1

Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe Stop Produksi

Kabar6-Sejumlah pengrajin tempe di Kota Tangerang, mulai menghentikan aktivitas produksinya. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk boikot menyusul melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuat tempe.

Para pengrajin tempe mengklaim, mahalnya harga kedelai menjadi bukti bahwa pemerintah tidak berpihak pada para pengrajin tempe.

“Ini bukan protes saya sendiri. Tapi, protes dari ribuan pedagang tempe se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Makanya, mulai hari ini kami mogok produksi,” ujar Yuliani, salah seorang pengrajin tempe di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (24/7/2012).

Ya, melambungnya harga kedelai yang saat ini tembus hingga angka Rp. 9.000 per kilogram, membuat pengrajin tempe di Jabodetabek menjadi kalang kabut. Padahal, pada awal 2012 lalu, harga kedelai masih berada pada Rp. 5.000 per kilo gram.

Kenaikan harga yang mencapai hingga 90 persen itu, praktis membuat pengrajin tempe menjadi sulit untuk menjual hasil produksinya ke pasaran.

“Mana peran pemerintah dalam membina pengrajin kecil seperti kami. Apakah kenaikan ini sengaja untuk membunuh kami,” ujar Yuliani lagi.

Keluhan senada juga dilontarkan Mustafa, pengrajin tempe lain yang juga berada di kawasan Kelurahan Kenanga. Menurutnya, aksi mogok produksi itu terpaksa dilakukan, mengingat sudah tidak wajarnya kenaikan harga kedelai saat ini.

“Aksi mogok produksi ini akan kami lakukan hingga tiga hari kedepan, menunggu hingga harga kedelai kembali normal. Tapi bila harga tidak turun juga, maka tidak tertutup kemungkinan kami akan menutup usaha ini secara permanen,” ujar Mustafa lagi.(rani)




Sebentar Lagi, Bayar Tagihan Air PDAM TB Bisa Diseluruh Indonesia

Kabar6-PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang terus meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Rencananya, PDAM TB segera meluncurkan program pembayaran tagihan air secara online diseluruh Indonesia melalui loket Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Rencana ini akan memudahkan seluruh pelanggan PDAM TB untuk membayar tagihan airnya, walaupun sedang berada diluar kota.

Kepala Seksie Kas PDAM TB, Suparman, Selasa (24/7/2012) mengatakan bahwa rencana peluncuran pembayaran secara online ini diagendakan pada beberapa bulan mendatang. Saat ini pihak PDAM TB beserta BRI tengah mempersiapkan peluncuran program tersebut.

“Kedepan pelanggan bisa membayar tagihan air PDAM TB di BRI cabang mana saja se Indonesia, asalkan BRI tersebut sudah online. Cukup datang ke loket, pelanggan bisa langsung melakukan pembayaran dengan menyebutkan nomor pelanggan PDAM,” jelas Suparman.

Menurut Suparman, meski masih menggunakan sistem manual, namun program ini diharapkan bisa lebih meningkatkan efektifitas penangihan kepada pelanggan. “Kedepan, pembayaran air juga bisa dilakukan lewat ATM,” ujar Suparman.(rani)




Ormas Nasdem Bagikan Makanan Sahur Untuk Keluarga Pasien RSUD Tangerang

Kabar6-Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) membagikan makanan sahur kepada ratusan keluarga pasien kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, Selasa (24/7/2012) dini hari.

Tak tanggung-tanggung, pembagian makanan sahur berupa 500 porsi nasi kotak tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Tim Rescue Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ormas Nasdem, Janet Sujunadi, didampingi Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang, Gusri Effendi dan Ketua Baret Nasdem Kota Tangerang, Andre Sumanegara.

Meski sempat membuat heboh para keluarga pasien di RSUD Tangerang, namun tak urung aksi sosial yang digelar Ormas Nasdem ini mendapat sambutan hangat, baik dari keluarga pasien maupun dari pihak RSUD Tangerang.

“Ini adalah program rutin ormas Nasdem. Karena, lewat kegiatan sosial ini, kita justru bisa mengetahui problem yang saat ini tengah dirasakan oleh masyarakat,” ujar Janet Sujunadi.

Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang Gusri Effendi mengatakan, kegiatan sosial itu biasa dilakukan Ormas Nasdem, dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan. 

“Intinya, Ormas Nasdem itu ada dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apalagi sekarang sedang bulan ramadhan, maka saatnya kita berbagi terhadap sesama, tanpa kecuali,” ujar Gusri lagi.

Turut hadir dalam kegiatan sosial tersebut, Wakil Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang, Tedi Subrata, Sekretaris Ormas Nasdem Kota Tangerang, Supriadi, Wakil Ketua Baret Nasdem provinsi Banten, Enjut dan garda Nasdem Kota Tangerang, Dika.

Sebelumnya, Tim Rescue Nasdem Kota Tangerang juga pernah mengevakuasi Iman Supriatman (20), warga Jalan Jelupang, Gang Warben, RT 02/05, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang menderita luka bakar hingga menyerupai mayat hidup.

Iman yang sempat dirawat dirumahnya selama 3 bulan karena keterbatasan ekonomi, dievakuasi untuk melanjutkan perawatan ke RS Fatmawati, Jakarta. “Kami hanya sebatas membantu. Terlebih ini sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan nyawa seseorang,” ujar Ketua Nasdem Kota Tangerang, Gusri Effendi kepada kabar6.com, beberapa waktu lalu.(tom migran)




4 Kecamatan di Kota Tangerang Endemik Demam Berdarah

Kabar6-Kasus demam berdarah meningkat di Kota Tangerang. Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, sepanjang Januari – Juni 2012 ada sebanyak 225 kasus demam berdarah yang ditangani.

Jumlah kasus demam berdarah (bukan demam berdarah dengue) tersebut cenderung meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011, hanya mencapai 103 kasus.

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Wibosono mengatakan, Senin (23/7/2012). Menurutnya, ada 4 dari 13 wilayah kecamatan di Kota Tangerang diketahui sebagai penyumbang demam berdarah cukup tinggi.

Ke 4 lokasi emdemiki demam berdarah itu diantaranya adalah, Kecamatan Pinang, Cipondoh, Jatiuwung dan Periuk. “Empat daerah ini masih dalam status endemik,” singkatnya.

“Bila dilihat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, biasanya jumlah penderita DBD berkisar 800-1.000 orang dalam setahun. Adapun kasus pada tahun 2011 yang mengalami penurunan, lebih dikarenakan anomali, sehingga penderitanya hanya sedikit,” kata Wibisono lagi.

Ditambahkan Wibisono, dari sebanyak 225 kasus demam berdarah yang ditangani, satu orang warga diantaranya meninggal dunia.

“Kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan karena nyamuk ini berkembang di lingkungan yang bersih, bukan di air got. Program membersihkan, menguras dan mengubur (3M) harus terus dilakukan,” ujarnya.

Menurut Wibisono, pihaknya sudah membentuk tim supervisi ditingkat kelurahan yang selalu melakukan sosialisasi penanganan demam berdarah.

Diketahui, wabah demam berdarah mulai melanda Kota Tangerang. Sebanyak 10 orang warga di perumahan Villa Mutiara Pluit Blok D8 RT 010/11 Kecamatan Periuk, secara bergantian terkena penyakit tersebut. Karena itu warga sangat khawatir.

“Satu-persatu warga sini haru dilarikan ke rumah sakit karena kena demam berdarah,” kata Melli (37).(iqmar)




Ketua FBR: Jiwa Muda Gampang Terpancing

Kabar6-Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Tangerang, Solihin mengatakan, sudah seringkali memberikan himbauan kepada anak buahnya untuk menahan diri jika ada kubu ormas lain memprovokasi.

Namun tidak semudah itu, banyak dari anggota FBR berusia muda terkadang tersulut emosinya yang kemudian berujung bentrokan ketika “dicolek” ormas lain.

Hal inilah yang menjadi salah satu persoalan besar ditubuh ormas tersebut. “Himbauan sudah berkali-kali jangan terprovokasi. Cuma anggota yang muda-muda ini yang mempermasalahkan hal sepele menjadi hal prinsip,” kata Solihin, Senin (23/7/2012).

Ditanya soal bentrok ormas PP dan FBR di perbatasan Kota Tangerang dengan Jakarta Barat, pada Minggu (22/7/2012) lalu, Solihin dengan tegas membantah.

Menurut Solihin, bentrokan itu bukan dari anggota FBR dan ormas lain, tetapi bentrokan antar warga kampung yang salah paham dalam pengaspalan Jalan Basuki Raya, Joglo.

Sejatinya bentrokan itu musababnya karena warga yang mendirikan lapak ngabuburit di jalan yang sedang diaspal itu ditegur.

“Bukan anggota kami yang terlibat bentrokan dengan ormas lain, masalah bentrokan itu karena salah paham saja,” kata Solihin yang juga Anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang itu.

Solihin mengatakan, bagi anggota ormas yang terlibat pertengkaran dan membuat masalah selama tiga kali diberikan sanksi tegas dengan cara mengeluarkan anggota itu dari struktur anggota ormas.

Selama tahun 2012, FBR Tangerang telah memecat lima anggotanya yang terlibat bentrokan antar ormas.

Sementara Kapolsek Ciledug Kompol Maskuri yang dihubungi menyatakan keributan yang hanya persoalan sepele itu ditangani oleh Polsek Kembangan, Jakarta Barat.

“Kasusnya sudah kami limpahkan kesana karena lokasi kejadian ada di wilayah Kembangan, “ujar Maskuri.(rah/ting/tom migran)

 




Wahidin: Kalau Anarkis, Bubarkan Ormas

Kabar6-Terulangnya bentrok antara organisasi massa (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dengan Forum Betawi Rempug (FBR), tak urung mengundang rasa prihatin mendalam bagi Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

Untuk itu, orang nomor satu di Kota Tangerang yang akrab dipanggil WH itu menghimbau agar ormas lebih menghargai bulan suci Ramadhan 1433 Hijriah dengan meredam bentrokan. Ormas yang kerap terlibat bentrokan tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat.

“Perlu pemahaman dari ormas-ormas itu untuk lebih meredam perilaku mereka, memberikan rasa aman dan bermanfaat bagi masyarakat. Jika tidak, bubarkan saja,” kata Wahidin di temui, Senin (23/7/2012).

Menurut Wahidin, ormas yang kerap membuat keributan sama halnya dengan merugikan masyarakat. “Ormas pembuat onar jangan ditolelir. Harus ditindak bila ormas berbuat tindakan anarkis,” kata Wali Kota.

Seperti diketahui, Diketahui, bentrok antara ormas PP dan FBR yang membaur bersama  pedagang pecah dipicu proyek pengaspalan yang tengah berlangsung di Jalan Basoka Raya, perbatasan wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang dengan Kembangan, Jakarta Barat.

Dalam keributan itu, Herman (29), anggota FBR yang tinggal di Jalan H.Naba 2, RT 04/05, Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, yang coba melerai bentrokan tersebut justru terkena bacokan dari kelompok pedagang.

Herman yang terkapar bersimbah darah, kemudian oleh teman-temannya dilarikan ke Rs Sari Asih Ciledug guna mendapatkan penanganan medis.(rah/ting/tom migran)




Ramadhan, Pelayanan PDAM Tirta Benteng Normal

Kabar6-Selama bulan ramadhan, pelayanan PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang kepada pelanggan tidak berubah. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan tetap dilakukan sesuai dengan jadwal normal.

“Pelayanan berjalan seperti biasa, pelanggan tidak perlu khawatir, PDAM TB akan tetap memberikan pelayanan terbaik, baik dari penyaluran air pada pelanggan, loket pembayaran, pengaduan ataupun kegiatan perbaikan apabila diperlukan,” kata Humas PDAM TB Kota Tangerang, Ichsan Sodikin, Senin (23/7/2012).

Dijelaskan Ichsan, loket pembayaran yang berada di kantor PDAM tetap membuka 4 loket layanan pembayaran, dengan jam pelayanan dari pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 14.00 wib.

“Selain bisa membayar melalui loket yang tersedia di kantor PDAM TB di Pintu Air Sepuluh, pelanggan juga bisa membayar di beberapa kantor cabang BRI yang sudah bekerja sama. Yang pasti selama ramadhan ini pelayanan normal, karena ini komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,” tegasnya.

Selain menyoroti masalah pembayaran, dikatakan Ichsan yang juga Ketua Baporseni PDAM TB ini bahwa masyarakat jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan layanan, karena bagian hubungan pelanggan (Hublang) PDAM TB juga berjalan normal.(rani)

 




Puasa Pertama, Banyak PNS Bolos Kerja

Kabar6- Hari pertama masuk kerja di bulan ramadhan , pegawan negeri sipil  (PNS) di limgkungan Pemkot Tangerang banyak yang bolos kerja. Program kerja Walikota apel pagi dihanti dengan pengajian kurang diminati pengawainya. Tidak hanya telat masuk, pera pegawai juga lebih suka memadati bazar pakaian.

PNS di lingkungan Pemkot Tangerang berdatangan satu persatu ke kantor . Tidak ada perubahan jam kerja  mereka tetap dintruksikan masuk pukul 08:00 WIB

Pengamatan Kaba6 di sejumlah ruangan tanm[a pegawai dan staf karena belum datang. Tidak hanya itu, Pemkot Kota Tangerang  juga selama bulan ramadhan mengganti apel pagi dengan pengajian.

Hasilnya, pada acara pengajian pagi itu yang seyogyanya harus diikuti  pegawai justru kurang diminati  Mereka terlihat banyak yang berada  diluar ruangan sambil bercanda sesama pegawai.

Heri Mulya Zain, Sekretaris Daerah Kota Tangerang mengatakan tidak ada perubahan masuk jam kerja ,cuma pemotongan jam kerja dari jam 08:00 sampai Jam, 14:00WIB. “Itu sudah diedarkan melalui surat edaran,”ujar Hari. Sementara itu, selama bulan ramdhan, lanut Hari apel pagi diganti dengan pengaian bersama.

Sandi, aslah seorang pengawai mengatakan, ia telat datang ke kantor karena kesiangan, dan memilih meramaikan bazar ramadhan.

Melihat banyak PNS tidak mask kantor, Sekda beranji akan menindak tegas bawahannya jika ada yang menjadikan alasan ramadhan untuk bermalas-malasan kerja. .(rani)




Lokasi Bentrok PP & FBR Masih Mencekam, 2 Orang Diamankan

Kabar6-Pasca bentrokan ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR), hingga Senin (23/7/2012) suasana di sepanjang ruas Jalan Basoka Raya, perbatasan wilayah Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang dan Kembangan, Jakarta Barat, masih tampak mencekam.

Pengamatan kabar6.com, puluhan personil polisi gabungan bersenjata lengkap dari Polres Metropolitan Tangerang dan Polres Jakarta Barat, masih tampak berjaga dilokasi kejadian.

Personil polisi itu sengaja disiagakan guna mengantisipasi kemungkinan pecahnya bentrok susulan dari dua kubu ormas yang sebelumnya bersitegang.

Sementara, jajaran petugas Polsek Ciledug saat ini mengamankan dua pria yang diduga kuat sebagai pelaku pembacokan Herman (29), dalam bentrok ormas PP dan FBR di Jalan Basoka Raya, pada Minggu (22/7/2012) petang.

Kedua pria itu diamankan tak berapa jauh dari lokasi bentrokan. Dari tangan keduanya juga disita barang bukti berupa golok, clurit dan gagang golf. Saat ini, keduanya masih diperiksa intensif di Mapolsek Ciledug.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum ada satu pejabatpun di Mapolsek Cileduk yang mau berkomentar terkait penangkapan dua pria tersebut. “Saat ini Kapolsek sedang tidak berada di tempat,” ujar salah seorang anggota piket Polsek Ciledug yang enggan disebutkan namanya.

Diketahui, bentrok antara ormas PP dan FBR yang membaur bersama  pedagang pecah dipicu proyek pengaspalan yang tengah berlangsung di Jalan Basoka Raya, perbatasan wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang dengan Kembangan, Jakarta Barat.

Dalam keributan itu, Herman (29), anggota FBR yang tinggal di Jalan H.Naba 2, RT 04/05, Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, yang coba melerai bentrokan tersebut justru terkena bacokan dari kelompok pedagang.

Herman yang terkapar bersimbah darah, kemudian oleh teman-temannya dilarikan ke Rs Sari Asih Ciledug guna mendapatkan penanganan medis.(bad/tom migran)

 




Polsek Ciledug & Jakarta Barat Bersama Tangani Bentrok PP dan FBR

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Ciledug dan Polres Jakarta Barat saat ini tengah berupaya menangani keributan antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) yang terjadi di Jalan Basoka Raya, perbatasan wilayah Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang dan Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (22/7/2012).

“Ya, penyelidikan dan penanganan kasus itu kami lakukan bersama dengan pihak Polres Jakarta Barat,” ujar Kapolsek Ciledug, Kompol Maskuri.

Menurut Maskuri, penanganan bersama dilakukan mengingat awal mula kasus tersebut dari wilayah Kembangan, Jakarta Barat dan meluas hingga ke Ciledug, Kota Tangerang.

“Karena awal kasus di Jakarta Barat, kami menanganinya bersama. Kini proses penyelidikan masih berlangsung,” ujar Kapolsek saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Diketahui, bentrok antara ormas PP dan FBR yang membaur bersama  pedagang pecah dipicu proyek pengaspalan yang tengah berlangsung di Jalan Basoka Raya, perbatasan wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang dengan Kembangan, Jakarta Barat.

Dalam keributan itu, Herman (29), anggota FBR yang tinggal di Jalan H.Naba 2, RT 04/05, Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, yang coba melerai bentrokan tersebut justru terkena bacokan dari kelompok pedagang.

Herman yang terkapar bersimbah darah, kemudian oleh teman-temannya dilarikan ke Rs Sari Asih Ciledug guna mendapatkan penanganan medis.(abie/iqmar/tom migran)