Waspada, Jalan Siliwangi Pamulang Minim PJU

Jalan gelap minim PJU. (cep)

Kabar6-Tak adanya Penerangan Jalan Umum (PJU) di tengah ruas Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) membuat para pengendara harus lebih berhati-hati saat melintas.

“Jalanan sudah luas, tapi tidak tersedia rambu dan lampu di trotoar tengah jalan. Jadi kalau malam, penerangan sangat kurang,” ujar Herlan, pengendara asal Ciputat, Selasa (01/08/2017) dini hari.**Baca Juga: Kota Tangsel Kekurangan Kendaraan Hidrolik Perawatan PJU

Menurut Herlan, terhambatnya pemasangan sejumlah PJU serta rambu lalulintas dikarenakan lambatnya proyek pengerjaan pelebaran jalur Provinsi Banten yang sebelumnya telah dimulai sejak tahun lalu.

“Pelebaran jalan belum selesai. Seperti di depan PLN dan depan dealer Suzuki, masih belum dilebarkan dan menimbulkan kemacetan di siang hari,” ungkapnya.**Baca Juga: Tahun Ini, 2 Ribu PJU Dibangun di Kota Tangsel

Dirinya pun berharap kepeda pemerintah provinsi segera agar segera menyelesaikan pekerjaan Jalan Siliwangi Pamulang.  (cep)




PSK Mulai Mangkal di Pinggir Jalan Buaran

PSK mangkal. (cep)

Kabar6-Aktivitas Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai terlihat pascalebaran. Para wanita malam ini mulai mangkal di kawasan Jalan Raya Puspitek, Buaran, Setu, Kota Tangerang.

Nunung, warga kampung Buaran menerangkan mangkalnya PSK di wilayah itu terjadi sejak tiga minggu pascalebaran. Setelah sebelumya sempat berhenti saat memasuki bulan puasa.**Baca Juga: Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang

“Dari minggu kemarin sudah mulai mangkal lagi. Di sini mereka memang biasa mangkal,” katanya Selasa (01/08/2017).

Terlihat sejumlah PSK berdiri di depan toko yang sudah tutup dan warung rokok yang ada di pinggir jalan. Sedikitnya tiga sampai lima PSK berkumpul di satu titik mangkal.

Dengan penampilan seksi mereka mencoba merayu setiap pengendara kendaraan sepeda motor, mobil dan truk untuk mampir.**Baca Juga: 9 PSK Ini Punya Tarif Termahal Di Dunia

“Mampir dulu bang, berhenti dong sini,” kata wanita setengah tua, yang mengenakan rok mini bewarna merah.

Terpantau didekat lokasi mangkalnya, terdapat beberapa cafe dengan sajian musik dangdut yang nyaringnya terdengar hingga ke jalan.

Nunung menyebutkan, selain cafe dangdut, ada beberapa rumah kontrakan atau lapak yang kerap dijadikan tempat mesum. Nunung bilang, para PSK tersebut umumnya mengontrak di kawasan sekitar. Kawasan tersebut lanjutnya, juga menjadi agenda rutin jika pemerintah kota menggelar razia kependudukan.

“Beberapa kali sempat dilakukan razia penduduk, tapikan cuma pendataan saja enggak ada sanksinya. Ya tetap saja sehabis pulang kampung mereka kembali lagi,” tutupnya.(Cep)




Marbot Tangsel: ‘ Allah Ongkosin Saya Naik Haji ‘

Jumari saat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.(foto:ist)

Kabar6-Jumari (70) warga Kampung Bulak, adalah Marbot di salah satu mesjid di daerah Pamulang, Tangerang Selatan, salah satu calon jaamaah haji yang berangkat  tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Ya, dia berangkat dengan Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Jakarta (JKG 05).

”Saya memang ada niat, tapi nggak punya uang, lalu ada yang nawarin dan tawarannya saya terima,” kata Jumari di Asrama Haji Pondok Gede, menjelang keberangkatannya ke tanah suci kemarin.

Cerita Jumari, bila enam tahun lalu ada seorang Jaksa yang menawarinyamenarkannya untuk naik haji, tawaran itu pun diterimany6a. Jumari kemudian mendaftarkan diri dan baru bisa berangkat sekarang, sesuai dengan daftar antrian. ”Kalau Allah sudah panggil saya, tentu Allah yang ongkosin.” kata Jumari.**Baca juga: Domisili Fiktif, OPD Penerbit Surat Izin di Tangsel Harus Dibenahi.

Sedianya, Jumari tidak cuma dapat ongkos haji, tapi segala keperluan lain untuk pergi haji, juga ada pihak yang menyediakan, Jumari tinggal berangkat. Subhanallah (Maha Suci Allah).(Z)




Minim Penerangan, Situ Gintung Kerap Jadi Tempat Mesum

Situ Gintung. (cep)

Kabar6-Camat Ciputat Timur Durahman sesalkan sikap sejumlah oknum warga yang kerap menjadikan area Situ Gintung, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai tempat maksiat hingga mesum pada malam hari. Ia pun meminta Dinas Pariwisata dapat mengelola danau tersebut dengan optimal.

Menurutnya, perilaku negatif yang ditemukan saat Operasi Kebisingan selain faktor kurangnya kesadaran para remaja dalam menjaga sopan santun, juga karena minimnya penerangan pada sejumlah area danau.**Baca Juga: Keramba Situ Gintung akan Ditertibkan

“Kami ingin menertibkan kawasan Situ Gintung dari perilaku negatif sejumlah oknum dengan mengoptimalkan penerangan di malam hari. Untuk penerangan Dinas Pariwisata bisa koordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Tangsel. Idealnya untuk setiap sudut dipasangi lampu dan lebih tentu saja dengan meningkatkan pengawasan,” ujar Durahman, Senin (31/07/2017).

Untuk menjaga ketertiban pada areal Situ Gintung, Durahman pun mengaku tak dapat berbuat banyak. Mengingat untuk pengelolaan danau itu sendiri masih kewenangan pemerintah pusat, melalui Dinas Pariwisata.**Baca Juga: Kerambah Ikan Air Tawar Berjubel di Situ Gintung

“Seharusnya dari pusat turun langsung bertemu warga. Selain masalah penerangan malam hari,  areal Situ Gintung saat ini semakin banyak juga keramba ikan warga. Itu juga melanggar dan harus ditertibkan,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, beberapa kali melakukan operasi Kebisingan, jajaran Trantib Kecamatan Ciputat Timur kerap menemukam para sepasang remaja yang sedang mojok serta mabuk-mabukan pada malam hari di area Situ Gintung Cirendeu. (cep)




ULP Bakal Telusuri Domisili Pemenang Lelang Rp11 M di Tangsel

Kabar6.com
Kepala Bagian ULP Kota Tangsel Deden Deni. (BL)

Kabar6-Unit Lelang Pengadaan (ULP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal melakukan verifikasi ke lapangan untuk mengetahui keberadaan kantor PT Jasa Konstruksi Internusa, pemenang lelang proyek Tambahan Ruang Kelas (TRK) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang.

Kepala Bagian ULP Kota Tangsel Deden Deni mengatakan saat melakukan verifikasi data alamat di berkas perusahaan, pihaknya tidak menemukan masalah. Pasalnya semua berkas dari Sertifikat Badan Usaha (SBU), Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) dan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi alamatnya sama, yakni di Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel.**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Bakal Dilaporkan ke KPK

“Kami memasukan data pemenang lelang sesuai dengan berkas yang diupload,” ungkap Deden kepada Kabar6.com, Senin (31/7/2017).

Namun, dirinya mengakui belum melakukan pengecekan di lapangan. Pasalnya, pengecekan alamat sudah dilakukan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel.**Baca Juga: Dugaan Domisili Fiktif, DBPR Tangsel Bakal Surati ULP

“Pengurusan izin seperti IUJK daln lainnya kan di sana,” katanya.

Pihaknya bersama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) terkait dalam waktu dekat akan terjun ke lokasi yang dimaksud. Ditanya kemungkinan perusahaan tersebut digugurkan dari pemenang lelang jika terbukti alamatnya tak jelas, Deden enggan bicara banyak.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Ya bisa saja (digugurkan, red). Belum pernah juga mengalami kasus seperti ini. Tapi kita telusuri dulu kebenarannya,” tandasnya.

Dalam LPSE Kota Tangsel diumumkan bahwa pemenang lelang proyek penambahan ruang kelas SD Negeri 2 Jombang yakni PT Jasa Kontruksi Internusa. Di pengumuman tersebut, alamat perusahaan tertera Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. PT Jasa Kontruksi Internusa menang lelang dengan nilai HPS Rp11.516.633.000.**Baca Juga: Aneh, Perusahaan Domisili Fiktif Bisa Punya Izin di Tangsel

Saat tim Kabar6 melakukan penelusuran, alamat perusahaan tersebut tak jelas. Hal tersebut dipastikan oleh sekuriti di Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD Kota Tangsel.

“Kalau di Jalan Sulawesi tidak ada nama blok MD. Bloknya hanya satu huruf seperti A atau E,” ungkap salah seorang sekuriti.**Baca Juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan

Selain itu, di Jalan Sulawesi, tidak ada Rt009/008 seperti yang tertera di alamat perusahaan pemenang lelang.

“Enggak ada pak di sini Rt009/008. Kalau di sini Rt004/011,” ujar sekuriti tersebut.(az/BL)




Celoteh Pesbukers Saat Garam Langka di Serpong

Petani garam. (ist)

Kabar6-Kelangkaan stok dan mahalnya harga komoditi jenis garam dalam beberapa waktu terakhir ini mengundang reaksi publik. Celotehan guyon bernada nyinyir ramai disuarakan kalangan pesbukers, sebutan bagi pengguna situs jejaring sosial facebook.

Seperti disampaikan oleh pesbukers pemilik akun bernama Syahrul Munir. Awak media dari Kompas Gramedia Group itu menyatakan heran lantaran komoditi sejenis garam sampai bisa langka di pasaran.

‎”Entah ini sejarah baru atau memang Kondisi Luar Biasa (KLB) garam di swalayan modern di Serpong kosong..#tragedigaram,” tulisnya, Senin (31/7/2017).**Baca Juga: Stok Langka, Garam Kualitas Rendah Jadi Pilihan

Celotehan status Munir dari wall pribadi miliknya langsung mendapat respon‎ dari teman-temannya. “Dahsyat ya bung Indonesia,” sindir pemilik akun bernama Eri Riviana Atmadja, sambil menyelipkan emotikon tersenyum.

Menghilangnya stok garam di pasaran, menurut pesbukers lainnya berimbas pada kenaikan harga komoditi rasa asin tersebut. “Lagi susah bro, harganya naik baik,” ujar Valentino Verry.

“Negeri gemah ripah loh jinawi,” sindir ‎Barca Subarkah, yang memposting emotikon sedih. Secara harfiah bahasa jawa itu artinya menggambarkan betapa kaya raya alam Indonesia.**Baca Juga: Ini Imbas Tingginya Harga Garam di Kabupaten Tangerang

Munir pun membalas komentar rekan-rekannya. “Boleh jadi penduduk negeri ini terlalu banyak makan asam garam sehingga kenikmatan rasa asin itu dicabut..#takbiirr,” ‎katanya.(yud)




Kampus UIN di Tangsel Pecat Dosen Bercadar

UIN Syarif Hidayatullah/ (yud)

Kabar6-Pihak otoritas kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memecat seorang tenaga pengajar. Sebelum dipecat, dosen perempuan yang selalu tampil mengenakan cadar itu membangkang teguran yang telah disampaikan.

“Tentu cara-cara demokratis sudah kami tempuh sebelum pemecatan,” ungkap Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (31/7/2017).**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Bakal di Laporkan ke KPK

Dede mengatakan pemecatan berawal ketika otoritas kampus menerima informasi dosen tersebut diduga bergabung dalam sebuah kelompok ‎radikalisme. Dosen bercadar itu pun dipanggil.

Pada kesempatan interogasi diberikan dua pilihan, ingin aktif mengajar di kampus atau ‎tetap memilih bergabung dengan kelompok yang pahamnya menyimpang. Sang dosen lebih condong memilih aktif di organisasi terlarang yang diikutinya.

“Dia mengakui aktif di organisasi itu. Dan lebih memilih kelompok tersebut ketimbang mengajar di kampus UIN,” katanya.**Baca Juga: Pacaran Kelamaan, Dua Pemuda Palembang Dihajar Warga Cikupa

Dede menegaskan, selama mengajar mata kuliah, dosen yang enggan disebutkan identitasnya itu kerap memakai cadar. Meski telah diminta agar tidak mengenakan cadar selama mengajar ditolak oleh yang bersangkutan.

“Kesepakatan untuk tidak memakai cadar juga dari usulan mahasiswa dan mahasiswi di kampus ini,” tegasnya. (yud)




Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Bakal Dilaporkan ke KPK

LPSE Kota Tangsel. (az)

Kabar6-Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bajal dilaporkan ke Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan tersebut bakal dilayangkan terkait banyaknya dugaan proses lelang yang janggal di Kota Tangsel.

Koordinator Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Edy Sapros mengatakan proses lelang di Kota Tangsel menurutnya harus dibenahi. Hal ini menyusul adanya dugaan kejanggalan pada proses lelang proyek Tambahan Ruang Kelas (TRK) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang senilai Rp11 miliar.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Kami menyerukan kepada semua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat yang ada di Tangsel merapatkan barisan untuk menyikapi masalah ini,” ujarnya menjelaskan kepad Kabar6.com, Senin (31/7/2017).**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Didesak Uji Forensik

Tak hanya itu, PT Jasa Konstruksi Internusa juga pernah memenangkan lelang di Kota Tangsel. Salahsatunya yakni lelang pengadaan alat-alat kedokteran umum di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang tahun 2012 senilai Rp2 miliar. Dalam pengumuman di Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), perusahaan pemenang juga menggunakan alamat Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel.**Baca Juga: Aneh, Perusahaan Domisili Fiktif Bisa Punya Izin di Tangsel

“Artinya kan sudah lama alamat tidak jelas ini dibiarkan oleh aparat penegak hukum di Kota Tangsel. Proses lelang ini sangat janggal. PPTK proyeknya juga harus diperiksa. Kami ingin langsung melaporkan masalah ini langsung ke Mabes Polri maupun ke KPK. Masyarakat bisa menyimpulkan kenapa kami tidak melaporkannya ke penegak hukum di Kota Tangsel,” paparnya.

Edy juga menegaskan, pihaknya mengantongi sejumlah bukti bahwa ada perusahaan berdomisi di Kota Tangerang yang kerap dipinjam atau digunakan oleh oknum di Kota Tangsel. perusahaan tersebut kerap menang dalam lelang proyek di Kota Tangsel.**Baca Juga: Kejari Tangerang Akan Selidiki Lelang Proyek TRK SDN 2 Jombang

“Perusahaan itu kalau menang lelang nilai proyeknya besar-besar. Kami punya datanya dan akan menjadi satusatu bahan laporan kami ke Mabes Polri dan KPK,” katanya.

Dalam LPSE Kota Tangsel diumumkan bahwa pemenang lelang proyek penambahan ruang kelas SD Negeri 2 Jombang yakni PT Jasa Kontruksi Internusa. Di pengumuman tersebut, alamat perusahaan tertera Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. PT Jasa Kontruksi Internusa menang lelang dengan nilai HPS Rp11.516.633.000.**Baca Juga: Dugaan Domisili Fiktif, DBPR Tangsel Bakal Surati ULP

Saat tim Kabar6 melakukan penelusuran, alamat perusahaan tersebut tak jelas. Hal tersebut dipastikan oleh sekuriti di Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD Kota Tangsel.

“Kalau di Jalan Sulawesi tidak ada nama blok MD. Bloknya hanya satu huruf seperti A atau E,” ungkap salah seorang sekuriti. Selain itu, di Jalan Sulawesi, tidak ada Rt009/008 seperti yang tertera di alamat perusahaan peemenang lelang.

“Enggak ada pak di sini Rt009/008. Kalau di sini Rt004/011,” ujar sekuriti tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel Deden Deni mengatakan saat ada pengumuman pemenang lelang, pihaknya melakukan verifikasi lapangan untuk mengecek lokasi kantor perusahaan pemenang lelang.

“Sepertinya tidak ada kesalahan. Karena kami cek lokasi alamat perusahaannya,” ungkap Deden.

Ditanya soal kesalahan ketik, Deden pun membantahnya. Pasalnya, alamat yang tertera dalam pengumuman pemenang lelang disesuaikan dengan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), akta perusahaan maupun berkas yang mencantumkan alamat perusahaan.

“Kayaknya juga enggak mungkin. Karena alamat itu berdasarkan berkas yang terkirim ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),” katanya.(az)




Pererat Persaudaraan, Paguyuban Ciputat Gelar Silaturahmi

Silaturahmi Paguyuban Ciputat. (az)

Kabar6-Paguyuban Ciputat menggelar silaturahmi di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Minggu (30/7/2017). Silaturahmi dengan dengn tema menjalin persaudaraan dan persatuan tersebut diikuti oleh tokoh masyarakat Ciputat dan Kota Tangsel.

Salah seorang tokoh masyarakat Kota Tangsel Norodom Soekarno mengatakan silaturahmi ini merupakan kegiatan yang sering digelar Paguyuban Ciputat. Hal ini dilakukan untuk mempererat persaudaraan.

“Jika Tali persaudaraan sudah erat maka persatuan dan kesatuan juga akan erat. Persatuan dan kesatuan itu yang harus dijaga,” ungkap Norodom menjelaskan.

Norodom Soekarno. (az)

Norodom juga mengatakan, Paguyuban Ciputat mendukung program pemerintah. Sinergi antara masyarakat dengan pemerintah menurut Norodom sangat diperlukan. Untuk itu, dirinya berharap kepada peran pemuda di Ciputat untuk berkiprah di bidangnya masing-masing.

“Keikutsertaan pemuda dalam program pemerintah juga bermanfaat. Kita semua berharap kiprah pemuda di Ciputat ini bermanfaat bagi pribadinya maupun masyarakat luas,” papar Mantan Wakil Bupati Tangerang tersebut.

Ketua Panitia Silaturahmi Paguyuban Ciputat Muhamad mengatakan menjaga tali silaturahmi merupakan dasar dari hubungan persaudaraan. Atas dasar itu, pria yang akrab disapa Bang Njih ini menjelaskan Paguyuban Ciputat bakal terus berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

“Intinya kami menjalin persaudaraan yang kuat serta ikut mendukung program pemerintahan,” tambahnya.(az)




Tembok Triandara Residence Ambruk Timpa Rumah Warga Pamulang

Tembok Triandara Residence yang ambruk.(cep)

Kabar6-Tembok pembatas Komplek Triandara Residence 5 di Kampung Parung Benying, RT 01/03,  Kelurahan Serua, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), roboh.

Mirisnya, dalam peristiwa yang berlangsung Mingu (30/7/2017) itu, reruntuhan material tembok bercampur tanah juga menimpa rumah warga sekitar.

Diduga, dinding tembok setinggi 10 meter berbahan batu yang sudah dibeton itu tak kuat menahan guyuran air hujan yang turun cukup deras sepanjang Sabtu (29/7/2017) sore hingga malam tersebut.

Eko, salah seorang warga yang rumahnya ikut terkena longsoran material tembok menuturkan, kejadian jebolnya dinding tembok perumahan itu secara tiba-tiba dan cepat.**Baca juga: 93 Tersangka Cybercrime Internasional Tiba di Bandara Soetta.

“Mungkin tembok tak kuat mnenahan air yang berasal dari curah hujan yang cukup deras. Sementara, akibat longsoran tembok itu, bagian belakang rumahnya kami mengalami keretakan,” jelasnya.**Baca juga: Aneh, Perusahaan Domisili Fiktif Bisa Punya Izin di Tangsel.

Beruntung, kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka. Namun demikian, selian tembok rumah warga mengalami keretakan, warga yang rumahnya berada diobawa tembok kini resah. Mereka khawatir akan kemungkinan terjadinya longsor susulan.(cep)