1

IPW Apresiasi Polri Rekrut Haikal

 Neta S Pane

Kabar6-Rencana Polri merekrut SH alias Haikal (19), peretas Tiket.com dan 4.600 situs online lainnya diapresiasi Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane.

Menurut Neta, jika  orang seperti Haikal dibina, akan dapat membantu kinerja Direktorat Cyber Crime Polri. Dan Indonesia saat ini sudah dihadapkan pada maraknya kejahatan siber.

Dalam menghadapi kejahatan siber, Polri tidak bisa bekerja sendiri, apalagi  melihat masih terbatasnya jumlah personil kepolisian. Bagaimanapun Polri perlu dukungan komunitas  siber yang piawai dan profesional di bidangnya. *** baca juga :Haikal Si Pembobol Tiket.com akan Direkrut Polri.

“Figur-figur seperti Haikal perlu dibina, direkrut dan diarahkan untuk membantu Polri dalam memerangi dan memberantas kejahatan siber,” ujarnya, Sabtu (8/4).

Neta melanjutkan, saat ini ” Selama ini pemerintah kesulitan memberantas pornografi dan “perang SARA” di dunia maya, dengan dilibatkannya orang seperti Haikal di Cyber Crime Polri, tentu akan bermanfaat.(z)

 




Lapak Pasar Begini Aja Ada Calonya

Penampungan pedagang Pasar Malabar.(foto:K6)

Kabar6-Meski para pedagang di Pasar Penampungan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Borobudur Raya, Kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang akan direlokasi, masih ditemui beberapa calo nakal yang justru memperjual belikan lapak di pasar tersebut.

Saat kabar6.com melakukan investigasi di lokasi, terdapat beberapa calo yang justru menjajakan lapak di pasar tersebut dengan harga relatif murah.

“Ada yang dijual dan ada juga yang disewakan. Satu lapaknya disewakan RP 500 ribu per bulan, kalau untuk listrik, air, dan keamanan RP 15 ribu per hari. Nanti bayarnya ke saya, saya yang bukain lapaknya. Disini aman kok, tinggal pilih saja mau yang mana,” ujar salah seorang penjaga parkir di Pasar Penampungan PKL berinisial A, Sabtu (8/4/2017).

Bahkan, A berani menjamin tidak akan ada lapak yang direlokasi dalam waktu dekat.

“Saya jamin, enggak ada gusur. Masih lama, sekitar abis Lebaran nanti. Bahkan, pedagang yang tadinya di Pasar Malabar dulu pindah kesini semua, enggak ada yang mau ke Pasar Bersih Malabar yang sudah jadi. Jadi, kalau mau jualan disini juga bebas enggak ada masalah,” tegasnya.

Menurutnya, para pedagang asli di Pasar Malabar enggan kembali ke Pasar Bersih Malabar lantaran harganya yang sangat mahal.

“Disana lapak sama kios harganya sampai RP 500 juta. Harus beli, enggak bisa sewa. Pedagang enggak ada yang sanggup bayar. Jadi, mendingan jualan di pasar ini (Pasar Penampungan PKL, red),” jelasnya. (tim k6)

Suasana dalam pasar penampungan.(foto:K6)




Haikal Si Pembobol Tiket.com akan Direkrut Polri

 Sultan Haikal

Kabar6- Kabar6- Sultan Haikal, (19)si pembobolan situs Tiket.com, warga Perumahan Pesona Gintung Residen, Tangerang Selatan yang berhasil meraup uang Rp.1 miliar dari total kerugian Tiket.com Rp.4,1 miliar akan direkrut Polri untuk dimanfaatkan. Perekrutan itu akan dilakukan setelah proses pidana yang menjerat Haikal selesai.

Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi saat dikonfirmasi mengakui, Polri berencana merekrut Haikal dan hacker-hacker lain untuk turut serta membantu sebagai tim siber dan partner Polri.

Selain Haikal, Polri juga akan mencari hacker remaja lainnya untuk direkrut menjadi mitra kepolisian urusan dunia siber.

Rencana perekrutan yang dilakukan Polri ini tak lain adalah guna mendidik agar remaja yang memiliki kemampuan seperti Haikal bisa berguna bagi bangsa Indonesia dan tidak salah arah dengan berbuat kriminal.

Niat baik usulan Polri tersebut disambut baik oleh pengacara Haikal. Sang pengacara Haikal mengakui, bahwa tak hanya Polri yang ingin merekrut Haikal. Negara lain dikabarkan turut mengincar Haikal untuk dijadikan partner keamanan negara.

Meskipun banyak tawaran dari negara luar, Ramdan Alamsyah selaku pengacara menilai Haikal lebih baik di Indonesia. Kehadiran Haikal dipercaya akan sangat membantu petugas kepolisian atau lembaga lainnya dalam bidang teknologi informasi.

Rencana tersebut hanya tinggal menunggu proses pidana yang menjerat Haikal selesai.(z)




Di Kantong Suwito Ditemukan Sabu

Kabar6-Anggota Resmob Polsek Curug berhasil menciduk seorang pria yang kedapatan memiliki sabu di Kampung Bitung, RT 03 RW 04, Kadujaya, Curug, Tangerang. Dari tangannya, petugas mengamankan satu paket sabu yang diduga akan digunakannya untuk transaksi.

Kejadian bermula saat polisi tengah melakukan observasi kewilayahan. Lalu, beberapa orang warga memberikan informasi, jika di sebuah lokasi Kampung Bitung, RT 03 RW 04, ada beberapa orang pria yang menjadikannya sebagai tempat transaksi narkoba.

“Setelah tim melakukan pemantauan, tiba-tiba ada seorang pria yang gelagatnya mencurigakan. Kemudian dihampiri dan diperiksa, ternyata petugas menemukan satu paket sabu yang dibawa  pria tersebut,” tutur AKP Mansuri, Wakapolsek Curug, Sabtu (8/4/2017).

Pelaku diketahui bernama Suwito (45), profesinya adalah karyawan swasta dan beralamat tinggal di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dia pun tak menyangkal perihal kepemilikan narkotika tersebut. Polisi lantas menggelandangnya ke Mapolsek Curug guna dimintai keterangan lebih lanjut. “Pelaku dan barang bukti sudah kita amankan, masih kita selidiki sumber pemasok barang tersebut,” imbuhnya.(r)




Warga Masih Pilih Pasar Tradisional Lebih Lengkap dan Murah

Salah satu minimarket di depan Pasar Ciputat.(foto:yud)

Kabar6-Berbelanja di pasar tradisional masih menjadi pilihan sebagian kalangan warga sebagai konsumen. Meski tak dapat dipungkiri pasar swalayan modern kian merangsek ke pinggiran kota, seperti yang terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).

Asep Nurdin, pengusaha warung makan di wilayah Muncul, Kecamatan Setu, mengungkapkan hal serupa, menurut dia, kebiasaan berbelanja di pasar tradisional dilakukan sejak dia membuka usaha warung makan Sunda. 

“Saya harus belanja pagi-pagi buat persiapan warung, super market juga belom dibuka kalau pagi,” ujarnya, Sabtu (8/4/2017)

Menurutnya, berbelanja bahan makanan untuk dijual di warung makannya masih lebih lengkap di pasar tradisional ketimbang di pasar ritel modern. 

Sebagai pelaku usaha, Asep, memiliki trik untuk mendapatkan harga terbaik untuk memenuhi kebutuhan warung makan yang dia geluti. 

“Kalau belanja minyak, gula memang mending di Indomaret, biasanya banyak promo, harganya juga jauh lebih murah,” kata dia.  

Untuk urusan kenyamanan, belanja di pasar tradisional, Asep mengaku tak pernah merasa terusik dengan kenyamanan di pasar tradisional. Asal saja terbebas dari tindak kriminal. 

“Memang jauh dibanding swalayan, AC, bersih pokoknya nyaman banget. Asal aman saja, belanja di pasar tradisional juga nyaman. Kalau dibanding pencurian motor justru banyak di Alfamart Indomaret, kalau dulu mungkin iya di pasar banyak copet,” tambahnya.(yud)




Pedagang Tradisional di Tangsel Digilas Toko Modern

Pasar Serpong tertib hanya sesaat.(foto:yud)

Kabar6-Para pedagang tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin menjerit meratapi nasibnya.‎ Mereka mengeluh karena semakin digilas oleh toko-toko modern yang berkembang pesat tak terkendali.

Zakir, pemilik kios sembako di pasar Serpong mengaku omsetnya menurun sejak awal tahun 2017. Dahulu dia terbilang pedagang sembako ke tiga terbesar di pasar itu, kini hanya bisa gigit jari. Sambil mengupas kulit kacang tanah, zakir hanya melarak-lirik pembeli yang melintas di depan kiosnya. 

“Susah sekarang dagang, kalah sama minimarket,” katanya, Sabtu (‎8/4/2017).

Di Pasar Serpong, Zakir yang sudah 20 tahun berjualan sembako memang menjual lebih mahal. Seperti gula pasir dibanderol Rp14 ribu per kilogram dan minyak curah Rp13 ribu per liternya. 

Sementara untuk Harga Eceran Tertinggi yang disepakati Kemendag dengan Asosiasi Ritel Modern komoditas gula diusulkan sebesar Rp12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp11.000 per liter, dan daging beku dengan harga maksimal Rp80.000 per kg.

“Kalau begitu sama dengan membunuh kami pelan-pelan, apalagi saya juga berhubungan dengan bank. Dulu bisa dibilang saya tiga besar di pasar Serpong, sekarang nol besar,” ungkapnya bernada kesal.‎

Sari (23), salah satu konsumen mengaku lebih memilih belanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional ketimbang pasar modern. Menurutnya harga seperti sayur, ikan, ayam di pasar tradisional masih lebih murah dibanding pasar modern. 

“Pertama karena dekat rumah, terus harga sayuran, ikan, bumbu-bumbu lebih murah,” ujarnya.(yud)




Jumat Malam Pelajar Tawuran Pakai Clurit

Kabar6- Entah dari mana datangnya, tiba puluhan pelajar tawuran di Jalan Aria Putra, Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (7/4/2017) malam.Ada yang menggunakan batu dan juga senjata tajam berupa clurit dan pedang.

Warga yang melihat kejadian itu dan dibantu seorang polisi yang kebetulan lewat berusaha melerai dan menangkap pelajar yang berkelahi.Tiga orang dari mereka tertangkap, dan selebihnya kabur.

Ketiga pelajar yang tertangkap warga itu adalah Dadi (16),Faturahman (16), dan Raihan (16) yang mengaku pelajar SMA 9. 

Mereka kemudian diserahkan ke Mapolsek Ciputat beserta barang bukti senjata tajam yang memang sudah mereka persiapkan sebelum tawuran.(z) 

 

 




Pengelolaan 9 Situ di Tangsel Belum Optimal

Tandon Ciater. (cep)

Kabar6-Sembilan Situ di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini baru berfungsi sebagai kantung penampung air. Padahal sejuta potensi bisa dimanfaatkan dari keberadaan situ-situ tersebut. 

Plt Kepala Dinas Pariwisata Tangsel, Chaerudin, mengatakan pihaknya akan segera memberdayakan sejumlah situ di Kota Tangsel. Saat ini, keberadaan situ di Kota Tangsel masih belum optimal dalam pengelolaannya.**Baca Juga: Ini 10 Pelamar Gugur di Lelang Jabatan Pemkot Tangsel

“Kita sudah koordinasi kepada pusat, untuk bisa mengelola atau memberdayakan situ yang ada di Tangsel,” ujar Chaerudin, Jumat (07/04/2017)

Chaerudin menyebutkan pemanfaatan sendiri, pihaknya sebagai fasilitator akan bekerjasama dengan swasta untuk menjadikan kawasan situ sebagai tempat wisata untuk masyarakat.**Baca Juga: BBWSCC Verifikasi Lahan Situ se-Tangerang Raya

“Seperti di Tandon Ciater nanti akan ditambahkan sarana olahraga dan pentas musik. Dan situ kita akan buat pemancingan ikan-ikan yang berukuran besar. Untuk menjadi daya tarik infrastruktur juga akan diperbaiki,” katanya.

Danau yang akan diberdayakan, antara lain Tandon Ciater, Situ Gintung, Situ Rompong, Situ Kayu Atap, Situ Bungur, Situ Legoso, Situ Parigi, Situ Ciledug, Situ Pamulang.

“Jika situ di Tangsel ini sudah memiliki daya tarik di nusantara hingga mancanegara, pergerakan ekonomi masyarakat pun akan tumbuh,” ucapnya.(cep)




Woi, Banyak Sampah Nih di Alun-alun Kecamatan Pamulang

Sampah di Alun-alun Kecamatan Pamulang. (cep)

Kabar6-Akibat ulah tidak disiplin warga, sampah menumpuk menjadi pemandangan umum warga Pamulang. Ironisnya, tumpukan sampah tersebut berada di area Taman Alun-alun Kecamatan Pamulang yang juga dekat dengan Puskesmas Pamulang. 

Meski nampak jelas terpasang papan larangan pembuang sampah di lokasi itu, kenyataanya sampah menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap di lokasi.**Baca Juga: Wow, Sampah di Pantai Mabak Capai 5 Ton

Udin, warga Pamulang yang ditemui Jumat (7/4/2017)  di sekitar lokasi menyebutkan, sampah yang menumpuk tersebut akibat tidak disiplin warga dan pedagang yang kerap mangkal di tempat itu.

“Pemandangan begini sih setiap hari. Senin sampai Jumat begini terus, padahal harusnya tempat ini bebas sampah. Sayang juga ada tamannya sejuk, biasa dipakai warga olahraga kalau pemandangan dan udaranya bau karena sampah,” cetus dia.**Baca Juga: 29 Peserta lelang Jabatan di Tangsel Ikut Tes Kesehatan

Dia menyebutkan, upaya dari petugas kebersihan setempat juga tak banyak dilakukan. 

“Pagi doang dibersihkan, di atas pukul 12.00 WIB juga menumpuk lagi,” kata dia.(cep)




47 Kilo ‘ Cimeng’ Ditangkap Polres Tangsel

Kabar6-Kepolisian Resor Tangerang Selatan menangkap tiga orang yang memiliki narkotika jenis sabu seberat 1,2 gram dan ganja kering seberat 47 kilogram. 

“Ini hasil pengembangan dari penangkapan salah satu tersangka insial A alias Bendol, pengedar sabu.Dari hasil pengembangan ini kami berhasil menangkap tiga pelaku lainnya,” kata Kapolres Tangsel Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan, Kamis(06/04/2017)

Ayi juga mengatakan, ketiga tersangka 47 kilogram ganja kering berinisial,AR, Boneng alias Bejos, sedangkan pemilik sabu inisial FS. Ke empat tersangka bekerja sebagai buruh harian lepas. 

“Dari tersangka A alias Bendol, kami mendapatkan informasi bahwa masih ada tiga orang temannya di rumah kontrakan di kampung Ciater Lengkong Karya Serpong Utara, lalu tim dari Unit Narkoba langsung mendatangi rumah kontrakan tersebut,” kata Ayi. 

Sementara Kepala Satuan Narkoba Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Agung Nugroho mengatakan, lewat pengembangan tersangka pertama didapati tiga tersangka dengan barang bukti 47 kilogram ganja. 

“Menurut pengakuan tersangka, ganja tersebut berasal dari Aceh ,tetapi ketiga tersangka ini mengambil barangnya di tengah jalan di daerah Cawang, Jakarta Timur,” katanya. 

Saat ini lanjut Agung, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut, guna mengungkap pemasok ganja kering yang rencananya akan diedarkan di wilayah Tangerang Raya oleh ketiga tersangka. 

“Ke empat tersangka dikenakan pasal 111 junto 112 junto 114 nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati. Sementara barang bukti ganja dan sabu, empat unit telepon selular dan satu buah timbangan kami amankan guna pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.(cep)