Ini Kata Pesbukers Soal Kalah Sama Masjid “Ngecrek”

Kondisi Masjid Pemkot Tangsel. (yud)

Kabar‎6-Mangkraknya proyek pembangunan gedung masjid di area Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai pro kontra. Pembangunannya dianggap kalah dengan kecepatan masjid-masjid yang biaya pengumpulan dananya dari hasil “ngecrek” di pinggir jalan.

Nada sindiran ataupun dukungan terlontar dari warga sekitar di Kota Tangsel pengguna situs jejaring sosial facebook. Seperti nada sindiran yang diucapkan pemilik akun bernama Bayu Hamdy Noersal.**Baca Juga: Airin: Masjid Pemkot Kalah Sama Masjid “Ngecrek”

“Pasukan GERIMIS siap bantu ngecrek ngecrek depan kantor walikota,” tulisnya, Selasa (‎4/7/2017).

Respon terhadap isi pernyataan di atas diucapkan oleh pesbuker’s, istilah bagi pengguna facebook pemilik akun bernama Nanang Sukirman.

“Kang Bayu Hamdy Noersal…kenapa harus ngecrek?,” tanyanya‎ bernada heran. Menyikapi mangkraknya pembangunan sarana ibadah tersebut juga diutarakan pemilik akun Hendra Kurniawan.

“Kang bayu pakai cara lain atuh,” singkatnya. Sikap protes langsung disampaikan seorang pesbuker’s yang diduga pendukung pasangan calon kepala daerah di Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie‎.

“Wong APBD nya trilyunan kok,” ungkap pemilik akun bernama Moh Sartono.(yud)




Satpol PP Kota Tangsel Razia PKL Liar

Penertiban PKL di Tangsel. (dina)

Kabar6-Pascalebaran, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar razia dan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Puspitek-Muncul-Tekno Widya-Rawa Buntu, Tangsel.

Kepala Seksi Satuan Polisi Pamong Praja, Taufik Wahidin mengatakan pihaknya mentertibkan pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya.

“Iya, kami menertibkan PKL dan mengamankan barang-barang mereka. Sedikitnya lima pedagang kami amankan barangnya sedangkan yang lainnya berjualan menggunakan mobil mereka, jadi hanya kami berikan himbauan saja,” ujarnya, Selasa (4/7/2017).**Baca Juga: Airin: Masjid Pemkot Kalah Sama Masjid “Ngecrek”

Pedagang ini banyak yang berasal bukan dari Kota Tangsel atau bisa dibilang mereka pendatang.

“Banyak PKL yang bukan asal dari Tangsel. Malah banyakan dari Sumatera seperti Padang dan Medan. Mereka kami beri imbauan agar tidak berjualan di pinggir jalan lagi, jika masih berjualan akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.(dina)




Airin: Masjid Pemkot Kalah Sama Masjid “Ngecrek”

Masjid Pemkot Tangsel mangkrak. (yud)

Kabar6-Proyek gedung masjid di area kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih mangkrak. Padahal proses pembangunan gedung bergaya minimalis itu sudah mulai dilaksanakan sejak hampir tiga tahun terakhir.

“Saya sudah tegur dengan keras SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah-red) saya,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di Pamulang, Selasa (4/7/2017).

SKPD yang dimaksud adalah Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman. Setelah terjadi perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja kini menjadi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang.**Baca Juga: Diduga Sakit, Pria Ini Ditemukan Tewas di JPO BSD

Ia menyampaikan permohonan maaf‎ proyek pembangunan gedung Masjid Al-Idzom yang berada persis di sisi kiri Gedung SKPD 2 belum selesai dilaksanakan.

“Masjid ‎pemkot saja kalah sama dengan masjid yang (pembiayaan) ngecrek-ngecrek di pinggir jalan,” sindir Airin.

Menurutnya, lambannya pembangunan karena dalam proses tender ‎tidak dapat ditemukan pemenang yang sesuai dengan kriteria. Pembangunan tempat ibadah yang dibiayai oleh uang rakyat ini harus dapat dipertanggungjawabkan.

“Tidak mungkin saya menunjuk atau menentukan kontraktornya. Tapi Insya Allah tahun ini sudah jadi,” terang Airin.(yud)




Diduga Sakit, Pria Ini Ditemukan Tewas di JPO BSD

Pria tewas di JPO Plaza BSD. (cep)

Kabar6-Pengguna Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) BSD Plaza Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dikejutkan dengan penemuan jasad pria tak bernyawa, Selasa (04/07/2017) pagi.

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan, pria bernama Manapul Simbolon (48), warga Giri Loka 1 Blok N RT02/0, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel itu ditemukan pertama kali oleh warga yang melintas JPO.

“Sekitar pukul 08.00 WIB, warga sempat melihat korban menaiki JPO untuk menyeberang dari arah sektor 4 mengarah ke sektor 7,” ujar Alexander saat dikonfirmasi.**Baca Juga: Bulan Puasa, Inflasi di Tangsel Capai 0,56 Persen

Lalu sekitar pukul 09:00 WIB, kata Alexander, salah seorang warga memberitahu kepada saksi Kristiansah, yang kebetulan mengenal identitas sang korban.

“Sekitar pukul 09:30 WIB Polsek Serpong mendapat laporan kejadian itu, langsung menuju lokasi untuk olah TKP di sekitar kejadian dan mendata para saksi serta mengamankan barang bukti yang ada di sekitar lokasi,” ungkapnya.**Baca Juga: Kawanan Maling Gasak 3 Motor di Pamulang

Dari olah TKP, lanjut Alexander, tidak diketemukan adanya luka bekas kekerasan. Untuk sementara, korban yang mengenakan kaos kerah dan celana jeans hitam dan membawa bungkusan minimarket yang berisi mie instan dan makanan ringan, diduga meninggal karena sakit.

“Setelah olah TKP, selanjutnya korban di bawa ke RSUD Tangerang untuk dilakukan visum mayat. Garis polisi telah dipasang dan pihak keluarga yakni sang istri telah dihubungi,” jelasnya. (cep)




Bulan Puasa, Inflasi di Tangsel Capai 0,56 Persen

Bahan pokok di Tangsel. (yud)

Kabar6-Kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pangan pokok selama bulan puasa kemarin mendongkrak terjadinya inflasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Meski demikian presentase inflasi diklaim masih diambang batas normal.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tangsel, Achmad  Widyanto, mengatakan bahwa inflasi yang terjadi pada Mei hingga Juni lalu sekitar 0,56 persen. Sedangkan untuk lebaran masih menunggu hasil laporan terlebih dahulu apakah masih mengalami peningkatan atau tidak.

“Sedangkan lebaran ini kami masih mengumpulkan data berapa besaran inflasi. Kami memprediksi masih terjadi inflasi karena permintaan pasti meningkat,” katanya, Selasa (3/7/2017).

Jika dibandingkan pada bulan sebelumnya antara April, terjadi deflasi atau minus 0,09 persen atau berkisar pada 0,5 hingga 0,7 persen. Kondisi itu akibat belum ada permintaan masyarakat akibat transasksi tidak terlalu banyak.**Baca Juga: Kawanan Maling Gasak 3 Motor di Pamulang

Widyanto sebutkan, inflasi terjadi akibat permintaan masyarakat meningkat. Inflasi tidak dapat dibendung atau di kendalikan tapi tentu pemerintah punya strategi untuk mengatasi.

“Susah mencegah kenaikan harga tapi jika masih dalam batas kewajaran masih tak masalah,” terangnya.

Widyarto jelaskan, dalam kurun waktu se‎tahun lalu di Kota Tangsel inflasi tertinggi mencapai 3,5 persen. Lebih kecil dari batas maksimal lima persen.

Artinya inflasi di Tangsel masih dalam batas normal tidak melampaui batas. Tentu upaya tak mudah menekan inflasi oleh pemkot tapi nyatanya mampu dan dapat dikendalikan.

Ia menjelaskan inflasi tertinggi wilayah Banten terjadi pada Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang. misalkan pada Juni selama puasa kemarin saja, Kota Cilegon mengalami inflasi sebesar 0,76 persen, Kota Serang 0,84 persen dan Kota Tangerang 0,69 persen.

“Tangsel masih on the track tidak keluar dari jalur sehingga masih normal jika dibandingkan dengan kota yang ada di Banten,” tuturnya.‎(yud)




Kawanan Maling Gasak 3 Motor di Pamulang

Ilustrasi. (ist)

Kabar6-Kawanan maling sepeda motor kembali beraksi di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (03/07/2017) dini hari. Tiga unit sepeda motor di dalam teras depan rumah korban yang beralamat di Jalan Mangga Blok E3 Nomor 2 Perumahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangsel, raib dicuri.

Putri, (23) salah seorang penghuni rumah terkejut saat mengetahui tiga unit sepeda motor milik anggota keluarganya hilang di saat bersamaan.

“Saya kira kejadian antara pukul 04.00 sampai pukul 05.00, karena tetangga rumah saya keluar sekitar jam 04.00 subuh dan melihat masih ada tiga motor yang terparkir di halaman rumah. Tapi sekira pukul 05.00 pas kakak saya mau buang sampah, ketiga motornya sudah tidak ada sama sekali,” jelasnya, Senin (03/07/2017), malam.

Menurutnya, pagar rumah milik dia saat itu dalam kondisi tertutup rapat dengan satu gembok yang dirusak pelaku.**Baca Juga: Duh, Tiap Malam Antrean Pasien RSU Tangsel Mengular

“Kondisi gerbang pada saat itu sudah digembok. Kemungkinan gemboknya dibuang oleh para pelaku. Karena tidak mungkin dia lompati pagar,” ungkapnya

Putri menerangkan bahwa rumah milik keluarganya itu berpagar setinggi dua meter. Dia menduga para pelaku bekerja saat para penghuni rumah sedang terlelap.

Dari rumah itu, pelaku berhasil menggasak tiga unit sepeda motor. Di antaranya Yamaha Nmax B 6495 WNL, Honda Beat  B 6812 WPK, serta Honda Supra B 6124 WGE.

“Memang biasa disimpan di situ di halaman teras depan rumah,” kata dia.

Keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Pamulang. Polisi pun sudah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara guna menyelidiki kasus pencurian tersebut.

“Mudah-mudahan saja cepat terungkap, karena memang wilayah sini sering kecurian motor,” ucapnya (cep)




Yah, Mesin Pendaftaran RSU Tangsel Cuma Satu

Antrean di RSU Tangsel. (yud)

Kabar6-Rumah Sakit Umum (‎RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji dalam waktu dekat menambah perangkat berbasis digital. Kebijakan itu diklaim untuk mengatasi antrean ratusan pasien yang terpaksa harus mendaftar pada malam hari.

“Mesin antrean mau kita perbanyak‎. Sekarang cuma ada satu,” janji Direktur RSU Kota Tangsel, Sahara Manulang kepada kabar6.com ditemui di Cluster Sutera Nerada, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Senin (3/7/2017).

Ia jelaskan, ‎saat ini mesin pendaftaran yang dimiliki baru ada satu unit. Tentu saja tidak sebanding dengan antrean calon pasien yang rata-rata per malam jumlahnya mencapai 100 orang lebih.**Baca Juga: Pasien Ngantre, RSU Tangsel Minim Sarana Penunjang

Warga pengguna jasa layanan kesehatan merupakan pasien poli penyakit dalam. Misalnya seperti dokter spesialis jantung. Bahkan awalnya antrean pendaftaran sudah terjadi sejak subuh.

“Cuma kalau subuh kasian, datang jam malam tidur. Kita coba sekarang ke ‎malam supaya udah dapat nomor kan besok bisa antre sambil melengkapi persyaratan,” jelas Manulang.

RSU Kota Tangsel sudah merencanakan menambah tiga perangkat mesin pendaftaran. Ketiga mesin diperuntukan bagi kategori calon pasien e-KTP, BPJS Kesehatan dan umum.**Baca Juga: Duh, Tiap Malam Antrean Pasien RSU Tangsel Mengular

Khusus untuk pendaftaran pasien warga lanjut usia dan i‎bu hamil pun, lanjut Manulang, akan dipisahkan. “Bulan ini (mesin pendaftaran) sudah ada,” klaimnya.

Kini pengadaan mesin pendaftaran sedang proses. Pemindahan waktu pendaftaran berobat dari pagi ke malam terpaksa ditempuh untuk menghindari gangguan terhadap pasien lainnya.

“Pagi takut terjadi‎ keributan. Secara umum pasien orang Tangsel, tapi kan karena daerah perbatasan ada juga warga Depok, Jakarta Selatan itu tetap juga ada,” tambah Manulang.(yud)




Pasien Ngantre, RSU Tangsel Minim Sarana Penunjang

Direktur RSU Kota Tangsel, Suhara Manulang.(yud)

Kabar6-‎Antrean calon pasien Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipicu akibat minimnya sarana penunjang. Buntutnya sejak beberapa malam terakhir kerumunan ratusan orang warga hingga memenuhi pelataran parkir gedung.

Direktur RSU Kota Tangsel, Suhara Manulang, tak menampik telah sering terjadi antrean panjang pendaftaran berobat. ‎Setiap malam diperkirakan jumlah calon pasien yang datang berkisar hingga 100 orang lebih.

“Ya itulah. Saya setuju kalau itu (antrean pasien) tidak baik,” katanya ditemui kabar6.com di Cluster Sutera Nerada, Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara, Senin (3/7/2017).**Baca Juga: Duh, Tiap Malam Antrean Pasien RSU Tangsel Mengular

Ia menerangkan, RSU Kota Tangsel berlakukan dua sistem pendaftaran untuk calon pasien berobat‎. Yakni, lewat aplikasi SMS Gateway dan pendaftaran secara langsung.

Manulang jelaskan, bedanya lewat sistem pendaftaran Short Message Services (SMS) ‎Gateway bisa datang kapan saja. Sedangkan daftar langsung telah dibatasi oleh jumlah kuota pasien.

“Dokter kan maksimal 50 orang lah. Berarti dua dokter itu sehari bisa 80 sampai 100 orang kuotanya,” jelasnya.

Bila pendaftaran pada pagi hari biasanya sua‎sana kacau. Jumlah calon pasien yang ingin mendapatkan layanan jasa kesehatan ke RSU Tangsel tak sebanding dengan ketersediaan perangkat digital.

Kemudian, lanjut Manulang, persyaratan pendaftaran yang meski dilengkapi oleh setiap warga pasien. Sebut saja seperti, e-KTP ataupun kepesertaan BPJS‎ Kesehatan.

“Alat ada cuma satu. Verifikasi pendaftaran itulah yang bikin lama antrean,” ujarnya.(yud)




Duh, Tiap Malam Antrean Pasien RSU Tangsel Mengular

Antrean di RSU Kota Tangsel. (yud)

Kabar6-Pemandangan tak lazim‎ sering terlihat di pelataran halaman gedung Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sejak beberapa malam ini kerumunan warga terus membludak bak antrean bazar sembako murah.

Antrean warga‎ terlihat pada Minggu malam. Bahkan antrean mulai dari lobi hingga area pelataran parkir gedung yang terletak di Jalan Raya Padjajaran, Kecamatan Pamulang.

“Enggak tahu nih saban malam kayak begini. Ngejublek (membeludak) mulu,” kata Rabiah, warga asal Ciputat, sambil menyingkap kedua tangan menutupi dadanya.**Baca Juga: Tangsel Diperkirakan Nambah Warga Baru 2000 Orang

Ia tak bisa menyembunyikan guratan wajah letih bercampur kesal. Pun warga lainnya juga tampak kentara begitu.

Wanita setengah baya itu mengaku sudah datang untuk mendaftar berobat ke poli jantung pagi hari. Namun pagi itu ia diminta oleh petugas pelayanan agar datang kembali‎ malam hari.

Rabiah mengaku, petugas berdalih kuota pendaftaran pasien sudah penuh. “Pas saya datang kayak begini. Kirain mah cuma kemarin malam doang, ternyata sama juga,” terangnya.

Demi penyakit suami bisa sembuh, ia terpaksa rela mengantre. Rabiah berharap pihak pengelola RSU Kota Tangsel bisa segera memperbaiki sistem pelayanan.

“Masa mau daftar berobat kayak antre sembako. Malam-malam lagi,” ujarnya.(yud)




Mobil Bermuatan Plastik Rongsok Terbalik di BSD

Pikap terbalik di Jalan Raya Tekno BSD. (cep)

Kabar6-Sebuah mobil pikap Suzuki Carry 1.5 berwarna biru dengan nomor polisi B 9198 NAC bermuatan plastik rongsokan terbalik di Jalan Raya Tekno BSD, Senin (03/07/2017).

Pengemudi pikap nahas tersebut Hans (35) mengatakan saat itu ia sedang melaju dari arah Viktor menuju Serpong diduga ada mobil jenis Ford Double Cabin di sisi kirinya.

Tiba tiba mobil tersebut oleng ke kanan menyerempet pintu depan bagian kiri mobil yang di kendarai Hans. Karena kaget Hans tidak bisa mengusai kendaraanya hingga menabrak pembatas jalan dan terbalik melintang di tengah Jalan Raya Tekno BSD.**Baca Juga: Tangsel Diperkirakan Nambah Warga Baru 2000 Orang

“Karena kaget setelah terserempet mobil lain, mobil tidak bisa terkendali hingga menabrak pembatas jalan dan terbalik,” jelasnya.

Malangnya saat mobil korban terbalik mobil diduga jenis Ford yang menyerempet bukan berhenti namun langsung tancap gas melarikan diri.

Kepala Bidang Keselamatan, Pengawasan dan Pengendalian Operasional Dishub Kota Tangsel, Wijaya Kusuma yang ada di lokasi beserta jajaranya langsung melakukan evakuasi terhadap mobil yang terbalik tersebut.

“Pengemudi hendaknya berhati hati dalam berkendara dan perhatikan beban muatan yang disarankan sesuai aturan Undang Undang Lalulintas,” imbau Wijaya.(cep)