Busyeett. Dah, Rumah Bambu Begini di GB Tangsel Sedot Rp7,18 M

Begini rumah bambu di GB Tangsel.(foto:yud)

Kabar6-‎Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim proyek pembangunan Gelanggang Budaya sudah sesuai target. Kini sarana dan prasarana yang tersedia kondisinya memprihatinkan dan justru dijadikan oleh kalangan pelajar untuk sarana berbuat mesum.

“Ya memang sudah sesuai kontrak dengan pihak ketiga‎ seratus persen seperti itu,” kata Kepala Bidang Bangunan Perkantoran, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel, Dedeng Apriyanto Dasa di Balaikota, Senin (17/4/2017).

Infrastruktur yang dibiayai dari APBD 2015 itu, terangnya, telah menyedot kas daerah sebanyak Rp7,18 milliar. Konstruksi yang telah dibangun berupa rumah panggung yang terbuat dari bambu berdesain blandongan, musholla dan sarana perpustakaan.

Dedeng mengakui bila tahun ini proyek pembangunan Gelanggang Budaya yang terletak di Taman Kota 2, Kecamatan Serpong, itu kembali dilanjutkan. Alokasi dana segar yang dibutuhkan mencapai‎ sekitar Rp7 milliar.

“Nanti akan dibangun‎ amphiteater‎ dan jalanan yang tanah dirapikan,” terangnya.

Sebelumnya Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel (sebelum perubahan OPD-red) mengklaim, terus mengebut penyelesaian proyek pembangunan sarana gelanggang budaya.

Infrastruktur bangunan untuk para seniman dan khalayak umum yang terletak di Taman Kota 2 itu didesain model blandongan.

Kepala Bidang Bangunan, Dedeng Apriyanto Dasa, mengatakan pengerjaan konstruksi blandongan  menjadi tahap awal.

Sebab butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikannya. Tahap selanjutnya pembuatan sarana musholla dan gedung perpustakaan daerah.

“Progres pembangunannya saat ini sudah masuk 30 persen. Saya optimistis, pembangunan desain blandongan sebagai ikon Tangsel akan rampung Desember nanti,” klaimnya, Sabtu (10/10/2015) lalu. 

Dedeng jelaskan, proses lelang proyek senilai Rp7,18 miliar itu dimenangkan oleh PT Nabatindah Sejahtera. Kontraktor gedung gelanggang budaya Kota Tangsel itu mendapatkan tugas menyelesaikan proses pembangunan tahap pertama.

“Tahap awal ini meliputi pembangunan amphiteater terbuka, mushala, perpustakaan serta blandongan,” jelasnya.(yud)




Walahh..Macet di Rawa Buntu Parah Bingit

Begini kemacetan di Rawa Buntu.(foto: kiriman pembaca)

Kabar6- Sudah berulang-ulang warga melaporkan, bahwa setiap pagi dan sore hingga selepas magrib, kondisi di sekitar stasiun kereta api Rawa Buntu selalu macet, namun tak ada penyelesaian dari pihak terkait.

Kemacetan ini disebabkan banyaknya kendaraan yang parkir tidak beraturan di Jalan Raya Rawa Buntu, baik itu mobil pribadi, taksi konvensional, taksi online, ojek online dan ojek konvensional ditambah lagi angkot.

Pada sore hari umumnya mereka parkir berlapis tiga, sehingga menutup dua pertiga badan jalan raya, sementara yang bisa dilalui hanya tinggal satu lajur.(z) 

 




SMKN 2 Tangsel Akan Gelar Job Matching Fair

SMK Negeri 2 Tangsel. (cep)

Kabar6-Setelah lepas dari kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akhir pekan lalu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Tangerang Selatan (Tangsel) tengah mempersiapkan Job Matching Fair 2017.

Job Matching Fair yang dibarengi dengan pentas seni itu akan digelar pada 21-22 April mendatang di lapangan SMK Negeri 2 Tangsel, Jalan Pondok Aren Raya.**Baca Juga: Lagi, Dugaan Ijazah Bodong di Tangsel Dilaporkan ke KASN

Kepala SMK Negeri 2 Tangsel, Ambiar menyebutkan event tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Untuk tahun ini lebih dari 20 perusahan dari berbagai sektor.

“Mulai dari perusahaam ritel, farmasi, keperawatan dan perusahaan lainnya se-Jabotabek yang siap merekrut tenaga kerja dari lulusan SMK di Tangsel ini,” ujarnya, Senin (17/04/2017).**Baca Juga: ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong

Kegiatan yang rencananya akan dibuka mulai pagi hari hingga pukul 15.00 WIB itu, kata Ambiar, selain dapat mengasah kreatifitas dalam pentas seni, juga memudahkan para siswa mencari pekerjaan.

“Jadi siapkan lamarannya untuk melamar pekerjaan yang diminati,” imbuhnya.(cep)

 




SMS Gateaway RSU Kota Tangsel Sering Dikeluhkan Pasien

Mesin antrean RSU Kota Tangsel. (cep)

Kabar6-Cara pemesanan tiket antrean dengan menggunakan cara via Short Message Service (SMS) Gateaway di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diakui belum efektif dalam melayani masyarakat. 

Hal tersebut diakui Direktur RSU Tangsel, Suhara Manullang. Sistem tersebut kerap mendapat komplain dari calon pasien, yang membutuhkan pelayanan medis.**Baca Juga: BKPP : Saya akan Cek Ijazah Bodong ASN di Tangsel

“SMS gateaway ini dibatasi 20 saja. Jadi sering yang marah-marah saat calon pasian ditolak, karena keterbatasan pemesanan via SMS,” ujarnya, Senin (17/04/2017).

Selain itu, kata Suhara, adapun kelamahan SMS Gateaway. Para calon pasien tidak dapat memilih dokter yang akan menanganinya.**Baca Juga: ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong

“Kelemahannya lagi, tidak bisa milih dokter. Karena dokter menurut pasien juga cocok-cocokan. Keluhannya seperti itu,” ungkapnya.

Sehingga selain akan mengevaluasi sistem kerja SMS Gateaway, pihaknya pun telah berencana akan membuat mesin loket antrean tambahan.

“Penambahan dua atau tiga lagi mesin pengambilan nomor antrean yang bisa memilih dokter. Selain itu kita ingin memanusiawikan para pengentre. Seperti lansia dan ibu hamil. Seperti adanya kursi khusus dan pelayanam kursi roda,” paparnya.

Untuk mengantisipasi adanya calo nomor antrean oleh oknum RSU sendiri, pihaknya pun kerap turun ke bawah untuk langsung memantau dan mengecek.

“Kita selalu cek. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada aduan tentang calo itu,” katanya.(cep)




BKPP : Saya akan Cek Ijazah Bodong ASN di Tangsel

Kepala BKPP Kota Tangsel Apendi. (tim K6)

Kabar6-Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal melakukan pengecekan terhadap dokumen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangsel. Hal ini menyusul dugaan masih adanya ASN di Kota Tangsel yang menggunakan ijazah bodong.

Kepala BKPP Kota Tangsel Apendi mengatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan dokumen ASN di Kota Tangsel.

“Saya akan cek kembali mengenai hal tersebut,” ungkap Apendi menjelaskan kepada Kabar6.com melalui pesan singkatnya, Senin (17/4/2017).**Baca Juga: ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong

Terkait soal sanksi yang bakal diberikan jika BKPP menemukan bukti dokumen terkait ijazah bodong tersebut, Apendi hanya menjawab singkat.

“Ya, nanti kita cek dulu pak datanya,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel didesak untuk memeriksa kembali dokumen ASN di lingkup Pemkot Tangsel. Pasalnya, diduga banyak ASN yang masih menggunakan ijazah bodong untuk memperoleh promosi jabatan.**Baca Juga: Lagi, Dugaan Ijazah Bodong di Tangsel Dilaporkan ke KASN

Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan pihaknya mendesak Inspektorat Kota Tangsel, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel untuk kembali memeriksa ijazah ASN Kota Tangsel.

“Ada indikasi penyalahgunaan wewenang. Masih ada ASN di tangsel yang menggunakan ijazah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yayasan Pembina Penyelenggara Adminstrasi Niaga/Negara (YAPPANN),” ungkap Romli menjelaskian kepada Kabar6.com, Senin (17/4/2017).(az)

 




Lagi, Dugaan Ijazah Bodong di Tangsel Dilaporkan ke KASN

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang bakal terus menyikapi dugaan penyalahgunaan wewenang dengan menggunakan ijazah bodong yang dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk menyikap penyalahgunaan wewenang tersebut.**Baca Juga: Soal Ijazah Palsu, Begini Kata PNS Lulusan STIA YAPPANN

“Kami sudah mengirimkan surat ke KASN. Jika tidak disikapi oleh Pemkot Tangsel, kami juga akan melaporkan ke Kejaksaan,” ungkap Romli menjelaskian kepada Kabar6.com, Senin (17/4/2017).**Baca Juga: Inspektorat Tangsel Panggil PNS Berijazah STIA YAPPANN

Dari data yang diperoleh, lanjut Romli, pihaknya menemukan sejumlah ASN yang diduga menggunakan ijazah bodong. yakdi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMBTSP) Kota Tangsel dan Unit Layanan Pengadaan (ULP).

“Di Dinkes inisialnya D dan M. di DPMPTSP inisialnya T dan di ULP inisialnya I,” ujarnya.(az)




ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) didesak untuk memeriksa kembali dokumen ijazah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Tangsel. Pasalnya, diduga banyak ASN yang masih menggunakan ijazah bodong untuk memperoleh promosi jabatan.

Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan pihaknya mendesak Inspektorat Kota Tangsel, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel untuk kembali memeriksa ijazah ASN Kota Tangsel.**Baca Juga: Soal Ijazah Palsu, Begini Kata PNS Lulusan STIA YAPPANN

“Ada indikasi penyalahgunaan wewenang. Masih ada oknum ASN di Tangsel yang menggunakan ijazah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yayasan Pembina Penyelenggara Adminstrasi Niaga/Negara (YAPPANN),” ungkap Romli menjelaskan kepada Kabar6.com, Senin (17/4/2017).**Baca Juga: Inspektorat Tangsel Panggil PNS Berijazah STIA YAPPANN

Penyalahgunaan wewenang tersebut, lanjut Romli digunakan oknum ASN untuk memperoleh promosi jabatan pada rotasi pejabat Februari 2017 lalu. Diduga, ada ratusan ASN yang menggunakan ijazah STIA YAPPANN dari 2009 hingga 2014.**Baca Juga: Polsek Serpong: PNS Berijazah Abal-abal Terancam Pidana

“Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) sudah membekukan izin dari STIE YAPPANN. Tapi masih menerbitkan ijazah dari 2009 hingga 2014,” paparnya.(az)




KASN: Konflik Kepentingan dalam Lelang Jabatan

Kabar6-Proses lelang jabatan yang digelar di berbagai daerah, termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dianggap hanya seremonial. Sebab belum memenuhi substansi kebutuhan roda organisasi perangkat daerah di masing-masing kabupaten/kota dan provinsi.

Asisten Komisioner Aparatur Sipil Negara (KASN), Irwansyah, mengatakan banyak pemerintah daerah dalam prakteknya tidak melaksanakan sebagaimana mestinya di lelang jabatan. Alasannya, karena banyaknya konflik kepentingan atau conflict of interest.

”Karena ada conflict of interest dan faktor lainnya,” katanya saat dihubungi wartawan, Senin (17/4/2017).

Irwan menjelaskan, proses mutasi yang profesional dan sistematis belum dilaksanakan dengan konsisten. Masih banyak subyektivitas terjadi karena intervensi politik yang sangat kuat‎.

Menurutnya, bahwa proses seleksi jabatan Pamong Praja sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, terutama untuk jabatan eselon II atau pimpinan tinggi. Hal itu diatur dalam Pasal 116, 117, dan 118.

“Aturan tersebut juga diperkuat oleh Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2014,” katanya,

Adapun untuk jabatan eselon III dan IV, Irwansyah mengatakan, secara umum aturannya tercantum dalam Pasal 72 UU No 5/2014 meski belum ada peraturan menterinya.

Praktik jual-beli jabatan, diakui Irwan, misalnya masih banyak terjadi meski sulit dibuktikan. Salah satu indikasi praktik jual-beli jabatan. “Adalah mutasi besar-besaran yang dilakukan sebelum atau sesudah pilkada,” tambahnya.(yud)




Tonton Video PNS Selingkuh di Tangsel

Kabar6- Seperti sudah diberitakan kemarin, oknum Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai bidan di salah satu Puskesmas di Rangkasbitung berinisial KS, ditangkap suaminya ketika selingkuh di kamar hotel di daerah Serpong Tangerang Selatan dengan teman sekantornya RR, perawat di Puskesmas yang sama.
Selengkapnya berita kemarin begini :
Gara-gara sebuah video yang diunggah ke media sosial, kecurigaan suami, sebut saja namanya Asep, benar-benar terbukti bahwa isterinya berinisial KS memang sering selingkuh dengan teman sekantornya berinisial RR.
Si isteri, oknum pegawai negeri sipil yang bertugas sebagai bidan di salah satu Puskesmas di Rangkasbitung, memang sudah diindikasikan punya hubungan khusus dengan temannya RR sesama pegawai di tempat yang sama dan bertugas sebagai perawat.
Bahkan hubungan mereka sudah seperti suami isteri dan bahkan dikabarkan sering check-in di hotel.
Asep memang sudah mendeteksi itu semua, cuma belum punya bukti, sehingga dia mencari informasi kemana saja, sampai akhirnya menemukan rekaman video yang berasal dari cctv sebuah hotel di Serpong,Tangerang Selatan.
Rasa penasaran Asep terjawab, dan berdasarkan rekaman video yang berasal dari CCTV itu, jelas terbukti isterinya memang  selingkuh di Kamar 301 di Hotel kawasan Serpong, Tangerang Selatan, dan CCTV itu sendiri bertanggal 26 November 2016.
” Benar itu isteri saya, dan laki-lakinya juga saya tau, teman kerjanya” kata Asep.(z)




PNS Selingkuh di Hotel Tangsel Digrebek Suaminya

Kabar6- Gara-gara sebuah video yang diunggah ke media sosial, kecurigaan suami, sebut saja namanya Asep, benar-benar terbukti bahwa isterinya berinisial KS memang sering selingkuh dengan teman sekantornya berinisial RR.

Si isteri, oknum pegawai negeri sipil yang bertugas sebagai bidan di salah satu Puskesmas di Rangkasbitung, memang sudah diindikasikan punya hubungan khusus dengan temannya RR sesama pegawai di tempat yang sama dan bertugas sebagai perawat.

Bahkan hubungan mereka sudah seperti suami isteri dan bahkan dikabarkan sering check-in di hotel.

Asep memang sudah mendeteksi itu semua, cuma belum punya bukti, sehingga dia mencari informasi kemana saja, sampai akhirnya menemukan rekaman video yang berasal dari cctv sebuah hotel di Serpong,Tangerang Selatan.

Rasa penasaran Asep terjawab, dan berdasarkan rekaman video yang berasal dari CCTV itu, jelas terbukti isterinya memang  selingkuh di Kamar 301 di Hotel kawasan Serpong, Tangerang Selatan, dan CCTV itu sendiri bertanggal 26 November 2016.

” Benar itu isteri saya, dan laki-lakinya juga saya tau, teman kerjanya” kata Asep.(z)