1

Ini Petunjuk Polisi Buru Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel

Evakuasi jenazah juragan sembako di Tangsel.(yud)

Kabar6-Kondisi area sekitar dalam toko kelontong milik korban Sumarmin (40) ada kejanggalan. Aparat kepolisian kini sedang bekerja keras mengungkap kasus tewasnya juragan sembako di kawasan Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengungkapkan, aparat kepolisian gabungan sudah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Menurutnya, ada petunjuk yang dapat dijadikan catatan penting bagi petugas untuk mengungkap kasus ini.

“Melihat dari TKP, ada beberapa rokok yg berada di etalase hilang diduga diambil pelaku. Uang dagangan juga hilang,” katanya kepada kabar6.com, Sabtu (10/9/2016).

‎Mansuri jelaskan, jasad korban telah ditemukan bersimbah darah di kios miliknya perumahan Pondok Pucung Indah, Jalan Kemuning II,  Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren. Sumarmin diduga kuat telah menjadi korban pembunuhan.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dari warga sekitar korban selama ini tidak punya musuh ataupun masalah. Selama ini warga sekitar hanya mengetahui kalau Sumarmin kerap bertengkar dengan istrinya.

“Belakangan ini warga mendengar kalau hubungan rumah tangga korban memang kurang harmonis,” jelasnya.

Mansuri tambahkan, Sumarmin disinyalir telah tewas lebih dari satu hari.‎ Ada empat luka tusukan pada tubuhnya. Tiga luka dibagian punggu‎ng, dan satu luka tusukan mengenai bagian dada korban. **Baca juga: Kemanhub Uji Kelayakan Penerbangan di Bandara Soetta.

‎Selanjutnya jasad warga asal Desa Kandangan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang. **Baca juga: Juragan Sembako Tewas Berlumur Darah di Tangsel.

“Korban yang merupakan pemilik kios sembako‎ sudah empat tahun berdagang di wilayah tersebut,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Juragan Sembako Tewas Berlumur Darah di Tangsel

Tubuh juragan sembako saat ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-Seorang juragan sembako, Sumarmin (40), ditemukan tewas mengenaskan dalam warungnya di Jalan Kemuning PPI (Pondok Pucung Indah), Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (10/9/2016).

Kuat dugaan, juragan sembako itu menjadi korban pembunuhan. Hal itu menyusul ditemukannya sejumlah luka sayatan dan tusukan di sekujur tubuhnya.

Diketahui, Sumarmin yang akrab disapa Min Jos itu merupakan warga asal Kampung Kandangan Dukung Bopong, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, jasad kaku korban pertama kali diketahui oleh Djoko (70), warga sekitar lokasi.

“Seingat saya Kamis (8/9/2016) malam, warungnya masih buka. Tapi tadi pagi saya panggil-panggil dari luar, tidak ada jawaban. Dari dalam warung juga tercium bau,” ujar Djoko kpead akabar6.com dilokasi kejadian.**Baca juga: Mulai 5 Oktober 2016 “Gedung Hantu” Dibongkar.

Petugas Polsek Pondok Aren olah TKP kasus tewasnya juragan sembako.(cep)

Karena curiga, Djoko pun kemudian melapor kepada pemilik warung sembako dan Ketua RT setempat. Oleh Ketua RT, laporan kecurigaan itu diteruskan ke Polsek Pondok Aren.**Baca juga: Mengapa Psikopat Tak Mampu Ekspresikan Rasa Takut?.

Petugas yang datang kelokasi akhirnya membuka paksa warung, dan mendapati korban sudah tak bernyawa dengan tubuh berlumuran darah. Didapati luka sobek pada bagian bahu serta luka tusuk di tengkuk korban.**Baca juga: PPP Kubu Djan Faridz Instruksikan DPW dan DPC Ambil langkah di Pilkada 2017.

Kini, petugas Polsek Pondok Aren masih terlihat melakukan olah TKP.(cep) 




Mulai 5 Oktober 2016 “Gedung Hantu” Dibongkar

Proyek perobohan “gedung hantu” di Bintaro.(yud)

Kabar6-Proses tahapan ‎perobohan bangunan “gedung hantu” di kawasan CBD sektor VII Bintaro Jaya RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel)‎, akan dilakukan secara manual.

Rencananya, waktu pelaksanaan pembongkaran ditenggat berlangsung selama 90 hari kalender.

Pelaksana tugas (Plt) Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel, Edy Malonda mengatakan, pembongkaran gedung disepakati mulai 5 Oktober 2016 mendatang.

Gedung yang awalnya setinggi 120 meter itu, setelah pada pembongkaran awal yang berbuntut robohnya sebagian bangunan, kini tinggal 86 meter.

“Kami merekomendasikan tidak dilakukan pembongkaran sebelum surat resmi diterbitkan,” katanya dalam jumpa pers di Bintaro, Jum’at (9/9/2016).

Malonda menyebutkan, ada lima poin rekomendasi yang telah disampaikan Tim Ahli Bangunan Gedung bentukan Pemerintah Kota Tangsel.**Baca juga: Harga Tiket Pesawat di Bandara Soetta Naik.

Pertama, soal keselamatan dan kesehatan kerja, tidak ada pekerjaan bila tidak bisa dipastikan pelaksanaan bongkar gedung aman serta selamat.**Baca juga: Ini Dampak Akan Muncul Saat Perobohan “Gedung Hantu”.

Kedua, pekerjaan dilaksanakan dengan meminimalisir dampak lingkungan, masyarakat sekitar dan utilitas. Ketiga tepat mutu, pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode yang direncanakan. **Baca juga: Pekan Depan “Gedung Hantu” di Bintaro Dibongkar.

Kemudian, pekerjaan dilaksanakan sesuai durasi waktu yang disetujui. “Kelima tepat biaya, sesuai dengan estimasi yang dianggarkan,” papar Malonda.(yud)




Gasak Satria FU, Pemuda Begal Disergap Polsek Serpong

Motor Satria FU yang digasak begal.(cep)

Kabar6-Seorang pelaku begal sepeda motor diamankan petugas Polsek Serpong di Jembatan Tol Mekar Jaya, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (8/9/2016).

Pelaku diketahui berinisial RS (24), warga Kampung Carang Pulang, Kelurahan Carang Pulang, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri saat di konfirmasi Jumat (9/9/2016) mengatakan, penyergapan bermula ketika  Unit 1 Reskrim Polsek Serpong menggelar patroli tertutup dan melintas di Jembatan Tol Rawa Mekar Jaya.

Saat itu, petugas mendengar suara teriakan orang minta tolong. Petugas pun langsung mencari sumber suara. Belakangan diketahui bila teriakan itu disuarakan Sunardi (51), warga Kampung Ciater, RT 003/001, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong.

Ya, Sunardi berteriak minta tolong setelah sepeda motornya di rampas kawanan begal yang baru saja menyergapnya.**Baca juga: The Asskicker, Kopi “Mematikan” dari Australia.

Mengetahui itu, Tim Reskrim Unit 1 langsung melakukan pengejaran. Hingga lima kilo meter dari lokasi awal, petugas akhirnya mendapati dan menyergap pelaku RS yang tengah menunggangi Suzuki Satria FU warna hitam B 4236 NSW milik korban.**Baca juga: Truk Kontainer Terguling di Exit Tol Bitung.

“Satu pelaku berinisial RS berhasil kami ringkus. Sedangkan seorang pelaku lainnya berhasil kabur. Dari tangan RS kami juga mendapati sebuah kunci leter T yang biasa digunakan untuk membobol kunci sepeda motor,” ujar Mansuri.**Baca juga: 150 Personel Polresta Tangerang Siaga Amankan Libur Panjang.

Kini, pelaku RS dan barang bukti sepeda motor dan kunci leter T diamankan ke Mapolsek Serpong guna pemeriksaan lebih lanjut.(yud/cep)




BUMD Tangsel: Bisnis Air Bersih Masih Wacana

Air bersih yang dikelo‎la pengembang di Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Sejak dibentuk, organisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini kiranya belum menunjukan gigi.

Dana segar yang dikucurkan oleh pemerintah daerah untuk operasional serta pengembangan usaha kepada PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), seolah menjadi mubazir.

Harapan warga Kota Tangsel untuk bisa menikmati layanan air bersih belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, jajaran direksi PT PITS selaku induk perusahaan belum stabil.

Direktur Utama PT PITS, Dudung E Diredja menyatakan enggan berspekulasi ihwal rencana kepastian menggarap bisnis air bersih. Alasannya, belum adanya anak perusahaan dan aparat punggaw‎a menjadi bahan pertimbangannya.

“Itu kan baru wacana. Masalah PDAM jangan tanya ke saya, nanti salah,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Terpisah, Kepala Bidang Humas PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Syamsuddin mengakui adanya keterbatasan sumber air baku.

Produksi PDAM TKR masih menggantungkan pada air sungai Cisadane. Ditambah cadangan aliran kecil seperti sungai Cidurian dan Cipasilihan.

“Di Kota Tangerang dan Tangsel sebenarnya sudah ada jaringan (pipa). Ada kendala di sumber air. Paling nanti kita bikin embung (danau buatan). Lalu kerjasama pihak swasta dengan membeli air dari Aetra Tangerang,” ungkapnya.

Banyaknya keluhan datang di masyarakat akan layanan PDAM Tirta Kerta Raharja menyangkut lamanya proses pendaftaran pelanggan ia ta menampik. Terkait itu, layanan tergantung pada ada atau tidaknya jaringan.

Syamsuddin menjelaskan, jika jaringan pipa sudah masuk, paling lama pelanggan hanya menunggu untuk dapat menerima pasokan selama tujuh hari kerja. Apabila ketidaan jaringan, ia mengimbau kepada pemohon untuk dapat memasang jaringan pipa secara swadaya.**Baca juga: PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra.

“Kalau kita terbatas, harus menunggu pengajuan perencanaan dan penganggaran. Di kawasan perumahan bisa dari developer. Atau di masyarakat bisa dengan swadaya. Itu kalau mau tidak menunggu lama,” paparnya.**Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

Berdasarkan sifatnya badan usaha daerah, PDAM TKR masih memprioritaskan kebutuhan pelanggan di Kabupaten Tangerang.(yud)




PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra

Direktur utama PDAM TKR, Rusdi Machmud.(K6)

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, sedianya sudah melakukan kerjasama dengan PT Aetra Air Tangerang (AAT) dalam pembelian air bersih.

Pasokan air untuk warga di wilayah Kecamatan Pasar Kemis itu sedianya sudah diresmikan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, pada 22 Desember 2015 lalu.

“Kita beli 50 liter per detik untuk melayani 5.000 pelanggan di Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Memang diperlukan sinergisitas dengan Pemkab Tangerang,” ujar Direktur Utama PDAM TKR, Rusdy Machmud, Kamis (8/9/2016).

Menurutnya, tahun kemarin PDAM‎ TKR sedianya telah melakukan investasi pengembangan layanan. Berupa pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan rehabilitasi intake di Bojong Renged senilai Rp15 miliar.

‎Pengembangan jaringan pipa baru untuk pengembangan pelayanan di Pasar Kemis serta Dasana, Medang dan sekitarnya sebesar Rp239 miliar. Investasi jaringan pipa baru, rehabilitasi serta relokasi dalam rangka optimalisasi pelayanan sebesar Rp18,3 miliar.

Investasi bangunan pendukung operasi instalasi, gedung pelayanan lainnya sebesar Rp15,8 miliar, investasi alat ukur dan peralatan kerja teknik sebesar Rp13,5 miliar dan investasi teknologi informasi dan sarana kerja lainnya sebesar Rp8,8 miliar.**Baca juga: Menteri Budi: Mulai H-3 Idul Adha, Kendaraan Berat Dilarang Melintas.

Kepala Satuan Sekretariat PDAM TKR, Sri Asih Hastuti menyatakan, bahwa pihaknya bukan mengabaikan kebutuhan pelanggan di Kota Tangerang dan Tangsel.**Baca juga: PDAM Kerta Raharja Bangun Dua Pipa Distribusi.

Tapi lantaran kewenangan PDAM TKR hanya sebagai penyelenggara pemenuhan kebutuhan air bersih. Pola distribusi masih tetap harus mengacu pada rencana pembangunan oleh tiga pemerintahan daerah terkait. **Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

“Target pemenuhan kebutuhan 40 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tangerang, karena sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan pemerintah setempat,” imbuh Asih.(yud)




PDAM Tirta Kerta Raharja Bangun Dua Pipa Distribusi

BPBD Tangsel suplai air bersih saat kemarau.(yud)

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR), Kabupaten Tangerang, mesti terus meningkatkan produksi air bersih yang dihasilkan.

Upaya tersebut seiring dengan belum meratanya penyebaran serta distribusi jaringan air bersih bagi warga. Sementara tuntutan pelayanan prima semakin didesak publik.

Tercatat, pada semester pertama 2016 ini berdasarkan jumlah sambungan langganan (SL) telah mencapai 133.928 jaringan.

Jumlah tersebut tersebar di tiga wilayah yakni Kabupaten Tangerang 49.266, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 11.477 serta di Kota Tangerang ada 73.185 pelanggan.

“Target lima tahunan SL terpasang 97.500 pelanggan,” kata Kepala Bidang Humas PDAM Kerta Raharja, Syamsudin, Kamis (8/9/2016).

Ia mengakui, di sisa dua tahun kedepan perusahaan plat merah tersebut harus menyelesaikan pekerjaan sebanyak 22 ribu jaringan.

Kini PDAM Kerta Raharja sedang mengejar target pelanggan di wilayah Kabupaten Tangerang, bukannya Kota Tangsel.

Syamsudin sebutkan, dari target 40 persen hingga kini telah terealisasi dikisaran 30,17 persen. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dicanangkan Bupati Zaki Ahmed Iskandar, penyebaran jaringan air bersih mencapai 40 persen.

PDAM Kerta Raharja, lanjutnya, sedang fokus pada penambahan kapasitas produksi air bersih. Tahun ini dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Solear dan Bojong Renged. Totalnya akan ada 11 IPA yang beroperasi.

“Dari dua instalasi bisa menyalurkan air bersih ke 30 ribu pelanggan yang mayoritas kalangan rumah tangga,” sebut Syamsudin.

Ia menambahkan, tahun depan kapasitas produksi didorong oleh rencana pembangunan empat Instalasi Kota Kecamatan (IKK). **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

Sekarang kapasitas produksi mampu menghasilkan 5.087.5 liter per detik. Sedangkan pasokan air ke ibukota DKI Jakarta 2.800 liter per detik. **Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

“Saya yakin bisa kejar target dari dua sumber pengolahan tadi. Paling enggak produksi ditambah 1.175 liter per detik,” tambah Syamsudin. Ia tak menampik juga memasok air ke Perusahaan Air Minum Jaya.(yud)




Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih

Antrian air bersih di Pesona‎ Serpong.(yud)

Kabar6-‎Ribuan jiwa warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih belum bisa menikmati layanan air bersih laik konsumsi. Padahal, warga di tujuh wilayah kecamatan ini sudah lama mendambakan bisa menggunakan air bersih.

Seperti halnya‎ warga yang menghuni di RT 01 hingga 03 RW 08, Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Kecamatan Setu. Warga sekitar mengaku sudah lama mengajukan permohonan ingin menjadi pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang.

“Disini kalau pas musim kemarau pasti enggak ada air, karena air‎ tanah pun kering,” kata Umi, Ketua RW 08 Perumahan Pesona Serpong kepada wartawan, Kamis (9/9/2016).

Menurutnya, sebanyak 117 kepala keluarga pernah mengajukan diri menjadi pelanggan air bersih. Permohonan warga diajukan‎ secara kolektif. Namun, hingga kini penantian warga Perumahan Pesona Serpong tidak ada kepastian nyata.

Umi bilang, untuk mendapatkan air tanah warga sekitar mesti mengebor sedalam 70 meter. Itupun ketika sedang musim hujan saja.

Bila kemarau, warga selalu mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah‎ (BPBD) Kota Tangsel untuk minta dipasok air bersih. Pasokan air bersih dikirim dari PDAM Kerta Raharja.

“Dulu ngumpulin berkas warga diserahin ke kantor kelurahan,” terang Umi.

Izhar, warga Perumahan Pesona Serpong lain menambahkan, lingkungannya sangat rawan bencana banjir lantaran berbatasan langsung dengan aliran Sungai Cisadane. Bila pemukiman sekitar sedang dilanda‎ kebanjiran dan kekeringan, mereka untuk dapat air bersih.

“Paling pada nunggu dulu bantuan mobil tanki dari pemda datang. Belum lagi nunggu jatah antrean. Kadang enggak semua warga kebagian karena kehabisan,” keluhnya. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”.

Berdasarkan pengalaman, Izhar juga sebagian warga lainnya harus membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan air bersih saat kondisi tersebut berlangsung. Sudah sejak lama, ia menginginkan adanya layanan berlangganan air bersih dari PDAM. **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

“Sering mandi, nyuci, sampai masak pakai air galon. Sebenarnya kasihan anak-anak. Tapi mau gimana lagi. Mau langganan PDAM aja susah. Padahal kita kan bayar,” ketusnya.(yud)




Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian

Kapolres Tangsel, Ayi Supardan.(yud)

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengklaim bila jelang Hari Raya Idul Adha kondisi keamanan diwilayah hukumnya relatif kondusif.

Hingga kini, tidak ada laporan dari warga soal adanya tindak kejahatan pencurian hewan ternak kurban.

“Yang rawan bukan kasus pencuriannya, tapi 480 (penadah-red) hewan kurban,” katanya menjawab pertanyaan kabar6.com usai memimpin rapat koordinasi di Bukit Pelayangan Resto, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (8/9/2016).

Ayi jelaskan, pihaknya terus mewaspadai wilayahnya dijadikan lokasi menampung barang (ternak kurban) tadahan.

Itu seiring dengan adanya dugaan, ihwal banyak komplotan pelaku pencurian hewan ternak kurban menjual hasil kejahatan di Kota Tangsel.

Ia juga berharap masyarakat untuk tidak terlibat praktek jual-beli daging kurban. Kasus yang pernah terjadi, ada warga yang menerima kemasan plastik berisi daging kurban dalam jumlah banyak. Kemudian daging kurban tersebut dijual.

“Sistem pembagiannya pakai kupon, ini yang sedapat mungkin kita cegah. Karena orang rebutan pas pembagian daging kurban berpotensi mengganggu keamanan,” jelasnya.

Ayi menambahkan, pada perayaan Hari Idul Adha 1437 Hijriah ini pihaknya mengerahkan sebanyak 196 personel. Seluruh personel gabungan dari unsur TNI/Polri dan Satpol PP. **Baca juga: Belasan Hewan Kurban di Balaraja Ditemukan Sakit.

Aparat gabungan akan memantau pengamanan pada titik lokasi pemotongan serta pendistribusian hewan kurban di tujuh wilayah kecamatan Kota Tangsel. **Baca juga: Maling Kambing Kurban Ditangkap Polsek Kelapa Dua.

“Kita juga antisipasi agar tidak ada provokasi pas pembagian daging. Saya tanyakan ke Kasat Reskrim untuk pencurian hewan belum ada. Tapi biasanya disini kasus penadahan,”  tambahnya.(yud)




Sidang Putusan Sengketa Parkir di Tangsel Ditunda

Pengelolaan parkir dikawasan Teraskota‎.(yud)

Kabar6-Agenda sidang putusan gugatan layanan parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang sedianya dijadwal akan digelar pada Kamis (8/9/2016) hari ini, ditunda.

Majelis dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat, dikabarkan sedang dinas ke luar kota.

Muhamad Acep, selaku pihak pelapor dalam kasus tersebut mengakui telah mendapat informasi ihwal penundaan sidang putusan tersebut.

“Ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ‎katanya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (8/9/2016).

Acep berharap, penundaan ini tidak menimbulkan friksi menjelang putusan yang akan ditetapkan majeis sidang. Melainkan memang murni karena majelis berhalangan. Sebab agenda hari ini sudah ditentukan sejak pekan kemarin.

Menurut Acep, sejatinya Ia sudah menunggu-nunggu keputusan majelis BPKS ihwal gugatan layanan parkir yang dilayangkannya.

Acep tegaskan, apapun keputusan majelis sidang hari ini, tentunya akan membuka lembaran baru soal bisnis perparkiran di Kota Tangsel.

“Bagi masyarakat sekitar maupun pengelola parkir serta pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, harus mematuhi aturan,” ujarnya.

Dikatakannya, regulasi pengelolaan parkir sedianya telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Walikota (Perwal) serta undang-undang. Payung hukum itu diterbitkan tentunya agar tatanan kehidupan bermasyarakat lebih baik.

“Pesan saya, kalau masyarakat ditindas oleh pemilik modal, maka kita harus berani melawan‎,” tegas Acep. **Baca juga: Acep Desak Aliran “Pajak” Parkir di Tangsel Mesti Diusut.

Setelah putusan gugatan sengketa parkir ketuk palu, ia akan melaporkan perbuatan melawan hukum pegawai Dishubkominfo Kota Tangsel ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) setempat. **Baca juga: Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar.

“Saya atau masyarakat ingin tahu apa fungsi PPNS ini. Kalau gak berani, buat apa dibentuk PPNS,” tambahnya. **Baca juga: Begini Tuntutan Pelapor Sengketa Parkir di Tangsel.

Terpisah, Direktur Operasional PT Pan Satria Sakti, Budi Hartono sendiri ketika dikonfirmasi enggan memberikan tanggapan ihwal penundaan sidang putusan hari ini. **Baca juga: Pekan Depan, BPSK Tangsel Putuskan Gugatan Parkir.

“Kagak ada ahh, kita tidak boleh suudzon (berburuk sangka-red) ketua sakit,” singkatnya. **Baca juga: Menhub: Indonesia Kekurangan Tenaga Pendidik Transportasi dan Pilot.

Sementara itu, Ketua Majelis Sidang BPSK Kota Tangsel, Kibatullah‎ membenarkan adanya penundaan putusan sidang hari ini. “Iya ditunda satu pekan, karena kesibukan majelis sedang ada di luar kota‎,” ujarnya.(yud)