1

Warga Pondok Aren Keluhkan Jalanan Banjir

Banjir di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren.(fbi)

Kabar6-Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), banjir lagi. Ya, banjir yang terjadi sejak Minggu (21/8/2016) malam itu, akibat hujan mengguyur wilayah tersebut.

Ya, Jalan Ceger Raya atau tepatnya di depan Gang Gereja Santo Matius, selama ini memang menjadi langganan banjir, meski intensitas curah hujan yang mengguyur kawasan ini masih terbilang ringan.

Buruknya sistem drainase, kiranya menjadi penyebab utama banjir yang acap kali menggenangi Jalan Raya tersebut.

Pantauan kabar6.com dilokasi, tingginya genangan air yang mencapai 40 centimeter dikawasan itu, tak urung membuat sejumlah pengendara yang nekat menerobos banjir, terpaksa mendorong sepeda motornya akibat mogok.

Taufik (22), warga yang kendaraannya mogok dilokasi itu mengatakan, jika banjir dikawasan selalu rutin terjadi saat hujan turun ceukup deras. Bahkan, Taufik mengklaim bila ini ada kali kedua sepeda motornya mogok akibat banjir di ruas jalan itu.

“Sudah dua kali bang kendaraan gue mogok kalau jalanan ini banjir,” ujar Taufik.

Hal senada dikatakan Udin (34), warga yang rumahnya disekitar lokasi banjir menuturkan, bila dia dan warga lainnya dikawasan itu sudah lelah dan kesal dengan kondisi itu. **Baca juga: Diskusi Kemerdekaan di Tangsel, Begini Kata Marinus Gea.

“Kita warga sini sudah gerah bang, banjir mulu, pejabat pada gak pernah lewat sini apa yak,” ungkap Udin dengan nada lantang. **Baca juga: Diskominfo Kabupaten Tangerang Bakal Razia Menara BTS.

Sementara itu, akibat genangan air tersebut lalu lintas dari arah Pondok Aren menuju Pondok Betung macet total hingga sejauh dua lilometer. Itu dikarenakan banyaknya pengendara, khususnya roda dua, harus memutar arah guna menghindari genangan air tersebut.(fbi)




Kebakaran di Tangsel Menurun, Terbanyak di Pondok Aren

Kebakaran gudang ban disamping Kantor Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ‎Agus Budi Darmawan mengklaim, tercatat per 18 Agustus 2016 kemarin baru terjadi 35 kasus. Padahal, pada waktu yang sama tahun sebelumnya, jumlah kasus kebakaran mencapai 68 kali.

“Penurunannya mencapai 56 persen pada tahun ini bila‎ dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya, Minggu (21/8/2016).

Agus mengaku, angka‎ diatas menunjukan Trend kasus kebakaran menurun signifikan. Sedangkan kasus kebakaran terbanyak telah terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Peristiwanya ada sebanyak 10 kasus kebakaran.

Kemudian di Ciputat telah terjadi 8 kasus kebakaran.‎ Kecamatan Ciputat Timur telah terjadi 5 kali, dan Pamulang serta Serpong Utara hanya 3 kali. **Baca juga: Lagi Balapan Liar, Puluhan ABG Disergap Polresta Tangerang.

“Sampai saat ini insiden kebakaran yang terjadi di Setu nihil dari catatan kami,” klaim Agus. Penurunan kasus kebakaran, menurutnya, akibat tingkat kesadaran masyarakat sudah membaik. **Baca juga: Banten Peringkat 14 Nasional Penyalahgunaan Narkoba.

Agus jelaskan, masyarakat di Kota Tangsel sudah mulai memahami cara pencegahan serta menghindari kebakaran. Kantor Damkar setempat pun terus memberikan penyuluhan. **Baca juga: Pascakebakaran, Aktivitas di Dinkes Tangsel Lumpuh.

‎”Menyosialisasikan barang-barang yang mudah terbakar, penyebab kebakaran. Itu berpengaruh besar sekali,” jelasnya.(yud)




Diskusi Kemerdekaan di Tangsel, Begini Kata Marinus Gea

Diskusi Kemerdekaan ala DPC Merah Putih.(Fbi)

Kabar6-Para pemuda dan pemudi di Tangerang Raya, khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diharapkan bisa lebih kreatif dalam memaknai kemerdekaan.

Demikian diungkapkan Anggota DPR RI Marinus Gea saat duduk sebagai pembicara dalam diskusi kemerdekaan bertema “Karya Pemuda sebagai Citra Bangsa”, yang digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Taruna Merah Putih (TMP) Kota Tangsel, Minggu (21/08/2016).

“Diskusi ini sangat baik. Dan, lewat kegiatan diskusi ini, diharapkan pemuda-pemudi bisa lebih kreatif dalam membangun serta menciptakan kemerdekaan dimasa yang akan datang,” ujarnya. **Baca juga: Petani di Kabupaten Tangerang Ikuti Lomba Balap Traktor.

Sedianya, selain Marinus Gea, tampak hadir pembicara lain, seperti Produser Film Nasional Reza Hidayat. Acara yang digelar dibilangan Kecamatan Serpong itu dipandu oleh moderator Ranta Sari Wardhani. **Baca juga: Diskominfo Kabupaten Tangerang Bakal Razia Menara BTS.

“Selain mendengarkan wawasan yang disampaikan pembicara, dalam diskusi ini kita juga bisa berinteraksi langsung dengan pembicara tentang pentingnya peran pemuda dan pemudi dalam membangun bangsa,” ujarnya. **Baca juga: Walikota Arief Berharap Pesantren Cetak Generasi yang Berakhlak Mulia.

Sedianya, acara diskusi kemerdekaan bertema “Karya Pemuda sebagai Citra Bangsa” yang digelar DPC Merah Putih tersebut, kiranya masih dalam rangkaian peringatan Dirgahayu KEmerdekaan RI ke 71. (Fbi)




Bang Ben Imbau SKPD Waspadai Penipu Catut Nama Pejabat

Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Terbongkarnya aksi Majah alias Pendrik, pelaku penipuan bermodus mengaku orang kepercayaan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, diapresiasi oleh Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.

Ya, dalam aksinya pelaku kerap mengaku-ngaku kepada calon korbannya sebagai orang kepercayaan dan meminta sejumlah uang dalam jumlah nominal cukup besar untuk maksud tertentu.

“Saya juga sering dengar nama saya dicatut orang,” katanya saat ditemui kabar6.com dalam sebuah acara di Serpong, Minggu (21/‎8/2016).

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie juga mengimbau kepada pelaku penipuan yang kerap menyatut nama-nama pejabat agar menghentikan aksinya.

Ia bahkan serius mengancam bagi pelaku lain yang berulah serupa dan terbukti melanggar, dapat dipastikan bakal dijebloskan ke jeruji sel penjara. ‎Bang Ben akan menjerat pelaku dengan Pasal 310 KUH Pidana, tentang Pencemaran Nama Baik. **Baca juga: PDIP Pertimbangkan Dimyati Jadi Wakil Rano di Pilgub Banten.

“Sebab saya kan yang dirugikan. Nama baik saya dicemari oleh pelaku yang mengaku-ngaku dekat dengan saya, lalu meminta uang kepada korbannya,” tegasnya. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

Bang Ben juga meminta kepada anak buahnya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, agar waspada dan tidak mudah percaya terhadap orang‎ lain. Terlebih jika orang itu meminta uang dengan iming-iming janji manis. **Baca juga: Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?

“Cek dan ricek itu wajib. Sudah ada korban dan pelakunya yang terungkap, itu harus jadi pembelajaran bagi kita semua,” pesannya.(yud/cep)




Begini Rekonstruksi Duel Maut Kakak Beradik di Ciputat

Rekontruksi duel kakak beradik di Ciputat.(cep)

Kabar6-Petugas Polsek Ciputat menggelar rekonstruksi kasus duel maut kakak beradik, Syarif Hidayat (25) dan Andri Hidayat (20) di Jalan Kramat, RT 01/10, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (20/8/2016).

Sedianya, pertengkaran bersenjata antara kakak beradik itu terjadi pada Sabtu (17/7/2016) lalu. Dan, dalam duel tersebut, sang adik yang bersenjatakan kapak, tewas bersimbah darah setelah terkena sabetan golok sang kakak.

Dalam rekonstruksi itu, pelaku Syarif Hidayat memperagakan sebanyak 58 adegan, mulai dari awal pertengkaran sampai terbunuhnya korban.

“Keduanya memang sudah sering ribut mulut. Dan, selalu bisa didamaikan oleh orangtuanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Eka Wijaya di lokasi rekonstruksi.

Iptu Eka menyebut, bila kejadian itu bermula saat pelaku sedang nongkrong di ujung gang dekat rumahnya, dengan seorang teman bernama Abdul.

Tiba-tiba, korban datang ke lokasi sambil membawa kapak dan langsung menyerang sang kakak. Ihwal kejadian hingga datangnya korban bersenjata kapak, setidaknya tergambar dalam reka ulang dari adegan pertama sampai adegan ke 28.

Saat itu, pelaku berhasil menghindari serangan korban. HIngga pada adegan ke 33, pelaku yang tidak terima dengan perbuatan sang adik, kemudian pulang ke rumah dan mengambil golok.

Dan, pada adegan ke 35, pelaku kembali ke lokasi dan langsung membacok korban dari belakang. Sedangkan pada adegan ke 36 dan 37, korban berupaya melakukan perlawanan dan menyerang balik sang kakak.

HIngga pada adegan ke 39, 40 dan 41, sang kakak berhasil membacok bagian kepala korban, dan berlanjut membacok bagian leher.

“Pada saat itulah korban jatuh dan sempat merangkak di jalanan, hingga akhirnya terkapar tak berdaya,” jelas Iptu Eka.

Dalam kondisi terluka, warga sekitar yang melihat kejadian kemudian membawa korban ke Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah. Namun, berselang satu setengah jam berikutnya, korban yang menderita luka parah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. **Baca juga: Bang Ben Kagumi Dua Sosok Wanita Ini.

Atas perbuatannya, Syarif Hidayat dijerat pasal 351 ayat 3 kitab Undang Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan berat, dengan ancaman hukuman penjara tujuh tahun. **Baca juga: Duel Kakak Beradik di Tangsel, Satu Tewas Tersabet Kapak.

Sementara itu, pantauan kabar6.com dilokasi rekontruksi, tampak sejumlah warga memadati area luar pagar TKP. Umumnya, warga penasaran ingin melihat langsung wajah sang kakak yang telah tega membunuh adik kandungnya sendiri.(cep)




Bang Ben Kagumi Dua Sosok Wanita Ini

Oma Rubi posisi duduk paling kiri‎.(yud)

Kabar6-‎Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, memuji sekaligus mengagumi dua sososk wanita, yang dianggap punya nilai lebih dalam era emansipasi wanita.

Kedua‎ wanita diamksud adalah, Ibu Rubi dan Gloria Natapraja Hamel. Mereka merupakan pelaku sejarah dalam dunia Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari era dekade berbeda. Rubi muncul pada zaman revolusi, sedangkan Gloria hadir di era millenium.

“Oma Rubi, yang usianya sudah 60 tahun‎, tapi semangat Merah Putih masih tertanam dan tetap ada di hatinya hingga kini,” katanya di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Menurut Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, Oma Rubi telah menjelma menjadi sosok penting bersejarah atas cikal bakal lahirnya Paskibraka. Ia pernah bertugas membawa baki pada upacara pengibaran bendera di HUT Republik Indonesia ke-5.

“Luar biasa, Oma Rubi mendapatkan mandat dan ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno‎ untuk bertugas mengibarkan bendera pusaka,” terangnya.

Sedangkan sosok wanita lainnya yang dikaguminya adalah gadis belia pelajar SMA Islam‎ Dian Diaktita, Kota Depok. Remaja blasteran Indonesia-Perancis ini sempat menjadi pusat perhatian publik akibat gagal ikut upacara di Istana Negara, Jakarta, pas injury time. Itu karena dia memiliki paspor Perancis.

“Gloria pun begitu. Meskipun tidak berkesempatan ikut menaikan bendera tapi kemampuannya mengatasi masalah itulah menjadi nilai tersendiri,”‎ puji Bang Ben.

‎Ia juga sempat menanyakan kepada sejumlah pelajar sejawat yang terpaut 40 tahun dengannya. Mereka diminta untuk menyebutkan satu kata, kesan selama ikut bergabung dalam Paskibraka 2016.

Jawabannya puas, bahagia, berkesan, semangat, dan perasaan lain sebagainya menggelayuti benak masing-masing pelajar. **Baca juga: Gloria Paskibra Pilih Sekolah Ketimbang Main Film.

“Adik-adikku, saya tahu di dalam hati dan perasaan kalian‎ masih ada yang ingin dikatakan. Dan, itu adalah nilai. Bukan sekedar nilai, tapi nilai hidup yang kalian peroleh dari Paskibraka,” tegasnya.‎(yud)




Gloria Paskibra Pilih Sekolah Ketimbang Main Film

Gloria NH, Paskirabraka Tingkat Nasional 2016.(yud)

Kabar6-Gloria Natapraja Hamel (16), pelajar yang bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Jakarta, bertandang ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pribadinya terlihat cerdas, ramah dan ceria.

Sosok pelajar SMA Islam Dian Diaktita, Kota Depok, itu sempat menyita perhatian publik di perayaan HUT Republik Indonesia ke-71 karena sempat digugurkan sebagai anggota Paskibraka akibat punya paspor Perancis itu lagi. Alhasil, tersiar kabar bila cerita kontroversinya itu membuat GLoria dilirik oleh sutradara ternama untuk dibuatkan film layar lebar.

“Mungkin lebih dipertimbangkan dulu ya. Karena aku kan juga masih sekolah,” katanya kepada kabar6.com di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Gloria tak menampik, bila terjun ke dunia layar lebar banyak keuntungan yang bakal diperolehnya. Manfaat paling terasa, dirinya akan semakin lebih terkenal.

“Cuma sekolah tetap paling penting menurut aku,” terang dara yang bercita-cita ingin menjadi Presiden.

Ketika dilempar pertanyaaan bernada guyon, apakah dirinya ingin menjadi Presiden Indonesia atau Perancis. “Presiden Indonesia dong,” sahut Gloria dengan aksen tegas sambil tersenyum.

Baginya, dapat mengenyam serta meraih pendidikan niscaya dapat menjadi modal meraih masa depan cemerlang.

Ditemui saat mengikuti kegiatan bakti sosial penanaman pohon bersama 117 orang rekan Paskibraka Tingkat Nasional dan Kota Tangsel, Gloria mengaku masih menikmati momen sekarang ini.

Gloria memastikan belum mendengar kabar secara langsung ada tawaran untuk bermain film layar lebar. Agenda kegiatannya bersama rekan-rekan Paskibraka masih padat.

Keluar dari pemondokan pada 25 Agustus besok, dirinya masih harus melakoni tugas ke Semarang sebagai Duta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Untuk (kegiatan) kedepannya lagi belum tahu, karena kan masih belum megang handphone. Jadi belum tahu apalagi yang mesti dilakuin,” terang penyuka musik genre jazz, indie dan rock itu lagi.

Gloria pun mengurungkan niatnya untuk kuliah di luar negeri. Selama melakoni pemusatan latihan, doktrinasi cinta Tanah Air sangat mempengaruhi bahwa Pancasila sebagai ideologinya. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

“Pas ngikut Paskibraka aku jadi banyak berubah pikiran,” tambah Gloria yang menggemari olahraga basket tersebut. **Baca juga: Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas‎ Jelang TGIF di Puspiptek.

Gloria menjadi buah bibir akibat menjadi tim pengibar bendera duplikat Merah Putih di Istana Negara lantaran status dwikewarganegaraan. Atas restu Presiden Joko Widodo, iapun akhirnya turut bergabung menjadi tim penurunan bendera.(yud)




Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas‎ Jelang TGIF di Puspiptek

Arus lalu lintas di perempatan Muncul semrawut.(yud)

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan memberlakukan ‎rekayasa lalu lintas di wilayahnya.

Penerapan rekayasa lalu lintas ini sehubungan akan berlangsungnya perhelatan Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) yang digelar World Technopark Asociation (WTA) pada 20-23 September 2016 mendatang.

Demi kelancaran dan kenyamanan dapat dirasakan para tamu undangan yang hadir, maka arus lalu lintas pun akan dialihkan.

Arus lalu lintas dan angkutan barang yang melintasi dari dan menuju arah Puspiptek, di Kecamatan Setu, rencananya akan dialihkan.

‎”Simulasi pengalihan angkutan barang sepekan sebelum hari H,” kata Kepala Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas, Budi Jatmiko di Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Menurutnya, ada dua rute pengalihan angkutan barang yang bisa dilalui pengguna jalan. Rute pertama, Prumpung-Rumpin-Gunung Sindur-Cisauk-BSD-Tol BSD atau arah sebaliknya.

Rute kedua, Prumpung-Parung-Gaplek-Ciputat-Tol Lebak Bulus, atau dari arah sebaliknya.‎ Budi uraikan, perkembangan pelaksanaan persiapan kegiatan WTA mulai berjalan sejak sekarang hingga 05 September besok.

Kemudian selama sepekan tepatnya 6-12 September mendatang, kata Budi, pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi pengalihan rute kendaraan bermotor.

Selanjutnya, lanjut Budi, mulai keesokan harinya hingga berakhir perhelatan WTA sudah mulai diberlakukan pengalihan arus.

Selama sosialisasi pengalihan arus pada dua pekan sebelum hari H, akan dilakukan tiga tahapan. Pertama, pembuatan surat edaran untuk supir. Kedua, pembuatan surat edaran untuk perusahaan angkutan. Dan ketiga, akan dipasang spanduk-spanduk imbauan

Budi memaparkan, ada 15 titik pengendalian dan pengamanan lalu lintas yang akan mendapat perhatian penting dari institusinya.

Diantaranya, pintu keluar dan masuk tol BSD, putaran arah depan STIKES, putaran arah depan Delatinos, simpang Sevilla, simpang Tiga Tekno, putaran arah Jalan Tekno, simpang 4 Tekno.

Dilanjutkan, simpang Bundaran Tekno, simpang Gudang Tekno, depan SMA Negeri 2, simpang Muncul, simpang sodetan Muncul, simpang Hutama Karya, simpang Puri Bersalin. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

“Kami mengerahkan 100 personel Dalops Lalin secara ploting,” lanjut Budi. **Baca juga: Pagelaran WTA-TIGF di Tangsel Dihantui Kemacetan.

Perlu diketahui, WTA merupakan wadah bagi kota-kota besar di dunia yang punya basis menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini tercatat ada 90 kota di dunia yang jadi anggota WTA. **Baca juga: Jelang WTA 2016, Akses Menuju Puspiptek Semrawut.

Sementara di Indonesia, jumlah kota-kota besar yang telah resmi tergabung dalam organisasi tersebut bisa dihitung dengan jari. Sementara penentuan Kota Tangsel menjadi tuan rumah setelah digelarnya kongres di Kota Daejeon, Korea Selatan, pada 2015 lalu.(yud)




Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany angkat bicara perihal ditangkapnya seorang pelaku penipuan oleh polisi.

Betapa tidak, dalam aksinya pelaku penipu berinisial ‎MAJAH alias Pendrik itu juga menyebut sebagao orang kepercayaan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Sedianya, MAJAH ditangkap Tim 1 Jatanras Polres Kota Tangsel, setelah menerima laporan dari warga bernama Dikky yang mengaku telah ditipu oleh pelaku.

“Dapat dipastikan, saya sama sekali tidak mengenal orang tersebut,” kata Airin saat dihubungi kabar6.com‎, Kamis (19/8/2016).

Bahkan, terang Airin, ia baru melihat sosok pelaku saat diperlihatkan foto Pendrik. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap orang asing yang mengaku dekat dengannya.

Apalagi bila orang dimaksud meminta uang dengan iming-iming serta janji manis dapat memuluskan sesuatu. Modus operandi seperti itu sudah banyak terjadi diberbagai daerah.

“Saya berharap pihak kepolisian dapat menghukum pelaku sesuai ketentuan undang-undang pidana,” harap Airin.

Dihubungi terpisah, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Tangsel yang enggan disebutkan identitasnya, merasa bersyukur atas tertangkapnya Pendrik. Sebab, pelaku sudah lama beraksi dan meraup banyak uang ‎dari para korbannya.

“Alhamdulillah, itu orang ketangkap juga. Sudah banyak pejabat yang kena tipu, modusnya ngaku-ngaku bisa masukin jadi PNS‎,” terang pria itu. **Baca juga: Wakil Rano di Pilgub Banten Harus Bisa “Bawa Partai”.

Sumber terpercaya itu juga memastikan bahwa Pendrik sudah sering berkeliaran di sekitar kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Tangsel, yang berlokasi di Kecamatan Setu. **Baca juga: WH-Andika Diprediksi Bakal Lawan Rano di Pilgub Banten.

Pendrik, yang tercatat berdomisili di Kampung Leuwi Damar RT 01 RW 01, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, itu juga telah sering mencatut nama petinggi di Provinsi Banten dan mengaku-ngaku punya kedekatan dengan pejabat. **Baca juga: Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?.

“Terkadang itu orang ngaku-ngaku sebagai penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” tambahnya.(yud)




Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?

MAJAH saat diamankan polisi.(cep)

Kabar6-Tim 1 Jatanras Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus seorang pria yang mengaku-ngaku sebagai orang dekat Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Tersangka berinisial MAJAH alias Pendrik itu ditangkap atas tudingan telah menipu seorang warga yang telah menyetorkan uang puluhan juta rupiah.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, korban bernama Dikky Setiana Rizqi, mengaku telah dimintai uang oleh pelaku sebesar Rp25 juta.

Uang pelicin itu diklaim sebagai kompensasi untuk mendapatkan “pekerjaan” di lingkup kantor pemerintahan daerah setempat.

“Karena pelaku ngakunya sebagai orang kepercayaan Walikota Tangsel, korban percaya saja,” kata Mansuri sat dihubungi kabar6.com‎, Jum’at (19/8/2016).

Mansuri jelaskan, melalui pertemuan di warung makan Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, akhirnya disepakati lewat proses tawar-menawar. Dikky pun langsung mentransfer uang senilai Rp15 juta kepada Pendrik.

Sesuai kesepakatan, lanjut Mansuri, korban kembali bertemu dengan Pendrik. Dikky juga menyerahkan uang tunai senilai Rp5 juta‎ sebagai kompensasi total kekurangan yang telah disepakati.

Pada saat itu, korban juga menyerahkan kertas slip tanda setoran awal kepada ‎pelaku. Dikky lantas meminta Pendrik untuk menandatangani secarik kertas kwitansi tanda penyerahan uang pelicin.

“Sepekan tidak ada kabar, korban yang merasa ditipu itupun langsung melapor kemari (Mapolres Tangsel),” terang Mansuri. **Baca juga: Pagelaran WTA-TIGF di Tangsel Dihantui Kemacetan.

Kepada polisi, korban mengaku telah mengalami kerugian sebanyak Rp21,5 juta. Tim Reserse dan Kriminal yang dipimpin oleh Inspektur Dua Totok Riyanto pun dengan mudah menangkap pelaku. **Baca juga: Harga Tabung Gas 3 Kg di Banten Belum Merata.

“Pelaku dijerat Pasal 378 KUH Pidana tentang Penipuan dengan ancaman hukuman‎ paling lama empat tahun kurungan penjara,” tegas Mansuri. **Baca juga: Duh, Peserta Panjat Pinang di Serpong Terkapar.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany masih belum berhasil dikonfirmasi perihal kebenaran pengakuan MAJAH tersebut. Meski demikian, Kabar6.com masih tertus berupaya mengklarifikasikan hal itu kepada Walikota Airin. (yud/cep)