1

Bupati Zaki Imbau Warga Jaga Kedamaian Pilgub Banten

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat nyoblos di TPS 13.(shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mencoblos Pemilihan Gubeernur (Pilgub) Banten di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13, di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (15/2/2017).

“Tadi nyoblos bersama Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie di TPS 13. Saya berharap, siapa pun nanti yang menang, bisa menyerap dan mewujudkan aspirasi masyarakat Banten,” ungkap Bupati Zaki.**Baca juga: Nyoblos di TPS 7, Walikota Arief Berharap Pilgub Lancar.

Sebagai kepala daerah, Zaki turut menghimbau kepada seluruh warga di Kabupaten Tangerang, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, agar Pilgub Banten berjalan lancar, damai, aman dan tentram.**Baca juga: Airin Optimis Jagoannya Menang di Pilgub Banten.

“Saya harap dapat berjalan lancar, damai dan tentram Pilkada pada tahun ini, jadi kita bersama masyarakat dapat menciptakan Pilkada yang kondusif,” tutup Zaki.(shy)

**Baca juga: WH Imbau Pendukung Siap Terima Hasil Pilgub.




Airin Optimis Jagoannya Menang di Pilgub Banten

Airin saat nyoblos di TPS 20.(yud)

Kabar6-Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, nyoblos di‎ Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20.

Di ajang Pilkada 2017 serentak ini, ia menggunakan hak politiknya berbarengan dengan jutaan pemilih lainnya di seluruh Indonesia.

Airin datang mengenakan kemeja putih lengan panjang bercelana hitam. Ia tampak berpenampilan anggun dengan balutan kerudung warna hijau tosca.

Airin masuk ke bilik suara sekitar pukul 08.55 WIB, nyoblos bareng dengan anak sulungnya Tubagus Ghifari Al Chusaeri Wardana, dan adik kandungnya Aldrin Ramadian.

“Amanah partai sudah memilih dan mengusung,” katanya menjawab pertanyaan kabar6.com di Cluster Sutera Nerada Alam Sutera, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Rabu (16/2/2017).

Ditanya ihwal ekspetasi dirinya terhadap hasil perolehan suara yang bakal diraih duet jagoannya pasangan calon jagoannya, Airin mengaku optimis.

Ia berharap di pemilihan gubernur (Pilgub) Banten ini Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dapat memenuhi keinginan semua pengurus serta kader partai pengusung.

“Usaha sudah, tinggal berdoa,” terang Airin sambil tersenyum. Menurutnya, ajang pesta demokrasi lima tahunan ini digelar serentak pada 101 daerah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia‎.**Baca juga: Jangan Lakukan Ini Agar Ginjal Tetap Sehat.

Airin ‎mengakui banyak pihak sempat khawatir partisipasi pemilih rendah lantaran kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Namun, diharapkan hal tersebut tidak terjadi.**baca juga: Nyoblos Pilgub, Volume Jalan Raya Serpong Sepi.

Seluruh warga yang punya hak pilih didorong agar mau datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya. “Sehingga legitimasi dari proses pilkada ini jauh lebih baik lagi,” harapnya.(yud)




Nyoblos Pilgub, Volume Jalan Raya Serpong Sepi

Kondisi di Jalan Raya Serpong pas penyoblosan.(yud)

Kabar6-Pemandangan berbeda dari biasanya terlihat di sepanjang ruas jalan-jalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Volume arus lalu lintas di segala sudut jalan relatif sepi dari hiruk-pikuk deru suara knalpot serta klakson kendaraan bermotor.

Faktanya seperti yang terlihat di sepanjang ruas Jalan Raya Serpong berlainan arah. Kondisi lengangnya jalan terjadi bertepatan dengan hari penyoblosan di Pilkada 2017 serentak.

“Bener-bener sepi inimah jalan,” kata‎ Naman, warga Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, ditemui kabar6.com, Rabu (15/2/2017).

Menurut pria yang berprofesi sebagai pengojek motor konvensional itu kondisi jalan sangat kontras dari biasanya. Pada saat hari kerja khususnya jam-jam sibuk, volume arus lalu lintas dari arah Tangerang menuju kawasan BSD City dan sebaliknya padat merayap.

Pengendara motor Yamaha Vega bernopol‎ B 6304 NVM itu juga tak menampik soal alasan sepinya arus kendaraan bermotor yang melintas. Sebab bertepatan dengan penyoblosan Pilgub Banten yang telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

“Biasanya macet, sekarang bebas‎. Tuh saking sepinya abang aja bisa maen galasin di tengah jalanan,” kata Naman bernada canda sambil menunjuk ruas jalan.

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin menyatakan, biasanya volume kendaraan padat pada pagi hari. Mulai dari pukul 06.00 hingga 08.00 WIB setiap harinya.

“Untuk pagi ini volume kendaraan berkurang sekitar seperempat dari hari biasanya,” terang Hedwin. Menurutnya, diprediksi bila mulai siang menjelang sore akan ada peningkatan volume kendaraan.

Usai nyoblos warga keluar rumah berkendara untuk menikmati hari libur nasional. Meski begitu pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi adanya lonjakan volume kendaraan.**Baca juga:

‎”Kita siagakan tim urai lantas di titik-titik rawan kepadatan lalu lintas,” tambah hedwin.(yud)




Airin: Pemkot Tangsel Kebanjiran Kritik Lewat Medsos

Peluncuran layanan KTP Online‎ di Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangse) tak menampik, bila kini tengah kebanjiran kritik dari berbagai kalangan.

Fakta itu pun kini dijadikan pemicu untuk terus berupaya meningkatkan sistem pelayanan publik, dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat umum.

Demikian diungkapkan Walikota Airin Rachmi Diany di Balaikota Tangsel, Selasa (14/2/2017). “Terutama kritik yang disampaikan secara langsung kepada kami lewat sarana medsos (media sosial‎),” ungkapnya.

Ia tegaskan, ‎institusi yang dipimpinnya tidak alergi terhadap segala model kritik dan saran. Asalkan konstruktif dan disampaikan demi kepentingan umum.

Tetapi justru menjadi suatu motivasi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Tangsel untuk bisa melayani masyarakat lebih baik lagi. Khususnya program dan kegiatan yang berkaitan langsung dengan sistem pelayanan publik.

“Keberhasilan suatu daerah, pemerintahan itu tidak bergantung pada satu dinas. Tetapi harus adanya kesinambungan antara dinas satu dengan yang lain,” tegas Airin.

Sehingga sistem pelayanan publik untuk masyarakat dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, lanjut Airin, untuk mengatasi problematika terkait pengaduan masyarakat, Pemkot Tangsel kini sedang membuat sistem aplikasi pelaporan dan penugasan (Siaran Tangsel).

“Aplikasi ini dibuat dalam upaya meminimalisir pengaduan masyarakat yang masuk ke Ombudsman,” tambahnya.**Baca juga: 486 Napi Nyoblos di Tiga Lapas Tangerang.

Di lokasi yang sama, Ketua Ombudsman Perwakilan Banten, ‎Bambang Purwoto Sumo menjelaskan bahwa penilaian kerja ini dilihat dari beberapa aspek. Yakni, ketersediaan sarana pengukuran kepuasan pelanggan dan tingginya pengaduan yang masuk dari masyarakat.**Baca juga: Ditahan, Atut dan Wawan Terancam “Absen” Nyoblos.

“Diharapkan kedepannya standar pelayanan yang masih berada di bawah zona hijau dapat berubah sesuai dengan standar pelayanan,” pesannya.(yud)




Ombudsman: 2016 Kota Tangsel Masuk Zona Kuning

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sistem birokrasi pelayanan publik‎ di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan dari Ombudsman. Khususnya yang telah diterapkan pada ketiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah komando Walikota Airin Rachmi Diany.

Perhatian tersebut terungkap dari hasil lawatan pejabat Ombudsman Perwakilan Banten ke Balaikota Tangsel di Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat.‎ Lembaga resmi negara yang memonitor sistem pelayanan publik mengaku puas.

“Kota Tangerang Selatan mendapatkan predikat zona kuning pada tahun 2016,” kata Kepala Ombudsman Banten, Bambang Purwoto Sumo, Selasa (‎14/2/2017).

Ia secara resmi memberikan apresiasi kepada tiga SKPD di Kota Tangsel.‎ Ketiganya dinilai telah berhasil dalam melaksanakan sistem pelayanan publik karena dampaknya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Purwoto menyebutkan, ketiga SKPD yang dimaksud antara lain, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Badan Lingkung‎an Hidup Daerah, sebelum adanya perombakan organisasi perangkat daerah.

‎”Ada 39 produk pelayanan yang dinilai keterkaitan dengan perizinan dan rekomendasi,” sebutnya. Menurutnya, dari 39 produk hanya tujuh yang dinilai Ombudsman Banten cukup baik.

Ombudsman Banten kemudian mengerucutkan peniaian dari tujuh menjadi tiga produk.‎ Purwoto bilang, ada 3 yang sudah sangat baik masuk pada zona hijau.**Baca juga: Sensus PBB dan Pertanahan di Tangsel Sedot Rp4 Miliar.

“Disdukcapil sebagai zona hijau tertinggi. Kemudian juga BP2T, dan BLHD,” bilangnya. Ia berharap tahun mendatang ada peningkatan sistem pelayanan publik pada SKPD lainnya‎ di Kota Tangsel.**Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Bangun Tiga RSU Lagi, Ini Lokasinya.

Purwoto menambahkan, bahwa pelayanan publik yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.(yud)




Kadin Banten Didesak Bentuk Karteker Pengurus Tangsel

Silaturrahmi Dewan Pengurus Kadin di Serpong Utara.(az)

Kabar6-Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak Kadin Provinsi Banten, untuk menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Kadin Kota Tangsel sementara (Karteker).

Desakan ini muncul menyusul berakhirnya masa kepengurusan Kadin Kota Tangsel yang dipimpin oleh Kemal Pasha.

Wakil Ketua Kadin Kota Tangsel, Muhammad Fauzi Siregar mengatakan, Dewan Pengurus Kadin Kota Tangsel membuat surat penyataan sikap yang ditujukan untuk Kadin Provinsi Banten. Surat pernyataan sikap itu ditandatangani oleh mayoritas Dewan Pengurus Kadin Kota Tangsel.

“Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Kadin Kota Tangsel yang dipimpin Kemal Pasha sudah habis. Kami Dewan Pengurus Kadin meminta Kadin Banten untuk membentuk kepengurusan sementara,” ungkap Fauzi saat Silaturrahmi Dewan Pengurus Kadin di salahsatu rumah makan di Serpong Utara, Jumat (10/2/2017) kemarin.

Pengurus sementara dimaksud, menurut Fauzi harus segera dibentuk untuk melaksanakan Musyawarah Kota (Mukota) II Kadin Kota Tangsel. Tujuannya, melakukan pembenahan dalam tubuh Kadin Kota Tangsel yang sudah terbilang fakum dalam beberapa tahun terakhir.

“Dalam surat pernyataan, kami juga meminta kepada Kadin Banten untuk mencabut SK kepengurusan Kadin Kota Tangsel yang sudah habis,” paparnya.**Baca juga: Rumah di Kampung Bulak Kebanjiran Lagi.

Tak hanya itu, Dewan Pengurus Kadin Kota Tangsel juga mengeluarkan mosi tidak percaya kepada kepengurusan demisioner.**Baca juga: Waspada, “Predator Seksual” Incar Anak di Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, Kepengurusan demisioner ini membentuk secara sepihak kepanitiaan Mukota. Mirisnya, Panitia Mukota yang dibentuk Kemal Pasha tersebut berisi orang-orang yang bukan anggota Kadin Kota Tangsel.**Baca juga: 20 Gay di Kabupaten Tangerang Idap HIV/AIDS.

“Kami tidak percaya dengan kepanitiaan yang dibentuk demisioner. Kami menilai tak akan ada netralitas dalam kepanitian Mukota itu,” ujarnya.(az)




Rumah di Kampung Bulak Kebanjiran Lagi

Banjir yang merendam Kampung Bulak di Tangsel.(fbi)

Kabar6-Puluhan rumah di Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terendam banjir setinggi 30 sentimeter, Minggu (12/2/2017).

Nanang, salah seorang warga mengatakan, intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air Kali Angke yang meluap mulai masuk ke pemukiman warga sejak pukul 02.32 WIB dini hari.

“Saat air masuk, saya bersama warga lainnya langsung mengungsikan kendaraan ke tempat lebih tinggi,” ungkap Nanang.**Baca juga: Hujan Satu Jam, Kampung Bulak Kembali Banjir.

Menurutnya, selain menggenangi perumahan, air juga menggenangi akses jalan di depan perumahan atau tepatnya di Jalan Setia Budi. Akibatnya ,sejumlah kendaraan khususnya roda dua terpaksa berputar arah.**Baca juga: Ini Kerusakan Akibat Banjir dan Longsor di Lebak.

Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menyebutkan, banjir juga menggenangi perumahan yang ada di Rempoa Rt 06/012, Kecamatan Ciputat Timur hingga setinggi 30 sentimeter.(Fbi)




Pemkot Tangsel Bakal Bangun Tiga RSU Lagi, Ini Lokasinya

RSU Tangsel di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun ini kembali menambah sarana dan prasarana tiga gedung Rumah Sakit Umum (RSU) diwilayahnya.‎

Pasalnya, dua gedung yang terletak di Jalan Padjajaran, Kecamatan Pamulang, masih belum terjangkau oleh semua warga sekitar.

Walikota Airin Rachmi Diany mengatakan, diproyeksikan lelang proyek dapat segera digelar. Ketiga bangunan RSU terbaru letaknya di Pondok Betung dan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren. Juga ada di Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara (Serut).

“RSU di Pamulang sudah tidak bisa nampung. Karena terlalu banyak pasie‎n,” katanya, Sabtu (11/2/2017).

Airin menyebut, bila sedianya bukan hanya persoalan daya tampung saja yang kini dihadapi. Melainkan juga di RSU Pamulang banyak warga asal Depok, Kabupaten Bogor dan Jakarta Selatan datang untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dan murah.**Baca juga: 799 Personel Polres Tangsel Amankan Pilgub Banten.

Masalah jarak tempuh, terangnya, juga seringkali disampaikan oleh masyarakat kepadanya. Warga Serpong misalnya, merasa kesulitan‎ ketika harus berobat ke Pamulang.**Baca juga: Diskominfo Tangsel Kembangkan Sistem Aplikasi Online.

“Untuk mempermudahkan masyarakat yang berada di Serpong dan sekitarnya tidak merasa kesulitan berobat ke RSUD di Pamulang‎,” terang Airin.(yud)




Di Pasar Ciputat, Harga Cabai Rawit Rp160 Ribu

harga cabai rawit makin mahal.(yud)

Kabar6-Kalangan ibu-ibu rumah tangga dan pedagang nasi di Tangerang Selatan (Tangsel) makin dipusingkan dengan tingginya harga cabai rawit.

Tak tanggung-tanggung, harga cabai rawit kini tembus di angka Rp160 ribu per kilogram atau melebihi harga komoditas daging sapi yang hanya dibanderol sebesar Rp120 ribu per kilogram.

‎Wati (60), seorang pedagang cabai di Pasar Ciputat mengatakan, mahalnya harga cabai rawit membuat dagangannya sepi pembeli.

“Cabai rawit mahal banget. Pembeli jadi sepi. Sekarang paling cuma bisa jual dua kilogram per hari. Padahal, sebelum harga rawit selangit, saya bisa jual hingga lima belas kilogram per hari,” ujar wanita yang mengklaim sudah 10 tahun berjualan di Pasar Ciputat itu, Sabtu (11/2/2017).**Baca juga: Ini Hajat Umat Muslim di Kabupaten Tangerang Saat Istighosah.

Menurut Wati, dirinya tak berani menyetok cabai rawit dalam jumlah banyak, karena takut merugi. “Kalau gak habis, kita rugi. Karena cabai itu mudah busuk,” ujarnya.**Baca juga: Bupati Zaki Ajak Masyarakat Tanam Cabai di Rumah.

Keluhan senada juga dilontarkan Sumiyati (43), pemilik warung makan di dekat Balaikota Tangsel. “Sekarang harga cabai rawit sama dengan pedasnya,” ujar Wati berumpama.(yud)




Transaksi Ganja di SPBU Maruga, Tiga Pemuda Ditangkap

Tiga pengedar ganja yang ditangkap Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Tiga pengguna dan pengedar narkoba disergap polisi saat sedang melakukan transaksi di SPBU Maruga, Kelurahan Sarua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (10/2/2017).

Ketiga pelaku masing-masing berinisial MA (22) MHR (20) dan MH (19), yang belakangan diketahui sebagai warga Ciputat.

“Awalnya petugas curiga, saat mendapati dua pemuda bersepada motor masuk ke kawasan SPU dan berhenti di depan toilet sambil terus menggunakan telepon seluler. Saat digeledah, dari saku baju dua pelaku didapati satu paket dan dua linting ganja siap pakai,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri.**Baca juga: 799 Personel Polres Tangsel Amankan Pilgub Banten.

Sementara, saat dilakukan penggeledahan di rumah salah seorang pelaku, petugas kembali mendapati satu kantong plastik putih daun ganja yang disimpan dialas lemari pakaian.**Baca juga: Transaksi Ganja di SPBU Maruga, Tiga Pemuda Ditangkap.

“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, ketiga tersangka berikut barang bukti diamankan ke Mapolres Tangsel,” kata Mansuri kepada Kabar6.com, Jumat (10/2/2017).(yud/cep)