1

DPRD Tuding APBD-P Kabupaten Tangerang Sekedar Rutinitas

Kabar6-Kalangan DPRD Kabupaten Tangerang menuding bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) diwilayah itu masih bersifat rutinitas dan sekedar pemenuhan undang-undang belaka.

“Seharusnya, setiap penyerapan APBD ada dampak perubahan yang positif dengan tingkat kinerja optimal,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang, Muhlis usai mengikuti rapat paripurna jawaban Bupati Tangerang atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap rancangan APBD-P 2012, Senin (30/7/2012).

Menurut Muhlis, bukti APBD masih menjadi rutinitas dan pemenuhan undang-undang belaka ini dilihat dari pembangunan yang selalu terlaksana di semester II atau lewat dari pertengahan tahun.

“Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saja bisa, kenapa kabupaten tidak bisa. Karena pembangunan dilakukan di semester II banyak Silpa yang menumpuk di akhir anggaran,” katanya.

Melihat APBD-P Kabupaten Tangerang tahun ini, Muhlis menyimpulkan bahwa Pemkab Tangerang sendiri masih kurang maksimal menggali sumber-sumber potensi pendapatan daerah yang ada.

Sehingga, masih ada Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD) penghasil PAD yang didongkrak potensi pendapatannya seperti PD. Pasar, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) serta SKPD lainnya.

Tak hanya itu, Muhlis juga mengklaim bahwa anggaran belanja yang tertera dalam APBD-P Kabupaten Tangerang 2012 sebesar Rp 2,9 triliun, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 1,1 triliun dan Belanja Langsung Rp 1,7 triliun, masih belum pro rakyat.

“Pembangunan saat ini lebih bersifat fisik. Belum berorientasi pada masyarakat atau human oriented. Jadi, kami anggap masih belum pro rakyat,” ujar Muhlis.(din)

 




Saling Ejek, 2 Kelompok Warga Pagedangan Bentrok

Kabar6-Hanya karna saling ejek, dua kelompok massa terlibat bentrok di Jalan Raya Green Cove, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (30/7/2012).

Meski tidak sampai merenggut korban, namun tawuran warga itu tak urung membuat warga sekitar dan pengguna jalan menjadi resah.

Informasi yang berhasil dikumpulkan kabar6.com, peristiwa itu diawali adu petasan dari dua kelompok warga dalam wilayah Keamatan Pagedangan sekitar.

“Tawuran warga sudah sering terjadi. Bahkan, tak jarang tawuran dipicu oleh persoalan sepele. Seperti halnya tawuran pagi tadi yang dipicu oleh aksi saling ejek saat bermain petasan,” ujar Abeh, salah seorang warga setempat.

Dalam tawuran itu, dua kelompok massa terlibat aksi saling lempar batu dan kayu. Akibat tawuran itu, ruas Jalan Raya yang menghubungkan wilayah Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) dan Paramount Serpong lumpuh.

Tawuran yang berlangsung hampir satu jam itu, baru berhenti setelah petugas Kepolisian Sektor Pagedangan datang kelokasi kejadian.(arsa/bad)

 




Demokrat Dorong Sekolah Negri di Tangerang Terapkan Kebijakan Afirmatif

Kabar6-Sekolah Negeri setingkat SMP dan SMA/K di Kabupaten Tangerang didorong agar menerapkan kebijakan afirmatif, dengan memberikan ruang kepada anak dari keluarga miskin dan yatim dilingkungan sekitar sekolah untuk bisa diterima di sekolah tersebut.

Demikian dikatakan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Tangerang Moh Nawa Said Dimyati, menyusul banyaknya anak dari keluarga miskin dan anak yatim yang kesulitan menembus prosedur formal ketika masuk SMP atau SMA Negri.

“Akibat prosedur itu, anak-anak miskin dan yatim itupun tidak bisa masuk ke sekolah negeri, karena memang serba terbatas,” ujar Moh Nawa Said Dimyati, Minggu (29/7/2012).

Nawa menambahkan, disisi lain ketika mereka tidak bisa masuk sekolah negeri maka mereka akan kesulitan menyelesaikan program pendidikan 9 tahun. Akibatnya, mereka terpaksa masuk sekolah swasta yang dari sisi pembiayaan tergolong tinggi.

“Untuk itulah, Dinas Pendidikan agar mengeluarkan kebijakan kepada pengelola sekolah negeri untuk menerapkan kebijakan afirmatif,” katanya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Arsyad Hussein mengatakan, Penerimaan Siswa baru (PSB) tahun ajaran 2012/2013 ini telah diatur dalam surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Banten No: 420/0954-Dispend/2012 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2012/2013.

Dalam surat edaran itu, kata Arsyad, salah satu isinya menjelaskan bahwa dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun calon peserta SD/SDLB dan SMP/SMPLB/MTs agar dibebaskan dari biaya pendaftaran.

Sedangkan, biaya pendaftaran penerimaan PSB SMA/SMALB/SMK diatur seringan mungkin dan bagi peserta didik yang mengalami hambatan sosial ekonomi agar dibebaskan atau tidak dipungut biaya.

“Surat edaran itu telah kami edarkan kepada seluruh sekolah baik negeri maupun swasta yang berada di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.(dre/*)




Demi Rupiah, Cinta Dennis Tak Kenal Bulan Puasa

Kabar6-Polsek Teluk Naga, Minggu (29/7/2012) dini hari tampak sesak oleh belasan wanita penjaja cinta alias Pekerja Seks Komersial (PSK) dan beberapa pria hidung belang yang jadi teman kencannya.

Ada yang masih belia, tapi ada juga yang sudah memasuki usia paruh baya. Mereka dikumpulkan untuk diberi pengarahan, setelah terjaring dalam razia petugas dikawasan lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Satu dari belasan PSK yang terjaring adalah Dennis (22). Wajahnya bahkan tampak memerah karena rasa malu yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Terlebih saat sejumlah awak media berupaya mengabadikan gambarnya.

Sebagai senjata, gadis asal Purworejo, Jawa Tengah itupun menggunakan kedua tangannya untuk menutupi bagian wajah, dari kilatan lampu camera yang tertuju padanya.

Kepada petugas yang memeriksanya, Dennis mengaku terpaksa tetap melacur demi membiayai kebutuhan hidup keluarganya yang terlilit kemiskinan dikampung halaman. Terlebih, sebentar lagi mau mau lebaran.

“Saya harus tetap cari uang. Selain untuk keluarga di kampung, saya juga ingin pulang pada saat lebaran nanti,” ujar Denis yang sehari-hari mangkal di salah satu kafe remang-remang dibilangan lokalisasi Dadap.

Pengakuan senada juga diungkapkan Nani (30). PSK yang biasa mangkal dikawasan Muara Gembong, Bekasi ini mengaku terpaksa terus melacur demi mengumpulkan uang untuk membeli baju lebaran bagi tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

“Suami saya sudah mati. Jadi, saya harus berjuang sendirian untuk menghidupi 3 anak saya yang masih kecil-kecil,” ujar Nani tanpa malu-malu lagi.

Ya, Dennis dan Nani diringkus petugas saat tengah bergumul menjual birahi kepada pria hidung belang di dalam kamar Hotel Ellysta, Dadap. Bila Dennis memang biasa mangkal dikawasan Dadap, sedangkan Nani dan pasangannya justru hanya menyewa kamar Hotel Ellysta untuk menuntaskan hasrat. Dan, pastinya dagangan cinta kedua PSK ini tak kenal bulan puasa.

Bersama belasan PSK lainnya, di Maposlek Dennis dan Nani sempat diberi siraman rohani dari KH Wahyudin Toha. Tujuannya adalah, agar para PSK itu mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Terlebih di bulan suci ramadhan seperti sekarang ini.

Kapolsek Teluk Naga AKP Endang Sukma Wijaya mengatakan, para PSK yang terjaring selanjutnya akan diserahkan kepada Departemen Sosial Kabupaten Tangerang, untuk diberi pembinaan dan bekal keterampilan. “Sudah saatnya mereka untuk bertobat,” ujar Kapolsek.(arie arsa/tom migran)

 




Lokalisasi Dadap Dirazia, Belasan PSK Ditangkap

Kabar6-Lokalisasi prostitusi tertua di Kabupaten Tangerang, yaitu lokaslisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dirazia petugas gabungan, Sabtu (28/7/2012) malam.

Dalam razia tersebut, petugas Polsek Teluk Naga dibantu Satpol PP dan Kodim setempat, berhasil menggelandang sejumlah pria hidung belang dan belasan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang nekat beroperasi meski dalam suasana ramadhan.

Meski sebagian besar PSK diringkus saat tengah menjajakan diri di kafe remang-remang dilokalisasi Dadap, namun ada juga PSK yang ditangkap saat tengah bergumul mengumbar asmara dengan para pria hidung belang di dalam kamar Hotel Ellysta, Dadap.

Kapolsek Teluk Naga AKP Endang Sukma Wijaya mengatakan, saat ini belasan PSK yang terjaring diamankan di Mapolsek Teluk Naga guna dilakukan pendataan dan diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Razia ini kami gelar guna menjaga kenyamanan ummat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa ramadhan. Terlebih, hingga sepekan berlangsungnya ramadhan, masih ada pengaduan masyarakat tentang aktivitas PSK dikawasan Dadap,” ujar Endang.(arsa/abie/bad)




Sebelum Beraksi, Honda Jazz Pelaku Mondar-mandir Didepan PT Vaganza

Kabar6-Sebelum perampokan di rumah yang dijadikan distributor barang kebutuhan rumah tangga milik PT Vaganza terjadi, sejumlah tetangga sempat melihat mobil Honda Jazz yang digunakan kawanan perampok mondar-mandir di lokasi kejadian.

Diduga, para perampok saat itu sedang mengamati gerak-gerik karyawan PT Vaganza serta lingkungan sekitar lokasi tersebut.

“Sejumlah tetangga melihat mobil yang digunakan pelaku mondar-mandir dua hari sebelum kejadian. Diduga saat itu pelaku tengah mengamati para karyawan distributor tersebut,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Kelapa Dua, Ipda Mukmin.

Sampai saat ini pihaknya masih terus memintai keterangan para korban dan saksi untuk mengungkap pelaku perampokan. Tim resmob Polsek Kelapa Dua pun sudah disebar untuk mengejar pelaku perampokan.

“Kami terus menggali informasi dari para korban dan saksi mata. Sekecil apa pun informasi itu sangat berharga untuk mengungkap pelakunya. Tim kami pun sudah menyebar untuk meringkus para pelaku. Mudah-mudahan kami bisa cepat menangkap mereka,” kata Mukmin.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga perampok bergolok mengendarai mobil Honda Jazz warna biru menyatroni rumah yang dijadikan distributor barang kebutuhan rumah tangga Sejumlah Saksi Diperiksa, Polisi Buru Perampok di PT. Vaganza, di Jalan Medang Raya, No 3, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Setelah melumpuhkan melumpuhkan 3 karyawan yang ada dilokasi, masing-masing Ani (30), Berto (32) dan Imam (35), komplotan tersebut kemudian uang tunai Rp. 17 juta, sebuah laptop serta handphone milik karyawan.

Sebelum kabur, komplotan yang beraksi dengan modus berpura-pura mencari penyerempet mobil yang mereka kendarai, juga nyaris menggondol mobil toyota Kijang bernopol B 1440 TVH  milik perusahaan itu. Rencana pelaku akhirnya batal karena mobil sulit dinyalakan.(abie/arsa/tom migran)




Sejumlah Saksi Diperiksa, Polisi Buru Perampok di PT. Vaganza

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Kelapa Dua hingga Sabtu (28/7/2012) dini hari masih terus menyelidiki kasus perampokan di rumah distributor barang kebutuhan rumah tangga PT. Vaganza, di Jalan Medang Raya, No 3, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

“Sampai saat ini, kami sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi, baik keterangan dari saksi korban maupun para tetangga sekitar lokasi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kelapa Dua, Ipda Mukmin, Sabtu (28/7/2012).

Menurut Kanit Reskrim, keterangan sejumlah saksi itu akan dijadikan acuan pihaknya guna menyelidiki kasus perampokan yang terjadi pada Jumat (27/7/2012) sore.

Ditanya seputar ciri-ciri pelaku, Ipda Mukmin menolak memberikan keterangan secara rinci demi kepentingan proses penyelidikan. “Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan,” ujarnya lagi.

Ya, tiga perampok bergolok mengendarai mobil Honda Jazz warna biru menyatroni rumah yang dijadikan distributor barang kebutuhan rumah tangga Sejumlah Saksi Diperiksa, Polisi Buru Perampok di PT. Vaganza, di Jalan Medang Raya, No 3, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Setelah melumpuhkan melumpuhkan 3 karyawan yang ada dilokasi, masing-masing Ani (30), Berto (32) dan Imam (35), komplotan tersebut kemudian uang tunai Rp. 17 juta, sebuah laptop serta handphone milik karyawan.

Sebelum kabur, komplotan yang beraksi dengan modus berpura-pura mencari penyerempet mobil yang mereka kendarai, juga nyaris menggondol mobil toyota Kijang bernopol B 1440 TVH  milik perusahaan itu. Rencana pelaku akhirnya batal karena mobil sulit dinyalakan.(arsa/abie/tom migran)




Perampok Distributor Barang Rumah Tangga Nyaris Gondol Mobil

Kabar6-Kawanan perampok yang beraksi di rumah yang dijadikan distributor barang kebutuhan rumah tangga di Jalan Medang Raya, No 3, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, ternyata juga nyaris membawa kabur mobil Toyota Kijang milik perusahaan tersebut.

Namun, karena mobil bernopol B 1440 TVH itu sulit untuk dinyalakan, kawanan pelakupun akhirnya mengurungkan niatnya. Komplotan itu akhirnya memutuskan kabur dengan membawa hasil rampokan berupa uang tunai Rp. 17 juta, sebuah laptop serta handphone milik karyawan yang sempat disandera.

“Pelaku sudah sempat merusak pintu dan kunci mobil. Tapi, karena mobil sulit dinyalakan, akhirnya pelaku mengurungkan niatnya dan langsung kabur,” ujar Ismet (30), penjaga rumah distributor tersebut, Jumat (27/7/2012) malam.

Diketahui, aksi kawanan perampok bergolok di rumah sekaligus kantor distributor barang kebutuhan rumah tangga di Jalan Medang Raya, No 3 itu berlangsung cepat.

Pelaku datang ke lokasi menggunakan mobil Honda Jazz warna biru dan berpura-pura mencari orang yang menyerempet mobil mereka. Namun, setelah mengetahui situasi di lokasi, kawanan ini langsung melumpuhkan 3 karyawan yang ada dilokasi, masing-masing Ani (30), Berto (32) dan Imam (35).

Setelah berhasil melumpuhkan sekaligus mengikat tangan dan kaki ketiga karyawan itu dengan lakban, komplotan ini langsung menguras uang tunai hasil penjualan barang sebesar Rp. 17 juta yang disimpan di dalam laci kasir.

Tak hanya itu, sebuah laptop yang ada di meja kasir serta hand phone milik karyawan juga tak luput dari sasaran kejahatan pelaku.(abie/arsa/tom migran)

 




Rumah Distributor Barang Rumah Tangga Dirampok, 17 Juta Melayang

Kabar6-Sebuah rumah yang dijadikan distributor aneka peralatan rumah tangga di Jalan Medang Raya, Perumnas, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, disatroni kawanan perampok, Jumat (27/7/2022).

Sumber kabar6.com di Mapolsek Kelapa Dua menyebutkan, pelaku yang berjumlah 3 orang datang dengan mengendarai mobil honda Jazz warna biru.

Saat tiba di rumah tersebut, pelaku berpura-pura menanyakan tentang barang kebutuhan rumah tangga yang bisa dikredit, sekaligus mencari orang yang telah menyerempet mobil yang mereka kendarai. Saat itu, di rumah distributor itu ada tiga karyawan, masing-masing Ani (30), Berto (32) dan Imam (35).

Namun, begitu ketiga karyawan itu lengah, kawanan ini langsung mencabut golok dan menyandera ketiga karyawan tersebut. Tak hanya itu, dibawah todongan golok, tangan dan kaki ketiga karyawan itu kemudian diikat dengan lakban yang sudah dipersiapkan.

Kuat dugaan, kawanan pelaku ini sebelumnya sudah mengintai dan mempelajari aktivitas di rumah distributor tersebut. Pasalnya, pelaku muncul setelah karyawan penagih uang datang membawa setoran.

Begitu ketiga korban berhasil dilumpuhkan, kawanan inipun langsung memaksa ketiganya untuk menunjukkan dimana tempat penyimpanan uang.

Korban yang sudah tak berdaya dan takut dibunuh akhirnya menunjukkan lokasi penyimpanan uang. Hingga, pelakupun dengan mudah menggasak laci kasir yang berisi uang setoran penjualan barang belasan juta rupiah.

Sebelum kabur, pelaku juga sempat menggondol sebuah laptop dan 3 handphone milik karyawan. Total kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai hingga Rp. 17 juta.

Setelah kawanan pelaku kabur meninggalkan lokasi, barulah ketiga karyawan rumah distributor itu berani melepas ikatan yang membelanggu mereka, sebelum kemudian melapor ke Polsek Kelapa Dua.(abie/arsa/tom migran)

 




Perbaikan Ruas Jalur Mudik Lebaran Menuju Banten Dikebut

Kabar6-Tiga pekan menjelang datangnya Lebaran 1433 H, sejumlah ruas jalan yang nantinya bakal dilalui oleh para pemudik, mulai diperbaiki.

Di Kabupaten Tangerang, salah satu jalur utama mudik yang terus diperbaiki adalah Jalan Raya Serang yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Tak hanya itu, jalan ini juga merupakan akses utama pemudik dari Jabodetabek untuk mencapai wilayah Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

“Ya, pimpro memang meminta kami untuk mempercepat proses perbaikan jalan ini,” ujar Samad, Kordinator Lapangan perbaikan ruas Jalan Raya Serang, persisnya disepanjang KM 21, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, para pekerja ditarget harus bisa menyelesaikan proyek perbaikan jalan itu hingga H-7 lebaran. “Paling lambat, kami harus menyelesaikan proyek ini sampai H-7 lebaran,” ujar Samad lagi.

Ya, pengamatan kabar6.com, dari sepanjang ruas Jalan Raya Serang yang berada diwilayah Kabupaten Tangerang, kerusakan ruas jalan terparah terjadi diwilayah KM 21, persisnya dikawasan Kecamatan Balaraja.

Dikawasan itu, kerusakan ruas jalan tampak memanjang hingga 3 KM. Bahkan, akibat lubang menganga, setiap kali hujan ruas jalan itu akan berubah menjadi kubangan.

Sedangkan pada saat kemarau seperti sekarang, ruas jalan akan dipenuhi oleh kepulan debu.(bad)