeteksi positif narkoba lewat proses tes urine serta hasil tangkap tangan. Jenis narkoba yang umum dipakai seperti ganja, sabu dan ekstasi.

Vinna sebutkan, dari total pemadat yang terjaring, sebanyak 48 orang diantaranya direkomendasikan untuk menjalani proses rehabilitasi.‎

Ditanya apakah banyak pemadat yang secara sadar diri mau melapor dan ikut program rehabilitasi penyembuhan dari ketergantungan narkoba, Vinna tak bisa mengamini hal itu.

“‎Kebanyakan enggak ada yang sadar. Kalau adapun, jumlahnya kurang dari lima orang,” kata wanita berhijab yang berlatarbelakang dokter umum itu.

Vina pastikan, pihaknya sudah merekomendasikan kepada 9 orang pecandu narkoba ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat-obatan (RSKO) dan pusat rehabilitasi di LIDO, Jawa Barat.‎ Mereka mesti menjalani proses rehabilitasi hingga waktu antara tiga sampai enam bulan.

Dia mengimbau‎ kepada masyarakat di Kota Tangsel janganlah pasif. Tetapi mau terbuka bila ada keluarga serta kerabatnya yang menjadi pecandu narkoba. **Baca juga: Janda Tua Tewas Bersimbah Darah di Tangsel.

“Segera lapor dan dorong agar pecandu tersebut mau mengikuti program rehabilitasi fisik serta mental,” ajak Vinna. **Baca juga: Ada Syaratnya, Ombudsman Restui Pemkab Tangerang “Sulap” Dadap.

Para pencandu tergolong sebagai orang sakit yang mesti diobati. Sebab, efek buruk akibat dari ketergantungan narkoba fisik dan psikologis pecandu yang diserang. Meski begitu tidak sedikit diantara pasien terbukti bisa disembuhkan. **Baca juga: Gadis ABG di Teluk Naga Dikabarkan Menghilang Sepekan.

“Mereka tidak mengetahui dirinya sakit, sudah seperti orang gila. Karena kalau kecanduan berat‎ selalu berhalusinasi,” tambah Vina.(yud)

**Baca juga: Pemuda yang Terkapar di Tangerang Digorok Teman sendiri.




17 Agustus di Situ Ciledug Ditarget Pecahkan Rekor MURI

Upacara 17 Agustus di Situ Ciledug tahun kemarin.(yud)

Kabar6-Peringatan 17 Agustus di Situ Ciledug atau Tujuh Muara, di Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali digelar.

Rencananya, bakal ada yang berbeda pada perhelatan acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik ke-71 tahun 2016 kali ini. Dan, upacara itu akan diprakarsai oleh OKP Ganespa.

Ketua panitia pelaksana, Khairul Aditya mengatakan, tahun ini konsep yang dikemas berbeda dari acara serupa sebelumnya. Pada prosesi upacara pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih nanti akan diikuti ratusan orang peserta.

“Insya Allah kami targetkan dapat pecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) karena diikuti 350 peserta,” katanya ditemui di Sekretariat OKP Ganespa, Kamis (28/7/2016).

Adit jelaskan, panitia pelaksana kemarin telah melakukan koordinasi dengan pihak MURI. Lembaga yang didirikan oleh Jaya Suprana itu memastikan, jika jumlah peserta mencapai 50 orang pun sudah dapat menembus catatan rekor.

Nantinya semua petugas serta peserta upacara akan memakai pelampung selama prosesi upacara berlangsung. Menurutnya, hal itu malah diyakini dapat memacu rasa nasionalisme kaum muda di Tangsel.

“Jadi lokasi upacara peringatan 17 Agustusan juga bisa dilaksanakan di situ, sebagai lahan konservasi dan resapan air,” jelasnya.

Adit bilang, pemilihan lokasi upacara bendera bisa diselenggarakan dimana saja. Termasuk di Situ Ciledug, yang tak akan mengurangi kekhidmatan saat detik-detik proklamasi.

Kegiatan upacara mengapung 17 Agustus yang digagas kaum muda di Kota Tangsel ini turut melibatkan banyak kelompok. Diantaranya, organisasi aktivis lingkungan hidup, penggiat alam bebas, perguruan tinggi dan sekolah menengah atas sederajat yang ada di Kota Tangsel. **Baca juga: Kodim 0506 Tangerang Gelar Karya Bakti Normalisasi Sungai.

Perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Tangsel pun turut digandeng. Ditanya apa pesan moral yang terselip dari pemilihan lokasi perayaan 17 Agustus di lahan konservasi dan resapan air. **Baca juga: HUT RI ke 69, Pemuda Tangsel Upacara Mengapung di Situ Ciledug.

“Jadi bukan hanya rakyatnya saja yang mesti merdeka. Tapi alam dan lingkungan hidup sekitarnya juga harus bebas dari penjajah,” tegas Adit.(yud)




Janda Tua Tewas Bersimbah Darah di Tangsel

Jasad janda tua saat ditemukan tewas dirumahnya.(cep)

Kabar6-Seorang janda tua bernama Wagiya (72), ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamar rumahnya di kawasan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (28/7/2016).

Korban diduga menjadi korban perampokan disertai pembunuhan, lantaran pada pintu belakang rumahnya ditemukan kerusakan diduga akibat dibuka paksa.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh cucu korban Pandi Suptiyanto. Pandi bersama dua kawannya, Indra dan Gaby Priska masuk ke rumah melalui pintu belakang.

Saat itu, saksi mendapati pintu belakang rumah sudah dibuka paksa. Karena curiga, saksi langsung mencari keberadaan neneknya.

Kemudian saksi Indra mengintip ke sela-sela bilik kamar dan melihat korban sudah dalam kondisi telentang mengeluarkan darah dari hidung dan kening. Bagian mata sebelah kiri korban juga membiru seperti bekas pukulan benda tumpul. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Melihat Wagiya sudah tergeletak tak bernyawa, Indra langsung memberi tahu Panji. Ketiganya panik dan langsung keluar rumah untuk membangunkan tetangga sekitar. **Baca juga: Ada Syaratnya, Ombudsman Restui Pemkab Tangerang “Sulap” Dadap.

Warga yang mendapat kabar itu langsung heboh. Selanjutnya, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Pondok Aren. Tak lama berselang  petugas datang langsung melakukan  olah TKP. **Baca juga: Pemuda yang Terkapar di Tangerang Digorok Teman sendiri.

Diduga kuat, luka dikening dan mata adalah bekas penganiayaan berat dengan benda tumpul. Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban adalah pembunuhan. Kini jasad janda tua  itu dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk di otopsi.(yud/cep)




Gerakan Budaya Jadi Opsi Cegah Terorisme‎ di Tangsel

Penggerebekan rumah teroris dekat Balaikota Tangsel.(yud)

Kabar6-Dosen Universitas Pamulang, Sony Majid mengatakan, suburnya gerakan kelompok terorisme yang masif di Indonesia tidak bisa dibantah.

Termasuk bagi‎ wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), jika menilik dari berbagai pengungkapan kasus yang sering terjadi.

“Anak muda sini mesti bisa mengambil peranan penting untuk langkah pencegahan,”‎ katanya di acara diskusi publik bertema “Peran Mahasiswa dalam Mencegah Bahaya dan Ancaman Terorisme di Kalangan Masyarakat Tangerang Selatan”‎ yang digelar di gedung Aula Utama Kampus YAN, Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (27/7/2017).

Menurut Sony, ada formulasi ‎yang bisa dipilih oleh kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan di Kota Tangsel. Elemen di atas mesti kreatif meramu kiat tertentu, untuk mencegah dan menangkal perkembangan kelompok terorisme.

Sony menyebut, bila hingga kini wilayah itu masih tergolong rawan oleh bahaya kelompok terorisme.

“Kenapa saya tekankan gerakan budaya untuk menangkal terorisme, karena tidak ada satupun nilai kebudayaaan kita yang mengajarkan tentang kekerasan,” terang dosen yang mengajar ilmu ekonomi internasional itu.

Dikatakannya, kekayaan nilai-nilai dan kultur budaya Indonesia diakui dunia. Semuanya lebih memunculkan ajaran-ajaran tentang kemanusiaan. Pemahaman ini penting untuk terus ditumbuhkan kembali.

Makanya ia berpesan kepada setiap kaum muda, agar bisa tetap menjaga budaya literasi. Fungsinya untuk melakukan kajian yang dapat menambah sudut pandang dalam melihat aspek kehidupan yang ada di sekitarnya. **Baca juga: Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang.

“Perlu juga membuat kurikulum kaderisasi organisasi yang membahas pengembangan ekonomi kreatif. Dengan begitu, pemuda-pemuda akan sibuk dengan kegiatan usahanya dan mengembangkan ekonominya,” terangnya. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

Pengembangan ekonomi kreatif ini, menurutnya, sangatlah penting bagi masyarakat. Hampir seluruh pelaku terorisme terpengaruh karena kondisi ekonominya yang kurang sehat. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Sony juga menambahkan, pemerintah daerah juga punya peran penting dalam menangkal tindak terorisme. Salah satunya, dengan mengedepankan aspek budaya dan tradisi lokal masyarakat Tangsel menjadi sebuah muatan lokal (mulok) atau mata pelajaran di sekolah. **Baca juga: Kadinkes Tangsel: Bikin Kartu BPJS di Puskesmas‎ Terdekat Saja.

“Ekonomi itu berpengaruh, banyak contoh.  Maka itu, pengembangan budaya saya pikir akan mampu menangkal tindak terorisme,” utaranya.‎(yud)




Kadinkes Tangsel: Bikin Kartu BPJS di Puskesmas‎ Terdekat Saja

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Suharno.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyikapi atas kasus beredarnya layanan pembuatan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu yang belakangan marak di berbagai daerah.

Langkah antisipasi strategis itu untuk mencegah timbulnya korban dari masyarakat sekitar yang ingin menjadi calon peserta baru.

Sebab pastinya akan merugi jika bukti tanda kepesertaannya itu ternyata tidak resmi terdaftar oleh lembaga terkait. Makanya seluruh warga di Kota Tangsel diimbau agar membuat kartu peserta BPJS Kesehatan di unit puskesmas‎-puskesmas terdekat saja.

“Kalau menurut hemat saya sih biar lebih aman saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangsel, Suharno, yang saat dihubungi awak media mengaku sedang mengikuti acara kedinasan di Kota Jambi, Rabu (27/7/2016).

Meski begitu iapun meminta warga sekitar tetap tenang di tengah maraknya kontroversi pengungkapan kasus BPJS Kesehatan palsu. Alasannya, hingga kini pihaknya belum menerima laporan pengaduan yang masuk dari warga di tujuh kecamatan telah menjadi korban.

Kalaupun nantinya ada temuan kasus, terang Suharni, warga didorong agar mau segera melapor. Tetapi ia tetap menjamin bahwa legalitas kartu tanda keanggotaan BPJS Kesehatan yang diterbitkan atas rekomendasikan dari puskesmas-puskesmas di Kota Tangsel dapat dipertanggungjawabkan.

Suharno mengklaim, bisa menjamin lantaran pihaknya telah intensif berkoordinasi dengan otoritas kantor pelayanan yang berwenang. Selain itu dirinya pun juga mengingatkan kepada seluruh pengelola puskesmas di Kota Tangsel mesti ebih selektif.

Terutama saat menerima kartu debit biaya yang diajukan oleh pasien peserta BPJS Kesehatan usai berobat, khususnya di puskesmas rawat inap. Jangan sampai ketika dana perobatan yang telah ditalangi kas daerah itu akan diklaim, keanggotaan BPJS Kesehatan pasien tersebut ternyata palsu. **Baca juga: Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang.

“Kemudian bagi warga peserta BPJS Kesehatan yang baru saja bergabung jadi anggota saya sarankan juga bisa lebih teliti,” pesannya. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

Suharno menambahkan, setelah mendaftar warga harus langsung secepatnya mengecek ke kantor purna pelayanan resmi BPJS Kesehatan yang terdekat. Periksa dan tanyakan ke petugas berwenang semua tentang keabsahan kartu kepesertaan yang telah telah diikutinya. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Apalagi selama konsultasi dijamin tidak akan dipungut uang retribusi sepeser pun. Undang-undang telah mengatur bahwa setiap peserta BPJS Kesehatan hanya akan menanggung beban biaya premi bulanan. Besaran nilainya pun disesuaikan dengan kesepakatan awal ketika peserta pertama kali mendaftarkan diri. **Baca juga: Warga Tangsel Khawatir Kartu BPJS Palsu.

“Apakah kepesertaannya itu asli atau palsu. Langkah tersebut hanya sebagai antisipasi saja,” tambah bekas Sekretaris Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel itu.(yud)




Warga Tangsel Khawatir Kartu BPJS Palsu

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Merebaknya kasus kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu di berbagai wilayah, kiranya juga memicu kekhawatiran bagi warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Umumnya, warga khawatir menjadi korban kartu BPJS palsu, dan memilih melakukan pengurusan langsung ke kantor BPJS Kesehatan tanpa melalui jasa pihak ketiga.

“Tadinya saya mau ngurus BPJS lewat teman yang mengaku bisa menguruskan. Tapi, karena maraknya pemberitaan perihal kartu BPJS palsu, saya jadi khawatir. Makanya sekarang ngurus sendiri ke sini,” ujar Ardi, salah seorang warga saat ditemui di kantor BPJS Tangsel di Ruko Taman Tekno Blok C1, Kecamatan Serpong, Rabu (27/7/2016).

Warga berharap, pemerintah setempat segera melakukan sosialisasi, perihal mana kartu BPJS yang asli dan palsu. Sosialisasi itu juga agar warga bisa mendeteksi sendiri kasus kejahatan pemalsuan tersebut.

“Sosialisasi kayaknya penting dilakukan. Karena, warga sendiri tidak tahu mana yang asli dan yang palsu. Warga biasanya baru mengetahui keabsahan kartu itu, setelah menggunakannya di rumah sakit,” ujar Ardi. **Baca juga: Razia di Cipondoh, Polrestro Tangerang Tilang 400 Pengendara.

Adanya kartu BPJS Kesehatan palsu, juga diakui oleh staf pelayanan BPJS Tangsel, Andreo Bonardo. “Disini penipuan kartu BPJS Kesehatan memang sering terjadi,” ujar Bonardo. **Baca juga: Selundupkan Ganja 1,6 Ton, Warga Banten Divonis Seumur Hidup.

Umumnya, lanjut dia, korban kartu BPJS palsu itu adalah pegawai toko yang meminta bantuan jasa oknum pihak ketiga, karena ingin mudah dan cepat selesai.(rani)




Pembunuhan “Batman” di Tangsel Bermotif Utang

Polisi saat meringkus pelaku pembunuhan pria bertato Batman di Tangsel.(yud)

Kabar6-Motif pembunuhan Andi Saputra, pria bertato Batman yang ditemukan tewas penuh luka di Kampung Ciater 2 RT 02 RW 08‎, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga akibat dendam dan utang piutang.

Sementara, dua pelaku pembunuhan sadis yang sudah tertangkap, masing-masing berinisial PU alias Bram dan T. Kini, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.

Demikian dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krisna Murti, Rabu (27/7/2016). “Otak pembunuhan itu adalah PU alias Bram,” ujanrya.

Kepada polisi, PU mengakui telah berencana ingin menghabisi nyawa Andi. Dia kesal lantaran utangnya selalu ditagih dan dibungakan oleh Andi.

“Tersangka kesal kemudian mengajak pelaku berinisi P yang bertugas sebagai eksekutor. Oleh PU, si P yang masih berusia di bawah umur dijanjikan akan diberi imbalan uang,” terang Krisna.

Kepala Andi dihantam oleh P menggunakan cobek‎. Pelaku juga mengguyur tubuh korban menggunakan bensin dan kemudian membakar tubuh Andi.

Krisna menambahkan, bila jajarannya juga terpaksa menembak betis kaki kanan PU, lantaran mencoba kabur saat ditangkap oleh polisi.

“Tersangka juga sempat menyembunyikan sepeda motor milik korbannya,” tambahnya.(cep/yud)




Polisi Tangkap Pembunuh Pria Bertato Batman di Serpong

Polisi saat meringkus dua pembunuh pria bertato di Serpong.(cep)

Kabar6-Polisi akhirnya meringkus pelaku pembunuh pria bertato Batman yang ditemukan tewas di kebon kosong dekat areal pekuburan di Kampung Ciater 2, RT 02 R W08, Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (27/7/2016).

Pria bertato yang ditemukan tewas dengan sekujur tubuh penuh luka itu, belakangan diketahui bernama Andi Syahputra.

“Ya betul. Alhamdulillah, atas sinergisitas Polres Tangsel, Ditreskrimum POlda Metro Jaya dan Polsek Serpong, dua pelaku sudah ditangkap,” kata Kapolres Kota Tangsel, AKBP Ayi Suparda saat dihubungi kabar6.com‎, Rabu (27/7/2016).

Menurutnya, kedua pelaku pembunuh Andi berinisial PU alias Bram dan T. Keduanya ditangkap di rumah kontrakan diwilayah Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel.

Kapolres mengatakan, sedianya korban dibunuh dengan cara ditusuk senjata tajam dan dipukul menggunakan benda tumpul. **Baca juga: Polisi Pastikan Pria Penuh Luka di Serpong Bertato Batman.

Selanjutnya jasad korban dimasukan ke dalam sarung dan dibuang ke area perkebunan dekat pemakaman. Sarung yang digunakan untuk menutupi wajah Andi pun sempat dibakar oleh pelaku. **Baca juga: Mayat Pria Penuh Luka Bacok Terkapar di Pekuburan Serpong.

“Sekarang masih diperiksa tim Jatanras Polda Metro Jaya,” tambahnya.(cep/yud)




Keroyok Warga, Pemuda Ganteng Ini Ditangkap Polsek Cisauk

CYG, si ganteng yang ditangkap Polsek Cisauk.(cep)

Kabar6-Seorang pemuda ganteng pelaku pengeroyokan terhadap Komarudin (24), warga  Kampung  Kademangan, RT 3/3, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ditangkap petugas Polsek Cisauk.

Ya, pemuda berinisial CYG (22) itu disergap petugas saat bersembunyi dirumahnya di Gang Rida Hias, Kelurahan Serpong, Kota Tangsel.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP H Mansuri mengatakan, peristiwa pengeroyokan terhadap Komarudin terjadi pada Jumat (10/6/2016) lalu.

“Sedangkan sejumlah pelaku lain, masih terus diburu,” ujar Mansuri, Selasa (26/7/2016) .

Berawal ketika pelaku dan seorang temannya melintas di Kampung Kademangan. Saat itu, pelaku menunggangi sepeda motor berknalpot bising.

Hingga, korban pun menegur dan meminta pelaku, agar tidak menggeber gas sepeda motornya, karena suara knalpot yang bising. **Baca juga: Wanita Bermotor Rampok Tiga Bocah SD di Tigaraksa.

Namun, kiranya pelaku tidak terima dengan teguran itu, saat itu langsung pergi meninggalkan lokasi. Namun, beberapa saat kemudian pelaku kembali lagi bersama 30 orang temannya dan langsung kengeroyok korban. **Baca juga: Wanita Pengedar Sabu Disergap di Pondok Aren.

Akibat pengeroyokan brutal itu, korban menderita luka-luka disekujur tubuh. Diantaranya  lebam di bagian wajah, kepala, badan serta hidung berdarah. **Baca juga: Congkel Rumah, Pemuda Menangis Diarak Warga Pagedangan.

Korban yang tidak terima atas aksi main kasar pelaku, kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cisauk. Dan, setelah satu bulan lebih buron, pelaku akhirnya berhasil ditangkap petugas.(cep)




Pelajar Tangsel Terpilih‎ Jadi Paskibraka di Istana Negara

Pelantikan Paskibraka Kota Tangsel 2015 di Puspip‎tek.(yud)

Kabar6-Sebanyak 68 pelajar se-Indonesia telah resmi ditunjuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional 2016.

Dari puluhan pelajar itu, seorang diantaranya merupakan pelajar asal SMA Santa Laurensia Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketua Biro Sumber Daya Manusia, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel, Deden Umaidi mengatakan, ‎Audrey Gabriella Yudiono telah terpilih mewakili Provinsi Banten.

Ia akan ikut menaikan dan menurunkan bendera duplikat Merah Putih dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-71 di Istana Negara.

Terpilihnya pelajar asal SMA Santa Laurensia Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, itu tentunya mendapat apresiasi dari para seniornya.

“Meski terbilang kota baru, kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini patut berbangga,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (26/7/2016).

‎Deden jelaskan, dalam tujuh tahun terakhir ini Paskibraka Kota Tangsel selalu langganan ada wakilnya di tingkat nasional. Audrey yang tercatat siswi kelas XI IPA-5 itupun meneruskan tradisi gemilang.

Menurutnya, sudah banyak PPI yang berhasil dan sukses dalam meniti karir di bidang pemerintahan serta politik. Sebut saja seperti Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany‎ dan Wakil Walikota Benyamin Davnie serta Walikota Bandung Ridwan Kamil. **Baca juga: Pekan Ini BPSK Tangsel Bentuk Majelis Gugatan Parkir.

“Seleksi cukup ketat, selain dilihat tinggi badan, juga pengetahuan dan juga dites bahasa asing,” ‎jelas pria yang kini berkarir sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di Kecamatan Setu, Kota Tangsel. **Baca juga: Congkel Rumah, Pemuda Menangis Diarak Warga Pagedangan.

‎Deden menambahkan, juga masih ada tujuh pelajar lainnya dari berbagai sekolah terpilih mewakili Kota Tangsel di tingkat Provinsi Banten. Pada 17 Agustus mendatang, mereka pun akan mengemban tugas yang sama. **Baca juga: Wanita Bermotor Rampok Tiga Bocah SD di Tigaraksa.

“Mudah-mudahan saja Audrey nantinya bisa terpilih menjadi pembawa baki bendera pusaka Merah Putih,” harap Deden.(yud)