BNN Tangsel Sergap Gerombolan Pecandu Sabu

Kepala BNN Tangsel, AKBP Heri Istu Hariono.(yud)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap gerombolan pecandu sabu diwilayahnya. Para pemadat itu ditangkap usai pesta sabu di salahsatu kamar kos di sekitar kawasan Taman Jajan, Kecamatan Serpong.

“Iya, tapi saya belum bisa sebutkan identitasnya karena datanya belum sampai ke saya,” kata Kepala BNN Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Heri Istu Hariono di Serpong‎, Jum’at (21/4/2017).

Ia mengakui bila hasil tes urine terhadap para pecandu yang jumlahnya lebih dari dua orang itu terbukti positif. Meski demikian petugas yang memergoki pelaku tidak menemukan barang bukti kristal haram.

“Cuma bong sama plastik klip bekas kemasan sabu,” ujar Heri. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan penyidikan dan pengembangan kasus tersebut.**Baca juga: Harga Ganja Mahal, Sabu Jadi Trend.

Ditanya ihwal inisial masing-masing pelaku serta profesi para pelaku yang santer tersiar dari kalangan kontraktor proyek di Kota Tangsel. Heri enggan menyebutkan dengan dalih dirinya belum mengantongi data.**Baca juga: LIKPUT Buka Bukti Baru Kasus LKS Tangsel 2015, Ini Buktinya.

“Hari Selasa besok deh akan kita rilis ke temen-temen media,” ujarnya usai hadiri acara Peresmian Mapolres Tangsel.**BaTol Tangerang Merak Diperkirakan Meningkat.ca juga:

Sementara, informasi yang diterima kabar6.com, sejumlah pecandu sabu yang tertangkap itu masing-masing berrinisial, At, Id dan Tdj.(Tim K6)




LIKPUT Buka Bukti Baru Kasus LKS Tangsel 2015, Ini Buktinya

 

Surat Dindik Tangsel.(ist)

Kabar6-Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) memastikan akan segera melayangkan laporan baru berikut bukti tambahan atas kasus dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Sekolah Dasar (SD) tahun 2015. 

“Pekan depan kita akan buka laporan baru. Sekaligus kita akan dorong sejumlah bukti atas dugaan kasus tersebut seperti yang diinginkan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang,” ujar Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) Romli Sanjaya kepada kabar6.com, Jumat (21/4/2017).

Sejumlah bukti yang akan diajukan tersebut, kata Romli, diantaranya adalah contoh buku LKS yang sudah dibagikan kepada siswa SD di Tangsel, surat usulan perubahan paket pekerjaan dari PPK dan Pokja ULP KOta Tangsel, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Tangsel kala itu, Matodah yang kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Bukti yang akan kita dorong itu sekaligus untuk membantah pernyataan Mantan Kepala Dindik Tangsel, Mathodah yang sebelumnya mengaku tidak tahu-menahu dengan kasus dugaan penyelewengan Dana BOsda tahun 2015 tersebut,” ujar Romli lagi.**Baca juga:  PNS Selingkuh di Hotel Tangsel Digrebek Suaminya.

Diketahui sebelumnya, Kepala Inspektorat Kota Tangsel Mathodah membantah adanya dugaan penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Tangsel dalam program Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Sekolah Dasar (SD) pada 2015.**Baca juga: ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong.

Mathodah mengatakan, bila sedianya penyaluran dana BOS tersebut langsung ke sekolah. dan, penyaluran dana BOS tersebut tidak melalui dinas.**Baca juga: Kejari Didesak Usut Dugaan Penyelewengan BOS 2015 di Tangsel.

“Enggak benar itu. Penyaluran dana BOS kan langsung ke sekolah,” ungkap Mathodah menjelaskan melalui sambungan telepon, Selasa (18/4/2017).**Baca juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan.

Ditanya terkait pengadaan LKS melalui badan hukum perusahaan, Mathodah enggan menjawab lebih rinci. “Kalau itu saya lupa. Sudah enggak ingat saya. Coba biar lebih jelas tanya ke Kabid-nya, Pak Yahya,” paparnya.(Bang Luhut)




Kejari Soroti Ijazah Bodong ASN di Tangsel

Kejari Kabupaten Tangerang bersama Pemred Kabar6.com. (Tim K6)

Kabar6- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang juga bakal memantau banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang menggunakan ijazah abal-abal. 

Dugaan penyalahgunaan wewenang dengan menggunakan ijazah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yayasan Pembina Penyelenggara Adminstrasi Niaga/Negara (YAPPANN) bakal disikapi serius oleh Kejari Kabupaten Tangerang.**Baca Juga:ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong

“Ya, nanti persoalan ijazah itu juga akan kita pantau dan selidiki,” ungkap Kepala Kejari Kabupaten Tangerang Firdaus menjelaskan, Rabu (19/4/2017).

Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan Penyalahgunaan wewenang tersebut digunakan oknum ASN untuk memperoleh promosi jabatan pada rotasi pejabat Februari 2017 lalu. Diduga, ada ratusan ASN yang menggunakan ijazah STIA YAPPANN dari 2009 hingga 2014.**Baca Juga: Lagi, Dugaan Ijazah Bodong di Tangsel Dilaporkan ke KASN

“Ijazah abal-abal tersebut diindikasikan digunakan untuk kepentingan promosi jabatan. Artinya, ada potensi kerugian negara. Gaji dan tunjangannya kan dibayar oleh uang negara,” paparnya.

Sebelumnya, Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk menyikap penyalahgunaan wewenang tersebut.**Baca Juga: BKPP : Saya akan Cek Ijazah Bodong ASN di Tangsel

“Kami sudah mengirimkan surat ke KASN. Jika tidak disikapi oleh Pemkot Tangsel, kami juga akan melaporkan ke Kejaksaan,” ungkap Romli menjelaskan kepada Kabar6.com, Senin (17/4/2017).

Dari data yang diperoleh, lanjut Romli, pihaknya menemukan sejumlah ASN yang diduga menggunakan ijazah bodong. yakdi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMBTSP) Kota Tangsel dan Unit Layanan Pengadaan (ULP).

“Di Dinkes inisialnya D dan M. di DPMPTSP inisialnya T dan di ULP inisialnya I,” ujarnya.(Tim K6)

 




Kapolda : ‘Saya Benci Polisi yang Petantang Petenteng’

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.(foto:cep)

Kabar6- Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan meresmikan Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Letjen Soetopo, Serpong, Jumat (21/04/2017).

Iriawan yang datang menggunakan Helikopter P3101 Dauphin As 365 n3 2006 itu disambut oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, serta jajaran Polres Tangsel.

Dalam sambutannya, Iriawan yang mengajak Wakpolres Tangsel Kompol Alponso, Kapolsek Pondok Aren Kompol Indra Ranudikarta, Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan serta calon Kapolres Tangsel baru AKBP Fadli Widianto ke atas panggung, juga diinterograsi terkait tugas kepolisian.

Sejumlah pertanyaan pun disodorkan kepada empat perwira kepolisian tersebut. Mulai dari sejauh mana pihak Polres Tangsel menamankan wilayahnya, serta pelayanannya terhadap masyarakat.

“Karena gedung Mapolres ini dibangun dengan uang masyarakat, jadi diwajibkan mengayomi semaksimal mungkin dalam melindungi dan melayani masyarakat,” ujar Kapolda diatas panggung. 

Selain itu, Iriawan juga mengimbau kepada Kepolisian Resort Tangsel dapat lebih humanis dalam melayani setiap pengaduan masyarakat.

“Polisi sekarang harus humanis. Karena saya paling benci dengan polisi yang petantang-petenteng. Mudah-mudahan di Tangsel ini tidak ada,” imbuhnya.

Dalam peresmian tersebut, Iriawan memotong pita serta menandatangi prasasti yang didampingi Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany serta Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.(cep)




Pengalaman Pejabat Tangsel Korban Lift Macet

Kabar6-Panik dan takut berkecamuk menjadi satu dalam benak Effy Karinawati, Kepala Bidang Pembinaan Usaha Kepariwisataan dan Pemasaran, Dinas Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Perasaan itu baru saja dialaminya ketika sedang terjebak di dalam lift macet.

“Ada lucunya, panik, ketakutan. Campur-campur deh,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Jum’at (21/4/2017).

Effy berharap, kejadian tersebut merupakan pengalaman tersendiri bagi dan jangan sampai terulang lagi. Ia terbayang insiden tragis lift ambruk di Blok M Plaza yang beberapa waktu lalu menceritakan, pagi itu saat bertugas dari baru saja dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel yang terletak di lantai 2 Gedung SKPD 1.

Setelah urusan koordinasi kedinasannya rampung, Effy bermaksud kembali ke kantornya di lantai 5. Baru saja pintu lift bagian kiri yang ditumpanginya tertutup mendadak macet.

Degup jantung Effy langsung berdetak kencang. Ia coba menghubungi pejabat rekan sejawatnya dan salahsatu staf di Dinas Koperasi dan UKM. Tetapi sambungan nomor telepon yang ditujunya tidak diangkat.

“emang‎ sih saya enggak lama kejebak di dalam lift. Tapi kan tetap aja saya takut, keingetan sama kasus yang di Jakarta,” terangnya.

Setelah terjebak di dalam lift selama sekitar 15 belas menit, tambah Effy, dirinya pun bisa keluar.‎ Pertolongan datang setelah Inspektur Kota Tangsel, Mathodah Sabeli bersama Kepala Bidang Promosi, Pengembangan, dan Penguatan UMKM, Ade Agustiawan.

Pintu lift di lantai 2 di buka secara paksa oleh kedua pejabat di atas. Effy pun akhirnya bisa keluar dari jebakan lift macet, dan menuju kantornya menaiki tangga darurat.

“Saya harapkan bisa segera dibentulin lift-nya. Biar gak terulang lagi,” harap Effy.(yud)




Pejabat Tangsel Terjebak dalam Lift Gedung SKPD 1

Kabar6-Fasilitas lift di Gedung SKPD 1 area Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menuai masalah. Lift yang hanya bisa dioperasikan pada bagian kiri mendadak macet hingga penggunanya terjebak di dalam.

Salahsatu pejabat yang terjebak di dalam lift adalah Effy Karinawaty, Kepala Bidang Pembinaan Usaha Kepariwisataan dan Pemasaran, Dinas Pariwisata. Ia terjebak di dalam lift yang terkunci saat menuju ke kantornya di lantai 5 Gedung SKPD 1.

“Ada dua orang yang kekunci barusan,” ungkap Atep, pegawai Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Tangsel ditemui kabar6.com di lantai dasar Jum’at (21/4/2017).

Dijelaskan, lift yang ditumpangi Effy bersama pegawai lainnya yang mendadak macet. Akhirnya pintu lift di lantai 2 dibuka secara paksa agar pejabat yang terjebak di dalam bisa keluar.

Atep bilang, sebenarnya lift tidak perlu dibuka secara paksa dari luar. Pintu lift bisa dibuka dari dalam. “Ya namanya ibu-ibu, mungkin panik,” kata pria bertubuh gempal itu.

Ditambahkannya, pihaknya sudah pernah menghubungi teknisi perawatan lift. “Enggak tahu kenapa, sampai sekarang belum datang. Sekarang dipasang palangan,” tambah Atep sambil tersenyum.(yud)




Job Matching Fair Tangsel Diikuti 17 Perusahaan

Suasana Job Matching Fair 2017 di SMKN 2 Tangsel.( foto:cep)

Kabar6- Ratusan siswa-siswi se-Tangerang Selatan (Tangsel) antusias menghadiri Job Matching Fair 2017 yang diselenggarakan oleh SMKN 2 Kota Tangerang Selatan, Jumat (21/04/2017).

Kepala SMKN 2 Tangsel Ambiar menyebutkan, kegiatan Job Matching yang diselenggarakan dua hari ke depan, dalam rangka memberikan tanggung jawab kepada siswa SMKN 2 dan SMK se-Tangsel.

“Agar mereka yang telah mendapatkan ilmu pelajaran di sekolah mendapat pekerjaaan di perusahaan-perusahaan yang diminatinya,” ujar Ambiar.

Sebab untuk lulusan SMK sendiri, menurut Ambiar, merupakan terminologinya ada kerja. Sehingga pihaknya berupaya agar para siswa dapat terakomodir di dunia pekerjaaan.

“Karena pekerjaan adalah langkah mereka setelah lulus SMK. Harapan ke depannya agar pengangguran di Tangsel berkurang,” imbuhnya.

Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Kartini ini, selain ada 17 perusahaan mulai dari ritel, perbangkan serta mekanik otomotif itu, juga dilaksanakamnya upacara peringatan Hari Kartini. Para siswa-siswi menggunakan pakaian kebaya serta baju adat betawi.(cep)




Mapolres Tangsel yang Baru Resmi Digunakan

Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol M. Iriawan resmikan Mapolres Tangsel(foto:cep)

Kabar6-Jajaran Kepolisian di Tangerang Selatan hari ini,Jum’at (21/04/2017) resmi Menempati gedung baru yang mentereng berlantai tiga di Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong.

Gedung ini diresmikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol M. Iriawan.

Dalam amanatnya Kapolda mengatakan aparat kepolisian Polres Tangsel harus lebih sempurna lagi dalam melayani masyarakat.

“masyarakat Tangerang Selatan yang datang melapor maupun hanya sekedar main ke Polres Tangsel harus dilayani dengan baik” jelasnya. 

Kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Tangsel serta masyarakat Tangsel yang berkat peran sertanya Kapolres Tangsel dapat dibangun

Gedung Mapolres yang baru ini berdiri diatas lahan seluas 10.282 M2 yang merupakan lahan hibah dari salah satu pengembang di Kota Tangsel.Sementara dana pembangunannya hibah dari APBD sebesar Rp 53 miliar.

Sebelumnya Polres Tangerang Selatan menempati Ruko di Jalan Raya Boulevard Bintaro, Kecamatan Pondok Aren.(cep)




City Car Vs Ojek Online di Foresta, 1 Tewas

Tabrakan ojek online dan mobil sedan warna hitam.(foto:cep)

Kabar6-Kecelakaan maut terjadi di ruas jalan BSD, Office Park, Foresta, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/4/2017). 

Kecelakaan melibatkan kendaraan roda empat jenis city car dan sepeda motor. Diketahui, pengemudi sepeda motor yang diduga pengemudi ojek online tewas seketika.

Dari pantauan Kabar6 di lokasi kejadian, kondisi mobil dan sepeda motor rusak parah. Korban tewas langsung dievakuasi oleh petugas kepolisian. 

Kecelakaan tersebut mengakibatkan kemacetan panjang di sekitar kawasan tersebut. 

“Jalan teratur pak. Ada kecelakaan di depan,” ungkap salah seorang petugas sekuriti sekitar.(Tim K6)




Mudik Gratis Rencananya Sampai Sumatera Utara

Kabid Keswasdal Dishub Tangsel, Wijaya Kusuma.(foto:BL)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal mengusulkan pengembangan rute baru ke wilayah Sumatera pada kegiatan mudik gratis lebaran‎ Idul Fitri 1438 H tahun  ini.

‎Kepala Bidang Keselamatan Pengawasan dan Pengendalian pada Dinas Perubungan Tangsel, Wijaya Kusuma mengatakan, sedianya mudik lebaran gratis ini adalah program pemrintah pusat.

“Tahun ini, kita akan mendorong pengembangan rute mudik gratis agar sampai ke Sumatera Selatan dan Sumatera Utara,” ujarnya, Jumat (21/4/2017).

Menurutnya, pada mudik lebaran tahun 2016 lalu, rute mudik gratis sudah sampai ke Wilayah Lampung. Tahun ini akan terus didorong supaya bisa lebih.

‎Sedangkan jumlah peserta mudik gratis tahun lalu sudah termbus hingga 600 orang. ” Tahun ini kita perkirakan  jumlahnya akan bertambah,” ujarnya.

Sedangkan soal armada, Wuijaya menyerbut sepenuhnya‎ disiapkan pemerintah pusat, meskipun ada juga pihak swasta yang menggelar event mudik gratis.(Tim K6)