Halal Bihalal Hafiz se Indonesia di The Icon BSD

Aster TNI Mayjend Wiyarto(Kanan) Ustadz Deden Muhammad Makhyaruddin (kiri)(foto:cep).

Kabar6- Para juara dunia penghafal Alquran se Indonesia menggelar Halal Bihalal di Masjid An-Nahl The Icon BSD Tangerang Selatan, Minggu (23/07/2017).

Acara ini juga dihadiri sedikitnya dua ratus penghafal Alquran tingkat nasional dari seluruh provinsi di Indonesia, termasuk tujuh belas penghatam Alquran tingkat dunia.

Ustadz Deden Muhammad Makhyaruddin pimpinan Indonesia Murojaah (penghafal Quran dari dalam hati “red”),dalam sambutannya mengatakan, sangat menyayangkan beberapa Hafidz Alquran yang menjadi juara dunia dan mengharumkan nama baik Indonesia tak diperlakukan seindah Atlet nasional yang berprestasi.

“Atlet berprestasi selalu dimanjakan oleh pemerintah dengan pemberian bonus dari puluhan juta sampai ratusan juta” ucapnya.**Baca Juga: Baca AlQuran Metode Adjani di Al-Azhar BSD

Sementara itu Panglima TNI yang diwakili Asisten Teritorial Mayor Jenderal Wiyarto, mengajak para Juara dunia penghafal Alquran untuk ikut serta dalam kegiatan gerakan doa bersama pada 17 Agustus 2017. Doa bersama dilakukan pada pukul 17.00-18.00 di seluruh kantor satuan TNI di seluruh Indonesia.

Melalui gerakan ini, Panglima TNI ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia berdoa agar bangsa dan negara tercinta berlimpah kasih sayang.

“Diperkirakan 17 ribu penghafal Alquran akan ikut serta bersama TNI,” jelasnya.**Baca Juga: Bupati Zaki Ajak Warga Jadikan Moment MTQ Untuk Bumikan Alquran

Selain mengajak para juara dunia  penghafal Alquran se-Indonesia, TNI juga mengajak semua masyarakat muslim di seluruh Indonesia untuk membaca dan mengamalkan makna yang terkandung di ayat suci Alquran, guna memberikan rasa aman dan nyaman untuk Indonesia. 

TNI juga menggandeng umat non muslim untuk sama-sama berdoa meminta keamanan bagi negara Indonesia.

“kegiatan ini dilakukan mengharap keridhoan Allah SWT agar bangsa Indonesia aman dan nyaman” harapnya.(cep)

 




Ed Sheeran Manggung di ICE BSD November Tiketnya Sudah Ludes

Ed Sheeran

Kabar6- Konser Ed Sheeran baru akan digelar 9 November 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, tapi tiketnya sudah terjual habis. Para penggemarnya kecewa dan meminta penyelenggara menambah tiket atau pertunjukannya menjadi dua show.

Agen penjualan resmi tiket konser Ed Sheeran di Indonesia, yakni BookMyShow melansir pemberiatahun di akun resmi Twitter mereka, yakni @BookMyShowID.

“Ed Sheeran concert is officially sold out! We thank you for the amazing unprecedented support and excitement!”.

Nama Ed Sheeran memang sedang melambung tinggi di blantikan musik dunia, sejak mulai menerobos pasar musik dunia pada Juni 2011, ketika singelnya “The A Team” meraih peringkat nomor 3 di tangga lagu Inggris.Kemudian Januari 2017, Sheeran untuk pertama kalinya berhasil menduduki posisi pertama di tangga lagu Billboard Hot 100 dengan single ‘Shape of You’.

Apakah permintaan penggemar untuk menambah show akan dipenuhi pihak penyelenggara, belum ada informasi lebih lanjut. Sementara jadwal pertunjukannya di Singapura akan ditambah satu hari.(Z) 

 




Ini Celotehan Pesbukers, Soal Pajak di Tangsel Rawan Bocor

Perbaikan PJU di Jalan Raya Siliwangi.(yud)

Kabar6-Indikasi rawannya kebocoran pajak daerah di Tangerang Selatan (Tangsel), sebagaimana disuarakan Ketua Komisi III Bidang Keuangan, DPRD setempat beberapa hari lalu, menuai reaksi publik melalui media sosial.

Bahkan, beragam pernyataan bernada nyinyir serta empiris justru diungkapkan oleh para pengguna situs jejaring sosial facebook atau juga disebut pesbukers.

Seperti yang disampaikan pemilik akun bernama Way Andrio Dan’s, warga Benda Baru, Kecamatan Pamulang.‎ Ia menyindir kebocoran pajak akibat adanya konspirasi antara oknum petugas pemungut, wajib pajak dan legislator di Parlemen Tangsel.

“Wajar kalo bocor mah ini, pengawas ya kerja ya kagak, “kali”…wkwkwkwk Mungkin yg ada yg cuma bisa ngewakilin rakyat,” ungkapnya, Minggu (23/7/2017).

Pemilik akun lainnya yang mengaku bernama Ki Belot. Ia menanggapi wacana yang disampaikan oleh Dewan Tangsel bahwa pajak daerah rawan‎ terjadi kebocoran. Kebocoran pajak dianalogikan mirip ban kendaraan bermotor ataupun genteng rumah.

“Bocor‎ alus apa mrembes,” singkat pria yang berpenampilan kumis tebal itu. Pernyataan ilmiah juga disampaikan pesbukers lainnya pemilik akun  Abdul Hamim Jauzie. Pertama, menurutnya, ini sangat membahayakan. Jika dibiarkan bisa membuat bangkrut keuangan daerah.

Kedua, harus ada keinginan baik (good will) dari Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany. Bisa dengan membentuk Tim Adhoc yang diberi mandat pengusutan dugaan kebocoran itu. Tim bisa melibatkan unsur masyarakat dan akademisi.

Mengapa Tim Adhoc, karena dengan tim ini akan mampu menembus birokrasi. Jika tidak dengan Tim Adhoc, pengusut tentu sungkan karena yg diusut teman-temannya sendiri.

“Berikutnya hasil tim, harus ditindaklanjuti dg pemberian sanksi tegas dengan memecat orang-orang yang terlibat. Airin harus berani. Hasil tim juga harus dilaporkan ke KPK. Lagi, lagi ini juga membutuhkan keberanian Airin,” tegas Hamim.**Baca juga: DPRD Tangsel: ‎Fulus Pajak Rawan Kebocoran.

‎Beredar rekapitulasi realisasi perolehan pajak per 30 Juni 2017 yang dicatat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah setempat.**Baca juga: Realisasi Perolehan Pajak di Tangsel Masih Rendah.

Seperti pajak penerangan jalan yang dipatok sebanyak Rp105 milliar. Hasilnya baru terkumpul senilai Rp50.600.297.171 atau 48,19 persen.(yud)




Begini Kenangan Kompol Didik Selama Jabat Kapolsek Serpong

Kompol Didik P Kuncoro bersama istri.(ist)

Kabar6-‎Pengungkapan kasus hipnotis menjadi hal yang paling berkesan bagi Komisaris Didik Putra Kuncoro selama memimpin Mapolsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia telah resmi digantikan oleh Komisaris Deddy Kurniawan lewat telegram rahasia ‎bernomor ST /721/VII/2017 tertanggal 19 Juli 2017‎.

“Ungkap kasus hipnotis Rp12 Milliar hingga terungkap dan kita dilaporkan ke Propam‎,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).

Perwira menengah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2004 itu menegaskan bahwa menjadi Kapolsek Serpong merupakan pengalaman pertama sepanjang karirnya di Korps Bhayangkara.

Kesan itu semakin manis karena selama bertugas menjadi orang nomor satu di wilayah hukum Kecamatan Serpong dan Serpong Utara didukung oleh kerja tim yang solid. Semua anak buahnya baik-baik, disiplin serta loyalitas.

Ia juga tak pernah mengekang. Setiap anak buahnya diberikan kebebasan untuk memilih kesatuan unit kerja. Tujuannya demi mendorong terwujudnya Polri yang Profesional, Modern dan ‎Terpercaya (Promoter) sesuai dengan motto “POLSEK SERPONG POLISI BAIK”.

“Anggota bebas memilih unit kerjanya sesuai dengan hati nurani. Sehingga sangatlah pas dan tepat kalo pola pembinaan yang saya terapkan dengan suasana penuh kekeluargaan,” ujar pria kelahiran Kediri, 30 Maret 1979 itu.

Anak keempat dari lima bersaudara ini sekarang bertugas ditempat baru sebagai Kanit 2 Subdit 4 Cybercrime Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya. Sedangkan Deddy perwira pengganti sebelumnya bertugas sebagai Kanit 2 Subdit 3 Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.**Baca juga: Pengelolaan TPST Cipeucang dari Bohong ke Dusta.

Kesan lainnya, Didik menambahkan, dirinya pernah ditugaskan sebagai Komandan Paskibraka 17 Agustus 2012 di Istana Negara. Ia punya prinsip “di atas langit masih ada langit”.**Baca juga: Ini Pengalaman Indra Jadi Kapolsek Pondok Aren.

“Ingin selalu berbuat baik supaya Allah memenuhi langit-langitku dengan orang baik,” tambahnya.(yud)




Pengelolaan TPST Cipeucang dari Bohong ke Dusta

Aktivitas di TPST Cipeucang.(foto:cep)

Kabar6-Proses penggodokan menanggulangi masalah perkotaan, khususnya di Tempat Pembuangan‎ Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah sejak lama. Namun hingga kini hasilnya dianggap masih nihil. 

“‎Kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang membidangi sampah Cipeucang dusta-dusta dan celotehan janji manis ke masyarakat,” kata Eeng Sulaeman, warga sekitar kepada kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).

Menurut pria yang juga menjabat sebagai legislator di Parlemen Tangsel itu‎ pernah merekomendasikan agar turut menggandeng tenaga ahli di Pusat Ilmu Peng‎etahuan dan Ilmu Teknologi (Puspiptek). Para pakar diyakini mampu mengatasi persoalan sampah di TPST Cipeucang.

Eeng bilang, nyatanya usulan ‎dari Dewan Tangsel bertepuk sebelah tangan alias tidak digubris. **baca juga:Bau Aroma Sampah TPST Cipeucang Katanya Berkurang.

Ketika itu Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, M Taher Rochmadi, selalu berdalil sudah punya jurus jitu mampu mengelola sampah dengan baik.

“Padahal ada profesor dari Puspiptek. Dan mereka sudah terbukti berhasil mengolah sampah di Bantar Gebang,”‎ terang Eeng.

Politisi yang menjabat sebagai Ketua DPD PPP Kota Tangsel itu bilang, fakta di lapangan volume gunungan sampah sudah semakin tinggi. Setahun ke depan tumpukan sampah sudah tidak tertampung lagi.**baca juga: Volume Sampah Lebaran Meningkat 20 Persen.

Makanya ia kembali menagih retorika soal pengelolaan sampah. Anggaran kas daerah yang dipakai untuk “plesiran” menjadi mubazir. Swedia, Korea Selatan dan sejumlah negara maju lainnya jadi rujukan karena telah sukses mengelola sampah.

“Apa yang saya dengar sampah Tangsel akan dikelola dengan tehnik dari luar negeri tapi sampe sekarang bulsit omdo (omong doang),”‎ ketusnya.

Hingga berita ini diturunkan, Taher yang sekarang menduduki posisi sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel tidak merespon konfirmasi.(yud)




Garam Mulai Langka di Pondok Aren

Petani Garam (bbs)

Kabar6-Kelangkaan garam juga melanda wilayah di Tangerang Selatan (Tangsel). Komoditas barang jenis bumbum dapur yang biasanya mudah didapat tersebut, sejak dua pekan terakhir mulai sulit ditemukan.

Seperti halnya yang terjadi di PAsar Ceger, Kecamatan Pondok Aren.Baik garam halus maupun kasar mulai sulit ditemukan atau kalaupun ada harganya lima kali lipat lebih mahal dibandingkan biasanya.

“Garam sekarang sulit. kalaupun ada harganya bisa sampai Rp5 ribu per bungkus, padahal sebelumnya cuma Rp1 ribu per bungkus,” ujar Umi, salah seorang warga Pondok Aren.**Baca juga: Ini Pengalaman Indra Jadi Kapolsek Pondok Aren.

Hal senada diakui Kusuma, salah seorang pedagang bumbu dapur di PAsar CEger, Pondok Aren. Menurutnya, kelangkaan yang mulai terjadi sejak usai lebaran idul fitri lalu itu disebabkan minimnya pasokan dari agen garam.**Baca juga: DPRD Tangsel: ‎Fulus Pajak Rawan Kebocoran.

“Memang pasokan dari agen besar minim. Kondisi itu sekaligus membuat harga garam melonjak dibanding biasanya. Kalau garam kemasan kecil yang biasanya cuma Rp500 perbungkus, kini menjadi Rp3 ribu per bungkus,” ujar Kusuma lagi.(rani)




DPRD Tangsel: ‎Fulus Pajak Rawan Kebocoran

Pajak spanduk seperti ini banyak yang tak jelas.(foto:yud) 

Kabar6-Pundi-pundi uang alias fulus perolehan pajak rawan disikat oleh oknum aparatur pelaksana pelayanan publik yang dikelola pemerintah. Hal itu pun disoroti oleh sejumlah kalangan Wakil Rakyat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Sebab persentase target yang diperoleh masih minim. “Kebocoran pendapatan juga harus bisa dihindari‎,” kata Ketua Komisi III Bidang Keuangan, DPRD Kota Tangsel, Amar, Sabtu (22/7/2017).

Rekapitulasi yang dicatat Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Kota Tangsel per 30 Juni 2017 kemarin, target perolehan pajak dari sektor penerangan jalan sebesar Rp105 milliar.**baca juga: Pemkot Tangsel Klaim Target Pajak Bisa Tercapai

Namun, realisasi yang diperoleh baru mencapai Rp50.600.297.171 atau 48,19 persen. Pajak pendapatan dipatok‎ sebanyak Rp2.775.686.072.171.

Realisasi raupan per akhir Juni kemarin hanya memperoleh Rp1.172.388.555.956.‎ Raupan dari pajak Pendapatan Asli Daerah dipatok target sebanyak Rp1.315.641.811.000.

Namun faktanya baru terkumpul mencapai Rp547.065.072.737 atau 41,58 persen. Target dari sektor ‎pajak daerah dipatok Rp1.120.086.000.000. Sedangkan realisasinya perolehan baru tembus pada angka Rp487.672.003.125 atau 43,54 persen.**baca juga:Realisasi Perolehan Pajak di Tangsel Masih Rendah.

“Dan kalau bisa jangan sampai ada lagi kebocoran pajak di sektor pendapatan ini. Agar pengelolaan pendapatan bisa jauh lebih maksimal lagi,” ujar Amar, politisi asal Partai Hanura.

Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih berupaya menghubungi‎ Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel, Fuad. Namun, pejabat yang dipercaya menjadi juru bicara itu belum menjawab.(yud)

 




Ini Pengalaman Indra Jadi Kapolsek Pondok Aren

Kompol Indra Ranudikarta dan istri.(foto: cep)

Kabar6-‎Komisaris Indra Ranudikarta punya pengalaman tersendiri selama bertugas menjadi Kapolsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia terkena mutasi bersama sejumlah perwira menengah lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

” kalau dulu di Brimob mengenal orang pada saat berdemo,” kata Indra kepada kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).

‎Indra terkena perombakan jabatan perwiran menengah. Hal itu diketahui lewat telegram rahasia ‎bernomot ST /721/VII/2017 tertanggal 19 Juli 2017‎. Indra kini menduduki jabatan baru sebagai Kanit 2 Subdit 3 Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.** baca juga :Kapolsek Pondok Aren dan Serpong Dimutasi

Kursi Indra digantikan oleh‎ Komisaris Yudho Huntoro yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolsek Duren Sawit di Polres‎ Metro Jakarta Timur.‎ 

‎”saat jadi Kapolsek mengenal orang sebelum demo, dan bahkan menyarankan kalau bisa jangan demo,” terang Indra.**baca juga:Pelaku Pemerkosa 2 Anak Tiri di Pondok Aren ‘Belagak Gila’.

Sebelum bertugas menjadi Kapolsek Pondok Aren, Indra sempat bertugas menjadi Komandan Kompi 1 Brimob Kedaung, Kecamatan Pamulang.‎ Juga Kepala Seksi Operasional Pelopor Brimob.(yud/cep)




Pemkot Tangsel Klaim Target Pajak Bisa Tercapai

Industri restoran di kawasan Serpong.(foto:yud)

Kabar6- Realisasi perolehan pajak dari berbagai sektor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) per 30 Juni kemarin rata-rata masih rendah. Lembaga legislatif setempat mengaku padahal target yang dipatok masih terendah, bukannya maksimal.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel, Fuad, mengatakan masih optimis target perolehan pajak yang telah dipatok bisa tercapai. Seperti yang sudah dibuktikan dari target pajak panti pijat/refleksi targetnya sebesar Rp1,9 milliar, dan telah memperoleh Rp1.916.042.957 atau 100,84 persen.

“Untuk jenis pajak yang lainnya (panti pijat) target di bulan Juni sudah tercapai,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).**baca juga:Realisasi Perolehan Pajak di Tangsel Masih Rendah.

Rekapitulasi yang dicatat Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Kota Tangsel, realisasi perolehan pajak hingga akhir Juni kemarin, pajak restoran dipatok target sebesar Rp205 milliar. Tetapi baru memperoleh Rp102.893.757.957 atau 50,19 persen. 

Pajak hotel tahun ini disepakati memperoleh senilai Rp21.275 miliar. Realisasi perolehan baru mencapai Rp10.555.424.709 atau 49,61 persen.

Pajak hiburan dipatok sebanyak Rp38 miliar, dan telah teraup senilai Rp20.526.594.852 atau 54,02 persen.‎ **baca juga:Kapolsek Pondok Aren dan Serpong Dimutasi.

Pajak reklame ditetapkan target sebesar Rp 21 milliar, realisasi pendapatan baru sebanyak Rp7.961.320.530 atau 37,91 persen. ‎” Pencapaian 45 persen lagi kan masih ada sisa 5 bulan lagi, sampai Desember,” klaim Fuad.(yud)




Pelaku Pemerkosa 2 Anak Tiri di Pondok Aren ‘Belagak Gila’

JS (31) pelaku pemerkosaan anak tiri.(foto:dok)

Kabar6 Joko Suprapto (31) Pelaku pemerkosaan anak tiri di Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, ternyata melakukan aksi mesum hanya karena didorong oleh hasrat seksualnya, bukan karena ada gangguan jiwa.

“Pemeriksaan psikologis sementara ternyata pelaku normal, tidak ada gangguan sama sekali,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho, Jumat (21/07/2017).

Tidak hanya masyarakat yang terkejut dengan pemeriksaan itu, pihak kepolisian dan psikolog yang melakukan pemeriksaan juga terkejut.

“untuk itu  akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap psikologis tersangka, karena banyak yang tidak percaya dengan hasil pemeriksaan pertama. Pemeriksa sampai datang lagi memeriksa,” jelasnya.**baca juga:Uueedann..Cabuli 2 Anak Tiri Sekaligus dan Kabur.

Pelaku sudah menikah dengan ibu korban yang merupakan istrinya, sudah dua tahun. Pernikahan itu baik-baik saja, tidak ada masalah.

“sekarang masih suami istri. Dengan adanya kejadian itu, bisa terjadi perceraian. ” ucap Yurikho.

Pelaku dijerat Pasal 82 dan Pasal 81 UU No35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (cep)