1

Wabup Tangerang Hadiri Pembukaan Pendidikan Kader Penggerak NU

kabar6.com

Kabar6-Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Mad Romli hadiri pembukaan pendidikan kader penggerak Nahdatul Ulama (NU) angkatan pertama Pimpinan Cabang NU Kabupaten Tangerang.

Pendidikan kader NU tersebut digelar Pondok Pesantren Daarul Falahiyyah Kecamatan Cisoka, Jumat (22/2/2019).

Mad Romli berharap kepada peserta yang mengikuti pendidikan kader penggerak Pimpinan Cabang NU agar dapat menjalankan amanah sesuai tugas pokok fungsinya sebagai kader NU.**Baca juga: PLTU Suralaya Buatkan Lokasi Sandar Kapal Bagi Nelayan di Cilegon.

“Saya berharap agar kader-kader PCNU yang akan dididik selama tiga hari kedepan, agar dapat menjalankan amanah sesuai tugas pokok dan fungsinya,” harapnya.(Oke)




Polisi Buru Pembuat Senjata Tajam Untuk Tawuran Pelajar

kabar6.com

Kabar6-Pembuat senjata tajam diburu jajaran Satreskrim Polresta Tangerang. Lantaran sajam yang akan digunakan untuk tawuran ratusan pelajar tersebut dibuat secara manual.

Dijelaskan oleh Waka Polres Kota Tangerang AKBP Komarudin kepada para awak media di Aula rapat Polresta Tangerang, Jum’at (22/2/2019).

“Setelah dilakukan pemeriksaan, salah satu siswa tersebut mengaku pembuatan Clurit dan sajam lainnya itu dibuat di rumahnya,” terang Komarudin.

Selanjutnya, ujar Komarudin, perintahkan Satreskrim untuk melakukan penyelidikan pembuat sajam.

“Akan kami dalami kasus ini, dan jika kedapatan bisa dikenakan dengan Undang-undang darurat,” tegasnya.

Sementara itu, lanjut Komarudin, untuk memberikan efek jera, para pelajar membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kembali di hadapan orang tuanya.

“Bila kembali terjaring Polisi maka para pelajar tersebut akan kita tindak tegas dengan diterapkan Undang-undang darurat, walau masih dibawah umur bisa ditahan,” pungkasnya.**Baca juga: Diduga Hendak Tawuran, 119 Pelajar Diamankan Polresta Tangerang.

Sedianya, puluhan pelajar tersebut ditangkap jajaran Polresta Tangerang saat hnedak tawuran di wilayah Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.(bam)




Pemotongan Ayam di Pemukiman, Pol PP: Ada Mekanisme Lakukan Penyegelan

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan dan Pol.PP Kabupaten Tangerang akhirnya angkat bicara terkait pemotongan ayam di Desa Curug Sangereng Kecamatan Kelapa Dua, pemotongan ayam tersebut berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Sri Indriastuti Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan mengatakan Puskesmas sudah turun, petugas kesehatan lingkungan (kesling) juga sudah turum jarak ke rumah masyarakat hanya beberapa meter, limbah di buang ke sungai kecil, baunya sangat menyengat.

“Kita akan turun lakukan pembinaan si pemilik pemotongan ayam dan lakulan edukasi (pembinaan) ke masyaratkat, contoh menutup makanan, kebersihan lingkungan,” ungkap Sri.

Sahdan Kasi Pol.PP Kabupaten Tangerang saat di konfirmasi mengatakan ada mekanisme untuk penyegelan / penutupan yaitu surat laporan dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup juga Kecamatan Kelapa Dua melalui pol pp masuk ke kita.

**Baca juga: Kasubnit Tipikor: Penyelidikan MCP SDN Serdang Kulon 1 Tetap Dilanjutkan.

“Kita akan cek nanti setelah masuk surat ke kita dari Dinas Kesehatan dan lingkungan serta Kecamatan Kelapa Dua ke bidang penegakan. Dasar itu lah kita turun ke lapangan dan bila perlu lanjut untuk penutupan,” pungkasnya. (jic)




Bawa Senjata Tajam, 106 Pelajar Diamankan Polresta Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 106 pelajar diamankan jajaran kepolisian Polresta Tangerang dari dalam sebuah truk di Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis, (21/2/2019). Pelajar yang berasal dari berbagai sekolah tersebut kedapatan membawa berbagai jenis Senjata Tajam (Sajam) dan diduga hendak melakukan tawuran.

Dari hasil interogasi, beberapa pelajar tersebut mengaku hendak pergi ke wilayah Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang untuk melakukan nyekar ke makam rekan mereka.

Saat digeledah, ditemukan berbagai jenis sajam antara lain, dua bilah golok, satu bilah gergaji, 15 bilah celurit, tiga bilah pedang dan beberapa ikat pinggang yang sudah dimodifikasi.

Selanjutnya, 106 pelajar tersebut dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. Setelah memberikan pembinaan, kemudian pihak kepolisian memanggil orang tua serta perwakilan sekolah untuk menjemput ratusan pelajar itu.

Di hadapan para orangtua dan perwakilan sekolah, Wakapolres AKBP Komarudin mengatakan pihaknya masih memberikan kesempatan kepada ratusan pelajar tersebut untuk meneruskan pendidikan.

“Kita masih pertimbangkan dimana kita juga masih memikirkan untuk masa depan mereka,” katanya, Jumat, (22/2/2019).

Menurut Komarudin, pihaknya sengaja mengundang para orangtua dan guru untuk mensosialisasikan seluruh aspek tentang perkembangan anak-anak tersebut. Pihaknya berharap, orangtua mengetahui seperti apa anaknya di luar sana.

“Pola binaan seperti yang kita lakukan ini dengan harapan bisa dijadikan pembelajaran,” ujarnya.

Selain orangtua dan pihak sekolah, lanjut Komarudin, peran masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap pola perilaku anak-anak ini. Pasalnya, menurut pihak sekolah ratusan pelajar tersebut sering tidak masuk sekolah.

“Anak anak ini ternyata kata gurunya tidak sampai sekolah. Lalu peran siapa lagi? Ya peran masyarakat,” ujarnya.

Setelah memberikan pembinaan, akhirnya ratusan siswa tersebut diperbolehkan pulang bersama orangtua dan pihak sekolah yang bersangkutan.**Baca Juga: PLTU Suralaya Buatkan Lokasi Sandar Kapal Bagi Nelayan di Cilegon.

Namun, empat pelajar masih harus tinggal di Mapolresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan. Pasalnya, keempat pelajar tersebut diketahui sebagai pembuat senjata tajam yang anak digunakan sebagai alat tawuran.(Vee)




Kasubnit Tipikor: Penyelidikan MCP SDN Serdang Kulon 1 Tetap Dilanjutkan

Kabar6.com

Kabar6-Berdirinya tower Micro Cell Pole (MCP) di SDN Serdang Kulon 1 Panongan , Kabupaten Tangerang, Kepala sub unit Tipikor (Kasubnit) Ipda Epy Cepiyana mengatakan proses penyidikan tetap masih berlanjut dan masih dalam penyidikan.

“Sekarang penyidikan masih dalam proses, dan penyelidikan tetap kita akan lakukan, kita nantinya akan lakukan pemanggilan atau kita nanti yang datang langsung ke kantor PT. Bali Towee yang membangun Micro Cell Poll (MCP) dalam lingkungan sekolahan SD Serdang Kulon 1,” ungkap Epy.

Sementara waktu pemberitaan kabar6 sebelumnya, Kepala Bidang Aset pada BPKAD Kabupaten Tangerang, Fahmi Faisuri menjelaskan pendirian tower Micro Cell Pole (MCP) oleh PT Bali Tower Sentra di pekarangan SDN Serdang Kulon I, Panongan, Kabupaten Tangerang tak memerlukan izin lingkungan.

Kata Fahmi, tak memerlukan izin lingkungan dikarenakan bahwa lahan SDN Serdang Kulon I merupakan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, bukan berasal dari fasos fasum pengembang atau lainnya.

“Permasalahan izin lingkungan tidak perlu, karena yang dipakai lahan pemerintah, lain hanya bila itu dibangun diatas tanah warga. Namun izin yang lainnya wajib seperti IMB dan lain sesuai regulasi yang ada. Dan semua sudah dipenuhi oleh pihak perusahaan,” jelas Fahmi kepada wartawan, Sabtu (2/2/2019).

**Baca juga: PMI Kabupaten Tangerang kekurangan stok darah.

Fahmi menerangkan, sudah sejumlah pejabat dipanggil pihak Polresta Tangerang sehubungan aduan masyarakat terkait berdirinya BTS kecil itu. “Tapi sudah tidak ada masalah,” ujarnya. (jic)




PMI Kabupaten Tangerang Kekurangan Stok Darah

kabar6.com

Kabar6-Kurangnya persedian stok darah membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang membutuhkan pendonor darah baru.

“Ada 602 kantong stok darah yang tersisa, sebenarnya jumlahnya itu belum mencapai target pendonor, makanya kita mencari pendonor baru,” ujar Tuti, Kepala Bagian Tehnis Pelayanan PMI Kabupaten Tangerang, kepada Kabar6.com, Jumat (22/2/2019).

Tuti menuturkan, kurangnya para pendonor darah mempunyai masa interval dalam pemenuhan stok darah, sementara kebutuhan para pasien tidak cukup dari satu kantong.

Ditambahnya, dalam pemenuhan stok persedian darah dirinya menyarankan kepada masyarakat maupun komunitas agar dapat mengajukan permohonan sehingga PMI Kabupaten Tangerang akan mengirimkan mobil pendonor.**Baca juga: Gasak Garmen Milik PT. Daedong, Komplotan Bandit Ditangkap Polres Bandara Soetta.

“Kalau komunitas bisa mengajukan ke kantor PMI Kabupaten, isi formulir, minimal 75 orang untuk membuka donor darah, sehingga ketika kita sampai di lokasi tidak perlu mencari pendonor lagi,” tandasnya.(oke)




HPSN, Polsek Tigaraksa Gelar Kerja Bakti

kabar6.com

Kabar6-Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Kapolsek dan jajaran bersama Muspika Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, melaksanakan Kerja bakti.

Kapolsek Tigaraksa Polresta Tangerang, Kompol Dodid Prastowo mengungkapkan, kegiatan ini, selain antisipasi DBD juga dilakukan untuk menjalin kebersamaan pihak terkait.

“Kebetulan hari ini bertepatan dengan hari sampah nasional, kami melaksanakan kerja bakti membersihkan sampah dibeberapa lokasi wilayah Kecamatan Tigaraksa,” ujar Dodid Prastowo kepada kabar6.com, Kamis (21/2/2019).

Ketika kegiatan tersebut, Kompol Dodid Prastowo juga menjelaskan, cara pengolahan sampah dengan baik dan benar demi menjaga kebersihan lingkungan.

“Biar bermanfaat kelola sampah untuk hidup sehat bersih dan bernilai serta dapat menghasilkan,” ucapnya.**Baca juga: HPSN 2019, Kapolres Pandeglang Kampanyekan Budaya 3R.

Kegiatan itu juga dibeberapa lokasi terpampang dalam spanduk bertuliskan dilarang membuang sampah di area ini, melanggar Perda nomor 8 tahun 2011.(bam)




Peringati HPSN, Siswa di 18 Sekolah Bersih-bersih Sampah

Kabar6.com

Kabar6-Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebanyak 18 sekolah yang telah menjalankan program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki) menggelar aksi-aksi bersih sampah.

Anggota Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Imam Sutopo mengatakan dirinya mengajak para sekolah yang telah menjalankan program unggulan Kurasaki untuk membersihkan sampah agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

“Ada 18 sekolah yang dilibatkan yang 2 SMP dan yang 16 SD untuk jumlah dilibatkan sekitar delapan ribuan siswa dan guru dalam HPSN,” ujar Imam Sutopo saat dihubungi Kabar6.com, Kamis (21/2/2019).

Dalam kegiatan tersebut setiap sekolah yang terlibat melakukan aksi bersih-bersih diluar sekolah yang berjarak sekitar 300 meter hingga 500 meter dari sekolah.

Imam menambahkan kegiatan bersih-bersih sampah ini juga direncanakan menjadi sebuah kegiatan reguler yang akan dilakukan per triwulan.**Baca Juga: Belasan Pejabat di Pandeglang Dapat Rekomendasi Pembinaan dari Bawaslu.

“Mungkin kami akan melakukan dengan judul Tangerang CleanUp Day lebih dari satu kali, maka kami akan sampai ke setiap pihak agar lebih dari satu kali melakukan aksi bersih-bersih katakanlah setahun minimal empat kali,” tandasnya.(oke)




Diduga Hendak Tawuran, 119 Pelajar Diamankan Polresta Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Petugas Polres Kota Tangerang mengamankan 119 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diduga hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/2/2019).

Saat diamankan, ratusan pelajar yang berasal dari empat sekolah berbeda itu kedapatan membawa berbagai jenis senjata tajam (sajam).

Mereka dari sekolah di wilayah Rangkasbitung, Lebak sama dari sekolah yang berada di wilayah Balaraja, Tangerang. Mereka kini akan kami bawa ke Polres Kota Tangerang untuk ditindaklanjuti,” ujar Kasubnit 1 Turjawali Sabhara Polresta Tangerang, Ipda Sapei.

Sapei mengatakan, ratusan pelajar itu diamankan saat menumpang kendaraan bak terbuka dari arah Balaraja menuju Bitung. Namun kendaraan itu kemudian diberhentikan petugas sekitar pukul 14.00 WIB.

“Saat diberhentikan itu, berbagai sajam tertinggal di kendaraan itu, sehingga kami menduga mereka mau tawuran,” ujarnya

Dihubungi terpisah, Kasat Binmas Polresta Tangerang Kompol Saludi mengatakan, saat ditanya tentang kepemilikan senjata tajam, ratusan siswa tersebut serempak bungkam.

“Saat kami tanya kepemilikan sajam itu tidak ada satupun yang mengakui,” ungkap Kasat Binmas Polresta Tangerang Kompol Saludi.

Saludi menjelaskan, saat ditanya para pelajar tersebut mengaku hendak nyekar ke salah satu makam di Bitung. Namun keterangan itu tidak serta dipercaya oleh petugas.

“Kalau mau nyekar kenapa bawa sajam, bukannya bunga,” ucap Saludi.

Kini ratusan pelajar itu saat ini masih diamankan di Mapolresta Tangerang beserta senjata tajam diantaranya 15 celurit, 5 sajam menyerupai gergaji, 2 golok dan 3 samurai.**Baca juga: Daftar ASN yang Direkomendasikan Bawaslu Pandeglang Karena Tak Netral.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Lebak dan Polsek asal sekolah para pelajar ini. Kini sedang menunggu dijemput, agar koordinasi dengan pihak sekolah lebih mudah,” pungkasnya. (Vee)




Jumlah ODGJ Di Kabupaten Tangerang Meningkat

kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor mengalami peningkatan dalam pelayanan kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) diwilayah Kabupaten Tangerang.

Kini, sedianya ada empat puluh empat orang yang dilayani Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi. Padahal sebelumnya hanya sebanyak dua puluh sambilan orang mendapatkan pelayanan pada tahap 1.

Iyep Yudiana, Koordinator lintas sektoral integrasi dan promotor kesehatan jiwa Rs Dr. H Marzoeki Mahdi Bogor mengatakan, pemeriksaan terhadap ODGJ yang terdaftar sebanyak 44 orang yang memenuhi syarat.

“Syarat tersebut syarat yakni administratif, syarat ketersedian keluarga yang menyetujui kemudian syarat inisiasi pemeriksaan, dilakukan pendiagnosaan pengobatan dan perawatan,” ujar Iyep saat dimintai keterangan, Kamis (21/2/2019).

Iyep mengatakan, pihaknya mempunyai standar dalam perawatan dan pengobatan plus minus selama kurun waktu satu bulan.**Baca juga: Puluhan ODGJ di Kabupaten Tangerang Dapat Perawatan.

“Tapi biasanya yang menjadi patokan pasien harus menunggu acc dari dokter, baru bisa pulang untuk dikembalikan ke Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan keluarga,” terangnya.(Oke)