2000 Warga Urban Diprediksi Eksodus ke Tangsel

Wajah baru pada arus balik mudik di Terminal Pondok Cabe.(foto:yud)

Kabar6-Arus urbanisasi penduduk pascalebaran di berbagai daerah terjadi secara masif serta sulit dibendung‎. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lonjakan warga pendatang setiap tahunnya tercatat mengalami kenaikan sekitar 10 persen.

“Data setiap tahunnya pascalebaran naik kira-kira 10 persen atau sebanyak 2000 warga pendatang,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Toto Sudarto, Jum’at (30/6/2017).

Ia memperkirakan statistik penambahan warga urban tahun ini tidak berbeda dengan sebelumnya. Maka untuk memastikan lagi segera dihimpun pendataan‎ ke tingkat 54 kelurahan se-Kota Tangsel.

Metode pendataan, terang Toto, dengan menyebar petugas gabungan ke titik lokasi hunian. Petugas gabungan yang menggelar Operasi Yustisi Kependudukan‎ (OYK) memeriksa kelengkapan dokumen administrasi kependudukan  setiap warga.

“Sehingga kita mengetahui kenaikan jumlah penduduk Tangsel pascalebaran tahun ini,” terangnya.

Melalui program OYK diharapkan sistem administrasi kependudukan semua warga negara dapat tertib. Toto menginstruksikan kepada warga urban yang ingin menetap bisa segera mengurus rekomendasi surat‎ pindah.

“Kalau yang hanya ingin menetap sementara lapor segera ke RT dan RW setempat. Biar jelas tercatat identitas dan asal usulnya,” tambah Toto.(yud)




Prilly Latuconsina Soal Jodoh Terserah Ortu

Prilly Latuconsina.(foto:ist)

Kabar6- Prilly Latuconsina sempat dikabarkan dekat dengan Aliando Syarief dan akan melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi.Tapi nyatanya belum juga, dan dia sendiri memilih pasrah saja.

“ cari sendiri ternyata ya begitu deh, ya sudah lah, dijodohin juga enggak apa-apa, aku percaya sama orang tua,” kata dara manis kelahiran 15 Oktober 1995 di kediamannya di kawasan BSD City, Tangerang Selatan.

karena menurut Prilly, orang tua pastilah menginginkan yang terbaik buat anaknya.(Z)

 

 

 




Ada Mayat Ngambang, Warga Pisangan Ciputat Heboh

Mayat mengambang di Pisangan, Ciputat. (dina)

Kabar6-Warga Kelurahan Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dihebohkan dengan penemuan mayat mengambang di Kali Gang Kubur, Kamis sore (29/6/2017).

“Kami medapat laporan warga bahwa ada mayat di Kali Gang Kubur ini, dan sekarang kita masih di Tempat Kejadian Perkara (TKP),” ujarKasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho.**Baca Juga: Proyek Lanjutan Terminal Pondok Cabe Sedot Rp 39 M

Diduga mayat tersebut mengalami gangguan kejiwaan dan masih dalam proses penyelidikan.

“Kami akan melakukan pemeriksaan secara Laboratorium Forensik untuk mengidentifikasi adanya luka atau tidak di Jenazah,” terangnya.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih di TKP untuk mengambil keterangan para pihak yang mengetahui identitas mayat tersebut.. (dina)




H+3 Lebaran Daging Sapi di Tangsel Masih Tinggi

Pedagang Daging Sapi. (yud)

Kabar6-‎Memasuki H+3 Lebaran harga komoditi daging sapi di pasaran wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum beranjak turun. Daging sapi lokal masih menjadi primadona konsumen karena kualitasnya dianggap lebih baik.

Dika, pemilik kedai Pawon ‎Damar mengakui harga daging sapi lokal masih sama dengan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Meskipun masih mahal tetap saja ia membeli untuk hidangan rawon.

“Masih seharga Rp130 ribu per kilogram,” katanya ditemui di‎ Taman Kuliner, Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, ‎Kamis (29/6/2017).**Baca Juga: Jukir Meringis Gerai 7-Eleven Pamulang Tutup

Wanita bertubuh subur itu mengakui di pasara‎n masih tersedia daging sapi murah. Daging sapi impor kemasan beku di supermarket dibander seharga Rp70 ribu per kilogram.

Tetapi ia tidak tertarik untuk membeli. Alasannya kuantitas dan kualitas daging kemasan beku tak sebaik daging sapi lokal.

“Kalau udah dimasak dagingnya menyusut. Jadi lebih sedikit,” terang Dika yang berbelanja di Pasar Cimanggis, Kecamatan Ciputat.

Ia berharap har‎ga daging sapi lokasi cepat kembali turun. Biasanya bila normal di pasaran dibanderol Rp110 ribu per kilogram.(yud)




Proyek Lanjutan Terminal Pondok Cabe Sedot Rp 39 M

Terminal Pondok Cabe.(foto:yud)

Kabar6-Sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) dari kucuran dana hibah Pemerintah DKI Jakarta ke Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih banyak. Dampaknya kondisi infrastruktur sarana dan prasarana Terminal Pondok Cabe di Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, itu hingga kini masih tidak representatif.

Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (‎DBPR) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku tahun ini kembali melanjutkan proyek revitalisasi Terminal Pondok Cabe. ‎Itupun bila prosesnya berjalan sesuai rencana.

“Ya insya Allah (lanjutan) ada,” kata Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran DBPR Kota Tangsel, Buwana Mahardika saat dihubungi kabar6.com, Kamis (29/6/2017).

Ia menerangkan, total alokasi dana yang digelontorkan untuk proyek revitalisasi Terminal Pondok Cabe senilai Rp39 milliar. ‎Sumber dananya berasal dari Silpa hibah DKI Jakarta dan APBD Kota Tangsel 2017.

“Sisa dana hibah DKI Rp34 milliar,” terang Buwana. Pada periode Tahun Anggaran 2015 lalu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah mengucurkan dana hibah totalnya sebanyak Rp64 milliar.

Sedangkan untuk pembangunan Terminal Pondok Cabe alokasi dana yang disiapkan senilai Rp54 milliar. Buwana menerangkan, proyek lanjutan yang dikerjakan tahun ini meliputi pembangunan shelter bus.

‎”Juga pembangunan bangunan terminal sama listrik dan air,” terangnya. Menurutnya, alokasi dana pembangunan lanjutan di Terminal Pondok Cabe sudah tercantum dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) 2017.

Pun proses proyek pembangunannya sudah memasuki tahap lelang di Unit Layanan Pengadaan‎ (ULP) Sekretariat Daerah Kota Tangsel. Rencana proyek lanjutan pembangunan Terminal Pondok Cabe dipatok selama 150 hari kerja.

“Insya Allah kalau pembangunan lancar maka bisa operasional versi minimalis,” tambah Buwana.(yud)




Terminal Pondok Cabe Lebih Mirip Kubangan Kebo

Kondisi Terminal Pondok Cabe.(foto: yud)

Kabar6-Pelaku usaha yang menempati lahan Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan kondisi infrastruktur‎. Proyek pembangunan lahan seluas sekitar 1.800 meter persegi itu belum sepenuhnya rampung.

Pantauan kabar6.com di lokasi, median jalan areal Terminal Pondok Cabe baru dilakukan pembetonan median jalan‎. Itupun belum menyeluruh sehingga genangan air hujan dan tanah merah terlihat.

“Kalo selesai hujan becek, mirip kayak kubangan kebo,” ujar Mugi, salah satu pedagang di area dalam Terminal Pondok Cabe, Kamis (29‎/6/2017).

Ia berharap kepada Pemerintah Kota Tangsel cepat merevitalisasi infrastruktur Terminal Pondok Cabe. Kondisi infrastruktur yang buruk turut mempengaruhi pengguna moda transportasi Antar Kota ‎Antar Provinsi.

Mugi bilang, implikasinya penumpang angkutan sepi. Padahal pada saat musim mudik lebaran menjadi primadona bagi pedagang dan awak perusahaan otobus.

“Kalau begini (sepi) terus saya enggak kuat dagang. Bisa-bisa nutup,” keluh pedagang kopi dan makanan ringan itu.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Paguyuban Mitra Niaga, Arwadih, ‎menerangkan bahwa lahan yang belum dibeton sekitar 400 meter persegi. Belum termasuk lahan yang berada persis di belakang lapak pedagang.

“Betonnya jangan setengah-setengah. Jadi belok kalau abis hujan,” terangnya.‎(yud)




Jukir Meringis Gerai 7-Eleven Pamulang Tutup

Gerai 7 Eleven di Pamulang.(foto:yud)

Kabar6-Penutupan gerai-gerai 7-Eleven berdampak luas. Padahal banyak orang yang menggantungkan nafkahnya pada gerai di bawah manajemen anak usaha PT Modern Sevel Indonesia.

Seperti halnya juru parkir atau jukir di Gerai 7-Eleven perempatan Gaplek, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).‎ Di lokasi itu sudah tutup sejak beberapa pekan terakhir.

“Pastinya lah kita kena dampak. Kehilangan uang dapur yang paling terasa,” kata Syaiful, salah satu jukir di 7-Eleven Gaplek saat dikonfirmasi kabar6.com‎, Kamis (29/6/2017).

Pria beranak dua itu kesehariannya menggantungkan nasib di gerai 7-Eleven. Kini pemasukan uang dapurnya menghilang setelah ‎7-Eleven tutup operasional melayani konsumen.

Syaiful mengutarakan, setiap hari petugas jukir di 7-Eleven dibagi menjadi dua shift. Ia menyebutkan sehari rata-rata bisa memperoleh uang sekitar Rp150 hingga Rp200 ribu dari jasa menjaga sepeda motor dan motor.

“Bersihnya dibawa pulang ke rumah kira-kira Rp75 ribu. Kan udah dipotong buat biaya operasional sama uang kas,” utaranya.

Diketahui, PT Modern Internasional Tbk mengumumkan menutup semua gerai 7-Eleven di bawah manajemen anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia mulai 30 Juni 2017.

Direktur PT Modern Internasional, Chandra Wijaya mengungkapkan penutupan semua gerai 7-Eleven karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang kegiatan operasional.

Keterbatasan sumber daya tersebut terjadi setelah batalnya rencana akuisisi aset dan bisnis 7-Eleven dari PT Modern Sevel Indonesia kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia.

“Per 30 Juni 2017, semua gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak perseroan akan menghentikan kegiatan operasionalnya,” kata Chandra lewat keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.(yud)

 




Pascalebaran, Disdukcapil Kota Tangsel Gelar OYK

Kadisdukcapil Kota Tangsel Toto Sudarto. (yud)

Kabar6-‎Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam waktu dekat dipastikan menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK). Kebijakan itu dilakukan untuk memonitoring gelombang eksodus warga pendatang ke Tangerang Selatan (Tangsel).

“Ya pascalebaran insya Allah kami gelar OYK,” katanyaKepala‎ Dinas Kependudukan d‎an Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Toto Sudarto, Selasa (27/6/2017).

Menurutnya, tim gabungan akan menyisir ke wilayah perumahan di tujuh wilayah kecamatan. Obyek sasaran hunian kontrakan, kos-kosan dengan melibatkan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.**Baca Juga: Peras Mantan Pacar Ditangkap Polsek Curug

Toto menjelaskan, setiap warga pendatang diwajibkan membuat surat keterangan domisili ke kantor kelurahan setempat. “Kami tidak ingin mempersulit ataupun mempermudah warga pendatang,” jelasnya.

Ia mengimbau kepada warga urban yang bermukim di Kota Tangsel tidak berbondong-bondong membawa sanak keluarganya. Kalaupun membawa harus punya tujuan pekerjaan tetap dan keahlian khusus.

Toto menegaskan, pemerintah daerah tidak ingin menghalangi‎ hak setiap warga mencari kehidupan yang layak. Tetapi pemerintah daerah juga punya kebijakan yang telah diatur oleh undang-undang.

“Kalau hijrah tetapi tidak punya tujuan pekerjaan tetap dan keterampilan khusus maka hanya menambah masalah sosial saja‎,” tegasnya.(yud)




Lebaran Besok, Tangsel Mungkin Diguyur Hujan Lebat

Kabar6-Bagi umat muslim yang besok melaksanakan ritual Shalat Ied hendaknya membawa payung. Informasi peringatan ini dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ihwal potensi cuaca signifikan di wilayah Provinsi Banten.

Berdasarkan informasi resmi yang diterima kabar6.com dari Balai Besar Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memprediksi potensi hujan lebat diprediksi terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Barat.

Kemudian juga melanda daerah di Kabupaten Lebak bagian Selatan dan Timur, Kabupaten Tangerang bagian Selatan dan Kota Tangerang Selatan

Potensi hujan disertai badai guntur atau petir (Thunderstorm) diperkirakan akan terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Barat,  Kabupaten Lebak bagian Selatan dan Timur, Kabupaten Tangerang bagian Selatan dan Kota Tangsel.

Potensi angin kencang diprediksi terjadi di Kabupaten Pandeglang bagian Selatan dan Kabupaten Lebak bagian Selatan.

Potensi gelombang tinggi (>2.5 meter) terjadi di Selat Sunda bagian Selatan dan Perairan Selatan Pulau Jawa.(yud)




Pesantren di Ciputat “Digerebek” Artis

Para artis berfoto dengan santri dan anak yatim.(*)

Kabar6- Sejumlah Artis yang tergabung dalam Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo) “menggrebek” Pondok Pesantren Matiin pimpinan Ustad Ucup di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (23/6/2017).

Kadatangan mereka yang dipimpin Ketua Umum Pafindo Gion Prabowo, bersama aktor Rizal Djibran dan sejumlah artis lainnya untuk berbuka puasa bersama para santri dan anak yatim yang ada di pesantren itu, sekligus juga memberikan bingkisan lebaran

Para santri dan anak yatim yang didatangi tentu saja gembira, karena selain bisa berbuka puasa bersama orang terkenal, juga kebagian rezeki bingkisan lebaran

” Kami setiap ramadhan memang selalu begini, tempatnya bisa berpindah-pindah.” kata Gion(Z)