1

Truk Bermuatan Batu Split Terguling di Jalan Raya Puspiptek

Truk yang terguling di Jalan Raya Puspiptek.(Fbi)

Kabar6-Sebuah truk bermuatan batu split terguling di ruas Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (31/1/2017).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tunggal tersebut, meski akibat truk bernopol B 9965 BYX dan muatannya yang berserakan membuat ruas jalan dari arah Bogor menuju Serpong mengalami kemacetan hingga dua kilo meter.

Ramdhoni, sopir yang mengemudikan truk mengaku, bila saat kejadian dirinya hendak mengantar pesanan batu split dari Bogor menuju Pulo Gadung.

Namun, saat melaju di Jalan Raya Puspitek, tiba-tiba truk yang dikemudikannya hilang kendali, hingga dia membanting stir ke kiri jalan dan ke luar lajur dan terguling.

Sementara, guna menghindari kemacetan arus lalu lintas yang semakin panjang, pihak Kepolisian Sektor Cisauk langsung mengevakuasi truk yang terguling.**Baca juga: Februari, Pemkab Tangerang Lelang Jabatan Kepala Dinas Arsip.

“Dugaan sementara, kecelakaan itu diakibatkan sopir mengantuk,” ujar petugas Lalu Lintas Polsek Cisauk, Aiptu Sarmani yang ditemui di lokasi.**Baca juga: Ada Granat Aktif di Ciledug, Polisi Tunggu Gegana.

Sementara, kasus kecelakaan tunggal itu masih dalam penanganan petugas Polsek Cisauk.(Fbi)




BPPT: Indonesia Kekurangan Produksi Garam Farmasi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Produksi garam farmasi yang diperuntukan bagi industri obat-obatan skala domestik masih minim. Per tahun, total jumlah produksi garam farmasi yang baru dihasilkan baru mencapai dua ribu ton saja.

Demikian diungkapkan‎ Direktur Farmasi dan Medika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Imam Paryanto di kawasan Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (30/1/2017).

“Padahal kebutuhan garam farmasi di Indonesia sebanyak enam ribu ton per tahunnya,” ungkapnya. Menurutnya, dua farmasi di Indonesia cenderung terlambat dalam pemanfaatan garam.

Imam jelaskan, green farmasi dunia telah lama memanfaatkan komoditas garam farmasi. Selama ini Indonesia telah rutin mendapatkan impor garam farmasi dari Australia.

Baru pada periode 2016, lanjutnya, Indonesia sudah mengurangi ketergantungan impor garam farmasi. BPPT telah bekerjasama dengan PT Kimia Farma sebagai pemegang hak paten, itupun baru mampu memproduksi dua ribu ton per tahun.

“Pengoperasian pabrik garam di Jombang, Jawa Timur,” jelasnya.

Tahap kedua, Imam bilang, Kimia Farma membangun dengan produksi empat ribu ton jadi total nanti enam ribu ton. Diharapkan target ini sudah memenuhi 100 persen bahan baku obat.
“Khususnya infus, cairan dealisa (untuk cuci darah) dan sebagainya. Jadi InsyaAllah tahun 2018 kita sudah tidak impor garam farmasi lagi,” katanya.**Baca juga: Diprotes Warga, DLHK Surati Dua Perusahaan di Kabupaten Tangerang.

Ditegaskan dirinya, masuknya garam sebagai komoditas pangan srategis oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015, membuat industri ini semakin bergairah.**Baca juga: Jumlah Surat Suara Pilgub Banten yang Rusak Terus Meningkat.

“Kalau dilihat dari komoditi garam rakyat ini bisa menghasilan 14 ribu produk turunan, selain untuk kebutuhan farmasi, makanan dan minuman, Pro Analisa, garam rakyat hasil petani garam lokal ini  juga bisa jadi bahan baku PVC dan produk lainnya,” tambahnya.(yud)




Begini Cara Peredaran Sabu Dari Dalam Lapas

Aparat Polres Tangsel menunjukkan barang bukti sabu.(cep)

Kabar6-Selalu ada cara bagi pengedar narkoba dalam memasarkan produk haramnya. Begitupun peredaran narkoba di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), yang diduga dikendalikan oleh oknum narapida di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banten.

“Jadi, narapidana di dalam LApas hanya bermodalkan handphone untuk mengendalikan bisnisnya,” ujar Kasat Narkoba Polres Tangsel AKP Agung Nugroho, usai Rilis di Mapolres Tangsel, Senin (30/1/2017).

Menurut Agung, narapidana hanya sebatas mengendalikan lewat handphone. Kemudian narkoba itu diedarkan oleh kaki tangan oknum narapida dimaksud yang sudah standby di luar Lapas.

“Biasanya para pembeli diberikan sebuah peta di mana narkoba yang dipesannya diletakan,” katanya.

Adapun transaksi itu, lanjut Agung, sang pembeli dapat langsung bertemu dengan tangan kanan oknum napi yang berada di luar tahanan.**Baca juga: Tangkap Empat Pengedar, Polres Tangsel Sita 686 Gram Sabu.

“Karena biasanya narapidana kasus narkoba, mempunyai jaringan di luar tahanan yang masih bertransaksi dengan sistem kepercayaan,” ungkapnya.**Baca juga: Empat Pengedar Sabu di Tangsel Jaringan Lapas Banten.

Diketahui sebelumnya, empat bandar sabu jaringan Lapas wilayah Banten kedapatan memiliki 686,98 gram sabu di sebuah apartement wilayah Serpong.(cep)




Empat Pengedar Sabu di Tangsel Jaringan Lapas Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Keempat pengedar sabu yang tertangkap di sebuah apartemen di wilayah Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), merupakan sindikat pengedar narkoba jaringan Lembaga Pemasyarakat (Lapas) di wilayah Banten.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan menyebutkan, setelah melakukan pengembangan, keempat pelaku yaitu Bck (31), Sgt (34), Gbr (36) dan Bbm (33), mendapatkan sabu seberat 686,98 gram dari dalam Lapas.

“Sabu itu didapat pelaku bekerjasama dengan seorang narapidana yang berada di Lapas Banten, tapi saya belum bisa jelaskan Lapasnya, karena masih dalam proses pengembangan kasus,” ujarnya dalam Rilis di Mapolres Tangsel, Senin (30/1/2017).

Ayi menyebutkan, bila dalam aksinya keempat pelaku punya peran masing-masing. Mulai dari pengendali, pengedar hingga pengecer.**Baca juga: Tangkap Empat Pengedar, Polres Tangsel Sita 686 Gram Sabu.

“Pengendalinya berada dalam Lapas masih DPO. Kita selidiki,” paparnya.**Baca juga: Diprotes Warga, DLHK Surati Dua Perusahaan di Kabupaten Tangerang.

Diketahui sebelumnya, Sat Narkoba Polres Tangsel menyita barang bukti sedikitnya 686,98 gram sabu-sabu, dari empat bandar narkoba. Salah seorang pelaku tertangkap di Apartement Grandpark View Serpong.(cep)




Tangkap Empat Pengedar, Polres Tangsel Sita 686 Gram Sabu

Aparat Polres Tangsel menunjukkan barang bukti sabu.(cep)

Kabar6-Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menyita barang bukti sabu sedikitnya 686,98 gram dari empat bandar narkoba. Salah seorang pelaku tertangkap di Apartement Grandpark View Serpong.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan menyebutkan, keempat pelaku diamankan setelah adanya informasi masyarakat terkait sering terjadinya transaksi narkoba di apartement tersebut.

“Setelah penyelidikan dan pengintaian pada 23 Januari lalu, empat pelaku ditangkap bersama barang bukti,” ujarnya dalam rilis di Mapolres Tangsel, Senin (30/1/2017).**Baca juga: Dewan Pendidikan Tangerang: Pelesiran Kepala SMP dan SMA Tak Masalah.

Keempat pelaku yaitu, Bck (31), Sgt (34), Gbr (36) dan Bbm (33), kata Ayi, merupakan pengedar wilayah Tangsel.**Baca juga: Sidak di BPMPD, Bupati Zaki “Semprot” PNS Merokok.

“Pelaku mengaku baru mengedarkan dua bulan terakhir. Biasa mengedarkan di wilayah Cilenggang, Cisauk, Pamulang, Samporia dan Serpong,” ungkapnya.(cep)




Dikabarkan Kena Saber Pungli, Ini Kata Kepala UPT Pendidikan Ciptim

Kepala UPT Pendidikan Ciptim, Asep Sumarna.(yud)

Kabar6-Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan di Kecamatan Ciputat Timur (Ciptim), Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Asep Sumarna, angkat bicara ihwal kabar dirinya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Asep juga dikabarkan ditangkap atas dugaan meminta uang kepada para Kepala Sekolah (Kepsek) yang sumber dananya berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ditemui kabar6.com di ruang kerjanya, Senin (30/1/2017), Asep Sumarna memang tak menampik bila dirinya bersama sejumlah Kepsek, sempat dimintai keterangan oleh polisi.

Pemeriksaan itu berkaitan dengan aliran dana untuk kegiatan asistensi program dan kegiatan kegiatan APBD 2017.

“Bukan dari Saber Pungli, tapi saya dimintai keterangan oleh Polres Tangsel. Dan, duit itu bukan buat saya, tapi buat operator,” katanya ditemui kabar6.com di ruangan kerjanya, Senin (30/1/2017).

Dia menjelaskan, saat itu dirinya meminta bantuan dana kepada kepala sekolah yang mampu menyumbang. Dananya untuk honor petugas operator yang menginput data penyusunan program dan kegiatan kerja.

Ia mengklaim, tidak semua Kepsek menyumbang. Itupun dana yang diberikan per kepala sekolah hanya senilai Rp200 ribu. Total dana yang terkumpul ketika itu sebanyak Rp2,5 juta.

“Dananya buat mamin (makan minum) petugas operator. Karena kepala sekolah tidak sanggup buat Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) buat mamin. Tapi itu kan tanggung jawabnya kepala sekolah,” jelasnya.**Baca juga: Dewan Pendidikan Tangerang: Pelesiran Kepala SMP dan SMA Tak Masalah.

Asep membantah kabar yang terlanjur beredar dirinya telah ditangkap oleh Tim Saber Pungli. Ia bilang, dirinya juga sudah dipanggil dan mengklarifikasi kepada atasannya. Ketika itu posisi Kepala Dinas Pendidikan Tangsel masih dijabat oleh Mathodah Sabeli.**Baca juga: Kepsek SMP Se Tangerang “Pelesiran” Ke Thailand.

“Terus terang saya prihatin dengan kabar katanya saya ditangkap dan pimpinan kecolongan.  Karena itu tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” kilah Asep.(yud)




Usai Curi Motor, Pria Ini Malah Kecelakaan di Pamulang

Jmr, maling motor yang tertangkap.(cep)

Kabar6-Seorang pelaku pencuri kendaraan bermotor, Jmr (23), tertangkap di Jalan Raya Pajajaran, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (29/1/2017).

Ya, Jumari tertangkap setelah mengalami kecelakaan usai mencuri kendaraan bermotor di bilangan Maruga, Ciputat.

Kasubag Humas Polresta Tangael Kompol Mansuri mengatakan penanggkapan Jumari berawal dari kecelakaan sepeda motor di Jalan Pajajaran Pamulang Barat tepatnya dekat Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel.

“Ternyata motor yang dipakai salah seorang pengendara adalah hasil pencurian yang baru saja dilakukan di Maruga,” ungkap Mansuri menjelaskan.

Diketahui, unit sepeda motor Honda Beat  B 6692 WNS yang dibawa pelaku adalah milik dari Dita Yuliani, warga Jalan Cemara II, RT 03/01, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel.**Baca juga: Soal Anjal dan PSK, Dinsos Tangerang Tuding Satpol PP Langgar Aturan.

Petugas Polsek Pamulang langsung mengankan tersangka. Tersangka mengakui bekerja  bersama dua orang pelaku lain yakni Kr dan Iw.**Baca juga: Empat Penjudi Joker Karo Dibekuk Polsek Kelapa Dua.

“Dua pelaku itu kini sedang di buru oleh Unit Reskrim Polsek Pamulang,” paparnya.(cep)




Pengguna Sabu Dibekuk Polsek Ciputat

Pengguna sabu ditangkap Polsek Ciputat.(cep)

Kabar6-Tim Buser Polsek Ciputat mengamankan dua orang pengguna narkotika jenis sabu di Kelurahan Cipayung, RT 06/02, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (28/1/2017).

Dua orang pelaku yang diamankan diketahui bernama AS (24) dan Bch (24).

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakab, Tim Opsnal mendapat informasi dari warga bahwa di rumah kontrakan dua pelaku sering dijadikan tempat pesta sabu.

“Berdasarkan info itu dilakukan pengecekan. Di dalam kontrakan ditemukan seseorang yang bernama Bch. Pada saat diinterogasi mengaku baru selesai menggunakan sabu,” ujar Mansuri, Minggu (29/1/2017).

Bahtiar mengakui bahwa sabu didapat dari AS. Berbekal info dari Bch, Team Buser langsung melakukan pencarian.**Baca juga: Diduga Ngantuk, Innova Hantam Tembok Travel di Cikokol.

“Ternyata AS sedang diamanka warga Cinere, lantaran kepergok saat mencuri onderdil motor,” paparnya.**Baca juga: Tubuh Penuh Luka, Pria Tapsel Tewas Dekat Kantor Damkar Cilegon.

Dari tangan AS, polisi menemukan empat paket sabu dalam kemasan plastik. “Pelaku beserta barang bukti kemudian dibawa ke Polsek Ciputat,” tambahnya.(cep)




Bandit Pecah Kaca yang Ditembak Polisi Sering Beraksi di Tangsel

Spt, bandit pecah kaca yang tertembak dibawa ke RSU Tangsel.(cep)

Kabar6-Komplotan bandit spesialis pecah kaca yang ditembak petugas saat beraksi membobol mobil di Jalan Benda Raya, Pamulang Permai 2, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (27/1/2017) malam, juga dikenal dengan sebutan Kelompok Tanah Abang.

Diindikasi, komplotan penjahat yang beranggotakan tiga orang tersebut, sudah puluhan kali beraksi diwilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Mereka ini dikenal sebagai Kelompok Tanah Abang. Di Tangsel ini, mungkin sudah puluhan kali beraksi. Bahkan, di Pamulang saja sudah enak kali,” ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Ahmad Alexander Yurikho.

Dia menyebut, selain di wilayah Kecamatan Pamulang, komplotan tersebut juga terdeteksi pernah beraksi di kawasan Pondok Cabe, Ciputat dan Serpong‎.

Terkait informasi bahwa tas yang dicuri dari mobil korban berisi uang tunai puluhan juta rupiah, Alexander masih belum dapat memastikan.

“Belum terklarifikasi kawan. Korban sementara masih kita ambil keterangannya,” ujar mantan Kanit Reskrim Polsek Matraman, Jakarta itu lagi.

Diketahui, tiga bandit spesialis pecah kaca yang masing-masing berinisial Wwn, Spt dan Sh disergap petugas saat membobol mobil yang terparkir di Jalan Benda Raya.**Baca juga: Pergoki Begal, Pemilik Yamaha R15 Tewas Ditembak.

Dalam penyergapan itu, petugas terpaksa menembak dua pelaku, yaitu Wwn, Spt. Pelaku Wwn tewas di tempat setelah perutnya diterjang timah panas petugas.**Baca juga: Dor..! Ini Identitas Komplotan Pecah Kaca di Pamulang.

Sedangkan pelaku Spt yang terkena tembakan di bagian punggung, kini dirujuk ke RS Kramat Jati guna menjalani operasi pengangkatan peluru. Sementara pelaku Sh berhasil kabur dan kini masih diburu petugas.**Baca juga: Polsek Pamulang Sergap Tiga Pelaku Pecah Kaca, Dua Ditembak.

Dari tangan komplotan itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, satu unit sepeda motor Suzuki‎ Satria FU serta sebilah pisau yang diduga milik pelaku. Kemudian satu unit mobil yang dibobol dan satu buah tas yang diduga milik korban.(yud/cep)




Maret Tahun Ini, Lima Bidang Lahan Gusuran Flyover Gaplek Bisa Dicairkan

Suasana arus lalu lintas di kawasan simpang Gaplek di Pamulang.(yud)

Kabar6-Mulai periode Maret, para pemilik lahan yang terkena pembebasan proyek flyover‎ Simpang Gaplek, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dipastikan sudah bisa mencairkan dana ganti untung ke Pengadilan Negeri (Tangerang) ataupun Kantor Pos.

Kepastian itu disampaikan Kepala Seksi Pengadaan Tanah Infrastruktur Dasar, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Tangsel, Rizkiyah, Jumat (27/1/2017).

Rizky menyebut, bila total luas lahan proyek flyover Gaplek yang hingga kini belum dibayarkan sekitar tiga ribu meter persegi. Itu lantaran para pemilik lahan sempat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, atas besaran biaya ganti rugi lahan. 

“Pemilik lahan yang belum menerima ganti untung itu ada lima seperti MC Donald’s, KFC, Ace Hardware dan lain-lain‎. Pokoknya pas jejeran itulah,” katanya ditemui di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Kecamatan Ciputat, Jum’at (27/1/2017).

Rizky menyebutkan, dana untuk pembebasan la‎han flyover Gaplek sudah dialokasikan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017 Kota Tangsel. Makanya, pemilik lima bidang lahan tak perlu khawatir, karena dana segar siap dikucurkan.

Pemkot Tangsel sendiri, lanjutnya, sudah mendapat kepastian bahwa permohonan kasasi yang diajukan pemilik lahan ditolak oleh MA. Diputuskan bahwa nilai ganti untung gusuran tetap mengacu pada angka appraisal dari tim pembebasan lahan.

Meski demikian, Rizki bilang, institusinya belum mendapat surat resmi salinan atas keputusan MA. Pemkot Tangsel masih menunggu dan terus berupaya berkoordinasi ‎dengan lembaga yudikatif tersebut.

“Secara prosedur salinan keputusan akan disampaikan ke PN Tangerang. Kemudian baru ke Pemkot Tangsel,” bilangnya.**Baca juga: 2017, Proyek Flyover Gaplek Mulai Dikerjakan.

Rizki menambahkan, Pemkot Tangsel melalui Sekretaris Daerah (Sekda) juga telah melayangkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bunyi suratnya menginformasikan bahwa proses pembebasan lahan gusuran flyover Gaplek sudah rampung.**Baca juga: Ini Spesifikasi Desain Megaproyek Flyover Gaplek.

Sehingga, pemerintah pusat sudah bisa melaksanakan proses kegiatan ‎berikutnya. Pengerjaan fisik infrastruktur publik sepanjang satu kilometer itu sudah bisa dilaksanakan tahun ini.**Baca juga: Polsek Pamulang Sergap Tiga Pelaku Pecah Kaca, Dua Ditembak.

“Artinya, tugas Pemkot Tangsel sudah selesai. Karena ini proyek nasional maka tugas pemkot hanya menyediakan lahannya saja,”‎ tambah Rizki.(yud)