1

Jalan Banjir, UGD Puskesmas Rawa Buntu Terendam

Banjir di Puskesmas Rawa Buntu.(Fbi)

Kabar6-Tingginya intensitas curah hujan sepajang Rabu (22/2/2017) hari ini, mengakibatkan ruas Jalan Raya Rawa Buntu kembali tergenang air.

Ketinggian air banjir yang mencapai hingga 30 centimeter, disebabkan saluran air yang ada dikawasan tak berfungsi dengan baik.

“Kondisi saluran air yang terlalu kecil, membuat air tidak bisa mengalir secara normal, hingga akhirnya meluap di ruas jalan,” ungkap Ade Wahyudi,w arga sekitar.

Sementara, Budiman, salah seorang pengendara motor yang rutin melintas dilokasi mengatakan, bila kondisi itu menimbulkan dampak buruk bagi pengendara, khususnya pengendara motor.

“Kalau tiap hari lewat sini banjir, lama-lama kan motor jadi cepet rusak,” ujar Budiman.

Kemacetan disepanjang ruas Jalan Raya Rawa Buntu.(Fbi)

Pantauan kabar6.com, selain akses Jalan Rawa Buntu yang dilanda genangan air, genangan serupa juga terlihat di Puskesmas Rawa Buntu.**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Bahkan, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan kamar bayi ikut terendam air. Meski genangan air tidak parah, namun aktivitas pelayanan menjadi terganggu karena air yang meluap.**Baca juga: 2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker.

Selain itu, banjir tersebut tak urung memicu kemacetan panjang baik dari arah Serpong menuju Rawa Buntu maupun arah sebaliknya.(Fbi)

**Baca juga: KPU Akui Real Count Pilgub Banten Ada Kesalahan.




Warga Keluhkan Jalan Rusak di Graha Raya Bintaro

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tingginya intensitas curah hujan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya juga berimbas pada kerusakan infrastruktur jalan.

Ya, kini sejumlah ruas jalan di wilayah yang mengusung motto Cerdas, Modern dan Religius itu mulai mengalami kerusakan.

Seperti yang terjadi di Jalan Graha Raya Bintaro, Kecamatan Pondok Aren. Jalan penghubung Pondok Aren-Serpong ini tampak berlubang dengan kedalam hingga 10 sentimeter.

Fiah, salah seorang pengendara motor mengatakan, kondisi jalan berlubang ini menurutnya sangat rawan kecelakaan yang bisa membahayakan keselamatan jiwa pengendara.

“Sering sekali kecelakaan lalulintas di jalan ini. Karena kondisi jalannya yang rusak,” ungkap Fiah menjelaskan, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel.

Sementara, Adam, salah seorang pengedara motor lainnya mengatakan, rusaknya jalan di Graha Raya Bintaro, juga disebabkan banyaknya kendaraan bertonase berat yang melintas.**Baca juga: Warga Garut Ditemukan Tewas di Tangsel.

“Kami berharap secepatnya ada perbaikan. Agar tak menimbulkan kecelakaan lalulintas,” tambahnya.(rani)

**Baca juga: Banjir Makin Tinggi, Warga Ciledug Indah 1 Mengungsi.




Warga Garut Ditemukan Tewas di Tangsel

Jasad korban saat ditemukan tewas di kontrakan.(cep)

Kabar6-SS, warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, ditemukan tewas di kamar kontrakannya di RT04/09, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (22/02/2017).

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Eko Wati (32), yang merupakan warga sekitar.

“Saat itu Ekowati (32) hendak mengambil motor di dalam kontrakan korban,” ungkap Mansuri menjelaskan.

Lalu saksi mengetok pintu,  namun tidak ada jawaban. Lalu berusaha menghubungi telepon genggam korban. Aktif, namun tidak dijawab.

“Saksi kemudian meminta kunci kontrakan korban kepada Yuyu, pemilik kontrakan. Setelah pintu dibuka, ternyata korban ditemuakn sudah tewas dalam posisi terlentang di ruang tengah,” paparnya.**Baca juga: Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora.

Hasil pemeriksaan pihak kepolisian di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka di tubuh korban.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

“Diduga korban meninggal karena sakit. Selanjutnya untuk mengetahui sebab kematian korban, petugas Polsek Serpong membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang,” tambahnya.(yud/cep)




Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel

Titik banjir di Kayu Gede, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Sepanjang Selasa (21/7/2017), wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikepung banjir. Adapun titik banjir terbanyak berada di Kecamatan Pondok Aren, dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 centimeter hingga 1,5 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mencatat, sedikitnya ada sembilan titik banjir diwilayahnya.

Titik banjir di Kecamatan Pondok Aren, diantaranya terjadi di Kampung Bulak, Pondok Maharta, Perumahan Taman Mangu, ‎Perumahan Pondo Safari, dan Perumahan Pondok Kacang Prima.

Kemudian titik banjir di‎ Tol BSD KM 7+200 arah Serpong, Perumahan Cempaka Putih RW 05 Rempoa Ciputat Timur, Jalan Arya Putera Ciputat, Perumahan Kayu Gede Pakujaya Serpong Utara, dan Perumahan Pesona Serpong.

“Paling parah di Kampung Bulak,” kata staf pelaksana BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan.

Menurutnya, ada 65 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Bulak. Semua warga sudah diberi bantuan berupa mie instan, serta diterjukan tim medis dari Puskesmas Pondok Kacang Timur.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin menjelaskan, untuk Kampung Bulak ada 240 KK yang rumahnya terendam banjir.**Baca juga: Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet.

Ini dikarenakan posisi rumah berada rendah dibandingkan dengan aliran kali yang melintasi wilayah tersebut.**Baca juga: Banjir, Jalan KH. Hasyim Ashari Ciledug Macet Parah.

Aliran sungai ini juga merupakan aliran yang langsung ke kali Angke. Hilirnya berbatasan dengan Kota Tangerang panjangnya sekitar kurang lebih 200 meter.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Butuh penanganan yang terintergrasi antara Tangsel dan Tangerang,” ungkapnya.(yud)




Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet

Banjir yang menggenangi Tol BSD.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT BSD Tol dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), untuk menyodet aliran Sungai Cibenda.‎

Genangan banjir sempat membuat arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Serpong tersendat.

“Saya sudah pernah mengirimkan surat ke BBWS, tapi beberapa waktu yang lalu saya diminta untuk mengirimkan surat kembali, sehingga PT BSD tol memiliki izin untuk melakukan sodetan,” katanya, Selasa (21/2/2017).

Hal senada pun disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Retno Prawati. Menurutnya, luapan kali Cibenda membuat rest area di Tol BSD tergenang air setinggi 30-50 meter.

“Air Cibenda meluap, namun kita memiliki solusi yakni membuat sodetan dari Cibenda ke Kali Angke, dan ini sedang dalam proses ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BBWS,”singkatnya.**Baca juga: Jadi Kurir Sabu Jaringan Lapas Tangerang, Janda Muda Ditangkap.

Sementara itu, Wini, salah satu pengendara‎ yang bekerja di BSD berharap, kejadian banjir ini tidak terulang lagi. Harus ada antisipasi ketika mengetahui jika debit air dari kali yang berada disamping tol tersebut naik.**Baca juga: Pengelola Tol BSD Siagakan Tiga Pompa Penyedot.

“Seharusnya ada antisipasi dari pihak tol, sehingga genangan air ini bisa teratasi,” harapnya.(yud)




Pengelola Tol BSD Siagakan Tiga Pompa Penyedot

Banjir yang melanda Tol BSD.(yud)

Kabar6-‎Banjir yang menggenangi ruas jalan Tol BSD tepat di KM 7+200, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ditenggarai akibar meluapnya Sungai Cibenda.

Genangan banjir sempat membuat ruas jalan TOl BSD hanya bisa dilalui kendaraan satu lajur.

‎Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto mengaku, pengelola jalan tol sudah melakukan langkah antisipasi. Ini agar tidak lagi terjadi genangan setinggi 50 centimeter karena dapat menghambat arus lalu lintas kendaraan.

“Kami siagakan tiga pompa penyedot selama 24 jam,” katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (21/2/2017).

Ia mengaku, pertumbuhan hunian di sekitar jalan Tol BSD dalam‎ beberapa tahun belakangan ini meningkat pesat. Akibatnya lahan resapan air semakin menyusut.**Baca juga: Jadi Kurir Sabu Jaringan Lapas Tangerang, Janda Muda Ditangkap.

Purwoto sebutkan, telah terjadi penyempitan sendimentasi di Sungai Cibenda.‎ “Masih bisa dilintasi oleh kendaraan, karena kita membuka satu jalur,” jelasnya.**Baca juga: Banjir, Siswa Dua Sekolah di Cilegon Diliburkan.

Air setinggi 50 centimeter merendam sisi Jalan Tol Bintaro-Serpong. Alhasil, hanya satu lajur yang dapat digunakan pengguna jalan. Kondisi tersebut memicu kemacetan sepanjang 1 kilometer.‎(yud)




Waspada…! Longsor Timpa Saung di Komplek Vila Dago Tol

Saung yang terkena longsor di Villa Dago.(cep)

Kabar6-Sebuah turap setinggi sekitar 10 meter, longsor dan menimpa saung di Komplek Vila Dago Tol, Blok C 26-27, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (21/02/2017).

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Bambang, menyebutkan bila longsor yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban.

“Saung itu biasa digunakan warga untuk ngumpul sambil bersantai. Tidak ada korban. Saat kejadian sedang hujan dan tidak ada orang di lokasi,” ujarnya saat dikonfirmasi.**Baca juga: Banjir, Siswa Dua Sekolah di Cilegon Diliburkan.

Namun, mengingat masih tingginya intensitas curah hujan, khususnya pada malam hari, Bambang mengimbau warga disekitar lokasi untuk lebih waspada.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Karena dapat berpotensi longsor susulan. Jadi pada warga di pemukiman rawan longsor diharap lebih waspada dan mengantisipasi longsor dan banjir,” ujarnya.(cep)




Pria Warga Ciputat Gandir di Pohon Belimbing

Pohon belimbing tempat korban gandir.(cep)

Kabar6-Kasus warga tewas gantung diri (gandir) kembali terjadi di Tangerang Raya. Setelah kasus serupa terjadi di Kabupaten dan Kota Tangerang pada Senin (20/2/2017) kemarin, hari ini, Selasa (21/2/2017), kasus serupa juga terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, pria yang ditemukan gandir diketahui bernama Muhamad Fajri (31). Jasad kakunya ditemukan tergantung di RT 4/ 4, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

Ya, saat ditemukan, jasad Fajri sudah dalam kondisi tergantung dengan leher terjerat tali pada batang pohon belimbing setinggi dua meter yang ada di belakang rumahnya.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Noin Djamid (60), orangtua korban yang kala itu hendak memberi makan ikan di empang dekat rumah.

Ketika berada di samping empang, Noin mendapati sosok korban sudah dalam keadaan tergantung. Di dekat pohon belimbing tempat korban mengakhiri hidup juga ditemukan kursi, yang diduga digunakan korban untuk menggapai tali.

“Orangtua korban kemudian meminta bantuan tetangganya, Nahrun (38), untuk menurunkan jasad tergantung putranya tersebut,” ujar Yurikho.**Baca juga: Hidup Sendiri, Bunanto Tewas Tergantung di Babakan.

Dari hasil pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas Polsek Ciputat tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun bekas luka di tubuh korban.**Baca juga: Pria Ini Tewas Gandir di Kamar Mandi.

Sementara, pihak keluarga korban yang menolak dilakukan otopsi, akhirnya membuat surat pernyataan disaksikan Ketua RT, RW, dan pihak keluarahan, untuk bisa langsung mengurus jenazah korban sebelum kemudian dimakamkan.(Cep)




Kampung Bulak Terendam Banjir, Satu Warga Luka

Petugas medis saat memberikan pertolongan ke warga.(Fbi)

Kabar6-Ratusan rumah di Perumahan Kampung Bulak, Perumahan Maharta dan Perumahan Jurang Mangu Permai, di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kembali terendam banjir hingga setinggi 70 sentimeter, Selasa (21/2/2017).

Akibat banjir, salah seorang warga bernama Usi (16), warga Kampung Bulak terpaksa harus dilarikan ke RS Pertamina, Jakarta karena terkena beling saat hendak beraktivitas di rumahnya.

Sementara Anis (40), warga Kampung Bulak lainnya, juga harus mendapatkan penanganan dari tim medis karena menderita penyakit diare.

Datin, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat mengatakan, luapan banjir mulai masuk ke rumah warga sejak pukul 06.00 wib.**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.

“Ini air dari Kali Angke meluap lagi dan masuk ke rumah warga,” ujar Datin.**Baca juga: Hati-hati, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Juga Terendam.

Pantauan kabar6 di lokasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel setempat juga terus berupaya mengevakuasi warga yang terjebak banjir.**Baca juga: Warga Kampung Bulak “Semprot” Pegawai DBMSDA Tangsel.

Petugas juga berkoordinasi untuk memberikan bantuan seperti obat-obatan dan makanan kepada warga yang terkena banjir.(Fbi/yud)

**Baca juga: Begini Penampakan “Banjir Jorok” di Jatiuwung.




Drainase Buruk, Tol Serpong-Jakarta Terendam Banjir

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ruas Jalan Tol Serpong-Jakarta terendam banjir. Genangan air tersebut mengakibatkan kemacetan panjang kendaraan.

Banjir tersebut merendam ruas jalan di Kilometer 7+400 arah Serpong. Akibatnya, kendaraan yang melintas harus menurunkan laju kendaraannya hingga lima kilometer per jam.

Kanit PJR Induk BSD, AKP FX Winarko mengatakan, luapan air tersebut berasal dari saluran air.**Baca juga: Begini Penampakan “Banjir Jorok” di Jatiuwung.

“Saluran air tertutup sampah dan mengalami pendangkalan,” ungkap Winarko menjelaskan, Selasa (21/2/2017).**Baca juga: Jalan Gatot Subroto di Jatiuwung Terendam Banjir 1,5 Meter .

Untuk mengurai kemacetan,  petugas pun turun ke jalan mengatur lalulintas. Sementara petugas lainnya memperbaiki saluran yang tersumbat.(rani)

**Baca juga: Hati-hati, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Juga Terendam.