1

Hendri Zein Klaim Belum Tahu “Disemprit” DPP

Ketua DPC PDIP Kota Tangerang, Hendri Zein.(tia)

Kabar6-Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang, Hendri Zein mengaku belum menerima surat peringatan keras dari Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk dirinya.

“Ya, sampai saat ini saya belum menerima surat itu dan belum mengetahui juga adanya surat teguran dari DPP,” ujar Hendri saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (8/2/2017).**Baca juga: Hendri Zein: Isu PDI Perjuangan Komunis Sudah Keterlaluan.

Saat ditanya lebih lanjut perihal penyebab keluarnya surat tersebut, Hendri enggan mengomentari. “Saya enggak mau komentar tentang itu,” tegasnya.**Baca juga: DPP PDI Perjuangan “Semprit” Hendri Zein.

Diketahui, DPP PDI Perjuangan telah melayangkan surat peringatan keras dan terakhir kepada Hendri lantaran tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu sebelum melakukan konferensi pers terkait isu komunisme di tubuh partai berlambang banteng tersebut pada Selasa (7/2/2017).(tia)




DPP PDI Perjuangan “Semprit” Hendri Zein

DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang saat menggelar jumpa pers.(tia)

Kabar6-Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memberikan peringatan keras bagi Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang, Hendri Zein.

Peringatan itu diberikan lantaran Hendri dianggap telah menggelar konferensi pers (press conference) terkait isu komunisme di tubuh partai pada Selasa (7/2/2017), tanpa koordinasi dengan DPC PDI Perjuangan Provinsi Banten.

“Kami sudah memberikan surat peringatan kepada Hendri Zein. Karena dia tidak berkoordinasi terlebih dahulu. Sikap itu dapat merugikan kepentingan strategis partai dalam pemenangan pasangan Rano-Embay pada Pilkada Banten mendatang,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto kepada kabar6.com, Rabu (8/2/2017).

Tak hanya itu, Hasto juga mengklaim jika Hendri juga kerap mangkir dalam panggilan rapat partai, terkait pemenangan pasangan calon Rano-Embay.**Baca juga: Hendri Zein: Isu PDI Perjuangan Komunis Sudah Keterlaluan.

“Ya, ini adalah peringatan keras dan terakhir. Kalau sampai Hendri mengulangi perbuatan melanggar kedisiplinan partai, maka kami tidak segan untuk memberhentikan Hendri dari jabatannya sebagai Ketua DPC Kota Tangerang,” pungkasnya.(tia)




Terdakwa Pembunuh Karyawati Bercangkul Bakal Banding

Dua terdakwa pembunuh karyawati bercangkul di PN Tangerang.(tia)

Kabar6-Dua terdakwa pemerkosa dan pembunuh Eno Farihah, karyawati cantik yang kemaluannya ditusuk gagang cangkul, akan melakukan upaya hukum banding atas putusan hukuman mati yang telah dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Demikian disampaikan Sunardi Muslim, Penasehat Hukum kedua terdakwa, Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin, usai menjalani sidang di PN Tangerang, Rabu (8/2/2017).

“Ya, Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin mengaku keberatan atas putusan hakim dengan pidana mati. Hakim meminta waktu tujuh hari untuk pertimbangan banding, kami akan kaji kembali berkas-berkas untuk banding tersebut,” ujarnya.**Baca juga: Dua Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Divonis Mati.

Sementara itu, Imam Harfiadi dan Rahmat Arifin masih bersikeras tidak mengakui perbuatannya.**Baca juga: 119 Polisi Kawal Sidang Pembunuhan “Karyawati Bercangkul”.

“Demi Allah, kami tidak melakukan semua tuduhan yang diberikan kepada kami. Kami diperlakukan seperti anjing selama ini. Kami diancam dan dipaksa mengakui perbuatan kami,” ujarnya.(tia)




Dua Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Divonis Mati

Terdakwa pembunuh Eno Fariha dalam persidangan.(tia)

Kabar6-Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, menjatuhkan vonis hukuman mati kepada dua terdakwa pemerkosa dan pembunuh Eno Farihah, karyawati cantik yang diperkosa dan dibunuh dengan cara kemaluannya ditusuk gagang cangkul, Rabu (8/2/2017).

Majelis Hakim M. Irfan Siregar yang memimpin jalannya persidangan menilai, bila vonis bagi kedua terdakwa, Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin itu sudah sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Iqbal Hadjarati dan kawan-kawan.

“Ya, sudah sesuai dengan tuntutan semua, karena memang unsur kesengajaan dan pembunuhan berencana sudah terpenuhi seluruhnya,” ujar JPU Iqbal kepada awak media.**Baca juga: Jenazah “Putri Banten” Tiba di Rumah Duka.

Sementara, vonis hakim tersebut langsung disambut isak tangis Mahfudoh, ibunda almarhumah Eno Fariha, yang tak kuasa menahan duka.**Baca juga: Mahfudoh Harap Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Dihukum Mati.

Sementara itu, Ayah Eno, Arif Fikri mengaku puas atas putusan yang telah dibacakan oleh Hakim. “Ya, saya sudah puas dengan putusan ini,” pungkasnya.(tia)




Mahfudoh Harap Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Dihukum Mati

Mahfudoh mengikuti sidang pembunuhan Eno.(tia)

Kabar6-Mahfudoh, ibunda Eno Farihah, karyawati cantik yang diperkosa dan dibunuh dengan cara kemaluannya ditusuk gagang cangkul, ingin proses hukuman bagi terdakwa pembunuh putrinya segera dilakukan.

“Proses sidang sudah lama, jangan dibolak-balik terus. Harusnya langsung dimatiin saja ditempat. Supaya dia merasakan apa yang anak saya rasakan,” ujarnya sembil tak henti menyeka air mata saat menunggu proses sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Rabu (8/2/2017).

Menurutnya, para terdakwa yaitu Imam Harfiadi dan Rahmat Arifin, telah melakukan kebohongan lantaran hingga sidang putusan mereka tidak mengakui perbuatannya.

“Mereka pasti bohong, polisi mana mungkin salah. Sudah seharusnya dia dihukum mati. Kalau saya dikasih kesempatan ngomong sama mereka, rasanya saya ingin bacok mereka sampai mati supaya saya puas,” kesalnya.**Baca juga: 119 Polisi Kawal Sidang Pembunuhan “Karyawati Bercangkul”.

Sedianya,  Eno Farihah adalah gadis korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis menggunakan gagang cangkul di Pergudangan 8, Blok DV, RT 01 RW 06, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu.(tia)

**Baca juga: Kemaluan Disodok Pacul, Karyawati PT PGM Tewas di Teluknaga.




119 Polisi Kawal Sidang Pembunuhan “Karyawati Bercangkul”

Pengadilan Negeri Tangerang.(ist)

Kabar6-Sebanyak 119 personel Polres Metro Tangerang Kota diterjunkan guna mengamankan sidang putusan kasus pembunuhan karyawati cantik bernama Eno Farihah yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Rabu (8/2/2017).

Dari informasi yang dihimpun kabar6.com, rencananya pada sidang kali ini keluarga besar Eno Farihah akan membawa puluhan massa dari Serang, untuk memantau jalannya sidang putusan.

Kepala Bagian Humas Polrestro Tangerang Kota, Kompol Triyani mengatakan, penyiagaan personel dilakukan sebagai langkah pengamanan, guna mengantisipasi kemungkinan adanya keributan dalam sidang.

“Sudah kami persiapkan 119 personel dari Polres. Dan, akan ditambah dengan personel dari Polsek Tangerang untuk mengantisipasi jika terjadi keributan dari keluarga besar korban Eno,” ujar Triyani.**Baca juga: Terdakwa “Pembunuh Bercangkul” Sampaikan Nota Keberatan.

Sedianya,  Eno Farihah adalah gadis korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis menggunakan gagang cangkul di Pergudangan 8, Blok DV, RT 01 RW 06, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu.(tia)




Hendri Zein: Isu PDI Perjuangan Komunis Sudah Keterlaluan

DPC PDIP Kota Tangerang saat menanggapi isu komunis yang beredar.(tia)

Kabar6-Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menilai, bila isu komunis yang saat ini sedang mengemuka di tengah masyarakat, sudah melampaui batas.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang, Hendri Zein mengatakan, bahwa aliran komunis sudah lama hilang dari tanah Indonesia.

“Ketika sebagian orang menyatakan PDI Perjuangan adalah partai komunis, kami mempertegas bahwa itu tidak benar. Komunisme pada hakekatnya sudah dilarang dan dinyatakan sebagai ajaran terlarang,” ujar Hendri kepada awak media, Selasa (7/2/2017).

Menurutnya, isu tersebut sengaja dijadikan sebagai alat propaganda oleh lawan politik untuk menarik simpati masyarakat.

“Isu ini muncul karena perebutan kekuasaan. Ada orang yang tidak bertanggungjawab yang mendistorsi lahan politik,” lanjutnya.

Hendri juga mengimbau kepada oknum penyebar isu tersebut agar dapat membuktikan kebenarannya.**Baca juga: Amankan Pilgub, Polda Banten Siagakan 5.000 Personel.

“Berpolitiklah secara fair, jangan menyebarkan berita menyudutkan organisasi tertentu. Hal ini mengakibatkan situasi semakin memanas dan ujungnya masyarakat yang dirugikan,” pungkasnya.(tia)




86 SMP di Kota Tangerang Ikut UNBK

Kabid SMP Dindik Kota Tangerang, Jamaluddin.(tia)

Kabar6-Sebanyak 86 Sekolah Menengah Pertama (SPM) di Kota Tangerang akan menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, jumlah tersebut sudah memenuhi sebanyak 50 persen dari jumlah keseluruhan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Tangerang.

“Ya, tahun ini ada 86 sekolah yang akan melaksanakan UN Online, dari 185 sekolah SMP yang ada di Kota Tangerang,” ujarnya kepada kabar6.com, Senin (6/2/2017).**Baca juga: Kecelakaan Maut di Pagedangan, Satu Tewas Satu Luka.

Menurutnya, peningkatan jumlah sekolah peserta UNBK tersebut, seiring dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan yang memperbolehkan sekolah meminjam fasilitas dari sekolah lain yang jaraknya berdekatan.**Baca juga: Pelaku Jambret Ditangkap Warga Pamulang.

“Tahun lalu hanya ada 8 sekolah yang punya fasilitas UNBK, sekarang sekolah lain bisa menumpang di sekolah terdekat. Nanti, kami juga akan menggelar pakta integritas bagi sekolah yang sudah berkomitmen menyelenggarakan UN online, jangan sampai ketika sudah ditengah jalan sekolah yang awalnya akan mengadakan UN Online malah tidak jadi,”pungkasnya.(tia)




Kota Tangerang Canangkan Konsep Aerotropolis

Walikota Tangerang, Airef Wismansyah.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan mencanangkan konsep Kota Tangerang sebagai aerotropolis.

Walikota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, saat ini Kota Tangerang menjadi pintu masuk Indonesia dari mancanegara.

“Oleh karena itu, kami akan ciptakan Kota Tangerang sebagia aerotropolis,” ungkap Arief saat Peresmian Gedung Operasional Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) di Komplek Gedung Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Senin (6/2/2017).**Baca juga: Suasana Duka Selimuti Rumah Mantan Anggota KPI di Serpong.

Saat ini, pembebasan jalur kereta bandara sudah rampung. Dalam waktu dekat, pembebasan lahan untuk runaway III Bandara Soetta juga akan usai.**Baca juga; Di Tangerang, Tidak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Jalan Rusak.

“Dengan adanya fasilitas yang telah disediakan, harapannya dapat memudahkan para stakeholder untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam dan luar negeri,” ujarnya.(tia)




BPBD Tangsel Rancang Aplikasi Petabencana

Tanah longsor di Ciater, Kecamatan Serpong.(cep)

Kabar6-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Chaerudin, mengaku akan meniru aplikasi petabencana.co milik BNPB untuk memantau situasi dan kondisi diwilayahnya ketika dilanda bencana.

Meski diakuinya, bencana di Tangsel tidak seperti yang terjadi di kota-kota lain, namun pemanfaatan aplikasi petabencana juga dibutuhkan untuk memudahkan banyak pihak.

“Sekarang semua serba online, upaya ini juga seiring dengan program Tangsel sebagai Smart City,” katanya, Sabtu (4/2/2017).

Manfaatnya, lanjut Chaerudin, akan terasa bukan saja bagi BPBD Kota Tangsel, sebagai garda terdepan penanggulangan bencana yang ada, tapi juga bagi kalangan seperti Dinas Kesehatan dalam pemberian logistik obat-obatan.

Bahkan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, juga bisa melakukan upaya pencegahan potensi bencana longsor, banjir dan lain sebagainya lewat aplikasi tersebut.

Diakui Chaerudin, bila saat ini Kota Tangsel masih aman dari kebencanaan besar, yang kerap terjadi adalah longsor dan banjir. Meski demikian, debit ketinggian air hanya berlangsung selama satu hingga dua jam menggenangi perumahan warga.

“Tidak seperti di kota Tangerang atau kabupaten yang sampai berlarut-larut. Makanya dengan aplikasi untuk kepentingan mendapat informasi real time dan akurat, inikan bagian dari efisiensi juga. Kita targetkan 2017 ini sudah ada aplikasi peta bencananya,” ujarnya.**Baca juga: 31 Anjal dan Preman Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang.

Meski Chaerudin belum mampu menjelaskan secara rinci terkait aplikasi petabencana dimaksud, namun pihaknya berjanji akan merampungkan aplikasi tersebut di tahun 2017 ini.**Baca juga: Megawati PeDe Jagoannya Menangi Pilgub Banten.

“Kontennya seperti apa, masih tahap pembahasan dan pengondokan lebih dalam juga oleh beberapa ahli. Ya ditargetkan tahun ini sudah bisa di Launching,” katanya.‎(yud)