1

Banjir, Pengusaha Bengkel di Tangsel Raup Untung

Salah satu bengkel di Tangsel banjir order.(Fbi)

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya tidak serta-merta menjadi bencana bagi warga.

karena, ada juga warga yang justru meraup rezeki sekaligus untung dari situasi alam yang sedang “murung” tersebut. 

Ya, mereka adalah para pengusaha bengkel kendaraan, yang kebanjiran dari order kendaraan yang mogok akibat terkena banjir saat melintasi genangan air.

Risky, salah seorang pemilik bengkel motor di Tangsel mengaku, jika sejak beberapa hari terakhir pelanggannya meningkat pesat. Bila biasanya Risky hanya melayani 10 motor, sekarang bisa mencapai 25 motor.

“Alhamdulillah, lumayan ramai sekarang. Banyak motor yang service,” ungkap Risky menjelaskan, Kamis (23/2/2017).

Bahkan, banyaknya pelanggan yang datang, memaksanya menambah jam operasional bengkelnya, dari biasa jam 19.00 WIB sudah tutup, sekarang bisa sampai jam 21.00 WIB.**Baca juga: Warga Keluhkan Banjir di Jalan Pondok Cabe Raya.

Hal senada pun diungkapkan Udin, seorang mekanik motor di Tangsel. Bila biasanya Udin hanya bisa mengantongi uang tip dari pelanggan Rp30 ribu perhari. Kini melonjak sampai Rp100 ribu perhari.**Baca juga: Longsor, Gedung MTs Nurul Kalam Cilegon Nyaris Ambruk.

“Kalau biasanya dapet tip dari pelanggan paling banyak Rp30 ribu per hari. Tapi sekarang bisa sampai Rp100 ribu lebih,” katanya.**Baca juga: Akses Putus, Warga di Tigaraksa Gunakan Rakit Bambu.

Udin menambahkan bila umumnya pelanggan selain melakukan service juga mengganti sparepart kendaraannya. Seperti ganti oli, ganti busi dan kampas rem.(Fbi)




Lagi Beraksi, Maling Motor Disergap Polsek Serpong

Pelaku curanmor diamankan Polsek Serpong.(cep)

Kabar6-Satu dari dua pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) tertangkap saat tengah beraksi di Kampung Ciater Maruga, RT 04/09, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Sub Bag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakan, pelaku yang diamankan berinisial EC (23). Saat disergap, pelaku tengah berupaya mengambil sepeda motor  Honda Vario B 4239 NBN milik Ahmad Zubair (47), warga setempat.

“Kejadiannya Rabu kemarin. Pelaku beraksi bersama satu temannya yang kini melarikan diri,” ungkap Mansuri menjelaskan, Kamis (23/2/2017).

Menurut Mansuri, penangkapan dilakukan Tim Opsnal Reskrim Polsek Serpong, yang saat kejadian sedang melakukan observasi wilayah.**Baca juga: WH-Andika Keok, Ini Hasil Resmi Pilgub di Tangsel.

“Saat beraksi pelaku menggunakan Honda Beat putih B 6289 NDL. Saat keduanya mendekati sepeda motor Honda Vario  hitam  B 4239 NBN, petugas langsung menyergap. Satu tertangkap, sedangkan satu lainnya berhasil kabur,” paparnya.**Baca juga: Bocah Tangerang Korban Kriminal “Wanita Bermotor” Trauma

Selain mengamankan EC, dari lokasi petugas juga mengamankan barang bukti berupa kunci letter T, dan dua sepeda motor, milik pelaku dan korban, guna pemeriksaan lebih lanjut.(cep/yud)




Warga Keluhkan Banjir di Jalan Pondok Cabe Raya

Ruas Jalan Pondok Cabe Raya terendam banjir.(cep)

Kabar6-Sejumlah warga mengeluhkan banjir yang menggenangi ruas Jalan Pondok Cabe Raya, di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sedianya, tingginya intensitas curah hujan, mengakibatkan air meluap dan merendam ruas jalan itu sejak Rabu (22/2/2017).

Dari pantauan di lokasi pada Rabu malam, ketinggian air banjir yang merendam Jalan Pondok Cabe Raya bahkan mencapai 70 sentimeter.

Banjir yang menggenangi jalan mengakibatkan arus lalu lintas dari Pamulang menuju Lebak Bulus dan sebaliknya, mengalami kemacetan hingga sepanjang dua kilometer.

Kemacetan tak terhindarkan, akibat mayoritas pengendara yang melintas memilih memutar balik. Lantaran khawatir mesin motornya mati terendam air.**Baca juga: Puluhan Imigran Timur Tengah Ngungsi ke Tangsel.

“Tadi malam airnya memang tinggi banget, jadi takutnya melintas, khawatir mesin motor mati,” jelas Hendra , salah seorang pengendara yang terjebak banjir di  lokasi, Kamis (23/2/2017).**Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak di Graha Raya Bintaro.

Sementara, Soleh, warga sekitar mengatakan bila banjir di ruas jalan tersebut kerap terjadi. Bahkan setiap hujan turun deras, maka jalan akan tergenang, karena drainase yang buruk.**Baca juga: Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel.

“Akibat drainase yang buruk sehingga air tidak lancar mengalir,” jelasnya.(cep)

**Baca juga: Massa Ancam Stop Paksa Rapat Pleno KPUD Kota Tangerang.




Puluhan Imigran Timur Tengah Ngungsi ke Tangsel

Seorang imigran ngontrak di Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Hunian jenis rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kini mulai ramai oleh warga imigran.

Ya, puluhan warga negara asing pendatang baru itu umumnya berasal dari Timur Tengah.

‎Demikian diungkapkan Ketua RW 17 Kelurahan Pisangan, Abdul Hayyi‎ kepada wartawan di kediamannya, Kamis (23/2/2017). “Ada sekitar 30 orang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, puluhan imigram Timur Tengah itu merupakan Warga Negara Irak, Iran, Somalia dan Yaman. Mereka menghuni rumah-rumah kontrakan di Gang Jambu RT 02, 03 dan 05 pada wilayah yang dipimpinnya.

Abdul mengakui, bila kaum imigran yang eksodus ke wilayahnya merupakan warga pengungsi. Mereka datang untuk mengungsi, karena negara-negara asalnya sedang dirundung konflik horizontal.

“Ada yang remaja, dan banyak juga yang sudah berkeluarga. Bawa anak dan istrinya ngontrak disini,” jelasnya.**Baca juga: Dream Sleeper, Bus Bak Pesawat Kelas Bisnis.

Abdul menambahkan, lima tahun lalu di wilayahnya terdapat bangunan penampungan yang dibuat secara khusus oleh‎ lembaga kemanusiaan dunia atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)‎.**Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak di Graha Raya Bintaro.

“Tapi jumlahnya enggak sebanyak sekarang. Dan, bangunan itu kini sudah digusur karena lahannya bermasalah,” tambah Abdul.(yud)

**Baca juga: Massa Ancam Stop Paksa Rapat Pleno KPUD Kota Tangerang.




KemenPAN RB: Plt SKPD di Tangsel Jangan Kelamaan

Plt SKPD di Tangsel teken pakta integritas.(yud)

Kabar6-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPan dan RB) mengingatkan, agar kekosongan kursi kepemimpinan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jangan terlalu lama. Sebab roda organisasi tidak akan berjalan efektif.

Ini merujuk masih banyaknya Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang hingga kini masih masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt).

“Harus dipahami, ada batasan tertentu bila pejabat hanya sebagai Plt. Beda kalau sudah definitif,” kata Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Publik KemenPAN dan RB, Herman Suryatman, Rabu (22/2/2017).

Ia tak menampik bila kewenangan sepenuhnya ada di pemerintah daerah setempat. Herman menyarankan sebaiknya bursa seleksi cepat digelar agar roda organisasi perangkat daerah dapat berjalan normal.

Tim panitia seleksi (Pansel) pun harus cepat dibentuk. Tim Pansel bertugas untuk menjaring peserta yang kredibel dan punya integritas di SKPD tersebut.

Herman menegaskan, dalam tahapan pembentukan Tim Pansel pun harus diwajibkan berkonsultasi terebih dahulu pada lembaga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

“Semua itu harus ada persetujuan KASN,” tegasnya.

Maka, lanjut Herman, setiap SKPD harus ada tiga calon terakhir. Ini dapat dilihat dalam Peraturan MenPAN dan RB Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah.

“Apabila ada delapan dinas yang saat ini kosong, maka setiap dinas harus ada tiga calon terakhir,” papar Herman.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, delapan kursi yang kosong. Ini sesuai dengan komposisi organisasi perangkat daerah terbaru yang mengalami peningkatan penggabungan, pemekaran dan peningkatan status.**Baca juga: Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel.

Antara lain, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga.**Baca juga: Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet.

Kemudian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup serta‎ Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu‎, Dinas Perindustrian dan Perdagangan.(yud)




Jalan Banjir, UGD Puskesmas Rawa Buntu Terendam

Banjir di Puskesmas Rawa Buntu.(Fbi)

Kabar6-Tingginya intensitas curah hujan sepajang Rabu (22/2/2017) hari ini, mengakibatkan ruas Jalan Raya Rawa Buntu kembali tergenang air.

Ketinggian air banjir yang mencapai hingga 30 centimeter, disebabkan saluran air yang ada dikawasan tak berfungsi dengan baik.

“Kondisi saluran air yang terlalu kecil, membuat air tidak bisa mengalir secara normal, hingga akhirnya meluap di ruas jalan,” ungkap Ade Wahyudi,w arga sekitar.

Sementara, Budiman, salah seorang pengendara motor yang rutin melintas dilokasi mengatakan, bila kondisi itu menimbulkan dampak buruk bagi pengendara, khususnya pengendara motor.

“Kalau tiap hari lewat sini banjir, lama-lama kan motor jadi cepet rusak,” ujar Budiman.

Kemacetan disepanjang ruas Jalan Raya Rawa Buntu.(Fbi)

Pantauan kabar6.com, selain akses Jalan Rawa Buntu yang dilanda genangan air, genangan serupa juga terlihat di Puskesmas Rawa Buntu.**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Bahkan, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan kamar bayi ikut terendam air. Meski genangan air tidak parah, namun aktivitas pelayanan menjadi terganggu karena air yang meluap.**Baca juga: 2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker.

Selain itu, banjir tersebut tak urung memicu kemacetan panjang baik dari arah Serpong menuju Rawa Buntu maupun arah sebaliknya.(Fbi)

**Baca juga: KPU Akui Real Count Pilgub Banten Ada Kesalahan.




Warga Keluhkan Jalan Rusak di Graha Raya Bintaro

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tingginya intensitas curah hujan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya juga berimbas pada kerusakan infrastruktur jalan.

Ya, kini sejumlah ruas jalan di wilayah yang mengusung motto Cerdas, Modern dan Religius itu mulai mengalami kerusakan.

Seperti yang terjadi di Jalan Graha Raya Bintaro, Kecamatan Pondok Aren. Jalan penghubung Pondok Aren-Serpong ini tampak berlubang dengan kedalam hingga 10 sentimeter.

Fiah, salah seorang pengendara motor mengatakan, kondisi jalan berlubang ini menurutnya sangat rawan kecelakaan yang bisa membahayakan keselamatan jiwa pengendara.

“Sering sekali kecelakaan lalulintas di jalan ini. Karena kondisi jalannya yang rusak,” ungkap Fiah menjelaskan, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel.

Sementara, Adam, salah seorang pengedara motor lainnya mengatakan, rusaknya jalan di Graha Raya Bintaro, juga disebabkan banyaknya kendaraan bertonase berat yang melintas.**Baca juga: Warga Garut Ditemukan Tewas di Tangsel.

“Kami berharap secepatnya ada perbaikan. Agar tak menimbulkan kecelakaan lalulintas,” tambahnya.(rani)

**Baca juga: Banjir Makin Tinggi, Warga Ciledug Indah 1 Mengungsi.




Warga Garut Ditemukan Tewas di Tangsel

Jasad korban saat ditemukan tewas di kontrakan.(cep)

Kabar6-SS, warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, ditemukan tewas di kamar kontrakannya di RT04/09, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (22/02/2017).

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Eko Wati (32), yang merupakan warga sekitar.

“Saat itu Ekowati (32) hendak mengambil motor di dalam kontrakan korban,” ungkap Mansuri menjelaskan.

Lalu saksi mengetok pintu,  namun tidak ada jawaban. Lalu berusaha menghubungi telepon genggam korban. Aktif, namun tidak dijawab.

“Saksi kemudian meminta kunci kontrakan korban kepada Yuyu, pemilik kontrakan. Setelah pintu dibuka, ternyata korban ditemuakn sudah tewas dalam posisi terlentang di ruang tengah,” paparnya.**Baca juga: Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora.

Hasil pemeriksaan pihak kepolisian di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka di tubuh korban.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

“Diduga korban meninggal karena sakit. Selanjutnya untuk mengetahui sebab kematian korban, petugas Polsek Serpong membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang,” tambahnya.(yud/cep)




Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel

Titik banjir di Kayu Gede, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Sepanjang Selasa (21/7/2017), wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikepung banjir. Adapun titik banjir terbanyak berada di Kecamatan Pondok Aren, dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 centimeter hingga 1,5 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mencatat, sedikitnya ada sembilan titik banjir diwilayahnya.

Titik banjir di Kecamatan Pondok Aren, diantaranya terjadi di Kampung Bulak, Pondok Maharta, Perumahan Taman Mangu, ‎Perumahan Pondo Safari, dan Perumahan Pondok Kacang Prima.

Kemudian titik banjir di‎ Tol BSD KM 7+200 arah Serpong, Perumahan Cempaka Putih RW 05 Rempoa Ciputat Timur, Jalan Arya Putera Ciputat, Perumahan Kayu Gede Pakujaya Serpong Utara, dan Perumahan Pesona Serpong.

“Paling parah di Kampung Bulak,” kata staf pelaksana BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan.

Menurutnya, ada 65 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Bulak. Semua warga sudah diberi bantuan berupa mie instan, serta diterjukan tim medis dari Puskesmas Pondok Kacang Timur.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin menjelaskan, untuk Kampung Bulak ada 240 KK yang rumahnya terendam banjir.**Baca juga: Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet.

Ini dikarenakan posisi rumah berada rendah dibandingkan dengan aliran kali yang melintasi wilayah tersebut.**Baca juga: Banjir, Jalan KH. Hasyim Ashari Ciledug Macet Parah.

Aliran sungai ini juga merupakan aliran yang langsung ke kali Angke. Hilirnya berbatasan dengan Kota Tangerang panjangnya sekitar kurang lebih 200 meter.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Butuh penanganan yang terintergrasi antara Tangsel dan Tangerang,” ungkapnya.(yud)




Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet

Banjir yang menggenangi Tol BSD.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT BSD Tol dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), untuk menyodet aliran Sungai Cibenda.‎

Genangan banjir sempat membuat arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Serpong tersendat.

“Saya sudah pernah mengirimkan surat ke BBWS, tapi beberapa waktu yang lalu saya diminta untuk mengirimkan surat kembali, sehingga PT BSD tol memiliki izin untuk melakukan sodetan,” katanya, Selasa (21/2/2017).

Hal senada pun disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Retno Prawati. Menurutnya, luapan kali Cibenda membuat rest area di Tol BSD tergenang air setinggi 30-50 meter.

“Air Cibenda meluap, namun kita memiliki solusi yakni membuat sodetan dari Cibenda ke Kali Angke, dan ini sedang dalam proses ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BBWS,”singkatnya.**Baca juga: Jadi Kurir Sabu Jaringan Lapas Tangerang, Janda Muda Ditangkap.

Sementara itu, Wini, salah satu pengendara‎ yang bekerja di BSD berharap, kejadian banjir ini tidak terulang lagi. Harus ada antisipasi ketika mengetahui jika debit air dari kali yang berada disamping tol tersebut naik.**Baca juga: Pengelola Tol BSD Siagakan Tiga Pompa Penyedot.

“Seharusnya ada antisipasi dari pihak tol, sehingga genangan air ini bisa teratasi,” harapnya.(yud)