Ayo Datang, Pameran Buku Terbesar Ada di ICE BSD

Pameran buku di Ice BSD.(fbi)

Kabar6-Pameran buku terbesar se-Asia Tenggara digelar Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (20/4/2017).

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan pameran buku bertajuk The Big Bad Wof Book ini mengadirkan lima juta bacaan dari berbagai macam versi.**Baca Juga: Pindah Sementara Kantor SKCK Direnovasi

“Ribuan jenis buku dari beberapa genre dan kategori ada di pameran ini,” ungkap Khofifah menjelaskan kepada wartawan.

pameran ini akan dibuka selama 24 jam non stop hingga 2 Mei 2017. Diharapkan, pameran buku ini bisa mendorong dan memotivasi masyarakat untuk giat membaca.**Baca Juga: Pilkada Tangerang 2018 Biayanya Rp61 M

“Tahun 2015 lalu, oameran seperti ini mampu menyerap 600 ribu pengunjung dengan total penjualan 3,5 juta buku,” paparnya.(rani/fbi)




Kadis KUKM Masih ‘Kerja’ di Rutan Jambe

Firdaus.

Kabar6-Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Firdaus, masih menandatangani dokumen kedinasan. Ia kini meringkuk di Rutan Jambe, Kabupaten Tangerang, atas kasus kepemilikan hewan langka yang dilindungi negara.

“Memang diperbolehkan kan, beliau masih tanda tangan,”‎ kata Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM, Dahlia Nadaek ditemui kabar6.com di Balaikota Tangsel, Kamis (20/4/2017).

Dijelaskan, setiap pekan dua kali ia mengutus anak buahnya ke Rutan Jambe. Pegawai utusan membawa dokumen kedinasan yang harus ditanda tangani oleh Firdaus.

Meski sedang menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, lanjut Dahlia, komunikasi kedinasan tetap berjalan. “Menyangkut kedinasan kita tetap berkoordinasi dengan beliau,” jelasnya.

Dahlia mengakui telah menjenguk atasannya di Rutan Jambe. Menurutnya, Firdaus dalam kondisi sehat meski secara psikologis terganggu sulit disembunyikan.

“Semoga beliau kuat menjalani cobaan ini,” terang wanita yang juga ikut lelang jabatan untuk kursi calon Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel.

Terpisah sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany pun mengakui telah menjenguk anak buahnya di Rutan Jambe. Ditanya apakah ada pesan khusus yang disampaikan olehnya. “Ah jangan ah kasian,” singkatnya.‎(yud)

 




KPK: Korupsi Dimulai dari Perencanaan Seperti Kasus Alkes

Kasatgas Unit Korupsi Pencegahan KPK,‎ Asep Rahmat Suwandha di Pemkot Tangsel.(foto:yud)

Kabar6-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mewanti-wanti proses perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel)‎. Peringatan diberikan agar kasus yang pernah terjadi tidak terulang kembali.

Kasatgas Unit Korupsi Pencegahan KPK,‎ Asep Rahmat Suwandha,‎ mengatakan, lembaga antirasuah dalam penyidikan terhadap suatu kasus menerapkan sistem terbalik. Langkah hukum ini telah diterapkan dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Kota Tangsel. 

“Biasanya kalau hasilnya buruk pasti perencanaannya berantakan,”‎katanya di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Kelurahan Serua, Ciputat, Kamis (20/4/2017).

Asep lebih lanjut menjelaskan, hasil penanganan kasus korupsi yang dilakukan penyidik KPK selalu menemukan adanya konspirasi jahat antara pejabat lelang dengan penyedia barang.

“Selalu ada konspirasi atau kongkalikong pada saat perencanaan kegiatan. Biasanya melibatkan kuasa pengguna anggaran dan pejabat pelaksana teknis kegiatan dengan pengusaha,”‎ jelasnya.

Meski demikian, lanjut Asep, lembaga antirasuah tak jarang kesulitan dalam mencari bukti‎ adanya konspirasi. Tetapi dalam kasus yang pernah terjadi di Kota Tangsel alat bukti korupsi secara perlahan bisa terkumpul.

“Karena adanya mufakat jahat tersebut harus terdokumentasikan sebagai alat bukti dalam penanganan suatu kasus,” lanjutnya.(yud)




Pejabat Pemkot Tangsel Besuk Kadis KUKM di Rutan Jambe

Kabar6-Pejabat di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berbondong-bondong menjenguk ke Rutan Jambe, Kabupaten Tangerang. Ini sebagai bentuk sikap empati terhadap rekan sejawatnya yang tersandung kasus pidana umum.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi mengakui ikut serta menjenguk Firdaus, Kepala Dinas Koperasi dan UKM. Ia bertandang ke Rutan Jambe tak lama setelah dilakukan penahanan terhadap rekannya.

“Alhamdulillah, beliau dalam keadaan‎ sehat wal’afiat,” katanya kepada kabar6.com ditemui di Balaikota Tangsel, Kamis (20/4/2017).

Apendi menyatakan, tujuannya membesuk untuk memberikan dukungan moril kepada rekannya yang sedang tertimpa musibah. Dukungan perlu agar selama menjalani hukuman Firdaus bisa sabar.

Selama sekitar satu jam menjenguk, Apendi berujar, mengakui sempat berbincang-bincang dengan Firdaus. Tetapi ia enggan menjelaskan obrolannya tersebut. “Jangan diceritain,” ujarnya.(yud)

 




KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan

Balai Kota Tangsel. (Yud)

Kabar6-‎Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soroti tindak penyelewengan keuangan negara dalam level perencanaan pembangunan infrastruktur di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Proses lelang paket pekerjaan diindikasi seringkali menjadi celah awal terjadinya konspirasi.

Kasatgas Unit Korsup Pencegahan KPK,‎ Asep Rahmat Suwandha, mengatakan ‎bila ditarik ke belakang sistem lelang kacau. Penyedia barang dan jasa pemenang lelang tidak kompeten.**Baca Juga: Kejari Usut Dana BOS Tangsel 2015

“Gila-gilaan. Ini bisa ditarik dari proses perencanaan, siapa yang mengumpulkan, kapan mengumpulkan‎,” katanya di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Kamis (20/4/2017).

Proses itulah, terang Asep, didorong oleh lembaga antirasuah untuk didokumentasikan. Kasus penindakan tindak pidana korupsi yang telah diungkap melibatkan kuasa pengguna anggaran dan pejabat pelaksana teknis kegiatan.**Baca Juga: Kabar6 dan Kejari Kabupaten Tangerang Bahas Korupsi

Ia juga mengingatkan kepada legislator di Parlemen Kota Tangsel untuk lebih aktif melakukan pengawasan. Ketika sedang terjadi proses pembahasan antara Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah ‎harus dikawal dari depan.

“Akses bukan hanya pada saat lewat reses saja. Paling tidak bisa melihat proses dari awal hingga akhir,” terang Asep.(yud)




Kejari Usut Dana BOS Tangsel 2015

Kejari Kabupaten Tangerang bersama Pemred Kabar6.com. (Tim K6)

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang siap menindaklanjuti dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Sekolah Dasar (SD) tahun 2015.

Kepala Kejari Kabupaten Tangerang Firdaus mengatakan dirinya sudah menanyakan ke jajarannya khususnya Kasi Pidana Khusus (Pidsus) terkait kasus dugaan penyelewengan dana BOS tersebut. **Baca Juga: Kejari Didesak Usut Dugaan Penyelewengan BOS 2015 di Tangsel

“Kemarin saya sudah tanyakan soal laporan dugaan penyelewengan itu. Tapi, jajaran kami belum menemukan berkas laporan tersebut,” ungkap Firdaus menjelaskan kepada Kabar6.com, Rabu (19/4/2017).

Firdaus melanjutkan, pihaknya juga tetap menunggu laporan dan bukti otentik dari pihak Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) terkait dugaan penyelewengan tersebut.**Baca Juga: Soal Dugaan Penyelewengan BOS 2015, Ini Kata Mathodah

“Kami menunggu jika ada laporan lain terkait dugaan penyelewengan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Likput Yusuf Nafiz mendesak Kejari Tangerang untuk mengusut dugaan penyelewengan dana BOS 2015, pengadaan LKS SD di Kota Tangsel dengan nilai Rp5.038.758.000.**Baca Juga: Pemenang Lelang LKS 2015 Diduga Perusahaan Abal-abal

“Kami sudah mengumpulkan sejumlah bukti. Laporan sudah dikirim ke Kejari Tangerang,” ungkap Yusuf menjelaskan, Rabu (12/4/2017).

Menurut Yusuf proyek pengadaan LKS berjudul Kreasi, Fiqih dan Ceria tersebut sangat janggal. Pihaknya menemukan kejanggalan saat lelang pada 25 November 2015. Pemenangnya saat itu CV Alnindra Dunia Perkasa.

“Penandatanganan kontrak pengerjaan kegiatan dilakukan pada 15 Desember 2015,” paparnya.

Tak hanya itu, lanjut Yusuf, pihaknya juga menemukan sejumlah bukti bahwa LKS untuk Sekolah Dasar (SD) tersebut sudah beredar lebih dahulu pada Juni 2015.

“Kami minta Kejari Tangerang mengusut tuntas kasus tersebut,” ujarnya.

Yusuf mengatakan pemenang tender yang tercatat yakni CV Alnindra Dunia Perkasa diduga tidak memenuhi persyaratan. Pasalnya perusahaan yang mengerjakan harus punya pengalaman empat tahun.

“Namun persyaratan di perusahaan tersebut tidak tertera,” ujarnya.

Saat dicek keberadaan kantor perusahaan tersebut, pihaknya juga menemukan kantor berbentuk Rumah Toko (Ruko) yang berdomisili di Jawa Tengah dengan status sewa.

“Ini proyek yang tidak kecil. Dikerjakan oleh perusahaan yang diduga tak berkompeten,” paparnya.

Selain itu, spesifikasi yang ditemukan pada fisik LKS tersebut juga tidak memadai. Dari spesifikasi minimal yakni 80 gram. Namun, LKS yang ada hanya 30 gram. Selain itu, dalam LKS tersebut tidak disertai dengan nama penerbitnya.

“Kami sudah layangkan laporan ke Kejari Tigaraksa. Kami mendesak Kejari mengusut tuntas dugaan penyelewengan ini,” paparnya.(Tim K6)




Angkot ‘Ngetem’, Depan Stasiun Serpong Makin Macet

Suasana kemacetan di depan stasiun Serpong.(foto:dina)

Kabar6-Sejumlah angkutan Kota yang ngetem di pinggir jalan raya sekitar stasiun kereta api Serpong semakin memperparah kemacetan, disamping jalan yang dipenuhi lubang.

Sejumlah angkot selalu ngetem untuk saling rebut mendapatkan penumpang, sehingga menimbulkan kemacetan di kiri kanan jalan.

Farhan (26), karyawan swasta, salah satu dari sekian banyak orang yang sangat jengkel dengan ulah angkot ini. 

“Angkot tuh kalau ngetem lama dan dia gak melihat kalau ulahnya itu bikin kemacetan panjang, udah gitu kalo berhenti juga suka tiba-tiba kan bahaya, udah gitu kalo nurunin penumpang tiba-tiba juga,” ujarnya, Rabu (19/4/2017).

Lalu lintas di sekitar Jalan Raya Serpong ini butuh pengawasan, dan ada pihak berwenang yang mengatur jalan tersebut agar tidak menimbulkan kemacetan.

“Yaa harusnya ada yang mengatur, biar gak macet seperti ini, boleh ngetem tapi jangan lama-lama, agar tidak semrawut begini,” katanya.(dina)

 




Hati-Hati Melintasi Rel Serpong

Kondisi rel kereta api di sekitar stasiun Serpong.(foto:dina)

Kabar6-Jalan di sekitar rel kereta api di Jalan Raya Stasiun Serpong, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan diminta ekstra hati-hati karena lubang yang ada di tempat tersebut semakin dalam.

Dan kemacetan di sekitar lokasi juga semakin parah, sehingga dikhawatirkan kendaraan mudah terjebak dan akan membahayakan terutama saat kereta api melintas.

Andri (25), pengendara motor yang sering melintasi jalan tersebut juga mengeluhkan dan khawatir terhadap lubang-lubang itu, terutama saat hujan tiba.

“Iya, dalam banget, ngeri apalagi pas tersangkut di rel keretanya datang, kan bahaya. Apalagi saat hujan jadi licin banget mbak, makin susah jalannya,” kata Andri.(dina)




Hari Ini, ASN Pemkot Tangsel Boleh Telat Kerja

Pelayanan di Kecamatan Setu. (yud)

Kabar6-‎Hari ini sekira seribu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan kelonggaran absensi kehadiran. Kebijakan tersebut diberikan bertepatan saat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

PNS di Pemkot Tangsel boleh terlambat masuk kantor. Ketentuannya berlaku hanya bagi yang terdaftar dan punya hak pilih dalam Pilgub DKI Jakarta.**Baca Juga: Nih, Macetnya Tuh di Sini, di Pasar Serpong

Demikian diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi dihubungi kabar6.com, Rabu (19/4/2017).

“Ada dispensasi bagi PNS yang tinggalnya di Jakarta untuk ikut nyoblos,” ungkapnya.

Menurutnya, khusus bagi PNS boleh terlambat masuk ke kantor. Meski demikian usai nyoblos para Pamong Praja wajib masuk ke organisasi perangkat daerah (OPD) tempatnya bertugas

“Untuk monitoring itu OPD-nya masing‎-masing yang melakukan,” ujar Apendi.

Ia berharap, tahapan pesta demokrasi di ibukota negara bisa berjalan aman dan lancar sesuai harapan semua pihak. Apapun hasil dari penghitungan suara‎ Pilgub DKI Jakarta‎ wajib dihormati. Pasangan calon terpilih bisa kembali melanjutkan kerjasama dengan semua kabupaten/kota daerah mitra ibukota.(yud)




Nih, Macetnya Tuh di Sini, di Pasar Serpong

Macet di Pasar Serpong. (dina)

Kabar6-Kemacetan di depan Pasar Serpong di Jalan Raya Serpong, Serpong, Tangerang Selatan hingga kini masih jadi masalah serius. Kemacetan dikarenakan tidak teraturnya lalulintas keluar masuknya kendaraan dari pasar tersebut (19/4/17).

Akbar (37), salah satu penjual cabai di Pasar Serpong juga berkomentar tentang padatnya lalulintas di sekitar pasar ini.**Baca Juga: Walahh..Macet di Rawa Buntu Parah Bingit

“Di sini mah memang selalu macet, namanya juga pasar mbak, banyak yang belanja ke sini karena pasar ini yang terbesar di daerah sini,” ujarnya.

Pasar Serpong termasuk pasar yang cukup besar dan banyak didatangi pengujung pasar untuk berbelanja bahan-bahan makanan. (dina)