1

ABG di Sukadiri Tangerang Saling Tantang Duel, Satu Tewas Ditusuk Pisau

Kabar6-Perkelahian anak baru gede (ABG) terjadi di Sukadiri, Kabupaten Tangerang pada Senin kemarin menewaskan satu orang berinisial RZR, 16 tahun. Peristiwa itu bermula dari tantangan lewat media sosial.

Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono mengatakan, tersangka ZS, 18 tahun, admin Instagram melihat tantangan. Ia kemudian memberitahukan kepada dua rekannya yang masih di bawah umur untuk meladeni tantangan lawannya.

“Bahwa ada ajakan untuk melakukan tawuran satu lawan satu,” katanya, Jumat (3/5/2024).

**Baca Juga:Juragan Bakso Sodiq sebagai Wajib Pajak Inspiratif Pilihan KPP Pratama Pondok Aren

Salah satu anak pelaku berinisial ZR langsung merespon ajakan ZS. Bocah itu menyatakan ‘ayo gua pede melawannya’.

Baktiar menjelaskan, satu anak pelaku kemudian pulang ke rumah mengambil jaket dan pisau dapur. Anak pelaku naik motor menghampiri lawan sebayanya.

“Anak pelaku ini menusuk korban sebanyak tiga kali. Hingga korban mengalami luka tusuk di bagian paha kiri dan lutut sebelah kiri,” jelasnya.

Setelah korban sudah terkapar bersimbah, ketiga pelaku yakni ZR dan dua anak pelaku pergi meninggalkan tempat kejadian perkara.

“Korban kehilangan banyak darah setelah mendapat tiga tusukan. Kemudian korban meninggal di Puskesmas Mauk,” ujarnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ketiga pelaku dikenakan Pasal 80 Ayat (2) dan Ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Atau 170 KUHP dan Atau 351 KUHP.

“Ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tegas Baktiar Joko Mujiono.(yud)

 




Habiskan Rp 127 Miliar, Pembebasan Lahan Proyek Underpass Bitung Alot

Kabar6.com

Kabar6-Pembebasan lahan seluas 1,1 hektare untuk proyek pembangunan jalan melintang lewat bawah (underpass) di Jalan Raya Serang KM10 Bitung, Kecamatan Cikupa menyedot uang sebanyak Rp 127 miliar. Alokasi sumber dana segar itupun tidak dijelaskan secara eksplisit.

Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman (DP3) Kabupaten Tangerang hanya mengaku bahwa telah melakukan pembebasan seluruh lahan. Selama proses berjalan diklaim tidak ada kendala karena semua warga telah setuju.

“Meski tanahnya dibayar dengan harga jauh di bawah dari harga pasar. Yakni maksimal Rp 10 jutaan per meter,” kata Kepala Bidang Pertanahan dan Pemakaman DP3 Kabupaten Tangerang, Dadan Darmawan saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (2/5/2024).

Target Gagal, Proyek Underpass Bitung Tangerang Terhambat Pipa Gas

Ia menerangkan, rencana proyek underpass Bitung terhambat adanya jalur pipa gas. PT Pertamina Gas Niaga (Pertagas) selaku perusahaan plat merah pemilik aset tidak bersedia menerima ‘persekot’ dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Cucu usaha PT Pertamina (Persero) itu, lanjut Dadan, tidak mengenal istilah hibah atau kompensasi atas lahan miliknya. PT Pertagas hanya mau tanahnya dipinjam pakai untuk proyek pembangunan underpass Bitung.

**Baca Juga:

“Awalnya sempat alot. Namun, setelah beberapa kali dilakukan negosiasi dengan melibatkan sejumlah pihak, akhirnya PT Pertagas menyerahkan lahan seluas sekitar 2 ribuan meter persegi tanpa kompensasi,” terangnya.

Dadan beranggapan tugas dan tanggungjawab pihaknya telah selesai. Ia berdalil karena semua lahan yang dibebaskan telah diserahkan ke kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Sedangkan pelaksanaan proyek underpass Bitung bukan lagi ranahnya DP3 Kabupaten Tangerang. Kini telah sepenuhnya menjadi kewenangan dari kementerian PUPR.

Oleh karenanya, Dadan menolak untuk mengomentari soal gagalnya pembangunan underpass Bitung. Eksekusi megaproyek tidak sesuai dengan target yang direncanakan.

“Kami gak bisa komentar soal itu. Karena bukan ranahnya kita lagi. Yang pasti lahan itu sudah kita serahkan ke kementerian PUPR,” tegasnya.(Tim K6)




Mayat Pria di Kemiri Tangerang Pengangguran, Diduga OD Minuman Keras

Kabar6-Kapolsek Masuk, Komisaris Kudratullah mengungkapkan, mayat pria yang ditemukan di kebon singkong berinisial AL, 17 tahun. Mayat pria warga asal Desa/Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang dekat pasar RT 13 RW 04

“Sebelumnya korban sering meminum minuman keras dan diduga meninggal dunia dikarenakan over dosis atau OD,” ungkapnya saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (2/5/2024).

Kudratullah terangkan, kesehariannya AL tidak pekerjaan. Mayatnya pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Sohib, 69 tahun. Saksi hendak ke pasar tradisional Kemiri melintasi kebon singkong sekitar pukul 07.30 WIB tadi.

**Baca Juga: Warga Kemiri Tangerang Geger Mayat Pria Tergeletak di Kebon Singkong

Saksi, lanjutnya, melihat sesosok jasad tergeletak di kebon singkong persis belakang pasar. “Saksi kemudian melapor ke Polsek Masuk,” terang Kudratullah.

Hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan luka di tubuh mayat AL. Namun ada koreng seperti luka bakar di belakang lutut kaki sebelah kiri.

“Dan dari keterangan orang yang mengenal dengan mayat laki-laki,” terang Kudratullah.

Mayat AL kemudian dibawa polisi ke RSUD Balaraja untuk dilakukan visum et revertum.(yud)




Warga Kemiri Tangerang Geger Mayat Pria Tergeletak di Kebon Singkong

Kabar6-Warga Kemiri, Kabupaten Tangerang geger, Kamis (2/5/2024) pagi tadi. Di wilayah itu ditemukan sesosok mayat pria berkaos hitam pada area perkebunan singkong.

“Di pasar RT 13 RW 04,” kata Sekretaris Desa Kemiri, Nana saat dikonfirmasi kabar6.com.

Menurutnya, lokasi penemuan mayat di Kampung Santri persis sebelah Pasar Kemiri. Mayat pria itu ditemukan pagi tadi oleh warga sekitar.

**Baca Juga:Peringati Hardiknas, Pelajar Tangerang Tampilkan Karya Kreatif

Nana menyebutkan informasi penemuan mayat cepat beredar di kalangan warga hingga sampai ke telinga perangkat desa. “Saya kurang tau, soalnya tadi pagi ada rapat,” singkatnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Mauk Ajun Komisaris Kudratullah membenarkan adanya penemuan mayat di Kemiri. Pihaknya telah menangani dan masih dilakukan penyelidikan .

“Terkait temuan mayat semoga cepat terungkap,” jelasnya. Kudratullah menyatakan, belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Mr X.

“Masih dalm proses lidik belum bisa kami tentukan menunggu hasil visum,” tegasnya.

Terlihat dari cuplikan video penemuan mayat terdengar pernyataan warga sekitar bahwa mayat pria itu bukan warga sekitar. “Eweuh jauh kena (bukan, warga jauh inimah kayaknya),” ucap seorang wanita warga sekitar.(yud)

 




Target Gagal, Proyek Underpass Bitung Tangerang Terhambat Pipa Gas

Kabar6-Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah Effendi, mengatakan proyek pembangunan jalan melintang di bawah tanah (underpass) tidak sesuai target. Megaproyek infrastruktur itu ditargetkan selesai akhir 2023 lalu.

Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat pun hingga kini belum menemukan solusi. Kendala di lapangan disebutkan masalah teknis.

“Ada kendala teknis di lokasi, yakni keberadaan pipa gas,” ungkap Iwan Firmansyah, kepada Kabar6.com Rabu (01/05/2024).

Iwan menuturkan, keberadaan pipa gas milik PT Pertagas itu dianggap menjadi penghambat pembangunan proyek yang bakal mengurai kemacetan di wilayah Bitung dan sekitarnya.

Namun, pemerintah melalui kementerian PUPR berkomitmen akan tetap merealisasikan pembangunan underpass Bitung tersebut.

“Saat ini sementara solusinya adalah pembangunan sisi kanan dan kiri jalan dulu dari lahan yang sudah disediakan Pemkab Tangerang,” terang Iwan.

**Baca Juga: Proyek Underpass Bitung Disoal, Biak Surati Kementerian PUPR

Pemkab Tangerang, menurut Iwan, telah membebaskan lahan seluas 1,1 hektare dengan biaya sekitar Rp127 miliar yang bersumber dari APBD.

Lahan itu kini telah diserahkan ke pihak kementerian PUPR dan dicatat menjadi aset negara.

“Lahan untuk proyek itu sudah kami serahkan ke kementerian PUPR. Selanjutnya untuk proyek underpass bukan menjadi kewenangan kami. Pembangunan proyek itu dilaksanakan langsung oleh Balai Besar Jalan Nasional atau BBJN dan Dirjen Bina Marga proyek,” katanya.

Disinggung mengenai belum matangnya perencanaan, Iwan menampik bahwa proses perencanaan proyek yang bakal menyedot anggaran sekitar Rp 100 miliar itu bukan masa kepemimpinan dirinya.

Perencanaan itu dilakukan pada masa pejabat lama, yaitu sewaktu dijabat oleh Slamet Budi Mulyanto yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang.

“Kalau soal perencaannnya saya gak tahu, karena itu dilakukan pada masa pejabat lama,” tandasnya.(Tim K6)




Bea Cukai Bandara Soetta Bebaskan Biaya Alat Musik SLB

Kabar6-Alat bantuan belajar untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) didapatkan dari perusahaan Korea Selatan, yang sempat tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, akhirnya diserahkan ke pihak sekolah. Barang tersebut diketahui telah tertahan sejak 18 Desember 2022.

Barang kiriman yang berisi bantuan alat belajar berupa 20 pcs keyboard itu pun dibebaskan bea masuk karena telah mendapatkan persetujuan dan ditetapkan sebagai barang hibah oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

“Terima kasih kami ucapkan atas bantuan dan dukungan penyerahan barang hibah untuk peserta didik berkebutuhan khusus tunanetra ini,” ujar Plt Kepala SLB A Pembina Tingkat A Nasional, Dede Kurniasih, di DHL Express Distribution Center Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 29 April 2024.

Dede pun meminta maaf terkait viralnya barang hibah yang tertahan tersebut kepada pihak Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Permohonan maaf itu terkait ketidaktahuan dan kekurangan wawasan pihaknya dalam proses barang hibah importir itu.

“Kami mohon maaf terkait kekurangan wawasan dan ketidaktahuan kami terkait prosedur itu, yang membuat miskomunikasi. Mohon maaf juga atas kegaduhan di media yang selama ini kita ketahui,” katanya.

**Baca Juga: Kembalikan Berkas Pendaftaran, Dimyati Berharap Diusung PKS, Nasdem, PKB dan Nasdem di Pilgub Banten

Sementara, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani menuturkan, barang hibah tersebut telah diputuskan untuk bebas pajak bea masuk. Terkait adanya tagihan hingga ratusan juta tersebut, kata Askolani, itu hanya kesalahpahaman.

“Sudah ditetapkan sesuai ketentuan pemerintah dibebaskan bea masuk pada hari ini. Kasus ini terjadi karena adanya masalah komunikasi dengan baik, sehingga akan menyikapinya kurang baik,” jelas Askolani.

Sebelumnya, kasus barang impor dikenakan bea masuk sangat mahal oleh Bea Cukai lagi-lagi viral di media sosial. Kali ini, barang tersebut adalah alat bantuan belajar SLB (Sekolah Luar Biasa) yang didapatkan dari perusahaan Korea.

Seorang pengguna X (Twitter) bernama akun @ijalzaid belum lama ini berkeluh kesah tentang urusannya dengan Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) yang tak kunjung selesai. Padahal, kejadiannya sudah hampir dari dua tahun lalu.

“SLB saya juga dapet bantuan alat belajar untuk tunanetra dari perusahaan Korea. Eh pas mau diambil di beacukai soeta suruh bayar ratusan juta. Mana denda gudang per hari,” ujarnya, dikutip Minggu, 28 April 2024.

Pengunggah menyebut, menyebut barang bantuan milik SLB yang bernama A Pembina Tingkat Nasional itu, kemudian dibiarkan di gudang milik Bea Cukai Soetta hingga cuitan itu dibuat..

“Dari tahun 2022 jadi gak bisa diambil. Ngendep disana buat apa ga manfaat juga,” lanjutnya.(yud)




May Day, 3.000 Buruh di Tangerang Aksi ke Patung Kuda

Kabar6-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Tangerang, Banten berangkat ke Jakarta. Massa buruh ingin menyampaikan beberapa tuntutan ke pemerintah saat peringatan Hari Buruh Internasional “May Day” pada Rabu (01/05/2024).

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) KSPSI Kabupaten Tangerang Ahmad Supriadi mengatakan, May Day menjadi kesempatan bagi buruh untuk memperjuangkan hak-hak. Di antaranya masalah kesejahteraan dan undang-undang Omnibus Law.

bahwa di May Day 2024 menjadi momentum pihaknya untuk terus memperjuangkan berbagai hak dan memperjuangkan kesejahtraan buruh yang sampai saat ini masih belum dirasakannya.

Ia menyebut, pada aksi memperingati Hari Buruh Internasional tahun ini, pihaknya akan bergerak dari Tangerang menuju Patung Kuda, Jakarta dengan 3.000 massa dari berbagai serikat pekerja yang ada di Tangerang Raya.

“Kita akan berkumpul di Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang pada pukul 07.30 WIB, dengan massa sekitar 3.000 orang,” katanya.

Menurut dia, aksi yang dilakukan oleh buruh Tangerang tentunya akan menyampaikan beberapa turunan, salah satunya mengenai Undang-undang Ciptakerja Nomor 6 Tahun 2023 yang dianggap banyak persoalan dengan tidak memihak kaum buruh.

“Tentu aksi kami ada beberapa tuntutan, salah satunya meminta cabut UU Ciptaker No 6 Tahun 2023, atau minimalnya keluarkan UU Omnibuslow,” terangnya.

Kemudian, tuntutan lainya adalah permintaan pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) 36 Tahun 2002 JO PP 51 Tahun 2023 tentang pengupahan.

“Dan selain itu, kami meminta untuk berkakukan upah sektoral berdasarn kualifikasi industri nasional,” ucapnya.

**Baca Juga: Program Kontroversial, Italia Bakal Pisahkan Anak dari Orangtua Mafia untuk Putus Siklus Generasi Kejahatan

Selanjutnya, untuk tuntutan persoalan lainya mengenai masih banyak perusahaan-perusahaan tertentu yang melakukan praktik pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif terhadap aktivis Serikat Pekerja ataupun buruh di Tangerang.

“Dengan di caburnya UU Ciptaker, maka PHK dapat diminimalisir, karena UU Ciptaker menyebabkan PHK menjadi sesuka pengusaha,” ungkapnya.

Dalam hal ini, pihaknya juga akan mengkritisi secara keras kepada pemerintah tentang undang-undang yang atau kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada kaum buruh.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Tangerang, Kompol Kosasih membenarkan terkait adanya aksi pergerakan masa buruh yang akan menuju Jakarta.

Kendati, pihaknya bakal mengawal para buruh dari berbagai serikat pekerja di daerahnya tersebut.

“Ya, betul. Besok akan ada buruh yang berangkat ke Jakarta untuk melaksanakan aksi di Patung Kuda,” ujarnya.

Sejauh ini, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut.

Selain itu, untuk memastikan pengamanan terhadap jalanya aksi buruh tersebut. Maka, pihaknya mengerahkan sekitar 600 personel anggota kepolisian dengan dibagi ke beberapa titik lokasi.

“Total anggota yang akan dikerahkan dalam pengamanan May Day ada 600 personel,” ucapnya.

Ia mengharapkan selama pelaksanaan aksi para serikat buruh tidak mengirimkan banyak anggotanya tapi cukup perwakilan saja.

Kosasih menambahkan bagi buruh yang tidak ke Jakarta, supaya dapat melaksanakan peringatan May Day di daerah saja yakni berupa aneka lomba dan festival memancing ikan yang diselenggarakan pemerintah setempat.

“Fokus pengamanan kita hanya dua lokasi, yaitu di pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang karena ada festival memancing dan di Citra Raya, Cikupa, karena adanya aksi buruh yang menuju Jakarta,” ujarnya.(yud)




Bawa Pistol Korek, Terduga Pelaku Curanmor di Citra Raya Tangerang Sekarat

Kabar6-Aksi dua orang terduga pelaku pencurian kendaraan bermotor dekat kampus STIE PPI di kawasan Citra Raya, Sukasari, Kabupaten Tangerang, dipergoki warga. Satu orang di antaranya sekarat akibat dihakimi massa pada Senin (29/4/2024) tengah malam.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.32 WIB. Bersamaan dengan warga lagi nonton bareng laga semifinal U-23 AFF antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan pada Senin (29/4/2024) tengah malam.

**Berita Terkait:Terduga Pelaku Curanmor Dekat Kampus PPI Tangerang Dihakimi Massa

“Tadi motor Honda Beat milik saya yang mau diambil oleh dua orang pelaku,” ungkap Nugi, warga sekitar pemilik motor saat dihubungi.

Belum sempat memberikan keterangan lengkap, Nugi bersama warga lainnya langsung diminta datang ke Mapolsek Panongan untuk memberikan keterangan kepada polisi.

Terpisah, Rian, warga sekitar yang lain mengungkapkan, dua orang terduga pelaku boncengan naik motor matik. Kawanan itu tidak menyadari kalau gerak-gerik mereka sudah diperhatikan oleh warga.

“Tadi kan rame orang nobar. Motor korban diparkir di seberang jalan tepatnya depan perumahan Kusuma Dwipa Citra Raya,” terangnya.

Rian bilang, terduga pelaku yang berperan sebagai ‘pemetik’ dipergoki warga sedang mencongkel motor dengan kunci motor. Warga pun langsung teriak hingga membuat pelaku panik.

“Warga kemudian teriak maling,” jelasnya. Aksi percobaan curanmor akhirnya gagal. Teriakan maling juga spontan mengundang perhatian warga sekitar.

Seorang pria berkaus putih garis-garis biru muda yang ketangkap langsung dihakimi massa. Sedangkan terduga pelaku lainnya yang bertugas sebagai joki kabur menjauh dari amukan massa.

“Satu orang yang digebukin massa sekarat. Sekarang dibawa petugas ke RSUD Balaraja,” papar Rian.

Pantauan Kabar6.com, sejumlah petugas dari Polsek Panongan dan Polsek Cikupa merangsek ke lokasi untuk mengamankan pelaku.

Polisi mengamankan barang bukti milik. Ditemukan sebuah benda replika pistol yang ternyata korek api dan kunci letter T masih menempel di motor korban.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Panongan Ipda Irruandy Aritonang yang ada di lokasi kejadian mengaku belum bisa memberikan keterangan atas kejadian tersebut. “Nanti aja yah, kita belum bisa memberikan keterangan,” singkatnya.(Tim K6)




Terduga Pelaku Curanmor Dekat Kampus PPI Tangerang Dihakimi Massa

Kabar6-Aksi “pengadilan jalanan” terjadi di kawasan Citra Raya, Kabupaten Tangerang, malam tadi. Massa warga yang sudah geram terhadap aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) langsung menghakimi pelaku yang tertangkap.

Peristiwa itu terjadi di dekat kampus STIE PPI, Jalan Citra Raya Utama Barat Nomor 29, Sukamulya, Kecamatan Cikupa. Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu luka parah dihakimi massa.

“Pelaku bersenjata pistol rakitan,” kata Hasan (minta namanya disamarkan), warga sekitar kepada kabar6.com, Senin (29/4/2024) tengah malam.

Pada foto yang dibagikan kepada redaksi, kondisi terduga pelaku babak belur. Wajah pria terduga pelaku curanmor bersimbah darah.

**Baca Juga: Indonesia Takluk 0-2 atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

Cuplikan rekaman video warga juga memperlihatkan kerumunan massa menyeret tubuh terduga pelaku curanmor.

“Pelaku mencuri motor di sekitar Lagoon Citra Raya,” terang Hasan. Warga sekitar juga ada banyak yang berusaha mencegah aksi amuk massa.

Mereka iba melihat pria berkaus putih garis-garis muda yang terduga pelaku dihakimi coba mendorong serta menarik orang yang main hakim sendiri.

“Udah woi udah,” teriak warga berusaha melerai. Meski demikian aksi “pengadilan jalanan” tidak berhenti.

Terpisah, Kapolsek Cikupa, Komisaris Tedy Heru Murtianto saat dihubungi memastikan bahwa jajarannya yang piket malam ini sudah meluncur ke tempat kejadian perkara. “Nunggu laporan piket dulu,” singkatnya.(yud/tim K6)




Layar Videotron Error, Panitia Nobar Timnas Indonesia VS Uzbekistan di Alun-alun Tigaraksa Tak Siap

Kabar6- Layar videotron berukuran jumbo yang disediakan panitia nonton bareng atau nobar babak semi final antara Timnas Indonesia vs Uzbekistan di alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang error, diketahui akibat tak adanya teknisi utama.

“Teknisi utamanya enggak ada, ini lagi dicoba biar bisa nampilin layar lagi,” ujar salah seorang petugas berkemeja hitam, saat berlangsungnya acara nobar, pada Senin (29/04/2024).

Pantauan Kabar6.com, ribuan pendukung Tim Nasional Indonesia yang hadir di Alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang kecewa dengan penyelenggaraan nonton bareng semi final Piala Asia U-23 2024.

Pasalnya Pemerintah Kabupaten Tangerang dinilai tidak siap dalam menyelenggarakan kegiatan nonton bareng di Alun-alun Tigaraksa.

Acara nobar yang digelar Pemkab Tangerang sekira pukul 21.05 WIB, dihadiri ribuan warga dari sejumlah wilayah di kota seribu industri.

Tak hanya itu, sejumlah pejabat teras pun tampak hadir dalam acara tersebut, diantara Sekda Kabupaten Tangerang Maesyal Rasyid, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Ricky Tommy Hasiholan dan Kapolresta Tangerang Kombes Kombes Pol. Baktiar Joko Mujiono.

Akan tetapi suasana yang semula ramai dukungan suporter tiba-tiba berubah menjadi riuh luapan kekecewaan para penonton.

Alasannya lantaran layar berukuran besar yang disiapkan untuk menampilkan pertandingan skuad Garuda Muda tidak kunjung menyala.

Hanya suara dari komentator saja yang terdengar keras, namun layar yang menampilkan pertandingan tidak terlihat.

**Baca Juga: Layar Videotron Nobar di Alun-alun Tigaraksa Error, Ribuan Warga Kecewa Berat

Layar justru berubah menjadi kabur berwarna merah bak siaran televisi zaman dahulu yang tidak memiliki jaringan.

Suara teriakan ‘wooo’ ribuan penonton untuk Pemkab Tangerang pun bergemuruh keras sebagai tanda luapan kekecewaan.

Mereka berteriak ‘sudah mulai, layarnya tampilkan’ secara bersautan untuk meminta panitia segera menampilkan pertandingan.

Suasana nobar pun menjadi tidak kondusif, sejumlah kelompok penonton di area sebelah kanan layar terlihat menyalakan flare dan petasan sebagai tanda kekecewaan.

Bahkan, sempat terlihat aksi saling lempar botol plastik antar penonton menampilkan kekecewaan mereka tersebut.

“Huuu tau begini mending nonton di rumah, kacaauu pemerintahnya masa fasilitasin nonton bareng aja enggak bisa,” ungkap salah seorang penonton.(Tim K6)
Kabar6- Ribuan warga yang hadir di alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mengaku kecewa dengan panitia Nonton Bareng (Nobar).

Pasalnya, layar monitor yang disediakan panitia error atau tak bisa dinikmati oleh warga.

Pantauan Kabar6.com, warga nampak kecewa dengan layar monitor berukuran jumbo yang disediakan panitia nobar.

Mereka bersorak kecewa dengan meneriakkan panitia tak profesional. Sementara pertandingan sudah berlangsung selama hampir 15 menit.

“Kami kecewa berat bang gak bisa nonton Timnas karena layar Videotron error,” kata Syarif, saat menyaksikan laga babak semifinal antara Timnas Indonesia VS Uzbekistan, di lokasi Nobar yang digelar Pemkab Tangerang di alun-alun Tigaraksa.(Tim K6)