1

Belasan Anjal dan Gepeng Dirazia Petugas Dinsos Tangsel

Razia Anjal dan Gepeng di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Belasan anak jalanan (Anjal), gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang biasa mangkal di sejumlah perempatan jalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diamankan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, Rabu (7/9/2016).

Dalam razia tersebut, petugas gabungan menyisir sejumlah traffic light yang acap dijadikan tempat mangkal Anjal dan Pengemis.

Tak pelak, kedatangan petugas gabungan yang tiba-tiba dilokasi, tak urung membuat Anjal dan Gepeng langsung kalangkabut berupaya kabur menghindari sergapan petugas.

Meski banyak Anjal dan Gepeng yang kabur, namun tak seidkit juga yang tertangkap dan langsung diamankan ke kantor Dinsos Tangsel.

Kepala Bidang Rehabilitasi pada Dinsos Kota Tangsel, Kuswanda mengatakan, para Anjal dan Gepeng yang tertangkap akan didata terlebih dahulu di Kantor Dinsos Tangsel, sebelum kemudian diserahkan ke Panti Rehabilitasi. **Baca juga: Polres Tangsel Sisir Kamar Kos, 12 Orang Diamankan.

“Nanti setelah didata, kita kirimkan ke Panti Rehabilitasi di BEkasi,” ujar Kuswanda. **Baca juga: Polisi Sergap Bandar Sabu Pulomerak.

Dalam razia tersebut, para Anjal dan Gepeng yang tertangkap tampak berupaya berontak dan menolak diamankan petugas. Bahkan, ada seorang Gepeng yang terus ngomel saat diamankan.(rani)




Polisi Tangkap Wanita Cantik Pengedar Ganja di Ciledug

Wanita pengedar ganja ditangkap polisi.(cep)

Kabar6-Seorang wanita pengedar narkotika jenis ganja dicokok aparat Reskrim Polsek Pondok Aren.

Bukan tanpa sebab, wanita itu kedapatan menyimpan tiga kilogram ganja di rumahnya di Jalan Haji Kana, Kelurahan Peninggilan Utara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Pelaku diketahui bernama DS alias Dewi (33), warga Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, terungkapnya kasus kepimilikan ganja ini bermula saat anggota Opsnal Tim 2 Polsek Aren pimpinan Bripka Heri dan Brigadir Bayu, mendapat informasi dari warga sekitar karena rumah kontrakan yang ditempati oleh pelaku sering dijadikan tempat berkumpul para pemuda dan menggunakan narkoba. **Baca juga: Kantongi Sabu, Janda Muda Ditangkap Polresta Tangerang.

Berbekal info itu, anggota langsung melakukan Penyelidikan, hingga kemudian dengan disaksikan Ketua RT setempat, petugas melakukan penggeledahan. **Baca juga: Obat Kuat dan Penenang Ilegal Dimusnahkan di Tangerang.

“Saat akan digeledah, pelaku diketahui sedang tidur,” ujar Mansuri.

Barang bukti ganja dan timbangan yang disita polisi.(cep)

Hasil penggeledahan petugas ternyata cukup mengagetkan. Di rumah kontrakan pelaku ditemukan tiga kilogram ganja kering siap pakai yang disembunyikan dibelakang tempat penyimpanan beras merek Cosmos. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, AMPT Geruduk Kejari Kabupaten Tangerang.

Polisi juga menemukan lima paket sedang ganja dibungkus kertas koran serta satu buah timbangan kue warna hijau merek Camry. **Baca juga: ONJ di Kota Tangerang, 25 Tersangka Narkoba Ditangkap.

Selanjutnya, pelaku berikut barang bukti dibawa ke Polsek Pondok Aren untuk pemeriksaan lebih lanjut.(yud/cep)




Ini Daftar Harga Sembako Versi Distanpangan Tangsel

Pedagang sembako di Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala Seksi Distribusi Ketersediaan dan kerawanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan), Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Musari, mengaku harha bahan kebutuhan pokok diwilayahnya jelang lebaran haji tahun ini masih stabil.

“Harga bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, sayur-mayur, beras, kacang kedelai dan lainnya masih stabil di sejumlah pasar tradisional,” ungkap Masuri, Rabu (7/9/2016), saat dikonfirmasi.

Dia merinci harga sembako seperti halnya minyak curah Rp13 ribu dari sebelumnya Rp12 ribu per kilo gram, telor turun dari Rp24 ribu menjadi Rp22 Ribu per kilo gram, gula pasir stabil yakni Rp16 ribu perkilo gram.

Sementara untuk cabe merah, lanjutnya, ada sedikit kenaikan sebesar Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kilo gram.

“Bawang merah dari Rp40 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilo gram, cabe rawit merah dari Rp60 ribu turun menjadi Rp50 ribu per kilo gram,” beber Dia.

Sementara bahan kebutuhan pokok seperti ayam naik Rp3 ribu dari sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp21 ribu per ekor. Untuk harga beras KW 1 yakni Rp9.800 per kilo gram, KW 2 sebesar Rp9.500 per kilo gram, KW 3 Rp8 ribu per kilo gram.

Sedangkan harga Daging sapi yakni Rp120 ribu per kilo gram. “Kalau daging masih dikisaran harga saat lebaran Idul Fitri,” lanjutnya. **Baca juga: Obat Kuat dan Penenang Ilegal Dimusnahkan di Tangerang.

Musari mengaku, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar modern dan tradisional di Tangsel. Langkah itu untuk mengetahui stock dan apakah terjadi kenaikan. **Baca juga: Jelang Idul Adha Harga Sembako di Tangsel Masih Stabil.

Setelah dilakukan pengecekan di pasar tradisional seperti Ciputat dan pasar modern lainnya untuk stock sembako aman, dan untuk harga relatif stabil. **Baca juga: Kemenag Tangerang Cek Identitas Jemaah Haji Ilegal.

“Sebenarnya tidak ada kenaikan, karena cuaca dan kondisi yang ada sangat mendukung, kenaikan ini disebabkan oleh oknum suplayer sehingga mengalami kenaikan harga dibeberapa sembako,” ungkapnya.(yud)




Jelang Idul Adha Harga Sembako di Tangsel Masih Stabil

Pedagang sayur di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Menjelang datangnya hari raya kurban atau idul adha 1437H pada 12 September mendatang, sejumlah harga dan stok bahan kebutuhan pokok di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih stabil.

Waryono, pedagang sayuran di pasar Ciputat, mengaku, saat ini ada sejumlah barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan juga penurunan harga, namun itu berlangsung sudah satu-dua minggu ini.

“Sudah dua minggu ini naik, untuk cabe merah, bawang merah, namun untuk tomat dan cabe keriting merah mengalami penurunan,” katanya, Rabu (7/9/2016)

 Begituhalnya dengan yang disampaikan Wiji, penjual ayam potong di pasar yang sama mengatakan, kenaikan harga ayam sudah terjadi satu minggu. **Baca juga: Kantongi Sabu, Janda Muda Ditangkap Polresta Tangerang.

“Sudah 1 minggu naik, tapi gak tahu naiknya karena apa, padahal permintaan sama, tidak mengalami peningkatan,” terangnya yang setiap hari mampu menjual 500 kilogram ayam segar. **Baca juga: Pengumpulan Berkas Gusuran Lahan di Tangsel Sporadis.

 Sementara untuk harga seperti telur ayam, minyak curah tidak ada peningkatan harga hingga saat ini, Faisal yang dilapaknya menyediakan minyak dan telur ayam mengaku harga-harga tersebut masih sama seperti sebelumnya. **Baca juga: Rekam e-KTP, Warga Pondok Aren Carter Angkot.

“Kalau telur ayam malah turun dari Rp24 ribu menjadi Rp22 ribu perkilo,” bilangnya.(yud)




Rekam e-KTP, Warga Pondok Aren Carter Angkot

Warga di Tangsel saat rekam e-KTP.(yud)

Kabar6-Gelombang kedatangan warga ke kantor-kantor pelayanan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus meningkat.

Warga berbondong-bondong memanfaatkan rentang waktu yang tersisa untuk‎ bisa melakukan perekaman data eletronik-Kartu Tanda Penduduk (e-KTP).

‎Yudi, staf Kecamatan Pondok Aren mengatakan, bahwa kedatangan warga sudah mulai berkerumun sejak pukul 06.00 WIB. Padahal aktivitas pelayanan untuk masyarakat baru dibuka pukul 08.00. Mereka tampak rela menunggu antrian.

“Malahan sampai ada yang nyewa angkot buat datang kemari,” katanya ditemui wartawan, Rabu (7/9/2016).

Menurut Yudi, sejak diumumkan bahwa batas akhir perekaman e-KTP sampai 30 September besok, pelayanan ditutup pukul 18.00 WIB. Bila antrian warga masih banyak, maka jam pelayanan ditambah hingga pukul 22.00.

Di lokasi yang sama, pelaksana tugas (Plt) Camat Pondok Aren, Makum Sagita mengungkapkan, warga yang sudah melakukan rekam e-KTP hingga saat ini mencapai 1.935 orang. **Baca juga: Dukungan Palsu Pasbalon Independen‎ Banyak di Tangsel.

Ia memprediksi, jumlah tersebut bisa saja bertambah hingga batas waktu yang ditentukan yakni 30 September 2016 mendatang. **Baca juga: Pemkot Tangerang Dorong Percepatan e-KTP.

Menurutnya, untuk pelayanan rekam KTP el, pihaknya hanya melakukan perekaman hingga sampai hari Sabtu saja. Alasan Makum, ia ingin memberikan waktu libur untuk anak buahnya. **Baca juga: Layanan e-KTP di Kabupaten Tangerang Sampai Malam.

“Tapi itu pun tergantung kebutuhan, jika situasinya mendesak, hari minggu pelayanan tetap buka,” ungkapnya.(yud)




Pengumpulan Berkas Gusuran Lahan di Tangsel Sporadis

Peta Ruas Tol Serpong-Cinere.(bbs)

Kabar6-‎Kepala Sub Seksi Pengaturan Tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Gholib mengatakan, dalam pembebasan lahan pihaknya terkendala pengumpulan berkas dari masyarakat.

Banyak data yang diminta adalah data asli mesti ditambah dengan surat keterangan dari kelurahan sebagai data pendukung yang dibutuhkan.

“Semua dilakukan secara sporadis. Di semua wilayah terdampak, data yang masuk akan di validasi dan diajukan dan ditentukan Kementerian PU, mana yang masuk duluan,akan dicairkan,” katanya, Selasa (6/9/2016).

Dijelaskan, berdasarkan pengecekan di lapangan untuk lahan fasos fasum. Juga ada beberapa bidang yang akan terkena pembebasan lahan. Oleh karena itu pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pemerintah daerah setempat untuk kejelasan legalitas lahan.

“Untuk fasos fasum belum ada yang dibebaskan masih didata dulu sambil menunggu informasi dari Pemda,untuk masyarakat yang klaim jalan lingkungan adalah lahannya juga ga kami bebaskan dulu,” jelas Gholib. **Baca juga: Dukungan Palsu Pasbalon Independen‎ Banyak di Tangsel.

Ia menambahkan, pihaknya berharap pembebasan kedua trase JORR di Kota Tangsel dapat berjalan dengan lancar. Gholib bilang, untuk trase JORR Serpong – Cinere diberikan target sampai tahun 2017 harus sudah selesai dibebaskan. **Baca juga: Dua JORR di Tangsel Gusur 4.063 Bidang Lahan.

“Menurut UU, pembebasan bisa juga di perpanjang satu tahun,banyak faktor juga yang membantu pembebasan selain kepastian Anggaran dari pusat,” ungkapnya.‎(yud)

**Baca juga: Kantongi Sabu, Janda Muda Ditangkap Polresta Tangerang.




Dua JORR di Tangsel Gusur 4.063 Bidang Lahan

Warga perumahan di Tangsel sempat menolak pembangunan Jalan Tol.(bbs)

Kabar6-Sebanyak 4.063 bidang tanah yang ada di wiayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan dibebaskan untuk pembangunan dua jalan bebas hambatan. Keduanya trase yakni Jakarta Outer Ring Road (JORR) Serpong – Kunciran dan Serpong -Cinere.‎

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangsel, Hasnawati mengatakan, pembebasan untuk kedua jalan tol tersebut sampai saat ini terus berjalan.

Trase JORRSerpong Cinere (Sercin) meliputi dua Kecamatan Ciputat dan Pamulang dari 1.899 bidang sudah dibebaskan sebanyak 177 bidang dengan total anggaran mencapai 230 miliar.

“Untuk total anggaran yang dikeluarkan tidak dapat dipastikan karena dinilai oleh tim apraisal,” katanya, Selasa (6/9/2016).

Sementara untuk ruas tol Serpong – Kunciran meliputi empat kecamatan. Terdiri dari delapan Kelurahan yakni Jelupang, Pondok Jagung Timur dan Paku Jaya di Kecamatan Serpong Utara.

Bidang lahan di Kelurahan Rawa‎ Mekar Jaya, Kecamatan Serpong. Kemuian bidang lahan di Jombang, Kecamatan Ciputat. **Baca juga: Proyek JORR II Cinere – Serpong Ditarget‎ Selesai 2019.

Serta bidang lahan di Parigi dan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren.‎ Dari 2064 bidang sudah dibebaskan 940 bidang dengan total mencapai 900 miliar. **Baca juga: Begini Keluhan Warga Gusuran JORR Cinere – Serpong.

“Didalam nya ada lahan milik swasta yakni PT Jaya Real Property (JRP) 22 bidang dengan nilai 77 miliar,” ujar Hasnawati.(yud)




Diduga Sakit Asma, PRT di Tangsel Tewas Tanpa Celana Dalam

Jasad PRT saat pertama kali ditemukan.(cep)

Kabar6-Sesosok mayat wanita renta ditemukan tewas membusuk di Komplek Bukit Pamulang Indah, Blok A-17/9, Kelurahan Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (6/9/2016). 

Sedianya, wanita yang diketahui bernama Ngatemi (45) itu, sehari-hari bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) sekaligus penunggu rumah.

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Amhmad Mulyono mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Udin (33), seorang pedagang Rokok tak jauh dari rumah korban. 

“Udin curiga karena tercium bau busuk di rumah itu. Sedangkan korban sendiri sudah beberapa hari tidak terlihat keluar dari rumah,” ujar Ahmad Mulyono.

Petugas yang mendapat laporan kemudian datang kelokasi. Bersama Ketua RW setempat, polisi kemudian membuka pintu rumah korban.

Saat itu, jasad korban sudah terbaring kaku di depan pintu kamar tengah rumahnya. Selain itu, korban hanya mengenakan kaos oblong warna putih biru, tanpa mengenakan celana dalam.

Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka bekas penganiayaan di tubuh korban. Kuat dugaan, korban meninggal akibat sakit, mengingat korban memiliki riwayat penyakit asma akut. **Baca juga: Begal Sadis Disergap Polsek Batu Ceper, Dua Lagi Buron.

“Tidak ada bekas luka. Diduga korban meninggal karena sakit asma. Disamping tubuhnya juga ditemukan Obat asma,” ujarnya. **Baca juga: Pemeriksaan Hewan Kurban di Tangerang Incar Wilayah Padat.

Sedianya, korban terakhir terlihat oleh Udin (33) dan Budi (36), pada hari Minggu (4/9/2016) padi, tengah menunggangi sepeda onthel hendak bekerja ke rumha majikannya di Perumahan Villa Dago. **Baca juga: Polres Tangsel Sisir Kamar Kos, 12 Orang Diamankan.

Untuk memastikan penyebab kematian, jasad kaku korban kemudian dievakuasi Ke Rumas Sakit Fatmawati. Selanjutnya, polisi juga menghubungi pemilik rumah yang ditinggali korban, karena saat ini sedang berada di Sulawesi.(cep)




Polres Tangsel Sisir Kamar Kos, 12 Orang Diamankan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Satuan Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat, merazia sejumlah kamar kos dikawasan Kelurahan Pakujaya, di Kecamatan Serpong, hingga kawasan Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa (6/9/2016).

Selain memeriksa isi dalam kamar kos, petugas gabuangan juga melakukan tes urine terhadap penghuni kamar kos tersebut.

Dalam razia tersebut, petugas mengamankan sebanyak 12 orang penghuni kamar kos karena positif menggunakan narkotika.

Selain itu, dari sejumlah kamar kos juga ditemukan adanya alat hisap sabu alias bong serta lima butir pil ekstasi. **Baca juga: DPPKP Tangerang Terjunkan Tim Pemeriksa Hewan Kurban.

Kasat Narkoba Polres Tangsel, AKP Agung Nugroho mengatakan, razia tersebut dilakukan guna mempersempit ruang gerak pengedar narkoba. **Baca juga: Pemeriksaan Hewan Kurban di Tangerang Incar Wilayah Padat.

“Sekarang ke 12 orang dimaksud kita amankan ke Mapolres, guna pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Agung lagi.(rani)




Ini Dampak Akan Muncul Saat Perobohan “Gedung Hantu”

Bangkai “gedung hantu” di Bintaro Jaya.(yud)

Kabar6-Konstruksi bangunan “gedung hantu” di kawasan CBD sektor VII Bintaro Jaya RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dijadwalkan pekan depan dibongkar hingga rata dengan tanah.

Surat rekomendasi resmi eksekusi gedung tua itupun rampung ditandatangani pekan ini.

Adi Yudanto, Project Manager PT Wahana, kontraktor pelaksana pembongaran gedung milik Panin Grup mengatakan, konstruksi bangunan itu dir‎ancang khusus. Teknik pembongkaran tentunya mesti disesuaikan dengan gravitasi secara progresif.

“Yang berada di sekitarnya tidak perlu khawatir kalau material tidak akan beterbangan ke berbagai arah,” katanya, Senin (5/9/2016).

Meski demikan, terang Adi, saat proses perobohan getaran keras, debu dan kebisingan sulit dihindari.‎ Ia berjanjia tetap akan meminimalisir timbulnya gangguan diatas.

Pihaknya dalam sepekan ini akan melakukan sosialisasi kepada penghuni gedung terdekat, masyarakat sekitar dan para pengguna jalan.

‎”Apalagi perobohan berlangsung beberapa hari,” terang Adi.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, ‎bangunan berlantai 17 yang ambruk saat kejadian ada sebanyak 15 orang pekerja di sekitar lokasi kejadian. Proyek pembongkaran dilakukan secara borongan dan amatir ibawah pimpinan mandor Khairul Anwar, usia 28 tahun.

“Dan, semunyanya selamat,” kata Kapolsek Pondok Aren,‎ Komisaris Indra Ranudikarta. Dijelaskan, konstruksi gedung Panin Bintaro dibangun pada 1995-1996, lalu oleh PT Real Jaya Property.

Lantaran likuidasi, “gedung hantu” itu akhirnya dibeli oleh Panin pada tahun 2.000. Awalnya gedung tersebut didirikan 17 lantai, kemudian ditambah lagi empat lantai oleh kontraktor pelaksana Jaya Konstruksi. **Baca juga: Partai Demokrat Optimis WH-Andika Unggul di Pilgub Banten.

“Namun saat uji kelayakan gedung itu dinyatakan tidak lulus uji atau tidak kuat, sehingga bangunan itu akhirnya dibiarkan tidak dilanjutkan,” ungkapnya. ‎**Baca juga: Serahkan 12 SK Pensiun, Ini Pesan Sekda Kota Tangerang.

Rangka bangunan gedung selanjutnya dibeli oleh H Rozak, H Tulsiam dan H Soleman. Kemudian sejak kemarin mulai dilakukan pembongkaran secara manual oleh pekerja.‎ **Baca juga: Pekan Depan “Gedung Hantu” di Bintaro Dibongkar.

Pada saat pekerja sedang istirahat dibelakang gedung, ternyata sebagian sisi depan gedung mengalami roboh. “Atas kejadian tersebut tidak timbul korban dan tidak terjadi kerugian material,” tambah Indra.(yud)‎