Miris…! Murid SDN di Tangsel Belajar di Dapur

Tampak seorang guru di SDN Kademangan 2 tengah mengajar.(yud)

Kabar6-‎Proses belajar mengajar di SDN Negeri 2 Kademangan, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memprihatinkan.

Betapa tidak, di sekolah yang terletak ‎di RT 05 RW 03 itu, sejumlah peserta didik bahkan mesti belajar di sebuah ruangan yang multi fungsi.

Ya, para murid terpaksa belajar di ruangan yang sedianya dijadikan sarana perpustakaan dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sekaligus dapur.

“Jumlah kelas disini ada sembilan. Dan, itu sudah tidak mampu lagi menampung seluruh murid,” kata Kepala SDN 2 Kademangan, Suhendi kepada wartawan, Kamis (11/8/2016).

Menurutnya, total jumlah murid saat ini ada sebanyak 247 orang. Akibat ketersediaan ruangan kelas tidak mumpuni, maka waktu belajar murid terpaksa dibagi menjadi dua sesi.

Pada sesi pertama, kegiatan belajar mulai dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB hingga pukul11.00 WIB. Sedangkan jam belajar sesi kedua dilaksanakan pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Sementara, ruang kelas yang tersedia hanya ada lima unit. **Baca juga: Bekas Birokrat dan Dewan Jadi Direksi BUMD‎ Tangsel.

Suhendi memaparkan, sisa empat ruangan lainnya terpaksa mesti dibagi-bagi. Diperuntukan bagi guru yang menyatu dengan ruangan dirinya, ruangan olahraga, ruangan serba guna‎, serta dapur. **Baca juga: Bappeda Tangsel Sindir Kinerja Pimpinan SKPD Teknis.

“Ini sekolah sudah berdiri sejak tahun 1984,” paparnya.‎ **Baca juga: Perampok “Garap” Kades Wanita di Tangerang, Dana Desa Rp415 Juta Amblas.

Kemudian pada tahun 2005, seluruh gedung sempat direnovasi. Berlanjut pada era 2008, kemudian dibangun toilet. **Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Produksi KTP dan KK Palsu di Tangerang.

Suhendi mengakui, bila sebelum puasa Ramadan kemarin memang ada pengecatan. “Kalau mengikuti kurikulum 2013, isi ruang kelas itu idealnya maksimal 28 siswa,” imbuhnya.‎(yud)




Bekas Birokrat dan Dewan Jadi Direksi BUMD‎ Tangsel

Layanan air bersih yang dikelola pengembang swasta di Tangsel.‎(yud)

Kabar6-Wajah-wajah baru kini menghiasi kursi jajaran direksi di PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), selaku Badan Udaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, tiga wajah baru yang kini duduk di kursi petinggi PT PITS antara lain, posisi Direktur Utama dijabat Dudung E Diredja, yang diketahui belum genap setahun pensiun sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel.

Sedangkan posisi Direktur Keuangan, dijabat oleh Ruhamaben, politikus asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sempat duduk sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Kemudian, posisi Direktur Teknik dijabat oleh Sugeng Santoso, yang juga mantan anggota legislator‎ setempat dari Partai Demokrat.

“Nama-nama itu akan membantu pemerintah daerah melahirkan anak-anak perusahaan,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie di Serpong, Kamis (11/8/2016).

Menurutnya, proses pemilihan jajaran direksi PT PITS dilalui lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sehingga, tidak perlu dilakukan seleksi lagi seperti formasi jajran direksi‎ sebelumnya. **Baca juga: Bang Ben, Anak Perusahaan PT PITS Bisa Kelola Parkir Meter.

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie menyebut, bila nantinya PT PITS di bawah direksi baru bakal kembali mendapat penyertaan modal dari Pemkot Tangsel. **Baca juga: 2.500 Kasus Tilang di Tol Tamer Akibat Sopir Bandel.

Nilai penyertaan modal kiranya cukup lumayan besar. Untuk tahap pertama, dana yang digelontorkan sebesar Rp22 miliar dari total Rp88 miliar dana penyertaan modal yang akan digelontorkan. **Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Produksi KTP dan KK Palsu di Tangerang.

“Direksi baru ini nantinya akan menyusun Businness Plan, itu sebagai patokan kerja mereka. Sesuai arahan Bu Wali (Airin Rachmi Diany) ada beberapa sektor yang akan digarap, seperti air minum dan sampah,” tandasnya.‎(yud)




Ini Poin Kerjasama Operator Parkir dan Dishubkominfo Tangsel

Manajer operasional PT Pan Satria Sakti paling kiri.(yud)

Kabar6-Sidang kedua gugatan pelayanan parkir yang digelar Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap fakta terbaru.

Pasalnya, PT Pan Satria Sakti selaku operator hanya mengantongi rekomendasi izin sewa lahan, bukan sewa parkir.

“Apakah dalam rekomendasi yang perusahaan Anda miliki ada IPL (Izin Pemanfaatan Lahan),” tanya anggota majelis sidang, Puji Iman Jarkasih di Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (11/8/2016).

Indra Dwi, Manajer Operasional PT Pan Satria Sakti, tidak dapat menunjukan salinan dokumen resmi yang dipinta majelis sidang. Ia hanya dapat memperlihatkan dokumen kerjasama.

“Dokumen IPL ada majelis, tapi tidak saya bawa,” kilahnya. Indra mengakui bila perusahaannya tidak memiliki rekomendasi resmi izin sewa parkir.

Pada dokumen kerjasama itu ditandatangani oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Sukanta, tertanggal 27 Mei 2016.

Puji membacakan bahwa salinan dokumen kerjasama tidak mengatur tentang besaran tariff. Tapi hanya menjabarkan soal sewa lahan. Iapun kembali bertanya kepada Indra apakah pihaknya dalam menentukan besaran tariff parkir.

“Besaran tarif parkir mengacu pada aturan mana?. Apakah dalam menentukan tarif ada pesanan dari dinas terkait atau bagaimana,” katanya.

Indra tampak gagap dalam menjawab berondongan pertanyaan majelis sidang. Ia juga tidak mengetahui titik lokasi parkir yang menjadi obyek gugatan. **Baca juga: Operator Parkir Sebut Ada MoU dengan Dishubkominfo Tangsel.

“Acuannya dari Perda, tapi saya lupa Perda mana dan nomornya. Penentuan tarif inisiatif dari perusahaan,” utara Indra dengan wajah tegang.(yud)




Bappeda Tangsel Sindir Kinerja Pimpinan SKPD Teknis

Kepala Bappeda Kota Tangsel, Teddy Meiyadi.(yud)

Kabar6- Kinerja para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang disorot, khususnya yang mempunyai anggaran besar.

Hal ini lantaran pemerintah daerah setempat‎ dihantui kekhawatiran melonjaknya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) kas daerah, akibat penyerapannya jeblok.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)‎ Kota Tangsel, Teddy Meiyadi mengatakan, penyerapan anggaran seperti di Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Pendidikan masih rendah. Penyerapan anggaran hingga kini masih ada yang dikisaran 8 persen.

“Kepala SKPD-nya enggak cerdas,” katanya pada acara Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Kerja Anggaran ‎di Kampung Anggrek, Buaran, Kecamatan Serpong, Kamis (11/8/2016).

Ia bilang, banyak paket pekerjaan yang besar dengan pagu anggaran fantastis belum dapat dikerjakan.‎ Parahnya lagi hal tersebut terus berulang setiap tahunnya.

Teddy sebutkan, para pimpinan SKPD berdalih, serapan anggaran rendah diakibatkan oleh banyak faktor penyebab. Seperti, gagal lelang, lahan bermasalah ataupun tidak ada pihak ketiga atau‎ kontraktor yang berani menawar harga paket di proses lelang tender.

“‎Ini enggak masuk logika saya,” sebutnya. Teddy ungkapkan, faktanya banyak paket pekerjaan penunjukan langsung senilai Rp50 juta sehari mampu menyedot anggaran minimal Rp200 juta.

Tapi, terangnya, paket proyek fisik yang nilainya mencapai Rp50-80 miliar sampai tidak dilirik oleh kontraktor. Kemudian contoh kasus lainnya paket pekerjaan senilai Rp2 miliar yang mestinya dikerjakan selama delapan bulan tapi baru dilelang sekarang. **Baca juga: Begini Kata Bang Ben Soal APBD Tangsel “Parkir”.

“Kalau kepala SKPD-nya cerdas ya dilelang‎ setengahnya saja dulu. Padahal visi kita lima tahun cerdas, berdaya saing. Saya saja sampe takut melihat visi walikota dan wakil walikota lima tahun kedepan,” ungkap Teddy. **Baca juga: April 2017 Gedung Mapolres Tangsel Siap Dihuni.

Ia menambahkan, dirinya telah menyampaikan klausul kepada atasannya dalam hal perencanan anggaran mulai tahun mendatang. Setiap SKPD tidak bisa mengantongi Rencana Kerja Anggaran atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran diatas Rp500 miliar. **Baca juga: Bang Ben Optimis Silpa Tangsel Cuma Rp300 Miliar.

“Kita semangat gitu loh. Karena satu SKPD besar bermasalah semua akan kena masalahnya,” tambah Teddy dengan nada ketus.(yud)

**Baca juga: Antrian Haji Sampai 19 Tahun, Airin: Kun Fayakun.




Bawa Ganja, Polisi Sergap Pria di Alam Sutera

Pria kantongi ganja yang disergap polisi.(cep)

Kabar6-Petugas Polsek Pondok Aren  meringkus seorang pengedar narkotika jenis ganja yang kerap beraksi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku yang diketahui berinisial FF (32), dicokok saat akan bertransaksi ganja di area Flavor Bliss, kawasan perumahan elit Alam Sutera, Kecamatan Serpong.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penangkapan pelaku tak lepas dari peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi peredaran narkoba.

“Ini info dari warga yang ditindaklanjuti anggota. Saat digeladah, pada saku celana pelaku ditemukan barang bukti ganja seharga Rp50 ribu di saku celana pelaku,” ujar Mansuri  kepada Kabar6.com, Kamis (11/8/2016).

Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan ke rumah kontrakan pelaku di bilangan Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang dan kembali menemukan tujuh paket kecil ganja dalam toples plastik yang disimpan dalam lemari TV. **Baca juga: Sipir Lapas Tangerang Selundupkan Sabu Untuk Napi.

“Dari penangkapan ini kami menyita delapan bungkus ganja yang dijual dengan harga berbeda-beda oleh pelaku. Harganya sekitar Rp50 ribu sampai Rp200 ribu,” kata Mansuri. **Baca juga: Kapolda Banten Ancam “Sikat” Oknum yang Bekingi Pabrik Jamu Ilegal.

Selanjutnya, pelaku berikut barang bukti diamankan di Polsek Pondok Aren  guna proses hukum lebih lanjut.(cep)




Antrian Haji Sampai 19 Tahun, Airin: Kun Fayakun

Walikota Airin saat melepas calon jemaah haji.(yud)

Kabar6-Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan, bahwa daftar antrian jamaah haji mesti menunggu hingga selama 19 tahun.
Lamanya antrian haji tersebut menandakan bila animo umat muslim untuk bisa menyempurnakan rukun Islam kelima, masih tergolong tinggi.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, ibadah haji hanya dapat dilakukan oleh orang-orang pilihan untuk menjadi tamu Allah SWT. Sebab, tidak semua umat bisa menerima anugerah serta hidayah yang tak ternilai.

“Jadi kalau Allah SWT sudah berkendak, kun fayakun. Maka bisa menjadi tamu Allah, meskipun baru dua tahun menunggu,” katanya saat melepas jamaah yang tergabung dalam Kloter 5 di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Rabu (10/8/2016).

Bagi ke-754 orang jamaah yang tahun ini berangkat ke Tanah Suci sepatutnya mensyukuri nikmat. Airin terangkan, untuk bisa sempurna menunaikan ibadah haji memerlukan kesiapan fisik dan mental.

Jamaah haji menaiki bus menuju asrama di Pondok Gede.(yud)

Ia berpesan kepada seluruh jamaah, agar dapat menjaga kesehatan serta keselamatan selama berada di Mekkah dan Madinah. Mau mematuhi dan mengikuti arahan serta petunjuk pembimbing ibadah haji.

“Mematuhi apa saja yang menjadi rukun serta sunnah haji. Terlebih ada kabar sekarang ini di negara-negara tertentu satu virus tengah mewabah dan mengakibatkan jatuhnya korban,” terangnya.

Airin menambahkan, saat ini tenaga ahli yang tergabung dalam Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) terus ditingkatkan. Setiap tahunnya pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya menfasilitasi keberangkatan hingga kepulangan rombongan jamaah haji. **Baca juga:

“Tadi saya mendapat info jumlah antrian calon jamaah ada tiga belas ribu orang. Tapi saya yakin ada keajaiban dan keridhaan yang tentunya dari Allah SWT, mesti menunggu lama tidak akan terasa,” tambahnya.(yud)




Kemenag Tangsel: Daftar Antrian Haji Sampai 19 Tahun

Jamaah haji asal Kota Tangsel tergabung dalam kloter 5.(yud)

Kabar6-Ratusan calon jamaah haji (calhaj) asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertolak menuju Tanah Suci. Mereka diantar oleh sanak keluarga serta berbagai elemen masyarakat yang memenuhi area sekitar Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Rabu (10/8/2016).

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel, Zaenal Arifin mengatakan, ‎tahun ini ada 754 orang jamaah yang berangkat ke tanah suci untuk menunaikan rukun islam kelima. Ratusan calon jamaah haji itu terbagi dalam tiga kelompok terbang.

Zaenal menyebut, rombongan pertama yang tergabung dalam kloter 5 berjumlah 397 orang jamaah‎. Kemudian rombongan kedua ada 207 orang jamaah yang tergabung dalam kloter 38, akan bertolak ke Tanah Suci pada Rabu (31/8/2016) mendatang.

Dilanjutkan pada rombongan ketiga yang tergabung dalam kloter 42 berjumlah 150 orang akan terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jum’at (2/9/2016) mendatang.

Zaenal juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, yang menfasilitasi bantuan penyelenggaraan ibadah haji bagi seluruh jamaah. Termasuk diantaranya berupa penugasan empat orang petugas Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD). **Baca juga: April 2017 Gedung Mapolres Tangsel Siap Dihuni.

“Perhatian penuh dengan memberikan fasilitas sehingga penyelenggaraan ibadah haji dapat terselenggara dengan baik,” terang Zaenal. **Baca juga: Bang Ben Optimis Silpa Tangsel Cuma Rp300 Miliar.

Ditambahkannya, Pemkot Tangsel membantu fasilitasi menyiapkan bus untuk mengantar serta menjemput jamaah serta disediakan konsumsi. **Baca juga: Polda Banten Gerebek Gudang Jamu di Tangerang.

“Sekarang antrian haji sudah sampai 19 tahun,”‎ katanya saat memberikan sambutan seremonial pelepasan.(yud)




April 2017 Gedung Mapolres Tangsel Siap Dihuni

Alat berat di proyek pembangunan Mapolres Tangsel.(yud)

Kabar6-Pendirian tiang pancang menandai proses pembangunan gedung Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dimulai.

Diprediksi, proyek yang berada di RT 01 RW 04, Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, itu telah rampung pada Maret mendatang.

“Pas bulan April 2017, insya Allah sudah bisa ditempati gedungnya,” kata Kepala Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan di Kecamatan Setu,‎ Selasa (9/8/2016).

Menurutnya, kontrak proyek telah ditentukan bernomor SPPP/50/VII/2016/hibah/Rosarpras senilai Rp50.712.904.000. Kontraktor pelaksana proyek pembangunan gedung Mapolres Kota Tangsel yakni, PT Berkat Nusantara Abadi.

Ayi sebutkan, selaku pihak konsultan manajemen konstruksi‎ PT Artefak Arkindo, dan konsultan perencanaan PT Cipta Daya Teratai Emas.

Kontrak kerja diteken pada 27 Juli kemarin dan proyek diselesaikan selama 210 hari kerja. “Pembangunannya hanya untuk gedung Mapolres saja, tidak dengan asrama,” terangnya. **Baca juga: Bang Ben Optimis Silpa Tangsel Cuma Rp300 Miliar.

Ayi bilang, lahan asrama bagi anggota Korps Bhayangkara, nantinya akan dibangun di Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara. **Baca juga: Polda Banten Gerebek Gudang Jamu di Tangerang.

Ia menambahkan, lahan tersebut merupakan milik Kepolisian Republik Indonesia. Kedepannya, Ayi berujar, pihaknya akan mengajukan bantuan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun asrama polisi. **Baca juga: Airin Dadakan Tanya Progres Gedung Mapolres Tangsel.

Desain asrama polisi akan dibuat model vertikal dengan ketinggian delapan lantai. “Sebab anggota polres tidak‎ mampu beli rumah di BSD. Makanya keberadaan asrama akan sangat membantu,” tambah Ayi.(yud)




Bang Ben Optimis Silpa Tangsel Cuma Rp300 Miliar

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie‎ menuebut bila kini sudah ada 400 paket pekerjaan yang sudah diajukan untuk di lelang.

Ia merasa percaya diri, bila Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) akan turun dari sebelumnya sebanyak Rp754 miliar.

“Saya optimis Silpa tahun ini hanya sebesar Rp300 miliar,” klaimnya ditemui wartawan di Puspiptek, Kecamatan Setu, Selasa (9/8/2016).

Pria yang akrab disapa Bang Ben berharap, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah dapat segera menggelar menggelar lelang. Tentunya pihak ketiga yang ikut mesti memenuhi prosedur resmi dan lengkap persyaratannya.

Pada Juni lalu, lanjut Bang Ben, proses tender baru selesai 60 persen. Otomatis serapan anggaran belum maksimal karena kontrak baru ditandatangani.

“Sementara pada bulan Juli ada pergerakan naik, yang mana uang muka sudah diambil oleh kontraktor sehingga serapan bergerak naik hingga 30 persen,” ujarnya.‎

Menurut Bang Ben, sampai saat ini serapan anggaran di Kota Tangsel masih rendah, sekitar 35 sampai 37 persen. Itu dikarenakan karena masih banyak yang proses lelang. **Baca juga: Wow, PAD dari PBB-P2 di Kabupaten Tangerang Capai Rp102 miliar.

Sedianya, angka tersebut masih jauh dari harapan. Bang Ben bilang, seharusnya memasuki Juli kemarin serapan anggaran bisa mencapai 50 persen. Kegiatan fisik non konstruksi dan non fisik di target selesai pada semester pertama tahun anggaran 2016. **Baca juga: Airin Dadakan Tanya Progres Gedung Mapolres Tangsel.

Fisik non konstruksi itu, lanjutnya, adalah tender, perencanaan, survei lapangan dan lain sebagainya masuk di semester kedua. Kegiatan non fisik berupa pengembangan sumber daya manusia, pelatihan dan sebagainya. **Baca juga: Begini Kata Bang Ben Soal APBD Tangsel “Parkir”.

“Mudah-mudahan dengan adanya pembagian ini, serapan anggaran bisa seimbang pada semester pertama dan semester kedua,” ungkapnya.(yud)




Airin Dadakan Tanya Progres Gedung Mapolres Tangsel

Pemasangan tiang pancang proyek Mapolres‎ Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany mendadak menanyakan perkembangan rencana proyek pembangunan gedung Markas Repolisian Resor (Mapolres) setempat.

Pasalnya, ia mendengar kabar perihal rencana bila pembangunan Mapolres Tangsel akan mulai dilaksanakan pascalebaran.

Pertanyaan itu disampaikan Airin langsung kepada Kapolres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan. “Pak, kapan pembangunan gedung polres selesai,” katanya di Puspiptek, Kecamatan Setu, Selasa (9/8/2016).

Airin menginginkan proses pembangunan gedung Mapolres Tangsel bisa cepat rampung. Sehingga, tidak lagi menumpang pada gedung milik Universitas Pembangunan‎ di Kecamatan Pondok Aren.

“Tentunya gedung baru akan sangat membantu tugas-tugas Polres kedepan,”‎ terangnya.

Mendapat pertanyaan tersebut, Ayi menjawab secara diplomatis, bila proses pengerjaan pembangunan gedung Mapolres sudah mulai dilaksanakan.‎

Iapun menyampaikan, apresiasinya atas upaya Pemkot Tangsel yang telah menfasilitasi serta mendorong percepatan terbentuknya Polres Tangsel.

“Sudah Bu, pekerjaannya sudah dimulai dan sekarang lagi dibangun tiang pancang,” sahut Ayi. **Baca juga: Simpan 8 Paket Sabu, Bule Disergap Polres Tangsel.

Seperti diberitakan kabar6.com sebelumnya, gedung Mapolres Kota Tangsel terletak di RT 01 RW 04, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong. Luas bangunannya mencapai‎ 5.615 meter persegi. **Baca juga: Keluarga Korban Pelecehan Seksual Datangi Polres Tangsel.

Lahan untuk pembangunan Mapolres Tangsel berasal dari hibah pengembang kawasan di Serpong, yang luasnya sekitar 10.282 meter persegi. **Baca juga: Proyek Gedung Mapolres Tangsel Dimulai Pascalebaran.

Sementara, dana proyek pembangunan gedung senilai Rp53 miliar dibiayai oleh hibah dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD Kota Tangsel.‎(yud)

**Baca juga: KPID Larang 13 Lagu Ini Diputar di Banten.