1

Tenggelam di Cisadane, Tubuh Uchay Belum Ditemukan

Uchay yang terseret arus Sungai Cisadane.(ist)

Kabar6-‎Jasad pria bernama Muhammad Saidi bin Minin alias Uchay (29), belum dapat ditemukan. Warga asal Jalan Lapangan Rengas Nomor 25, Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan telah hilang saat mengarungi Sungai Cisadane.

“Pencarian terpaksa dihentikan, dan sampai sore Uchay masih hilang,” kata Untung Purwanto, relawan dari OKP Ganespa, Kecamatan Pamulang saat dihubungi kabar6.com, Senin (15/‎8/2016).

Menurutnya, aksi pencarian jasad Uchay dilakukan‎ sampai pintu air Serpong. Pencarian sampai melibatkan tim SAR dari Kabupaten Bogor.

“Dikarenakan ada peningkatan debit air sungai Cisadane dan cuaca mendung pencarian dihentikan sore tadi di pintu air Serpong,” terang Bagol, sapaan akrab Untung. **Baca juga: Tubuh Pria Hanyut di Kali Prancis Ditemukan.

Ia menambahkan, ‎pencarian jasad Uchay akan dilakukan kembali esok hari (Selasa 16 Agustus) dengan bantuan team Delta Penyelam dari Brimob‎. Pencarian korban akan dilakukan penyelaman dari titik korban terjatuh dan hilang‎. **Baca juga: Warga Tangsel ‎Hilang Terseret Arus Sungai Cisadane.

“Menurut info yang didapet ga pake pelampung ketika korban mengarungi Sungai Cisadane,” tambah Bagol.(yud)




Lomba Gaple, Cara Unik Warga Pondok Aren Sambut HUT RI

Lomba gaple meriahkan HUT Ri di Pondok Aren.(Fbi)

Kabar6-Cara berbeda dilakukan warga Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dalam memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71.

Ya, puluhan warga RT 03, Kecamatan Pondok Aren, justru memeriahkan HUT RI lewat perlombaan gaple (bermain kartu domino) yang digelar pengurus RT wilayah setempat, Senin (15/8/2016) malam.
 
Lomba ini kiranya mampu menyedot antusiasme warga hingga melebihi ekspektasi panitia penyelenggara. Bahkan, panitia lomba harus menyediakan meja dan kursi tambahan, guna menampung peserta lomba gaple.

Anehnya, para peserta lomba yang didominasi oleh kaum bapak itu, justru tak berkeinginan menjadi juara. Mereka hanya sekedar berpartisipasi untuk bisa menjalin silaturahmi dengan warga lainnya.

Muslim (45), warga setempat yang turut dalam lomba gaple tersebut mengatakan, bila dirinya ikut lomba itu, setelah diberitahu oleh istrinya, bahwa ada lomba gaple di lapangan dekat tempat tinggal mereka.

“Baru pulang kerja diberitahu ada lomba gaple. Saya langsung buru-buru ke lapangan ini buat ikutan lomba,” ungkap Muslim.

Ia sendiri mengaku tak mencari hadiah dalam lomba itu. Karena dia cukup senang dapat bertegur sapa dengan tetangga rumahnya. **Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Serpong-Balaraja Rampung 90 persen.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Gaple, Sukih mengaku, cukup bahagia dengan besarnya antusiasme warga dengan lomba gaple tersebut. **Baca juga: Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga.

“Tadinya kita pikir pesertanya hanya belasan, namun yang datang malah berduyun-duyun. Tentunya, misi dibalik lomba gaple ini adalah menjalin silaturahmi warga,” ujarnya. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

Dalam lomba tersebut, pihak panitia sejak awal sudah melarang keras peserta lomba melakukan taruhan uang. Dan, jika kedapatan peserta bertaruh uang, maka peserta tersebut bakal langsung didiskualifikasi.(fbi)




Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga

Polisi melakukan olah TKP perampokan di Pamulang.(cep)

Kabar6-Jajaran petugas Polsek Pamulang, hingga kini masih memburu komplotan perampok bermobil yang menyasar kediaman Bambang Setiabudi, warga Kavling Keuangan, RT 05/01, Kelurahan Kedaung,  Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (16/8/2016).

“Kasusnya masih kita selidiki lebih lanjut,” ujar Kapolsek Pamulang, Kompol Kristian Pau Adu SH kepada kabar6.com.

Ditanya perihal kerugian yang diderita korban, Kapolsek masih belum bisa memastikan. Namun demikian, Kapolsek juga tak menampik bila ada sejumlah harta benda korban yang berhasil digasak pelaku, sebelum kabur dari lokasi, termasuk diantaranya uang euro.

Sementara, H. Memed, warga yang berinisiatif meneriaki komplotan perampok tersebut dengan pengeras suara musala mengatakan, bila sedianya warga sekitar sempat mengepung komplotan itu saat hendak kabur.

Namun, warga juga dibuat takut karena pelaku sempat menodongkan benda mirip senjata api ke arah warga. “Menantu saya sempat ditodong,” ujarnya.

Dan, sesaat sebelum kabur, warga sempat melempari mobil pelaku dengan batu. “Pelakunya kabur. Tapi mobilnya juga kena timpa pakai batu oleh warga,” ujar H. Memed lagi.

Diketahui, perampok bermobil mirip Toyota Avanza warna hitam yang beraksi di kediaman  Bambang Setiabudi, diperkirakan berjumlah empat orang. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

Komplotan itu masuk ke rumah korban, dengan cara melompati pagar depan rumah. Namun, aksi pelaku buyar, karena saat peristiwa berlangsung, korban sempat menghubungi warga sekitar, yang kemudian meneriaki pelaku lewat pengeras suara musala.(cep)




Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala

Polisi saat mengecek TKP perampokan di Pamulang.(cep)

Kabar6-Komplotan perampok bermobil menyasar kediaman Bambang Setiabudi, warga Kavling Keuangan, RT 05/01, Kelurahan Kedaung,  Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (16/8/2016).

Peristiwa inipun sempat menghebohkan warga sekitar lokasi. Pasalnya, saat aksi perampokan berlangsung, salah seorang warga sempat meneriaki pelaku dengan pengeras suara atau toa Musala.

“Pelakunya diperkirakan berjumlah empat orang, mereka menggunakan mobil mirip Toyota Avanza warna hitam. Masuk ke rumah korban dengan cara melompati tembok depan rumah korban,” ujar Dedi, salah seorang warga sekitar.

Menurut Dedi, saat kejadian berlangsung, korban sempat menelpon dirinya. Kemudian, Dedi melaporkan hal itu kepada mertuanya, H. Memed (68).

“Nah, mertua saya kemudian berinisiatif mengumumkan kejadian itu lewat pengeras suara Musala. Dia teriak maling-maling,” ujar Dedi lagi.

Tak pelak, suara teriakan itu membuat warga sekitar heboh dan langsung berdatangan ke Musala, sebelum kemudian beramai-ramai menuju rumah korban. **Baca juga: 21 Polisi Indisipliner di Tangerang Jalani Tonsus.

Sementara, pelaku yang juga mendengar suara teriakan dari Musala itupun panik. Komplotan itu langsung keluar rumah dan kabur menggunakan mobil Toyota Avanza yang standby menunggu tak jauh dari rumah korban. **Baca juga: PKS Resmi Dukung WH-Andika.

Bahkan, saking paniknya, sebagian barang berharga yang sempat digasak pelaku dari rumah korban, berceceran dihalaman rumah. **Baca juga: Ini Dampak Pengembangan Bandara Soetta di Kabupaten Tangerang.

Kini, petugas dari Polsek Pamulang yang mendapat laporan masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).(cep)




Warga Tangsel ‎Hilang Terseret Arus Sungai Cisadane

Pencarian korban hanyut di Sungai Cisadane.(yud)

Kabar6-Seorang warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dikabarkan telah hanyut terseret derasnya arus Sungai Cisadane, Senin (15/8/2016).

Korban adalah Muhammad Saidi bin Minin alias Uchay (29), warga Jalan Lapangan Rengas Nomor 25, Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan telah hilang.

‎Informasi yang diperoleh kabar6.com, insiden tragis itu terjadi di Kampung Pagutan Lebak RT 05 RW 02, Desa Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.‎

Saat kejadian, Uchay bersama lima orang temannya sedang menyusuri sungai dengan titik start mulai dari Desa Karikil, Rumpin.

Saat di Leuwi Toman, Cisadane, posisi perahu Uchay yang berada paling belakang tiba-tiba menabrak batu. “Kejadian sekitar pukul 14.30 WIB. Korban terjatuh dan terseret arus,” kata Hana, rekan korban.

Sedianya, rekan korban yang bertugas sebagai skiper turun ke permukaan air untuk menarik perahu pada saat ia turun di area dangkal tiba-tiba terbawa arus ke dalam Leuwi Toman.

“Beliau sempat ditolong oleh‎ kawannya dengan cara menyelam dan diberikan dayung,” jelas Hana. **Baca juga: Tim Gabungan Sisir Kali Prancis, Tubuh Pria Hanyut Belum Ditemukan .

Namun justru yang menolong dengan cara menyelam tidak kuat penafasannya. Oleh rekan-rekannya Uchay diberikan dayung dan akhirnya patah. **Baca juga: AP II Janji, Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta Tak Terulang.

“Korban akhirnya terlepas kembali dan hilang terseret arus,” tambahnya.(yud)




Hari Ini, Pembangunan Gadung Polres Tangsel Dimulai

Tiang pancang untuk gedung Mapolres Tangsel.(yud)

Kabar6-Hari ini, Senin (15/8/2016), pembangunan gedung baru Polres Tangerang Selatan (Tangsel) resmi dimulai. Dan, dijadwalkan pembangunan akan rampung pada 21 Februari 2017 mendatang.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto di Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.

Kedatangan Kapolda beserta jajarannya pun disambut hangat oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany beserta para pejabat dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
 
Seiring dengan dimulainya pembangunan gedung baru itu, Kapolda pun berharap kinerja jajarannya di Mapolres Tangsel Tangsel bisa lebih maksimal.

“Saya mengharapkan kepada jajaran, jika nanti sudah jadi (gedung) agar lebih baik lagi kinerjanya. Dan, agar anggota dapat lebih betah,” ujar Kapolda.

Meski pembangunan sudah dimulai, namun Kapolda juga masih belum memastikan, apakah nantinya jajaran personel akan ditambah di wilayah itu atau tidak. **Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Serpong-Balaraja Rampung 90 persen.

Sementara itu, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, bila kehadiran gedung baru Polres Tangsel sudah dinantikan oleh masyarakat. **Baca juga: Koordinasi Wilkum Sulit, Pemkab Tangerang Surati Kapolri.

“Terimakasih kepada Polda Metro Jaya dan Mabes Polri yang telah mengijikan berdirinya Polres Tangsel,” ujarnya. **Baca juga: Ratusan Warga Binaan Lapas Tangerang Ikut Lomba HUT RI.

Airin pun berharap, dengan hadirnya gedung Mapolres Tangsel tersebut, nantinya masyarakat dapat lebih terlayani, khususnya dalam hal keamanan. **Baca juga: AP II Janji, Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta Tak Terulang.

Diketahui, Polres Tangsel berdiri diatas tanah seluas 10.285 meter persegi dengan luas bangunan sebesar 5.500 m‎eter, di wilayah Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong.(fbi)




Tabrak Pohon Palem, Pemotor Tewas di Serpong

Pemotor yang mengalami kecelakaan di Serpong, Tangsel.(cep)

Kabar6-Seorang pengendara Honda Mega Pro B 4217 TEH tewas mengenaskan setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Bukit Golf Sektor 6, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (14/8/2016).

Kuat dugaan, pemuda bernama Beni Prima Utama (19), warga Dusun Mekarsari, RT 03/01, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang itu mengantuk saat berkendara.

Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Prayogga Angga yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan tunggal tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu bermula ketika korban melajukan sepeda motornya dari arah Nanyang School menujuh BSD Plaza. **Baca juga: Ibnu Jandi: Rano-Dimyati Bisa Gerus Suara WH-Andika.

Setibanya di Jalan Bukit Golf Sektor 6, Beni yang diduga mengantuk kehilangan kontrol atas sepeda motornya, hingga menabrak pohon palem dilokasi. **Baca juga: Investasi Tol Serpong-Balaraja Sedot Rp6,03 Triliun.

Akibat kecelakaan itu, Beni mengalami luka serius dan dilarikan ke RS Medika BSD. Namun sayang, meski sempat mendapatkan penanganan medis, nyawa Beni tak tertolong. **Baca juga: Koordinasi Wilkum Sulit, Pemkab Tangerang Surati Kapolri.

“Pemotor itu menderita luka kaki kiri robek, mata kiri dan pinggang kanan memar dan lecet, sedangkan hidung dan mulut mengeluarkan darah,” ujar Kasat Lantas lagi. **Baca juga: Curi Motor, Polsek Pagedangan Tangkap “Badut”.

Sementara, sepeda motor pemuda itu yang juga rusak parah, diamankan di Polres Tangsel. “Kasus ini ditangani Satlantas,” ujar Mansuri lagi.(cep)




Intan, Anak Tukang Cuci Penderita Meningitis Dipindahkan ke RS Fatmawati

Intan saat mendapatkan penanganan medis.(yud)

Kabar6-‎Intan Febrizka (9), anak tukang cuci yang menderita penyakit hepatitis A atau meningitis, kini sudah melewati masa kritis.

Jika saja ia terlambat mendapatkan pertolongan medis, maka nasibnya terancam sama dengan adiknya yang sepekan lalu meninggal dunia akibat penyakit serupa.

Sophie Raksadinata, salahsatu relawan‎ mengatakan, Intan sempat mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit (RS) Mayapada.

Kini, warga yang bermukim di Jalan Parkit RT 04 RW 04, Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, itu telah siuman.

“Intan tadi sudah dipindahkan ‎ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Sabtu (13/8/2016).

Sophie jelaskan, selama Intan mendapatkan pengobatan dan perawatan di ruangan khusus anak atau PICU (Pediatric Intensive Care Unit), ongkosnya selangit. Tentu saja total biaya tak mampu dijangkau Siti Rachmah (40), ibu Intan.

Sebab, janda beranak lima yang hanya bekerja sebagai buruh cuci. Iapun bersyukur, penggalangan dana bantuan dari para dermawan telah mampu terkumpul.

Sophie berujar, uang sebanyak Rp50 juta sumbangan dermawan telah disalurkan untuk menutupi biaya selama Intan dirawat di RS Mayapada. Bantuan itupun telah menyelamatkan Intan dari ancaman serangan virus di paru-paru dan otaknya. **Baca juga: Begini Cara MA Bantai Pedagang Kopi di Ciputat.

“Pertimbangannya soal biaya, makanya perawatan Intan dipindahkan ke Ruang PICU Fatmawati,” ujarnya. **Baca juga: Banyak Sekolah Negeri di Tangsel Kekurangan Ruang Kelas.

Irma, relawan lainnya mengutarakan, Intan masih membutuhkan uluran tangan dari para dermawan. Bantuan donasi bisa langsung disalurkan ke orangtua Intan di ruang PICU lantai 7 RS Fatmawati. **Baca juga: Intan, Anak Buruh Cuci di Ciputat Butuh Bantuan.

“Semoga amal ibadah para dermawan mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan Intan lekas sembuh,” tambahnya.(yud)




Begini Cara MA Bantai Pedagang Kopi di Ciputat

Warga memadati lokasi rekontruksi pembunuhan pedagang kopi di Tangsel.(cep)

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Ciputat menggelar reka ulang kasus pembunuhan  terhadap Sukamto (47), pedagang kopi dan rokok di Jalan Ki Hajar Dewantara, RT 01/06, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (13/8/2014.

Ya, dalam rekontruksi tersebut, tersangka MA (66), seorang timer angkot D10 jurusan Ciputat – Bintaro itu memperagakan sebanyak 69 adegan, mulai dari awal mulai dilakukannya pembunuhan.

Pada adegan ke 18 hingga 21, MA tampak mulai menghabisi nyawa Sukamto dengan menusukkan pisau dapur ke punggung korban, dilanjutkan ke bagian dagu. Sementara pada adegan berikutnya, MA memukul kepala korban dengan batu.

Sementara, pada adegan ke 29, MA justru baru merasa menyesal, hingga mengusap bekas luka yang berumuran darah di tubuh korban menggunakan sapu tangan. Tapi sebelum itu, MA terlihat mengikat kedua kaki Sukamto, agar tidak berontak. **Baca juga: Mayat Pria Tua Tergeletak di Rawa Buntu Serpong.

Sebelum meninggalkan jasad korban dan bersembunyi di rumah cucunya dibilangan Tegal Rotan, Kecamatan Ciputat, MA juga sempat mengambil uang milik korban sebesar Rp400 ribu. **Baca juga: Pembunuh Sukamto Diancam Penjara Seumur Hidup.

Kapolsek Ciputat, Kompol Tatang Syarif yang ditemui dilokasi rekontruksi mengatakan, bahwa dari hasil penyelidikan, MA diuketahui nekat menghabisi nyawa Sukamto karena dendam. **Baca juga: Timer Angkot di Tangsel Bunuh Sukamto Karena Dibilang Gembel.

“Motifnya dendam, ini yang sangat kita sesalkan. Karena dari rasa dendam itulah kemudian MA memiliki niat untuk mengabisi sukamto,” ujar Tatang. **Baca juga: Polsek Ciputat Tangkap Pembunuh Sukamto.

Mantan Kasat Sabhara Polres Tangsel itui menambahkan, jika rekontruksi ini digelar guna mendapatkan keterangan, kejelasan tersangka atau saksi atau barang bukti maupun unsur-unsur tindak pidana yang telah terjadi hal itu sebagai penguat saat proses persidangan nanti. **Baca juga: Polisi Selidiki Kematian Pria Penuh Luka di Ciputat.

Sementara itu, pantauan kabar6.com dilokasi rekontruksi, tampak sejumlah warga memadati area luar pagar TKP. Umumnya, warga penasaran ingin melihat langsuing wajah sang pembunuh, yang belakangan diketahui masih memiliki hubungan saudara dengan korban. **Baca juga: Pria Penuh Luka Ditemukan Tewas di Ciputat.

Banyaknya warga juga sempat membuat polisi kewalahan. Bahkan, ruas Jalan Ki Hajar Dewantara sempat mengalami kemacetan panjang.(Cep/Fbi)




Mayat Pria Tua Tergeletak di Rawa Buntu Serpong

Mayat pria tua di Rawa Buntu, Serpong.(cep)

Kabar6-Sesosok mayat pria gaek tanpa identitas tergeletak kaku di jembatan rel Kereta Api (KA) Rawa Buntu, Kampung Rawabuntu, RT 01/01, Kelurahan  Rawa Buntu, Kecamatan  Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (13/8/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar bernama Ma’mun Maulana (39).

Saat ditemukan, posisi mayat ditemukan terlentang dengan kaki tertekuk kebelakang. “Temuan itu dilaporkan saksi ke Polsek Serpong,” ucap  Mansuri.

Tak Lama berselang, anggota Polsek Serpong langsung mendatangi lokasi guna melakukan olah Tempat KEjadian Perkara (TKP).

“Korban mengenakan kaos berkerah warna coklat, celana jeans panjang warna hitam, celana dalam warna hijau, sarung warna coklat motif kotak,” imbuhnya. **Baca juga: Empat Suku Pemburu Kepala Manusia yang Pernah Ada.

Dari hasil pengecekan awal, polisi Tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. “Diduga korban meninggal karena sakit,” jelasnya. **Baca juga: Banyak Sekolah Negeri di Tangsel Kekurangan Ruang Kelas.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, jasad pria tanpa identitas itu kemudian dievakuasi ke RSUD Tangerang.(yud/cep)