SMK Muhammadiyah Tangsel Dirampok

Ilustrasi. (ist)

Kabar6-Kawanan perampok menyatroni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah, Jalan Raya Puspitek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Dalam aksinya Para pelaku membekap penjaga sekolah sebelum membawa kabur barang elektronik dan uang tunai.

“Saksi ditindih menggunakan kasur sehingga pelaku leluasa mengambil barang-barang elektronik dan uang tunai,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, Kamis (15/06/2017).**Baca Juga: Beredar Video Aksi Perampokan di Tangsel

Perampokan itu terjadi pada Selasa (13/06/2017) malam. Saat itu penjaga sekolah yang bernama Fadli berniat melakukan patroli malam di lingkungan sekolah.

“Tiba-tiba dihadang oleh lima orang yang menggunakan cadar. Salah seorang pelaku langsung menodongkan golok ke bagian leher,” lanjut Alexander.

Tak sampai di situ, pelaku lalu menutup mata dan mulut korban. Tangan dan kaki korban juga diikat menggunakan kabel. Setelah penjaga sekolah itu tak berdaya, para pelaku menggasak barang elektronik dan uang kemudian kabur meninggalkan lokasi.

“Pelaku meninggakan saksi yang masih terikat di ruang guru. Kerugian akibat kejadian ini sebesar Rp77 juta,” katanya.

Saat ini polisi masih menyelidiki pelaku perampok tersebut. Sejumlah saksi juga sudah diminta keterangan untuk proses penyidikan.(Cep)




Catatan Pinggiran Tangsel, Potret Buram PPDB Online

illustrasi

Kabar6-Pagi itu Ilham begitu bersemangat setelah mendengar bahwa pendaftaran online untuk siswa SMA telah dibuka. Ia terlihat menyibak lembaran-lembaran kertas yang sepertinya kumpulan berkas yang dibutuhkan sebagai syarat. Sampai- sampai foto di raportnya ia copot sementara dari sampul muka lantaran ingin men-scan menjadi pas foto berlatar merah ukuran 3×4. 

Ya, salah satu berkas yang harus dipersiapkannya adalah pas foto 3×4 sebanyak 3 lembar. Setelah rampung men-scan, pas foto yang sisi pinggirnya tertoreh sedikit tinta cap sekolah ia tempelkan kembali ke sampul muka raport.

Esoknya ia menuju SMA yang dituju, tepatnya SMA Negeri 9 Tangerang Selatan, zonasi Banten. Setibanya di parkiran sekolah, ia diantar bapaknya dengan sepeda motor, Ilham celingak-celinguk mencari dimana ada keramaian para orangtua siswa yang sekadar ingin mencari tahu informasi pendaftaran online. 

Tepat di pintu utama sekolah, ia melihat kertas-kertas yang ditempelkan layaknya standing banner yang berisikan informasi seputar proses pendaftaran online. Daripada mencatat, ia memilih untuk memoto lembaran-lembaran tersebut. 

Ilham sempat kaget, karena salah satu lembaran menjelaskan jalur- jalur yang dipakai mendaftar. Tertera disitu, jalur umum, prestasi, keluarga miskin, dan luar zona. Waduh, mungkin dibenaknya berkata demikian. Apa sebabnya, harapan satu-satunya mendaftar melalui jalur lokal tidak disebut. Padahal ia berharap jalur itu bisa digunakannya agar bisa diterima di SMA Negeri 9, sekolah yang sudah sering ia perbincangkan dengan orangtuanya di rumah. Kenapa ia memilih jalur lokal, Ilham sadar perolehan nilai ujian nasionalnya kurang kompetitif untuk bertarung di jalur umum yang mengandalkan nilai akhir ujian nasional.

Ilham tetap tidak patah semangat. Kepada orangtuanya ia meyakinkan akan tetap bertarung melalui jalur umum, meski ia sadar pesaingnya berjubel. Sebelum kembali ke rumah Ilham sempat berkeliling sekolah melihat suasana, ya meski bangunan sekolah tidak terlalu megah, tapi sekolah itu cukup rindang, cocok untuk suasana belajar, sekadar sarana melepas penat dari panasnya eskalasi politik lokal maupun nasional, termasuk tren hoax mengenai ISIS.

Ia pun memutuskan kembali ke rumah. Masih dengan semangat, setibanya Ilham langsung membuka laptop butut, yang jika tersenggol cashnya layarnya langsung mati. Mengandalkan hotspot ponsel miliknya ia langsung berselancar internet mengetik alamat link pendaftaran online seperti yang ditulis lembaran papan pengumuman. 

Lelet,….loading terus…hingga sore hari, halaman muka web tak kunjung muncul di layar laptopnya. Yang muncul hanya gambar dinasourus milik google chrome. Tidak menyerah, malamnya ia kembali mencoba. Tapi tidak menggunakan laptopnya, melainkan ponselnya. Ilham memilih duduk di teras rumah, alasannya mengejar sinyal. Benar saja usahanya yang hingga larut itu berbuah hasil. 

Layar ponselnya muncul gambar Wahidin Halim dan Andika Azrumy, pemenang Pilgub Banten. Di atas foto dua orang itu, tertera logo Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Ia mulai mengotak-atik mengikuti alur perintah untuk mendaftarkan diri. Diisinya setiap kolom-kolom yang ada. Akhirnya, layar ponselnya memuat lembaran formulir pendaftaran yang sudah mencantumkan ihwal dirinya sebagaimana yang diinginkan Dinas Pendidikan dalam bentuk PDF. Ia save. Jarum jam ketika itu menunjukkan pukul 01.15 Wib. “Sambil nunggu sahur,” ujarnya kepada sang Ayah yang masih asyik nonton tv. 

Wajahnya tergurat lelah, jengkel, tapi tidak putus asa. Pagi kemudian, link PDF tadi ia kirim ke hape ayahnya melalui Whats App, diteruskan ke email sang ayah. Ia meminta tolong agar lembaran PDF tadi di prinkan. 

Pukul 10.00 Wib, Ilham kembali ke sekolah, SMA Negeri 9 Tangsel. Tiba disana ia disambut oleh panitia sekolah. Berkas-berkasnya di cek. Ok, lengkap. Salah seorang panitia membawa berkasnya dan mencoba memasukkan data ke komputer sekolah, tapi apa yang terjadi. Panitia mengatakan kepada Ilham, “Nak, berkasmu disimpan dulu ya disini, tadi bapak mau masukkin datanya, servernya sedang gangguan.”

Ilham mengiyakan, ia pun keluar dari antrian yang kira-kira sekitar 20- an orang. Tragisnya dalam antrian itu, ternyata masih ada orangtua yang menanyakan kepada pihak sekolah alasan tidak adanya jalur lokal, bahkan masih ada yang bingung mendaftar secara online.

Semoga saja ke depan masih ada jalur lokal, dan semoga saja Dinas Pendidikan Provinsi Banten lebih siap menghadapi gelombang pendaftaran siswa baru dengan kapasitas, kekuatan server yang mumpuni.(yud)




Safari Ramadhan Walkot Tangsel Ditutup di Kademangan

Muspida Tangerang Selatan yang mengikuti Safari Ramadhan.(foto:dina) 

Kabar6-Safari Ramadhan terakhir Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dilakukan di Masjid Al Ubudiyah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu (14/6/2017).

Safari Ramadhan yang terakhir ini menutup acara serupa di tujuh kecamatan yang sudah dijalankannya.

“Ini adalah yang ketujuh kita melakukan Safari Ramadhan dan berakhir di Kecamatan Setu, kami melakukan silahturami kepada warga sekitar yang ada disini agar lebih saling mengenal satu sama lain,” ujar Walikota.

Safari Ramadhan ini juga dihadiri oleh Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf. M Imam Gogor, Kapolres AKBP Fadli Widyanto, Kepala BNN Heri Istu, Kepala Dinas Perhubungan Sukanta, Kasi Satpol PP Taufik Wahidin dan jajarannya.

Pembukaannya  diawali dengan cuplikan kondisi Suriah yang diporakporandakan oleh ISIS sebagai informasi untuk menggarisbawahi bahwa petikaian dan permusuhan hanya akan melahirkan kesengsaraan. (dina)

Susana acara di Masjid Al-Ubudiyah. (foto:dina)




Bangunan Gedung di Ciater 10 Tahun Terlantar

Tampak bangunan yang tak terurus 10 tahun.(foto :dina)

Kabar6-Sebuah bangunan di Jalan Cendekia, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telantar sejak 10 tahun terakhir. Warga sekitar berharap pemilik gedung segera merubuhkan gedung tersebut dan tidak diterlantarkan seperti sekarang.

“Bangunan ini udah lama tidak terpakai dan dibiarkan begitu saja, sudah ada kurang lebih 10 tahunan, saya juga kurang tahu itu bangunan apa dan punya siapa,” ujar Ridho (42), seorang pedagang di sekitar situ, Rabu (14/6/2017).

Warga sekitar malah mengusulkan agar bangunan ini dirubuhkan saja bila tidak ingin diurus, karena tempat tersebut dijadikan tempat berbuat sesuatu yang tidak benar.

”Lihat aja corat-coretan di dindinganya kata-kata jorok, enggak bener. Anak-anak keluar masuk ke situ juga pada ngapain tuh tahu.” kata Asep, warga pemilik warung di sekitar gedung tersebut.(dina)




Pencuri Spesialis Rumsong Tertangkap di Pondok Aren

Pencuri Rumsong ditangkap polisi. (cep)

Kabar6 Aksi pencurian rumah kosong di wilayah hukum Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kembali marak. Kali ini pelaku mengincar rumah yang ditinggal penghuninya untuk salat tarawih.

Seperti yang dialami Sri Kumayati, yang beralamat di Perum Pondok pucung indah,jalan krakatau 3.A4. NI.12.Rt.002/06 Kelurahan Pondok pucung Kecamatan Pondok aren Tangerang Selatan Selasa (06/06/2017)kemarin.

Selepas menjalankan ibadah salat tarawih di masjid, dia terkejut lantaran seisi rumahnya berantakan akibat diobrak-abrik pencuri. Sejumlah barang berharga Sri ikut raib digasak pelaku diketahui berjumlah satu orang.**Baca Juga: 39 Remaja Pecandu Narkotik di Tangsel Direhabilitasi

Unit reserse kriminal Polsek Pondok Aren langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan diketahui, pelaku melancarkan aksinya dengan cara memanjat tembok belakang rumah korban, kemudian merusak kasa kawat pintu di lantai dua.

“Setelah berhasil masuk, pelaku kemudian menggasak beberapa harta benda korban seperti laptop, kamera, handycam handphone, yang dimasukan dalam tas untuk dilempar ke luar pagar,” cetus Kapolsek Pondok Aren Kompol Indra Ranudikarta, Rabu (14/06/2017), di Mapolsek Pondok Aren.

Setelah beberapa hari buron, Polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku DS,25, di rumahnya di Kelurahan Pondok pucung Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, mengakui sudah dua kali melakukan pencurian pada rumah kosong selama puasa tahun ini.

“Pengakuan pelaku nekat mencuri, karena faktor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” kata Indra.

Modus pencurian yang dilakukannya terang Indra, pelaku kerap melakuan aksinya pada malam hari. Pelaku mengambil barang barang berharga dari dalam rumah korbannya itu dengan cara membongkar, memecah, memanjat atau menggunakan kunci palsu.

Dari tangan pelaku Polisi mendapati barang bukti berupa dua unit laptop, satu handycam dan handphone merk Iphone. Pelaku dijerat pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara pidana maksimal tujuh tahun penjara.(cep)




Maling Disergap Polsek Pondok Aren

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang pelaku pencurian disergap petugas Tim Viper Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Pelaku disergap tanpa perlawanan di rumahnya di Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku adalah Dwi Supriyanto, diketahui sempat membobol salah satu rumah elit dikawasan Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangsel.**Baca juga: 6,5 Kg Ganja Dimusnahkan Polrestro Tangerang

“Dari pengakuann pelaku nekat mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi, terlebih sebentar lagi lebaran,” ujar Kapolsek Pondok Aren, Kompol Indra Ranudikarta, Rabu (14/6/2017).**Baca juga: 39 Remaja Pecandu Narkotik di Tangsel Direhabilitasi.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal tentang pencurian dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.(rani)




39 Remaja Pecandu Narkotik di Tangsel Direhabilitasi

Tes narkoba BNN Kota Tangsel. (yud)

Kabar6-‎Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah merehabilitasi puluhan warga yang menjadi pecandu narkoba. Sebanyak 17 orang diantaranya merupakan pecandu obat-obatan terlarang.

“Ke-17 pelajar dan mahasiswa yang direhabilitas‎i pecandu narkoba jenis benzodiasepin serta ganja,” ungkap Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Tangsel, Vina Tauria di Kecamatan Setu, Rabu (14/7/2017).

Menurutnya, belasan pecandu tersebut terbiasa mengkonsumsi seperti merek dagang xanax, alprazolam, dumolid‎, dan lain sebagainya.**Baca Juga: BNN Tangsel Musnahkan Sabu Barbuk

Sedangkan total jumlah pasien pecandu yang sudah mengikuti program rehabilitasi ada sebanyak 39 orang.

“Obat-obatan terlarang itu biasa mereka beli di toko-toko obat yang ada di pasaran‎,” terang Vina.**Baca Juga: BNN Selidiki Narkoba ‘Tetes Mata’ di Tangsel

Vina menyebutkan, kalangan remaja yang mengikuti program rehabilitasi ini‎ tidak lewat kesadarannya masing-masing. Mereka dibawa oleh keluarga ataupun orangtuanya agar bisa bebas dari ketergantungan narkoba.

Ia mengimbau kepada masyarakat di Kota Tangsel bila ada kerabat serta keluarga yang kecanduan narkoba bisa mengikuti program rehabilitasi. BNN Tangsel mengklaim tidak memungut biaya alias gratis.

‎”Emang enggak ada yang datang sendirian. Pasti pecandu yang dateng diantar sama keluarga atau orangtuanya. Kita jamin pecandu yang mau ikut rehab tidak akan ditangkap apabila mau melapor,” tambahnya.(yud)




Beredar Video Aksi Perampokan di Tangsel

Screenshot video perampokan. (cep)

Kabar6-Video aksi perampokan yang diduga terjadi di wilayah BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) beredar. Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, dua orang pelaku merampok satu korban yang tengah duduk di halte.

Kasat Reskrim Polresta Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan pihaknya sudah menyelidiki isi dari video tersebut. Namun, pihaknya menyimpulkan bahwa lokasi seperti di video tak ditemukan di wilayah Tangsel.**Baca Juga: Ini Foto dan Video Pembunuh Italia di Karawaci

“Kami juga lakukan pengecekan laporan di jajaran Polsek. Tapi tak ada laporan masyarakat,” ungkap Alexander menjelaskan, Rabu (14/6/2017).

Alex juga mengatakan di dalam isi video yang beredar tersebut arah arus kendaraan tidak sesuai dengan pola aturan yang berlaku umum di Indonesia. Pada video tersebut ada mobil putih Merk Suzuki dangan jenis X-over dengan Panoramic Roof. Jenis dan model ini tidak diproduksi dan dipasarkan di Indonesia

“Sehingga dari penyelidikan dan analisa, kami mengambil kesimpulan bahwa kejadian tersebut bukan di wilayah hukum Polres Tangsel,” paparnya.(cep)




Full Day School Sulit Diterapkan di Tangsel

Begini infrastruktur SDN Kedaung di Tangsel.(foto:yud)

Kabar6-Pemberlakuan kegiatan belajar mengajar seharian penuh atau full day school pada sekolah-sekolah di Kota Tang‎erang Selatan (Tangsel) masih sulit dilakukan. Hal itu menyusul adanya wacana yang sempat dihembuskan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengatakan persoalan‎ infrastruktur sebagai penunjang pendidikan masih jadi kendala serius. Ia bahkan mengaku di Kota Tangsel masih banyak pekerjaan rumah. Salah satunya, masih banyaknya sekolah yang menerapkan shift pagi dan siang.

“Ini akan menjadi PR kita, akan ada penambahan ruang kelas secara berkala. Karena penerapan full day school ini setiap siswanya bersekolah dari pagi hingga sore hari,” katanya kepada wartawan, Selasa‎ (13/6/2017).

Salah satunya, masih banyaknya sekolah yang menerapkan shift pagi dan siang.‎ Kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terpaksa dibagi dua shift lantaran kekurangan jumlah ruangan kelas.**Baca juga: Satgas Pangan Cek Bahan Pokok di Pasar Kresek.

‎”Akan ada penambahan ruang kelas secara berkala. Karena penerapan full day school ini setiap siswanya bersekolah dari pagi hingga sore hari,” ujar Airin.**Baca juga: Di Pasar Rakyat Pamulang Ada ‘ Debu ‘.

Pantauan kabar6.com, aktivitas kegiatan belajar mengajar pagi dan siang diberlakukan di SDN Kedaung, Kecamatan Pamulang. Pun infrastruktur ruang kelas di sekolah tersebut juga sudah banyak rusak meski baru dibangun tiga tahun lalu.(yud)




Di Pasar Rakyat Pamulang Ada ‘ Debu ‘

Walikota Airin Rachmi Diany memberi santunan.(foto:dina)

Kabar6-Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Tangerang Selatan menggelar Pasar Rakyat digelar di lapangan Kecamatan Pamulang, Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (13/6/2017).

Pasar Rakyat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengisi kegiatan positif di Bulan Suci Ramadhan dengan berbagai macam acara seperti, pasar kebutuhan pokok dengan harga murah, pembagian santunan anak yatim dan dhuafa, Qasidah dari warga Pamulang, pembagian takjil gratis dan puncaknya adalah penampilan grup musik ‘Debu’.Acaranya sendiri dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga 23.00 WIB.

“Bulan puasa kan sangat rentan dengan kenaikan harga, maka kami mengantisipasinya lewat Pasar Rakyat yang diadakan di tiap kecamatan dan digelar bergilir selama Ramadhan,” kata Dahlia Nadeak, Sekertaris Dinkop UKM.

Pasar Rakyat berikutnya, lanjut Nadeak, tanggal 16 di Pondok Aren, 19 di Ciputat, 20 di Ciputat Timur, dan 21 di Serpong Utara. Adapun lokasinya di depan kantor kecamatan masing-masing,

Pasar Rakyat di Pamulang ini juga dihadiri oleh Walikota Airin Rachmi Diany.(dina).