1

Toyota Rush Terbakar, Supir Terpanggang Hidup-hidup

Kabar6-Sebuah Toyota Rush terbakar setelah menabrak sisi jembatan dan nyemplung ke got Jalan Boulevard, kawasan Perumahan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/8/2012).

Dalam kecelakaan tunggal itu, Kurniawan Teguh Saputra (30), supir naas yang mengemudikan Toyota Rush tersebut tewas dilokasi kejadian setelah terpanggang hidup-hidup di dalam mobil.

Jenazah pria asal Semarang, Jawa Tengah itu kemudian dibawa keluarga ke Rumah Duka Jelambar, Jakarta Barat untuk dikremasi. Sedangkan mobil Toyota Rush Silver H 8402 BS diamankan polisi di Polsek Kelapa Dua.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com menyebutkan, kecelakaan maut itu terjadi ketika Kurniawan mengemudikan mobil Toyota Rush tersebut dengan kecepatan tinggi dari arah Summarecon Mal Serpong menuju arah Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Namun saat berada di jembatan tak jauh dari kampung UMN, mobil Toyota Rush H 8402 BS yang dikemudikan korban hilang kendali hingga menbarak sisi jembatan.

“Tak lama setelah kejadian, saya sempat menghampiri lokasi dan berupaya menolong korban yang saat itu terjepit di depan kemudi. Namun, tiba-tiba muncul percikan api dari bagian depan mobil. Karena takut, saya kemudian menjauh. Dan, tak lama berselang mobil itupun meledak,” ujar Ferdi (28), satpam di kawasan perumahan itu.

Petugas dari Polsek Kelapa Dua yang mendapat laporan tentang kecelakaan tersebut langsung mengevakuasi korban. Jenazah Kurniawan berhasil di evakuasi setelah dua mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian.

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Raden Bagoes mengatakan, penyebab kecelakaan maut tersebut diduga akibat sang pengemudi kehilangan kendali karena tidak mengetahui jalur yang dilaluinya.

Pasalnya, menurut keterangan pihak keluarga korban, Kurniawan baru saja tiba dari Semarang, Jawa Tengah untuk menemui kerabatnya di Tangerang. “Penyebabnya kecelakaan akibat out of control,” singkap kapolsek.

Lanjut kapolsek, sebelum kecelakaan maut merenggut nyawanya, Kurniawan baru saja berkumpul dengan kerabatnya di Mall Sumarecon. Ketika hendak pulang ke rumah kerabatnya tersebut, Kurniawan melaju kecepatan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.(abie)




Ditinggal Berlibur, Freedy Mulyana Tewas di Ruang Tamu

Kabar6-Heboh di Komplek Taman Rembrant, Perumahan Citra Raya, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/8/2012).

sesosok pria yang belakangan diketahui bernama Freedy Mulyana (38), ditemukan tewas di dalam rumah adiknya di Komplek Taman Rembrant, Blok R4/18. 

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com menyebutkan, jenazah pria yang akrab dipanggil Freedy itu pertama kali ditemukan oleh Andreas (30), adik korban.

Kala itu, Freedy yang baru saja kembali dari berlibur, mendapati tubuh kakaknya itu sudah terbujur kaku di ruang tengah rumahnya.

Sebelumnya, Andreas memang meminta kakaknya untuk membantunya menjaga rumah, selama dirinya pergi berlibur ke Bandung, bersama keluarga.

Sementara, polisi yang datang ke lokasi kejadian hingga kini tidak menemukan adanya bekas atau tanda-tanda penganiayaan ditubuh korban.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Kami menyimpulkan, korban tewas akibat penyakit yang dideritanya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Shinto Shilitonga.

Jenazah Freedy kemudian dibawa pihak keluarga ke Rumah Duka Boen Tak Bio untuk dikremasi. “Keluarga sudah menerima dan menolak untuk di otopsi. Jenazah pun kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan,” kata kasat.(abie)




Warga dan Aparat Brutal Akhirnya Berdamai di Polsek Sepatan

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Sepatan menyerahkan pemberian sanksi terhadap anggota TNI dan 2 polisi yang menganiaya 3 pemuda di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang kepada internal kesatuan masing-masing.

“Sanksi terhadap anggota TNI kami serahkan kepada lembaga TNI. Sedangkana untuk 2 anggota polisi, kami serahkan kepada provost di kesatuan masing-masing,” ujar Kapolsek Sepatan AKP Sunaryo kepada kabar6.com, Senin (20/8/2012) malam.

Langkah penyerahan kasus dan sanksi tersebut dilakukan Polsek Sepatan, setelah ditandatanganinya kesepakatan damai antara warga yang menjadi korban penganiayaan dengan anggota TNI dan 2 anggota polisi yang melakukan penganiayaan.

“Kedua belah pihak sudah menandatangani kesepakatan damai. Dan, kedua belah pihak juga sepakat untuk sama-sama tidak menuntut dan menyelesaiakan persoalan itu secara kekeluargaan,” ujar Kapolsek.

Diketahui, gara-gara tega menganiaya 3 pemuda pejiarah, Pratu Sapitri Akbar dari Kesatuan Yonif 328 Cilodong, Briptu Irwan kusmayadi selaku Protokoler Mabes Polri dan Brigadir Suhartono, anggota Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH), nyaris dihakimi warga.

Warga yaang tidak terima atas tindakan brutal itu langsung berdatangan ke lokasi dan sempat mengepung anggota TNI dan 2 anggota polisi itu, hingga tidak bisa meninggalkan lokasi kejadian.

Beruntung sebelum warga bertindak lebih jauh, petugas dari Kepolisian Sektor Sepatan segera tiba dilokasi kejadian. Setelaha sempat melakaukan negoisasi dengan warga, akhirnya TNI dan dua polisi itu berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

Sedangkan 3 pemuda yang menjadi korban kebrutalan TNI dan polisi itu adalah, Rosidani (17) warga Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Samsul (16) dan Zainul (19), keduanya adalah warga Kampung Oja Kapling, RT 03/03, Desa Tarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.(tom migran)




Desak TNI & Polisi Brutal Disanksi, Warga Geruduk Polsek Sepatan

Kabar6-Aksi kasar anggota TNI dan polisi yang tega menganiaya 3 pejiarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Irigasi Sungai Cililin, Kampung Sepatan, RT 06/01, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin (20/8/2012), tak urung memicu amarah warga.

Puluhan warga sekitar lokasi kejadian dibantu warga Desa Tarakan Kecamatan Sepatan dan Warga Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, mendatangi kantor Polsek Sepatan guna mendesak ketiga aparat brutal itu dijatuhi sanksi tegas.

Kapolsek Sepatan AKP Sunaryo membenarkan kehadiran puluhan warga ke polsek tersebut. Namun, setelah aspirasi mereka diterima, warga akhirnya membubarkan diri dan pulang ke rumahnya masing-masing.

“Warga datang karena masih marah. Mereka meminta agar ketiga apaarat itu ditindak tegas. Dan, setelah aspirasi kami tampung dan kami ajak berdialog, akhirnya warga mengerti mau membubarkan diri secara sukarela,” ujar Kapolsek saat dihubungi kabar6.com, Senin (20/8/2012) malam.

Ditambahkan Kapolsek, sebelumnya warga juga sempat marah saat mengetahui ulah kasar aparat dilokasi kejadian. Puluhan warga seketika berdatangan ke lokasi dan sempat mengepung anggota TNI dan 2 anggota polisi itu hingga tidak bisa meninggalkan lokasi kejadian.

Beruntung, sebelum warga bertindak lebih jauh, petugas dari Kepolisian Sektor Sepatan segera tiba dilokasi kejadian. Setelaha sempat melakaukan negoisasi dengan warga, akhirnya TNI dan dua polisi itu berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

“Untungnya kami cepat tiba dilokasi. Kalau tidak, pasti ketiga aparat itu sudah dihakimi warga. Bahkan, mobil kanit reskrim yang mengevakuasi ketiga aparat itu juga sempat dilempari batu oleh warga. Untungnya, lemparan itu tidak ada yang mengenai mobil,” ujar Kapolsek menjelaskan.

Diketahui, emosi warga dipicu ulah kasar Pratu Sapitri Akbar dari Kesatuan Yonif 328 Cilodong, Briptu Irwan kusmayadi selaku Protokoler Mabes Polri dan Brigadir Suhartono, anggota Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH).

Ketiga aparat itu tega menganiaya 3 pemuda, masing-masing Rosidani (17), Samsul (16) dan Zainul (19) yang baru saja usai melakukana jiarah makam di TPU Jalan Irigasi Sungai Cililin, Kampung Sepatan, RT 06/01, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin (20/8/2012) petang.(tom migran)

 




Koalisi Demokrat-PKS Di Pilbup Tangerang Masih Ngambang

Kabar6-Koalisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang, dinilai masih ngambang.

Pasalnya, partai berlambang Mercy ini, belum memutuskan siapa dan dari partai mana  Calon Wakil Bupati (Cabup) pendamping Calon Bupati (Cabup) yang diusungnya pada Pemilukada yang akan digelar akhir tahun mendatang.

“Komunikasi politik dengan sejumlah partai memang terus dilakukan, termasuk dengan PKS. Tapi, belum tentu juga Cawabupnya dari PKS,” ungkap Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi, kepada Kabar6.com, Rabu (8/8/2012).

Menurut Dedi, pihaknya telah intens melakukan komunikasi politik dengan PKS. Disamping itu, Demokrat sendiri tengah mencari calon pendamping yang memiliki visi dan misi sama dalam membangun daerah berjuluk kota seribu industri ini.

“Demokrat sendiri sangat terbuka untuk koalisi dengan Parpol manapun, selagi memiliki kesamaan visi dan misi, terutama dalam membangun Kabupaten Tangerang,” imbuhnya.

Untuk Demokrat sendiri dalam Pemilukada, lanjut Dedi, saat ini yang tengah digadang-gadang adalah Ahmad Subadri sebagai bakal calon bupati Tangerang dari Demokrat. Sedangkan, untuk calon wakil bupatinya masih dalam tahapan verifikasi tim sembilan.

“Kita lihat hasil verifikasi Tim Sembilan. Dalam waktu dekat ini akan diumumkan. Apakah nanti wakilnya dari PKS, kita lihat saja nanti setelah ada keputusan tetap partai,” pungkasnya.

Diinformasikan, PKS memastikan akan berkoalisi dengan Demokrat di Pilbup Tangerang. Sinyalemen koalisi kedua partai besar itu, terlihat jelas saat partai Islam tersebut menerima tawaran Demokrat, untuk menjadi calon orang nomor dua atau Cawabup.  

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah (BPPD) DPD PKS Kabupaten Tangerang, Wisnu Yudhamukti mengaku, partainya sangat menyadari tidak akan memilih posisi nomor satu.

Pasalnya, PKS sendiri berkaca pada suara yang diperoleh partainya di Pemilu Legislatif 2009 lalu yang hanya mampu meraih empat kursi di DPRD Kabupaten Tangerang.

Oleh karenanya, kata Wisnu, saat ini pihaknya terus intens menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya.

Menyadari rendahnya elektabilitas itu, para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), saat ini tengah merapatkan barisan dengan Partai Demokrat untuk membangun koalisi di Pemilukada kelak.

“Walaupun belum sampai tahap menunjuk siapa Cabup dan Cawabup dari masing-masing partai, tapi saat ini telah ada kesepahaman antara kedua partai untuk membangun koalisi,” ujar Wisnu, Selasa, (7/8/2012).(din)

 




Double Job, Anggota Panwaslu Kabupaten Tangerang di PAW

Kabar6- Dinilai tak maksimal dalam menjalankan tugas, karena merangkap pekerjaan (Double Job), Ahmad Samid, salah satu anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang diberhentikan atau Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pusat.

Keputusan PAW Ahmad Samid yang saat ini tercatat sebagai tenaga honorer di kantor Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan tersebut, dilakukan Bawaslu melalui Surat Keputusan bernomor 364-Kep/2012, tertanggal 17 Juli 2012.

Nama Ahmad Samid sendiri, saat ini telah dicoret dari keanggotaan Panwaslu Kabupaten Tangerang, dan digantikan oleh rekan sekantornya bernama Abdul Rosyid.

“Benar, Bawaslu telah melakukan PAW salah satu anggota kami. Penggantinya diambil dari nomor cadangan berikutnya,” ungkap Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang, Surya Bagja, Rabu (8/8/2012).

Dijelaskan Surya, PAW anggota Panwaslu itu, merupakan kewenangan Bawaslu dan mungkin menurut mereka bahwa yang bersangkutan tidak bisa bekerja penuh waktu di Panwaslu, karena memiliki aktivitas lain diluar lembaga itu.

“Sepanjang yang saya tahu dari Bawaslu seperti itu. Selebihnya itu merupakan kewenangan Bawaslu,” katanya.

Abdul Rosyid, pengganti Ahmad Samid kata Surya, tercatat sebagai Ketua Panwaslu Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Abdul Rosyid berada di urutan keempat setelah Surya Bagja, Nurkhayat Santosa, dan Ahmad Samid.

Ditambahkan Surya, meski telah terjadi PAW terhadap anggotanya, pelaksanaan bidang pengawasan pemilu tidak terganggu, karena pihaknya sudah memiliki rencana kerja terkait strategi pengawasan Pemilukada.

“Pengawasan Pemilukada tidak terpengaruh PAW. Ini hanya sebatas pergantian personil saja,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Rosyid pengganti posisi Ahmad Samid mengatakan, pihaknya mengaku siap mengemban tugas baru itu. Seusai dilantik, dia langsung diberikan bimbingan teknis (Bintek) terkait pengawasan kepemiluan oleh Bawaslu.

“Selama empat harisaya langsung ikut bintek Bawaslu. Saya siap melaksanakan tugas bidang pengawasan pemilukada Kabupaten Tangerang 2012 ini,” katanya.(din)




Penanganan Kasus Malpraktik RS Mulia Insani Dinilai Lamban

Kabar6-Kasus dugaan Malpraktik yang dilakukan Rumah Sakit Umum (RSU) Mulia Insani terhadap seorang bayi buah hati pasangan Tudi Mahari (33) dan Nuni (31), yang ditangani Polresta Kabupaten Tangerang, dinilai lamban.

Padahal, kasus itu sudah dilaporkan sejak 5 Juli 2012 lalu, dan pihak Polresta Kabupaten Tangerang sendiri telah memeriksa tiga orang saksi yakni, kedua orang tua korban dan pihak RSU Mulia Insani.

“Kami telah melakukan pemanggilan terhadap tiga orang saksi pertama yakni orang tua korban dan salah seorang pihak rumah sakit Mulia Insani,” ungkap Kepala Satuan Resesre dan Kriminal Polresta Kabupaten Tangerang, Kompol Shinto Silitonga, kepada wartawan, Rabu (8/8/2012).

Dijelaskan Shinto, minggu ini pihaknya akan memanggil tiga saksi baru yakni, tiga rumah sakit yang pernah menangani pasien tersebut.

“Biarkan orang mau bilang apa, yang penting kami mengikuti sesuai tahapan dan dalam minggu ini kami akan memanggil tiga orang saksi termasuk dokter yang menangani pasien ibu dan anak tersebut dalam kasus dugaan Malpraktik yang dilaporkan keluarga korban kepada kami,” ujar Shinto, tanpa menyebut sejumlah nama yang telah diperiksa sebagai saksi.

Ditambahkan Shinto, pihaknya akan memintai keterangan saksi terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan korban yang merupakan pasien di RSU Mulia Insani tersebut. Sebab, banyak kecenderungan dugaan malpraktik, lantaran dokter maupun rumah sakit tidak memenjalankan SOP dengan benar.

“Kita akan lihat dulu SOP dari rumah sakitnya, kalau ada yang lalai atau tidak dilakukan bisa kita kenakan undang-undang RI no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran, kita hanya menunggu waktu saja,” katanya.

Lebih lanjut Shinto menegaskan, dirinya telah melakukan penyitaan barang bukti berupa kwitansi pembayaran di tiga rumah sakit, rekam rekam medis dan hasil USG radiologi yang membenarkan adanya kelainan pada jabang bayi (HMD) atau bayi lahir karena kurang umur kandungan.

“Barang bukti yang kami sita berupa kwitansi, data rekam medis dan hasil radiologi yang menyatakan bayi tersebut HMD. Namun, tetap saja yang bisa membuktikan berkas tersebut adalah keterangan saksi ahli yakni anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI-red),” tandasnya.

Diketahui, kasus dugaan malpraktik yang dilakukan pihak RSU Mulia Insani yang berlokasi di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terhadap putra ketiga Tudi dan Nuni itu, terjadi pada 27 Maret 2012 lalu. Saat itu, Nuni, yang tengah hamil 8 bulan memeriksakan kandungannya ke RSU Mulia Insani.

Namun setelah diperiksa oleh dokter kandungan di RS Mulia Insani bernama Sudianto dan langsung meminta Nuni untuk di caesar. Saat itu, Nuni mengaku sempat menolak, karena merasa usia kandungannya belum cukup untuk melahirkan.

“Saat itu saya merasakan ada kontraksi pada bagian perut. Tapi, tidak ada pendarahan sama sekali, saya juga belum merasakan pembukaan atau pendarahan dan baru kontraksi saja,” ujar Tudi Mahari ayah dari sang bayi malang.

Sementara, hasil diagnosa rumah sakit itu menyebutkan bahwa kondisi kritis yang dialami anaknya disebabkan lambannya penanganan dan belum waktunya lahir serta air ketuban yang masuk ke paru-paru.

“Berarti rumah sakit Mulya Insani sudah salah sejak awal mendiagnosa saya dan anak saya,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, RSU Mulia Insani, melalui kuasa hukumnya, Arif mengatakan, pihaknya siap menghadapi gugatan keluarga pasien, mengingat prosedur penindakan yang telah dilakukan kliennya telah sesuai dengan kententuan.

“Kita ikutin dulu prosedur hukumnya, mengingat klien saya juga sudah dipanggil oleh piha kepolisian. Jadi kita lihat saja kedepannya,” ujarnya singkat.(din)




Tahun ini, Jalan Parahu-Tobat Diperbaiki

Kabar6-Keinginan warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya dan Desa Tobat Kecamatan Balaraja akan adanya perbaikan infrastruktur jalan rusak di wilayahnya terjawab sudah.

Pasalnya, tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Tangerang, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,1 miliar untuk memperbaiki akses jalan rusak tersebut.

Kepala Bidang Penelitian dan Pembangunan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Jaenudin  mengatakan, pihaknya telah merencanakan perbaikan jalan Parahu–Tobat pada 2012 ini. Hal itu, tertuang dalam APBD 2012 sebesar Rp2,1 miliar.

“Kalau jalan Bunar–Saga telah dialokasikan di APBD Perubahan sebesar Rp1, 5 miliar. Jadi, sepertinya tahun depan baru bisa dilaksanakan. Lain halnya dengan jalan Perahu– Tobat, dalam APBD murni sudah dianggarkan untuk diperbaiki,” katanya.

Dijelaskan Jaenudin, untuk perbaikan jalan Desa Bunar-Saga, tahun ini belum bisa dilakukan, karena jalan itu masuk dalam APBD Perubahan. Diperkirakan, sekitar September atau Oktober 2012 baru dilakukan proses lelang.

Diinformasikan, sejumlah warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya dan Tobat Balaraja, saat ini mengeluhkan parahnya kerusakan yang terjadi di beberapa ruas jalan yang ada di wilayahnya.

Ironisnya, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang digunakan warga setempat untuk menuju RSUD Balaraja.

Tak hanya itu, jalan Parahu-Tobat ini juga dijadikan jalan alternatif bagi warga untuk membawa hasil panen atau berbelanja kebutuhan sehari-hari di Pasar Sentong- Balaraja.(din)




Demokrat dan PKS Koalisi di Pilbup Tangerang

Kabar6-Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dipastikan akan berkoalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang yang akan digelar akhir tahun ini.

Sinyalemen koalisi kedua partai besar itu, terlihat jelas saat partai Islam tersebut menerima tawaran Partai berlambang mercy ini, untuk menjadi calon orang nomor dua atau Calon Wakil Bupati (Cawabup) di pesta demokrasi pada Desember mendatang.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah (BPPD) DPD PKS Kabupaten Tangerang, Wisnu Yudhamukti mengaku, partainya sangat menyadari tidak akan memilih posisi nomor satu atau Calon Bupati (Cabup).

Pasalnya, PKS sendiri berkaca pada suara yang diperoleh partainya di Pemilu Legislatif 2009 lalu yang hanya mampu meraih empat kursi di DPRD Kabupaten Tangerang.

Oleh karenanya, kata Wisnu, saat ini pihaknya terus intens menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya.

Menyadari rendahnya elektabilitas itu, para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), saat ini tengah merapatkan barisan dengan Partai Demokrat untuk membangun koalisi di Pemilukada kelak.

“Walaupun belum sampai tahap menunjuk siapa Cabup dan Cawabup dari masing-masing partai, tapi saat ini telah ada kesepahaman antara kedua partai untuk membangun koalisi,” ujarnya.

Ditambahkan Wisnu, PKS telah siap menerima, jika kadernya hanya dijadikan sebagai pendamping dari Demokrat.

“Kami sadari, kursi kami di DPRD sedikit. Kami realistis, jika kader PKS hanya dijadikan Cawabup,” imbuhnya.

PKS lanjut Wisnu, sedikitpun tak keberatan dipilih sebagai orang nomor dua, asal daerah berjuluk kota seeribu industri ini bisa berubah. Koalisi ini, kata dia merupakan salah satu langkah menuju ke perubahan itu.

“Kami pikir kedepan Kabupaten Tangerang memerlukan perubahan kearah yang lebih baik lagi. Untuk itu, PKS siap bertarung di Pemilukada nanti,” tandasnya.

Senada diungkapkan Sapri, meski secara resmresmi PKS belum menetapkan siapa figur yang akan diusungnya, namun pihaknya menyatakan siap bertarung. Pasalnya, seluruh mesin partainya telah siap bekerja untuk memenangkan kandidat yang diusungnya.

“Kami telah siapkan lebih dari 4 ribu kader yang akan berjuang di Pemilukada nanti. Terlebih, kami memang partai yang mengedepankan kader-kadernya,” kata Sapri yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Tangerang, dari fraksi PKS ini.

Ditegaskannya, kekalahan PKS di sejumlah Pemilukada di Banten serta Tangerang belum lama ini, tak menyurutkan niat partainya untuk bertarung di Pilbup ini.

“Kami tidak pernah jera dalam mengikuti pertarungan di Pemilukada. Yang pasti kami ingin menjadi pilihan alternatif di Pemilukada tahun ini dan seterusnya,” tandasnya.(din)

 




Warga Desa Tobat Keluhkan Jalan Rusak

Kabar6–Warga Kampung Parahu, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan kerusakan parah di beberapa ruas jalan yang ada di wilayahnya.

Ending, 45, warga setempat menjelaskan, Jalan rusak yang dikeluhkannya itu berada di sepanjang jalan Parahu menuju Desa Tobat. Kerusakan yang terjadi di jalan itu, sangat memprihatinkan.

Parahnya kerusakan jalan Parahu–Bunar ini kata dia, hampir di setiap sudut jalan, mulai dari mengelupasnya aspal hingga menimbulkan cekungan yang cukup dalam.

Akibatnya, dengan kondisi seperti itu otomatis dapat membahayakan warga pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua.

“Kondisi seperti itu sudah lama terjadi. Menurut saya, itu bukan lagi kerusakan yang bisa ditolerir, sebab ada jalan yang amblas berdiameter dua meter dengan kedalaman mencapai 40 cm,” ujarnya.

Senada, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Parahu, Endi Biaro, pihaknya mengaku prihatin atas kondisi jalan Parahu– Tobat ini. Padahal, jalan ini merupakan jalan satu-satunya akses bagi warga setempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, serta menuju pasar Sentiong- Balaraja.

Sangat disayangkan lanjutnya, bila di Tangerang Barat khususnya Balaraja yang sudah memiliki Rumah Sakit, tetapi tak didukung infrastruktur jalan memadai.

keluhan warga setempat terkait kerusakan jalan Parahu- Tobat imbuhnya, sudah berlangsung sejak lama. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah daerah setempat. Kerusakan jalan Parahu– Tobat lebih disebabkan banyaknya kendaraan bertonase besar yang sering melintas.

“Kondisinya semakin parah bila musim hujan datang. Cekungan yang ada di badan jalan seringkali menimbulkan kubangan layaknya kubangan kerbau, sangat berbahaya untuk dilalui kendaraan kecil seperti motor dan angkutan umum,” tegasnya.(din)