Tabrakan dengan Mobil Box, Security Bermotor Tewas di Tangsel

Security tabrakan dengan mobil box di Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Tragis akhir hayat Baryoto (50). Security salah saru perusahaan swasta itu tewas mengenaskan setelah sepeda motor yang ditungganginya bertabrakan dengan sebuah mobil box di Jalan Ceger Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (7/11/2016).

Sejumlah saksi mata mengatakan, saat kejadian sedianya Baryoto tengah melaju dari arah Pondok Aren menuju arah Pondok Betung. Namun, di Jalan Ceger Raya, persitwa maut itu terjadi.

Baryoto tewas dilokasi kejadian, dengan kondisi luka pada bagian kepala. Darah segar bahkan berceceran di Jalan Ceger Raya.

Mirisnya, mobil box yang menabrak Baryoto tak mau bertanggungjawab. Pengemudinya langsung tancap gas meninggalkan lokasi kejadian menuju arah Pondok Aren.

“Awalnya saya dengar suara seperti benturan keras. Saat di cek ke lokasi, ternyata tubuh korban sudah terkapar tak bergerak. Sedangkan mobil box yang menabraknya kabur,” ujar Asep (45), warga sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu akibat banyaknya warga yang melihat kejadian ini, Lalu lintas dari arah Pondok Aren menuju Pondok Betung mengalami kemacetan panjang.**Baca juga: Diduga Akibat Dianiaya, Polisi Usut Kematian Sania.

Petugas kepolisian yang datang kelokasi, langsung melakukan pengejaran terhadap mobil box yang kabur ke arah Pondok Aren tersebut.**Baca juga: Bangun Ruang Publik, Rano Berguru ke Ridwan Kamil.

Selanjutnya, jasad Baryoto langsung dilarikan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan untuk dilakukan otopsi.(Fbi)




Gasak Uang dan Handphone, Dua Maling Ini Dihajar Warga Ciputat

Maling yang tertangkap warga Ciputat.(cep)

Kabar6-Dua pelaku pencurian semaput dihakimi warga usai menggasak uang tunai dan dua unit handphone dari sebuah warung rokok di Jalan Cendrawasih Raya, RT 01/01, Kelurahan Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (6/11/2016).

Ya, kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial SW (26) dan Rj (23). Kedua pengangguran asal Lampung itu belakangan diketahui tinggal ngontrak dikawasan WTC Serpong.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Kompol Mansuri mengatakan, bila kedua pelaku tersebut beraksi menggunakan sepeda motor.

“Saat kejadian, Toto Sunarto si pemilik warung rokok sedang ke kamar keci. Pelaku muncul dan langsung bergerak cepat mengambil uang tunai Rp1,2 juta dan dua unit handphone merek Samsung dari dalam kardus,” ujar Mansuri.

Namun, saat kedua pelaku hendak kabur meninggalkan warung, aksi tersebut sempat dilihat oleh Yudi Harnanto, warga sekitar yang kemudian meneriaki pelaku maling.

Dua maling saat diamankan petugas Polsek Ciputat.(cep)

Namun, melihat kedua pelaku yang langsung tancap gas, Yudi pun berinisiatif mengejar menggunakan sepeda motor, sambil terus meneriaki keduanya maling.

“Saat pengejaran, Yudi terjatuh dari motor dan mengalami patah tulang lengan. Sementara, kedua pelaku berhasil ditangkap warga dan sempat dihajar beramai-ramai. Beruntung polisi cepat datang, mengamankan keduanya dari amuk warga,” ujar Mansuri.

Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa intensif di Mapolsek CIputat, berikut barang bukti sepeda motor, uang tunai serta dua unit handphone yang dicuri.(cep)




MUI Tangsel Imbau Warga Tangsel Jaga Emosi dan Kedamaian

Massa aksi demo asal Tangsel saat hendak bertolak ke Jakarta.(yud)

Kabar6-Warga Tangerang Selatan (Tangsel) yang turut ambil bagian dalam aksi demo damai di Jakarta, Jumat (4/11/2016) hari ini, diimbau tetap menjaga kedamaian dan emosi.

Demikian imbauan yang disampaikan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel, Abdul Rozak.

“Jangan terprovokasi sampai melakukan tindakan anarkisme yang menimbulkan kerusahan dan kerugian orang lain, termasuk timbul persoalan hukum di kemudian hari,” imbaunya.**Baca juga: Demo Ahok, Warga Tangsel Gunakan KA Dari Rawa Buntu.

Sementara, Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Kota Tangsel, Zulham Firdaus menyebut, ribuan massa asal Tangsel yang ikut demo ke Jakarta, terdiri dari berbagai elemen, seperti mahasiswa dan masyarakat.**Baca juga: Kawal Demo Ahok, Kapolres Tangsel Larang Anggotanya Bawa Senpi.

“Agama biar diurus umatnya yang mengimani, bukan orang yang tidak beriman. Atau dari umat lain yang ikut campur,” tegasnya.**Baca juga: Santri Tahfiz Daarul Qur’an se Indonesia Doa Bersama Untuk Negeri.

Seperti diketahui, sejumlah Ormas Islam hari ini menggelar aksi demo besar-besaran di Jakarta, guna mendesak penuntasan dugaan  kasus peninstaan agama yang melibatkan Gubernur Jakarta non aktif, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.(cep/yud)




Kawal Demo Ahok, Kapolres Tangsel Larang Anggotanya Bawa Senpi

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(ist)

Kabar6-Jajaran petugas keamanan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menetapkan sejumlah titik sebagai fokus pengamanan, pada aksi demo ormas Islam, Jumat (4/11/2016).

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan menyebut, sejumlah titik fokus pengamanan dimaksud adalah Stasiun Kereta Api (KA) dan gerbang tol.

Sedangkan untuk keberangkatan massa akan terjadi pada dua tahap. Yaitu pada pagi hari dan usai pelaksanaan salat Jumat.

“Selain menyiagakan petugas di Stasiun KA dan gerbang tol. Kita juga mengintensifkan patroli gabungan guna terus memonitoring keamanan di wilayah,” ujar Kapolres Ayi lagi.

Ayi juga menyebut, ada sebanyak 1.700 petugas gabungan dari berbagai unsur yang disiagakan pada aksi demo ormas Islam hari ini.**Baca juga: Demo Ahok, Kapolres Tangsel: Dilarang Bawa Anak.

Petugas gabungan yang disiagakan di Tangsel dimaksud, terdiri dari Kepolisian, Kodim, Dishub, FKPPI, Satpol PP hingga Security.**Baca juga: Ada Demo Ormas Islam, Penumpang di Bandara Soetta Meningkat.

“Kita melarang petugas membawa senjata api. Juga bertindak arogan. Melihat kondisi dan jumlah massa di Tangsel yang sangat banyak, seluruh personel harus memiliki kebersamaan serta menjaga sikap dalam bertugas,” ujar Kapolres.**Baca juga: Demo Ahok, Warga Tangsel Gunakan KA Dari Rawa Buntu.

Seperti diketahui, sejumlah Ormas Islam hari ini akan menggelar aksi demo besar-besaran di Jakarta, guna mendesak penuntasan dugaan  kasus peninstaan agama yang melibatkan Gubernur Jakarta non aktif, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.(cep)




Demo Ahok, Warga Tangsel Gunakan KA Dari Rawa Buntu

Massa berfoto bersama petugas keamanan.(Fbi)

Kabar6-Selain dari Kabupaten dan Kota Tangerang, massa dari sejumlah Ormas Islam di Tangerang Selatan (Tangsel), juga terlihat memadati Stasiun Rawa Buntu, di Kecamatan Serpong, Jumat (04/11/2016).

Ya, massa tersebut sedianya akan bertolak menuju Jakarta, guna bergabung dengan massa lainnya untuk menggelar aksi demo besar-besaran mendesak penuntasan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, saat menjabat Gubernur Jakarta.

Syamsudin, salah seorang pendemo mengatakan, jika dirinya bersama rekan-rekanya sengaja menggunakan Kereta Api (KA), karena mahalnya biaya untuk menyewa bus.
“Kita naik kereta agar lebih murah,” ujar Syamsudin.**Baca juga: Ada Demo Ormas Islam, Penumpang di Bandara Soetta Meningkat.

Selain kaum pria, juga terpantau aktivitas sejumlah kaum ibu yang membuka tenda di depan Stasiun Rawa Buntu. Mereka terlihat menyiapkan konsumsi kepada massa yang akan bertolak ke Jakarta.**Baca juga: Demo Ahok, Warga dan FPI Tangerang Bergerak Menuju Jakarta.

Sementara, petugas gabungan dari unsur TNI dan Polri juga terlihat berjaga-jaga disekitar stasiun, guna mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan.(Fbi)

**Baca juga: Demo Ahok, MUI Kota Tangerang Imbau Khotib Jumat “Beri Kesejukan”.




Hanya Sedikit Tempat Hiburan di Tangsel Laporkan Jumlah Pekerjanya

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tak sedikit usaha hiburan yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang dinilai kurang mengindahkan peraturan ketenagakerjan. Padahal, tempat usaha itu banyak yang mempekerjakan wanita.

Hal itu setidaknya diakui oleh Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya.

Sedianya, indikasi pelanggaran itu didominasi oleh pengusaha tempat hiburan jenis  karaoke, juga panti pijat dan spa.

“Tempa usaha itu banyak mempekerjakan wanita dari luar daerah Tangsel. Dan, selama ini pekerja itu seakan berstatus ilegal. Karena tidak ada laporan ke kita,” ujar Purnama.

Menurutnya, dari sekian banyak tempat usaha Karaoke, pijat dan spa yang beroperasi, paling hanya sebagian kecil yang melaporkan pekerjanya.**Baca juga: Satpol PP Bakal Panggil Pengelola Pijat di Tangsel.

Padahal, lanjut Wijaya, seluruh perempuan yang bekerja hingga lewat pukul 22:00 WIB, baik pada sektor kesehatan, hiburan atau pariwisata, juga harus memiliki izin.**Baca juga: Pijat Plus-plus di Tangsel Diduga “Koordinasi” dengan Satpol PP.

“Saya juga heran, kenapa banyak yang tidak melapor. Apa mungkin karena usaha mereka di duga tempat prostitusi terselubung, makanya jadi takut,” tuturnya.**Baca juga: Waduh…! Panti Pijat Plus-plus Merebak Dekat Gedung DPRD Tangsel.

Padahal, lanjut Purnama lagi, banyak pengusaha yang kena sangsi pada saat digelarnya kegiatan razia. “Karena mereka tidak ada surat laporan jumlah pekerja perempuan dan apa jenis pekerjaannya,” terangnya.(cep)




LKS IPA Ditarik, Begini Keluhan Murid SD di Tangsel

Buku LKS IPA Kelas V SD yang ditarik.(yud)

Kabar6-Penarikan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran IPA berkonten “narkoba” oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya juga membawa dampak bagi kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah.

Kini, kegiatan belajar para murid kelas V SD di sejumlah sekolah di Tangsel, harus ekstra mencatat keterangan yang disampaikan guru.

Setidaknya, hal itu diakui Nadya, siswi kelas V SDN 07 Jombang, Tangsel. “Iya, sekarang harus nyatet apa yang diterangkan guru. Beda waktu kemarin, kan tinggal isi buku LKS saja,” ujar Nadia, Kamis (3/11/2016).**Baca juga: Airin Larang Sekolah di Tangsel Adakan Buku LKS.

Nadya pun berharap, agar secepatnya ada pengganti dari buku LKS yang telah ditarik tersebut. Itu demi kelancaran belajarnya.**Baca juga: LKS Narkoba, DPRD Bakal Panggil Dindik Tangsel.

Sementara, Kepsek SDN 07 Jombang, Farida Heriani, membenarkan adanya keluhan sejumlah anak didik terkait ketiadaan buku LKS pengganti untuk mata pelajaran IPA tersebut.**Baca juga: LKS IPA Berkonten “Narkoba” Masih Beredar Di Tangsel.

“Sekarang para guru hanya mengandalkan materi dari internet. Kita juga kebingungan dengan kondisi ini, karena dalam waktu dekat akan ada ujian semester,” ujar Farida lagi.(Fbi/rani)




Pria Ini Gandir di Kamar Mandi Teman Wanitanya di Serpong

Pria yang ditemukan gandir di Serpong.(cep)

Kabar6-Seorang pria bernama ditemukan tewas gantung diri Anjas Ariyanto (25), ditemukan tewas gantung diri (gandir) dalam kamar mandi rumah kontrakan di Kampung Setu, RT 01/01, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (3/11/2016).

Sedianya, rumah kontrakan milik warga bernama Warsih tersebut, dihuni oleh pengontrak bernama Sumiyati (24).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, jasad tergantung korban pertama kali deketahui oleh Sumiyati, penghuni rumah kontrakan itu.

“Keterangan Sumiyati, pria bernama Anjas itu adalah temannya. Anjas datang bertandang dan pada Rabu (2/11/2016) malam pukul 21.00 WIB. Dia kemudian tertidur di ruang tengah kontrakan,” ujar Mansuri.

Pada Kamis sekitar pukul 04.00 WIB, korban masuk kamar mandi dan tak kunjung keluar. Sumiyati yang curiga kemudian memeriksa. Ternyata Anjas sudah dalam kondisi tergantung di plafon kamar mandi.

“Sumiyati yang kaget kemudian membuka tali yang menjerat leher korban. Namun, saat itu korban sudah tak bernyawa lagi,” ujar Mansuri.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian Tangsel. Petugas yang datang ke lokasi kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSU Tangerang.**Baca juga: Bobol Toko Sembako, Pemuda Ini Ditangkap Polsek Cisauk .

“Pada leher korban ditemukan luka membiru di leher bekas jeratan tali, anus mengeluarkan kotoran, alat kelamin mengelurkan sperma, dan tidak ada luka bekas penganiayaan di tubuhnya,” ujar Mansuri.(yud/cep)




Ini Tuntutan Warga Sekitar TPA Cipeucang

Warga saat mendesak penutupan TPA Cipuecang.(zar)

Kabar6-Ternyata, aksi protes warga atas buruknya pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Kecamatan Setu, pada Rabu (2/11/2016), juga berbuah petisi yang ditujukan kepada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel.

Ketua Forum Masyarakat Serpong Peduli (Formasi), Ahmad Najib menegaskan, sedianya petisi tersebut berisikan keberatan atas berdirinya TPA, mendesak penutupan atau pemindhan TPA ke lokasi lain.

Selain itu, dalam petisi itu juga tertuang desakan kepada Pemkot Tangsel, untuk mengevaluasi dinas dan lembaga terkait yang tidak becus mengelola sampah, menuntut Pemkot mengkaji ulang lokasi TPA Cipeucang, mengaudit lingkungan dampak TPA Cipeucang setiap tiga bulan.**Baca juga: DKPP Tangsel Janji Selesaikan Sampah di Cipeucang.

“Jika tidak ada perubahan dalam pengelolaan samoah di TPA Cipeucang, warga mengancam akan menutup paksa TPA Cipeucang,” ungkap Najib menjelaskan dalam aksi unjuk rasa warga Cipeucang, Rabu (2/11/2016).**Baca juga: Bau Busuk, Warga Demo Minta TPA Cipeucang Ditutup.

Sebelumnya, Buruknya pengelolaan sampah TPA Cipeucang, Serpong, membuat warga setempat protes. Ratusan warga ini berunjukrasa menuntut TPA seluas 6,8 hektare tersebut ditutup.(zar)




Gelapkan Rp985 Juta, Wanita Ini Ditangkap Polres Tangsel

MH, saat ditangkap Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Seorang wanita paruh baya, MH (39) disergap jajaran petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, MH ditangkap karena diduga melakukan penggelapan uang sebesar Rp985 juta dari tempatnya bekerja, PT Ramadhika Nuansa Pelangi (RNP).

Kasubag Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com, Rabu (2/11/2016) mengatakan, penangkapan dilakukan merujuk laporan Hendri Fachrudin, Direktur PT RNP.

“MH meminta korban untuk menerbitkan cek Bank Mandiri atas nama Muhammad Imron, dan akan digunakan untuk pembayaran tiket pesawat pada Travel Jendela Wisata‎,” kata Mansuri.

Setelah dilakukan pengecekan ke perusahaan travel dimaksud, belakangan diketahui bila ternyata tidak ada nama Imron.

“Dari pengecekan itu korban baru menyadari, bila selama ini PT RNP tidak pernah bekerja sama dengan travel Jendela Wisata,” ujar Mansuri lagi.**Baca juga: Warga Diimbau Waspada, Ini Sembilan Titik Banjir di Kota Tangerang.

Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui bila nama Imron telah dicatut oleh MH untuk membuka nomor rekening Bank Mandiri. Setelah rekening jadi, maka buku tabungan dan‎ kartu ATM dikuasai oleh pelaku.**Baca juga: DKPP Tangsel Janji Selesaikan Sampah di Cipeucang.

“Dari hasil pemeriksaan ke karyawan Bank Mandiri terhadap rekening koran PT RNP, diketahui bila cek dicairkan dan di transfer ke rekening atas nama Imron. Kemudian, uang tersebut ditransfer lagi ke rekening MH,” ujarnya.**Baca juga: Bau Busuk, Warga Demo Minta TPA Cipeucang Ditutup.

Atas perbuatan jahatnya, lanjut Mansuri, MH dijerat Pasal 374 KUH Pidana. “Ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara,” lanjutnya.(yud/cep)