1

Kecamatan Jayanti Butuh Polsek dan Koramil Sendiri

Kabar6-Wilayah Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, dirasa sudah layak memiliki Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) dan Markas Komando Rayon Militer (Makoramil).

Keberadaan dua instansi keamanan itu untuk mengatasi berbagai persoalan di Kecamatan Jayanti, baik itu gejolak sosial, hingga tindak kriminal yang ada.

“Kami berharap Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0506 Tangerang bisa membangun POlsek dan Koramil di Jayanti ini,” ujar Sekretaris Camat Jayanti Edi Murpik, Minggu (5/8/2012).

Menurut Edi, selama ini tindak kriminalitas yang terjadi diwilayah itu diatasi oleh petugas dari Polsek Balaraja dan Cisoka serta Koramil Balaraja dan Koramil Cisoka.

“Namun, saat ini kondisi Kecamatan Jayanti yang memiliki 8 desa ini sudah mulai berkembang dan padat penduduk. Maka, sudah selayaknya wilayah ini memiliki Mapolsek dan Makoramil sendiri,” katanya.

Sementara itu, Ketua LSM Gerakan Reformasi Masyarakat Banten Alamsyah juga sependapat agar Mapolsek dan Makoramil dibangun di Kecamatan Jayanti. Ini mengingat wilayah Jayanti adalah wilayah perbatasan dengan Kabupaten Serang.

“Daerah berbatasan seharusnya ada pola pengamanan lebih fokus, maka harus ada Mapolsek dan Makoramil sendiri,” harapnya.(dre/din)




Kembali Dirazia, Para PSK Nyemplung Ke Empang

Kabar6 – Lokasi protitusi tertua di Kabupaten Tangerang kembali di obok-obok petugas gabungan dari Polsek Teluknaga, Koramil, dan Satpol PP Kabupaten Tangerang. Minggu (05/08/2012) sekitar pukul 00.25 WIB.

Sebanyak 12 Wanita Pekerja Seks Komersil (PSK) yang mangkal di tempat protitusi Sungai Tahang, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang berhasil diamankan petugas.

Kedatangan puluhan petugas gabungan tersebut membuat para PSK kocar kacir untuk menyelamatkan diri. Untuk menghindari kejarangan petugas, lima dari 12 PSK diamankan itu bersembunyi ke dalam empang milik warga. petugas pun terpaksa turun ke dalam empang untuk mengamankan para PSK yang kebanyakan masih dibawah umur.

“Mereka kocar kacir ketika melihat kedatangan petugas. Bahkan untuk menghindari kejaran petugas, ada beberapa PSK menceburkan dirinya ke dalam empang warga,” ungkap Kapolsek Teluknaga, AKP Endang Sukmawijaya, dilokasi kejadian, Minggu (05/08/2012) dinihari.

Saat ini 12 PSK yang berhasil ditangkap tersebut dibawa ke Polsek Teluknaga untuk di data dan akan dikirim ke Dinas Sosial di Jakarta Timur.

“Minggu pagi mereka akan kami kirim ke Dinas Sosial,” aku kapolsek. (Abie/arsa)




Cegah DBD, Dinkes Beri Penyuluhan ke Masyarakat

Kabar6-Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sejak awal bulan puasa di Kabupaten Tangerang, cukup mengkuatirkan sejumlah pihak.

Hingga saat ini, terhitung sudah belasan warga terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.

Untuk mencegah merebaknya penyakit mematikan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, terus memberikan penyuluhan dan melakukan pemantauan terhadap sejumlah wilayah epindemik penyakit DBD tersebut.

Tak hanya itu, petugas Dinkes setempat juga kerap melakukan fogging atau penyemprotan jentik nyamuk di wilayah itu.

“Kami sudah melakukan penyuluhan dan mengajarkan kader tentang bagaimana cara mendeteksi keberadaan jentik,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyuluhan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti kepada wartawan, Jumat (3/8/2012).

Selain memberikan penyuluhan, pihaknya juga tengah mengadakan penilaian terhadap desa yang bebas jentik, serta mengajarkan anak-anak sekolah terkait pendeteksian dini terhadap jentik di sekolah masing-masing.

“Tapi, itu semua tak ada artinya ketika masyarakat tidak mau melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan melakukan pemantauan jentik rutin, minimal 1x seminggu dirumah masing-masing,” katanya.

Menurut Yully, dirinya tidak mungkin memeriksa jentik di rumah penduduk yang jumlahnya hampir 3 juta di daerah itu. Dia berharap, masyarakat mau lakukan ini dirumah masing-masing secara berkala, karena, fogging itu bukan obat untuk memusnahkan nyamuk.

“Jentik tidak mati dengan fogging. Tapi dengan menguras kamar mandi sekali semiggu dan membersihkan lingkungan. Fogging, sifatnya hanya membunuh nyamuk dewasa,” imbuhnya.

Diinformasikan, sejak awal bulan puasa tahun ini, sedikitnya sudah belasan warga yang terjangkit wabah DBD. 15 penderita DBD ini diantaranya berada di Perumahan Puri I, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa.(din)

 




Ramadhan, Wabah DBD Merebak di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Selama bulan ramadhan, sedikitnya 15 warga yang tinggal Perumahan Puri I, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Belasan warga yang terkena penyakit DBD itu terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

“Pasca merasakan demam pada 27 Juli lalu saya dilarikan ke RS Mulya Insani Cikupa untuk dirawat. Dari hasil tes darah, saya positif DBD. Saya keluar rumah sakit pada 29 juli, setelah tiga hari mendapat perawatan,” ujar Yuneti (34), warga Blok G3A No 6, Perumahan Puri I, yang menjadi korban DBD, Kamis (2/8/2012).

Menurut Yuneti, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini sudah dilaporkan kepada pihak Puskesmas setempat.

Dalam waktu dua hari usai dilaporkan, petugas Puskesmas langsung memberikan penyuluhan dan membagikan obat jenitik nyamuk (Abate), serta melakukan fogging atau peenyemprotan.

Ditambahkannya, dirinya sangat menyayangkan lambannya tindakan dari petugas kesehatan dalam mengantisipasi munculnya wabah DBD. Para petugas kesehatan di wilayah itu baru bergerak setelah jatuhnya korban.

Seharusnya kata dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Puskesmas yang ada, lebih sigap menghadapi kemungkinan datangnya serangan DBD pasca pergantian musim seperti sekarang ini.

“Ada bantuan dari Puskesmas Pasir Nangka. Namun sayang, itu dilakukan setelah korban banyak berjatuahan. Dinkes semestinya lebih sigap lagi untuk mencegah munculnya wabah DBD ini,” katanya.

Diketahui, selain Yuneti, pada waktu yang sama wabah DBD ini menyerang warga di blok G3A diantaranya, Supria (33), dan Saefudin (40). Tak hanya itu, di Blok L juga terdapat 5 orang korban, dan Blok K ada 3 korban.

“Kalau gak salah, dari 15 RT yang ada di perumahan ini, 4 RT diantaranya terjangkit DBD, yakni RT01, 05, 06, dan RT 05A,” ujarnya.(din)




KPU Kabupaten Tangerang Pastikan Jumlah Pemilih Bertambah

Kabar6-Sebanyak 2.186.472 pemilih bakal menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang yang akan digelar akhir tahun ini.

Jumlah pemilih itu dipastikan bertambah sesuai dengan validasi Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) tahun 2012 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Kamis (2/8/2012).

Hasan Mustofi, selaku Pengarah Kelompok Kerja (Pokja) Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tangerang pada KPU Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya saat ini telah menyelesaikan tahapan pengelompokkan data pemilih potensial di 4.446 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di wilayah itu.

“Dari data pemilih Model A yang mengacu pada DP4 ini akan diserahkan kepada PPK untuk kemudian didistribusikan kepada PPS. Dari PPS kemudian diserahkan kepada Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk dilakukan validasi data pemilih,” jelasnya.

Ditambahkannya, waktu kerja PPDP ini terhitung mulai 5 Agustus hingga 5 September yang akan menghasilkan Daftar Pemilih Sementara (DPS), yang selanjutnya akan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Dalam pemutakhiran data pemilih ini kendala yang akan ditemukan adalah keakurasian data, potensi pemilih ganda, dan ketepatan waktu oleh para petugas di lapangan,” katanya.

Lebih lanjut Hasan menjelaskan, dalam validasi data yang dilakukan PPDP ini, pihaknya memastikan akan terjadi penambahan jumlah pemilih dari DP4 yang telah ditetapkan. Hal itu karena banyak warga yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Acuan DP4 adalah warga yang memiliki NIK. Saat ini banyak warga yang belum memiliki NIK, belum lagi pemilih pemula. Tentu ini mempengaruhi penambahan suara. kami perkirakan bisa mencapai 10-20 persen penambahannya,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tigaraksa Duriyatna mengatakan, validasi data yang dilakukan oleh petugas PPDP ini bukan merupakan pemutakhiran namun lebih kepada pendataan ulang. Hal ini, karena masih banyak warga yang belum memiliki NIK yang dijadikan dasar penyusunan DP4.

Semisal kata Duriyatna, seperti di Kelurahan Kadu Agung. Di DP4 tercatat 2.703 pemilih, namun jika melihat DPT Pilgub Banten lalu sebanyak 4.683 pemilih.

“Tentunya dari angka itu terjadi kenaikan hingga 50 persen dalam melakukan validasi jumlah pemilih,” katanya seraya menjelaskan, di Kecamatan Tigaraksa terdapat 14 PPS dan 194 PPDP.(din)

 




Komplotan Curanmor Antar Provinsi Diringkus Polsek Kelapa Dua

Kabar6-Empat dari 16 angota komplotan pelaku pencurian kenderaan bermotor (curanmor) antar provinsi diringkus petugas Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Sementara, 12 pelaku yang bertindak sebagai penadah hingga kini masih diburu.

Keempatnya masing-masing adalah, Ahmad Puadi alias Qjoy (21), Endang Supriyadi alias Calang (20), Murdi (19) dan Boy (45). Kawanan ini diringkus dirumahnya RT 04/01, Desa Kabasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari tangan mereka, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 13 unit sepeda motor berbagai jenis dan merek.

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Raden Bagoes Wibisono, H.K, SIK, mengatakan, modus yang dilakukan komplotan ini adalah dengan cara membagi tugas. Dua orang memetik (mencuri) sedangkan dua lainnya bertugas untuk memantau dan mengamankan sekitar lokasi pencurian.

“Sepeda motor hasil curian itu kemudian mereka jual dengan harga murah kepada sejumlah penadah di wilayah Bogor, Tangerang dan Sukabumi,” ujar Raden Bagoes Wibisono, Kamis (2/8/2012).

Dijelaskan Kapolsek, saat ini pihaknya tengah mengejar 12 orang yang diduga berperan sebagai penadah dari motor-motor hasil curian kelompok ini.

“Atas perbuatannya, keempat tersangka ini dijerat dengan pasal 363 sub 481 KUHP, tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” ujar Kapolsek.(arsa/bad/abie)




Ditemukan di Kamar Mandi, Kakek Renta Tewas Bersimbah Darah

Kabar6-Sesosok mayat pria gaek ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar mandi rumahnya di Perumahan Duta Bandara Blok GS3-2, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (02/08/2012) dinihari.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian kakek berusia 60 tahun tersebut. Saat ini petugas dari Polsek Teluknaga tengah berada dilokasi kejadian untuk melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

Korban diketahui bernama Lay Tji Khiong (60). Jasad korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di dalam kamar mandi oleh anaknya sekitar pukul 00.15 WIB.

Anak korban yang terkejut melihat tubuh kaku Lay Tji Khiong kemudian berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan anak korban tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian.

Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian soal penyebab kematian Lay Tji Khiong tersebut. Nampak Kapolsek AKP Endang Sukmawijaya tengah berada dilokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.(abie)




2 Pelaku Curanmor Ditangkap, 1 Terkapar di Dor

Kabar6-Setelah sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas, dua gembong pencurian kenderaan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi diwilayah Kabupaten Tangerang akhirnya berhasil diringkus.

Satu dari dua tersangka tersebut, bahkan terpaksa dihadiahi timah panas dibagiana kakainya, karena berupaya kabur dan melawan saat disergap dibilangan Jalan Raya Serang, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Dari tangan kedua tersangka yang diketahui berinisial E dan R tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha Vega hasil curian.

“Salah satu pelaku yang terpaksa kami lumpuhkan adalah R. Saat ini, kami masih berupaya menyelidiki kemungkinan masih adanya keterlibatan tersangka lain dalam komplotan E dan R,” ujar Kanit Ranmor Polres Kota Tangerang, Iptu Nugrahadi, Rabu (01/8/2012).   

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini kedua tersangka harus meringkuk di sel tahanan Polres Kota Tangerang.(abie/amu)




MUI Desak Pemkab Tangerang Tertibkan Tempat Hiburan Malam

Kabar6-Masih maraknya aktivitas tempat hiburan malam dan warung makanan pada siang hari di Kabupaten Tangerang, mengundang respon negatif dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

MUI meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang serius menertibkan warung remang-remang (warem), tempat hiburan malam dan warung makan yang buka siang hari.

Hal ini lantaran, puasa yang telah memasuki dua pekan masih banyak rumah makan yang menyalahi aturan.

“Kami sudah menyebarkan surat edaran kepada MUI Kecamatan se-Kabupaten Tangerang untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Edaran kami juga tembuskan kepada Satpol PP saat rapat Muspida,” ujar  Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH. Moh Uwes Nawawi.

MUI berharap, keseriusan dari Pemda untuk mengawasi dan menertibkan tempat hiburan, Warem, tempat perjudian hingga pengaturan jam warung makan.

“Pemda harus tegas dalam pengawasan dan penertiban lokasi-lokasi itu. MUI hanya bersifat preventif, jika ada gejolak di masyarakat dalam persoalan ini,” harapnya.

Menanggapi itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara mengatakan, Pemkab Tangerang sudah menyampaikan himbauan melalui surat edaran bersama ke seluruh kecamatan.

Dalam surat tersebut diatur warung makan, rumah makan dan restoran hanya dibolehkan buka pada pukul 16.00 Wib hingga waktu imsak.

“Surat ini ditandatangani oleh pemeirntah tanggal 16 Juli lalu, kalaupun ada pelanggaran kami akan berupaya melakukan pengawasan secara berkala,”jelasnya.

Kemudian, dalam surat edaran juga dijelaskan larangan beroperasi untuk tempat hiburan, diskotik, bilyard dan panti pijat dari awal ramadhan sampai tujuh hari pasca idul fitri.

“Surat itu ditujukan kepada seluruh camat, melalui instruksi Bupati no.1/2012 Tentang penutupan sementara tempat hiburan dan pengaturan rumah makan, selama bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” jelasnya.(din)

 




Jalan Bunar-Saga Balaraja Rusak Parah

Kabar6- Kondisi Jalan Bunar– Saga, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang rusak parah. Kerusakan jalan itu sudah berlangsung lama, namun belum juga diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Samad, (43) warga Desa Saga mengaku kondisi jalan yang rusak tersebut tentu menggangu aktivitas warga setempat, karena jalan ini merupakan jalan pintas untuk menuju desa lainnya. Tak hanya itu, Jalan tersebut merupakan akses utama warga sekitar menuju pasar atau Terminal  Sentiong, Balaraja.

“Kondisi ini sudah hampir setahun. Dengan jalan seperti itu otomatis menghambat aktifitas warga,” katanya.

Kondisi jalan seperti itu juga dikhawatirkan warga dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sebab selama kondisi jalan rusak ini kerap terjadi kecelakaan dengan jarak waktu yang tidak begitu lama. “Lebih parah kalau hujan turun, sudah pasti sangat berbahaya bagi penggunanya.  Sebab amblasnya lumayan dalam terlebih di beberapa sudut jalan terdapat jembatan irigasi yang dapat membahayakan pengguna jalan,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bunar Idey Hidayat. Kata dia, aparat desa atau kecamatan setempat harus jeli melihat kondisi jalan yang rusak parah. Kalau hanya menunggu pegawai dari Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten untuk memberbaiki tentunya akan memakan waktu lama.  “ Kalau rusak sedikit terus langsung diperbaiki kan lebih baik. Tetapi ini tidak, sudah rusak parah pun, malah dibiarkan lebih parah,” tandasnya.

Sementara itu Camat Sukamulya Tini Wartini mengatakan, pihaknya telah mengajukan perbaikan terkait rusaknya Jalan Bunar–Saga. Saat ini, pihaknya juga tengah menunggu perbaikan dari dinas terkait.  “Kami sudah  ajukan tahun ini,”ujarnya.(din)