1

Paguyuban Ruko di Serpong Tolak Rencana Parkir

Spanduk penolakan parkir dikawasan Ruko Golden Vienna 1 dan 2.(yud)

Kabar6-Sikap penolakan penghuni ruko terhadap‎ rencana pengelolaan layanan jasa parkir kendaraan bermotor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mencuat.

Kali ini, giliran Paguyuban Ruko Golden Vienna 1 dan 2, Kecamatan Serpong, yang menunjukkan sikap menentang atas rencana pengelolaan parkir dilingkungannya.

Pantauan kabar6.com di lapangan, jejeran spanduk-spanduk bernada penolakan terpampang jelas dikawasan ruko Golden Vienna 1.

“Jelaslah kita nolak. Besok kalau ada parkir kan kita disuruh bayar,” kata Rudi, pegawai salah satu industri kuliner yang beroperasi di Ruko Golden Vienna 1, Selasa ‎ (30/8/2016).

Ditemui di lokasi terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Taryono, enggan mengomentari perihal adanya penolakan tersebut.

Ia beralasan, bila hal itu merupakan masalah teknis dan bukan menjadi kewenangannya.

‎”Kalau bicara masalah teknis kebijakan bukan di saya. Silahkan tanya ke pejabat berwenang, seperti Kabid (Kepala Bidang) dan Kasi (Kepala Seksi),” kilahnya.

Pejabat yang dimaksud Taryono adalah, Kabid Angkutan Umum Wijaya Kusuma ataupun ke Kasi Parkir dan Terminal, ‎Dito Chandra Wirastyo.

Ia mengaku, tugas pokok dan fungsinya hanya memastikan surat menyurat dan tata naskah kedinasan. Semua draft surat resmi kedinasan dibuat olehnya, dan menjadi tanggung jawab dirinya. **Baca juga: September, Tender Proyek ABT di Kabupaten Tangerang.

‎Ketika disinggung apakah surat resmi kedinasan termasuk nota kesepakatan kontrak kerjasama tentang izin sewa lahan. **Baca juga: Gedung Pramuka di Kabupaten Tangerang Diresmikan.

Diketahui semua lahan tersebut merupakan aset daerah yang sebenarnya masuk ke dalam pajak parkir, bukannya retribusi. **Baca juga: Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎.

“Ya, setelah dibuat oleh staf terus saya periksasaya yang buat dan paraf suratnya‎,” tambah Taryono.(yud)




Airin Desak BBWSCC Cepat Tangani Tanggul yang Jebol

Sekitar tanggul yang jebol dipasang bronjong.(ist)

Kabar6-‎Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melayangkan surat resmi kepada pimpinan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Langkah itu ditempuh menyusul meluapnya anak Kali Angke hingga membuat ratusan unit rumah milik warga sekitar terendam banjir.

“Semua yang jebol kita tangani semua,” ungkap Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany kepada kabar6.com, Selasa (30/8/2016).

Ia jelaskan, kemarin pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel mesti koordinasi dulu dengan pihak BBWSCC.

Pada surat resmi dijelaskan, luapan air anak Kali Angke berawal dari naiknya debit di saluran Serua.

Banjir perumahan Villa Bintaro Regency ada Sabtu kemarin disebabkan jebolnya tanggul Sungai Serua sepanjang sekitar 10 meter. Sedangkan tanggul jebol pada sisi Kampung Bulak dikisaran 70 meter.

“Upaya penanganan perlu dilakukan secepatnya‎ pakai bronjong dan karung pasir di lokasi tanggul jebol. Juga pada sisi tanggul lainnya yang berpotensi jebol,” jelas Airin.

Menurutnya, prosedur birokrasi itu ditempuh lantaran ketentuan kewenangan pengelolaan dan perawatan ada di lembaga yang bernaung dibawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .

“Karena kaitannya kali Angke, tapi kita siap tangani,” jelasnya.

Airin paparkan, teknis pelaksanaan perbaikan daerah aliran sungai tersebut harus menggunakan alat berat jenis amfibi exavator. Direncanakan nanti malam alat berat milik BBWSCC datang‎ ke lokasi. **Baca juga: Rabu Besok, Tanggul Jebol di Kampung Bulak Diperbaiki.

Ditambahkan, alasan sampai mesti memakai alat berat milik BBWSCC karena armada inventaris punya DBMSDA Kota Tangsel juga sedang dipakai. Dua unit alat berat itu kini sedang dikerahkan di daerah Kecamatan Pamulang. **Baca juga: Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih.

“Karena daerahnya rawa.‎ Amfibi kita satu di Reni Jaya masih kerja, yg satu lg di tandon BPI,” tambah Airin.(yud)




Rabu Besok, Tanggul Jebol di Kampung Bulak Diperbaiki

Tanggul yang jebol di Perumahan Kampung Bulak.(Fbi)

Kabar6-Perbaikan tanggul yang jebol di dibelakang Perumahan Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dijadwalkan dimulai Rabu (31/8/2016) besok.

Hal itu terungkap dari pengakuan Bacin, seorang mandor yang akan mengerjakan proyek perbaikan tanggul tersebut, yang ditemui kabar6.com di lokasi tanggul jebol, Selasa (30/8/2016).

“Kemungkinan Rabu besok baru mulai kerja,” ujar Bacin. **Baca juga: 2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten.

Sementara, Nanang, salah seorang warga yang menetap disekitar tanggul jebol menyayangkan lambatnya perbaikan tanggul jebol oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tersebut. **Baca juga: Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih.

Terlebih lagi, pascajebolnya tanggul dikawasan tersebut, perbaikan oleh pekerja justru dilakukan pada tanggul yang berada di bagian depan perumahan. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Kampung Bulak Pasrah.

“Tanggul yang jebol di bagian belakang perumahan, tapi anehnya kok yang diperbaiki justru tanggul yang didepan perumahan,” ujar Nanang heran. **Baca juga: Warga Pondok Aren Resah Tanggul Kali Angke Jebol.

Pantauan kabar6.com dilokasi, hingga kini memang tanggul yang jebol di belakang Perumahan Kampung Bulak memang belum diperbaiki.(Fbi)




Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih

Banjir di Perumahan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Setelah dilanda banjir, kini warga Perumahan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilanda masalah baru. Ya, mereka saat ini kekurangan air bersih.

Dari pantauan Kabar6.com di lapangan, air di Perumahan Kampung Bulak saat ini kondisinya tidak menentu. Pascabanjir, air yang keluar dari keran warga berwarna kecoklatan dan berbau.

Mobil air bersih berwarna hijau yang datang guna memenuhi kebutuhan air bersih di perumahan itu, juga tidak bisa digunakan untuk keperluan minum. Hingga saat ini, belum ada bantuan air minum dari pihak manapun termasuk dari Pemkot Tangsel.

Datin, ketua RT 004/02 mengatakan jika dirinya sudah sampaikan hal ini ke sejumlah pihak pemerintah. Namun belum ada bantuan air mineral hingga saat ini.

“Saya terus memberitahu sejumlah pejabat untuk minta air mineral untuk kebutuhan minum warga,” paparnya Selasa (30/8/2016). **Baca juga: 2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten.

Saat ini kondisi Kampung Bulak, masih terus diguyur hujan ringan, dan bukan tidak mungkin jika air akan kembali menggenangi perumahan tersebut. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

“Belum lagi kalau ada air datang lagi. Bisa jadi banjir lagi,” tambahnya.(Fbi)




OYK di Tangsel “Jaring” WN Australia

OYK yang digelar di Jalan Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kembali menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK).

Pada OYK yang digelar di Jalan Bintaro, Pondok Aren, Senin (29/8/2016), petugas menjatuhkan sanksi denda kepada warga pengendara yang kedapatan tidak membawa atau memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kabid Kependudukan pada Disdukcapil Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, dari total 3.127 pengendara motor yang diperiksa, sebanyak 114 orang diataranya tidak membawa KTP, termasuk seorang warga asal Australia. **Baca juga: Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren.

Dan, bagi para pelanggar KTP, petugas menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp25 ribu hingga Rp50 ribu, tentunya setelah menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di tempat. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“OYK ini akan terus kami gelar guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya membawa e-KTP dan kartu identitas lainnya saat berpergian. Tentunya, aturan ini berlaku bagi yang telah berumur 17 tahun,” ujar Heru. **Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Layanan e-KTP Sabtu-Minggu.

Sementara, Anwar (39), salah seorang pengendara yang terjaring OYK mengaku, jika dirinya disanksi denda Rp25 ribu, karena masih menggunakan KTP model lama. Padahal, e-KTP yang ia  buat sejak dua tahun lalu, belum juga jadi. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

“e-KTP saya belum jadi mas, ya jadi saya kena denda 25 ribu deh” ujar Anwar.(Fbi)




Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren

Dua kakek pengedar upal yang ditangkap.(cep)

Kabar6-Komplotan pria gaek pengedar uang palsu (Upal) kembali beroperasi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, petugas Unit Reskrim Polsek Pondok Aren menyergap dua pelaku pengedar sekaligus mengamankan upal pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu senilai Rp6,5 juta.

Kedua pelaku masing-masing adalah, SH alias Yanto (65) warga asal Tampingan, Desa Kedungwungu, Jatinegara, Kabupaten Tegal Jawa Tengah, dan Rosid (61), warga Pengasinan, Depok, Jawa Barat.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Indra Ranudikarta mengungkapkan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan warga, yang telah menerima uang palsu dari pelaku.

“Pertama kita sergap Yanto, dengan barang bukti berupa upal pecahan Rp50 ribu dan Rp 100.000 berjumlah Rp 4,5 juta,” kata Indra saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (29/8/2016). **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

Selanjutnya, dari hasil interogasi, pelaku mengaku mendapatkan upal dari rekannya yang bernama Rosid. Dari tangan pelaku ini, disita upal pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dengan jumlah total Rp2 juta. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap keduanya, pelaku mengakui bila upal tersebut dibuat sendiri di rumah tersangka Rosid, di bilangan Depok. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“Setelah kami geledah di rumah Rosid, kami dapati peralatan untuk membuat upal, seperti printer, tinta dan cat. KIni, keduanya masih kami periksa di Mapolsek,” ujarnya.(yud/cep)




Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut

Warga Kampung Bulak menanti saat air banjir surut.(Fbi)

Kabar6-Banjir yang menggenangi Perumahan Kampung Bulak RT 004/02, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Senin (29/8/2016), malam ini mulai surut.

Aktivitas warga yang sebelumnya seolah terhenti, kini menggeliat kembali. Ya, warga pun mulai membersihkan sisa-sisa banjir di rumahw arga.

Datin, Ketua RT setempat mengakui bila air banjir sudah semakin surut. Namun demikian, bukan tidak mungkin jika air akan kembali naik dan masuk ke pemukiman warga, mengingat tanggul yang jebol masih belum diperbaiki. **Baca juga: Perbaikan Tanggul di Pondok Aren Terkendala Cuaca.

“Alhamdulillah mas, malam ini air sudah sekarang. Tapi kita tetap waspada, bila sewaktu-waktu air kembali datang tiba-tiba,” ujarnya. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Pantauan kabar6.com malam ini, dilokasi banjir tampak petugas BPBD Kota Tangsel dibantu para relawan dan dua buah perahu karet, masih siaga. Hal itu sebagai bentuk antisipasi, jika sewaktu-waktu muncul banjir susulan.(Fbi)




Perbaikan Tanggul di Pondok Aren Terkendala Cuaca

Tanggul yang jebol di Pondok Aren belum diperbaiki.(Fbi)

Kabar6-Proses perbaikan tanggul yang jebol di wilayah Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bakal dihadang kendala cuaca yang kurang bersahabat.

Warga sekitar mesti ekstra waspada terhadap ancaman banjir akibat meluapkan aliran Kali Angke yang ada di sekitar Perumahan Pondok Maharta dan Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur.

Informasi yang diterima kabar6.com dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, hingga lusa wilayah Kecamatan Pondok Aren ‎diprediksi sepanjang hari akan diguyur hujan.

Juru bicara Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Imanuddin mengatakan, bahwa perbaikan secara permanen dapat dilakukan setelah adanya penanganan darurat.

Penanganan sementara yang dilakukan yakni memasang karung berisi pasir atau bronjong. “Bronjong dipasangi di titik lokasi jebolnya turab. Dan itu sifatnya hanya sementara, sambil menunggu cuaca bagus,” katanya. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Imanuddin bilang, jika langsung dilakukan perbaikan tanpa melihat serta mendapat info pasti terkait cuaca tidaklah tepat. Dikhawatirkan, maka jika terjadi hujan dan banjir susulan pekerjaan perbaikan menjadi mubazir. **Baca juga: BMKG: Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan.

“Maka turap yang telah dibangun akan hancur, karena butuh beberapa hari untuk proses pengeringan pasangan turap‎,” bilangnya.(yud)




BMKG: Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan

Hujan lebat di Jalan I‎r H Djuanda, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Prakiraan cuaca di seluruh wilayah Provinsi Banten hingga lusa tidak bersahabat. B‎adan Meteoroli Klimatologi dan Geofisika memberi isyarat, agar besok jangan lupa untuk membawa mantel atau payung sebelum beraktivitas.

Balai Besar Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lewat surat elektronik yang diterima kabar6.com, Senin (29/8/2016) menginformasikan bahwa seluruh wilayah di Banten bakal diguyur hujan.

Lokasi wilayah yang akan diguyur hujan lebat antara lain, Pandeglang, Rangkas Bitung, Tigaraksa, Serang, Ciruas, Lebak, dan Gunung Kencana‎. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat.

Sedangkan hujan sedang diperkirakan akan terjadi di wilayah Tangerang, Cilegon, Labuhan, Carita, Anyer, Bojonegara dan Merak. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Wilayah lainnya seperti di Malimping, Bayah dan Binuangeun hanya akan dihuyur hujan ringan. Suhu udara di semua wilayah berkisar antara 23-33 persen. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Kampung Bulak Pasrah.

Kelembaban mencapai 65-95 persen dengan kecepatan angin 20 kilometer per jam. Arah angin berasal dari Barat dan Barat Daya.(yud)




Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir

Banjir yang kembali merendam pemukiman warga di Kampung Bulak.(Fbi)

Kabar6-Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini belum melakukan perbaikan tanggung jebol di Kampung Bulak, RT 004/02, Kecamatan Pondok Aren.

Akibatnya, pemukiman warga kembali terendam. Bahkan, luapan air dari anak Kali Angke tersebut, kini sudah setingggi lutut orang dewasa, Senin (29/8/2016) sore.

Pantauan kabar6.com di lokasi banjir, air mulai datang sekitar jam 14:00 WIB. Derasnya luapan air membuat akses jalan di dalam perumahan terendam kembali. Dan kini, air juga mulai merembet masuk ke dalam pemukiman warga.

Imam, salah seorang warga mengaku sudah jengkel karena lambatnya penangan tanggul yang jebol. “Ini saya baru semalam kelar mindain barang. Sekarang kita pindahin lagi barangnya,” ujar Imam. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Kampung Bulak Pasrah.

Genangan air dari anak Kali Angke ini juga terlihat di akses jalan di depan Perumahan Kampung Bulak yang menuju ke Perumahan Pondok Maharta. **Baca juga: Surati Megawati, AMPB Sambangi DPP PDI Perjuangan.

Akibat genangan tersebut, sejumlah kendaraan khususnya roda dua pun mogok karena berusaha nekat menerobos genangan air.(Fbi)