Longsor Koceak karena Ada Galian Tanah

Kondisi rumah yang terkena longsor di Kampung Koceak. (foto: dina)

Kabar6-Tanah longsor yang merubuhkan sejumlah rumah di Kampung Koceak, Kelurahan Keraggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan ini diakibatkan galian tanah merah yang terus menerus untuk pembangunan tol.

Madjuki (57), salah satu warga yang rumahnya terkena longsoran tanah ini mengatakan hal itu.

“Iya, galian ini sudah ada dari tahun 80 an, saya membangun rumah saya dari tahun 1995, dari dulu rumah saya gak pernah ada retak-retak, baru sekarang ini aja seperti ini,” ujarnya, Rabu (10/5/2017).

Pantauan Kabar6.com, jurang ini memang cukup tinggi dari posisi rumah, sehingga mudah ables jatuh ke bawah jurang. (dina)




Ratusan Murid Madrasah di Koceak Takut Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Al-Khaeriyah.(foto:yud)

Kabar6-Ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah Al-Khaeriyah di Kampung Koceak RT 06 RW 02, Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ogah bersekolah. Ini setelah empat bangunan rumah yang berada persis di belakang sekolah ambles ke jurang.

Aris, siswa kelas V mengaku takut setelah kampungnya dilanda bencana longsor. Ia memilih tak berangkat sekolah karena khawatir saat belajar terjadi longsor susulan.

“Saya takut om. Sama ibu disuruh mending di rumah aja,” katanya ditemui di sekitar sekolahnya, Rabu (10/5/2017).

Ia juga telah mendapatkan pesan dari orangtuanya agar tidak mendekat ke lokasi rumah ambles. “Enggak boleh main-main ke dalam sana,” terangnya sambil menunjuk ke gang arah rumah ambles.

Orangtua Idhar, siswa kelas V MI Al Khaeriyah mengaku sengaja meminta anaknya untuk tidak masuk kelas, pasalnya saat ini kondisi kampung tersebut terlihat dalam kondisi kecemasan. 

“Sengaja saya suruh libur dulu,” terang Maesyaroh (40), Ibu Idhar.

Berdasarkan pantauan di lokasi, madrasah bercat hijau itu hanya berjarak sekitar 50 meter dari jurang. Kedalam jurang bibir mencapai 20 meter lebih, dan keempat rumah ambles terperosok.(yud)

 




Waspada Tanah Ambles, Murid Madrasah di Koceak Belajar di Masjid

Murid belajar di masjid. (yud)

Kabar6-Proses kegiatan belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khaeriyah, Kampung Koceak RT 06 RW 02, Kelurahan Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terganggu. Di belakang bangunan sekolah tersebut, empat rumah ambles hingga ke dasar jurang.

Pantauan kabar6.com, lokasi bangunan madrasah dengan titik lokasi rumah ambles hanya berjarak sekitar 50 meter. Sejumlah murid terpaksa harus belajar di Masjid Jami Al Hidaya‎h karena ruangan kelas sudah harus dikosongkan.**Baca Juga:Tanah Ambles, 10 KK Di Koceak Dievakuasi

“Kami tidak meliburkan kegiatan. Yang mau saja, makanya dipindahin ke masjid,” kata Titin, guru kelas VI, Rabu (10/5/2017).

Menurutnya, total murid madrasah sebanyak 227 orang. Mayoritas peserta didik memilih pulang ke rumah setelah melihat kondisi sekitar tidak kondusif.‎**Baca Juga: Lagi, Empat Rumah di Koceak Ambles ke Jurang

Demi keamanan peserta didik dan para guru pihak madrasah akhirnya menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Masjid Jami Al-Hidayah yang hanya berjarak 10 meter dari MIS Al-Khaeriyah. 

Safrudin Toha, guru lainnya menerangkan, KBM untuk sementara akan dilakukan di masjid. Pihaknya tidak meliburkan KBM.

“Kami tidak meliburkan, sambil tetap waspada KBM sementara dilakukan di masjid,” ujarnya.(yud)




Tanah Ambles, 10 KK di Koceak Dievakuasi

Rumah ambruk di Koceak. (yud)

Kabar6-Warga penghuni berikut harta benda di Kampung Koceak RT 06 RW 02, Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dievakuasi. Di lokasi itu empat bangunan rumah ambles hingga jatuh ke dasar jurang.

Pantauan kabar6.com, warga sekitar panik melihat fenomena alam yang kurang bersahabat. Dibantu aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, barang-barang rumah tangga dievakuasi.

“Ada 10 rumah yang sekarang harus dikosongkan,” kata Giri Kurniawan, anggota Unit Cepat Tanggap (UCT) Kecamatan Setu, Rabu (10/5/2017).**Baca Juga: Lagi, Empat Rumah di Koceak Ambles ke Jurang

Menurutnya, permukaan tanah atau soil terus mengalami pergerakan. Bangunan rumah warga harus steril untuk menghindari kejadian buruk kala curah hujan terus meningkat.

“Semua bangunan yang harus dikosongkan ini berdekatan dengan empat rumah yang sudah ambles,” terang Giri.

Terpisah, Bustomi (58), warga sekitar hanya bisa pasrah menghadapi bencana yang melanda pemukimannya. Sejak Selasa siang keluarganya sudah diperintahkan mengungsi ke masjid terdekat.

“Hati saya enggak t‎enang,” ujar pedagang nasi di belakang area pusat pemerintahan Kota Tangsel di Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, itu.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi harta benda milik warga sekitar masih berlangsung. Kendaraan jenis truk milik Satpol PP Kota Tangsel yang mengangkut barang rumah tangga milik warga terus hilir-mudik.(yud)




Lagi, Empat Rumah di Koceak Ambles ke Jurang

Rumah ambruk di Koceak. (yud)

‎Kabar6-Empat bangunan rumah di Kampung Koceak RT 06 RW 02, Kelurahan Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ambles ke dasar jurang. Seluruh penghuni rumah yang terdiri dari lima kepala keluarga itu sudah dievakuasi sebelum bencana alam terjadi.

Peristiwa itu terjadi Selasa malam. Sebelum ambles konstruksi semua bangunan ‎rumah sudah retak-retak. Keempat bangunan rumah milik Toto, Riki, Darto dan Marzuki.

“Kita sudah disuruh pindah duluan dari siang,” kata Ade Nurlita (35), istri Toto di sekitar lokasi perkara, Rabu (10/5/2017).**Baca Juga: Korban Longsor Kontrakannya Ditanggung Kecamatan

Ia masih syok melihat kondisi rumahnya sudah ambles.‎ Ade mengaku tak bisa membayangkan bila deteksi dini tidak berjalan nyawa keluarganya pasti melayang.

“Saya sudah ngungsi ke rumah kontrakan,” ujarnya sambil menyeka air mata.

Sebelum bangunan amblas suara pergerakan tanah nyaring terdengar. Hujan rintik-rintik turun hujan ringan, suara-suara rusaknya kontruksi bangunan semakin terdengar. Akhirnya selang sekitar 20 menit kemudian, beberapa rumah runtuh dan terjun ke jurang.

Kejadian itu pun tak ayal menjadi tontonan para warga sekitar. Hingga akhirnya suara histeris Takbir dan Istighfar para masyarakat saat menyaksikan longsor tersebut. Para warga pun berhamburan mencari tempat aman, dengan instruksi para aparat di lokasi.‎(yud)

**Lihat video Rumah Roboh di Keranggan.

 




Pemilik Tas yang Tertinggal di Mall Bintaro Ditahan

Kabar6-Seorang pria yang mengaku pemilik Tas ransel Warna Hitam yang tertinggal di outlet Starbucks Mall Bintaro Plaza,Jl. Bintaro Utama III Sektor 3A,Tangerang Selatan, diamankan Kepolisian Polres Tangerang Selatan.Selasa (09/05/2017)

Pria tersebut diketahui bernama Mad Ardi Gozali(21) warga Blok Pon RT 003/003 Keluruhan Dukuhwidara, Kecamatan Pabedilan. Cirebon.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto mengatakan Mad Ardi mulanya diamankan security Bintaro Plaza.”diamankan setelah dia menanyakan tas Hitam miliknya ke petugas Security Bintaro Plaza “Jelasnya.

Kemudian security Bintaro Plaza melaporkan ke pihak polres Tangsel perihal penahan pemilik tas tersebut.

Fadli mengatakan, dalam pemeriksaan awal terhadap Mad Ardi sebelum datang ke Bintaro Plaza, janjian terlebih dahulu dengan dua orang  bernama Aro dan Herlina yang telah dikenal pelaku sejak berada di pesantren. 

Setelah bertemu kedua orang tersebut, Mad Ardi meninggalkan tas di samping Cafe Starbuck.”alasannya  ingin ke toilet serta sholat Isya. Karena berat akhirnya tas itu ditinggal” ucap Fadli.

Namun Ketika  ingin diambil, tasnya sudah tidak ada, karena diamankan satpam.”mengetahui tasnya sudah tidak ada, Mad Ardi pulang dan akan kembali  untuk mencari tasnya” imbuhnya.

Kini kepolisian Polres Tangsel masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Mad Ardi,sedangkan barang bukti yang diamankan Sebuah tas berwarna Hitam Abu-abu merk Acer, pakaian, beberapa buku-buku Islam tentang ajakan jihad,dan satu buah dompet berisi identitasnya serta Handphone Nokia type C3 berwarna Coklat berikut 2 buah Sim card indosat oredo nomor SIM 620140005046985700 dan nomor SIM .620140005023659250 (cep) 




Horee..Ada Tahanan Nikah di Mapolsek Kelapa Dua

Kabar6- Seorang tahanan Mapolsek Kelapa Dua Abdul Mukhlis menikah dengan pujaan hatinya Linda R. (19) di Aula Mapolsek Kelapa Dua, Polres Tangerang Selatan Jalan Raya Kelapa dua, Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang,tepat pukul 15.00 WIB, Selasa (09/05/2017) sore.

narapidana Pada sore hari ini Selasa (9/5/2017) tepatnya pukul 15.00 WIB seorang napi telah melaksanakan pernikahannya di Aula Mapolsek Kelapa dua Polres Tangerang Selatan Jaln Raya Kelapa dua Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Akad nikah napi yang berlangsung dengan suasana aman dan kedua pasangan terlihat bahagia ini dihadiri Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widyanto.

“Ya, hari ini kita melaksanakan pernikahannya dengan Penghulu atau Amil Bapak Ustadz Udlu Mouhiyah,” ujar Kapolres.

Sementara Yang jadi saksi adalah Kapolsek Kedu Kompol Endang Sukmawijaya, Kanit Binmas Akp Joko, Kanit Reskrim Iptu Hitler, serta 10 personil Polsek Kedu, serta keluarga kedua mempelai.(dina)




Korban Longsor Kontrakannya Ditanggung Kecamatan

Kabar6-Peristiwa alam pergerakan permukaan tanah atau soil yang berpotensi longsor membuat sejumlah warga Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel) panik. Kini penghuni enam bangunan rumah di RT 006 RW 02 telah direlokasi ke tempat aman.

Toto Budiarsyah (41), warga kampung Koceak, mengatakan bahwa rumahnya terdampak tanah bergerak mengatakan sejak tadi malam. Menurutnya hingga saat ini permukaan tanah terus menurun. 

“Sempat bunyi beberapa kali patahan ubin di rumah saya. Pintu masuk rumah juga sudah enggak bisa di buka karena sudah tertimpa tembok rumah,” katanya ditemui wartawan di lokasi perkara, Selasa (9/5/2017).

Toto menyebutkan, saat ini ia bersama seorang istri dan kedua anaknya sudah pindah ke rumah kontrakan yang lebih aman. “Sudah dicarikan rumah kontrakan sama pihak kecamatan dan biayanya juga sudah di tanggung mereka,” tambahnya. 

Pantauan di kampung Koceak, dinding bangunan enam rumah warga sudah retak. Sedangkan ubin mulai amblas. Pada bagian belakang rumah terdapat jurang sedalam kurang lebih 20 meter.

Warga dibantu relawan dan petugas gabungan juga bahu membahu memindahkan barang- barang untuk di angkut ke rumah kontrakan.(yud)

 




Tas dan Buku Jihad Ditinggal di Starbucks Bintaro

Kabar6. Petugas keamanan Mall Bintaro Plaza,Jl. Bintaro Utama III Sektor 3A,Kelurahan  Pondok Karya Kecamatan Pondok Aren,Kota Tangerang Selatan, menemukan benda mencurigakan di outlet Starbucks. Sebuah tas ransel Warna Hitam yang ditinggal di lokasi itu ternyata berisi buku-buku tentang jihad.

“Ditemukannya di Starbucks pukul 00.30 WIB tadi. Yang pertama nemuin itu anggota kita,” kata pengawas petugas keamanan, Joko Susilo, di lokasi, Rabu (09/05/2017).

Penemuan itu berawal saat petugas keamanan sedang berkeliling di mall. Setelah melihat sebuah tas ransel, petugas itu langsung membawa ke pos pengamanan.

“Setelah dibuka isinya beberapa buku tentang jihad. Ada juga kertas-kertas juga dan baju,” sambungnya.

Dia menyebut tak ada pesan ancaman dalam tas yang ditemukan. Petugas keamanan kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

“Sudah dilaporkan ke polisi tadi pagi, dan tas berikut isinya di Bawa ke Polres Tangerang Selatan”tutupnya (Cep)

 




‎Rawan Longsor di Tangsel, Warga Koceak Direlokasi

 Warga Koceak yang direlokasi.(foto:yud)

Kabar6-Petugas gabungan merelokasi penghuni enam rumah di ‎Kampung Koceak RT 006 RW 02, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu‎, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Di lokasi itu terjadi pergerakan tanah sehingga membuat rumah rusak dan membahayakan penghuninya.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Chaerudin, mengungkapkan pergeseran tanah terjadi semalam pukul 22.00 WIB. Konstruksi tembok enam bangunan rumah retak sehingga penghuninya harus direlokasi.

“Tanah juga amblas beberapa centimeter. Sehingga rawan rawan longsor dan makanya kita rekomendasikan agar rumah dikosongkan,” katanya di lokasi‎, Selasa (9/5/2017).

Ia sebutkan, ‎telah perintahkan para relawan untuk ikut membantu mengevaluasi harta benda pemilik rumah ke tempat yang lebih aman. Anak buahnya pun disiagakan untuk terus memantau kondisi pemukiman di Kampung Koceak.

“Di Kampung Koceak ada enam rumah yang terdampak. Barang- barang sudah di evakuasi dan keenam rumah juga sudah kosong untuk menghindari pergerakan tanah berikutnya,” ujarnya. 

Chaerudin menambahkan, ada lima rumah dengan kejadian serupa di wilayah kampung Sengkol, kecamatan Setu. Di lokasi itu semua warga juga sudah dievakuasi. 

“Untuk warga yang di kampung Sengkol sudah di evakuasi, kita pindahkan ke rumah kontrakan di dekat kejadian dimana tempatnya lebih aman,” tambahnya.‎(yud)