Waspada…Maling Spion Mobil Marak di Tangsel

Spion mobil warga yang dicuri maling.(cep)

Kabar6-Aksi maling spion mobil kian meresahkan warga di Komplek Pamulang Permai I, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Betapa tidak, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, kasus pencurian spion mobil di komplek tersebut sudah beberapa kali terjadi.

Korban ter anyar kasus maling spion mobil adalah Ati Kusmiati (36), warga Jalan Permai Raya IX, Blok BX IV No.12, Komplek Pamulang Permai I.

Ya, ibu rumah tangga ini mengaku, dua spion mobil Daihatsu Xenia B 2819 NO miliknya raib saat diparkir di depan rumah dan ditinggal berangat kerja.

“Saat saya berangkat pagi, spion itu masih ada. Tapi saat saya kembali sorenya, spion sudah raib,” ujarnya kesal.**Baca juga: Oknum TNI Tewas Dalam Penyergapan di Kosambi, Sekoper Sabu Diamankan.

Ati bahkan menyebut, kejadian serupa itu sedianya sudah beberapa kali terjadi di komplek tempat tinggalnya tersebut. Bahkan rentang waktu kasus itu hanya berselang beberapa pekan.**Baca juga: Airin Klarifikasi Bencana Longsor di Tangsel.

“Pelakunya mengambil spion dengan cara dipatahkan. Semoga tidak ada lagi warga disini yang menjadi korban,” ujarnya.(cep)




Airin Klarifikasi Bencana Longsor di Tangsel

Longsor yang terjadi di Tangsel.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) membantah bila insiden tanah longsor me‎nimbun rumah warganya. Musibah itu terjadi setelah terus diguyur hujan lebat hingga permukaan tanah longsor.

“Tidak sampai menimbun rumah warga. Tapi memang hampir,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (15‎/11/2016).

Airin menerangkan, kepastian itu diketahui setelah anak buahnya meninjau langsung ke lokasi tanah longsor. Longsoran tanah hanya bertumpuk di depan rumah warga.

Anak buahnya bersama aparatur wilayah setempat, lanjutnya, telah menyambangi lokasi tanah longsor di RW 14, Perumahan Jurang Mangu Permai.**Baca juga: Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih.

‎Kepada Airin, anak buahnya mengakui bila kondisi cukup menghawatirkan jika terjadi longsor susulan. Surat permohonan perbaikan pun sudah disampaikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.**Baca juga: Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah.

“Saya sudah instruksikan secepatnya agar ditanggulangi. Agar tidak terjadi longsor yang semakin parah,” tambah Airin.(yud)

**Baca juga: Kadinkes Tangerang Imbau Ibu Korban Banjir Harus Tetap Berikan ASI.




Begini Kata Bang Ben Soal Tanggul Jebol

Benyamin Davnie.(Fbi)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya sudah mengutus Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) setempat, untuk memperbaiki tanggul pembatas Anak Kali Angke dengan Perumahan Kampung Bulak di Kecamatan Pondok Aren, yang jebol pada Senin (14/11/2016).

Kepastian itu disampaikan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan Selasa (15/11/2016). “Sudah saya perintahkan DBMSDA untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol. Jangan terlambat, karena warga butuh perbaikan,” ujar Benyamin lagi.

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini menambahkan, jika perbaikan tanggul dilakukan secara menyeluruh, tentunya harus menunggu APBD 2017 mendatang. “Makanya saat ini perbaikan tanggul yang jebol dulu,” ujarnya.

Namun demikian, Datin, Ketua RT setempat yang dikonfirmasi mengaku bila hingga siang ini belum ada perbaikan maupun pengerjaan tanggul yang jebol dimaksud.**Baca juga: Balita Korban Banjir Total Persada Mulai Diserang Penyakit.

“Belum ada mas, belum ada orang (Pemkot) yang datang. Apalagi benerin yang jebol,” ujarnya.**Baca juga: Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki.

Seperti diketahui, tanggul aAnak Kali Angke jebol pada Senin (14/11/2016) dini hari kemarin. Jebolnya tanggul itu sekaligus memicu efek banjir pada ribuan rumah warga di empat perumahan dikawasan tersebut.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

KEempat perumahan dimaksud adalah, Perumahan Kampung Bulak, Perumahan Pondok Maharta, Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Jurang Mangu Permai. Sedangkan ketinggian ai8r mencapai hingga 150cm.(Fbi)

**Baca juga: Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih.




Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih

Waliktoa Tangsel, Airin Rachmi Diany.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan bakal cuci gudang terhadap sumber daya manusia pegawai honorer dilingkungannya.

Pasalnya, alokasi dana yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk belanja tidak langsung itu, terbilang besar.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyebutkan, kebijakan di atas akan berlaku mulai tahun anggaran 2017. Ia telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menginventarisir pegawai honorer dalam rangka efisiensi kerja serta anggaran.

“Saya mendapatkan informasi data itu kurang lebih ada 8 ribuan TKS dan cukup besar honorernya di struktur APBD kita, di atas Rp20 miliar per tahun,” kata Airin, Selasa (‎15/11/2016).

Airin bahkan telah menginstruksikan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) setempat, untuk melakukan tes terhadap setiap tenaga honorer di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dokumen tentang Surat Keputusan (SK) pengangkatan setiap tenaga honorer, terang Airin, pun akan diperiksa kembali. Bila ada pegawai yang tidak mengantongi dokumen tersebut, otomatis akan langsung dipecat.**Baca juga: Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah.

Airin menegaskan, APBD Kota Tangsel hanya dapat menanggung gaji pegawai honorer yang mengantongi SK resmi.**Baca juga: Buruh Tangerang Desak UMK 2017 Naik 16 Persen.KPU RI: Meski Jadi Tersangka, Ahok Masih Jadi Cagub.

“‎Nanti kita lihat mana yang sudah mendapatkan SK. Saya tidak mau lagi dengan anggaran begitu besar, tapi kerja honorer atau TKS tidak maksimal,” tegasnya.(yud)




Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) mengakibatkan tanah longsor di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Longsor terjadi pada tebing setinggi 20 meter tersebut, dan menimpa dua rumah warga dilokasi.

Yudi, warga sekitar mengatakan, sebelum longsor terjadi, dirinya sempat mendengar suara gemuruh pergerakan tanah di tebing tersebut.

“Untungnya, penghuni rumah di bawah tebing langsung dievakuasi sebelum longsor terjadi,” ungkap Yudi menjelaskan, Selasa (15/11/2016).**Baca juga: Tak Sesuai Standar, Pembangunan Tanggul Periuk Dihentikan.

Warga sekitar tebing mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi tebing tersebut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.  Pasalnya, sudah empat kali tebing tersebut longsor secara tiba-tiba.**Baca juga: Airin Dorong Percepatan Bangun JPO di Tol BSD.

“Kami warga di sini berharap Pemkot Tangsel sigap mengatasi masalah ini. Sampai saat ini belum ada orang dari Pemkot Tangsel datang ke sini,” tambahnya.(rani)




Airin Dorong Percepatan Bangun JPO di Tol BSD

JPO di Tol Bintaro roboh Mei lalu.(yud)

Kabar6-Masyarakat area Tol Bintaro, di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diimbau untuk tidak bertindak gegabah, dengan melakukan aksi blokir tol.

Rencana aksi blokir tol sebagai bentuk protes menyusul belum dibangunnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang roboh Mei lalu, dinilai hanya akan menimbulkan masalah baru yang berbuntut pada tindak pelanggaran hukum.

Demikian pesan yang disampaikan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany,  kepada warga di RT 01 RW 06, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.

Warga diminta untuk bersabar dan menyerahkan sepenuhnya persoalan rencana pembangunan JPO kepada otoritas pengelola Tol BSD.

“Jangan mudah tersulut emosi‎. Saya minta itu kepada warga saya,” pesannya, Senin (14/11/2016).

Airin bilang, warga di Kampung Sawah dan Kampung Poncoh harus bisa berfikir jernih, dengan menghindari tindakan di luar akal sehat, seperti berdemo atau memblokir akses jalan Tol BSD.

Menurutnya, tindakan memblokir jalan tidak akan memberikan solusi bagi semua pihak. Justru bakal menimbulkan dampak buruk secara luas.

“Sebetulnya itu kewenangan pihak tol, tapi kami tetap melakukan upaya mendorong mereka. Bukan berarti kami tidak berbuat apa-apa,” terang Airin.

Ia menambahkan, dalam membangun JPO juga membutuhkan anggaran. Apalagi nilainya tidak sedikit. Makanya, warga harus bersabar agar JPO sebagai akses jalan utama bagi warga sekitar, bisa segera dibangun kembali.**Baca juga: Proyek JPO Tol BSD Dijanjikan Akhir November.

“Mereka kan swasta harus menyipkan anggaran ya sama dengan kita pemkot untuk membangun sesuatu harus melalui tahapan-tahapan,” tambah Airin.**Baca juga: Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD.

Diketahui, pada 15 Mei 2016 silam, JPO sepanjang sekitar 70 meter di Rest Area KM 7+200 kurang lebih sepanjang 70 meter roboh akibat dihantam crane truk yang sedang melintas.(yud)




Tolak Relokasi, Pedagang Pasar Kaget di Pamulang‎ Trauma Bangkrut

Aktivitas jual beli di Pasar Kaget, Pamulang.(yud)

Kabar6-Puluhan pedagang Pasar Kaget di Pamulang Permai I, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya punya alasan tersendiri menolak direlokasi ke Pasar Kita.

Ya, salah satu alasan dimaksud karena pedagang khawatir bangkrut. Karena sebelumnya, mereka sempat berdagang di Pasar Kita yang hanya berjarak 300 meter dari Pasar Kaget, tapi sepi pembeli.

‎”Pak jaminannya apa kalau nanti bangkrut lagi?,” kata Anwar Dermawan, salah satu pedagang Pasar Kaget saat mediasi dengan aparatur Pemkot Tangsel dan perwakilan Pasar Kita, pada Senin (14/11/2016).**Baca juga: Rencana Relokasi Pasar Kaget di Pamulang Ricuh.

Sedianya, pertemuan pedagang dengan perwakilan pengelola Pasar Kita dan Pemkot Tangsel dilakukan sebagai upaya mediasi, terkait rencana relokasi pedagang dari Pasar Kaget ke Pasar Kita.**Baca juga: Pemkot Tangsel Keukeuh Relokasi Pasar Kaget di Pamulang.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, upaya itu tersebut masih belum menemukan titik terang.(yud)




Polsek Pondok Aren Ungkap Misteri Jempol Kaki Tercecer

Feri dirawat di RS Sari Asih Ciledug.(Cep)

Kabar6-Petugas Polsek Pondok Aren akhirnya mengungkap misteri dibalik temuan jempol kaki yang tercecer di Jalan Raya Ceger, Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sedianya, jempol kaki tersebut milik Feri Ferzah (23), warga Jalan Japos Raya, RT 07 Rw.13, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, yang pada Minggu (13/11/2016) mengalami kecelakaan dilokasi.

Demikian dikatakan Kasubag Humas Polres Tangsel, Kompol Mansuri saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (14/11/2016).

Menurutnya, saat kecelakaan, Feri bahkan tidak menyadari bila jempol kakinya putus. Kejadian itu juga tidak dilaporkan ke polisi. Polisi baru mengetahui kecelakaan itu, setelah ditemukannya jempol kaki korban yang tercecer disekitar lokasi kejadian.

“Awalnya ada bocah SD yang menemukan potongan jempol kaki manusia. Kemudian, temuan yang membuat heboh warga itu dilaporkan kepada petugas Binamas yang diteruskan ke Polsek Pondok Aren,” ujar Mansuri.

Petugas yang melakukan penelusuran akhirnya menemukan titik terang. Bahwa korban yang mengalami kecelakaan dilokasi sempat dibawa ke Klinik Dewi Mulya, kemudian dirujuk ke RS Premier Bintaro, sebelum kemudian dibawa lagi ke RS Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang.

Petugas pun mendatangi RS Sari Asih Ciledug dan berhasil bertemu dengan korban dan keluarganya. Dari keterangan pihak keluarga, terungkap bila saat kecelakaan terjadi Feri sedang berboncengan dengan adiknya, Fricilya (17).

“Feri dan adiknya berboncengan mengendarai motor Yamaha Vega R dari arah Pondok Jati menuju Gang Bambu, Kelurahan Pondok Karya. Saat di Jalan Raya Ceger, sepeda motor korban bertabrakan dengan motor Vario 125 yang dikendarai seorang pria. Kedua korban terjatuh dan terseret hingga tiga meter, sedangkan pengendara Vario belum diketahui keberadaannya,” ujar Mansuri.**Baca juga: Pemkot Tangsel Keukeuh Relokasi Pasar Kaget di Pamulang.

Dalam kecelakaan itu, Feri menderita luka patah pada tulang tangan kanan, siku kiri lecet, dada memar dan jempol kaki kanan putus. Namun, saat kejadian korban tidak menyadari bila kaki kanannya putus.**Baca juga: Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki.

Sedangkan adik korban menderita luka robek pada kaki kanan, wajah memar, gigi atas patah satu serta tangan kanan terkilir. Hingga kini, keduanya masih menjalani perawatan intensif di RS Sari Asih Ciledug.(cep)




Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki

Tanggul pembatas Anak Kali Angke yang jebol belum diperbaiki.(Fbi)

Kabar6-Hingga Senin (14/11/2016) sore, jebolnya tanggul pembatas antara anak Kali Angke dengan Perumahan Kampung Bulak di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih belum juga diperbaiki.

Sejumlah warga bahkan menuding, bila Pemkot Tangsel sudah tak peduli lagi dengan kondisi tanggul yang sering jebol, hingga membuat pemukiman warga terendam.

Wawan, warga sekitar mengaku sangat kesal dengan sikap cuek Pemkot Tangsel, yang seolah membiarkan tanggul yang jebol tersebut.

“Ini pejabat pada kemana yah mas, ada warga kesusahan kok enggak dibantu. Kita disini was-was, kalau nanti malam hujan deras lagi, maka bagaimana dengan nasib kita,” keluh Wawan.**Baca juga: Proyek JPO Tol BSD Dijanjikan Akhir November.

Sementara itu Datin, Ketua RT setempat mengatakan, bila pihaknya sudah berulangkali menyampaikan kondisi tanggul yang jebol tersebut. Namun, sampai  sekarang belum ada tindakan nyata.**Baca juga: Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat.

“Saya sudah koordinasi ke pejabat, tapi belum ada jawaban yang pasti kapan ini tanggul akan diperbaiki,” ujarnya.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Seperti diketahui bahwa akibat tanggul anak Kali Angke jebol, ribuan rumah warga di empat Perumahan yaitu di Perumahan Kampung Bulak, Perumahan Pondok Maharta, Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Jurang Mangu Permai, terendam banjir.(Fbi)




Pemkot Tangsel Keukeuh Relokasi Pasar Kaget di Pamulang

Insiden ricuh di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bakal merelokasi puluhan lapak pedagang pasar kaget yang ada di Ruko Pamulang Permai I, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang.

Sedianya, para pedagang itu akan direlokasi ke Pasar Kita di Jalan Raya Padjajaran, yang letaknya hanya sekitar 300 meter dari lokasi pasar kaget.

Camat Pamulang, Deden Juardi mengatakan, lokasi pasar kaget yang baru merupakan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum, yang telah diserahkan pengembang.

Bahkan, pihak Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kota Tangsel, kini telah menyediakan puluhan lapak untuk pedagang.

“Informasinya di sana (Pasar Kita) sudah disediakan 83 lapak,” katanya saat mediasi di sekitar lokasi pasar kaget, Senin (14/11/2016).

Deden menjamin akan mengawal rencana relokasi pedagang. Ia berjanji nantinya seluruh pedagang i pasar kaget akan mendapatkan lapak ‎di Pasar Kita.

“Nanti di sana siap menampung bapak dan ibu pedagang semua,” janjinya. Deden mengklaim coba meramu formulasi agar Pasar Kita kedepannya bisa ramai didatangi pembeli.

Seperti perbaikan akses jalan dari Pamulang Permai menuju ke Pasar Kita. “Biar orang mau belanja jadi lebih mudah,” tambah Deden.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Di lokasi sama, Kepala Seksi Pedagangan, Disperindag Kota Tangsel, Rohidin menambahkan, program relokasi bertujuan agar pembeli dan warga sekitar perumahan Pamulang Permai bisa lebih nyaman.**Baca juga: Rencana Relokasi Pasar Kaget di Pamulang Ricuh.

“Pemerintah coba menata dan membina pedagang biar nyaman,” tambahnya. Sedangkan lokasi pasar kaget yang kini ditempati lapak pedagang merupakan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum.(yud)