Ini Jawaban Polda Metro Jaya Soal Anggota Brimob Tertembak

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Polda Metro Jaya masih menunggu data lengkap terkait tewasnya Anggota Brimob Kompi 1 Datasemen A SAT III/Pelopor Kedaung Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kapala Divisi Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R Argo Wiyono mengatakan pihaknya masih menunggu data lengkap dari pihak Brimob dan Polresta Tangsel.**Baca Juga: Anggota Brimob Tewas Tertembak di Asrama

“Untuk data lengkap masih menunggu pihak Brimob dan Polresta Tangsel,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (15/05/2017)

Argo juga meminta rekan-rekan wartawan untuk bersabar menunggu kelengkapan data.

“Kapolres Tangsel sudah saya telpon belom masuk masuk nih. Nanti setelah ada datanya saya kasih tahu,” ucapnya.(cep)




Ini Alasan Kadispora Makassar Mundur Lelang Jabatan Tangsel

‎Kadispora Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin. (yud)

Kabar6-Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, diduga tak mengizinkan anak buahnya hijrah ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). ‎Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, telah resmi mundur dari bursa lelang jabatan yang digelar Pemerintah Kota Tangsel.

“Yang bersangkutan masih diperlukan oleh institusinya,” ungkap Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Sri Juli Rahayu, Senin (15/5/2017).**Baca Juga: Pejabat Makassar Mundur dari Lelang Jabatan Tangsel

Menurutnya, alasan mundurnya bekas Camat Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, itu telah disampaikan lewat surat resmi. Hendra absen saat sesi tes pembuatan makalah bersama ke-13 peserta lelang lainnya.

Julia menyebutkan, sebelumnya ada 29 orang peserta lelang lolos untuk ikut tes assesment di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Hasil tes itu mengerucut, ada 15 peserta tereliminasi.**Baca Juga: 10 Orang PNS Lolos Lelang Jabatan

“Mulai besok selama dua hari ke-13 peserta akan mengikuti tes presentasi makalah dan wawancara,” sebutnya. Lokasi tes di Lab CAT BKPP, Ruko Boulevard BSD Blok E5 Nomor 6.

Adapun ke-13 nama-nama peserta yang lolos ke babak akhir seleksi antara lain, Chaerudin, Taryono, Entol Wiwi Martawijaya, Aplahunnajat, Abdul Azis, Wahyunoto Lukman.

Kemudian, Dahlia Nadaek, Judianto, Heru Agus Santoso, Dewanto, Agus Budi Darmawan, Bambang Noertjahjo, dan Maya Mardiana.(yud)

 




Usai Salat Subuh, 2 Pemuda Ditusuk OTK

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Dua pemuda ditusuk segerombolan Orang Tak Dikenal (OTK) di Gang Betawi RT04/09, Kelurahan Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Minggu (14/05/2017).

Kedua pemuda itu, yakni Muhamad Atariq (14) dan Madon (16). Keduanya ditusuk usai salat Subuh

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan dalam perjalanan pulang dari Musala, kedua korban melihat beberapa orang berlarian ke arah mereka. Lalu si korban pertama ini mendatangi kelompok tersebut.**Baca Juga: Diduga Ferdian Ditusuk Suporter Persija

“Namun baru beberapa meter menghampiri, korban pertama dan kedua ditusuk oleh seseorang tidak dikenal,” kata Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto Senin (15/05/2017)

Melihat korban terjatuh, warga lain yang juga habis menunaikan salat subuh melarikan keduanya ke rumah sakit IMC Jombang. Namun, karena Mengalami luka parah, Korban langsung dirujuk ke rumah sakit Premiere Bintaro.**Baca Juga:  Maksudnya Mau Bisnis Malah Ditusuk Hingga Tewas

Setelah dirawatdi Rumah Sakit IMC, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat. Lalu, korban kedua yang mendapat luka bacok di punggungnya mendapat penanganan di Rumah Sakit Suroso Ciputat dan langsung bisa dibawa pulang.

“Setelah para korban ini mendapat penanganan di rumah sakit, warga yang melihat kejadian langsung mengeroyok teman dari pelaku penganiayaan tersebut,” kata Fadli.

Hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran kepolisian. Sementara saksi peristiwa itu masih terus dimintai keterangan di Mapolres Tangsel, guna memburu pelaku penganiayaan tersebut. (cep) 




Anggota Brimob Tewas Tertembak di Asrama

Markas Brimob. (cep)

Kabar6-Seorang anggota Brimob ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam asrama Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). ‎

Bripka Teguh Dwiyatno, anggota staff logistik Sat III ditemukan tak bernyawa di area garasi mobil asrama yang di tempatinya, Senin (15/05/2017) sekira pukul 07.00 WIB. ‎Sepucuk senjata revolver ditemukan tak jauh dari tubuhnya.**Baca Juga: Jual Obat Terlarang, Warga Aceh Diringkus Brimob Polda Banten

Belum diketahui penyebab tewasnya Bripka Teguh Dwiyatno. Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto saat dikonfirmasi terkait kejadian itu pun enggan memberikan keterangannya.

“Saya tidak statemen apa-apa. Silahkan ke brimob ya rekan-rekan. Atau ke Kabid Humas Polda Metro Jaya,” Kata Fadli menandaskan. (Cep) 




Tahun Ini, DPU Tangsel Perbaiki Lima Jembatan Rusak

Salah satu jembatan rusak di Tangsel.(yud)

Kabar6-Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal memperbaiki lima ruas jembatan yang ada diwilayahnya.

Sedianya, kerusakan pada jembatan itu dipicu berbagai faktor, mulai dari usia jembatan yang sudah tua, ada  juga jembatan yang rusak akibat diterjang banjir.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel, Aris Kurniawan mengatatakan, ke lima jembatan yang akan diperbaiki itu adalah, Jembatan Lengkong Karya, Jembatan Setia Budi, Jembatan Setu Parigi, Jembatan Pesona Serpong, dan Jembatan Cirendeu Permai.**Baca juga: Warga Pesona Serpong: Jembatan Ini dari Tepung Kali Yak.

“Total jembatan di Tangsel ada sebanyak 449 ruas, itu termasuk 316 ruas jembatan lingkungan. Tahun ini, lima dinataranya kita perbaiki, untuk  memudahkan akses dan aktivitas warga, Seperti Jembatan PEsona Serpong yang dihantam banjir kemarin,” ujar Aris, Senin (15/5/2017).**Baca juga: ‎Jembatan Perum Pesona Serpong Roboh.

Sayangnya, saat ditanya berapa besar anggaran untuk pembangunan ke lima jembatan itu, Aris mengaku tidak terlalu hapal hingga tidak bisa merincinya secara pasti.(Bang Luhut)

**Baca juga: 10 Persen Ruas Jalan Provinsi di Tangsel Rusak.




Pejabat Makassar Mundur dari Lelang Jabatan Tangsel

Peserta lelang jabatan di Kota Tangsel. (yud)

Kabar6-Tahapan seleksi lelang jabatan eselon IIb yang digelar Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mengerucut menjadi 14 orang. Satu di antaranya telah mengajukan surat resmi pengunduran diri.

Pejabat yang mengundurkan diri adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin. Pada lelang jabatan ini Hendra melamar untuk menjadi calon Kepala Dinas Pariwisata serta Dispora Kota Tangsel.**Baca Juga: 10 Orang PNS Lolos Lelang Jabatan

“Betul yang bersangkutan sudah resmi mengundurkan diri,” kata Sekretaris Panitia Seleksi, Apendi, Minggu (13/5/2017).

Dijelaskan, kemunduran pejabat yang juga adik ipar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, itu berawal saat ia absen pada tes‎ pembuatan makalah.

Hendra tidak memenuhi undangan, dan menyusul datangnya surat pengunduran diri yang diterima Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel.

Apendi menambahkan, bahwa tahapan selanjutnya peserta yang lulus masuk pada tahap akhir. Yaitu tes presentasi dan wawancara. “Agenda akhir ini akan berlangsung pada Selasa dan Rabu besok,” tambahnya.(yud)




Ini Penyebab Tanah Longsor di Kampung Koceak

Kondisi kampung Koceak dari atas. (yud)

Kabar6-‎Kemiringan lereng di Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berpotensi kembali terjadi longsor. Di RT 006 RW 02, pada Selasa kemarin empat rumah ambles ke jurang dan dua rumah lainnya rusak parah.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel, Aris Kurniawan, mengatakan‎ lereng bagian atas memiliki kemiringan 48-50 derajat dengan ketinggian lereng 22 meter. Lereng terbentuk karena pemotongan dari adanya kegiatan penambangan di daerah tersebut.**Baca Juga: Tanah Ambles, 10 KK di Koceak Dievakuasi

“Jenis gerakan tanah berupa longsoran rotasi dengan material longsoran berupa tanah pelapukan, tuf batu apung dan batu lempung‎,” katanya lewat keterangan tertulis yang diterima kabar6.com, Minggu (14/5/2017).

Dipaparkan, hasil kajian menunjukan bahwa ada batu lempung di bagian bawah lereng yang bersifat kedap air sehingga berpotensi menjadi bidang gelincir. Ada rembesan air di sepanjang lereng bagian bawah.**Baca Juga: Lagi, Empat Rumah di Koceak Ambles ke Jurang

Ditambah lagi beban akibat adanya pemukiman di bagian atas lereng. Aris bilang, tidak ada drainase di sepanjang jalan pada lereng bagian bawah.

“Penyebab gerakan karena fisik tanah pelapukan yang kurang padu (tidak kompak) serta tanah pelapukan yang tebal (lebih dari 2 meter), rapuh dan sarang sehingga mudah longsor‎,” papar Aris.

Ia menambahkan, berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) yang diteliti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, di Kampung Koeceak termasuk dalam zona potensi  terjadi gerakan tanah.

“Artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal,‎” tambah Aris.(yud)




Bantu Korban Rumah Ambles, Pemkot Tangsel Colek Forum CSR

Kondisi Kampung Koceak dari atas. (yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang berupaya menggandeng Forum Corporate Social Responsibility (CSR) setempat untuk ikut membantu fenomena alam di Kecamatan Setu. Di dua wilayah bekas lokasi galian pasir itu sejumlah rumah hancur dan rusak berat akibat terjadinya pergerakan tanah.

Camat Setu, Wahyudi Leksono mengatakan, pemerintah daerah telah berupa menawarkan para penghuni rumah yang rusak agar sementara waktu menempati Rumah Singgah milik Dinas Sosial setempat. Tetapi tawaran yang menjadi upaya pertama itu tidak digubris.**Baca Juga: Warga Koceak: Sejak Ada Lagoon Aja Nih Begini

“Warga enggak mau, dan lebih milih tinggal di wilayah sekitar terdekat. Alasannya karena masih dekat dengan saudara-saudaranya,” katanya, Minggu (13/5/2017).

Akhirnya warga yang rumahnya rusak akibat terdampak pergeseran tanah dikontrakan rumah.  Kebijakan itu sambil menunggu pelaksaan rehabilitasi dan relokasi rumah korban.**Baca Juga: Tanah Ambles, 10 KK di Koceak Dievakuasi

“Nantinya bisa saja kami minta bantuan kepada Forum CSR untuk membantu para warga yang rumahnya rusak berat, Ini upaya ketiga kami,” terang Wahyudi.

Upaya kedua, lanjutnya telah dilakukan berupa pelaksanaan kajian yang melibatkan peneliti gabungan di lokasi perkara.

Yakni melibatkan peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementerian ESDM bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel.(yud)




Sepi Penumpang, Operasional Trans Anggrek Tak Jelas

Trans Anggrek. (dok K6)

Kabar6-Bus layanan masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Trans Anggrek kurang diminati masyarakat.Trans Anggerak Circle Line ini bertujuan untuk meningkatkan layanan transportasi massal yang menghubungkan seluruh stasiun kereta api di Kota Tangsel dan akan terintegrasi ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun faktanya, tidak berjalan sesuai harapan.

“Padahal anggaran untuk angkutan Trans Anggrek beserta operasionalnya mencapai Rp6,5 miliar. Angkutan tersebut sepi penumpang dan tidak mengurai kemacetan,” kata Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Jupri Nugroho pada Sabtu, (13/5/2017).**Baca Juga: Sepi Penumpang, Trans Anggrek Tangsel Dievaluasi

Untuk pengadaan satu unit bus Trans Anggrek, Pemkot Tangsel harus mengeluarkan kocek sebesar Rp1,25 miliar per unitnya. Saat ini terdapat lima bus. Jika dijumlahkan dengan lima bus maka total yang keluar dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel adalah sebesar Rp6,25 miliar.

“Ini akan menjadi sia-sia jika pada tahapan pelayanan tidak dijalankan dengan maksimal. Perlu adanya evaluasi dan pengawasan dari masyarakat agar anggaran yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia atau menguntungkan segelintir oknum,” terangnya.**Baca Juga: Kurang Sosialisasi, Bus Trans Anggrek Tangsel Minim Peminat

Selain itu, Jupri menilai sepinya penumpang lantaran tidak adanya keseriusan Dinas Perhubungan Kot Tangsel dalam mempublikasi dan mensosialisasikannya.

“Penelusuran kita di lapangan, Trans Anggrek terlihat melintas tanpa ada penumpang sama sekali. Itu berlangsung sejak awal 2016, hingga hari ini Trans Anggrek masih selalu dalam keadaan kosong seperti terlihat di Jalan Siliwangi, Pamulang,” ujarnya.

Permasalahan  yang lain juga, kata Jupri, terlihat dari jam opersional yang tidak jelas. Jadwal operasional yang sudah dijadwalkan tidak efektif. Bahkan, pada jam-jam operasional sudah terparkir di pool.

“Kita pernah mendatangi terminal Pondok Cabe untuk memastikan beroperasinya Trans Anggrek. Menurut salah satu pemilik warung di terminal mengatakan, bus hanya sesekali terlihat masuk. Padahal seharusnya melayani pada jam-jam sibuk, yaitu pagi pada pukul 06.00 sampai 09.00 Wib, Siang pada pukul 11.00 sampai 14.00 Wib dan Sore 15.00 sampai 18.00 Wib.

“Tak dapat dibantah bahwa Trans Anggrek tidak diminati, itu sebabnya Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan akan merubah menjadi Bus Sekolah. Namun, hingga kini juga tidak jelas,” ucapnya.(az)




Perda Drainase Bakal Atasi 80 Persen Banjir di Tangsel

Sekretaris DPU Kota Tangsel Aris Kurniawan. (Dok K6)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (tangsel) melalui Dinas Peerjaan Umum (DPU) saat ini tengah menunggu Peraturan Daerah (Perda) terkait penataan drainase.

Sekretaris DPU Kota Tangsel Aris Kurniawan mengatakan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) soal penaataan drainase saat ini sedang direvisi di Provinsi Banten.**Baca Juga: 10 Persen Ruas Jalan Provinsi di Tangsel Rusak

“Sabar, saat ini masih direvisi di Provinsi Banten. Perda ini akan mengatur soal drainase di Kota Tangsel,” ungkap Aris menjelaskan kepada Kabar6.com.**Baca Juga: Pemprov Banten Gratiskan Biaya PKB dan BBN

Aris melanjutkan, Perda ini nantinya juga akan mengatur pembuangan air pengembang perumahan. Rencananya, Perda ini bakal bisa dijalankan dengan maksimal.

“Jika sudah berjalan, Insya Allah akan mengatasi 80 persen banjir di Kota Tangsel,” paparnya.(az)