Polisi Periksa CCTV di Rumah Anggota DPR RI

Situasi di rumah Anggota DPR RI Jazuli Juwaini. (cep)

Kabar6-Aparat kepolisian periksa rekaman Circuit Camera of Television (CCTV) di rumah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini, Jalan Musyawarah RT04/04 Kelurahan Sawah Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) AKP Alexander Yurikho ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada kamera CCTV di rumah Jazuli.**Baca Juga: Rumah Anggota DPR RI di Ciputat Ditembak OTK

“Rekaman CCTV di rumah ada, sedang dalam proses pembelajaran,” jelas kasat Kamis (04/05/2017).

Menurutnya, penembakan diketahui pada 3 Mei 2017 pagi dan baru dilaporkan pada tadi malam. Pihaknya sendiri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).**Baca Juga: Siang Ini, Polisi Uji Balistik di Rumah Anggota DPR RI

“Kami sudah melakukan olah TKP awal. Siang ini akan dilakukan olah TKP lagi oleh Bareskrim Polri untuk memastikan penembakan itu,” ungkapnya

Diberitakan sebelumnya, rumah Anggota DPR RI Jazuli Juwaini ditembaki orang tidak dikenal. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam penembakan itu.(cep)

 




Siang Ini, Polisi Uji Balistik di Rumah Anggota DPR RI

Kaca rumah Jazuli. (cep)

Kabar6-Polisi siang ini rencananya akan melakukan uji balistik di kediaman Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) jazuli Juwaini.

Kapolresta Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan pihak kepolisian bakal melakukan Olah Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Jazuli.**Baca Juga: Rumah Anggota DPR RI di Ciputat Ditembak OTK

“Siang ini akan ada uji balistik yang dilakukan polisi. Nanti ketahuan apakah peluru tersebut dari luar ke dalam atau dari dalam ke luar,” ungkap Fadli menjelaskan, Kamis (4/5/2017).

Menurut Fadli, dari olah TKP awal, pihaknya tidak menemukan proyektil peluru atau upaya masuk paksa.

“Pada saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal kami tidak menemukan adanya proyektil atau adanya benda lain, dan juga tidak ada unsur paksaan,” ujarnya.(az)




Rumah Anggota DPR RI di Ciputat Ditembak OTK

Kapolresta Tangsel AKBP Fadli Widiyanto.(dina)

Kabar6-Terjadi penembakan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) di kediaman Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Jazuli Juwaini di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan penembakan tersebut terjadi pada Kamis malam (3/5/2017).**Baca Juga: Kapolresta Tangsel: Korban Pencabulan Ada 13 Anak

“Pada saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal kami tidak menemukan adanya proyektil atau adanya benda lain, dan juga tidak ada unsur paksaan,” ujarnya, Kamis (4/5/2017).

Pelaku belum diketahui asalnya, dari rumah ada Camera Circuit of Television (CCTV) dan ada beberapa anggota keluarga yang berada di dalam rumah.

Kami masih belum tahu motif pelakunya karena masih dalam olah TKP, ada cctv di rumah dan sedang kami pelajari, di dalam rumah ada anggota keluarga, keponakan, dan ada istrinya juga,” katanya.(dina)




Kapolresta Tangsel: Korban Pencabulan Ada 13 Anak

Pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur. (dina)

Kabar6-Pelaku pencabulan yakni K mengaku kepada polisi telah mencabuli 13 korban yang merupakan anak di bawah umur di Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Kapolresta Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Fadli Widiyanto mengatakan dari pengakuan tersangka K ada 13 anak yang menjadi korban pelampiasan seksualnya.**Baca Juga: Ajak Nonton Film Horor, Sekuriti Cabuli 9 Bocah ‎

“Iya, korbannya di bawah umur semua, tersangka melakukan persetubuhan dan pencabulan itu di dalam rumahnya pada sore hari” ujarnya, Kamis (4/5/2017).

Korban dari kasus ini semuanya ada 13 oranga anak kecil.

“Ada 13 anak kecil yang menjadi korbannya, tapi yang lapor baru enam orang diantaranya LAK (8), KMP (8), SL (7), NAN (7), MA (10), FF (8). Kami mengharapkan yang lainnya melaporkan kepada pihak terkait,” pungkasnya.(dina)




Satpol PP Tangkap PNS Lagi ‘ Uh.Oh..’ di Panti Pijat

Kabar6-Rombongan aparat Satpol PP Kota Tangerang Selatan menggerebek lokasi panti pijat plus di Jalan Raya Viktor, Kecamatan Serpong. Alhasil, sejumlah ‘penghuni’nya langsung mendadak panik bercampur ketakutan.

Di panti pijak ‘Sawo Matang’‎ petugas menjaring delapan orang penghuni industri mesum berkedok kebugaran tersebut. Yakni, enam orang perempuan yang bekerja sebagai terapis, dan dua pria hidung belang.

“Ada satu pasangan‎ ketangkap tangan lagi mesum di ruang pijat,” kata Kepala Seksi Pengendalian Operasional, Taufik Wahidin saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (3/5/2017).

Taufik enggan menyebutkan inisial keenam wanita terapis. Sedangkan kedua pria hidung belang yang kepergok melepaskan nafsu syahwatnya itu masing-masing berinisial ‎H dan A.

Kedelapan orang di atas, lanjutnya, langsung digelandang ke kantor Satpol PP Kota Tangsel di Jalan Pahlawan Seribu, Kecamatan Setu.‎ Setiap orang yang terjaring didata identitasnya.

‎”Rencananya kita mau kirim ke Dinsos untuk dibina di Panti Karya Mulya Pasar Rebo. Namun informasinya lagi penuh pantinya,” klaim Taufik.

‎Ditanya ihwal apakah kedelapan terapis dan pria hidung belang tersebut dilepas setelah terdata identitasnya. Taufik bilang mereka sedang dimintai keterangan oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

“Silahkan ditanyakan langsung ke PPNS Haji Oki,” ujarnya.(yud)




Murid SDN Kedaung Kecewa Belajar Diliburkan

Orang tua murid sudah mengatrakan anaknya terpaksa pulang lagi.(foto:yud)

Kabar6-Ikhsan Ario Dwi Widodo‎ (10), terpaksa  menanggung rasa kecewa. Padahal murid kelas IV itu sudah bersemangat ingin belajar. Tetapi gurunya menyuruh pulang lantaran plapon sekolah ambrol hingga membuat ruangan kelas berantakan.

Berangkat dengan diboncengi sepeda motor dari rumahnya di Kavling Asrama Brimob, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ia sudah berpakaian rapi. Bocah lugu itu tampil mengenakan seragam ‎pramuka.

“Enggak enak libur,” katanya kepada kabar6.com di SDN Kedaung‎, Jalan Aria Putera, Rabu (3/5/2017).

Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku lebih senang belajar di sekolah ketimbang harus berada di rumah. Apalagi hari ini ia berencana mengumpulkan tugas pekerjaan rumah yang sudah dikerjakan olehnya semalam.

Ikhsan bilang, kondisi cuaca‎ pun kurang bersahabat. Teriknya panas matahari membuat kepalanya mudah pusing. Berbeda bila ia belajar dan berkumpul bersama rekan-rekan sebayanya di sekolah.

“Saya lebih seneng belajar di sekolah om,” bilangnya. Ikhsan mengaku, sejak semalam dirinya sudah mendengar kabar bahwa plapon ruangan kelas ‎yang ambrol.

Sempat terbersit dalam pikirannya, apakah plapon yang ambrol berada di ruang kelasnya. Ikhsan akhirnya bisa sedikit lega. Ini setelah dirinya mengetahui kerusakan bangunan nyatanya terjadi di ruang kelas yang lain.

Ruangan kelas I untuk shift pagi, dan kelas III bagi shift siang.‎ Lokasi persisnya ada di ruangan pertama sisi kanan dari pintu gerbang sekolah. “Semalam saya udah kasih tau bapak. Tapi berangkat aja, eh ternyata diliburin,” ujar Ikhsan.

Sejak adzan shalat dzuhur selesai berkumandang dari Masjid Daarusallam yang berada di seberang sekolah, gelombang murid SDN Kedaung terus berdatangan.

Sejumlah peserta didik itu merupakan murid kelas III dan IV. Terbagi dalam kelompok A hingga D, dan dijadwalkan belajar siang hari karena SDN Kedaung kekurangan ruang kelas lokal.

Ada yang diboncengi sepeda motor oleh sanak keluarganya. Tak sedikit pula yang murid yang berjalan kaki menuju sekolahnya. Mereka harus pulang ke rumah karena sekolah diliburkan. 

“Iya barusan saya tanya ke guru. Katanya hari ini libur,”‎ ujar Priyo, orangtua Ikhsan sambil menyalakan sepeda motor matik miliknya.(yud)




Polwan Gelar Baksos di Yayasan Sayap Ibu

Baksos di Yayasan Sayap Ibu. (cep)

Kabar6-Polisi Wanita dari Lembaga pendidikan Polri Jakarta melaksanakan kegiatan Bakti sosial di Yayasan Sayap Ibu, Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (03/05/2017).

Kepala Analis Kebijakan Utama pada Lemdiklat Polri Brigjen Pol Ida Utari Poernamasasih mengatakan kegiatan sosial kali ini dalam rangka peringatan Hari Kartini juga sebagai bentuk mengasah rasa empati para anggota Polwan.**Baca Juga: 7 Polwan Berkebaya Sambut Pembuat SIM di Polrestro

“Kegiatan kali ini sebagai bentuk mengasah rasa empati kepada sesama yang membutuhkan”, ungkap Ida.

Menurutnya, berbagi kebahagiaan bersama anak yatim piatu dan anak terlantar dan generasi penerus bangsa. Agar mereka dapat tetap merasakan kasih sayang yang penting bagi tumbuh kembang mereka.

“Hal ini diharapkan dapat menjadi media bagi Polwan untuk semakin dekat dengan masyarakat,” jelasnya.(cep)




Masih Ada Wartawan Tabrak Kode Etik

Karya Latih wartawan Tangerang Selatan.(foto:BL)

Kabar6-Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI‎) Provinsi Banten, Firdaus menyebutkan bila wartawan punya potensi‎ merusak tatanan Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Banyak juga wartawan yang menabrak aturan kode etik jurnalistik, hingga berpotensi merusak UU Pers,” ujar Firdaus saat membuka Karya Latih Wartawan (KLW) PWI Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (3/5/2017).

Untuk itu, Firdaus mengajak seluruh wartawan untuk bisa bersma-sama menjaga kredibilitas profesi pers di Indonesia.

‎”Tidak mungkin TNI maupun dokter yang menjaga profresi Pers, kecuali pers itu sendiri,” ujar Firdaus.  

Lebih jauh Firdaus menyebut, bahwa proses KLW adalah pintu awal untuk menjadi wartawan yang sebenarnya dan bisa menjaga kredibilitas profesi wartawan. 

“KLW ini adalah pintu awal masuk dalam kepengurusan PWI. Dan, PWI juga punya tanggungjawab menjaga kehormatan Pers,” ujarnya.

Firdaus juga mengingatkan, agar para perserta tidak menjadikan proses UKW hanya untuk menjadi aggota PWI. “Mari kita jadikan ini untuk menjaga profesi  wartawan hingga anak cucu kita nanti,” ujarnya.(Bang Luhut)




Plafon Ambruk, Murid SDN Kedaung Libur

Plafon SDN Kedaung ambruk.(yud)

Kabar6-Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diliburkan. Kebijakan ini ditempuh setelah plafon ruang kelas yang terdampak cuaca buruk sore kemarin.

Kepala SDN Kedaung, Sujiwati, mengatakan‎ bahwa plafon di ruang kelas yang ambrol ini pagi hari diperuntukan bagi kelas I, dan siang kelas III. Ia sudah meminta kepada tukang untuk segera membersihkan material bangunan yang ambrol.**baca juga: ‎Plafon SDN Kedaung Ambruk, Begini Kata Dindik Tangsel

“Saya sih minta agar segera diperbaiki. Dan ada standar jaminan keamanan untuk murid-murid saya,” katanya ditemui kabar6.com di sekolahnya, Rabu (3/5/2017).

Menurutnya, jangan sampai kondisi ini menimbulkan efek buruk bagi peserta didiknya. Sujiwati berharap, Pemerintah Kota Tangsel dapat secepatnya memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang rusak.

“Karena kami punya kelas itu kurang yah,” terangnya. 

Ia juga menyeebutkan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya hanya punya 10 ruang kelas lokal untuk KBM.‎ 

Sementara total seluruh ruangan ‎belajar ada 24. 

“Kita full day (waktu penuh) setiap harinya. Tapi kelas yang berbeda,” terang Sujiwati sambil tertawa. 

Ia juga mengkritik bahwa kondisi bagian gedung sekolah yang dibangun pada 2013 lalu sudah‎ banyak yang rapuh. 

“Kalau melihat material bangunan jelek ya,” tambahnya.(yud)

 




Sebelum Ambruk, Rembesan Air Keluar dari Proyek Pembangunan Apartemen 

Tembok pembatas jebol.(Tim K6)

Kabar6-Sebelum tembok pembatas pembangunan Apartemen Ayoma ambruk ke perumahan warga Delatinos, rembesan air dari pembangunan Apartemen Ayoma kerap keluar mengalir ke lapangan Tenis Blok L, Cluster Carabian, Delatinos.

 

Warga Delatinos Agung Dewo Nugroho mengatakan sebelum tembok pembatas tersebut jebol, rembesan air memang kerap mengalir. Asalnya dari pembangunan Apartemen Ayoma. 

“Rembesan air itu memang sering masuk,” ungkap Agung yang juga Ketua RT4/18, Kelurahan Rawa Buntu, Serpong menjelaskan, Rabu (3/5/2017).**Baca Juga:Tembok Pembatas Pembangunan Apartemen dan Perumahan Warga Ambruk

Hingga kini, lanjut Agung, pihak Ayoma belum juga membenahi reruntuhan ambruknya dinding pembatas tersebut. Menurut Agung, pihak Apartemen Ayoma harus segera memperbaiki dampak dari ambruknya tembok pembatas tersebut.

“harus diperbaiki. Inilah makanya warga enggak pernah setuju dengan pembangunan Apartemen Ayoma,” ungkap Agung.

Dari pantauan di lokasi, reruntuhan material masih ditutupi oleh terpal berwarna biru. Akibat ambruknya tembok pembatas tersebut, kawat pagar pembatas lapangan dan lampu lapangan temis tersebut rusak.(Tim K6)