Sejumlah Pohon Tumbang di Tangsel

Di depan Taman Tekno BSD City

Kabar6- Sejumlah Pohon Tumbang di wilayah Tangerang Selatan, akibat hujan angin disertai petir.

Satu pohon besar tumbang di depan sekolah Ora et Labora, Serpong.Lalu lintas macet.

Pohon lain yang tumbang di Taman Tekno BSD City, Serpong.

Pohon tumbang juga ditemui di depan stasiu7n kereta api Rawa Buntu. (z)

Depan sekolah Ora et Labora




Lapak Kembang Bintaro Terbakar

Kabar6- Kebakaran lapak kembang di Bintaro.(cep)

 




Pemkot Tangsel tak Perduli Raperda Bantuan Hukum

Kabar6-Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Bantuan Hukum tak kunjung disahkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dengan alasan masih menunggu hasil evaluasi Raperda yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten.

Ketua Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Abdul Hamim Jauzie mengatakan, bahwa Raperda Bantuan Hukum tak kunjung disahkan.”Informasi yang kami peroleh dari Pansus DPRD, kita harus menunggu hasil evaluasi dari Pemrov Banten,” ujarnya, Selasa (2/5/2017).

Kepala Biro Hukum Banten pun memberitahukan, bahwa hasil evaluasi sudah dikirimkan ke Pemerintah Kota Tangerang Selatan sejak 4 Oktober 2016.”Setelah kami menghubungi Kepala Biro Hukum Banten dan memperoleh informasi seperti itu,” katanya.

Kemudian mereka menghubungi Bagian Hukum Pemerintah Kota Tangerang Selatan.” Jawaban yang kami peroleh malah aneh, katanya Raperda baru akan dikirim ke Provinsi untuk dievaluasi,” ujarnya.

LBH pun menghubungi Wakil Walikota Tangerang Selatan atas persoalan ini namun tidak direspon.”Kami juga menghubungi Wakil Walikota Tangsel dan menyampaikan persoalan tersebut, namun tidak mendapatkan respon. Atas hal itu kami berpendapat, Pemkot Tangsel tidak peduli pada warga miskin yang sedang menghadapi masalah hukum. Predikat Kota Peduli HAM yang disandang Tangerang Selatan sangatlah tidak pantas,” pungkasnya. (dina)




KPK: Percuma Sistem di Tangsel Canggih Tapi Masih KKN

Fungsionaris KPK, Asep Chaerullah.(yud)

Kabar6-Sehebat apapun sistem yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tapi bila Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) masih mengkristal akan menjadi percuma. Makanya, dibutuhkan komitmen dan integritas dari para penyelenggara negara.

Demikian diungkapkan fungsionaris Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Chaerullah di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat (2/5/2017). “Secanggih apapun itu akan mandul,” ungkapnya.**Baca Juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan

Menurut, KKN membawa pengaruh terhadap setiap individu menjadi apatis. Pelakunya tidak bisa membedakan mana yang baik ataupun benar.

Asep menegaskan, kasus tindak pidana korupsi alat kesehatan yang pernah terjadi di Kota Tangsel harus menja‎di cambuk menuju ke arah sistem yang lebih akuntabel.

Banyak pelaku kasus penyimpangan keuangan negara yang kini menginap di “Hotel Prodeo” bukan berasal dari kalangan ‎sembarangan. Berpendidikan miskin, mapan secara ekonomi dan punya strata sosial tinggi.**baca Juga; KPK: Korupsi Dimulai dari Perencanaan Seperti Kasus Alkes

“Biarkan (di Tangsel) tidak terjadi lagi, biarkan itu menjadi bagian dari masa lalu. Toh kita hidup ke masa depan,” tegasnya.

Asep bilang, KPK sudah menggulirkan program pencegahan korupsi sejak dua tahun terakhir. Bermula dilaksanakan di 12 kementerian dan lembaga negara. Kini sudah diikuti oleh 120 organisasi atau lembaga resmi ‎negara.

“Yang namanya KKN itu menghancurkan semua sendi kehidupan bernegara. Semua itu akan hancur, tidak pernah terwujud ‎bila tidak dibangun budaya integritas,” ujarnya.(yud)




Tol Pondok Aren Ramai Lancar dan Hujan

Kabar6- Arus lalu lintas exit keluar Gerbang Tol Pondok Aren arah Jakarta terpantau ramai lancar, sementara cuaca dilaporkan hujan dengan intensitas sedang.

Bagi para pengendara tetap diingatkan agar tetap waspada dan berhati-hati.(z/tmc)




Buruh tak Ikut Demo Malah Main Futsal

Buruh main futsal saat May Day.(foto:yud)

Kabar6-Ratusan pekerja berkumpul di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertepatan dengan Hari Buruh Internasional atau May Day. Mereka hadir bukan untuk berunjuk rasa, tapi ikut kompetisi‎ futsal.

Tri Yuliadi, pekerja alih daya PT Pos Indonesia (Persero), mengatakan dirinya dengan rekan sejawatnya lebih memilih ikut kompetisi futsal. Ia enggan ikut konvoi ke Jakarta bersama ribuan buruh lainnya yang mencari nafkah di Tangerang.

“Mendingan disini, karena lebih terkoordinir,” katanya kepada kabar6.com, Senin (1/5/2017).‎ Tri menganggap aksi unjuk rasa di Jakarta sulit terkontrol sehingga rawan disusupi oleh provokator.

Oleh karenanya, Tri jelaskan, ‎ia memutuskan berkompetisi melawan 31 tim futsal lainnya. Ajang ini sekaligus dianggap menjadi sarana penyaluran hobinya. “Harapan kami agenda kegiatan seperti ini bisa menjadi rutinitas tahunan,” jelasnya.

Terpisah di lokasi sama, Doni Setiawan, pekerja di Rumah Sakit Permata Pamulang, berharap kegiatan May Day bukan sebatas seremonial saja. Lembaga Kerjasama Tripatrit selaku‎ wadah yang berasal dari gabungan unsur perusahaan, serikat pekerja dan pemerintah daerah bisa memperjuangkan nasib buruh.

“Buruh itu pasti yang diincar itu UMR (Upah Minimum Regional). Paling enggak bisa ada kenaikan setiap tahunnya,” ujar Doni.(yud)

 




‎Forkabi Tangsel :Soal Pembacokan Urusan Polisi

Sekjen DPD Forkabi Tangsel, ‎Saefuddin HI.(*)

Kabar6-Insiden keributan antarkedua organisasi kemasyarakatan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebelumnya sempat terjadi dan jatuh korban. Kasusnya kini sedang ditangani oleh aparat kepolisian setempat.

Sekjen DPD Forkabi Kota Tangsel, ‎Saefuddin HI, mengatakan kasus pembacokan terhadap anak buahnya pernah terjadi sebulan lalu di Rawa Mekar, Kecamatan Serpong. Pelaku sudah berhasil ditangkap oleh aparat Polres Kota Tangsel, Sabtu kemarin.

‎”Untuk proses hukum kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (1/5/2017).

Ia berharap, polisi dapat segera menangkap pelaku pembacokan terhadap anak buahnya di Kampung Kelapa Dua, Bakti Jaya, Kecamatan Setu, pada Jum’at malam kemarin. Polisi dipercaya oleh pihaknya dapat melaksanakan penegakan supremasi hukum.

“Kami percaya bahwa kepolisian psti akan menangkap pelakunya,” ujar Sae, sapaan akrabnya. Ia juga meluruskan bahwa insiden di Setu tidak ada bentrokan ormas. Kalaupun ada konsentrasi massa diakuinya ada tapi tidak terjadi bentrokan.

‎Saefuddin mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus dan kader Forkabi agar menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing. Tetap waspada dalam satu komando DPD serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak manapun.

“Tidak ada aksi sweeping juga dari Forkabi. ‎Dan kita semua harus bisa menahan diri dan mengambil hikmah dari kejadian ini,” tegasnya.**Baca juga: Bentrok Antar Ormas, Gini Loh Ceritanya.

Dihubungi terpisah, Kapolres Tangsel Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto, memastikan telah instruksikan anak buahnya untuk segera menangkap pelaku pembacokan di Setu. Kedua pimpinan ormas yang berselisih juga dipersilahkan bertemu dalam bingkai konsolidasi kekeluargaan.**Baca juga:  Dua Ormas Bentrok di Tangsel, 1 Luka.

“Nanti pas anev (analisa dan evaluasi) dengan kapolsek-kapolsek akan saya sampaikan,” ungkap mantan Kasubdit I Ditreskrimum di Polda Metro Jaya itu.‎(yud)




Anggota Ormas Dibacok Karena Rebutan Parkiran

Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto.(foto:yud)

Kabar6-‎Insiden pembacokan yang terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Jum’at malam kemarin, dipicu urusan perut. Polisi pun langsung bersiaga lantaran khawatir ada aksi solidaritas kedua anggota organisasi kemasyarakatan atau ormas yang bertikai.

Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto mengatakan,‎ peristiwa itu terjadi di depan minimarket Jalan Raya Puspiptek, Kampung Kelapa Dua, Bakti Jaya, Kecamatan Setu. Institusinya pun bisa dengan cepat meredam agar tak bergolak.

“Kejadian sepele, rebutan lahan parkir,” katanya saat menghadiri acara Peringatan Hari Buruh Internasional di Serpong, Senin (1/5/2017).

Fadli menjelaskan, malam itu juga dirinya menginstruksikan kepada seluruh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) untuk menggelar razia miras. Ia juga telah berpesan kepada kedua pimpinan ormas untuk menyelesaikan masalah tersebut.**Baca juga: Anggota Ormas Dibacok Karena Rebutan Parkiran.

Diakui, anak buahnya sempat mengamankan terduga pelaku pembacokan. Tetapi sudah dilepaskan lagi, karena dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi-saksi terduga pelaku bukan ‎sebagai pembacok.**Baca juga: Bentrok Antar Ormas, Gini Loh Ceritanya.

“Hanya karena pengaruh miras (minuman keras). Pak Kapolsek sudah sampaikan razia sering dilakukan. Dan saya bilang teruskan,” jelasnya.**Baca juga:  Dua Ormas Bentrok di Tangsel, 1 Luka.

Fadli memastikan, bahwa dalam ayat kitab suci Al-Qur’an telah disampaikan bahwa miras sudah ada sejak dahulu kala. Bahkan sampai kiamat nanti akan tetap ada.(yud)




Polisi Salah Tangkap Pelaku Pembacokan di Tangsel

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto.(yud)

Kabar6-‎Aparat kepolisian di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menangkap terduga pelaku pembacokan di Kampung Kelapa Dua, Bakti Jaya, Kecamatan Setu. Insiden yang terjadi Jum’at malam kemarin itu sempat tegang lantaran melibatkan dua organisasi masyarakat (ormas) kedaerahan.

“Pelaku yang kita amankan ternyata bukan itu,” kata Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto saat hadiri acara Peringatan Har‎i Buruh Internasional di Serpong, Senin (1/5/2017).

Fadli memastikan, telah perintahkan anak buahnya untuk menangkap pelaku pembacokan dan otak keributan tersebut. ‎Ia menyesalkan keributan terjadi hanya pasca hitungan hari dirinya serah terima jabatan.

Iapun berpesan kepada pimpinan kedua ormas‎ yang terlibat keributan tidak saling dendam. Keduanya dipersilahkan untuk melakukan pertemuan asalkan tidak berkelahi.

“Keduanya mendukung karena satu-satunya cara mendamaikan dengan penegakan hukum,” ujar mantan Kasubdit I Ditreskrimum di Polda Metro Jaya itu.**Baca juga: Bentrok Antar Ormas, Gini Loh Ceritanya.

Diketahui, insiden pembacokan itu dialami oleh korban bernama Didi. Ia mengalami luka serius di pundak bagian kanan tubuhnya akibat terkena senjata tajam.**Baca juga:  Dua Ormas Bentrok di Tangsel, 1 Luka.

Korban yang tubuhnya bersimbah darah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Permata Pamulang untuk mendapatkan penanganan medis. “Kami berjaga-jaga sampai pagi,” tambah Fadli.(yud)




Ini Titik Pengamanan Polresta Tangsel Jelang May Day

AKBP Fadli Widiyanto.(cep)

Kabar6-Polresta Tangerang Selatan (Tangsel) menyiagakan 560 personel untuk melakukan pengamanan pada peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei.

“Sebanyak 560 personel kami siagakan di tiga titik jalur yang akan dilalui para massa aksi May Day,” ungkap Kapolresta Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Minggu (30/04/2017).

Fadli mengatakan Polresta Tangsel fokus pada pengamanan di tiga titik yakni di perbatasan Jatiuwung, Curug, sekitar Jalur Manis, sekitar Pertamina Bitung, serta pintu masuk Gerbang Tol (GT) Bitung Tangerang.**Baca Juga: 1.090 Personel Polresta Tangerang Amankan May Day

Untuk Anggota yang ada di perbatasan Jatiuwung dan Curug Sekitar daerah Manis, pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi  buruh yang datang dari arah kawasan industri wilayah Jatiuwung dan Kawasan Tangerang kota yang akan mengarah ke Gerbang Tol (GT) Bitung.

Sedangkan Anggota yang ada di Gerbang Tol (GT)  Bitung sendiri mengantisipasi buruh yang datangnya dari wilayah Cikupa. Pasar Kemis dan Legok yang menuju ke Gerbang Tol (GT) Bitung.

“Polres Tangsel akan melakukan pengawalan maksimal kepada massa aksi May day,” ungkapnya.

Untuk pengawalan para buruh menuju Jakarta, pihak Polresta Tangsel akan mengawal aksi para buruh yang melalui jalur perlintasan hingga perbatasan Polda Banten dan Polda Metro Jaya.(cep)