1

Musrenbang di Kecamatan Setu Tampung 120 Usulan

Walikota Airin dialog dengan warga Kecamatan Setu.(yud)
Walikota Airin dialog dengan warga Kecamatan Setu.(yud)
Walikota Airin dialog dengan warga Kecamatan Setu.(yud)

Kabar6-Ratusan orang kelompok masyarakat dan para pemangku kepentingan atau stakeholder di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) Tahun Anggaran 2018. Suasana dialog interaktif, dinamis dan konstruktif mewarnai selama berlangsungnya acara tersebut.

Walikota Airin Rachmi ‎Diany, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat sekitar yang mau berperan aktif terlibat dalam proses rencana pembangunan bagi wilayahnya. Pesannya, proses penyusunan bisa berjalan secara transparan sehingga masyarakat dapat terus mengawal setiap kegiatan yang telah diusulkan.

“Selamat bermusyarawah dalam merumuskan usulan warga,” ungkapnya di Aula Kantor Kecamatan Setu, Jalan Pahlawan Seribu, Kamis (9/3/2017).

Camat Setu, Wahyudi Leksono mengatakan, ‎ada beberapa tahapan Musrenbang yang telah dilaksanakan di wilayahnya. Seperti kegiatan Pra Musrenbang yang digelar pada Januari hingga Februari kemarin. Dilanjutkan dengan kegiatan Musrenbang tingkat kelurahan, hasil serapan aspirasi kegiatan dari rukun tetangga dan rukun warga wilayah masing-masing.

“‎Rata-rata ada sekitar 20 usulan dari setiap kelurahan. Dan di Kecamatan Setu terdapat 120 usulan yang sudah kita susun,” katanya. Menurut Wahyudi, dari ratusan kegiatan usulan prioritas tersebut merupakan arahan dan petunjuk dari tim di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel.

Musrenbang ini juga menjadi sarana untuk menyerap usulan untuk program dan kegiatan pembangunan di Kecamatan Setu yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 Kota Tangsel. Wahyudi memberikan apresiasi kepada seluruh aparatur dan perangkat ‎wilayah pada enam kelurahan yang telah berperan aktif dalam rencana program pembangunan di Kecamatan Setu.

Termasuk partisipasi dari kelompok pegiat anak yang begitu peduli terhadap tumbuh kembang peserta didik dari kalangan masyarakat sekitar.

“Semoga kedepannya sarana dan prasarana kantor pelayanan bisa lebih representatif lagi. Kegiatan ini bisa menjadi landasan yang bagus bagi pemerintah kota untuk merencanakan pembangunan berikutnya,” harap Wahyudi, seraya bersyukur kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

Di lokasi yang sama, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan, kegiatan Musrenbang merupakan langkah awal penyusunan program kerja pemerintah daerah. Tahapan dan mekanismenya telah diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

“Bahkan di Kota Tangerang Selatan sekarang sudah mulai memakai sistem teknologi informasi berbasis aplikasi untuk mencatat di Forum Musrenbang ini yang saling terintegrasi mulai dari tingkat kelurahan sampai kota,” jelasnya.

Benyamin sebutkan, dari kondisi geografis Kota Tangsel yang strategis karena berdekatan dengan ibukota tentunya tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Keunggulan ini harus dapat dimanfaat secara optimal, khususnya sektor peningkatan iklim investasi skala kecil dan menengah. Tumbuhnya iklim investasi dibarengi dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi.

Acara Musrenbang  di Kecamatan Setu.(yud)
Acara Musrenbang di Kecamatan Setu.(yud)

Setiap tahun laju pertumbuhan ekonomi di Kota Tangsel berada di level 7 persen, atau rata-rata di atas tingkat‎ nasional. Namun, kondisi itu berimbas semakin meningkatnya kebutuhan fasilitas pendidikan, kesehatan, kebersihan, transportasi dan akses pelayanan publik lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun kabar6.com, di Kelurahan Muncul terdapat 20 usulan kegiatan. Misalnya, berupa bantuan motor roda tiga untuk sampah, fasilitasi alat-alat sablon, gedung olahraga multifungsi lapangan bulutangkis, air bersih sumur satelite dan lain sebagainya. Total pagu anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp5.193.000.000.

Kelurahan Setu ada lima usulan diantaranya seperti peningkatan jalan, turap Sungai Jeletreng, dan bedah rumah tidak layak huni. Total pagu alokasi dana pembangunan ‎di wilayah tersebut mencapai Rp1.041.440.985.

Di Kelurahan Keranggan juga ada 20 usulan kegiatan yang disampaikan oleh masyarakat sekitar. Misalnya, pengadaan mesin pengemasan plastik, pengadaan tenda, pembangunan pemagaran makam, penerangan jalan umum dan lain-lain. Anggaran yang dibutuhkan nilainya sebanyak Rp4.732.354.905.

Kelurahan Kademangan ada 20 urusan kegiatan misalnya, rehabilitasi lima bangunan gedung posyandu, pembangunan dinding tandon, pemasangan lampu penerangan jalan umum, peningkatan jalan hotmix, pengaspalan jalan dan lain-lain. Nilai total pagu anggaran mencapai Rp6.350.854.406‎.

Terakhir, di Kelurahan Babakan ada 20 usulan kegiatan. Contohnya, pembuatan sumur resapan, pengadaan gerobak sampah, peningkatan jalan hotmix, pembangunan balai warga, pembangunan posyandu, pengadaan alat fogging, normalisasi Kali Ampera-Poncol dan lain sebagainya. Total anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp1.345.281.015.

Acara Musrenbang ini dipandu oleh moderator Sekretaris Bappeda Kota Tangsel, Judianto. Pada kesempatan itu turut hadir pula sejumlah legislator di Parlemen Kota Tangsel yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Setu. Wakil Rakyat yang hadir diantaranya, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Saleh Asnawi, Sekretaris Komisi I Bidang Pemerintahan Abdul Rosyid, dan anggota Komisi‎ IV Bidang Pembangunan, Serin.(adv)




Konser 1000 Musisi

Pengurus DPC PAPPRI ( foto:dok)

Kabar6- Dewan Pengurus Cabang Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (DPC PAPPRI) Kota Tangerang Selatan, akan menggelar Konser 1000 Musisi, dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 9 Maret.

Namun konser ini, kata Ketua DPC PAPPRI Tangsel, Nita Siregar, akan digelar awal April, secara gratis untuk masyarakat dan akan dijadikan agenda tahunan Kota Tangsel untuk mendorong agar Kota Tangerang Selatan dapat menjadi Kota Musik Dunia.

Semua pihak yang terkait akan dilibatkan, seperti Pemkot, insan musik, sekolah musik dan umum, komunitas berbagai aliran musik, baik modern maupun tradisional.

” Diharapkan semuanya berjalan lancar.” harap Nita Siregar.(zoel)

 

 

 




Make Sabu, Aang dan Saefulloh Dibekuk Polisi

Aang Safrudin dan Saefulloh.(foto:cep)

Kabar6- Sat Narkoba Polres Tangsel mengamankan dua orang pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu.

Kasubag Polres Tangsel Kompol Mansuri mengatakan, pelaku bernama Aang Safrudin (23) dan Saefulloh (23).

“Keduanya diamankan di Gang Babakan, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel,” papar Mansuri, Rabu (8/3/2017).

Penangkapan pelaku merujuk dari informasi warga sekitar yang resah karena di wilayah ini sering dijadikan transaksi narkoba. 

barang bukti.(foto:cep)

Saat diperiksa, dari tangan kiri Aang Safrudin sedang memegang satu bungkus plastik bening yang diduga berisikan narkotika jenis sabu dengan berat brutto 0,62 gram. 

“Menurut pengakuan para pelaku, barang haram tersebut didapat dari Fatur yang sekarang masih buron,” katanya.

Kemudian petugas melakukan penyitaan dan pelaku dibawa ke Polres Tangsel guna pemeriksaan lebih lanjut.(ce




Dagang Sabu di Serpong, Diciduk Polisi

 M Nafis Bin Komat.(foto:cep)

Kabar6-Dalam kurun waktu dua hari, satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengamankan dua pelaku pengedar dan pengguna narkoba di dua tempat terpisah.

Kasubag Humas Polres Tangsel Kompol Mansuri mengatakan pelaku pertama yang diamankan M Nafis Bin Komat (32).

Sebelum diamankan, pelaku telah menjadi menjadi target pengintaian Tim Sat Narkoba Polres Tangsel yang mendapat informasi dari masyarakat, bahwa pelaku sering mengedarkan narkoba jenis sabu di wilayah Serpong.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan satu plastik bening tiga paket sabu dengan berat brutto 2,16 Gram yang disimpan di atas lemari bajunya.

“Pelaku mengatakan jika narkotika jenis Shabu tersebut diperoleh dari seorang bernama Digul yang sekarang DPO” jelas Mansuri, Rabu (08/03/2017)

Sabu dengan paket kecil.(foto:cep)

Sabu dibeli dengan harga Rp1 juta sebanyak dua gram, kemudian dikemas menjadi beberapa paket kecil untuk dijual.

“Keuntungan penjualan sabu dikomsumsi sendiri oleh pelaku,” paparnya.

Dihadapan petugas pelaku mengakui sudah satu setengah bulan berbisnis barang haram itu.(cep)




Aksi Ojek Kian Anarkis, Merangsek ke Tangsel

 

Angkot berikutnya yang jadi korban Ojek Online.( foto:shy/tia)

Kabar6-Aksi para pengendara ojek online kian anarkis. Ratusan para ojek online melakukan aksi sweeping yang berujung perusakan pada sarana transportasi Angkutan Kota (Angkot).

Pantauan kabar6.com, para ojek online nampak membawa batu berukuran besar serta, menggunakan helm untuk memecahkan kaca mobil angkutan tersebut.

Alhasil, para supir yang berada di dalam mobil segera berlarian meninggalkan kendaraannya untuk menyelamatkan diri. Warga yang berada di kawasan sekitar pun, nampak membantu sang supir untuk mengamankan kendaraan milik sang supir.

“Kasihan, kami bantu melerai dan mengamankan mobilnya di pinggir jalan, tadi kami juga sempat membubarkan tapi, malah kami yang dimarahin para ojek online,” ungkap Iqbal warga setempat, Rabu (8/3/2017).

Tak hanya itu, saat ini aksi para ojek online yang kian brutal pun sudah memasuki kawasan Tangerang Selatan (Tangsel).

Polisi berpakaian preman dan membawa senjata mencoba membubarkan massa ojek online.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, aksi tersebut diakibatkan, adanya aksi sweeping terlebih dahulu oleh para supir Angkot.

Ya, sebelumnya para supir angkot melakukan aksi pembakaran jaket milik pengemudi ojek online. Bahkan, memaksa penumpang ojek online untuk turun dan tidak menggunakan jasa ojek online. (tia/shy)

 




Produk UMKM di Tangsel Belum Punya Nilai Jual

Sri Setiawati, duduk paling kiri.(yud)

Kabar6-Kepala Pusat Penelitian ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Sri Setiawati,  menyambut baik kerjasama antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) dan Kota Daejeon, Korea Selatan. Keduanya sudah menjalin kerjasama terutama dalam pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM).

“Namun diakui di Tangsel pengembangannya masih dilakukan secara tradisional. Sehingga UKM di Tangsel masih belum dapat meningkatkan nilai jualnya,” katanya kepada wartawan di Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Selasa (7/3/2017).

Sri jelaskan, untuk itu dia menilai perlu dilakukan kerjasama antara Pemkot Tangsel dengan Pemkot Daejon dengan difasiliatasi oleh KOICA.

“Jika sudah dikelola dengan tekhnologi maka akan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak, untuk kita yang paling utama itu value aded,” jelasnya.

Puspiptek, menurut Sri siap memberikan pendampingan kepada Pemkot Tangsel, baik dari tenaga ahli maupun fasilitas tekhnologi yang sudah dimiliki Puspiptek.**Baca juga:Wow, Gedung Pusat Inovasi di Tangsel Sedot Rp100 Miliar.

“Jika UKM sudah memanfaatkan tekhnologi maka akan lebih efektif dan efesien kedepannya. Bisa juga misalnya dalam pengawetan makanan dan minuman dengan teknologi iradiasi Batan yang ada di Puspiptek. Sungguh ini akan memberikan keuntungan besar buat kita,” terang Sri.‎(yud)




Wow, Gedung Pusat Inovasi di Tangsel Sedot Rp100 Miliar

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama Koica ( Korea international Coorporation Agency) membangun innovation center atau pusat inovasi senilai Rp100 miliar. Gedung 10 lantai itu dibangun untuk meningkatkan daya saing pelaku Usaha Kecil dan Menengah.

Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengemukakan, kerjasama antara Kemenristekdikti dengan Korea international Coorporation Agency (KOICA), itu dalam bentuk bantuan management, peralatan, SDM dan pendampingan bisnis UMKM di Kota Tangsel.

“Kerjasamanya antara Kemenristekdikti dengan Koica, objek fokusnya untuk pembangunan Innovation center, lebih dari Smesco yang di Jakarta,” katanya di Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Selasa (7/3/2017).

Menurutnya, pembangunan gedung Innovation Center BSD di Cilenggang, Kecamatan Serpong, itu menghabiskan anggaran mencapai Rp100 miliar yang dibangun secara bertahap selama dua tahun.

“Tahun ini sudah proses tender dengan anggaran Rp 26 miliar, sisanya dilakukan ditahun 2018. Jadi bantuan Korea itu diluar pembangunan gedungnya,” terangnya.

Menurutnya kerjasama dengan KOICA lebih kepada transfer pengetahuan, pengalaman, management dan alih teknologi.**Baca juga: Ratusan Sopir Angkot Geruduk Kantor Walikota , Protes Taksi Online.

“Daejeon itu Kota Industri, pabrik Samsung ada disana sehingga dapat dijadikan acuan dalam membangun kualitas perekonomian di Tangsel kedepannya,” ujar Benyamin.‎(yud)




JPO Milik Bardie Ardvertising di Jalan Siliwangi Disegel

JPOyang disegel Satpol PP Tangsel.(bbs)

Kabar6-‎Proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Siliwangi, tepatnya depan Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dihentikan secara paksa. PPNS Satpol PP setempat pun langsung menyegel dan sejumlah pekerja membubarkan diri.

Diketahui, konstruksi bangunan untuk fasilitas publik tersebut milik PT Bardie Puri Tama, perusahaan advertising di kawasan Provinsi Banten.Pada bagian tengah rangka konstruksi terpasang papan pelanggaran Pasal 13 a Perda Nomor 6 Tahun 2013 atas perubahan Perda 5 tahun 2015 tentang Bangunan Gedung.

“JPO ini tidak punya dokumen IMB,” ‎ungkap Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangsel, Oki Rudianto di lokasi perkara, Selasa (7/3/2017).

Ia menduga, setelah JPO terbangun bakal terpasang reklame ukuran raksasa. Oki merasa tak yakin bila hanya diperuntukan bagi fasilitas umum karena vendor pemilik bangunan merupakan perusahaan advertising.

Sebelumnya konstruksi bangunan di lahan milik Provinsi Banten itu hanya terdapat dua tiang pancang. Kini pemiliknya membuat menjadi tiga tiang pancang. Satu tiang pancang lokasinya berada di lahan fasos fasum.

“Entah mereka sudah izin atau belum. Mereka harus izin ke Pemkot Tangsel jangan asal bangun sembarangan,” tegas Oki.**Baca juga; Jagoan Cibodas Malak, Omzetnya Rp.3 juta Sehari.

Satpol PP berharap pihak ketiga segera mengurus IMB agar dapat berjalan. Yang jadi persoalan mendirikan bangunan tanpa ada IMB itu salah. Inilah tugas Satpo PP dalam menegakan aturan yang ada di Kota Tangsel agar semua memahami kebijakan yang berlaku.**Baca juga;Rombongan Raja Salman di Tanjung Lesung

“Segera urus IMB nya agar bisa melanjutkan kembali. Sampai kapannya segel tidak ada batas waktu sampai mereka bisa menunjukan berkas-berkas izin resmi. Kondisi sudah berdiri saya perkirakan bangunan sudah lebih dari lima puluh persen. Ini belum terlambat upaya penyetopan sementara,” tuturnya‎.(yud)




Dituduh Berijazah Palsu, Taufik Bakal Lapor ke Polisi

Taufik Muhamad Amin.(yud)

Kabar6-‎Ketua Komisi I DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Taufik Muhamad Amin, diterpa isu mengantongi ijazah palsu.

Ia dikabarkan telah dilaporkan oleh salah satu lembaga swadaya masyarakat atas kepemilikan ijazah palsu.

“Ini isu lama. Dan kenapa kembali dihembuskan sekarang?,” katanya kepada wartawan ditemui usai rapat paripurna di Gedung IFA, Kecamatan Serpong, Senin (6/‎3/2017).

Ia jelaskan, atas tuduhan itu sedang menelusuri pihak yang menebar isu termasuk elite yang berada di balik lembaga swadaya masyarakat selaku pelpor.

Taufik bakal melaporkan balik ke Polda Metro Jaya. Sebab, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra telah melakukan verivikasi faktual terhadap setiap kepemilikan ijazah kadernya yang duduk di Parlemen.

“Saya rasa itu tuduhan yang tidak masuk akal. Tapi itu juga menjadi hak DPP untuk advokasi menyelesaikan masalah ini,” terang politikus asal Serpong itu.**Baca juga: Per Hari, Polrestro Tangerang Tegur 1.500 Pengendara.

Taufik memastikan, tudingan dirinya mengantongi ijazah palsu tidak benar dan tak mendasar. Apalagi pihak yang menebar isu pun tak mempunyai bukti konkret atas tudingannya.**Baca juga: Renovasi, Personel Polresta Tangerang Tempati Gedung KNPI.

“Karena secara kelembagaan juga tidak memberikan dokumentasi yang jelas. Ini hal yang wajar, ketika ini terjadi ranah politisnya begitu kental,” ujar Taufik.(yud)




Wooiii..Kok Masih Tetap Semrawut Gini Sih

Kabar6-Warga sekitar Pasar Serpong dan para pengguna Commuterline Stasiun Serpong mengeluhkan kesemrawutan lalulintas di kawasan tersebut yang telah berlangsung cukup lama.

Karena badan jalan yang cuma dua lajur untuk dua arah, digunakan untuk ngetem oleh puluhan angkota dari tiga trayek berbeda, tukang ojek dan dilengkapi dengan berjejalnya pedagang kakilima memenuhi trotoar hingga badan jalan.

”Ini juga punya andil kesemrawutan.” kata Anwar, pengguna Commuterline Stasiun Serpong sembari menunjuk aspal jalan di lintasan rel kereta api yang hancur lebur, berlobang-lobang.

Selain itu kesemrawutan masih ikut dimeriahkan oleh ‘preman seceng’ yang melayani kendaraan untuk putar arah atau melawan arah, demi uang seribu perak.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

Pemandangan seperti ini, menurutnya terjadi sepanjang waktu, dari pagi hingga malam dan dari malam sampai pagi lagi, dan sudah lama sekali, seperti layaknya daerah koboi tak punya Sherif.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Ketika Kabar6 menyambangi kawasan itu, diperoleh informasi, bahwa angkot bisa ngetem ada yang ‘atur’, begitu juga dengan pedagang kakilima juga ada yang ‘atur’, karena memang semua bisa diatur kata salah seorang pedagang disitu.(zoel)