1

2 Pelaku Curanmor Ditangkap, 1 Terkapar di Dor

Kabar6-Setelah sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas, dua gembong pencurian kenderaan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi diwilayah Kabupaten Tangerang akhirnya berhasil diringkus.

Satu dari dua tersangka tersebut, bahkan terpaksa dihadiahi timah panas dibagiana kakainya, karena berupaya kabur dan melawan saat disergap dibilangan Jalan Raya Serang, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Dari tangan kedua tersangka yang diketahui berinisial E dan R tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha Vega hasil curian.

“Salah satu pelaku yang terpaksa kami lumpuhkan adalah R. Saat ini, kami masih berupaya menyelidiki kemungkinan masih adanya keterlibatan tersangka lain dalam komplotan E dan R,” ujar Kanit Ranmor Polres Kota Tangerang, Iptu Nugrahadi, Rabu (01/8/2012).   

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini kedua tersangka harus meringkuk di sel tahanan Polres Kota Tangerang.(abie/amu)




MUI Desak Pemkab Tangerang Tertibkan Tempat Hiburan Malam

Kabar6-Masih maraknya aktivitas tempat hiburan malam dan warung makanan pada siang hari di Kabupaten Tangerang, mengundang respon negatif dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

MUI meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang serius menertibkan warung remang-remang (warem), tempat hiburan malam dan warung makan yang buka siang hari.

Hal ini lantaran, puasa yang telah memasuki dua pekan masih banyak rumah makan yang menyalahi aturan.

“Kami sudah menyebarkan surat edaran kepada MUI Kecamatan se-Kabupaten Tangerang untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Edaran kami juga tembuskan kepada Satpol PP saat rapat Muspida,” ujar  Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH. Moh Uwes Nawawi.

MUI berharap, keseriusan dari Pemda untuk mengawasi dan menertibkan tempat hiburan, Warem, tempat perjudian hingga pengaturan jam warung makan.

“Pemda harus tegas dalam pengawasan dan penertiban lokasi-lokasi itu. MUI hanya bersifat preventif, jika ada gejolak di masyarakat dalam persoalan ini,” harapnya.

Menanggapi itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara mengatakan, Pemkab Tangerang sudah menyampaikan himbauan melalui surat edaran bersama ke seluruh kecamatan.

Dalam surat tersebut diatur warung makan, rumah makan dan restoran hanya dibolehkan buka pada pukul 16.00 Wib hingga waktu imsak.

“Surat ini ditandatangani oleh pemeirntah tanggal 16 Juli lalu, kalaupun ada pelanggaran kami akan berupaya melakukan pengawasan secara berkala,”jelasnya.

Kemudian, dalam surat edaran juga dijelaskan larangan beroperasi untuk tempat hiburan, diskotik, bilyard dan panti pijat dari awal ramadhan sampai tujuh hari pasca idul fitri.

“Surat itu ditujukan kepada seluruh camat, melalui instruksi Bupati no.1/2012 Tentang penutupan sementara tempat hiburan dan pengaturan rumah makan, selama bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” jelasnya.(din)

 




Jalan Bunar-Saga Balaraja Rusak Parah

Kabar6- Kondisi Jalan Bunar– Saga, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang rusak parah. Kerusakan jalan itu sudah berlangsung lama, namun belum juga diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Samad, (43) warga Desa Saga mengaku kondisi jalan yang rusak tersebut tentu menggangu aktivitas warga setempat, karena jalan ini merupakan jalan pintas untuk menuju desa lainnya. Tak hanya itu, Jalan tersebut merupakan akses utama warga sekitar menuju pasar atau Terminal  Sentiong, Balaraja.

“Kondisi ini sudah hampir setahun. Dengan jalan seperti itu otomatis menghambat aktifitas warga,” katanya.

Kondisi jalan seperti itu juga dikhawatirkan warga dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sebab selama kondisi jalan rusak ini kerap terjadi kecelakaan dengan jarak waktu yang tidak begitu lama. “Lebih parah kalau hujan turun, sudah pasti sangat berbahaya bagi penggunanya.  Sebab amblasnya lumayan dalam terlebih di beberapa sudut jalan terdapat jembatan irigasi yang dapat membahayakan pengguna jalan,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bunar Idey Hidayat. Kata dia, aparat desa atau kecamatan setempat harus jeli melihat kondisi jalan yang rusak parah. Kalau hanya menunggu pegawai dari Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten untuk memberbaiki tentunya akan memakan waktu lama.  “ Kalau rusak sedikit terus langsung diperbaiki kan lebih baik. Tetapi ini tidak, sudah rusak parah pun, malah dibiarkan lebih parah,” tandasnya.

Sementara itu Camat Sukamulya Tini Wartini mengatakan, pihaknya telah mengajukan perbaikan terkait rusaknya Jalan Bunar–Saga. Saat ini, pihaknya juga tengah menunggu perbaikan dari dinas terkait.  “Kami sudah  ajukan tahun ini,”ujarnya.(din)

 




2 Tahun Buron, Penipu Perusahaan Lising Ditangkap

Kabar6-Setelah sempat buron selama dua tahun, Martada (38), penipu sejumlah perusahaan lising akhirnya ditangkap petugas Polres Kota Tangerang, Rabu.

Martada yang tercatat sebagai warga Kampung Situ Sari, Desa Cileungsi Kabupaten Bogor, berhasil ditangkap anggota Reskrim dirumahnya, Sabtu (28/7) lalu.

Kanit Ranmor Polres Kota Tangerang, Iptu Nugrahadi Kusuma mengatakan aksi tipu-tipu itu dilakukan Martada dengan memanipulasi aplikasi data PT Indo jasa Finance dan menggadaikan BPKB kendaraan jenis truk bernopol B 9310 NQA yang dipinjamnya.

“Dari ulah tipu-tipunya tersebut, Martada berhasil melarikan uang lising sebesar Rp. 200 juta,” ujar Iptu Nugrahadi Kusuma.

Akibat perbuatan tersangka, Martada dijerat dengan pasal berlapis 378 dan Pidusia dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

KEpada polisi, Martada mengaku nekat melakukan menipu karena terjepit masalah ekonomi, dan telah memiliki banyak istri.

Selama pelariannya, pelaku mengaku telah memiliki tiga istri dan mengaku sebagai Bos supplier pasri dan bahan bangunan di Tangerang. “Saya terpaksa pak, karena kejepit masalah uang,” keluhnya.(abie)

 




Dana Hibah Rp.200 Miliar Jelang Pilbup Tangerang Dinilai Tak Wajar

Kabar6-Dana hibah yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sebesar Rp.200 miliar dinilai tak wajar oleh sejumlah kalangan.

Apalagi dana yang bersumber dari APBD Perubahan tahun anggaran 2012 itu dikucurkan saat menjelang pelaksanaan Pemilihan Bupati (Pilbup) atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang.

Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi mengatakan, pengalokasian anggaran untuk hibah yang mengalami kenaikan hingga 56,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp.127,8 miliar menjadi Rp200,5 miliar tersebut sangat tidak masuk akal.

Dijelaskannya, dari rancangan APBD-P 2012 sebesar Rp. 2,9 Triliun yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp.1,1 Triliun dan Belanja Langsung (BL) Rp.1,7 Triliun tersebut, diketahui telah terjadi peningkatan anggaran pada belanja langsung sebesar 24,5 persen, yakni dari Rp.1,3 Triliun lebih menjadi Rp.1,7 Triliun.

Ditambahkan Jandi, kenaikan cukup signifikan juga terjadi pada mata anggaran belanja hibah yang melonjak Rp.72,7 miliar. “Saya kira APBD-P ini tidak sehat. Apalagi ada kenaikan signifikan pada pos hibah hingga 56,9 persen,” ujarnya Selasa (31/7/2012).

Lonjakan penambahan anggaran pada pos belanja hibah di APBD-P tersebut lanjut Jandi sangat rentan diselewengkan, apalagi saat ini akan menghadapi Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tangerang.

Dia menganggap pembengkakan pada pos anggaran itu pada implementasinya dikhawatirkan akan
digeser-geser pada kepentingan politik untuk kandidat tertentu. “Dalam kontek Pemilukada, pembengkakan anggaran itu patut dicurigai untuk kepentingan elit politk tertentu,” katanya.

selain itu kata Jandi, perubahan APBD Kabupaten Tangerang sulit untuk menghasilkan capaian yang diharapkan. Terutama dalam hal pemenuhan kesejahteraan masyarakat.

Kata dia, dalam rentang 3 bulan pelaksanaan pembangunan fisik maupun kegiatan lainnya justru akan terlihat sekali praktik mark up proyek, foya-foya hingga penghamburan anggaran.

“Baiknya tidak usah ada perubahan APBD. Saya prediksi ini akan banyak menuai
masalah,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Hermasnyah mengatakan, dalam penyusunan RAPBD Perubahan pada program dan kegiatan yang memenuhi kriteria bersifat strategis, mendesak, penting dan dapat dilaksanakan sampai akhir tahun anggaran.

“APBD yang dihasilkan mencerminkan skala prioritas, terarah, terkendali dan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” katanya saat membacakan pidato bupati atas pertanyaan fraksi terkait APBD Perubahan 2012, kemarin.(din)

 




Bantu Pengusaha Kecil, Pemkab Tangerang Rancang Claster Industri Rumahan

Kabar6-Pengusaha kecil yang termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tangerang boleh berbesar hati. Karena, sebentar lagi usahanya bakal mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah merancang pembangunan claster industri rumahan dari berbagai jenis produk.

Upaya tersebut sengaja dilakukan untuk membantu para pengusaha kecil (UMKM) dalam mengembangkan usahanya.

“Tim Bappeda tengah merancang program claster industri rumahan. Saat ini tim tengah melakukan inventarisasi potensi daerah dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang,” ujar Sekretaris Bappeda Kabupaten Tangerang Nono Sudarno kepada Kabar6.com, Selasa (31/7/2012).

Dijelaskan Nono, claster ini dibangun dengan konsep one village one product atau satu wilayah satu produk dari mulai produksi hingga pemasaran.

Dengan demikian, maka konsumen yang membutuhkan produk industri rumahan semisal topi anyaman bambu, sandal, keripik singkong dan lainnya akan dengan mudah mendapatkannya.

“Target kami, tahun depan sudah bisa dicanangkan program tersebut. Program ini tentunya mengacu pada program nasional tentang pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah,” katanya.

Ditambahkan Nono, pelaksanaan program ini akan dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), sedangkan untuk pengembangannya digawangi oleh Dinas Koperasi dan UMKM. “Ada dua dinas yang akan menjalankan program tersebut,” katanya.

Program ini lanjut Nono, sengaja dirancang untuk memudahkan para pengusaha kecil dalam mengembangkan dan memasarkan hasil produksinya. Dengan demikian diharapkan, akan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Ini salah satu program pemberdayaan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.(din)

 




Warga Minta Pemkab Tangerang Urus Sertifikasi Tanah Masjid

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diminta agar sesegera mungkin membantu warga mengurus sertifikat tanah masjid Al-Ikhlas seluas 1.000 M2, dari tanah wakaf seluas 1.880 M2 yang berlokasi di Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa.

Hal ini terungkap saat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Hermasyah melakukan Taraweh keliling (Tarling) di masjid tersebut, Senin (30/7/2012) lalu.

Kholid (40), Ketua DKM Al-Ikhlas  mengatakan, masjid ini dibangun diatas tanah wakaf dari warga Desa Talagasari seluas 880 meter persegi bersertiikat dengan menelan dana Rp.240 juta, yang hingga saat ini pembangunannya belum rampung.

Namun, ada juga wakaf seluas 1000 meter persegi, yang belum memiliki sertifikat. “Kami berharap Pemkab Tangerang dapat membantu kepengurusan sertifikat tersebut untuk tanah wakaf dan digunakan sebagai keperluan warga Desa Talagasari,” katanya kepada Sekda Hermansyah.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim B Tarling tingkat Kabupaten Tangerang Hermansayah mengatakan, terkait pembangunan masjid ini Pemkab Tangerang telah memberikan bantuan uang sebesar Rp10 juta melalui transfer.

Sedangkan, terkait kepengurusan sertifikat dirinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, agar tanah wakaf itu bisa dipergunakan dengan maksimal.

“Kita koordinasikan dengan pihak terkait dalam kepengurusan tanah wakaf tersebut sehingga bermaanfaat bagi umat khususnya di Desa Talagasari,” katanya.(din)




Mayat Pria dengan Leher Tergorok Hebohkan Warga Karang Anyar

Kabar6-Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/7/2012) heboh. Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan terkapar mengenaskan di Jalan Raya Mauk yang melintasi desa tersebut.

Kuat dugaan, mayat pria itu adalah korban pembunuhan. Pasalnya, pada sekujur tubuh mayat pria itu, mulai dari kepala, wajah, lengan, penuh luka bacokan. Bahkan, pada bagian leher juga tampak menganga akibat digorok.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, mayat laki-laki yang ditaksir berumur 28 tahun itu ditemukan warga sekitar pada pukul 05.00 WIB.

Saat ditemukan, korban mengenakan celana panjang warna hitam, jaket hitam dan sepatu warna coklat. Setelah lebih dua jam menjadi tontonan warga, barulah temuan itu dilaporkan ke Mapolsek Mauk sekitar pukul 07.30 WIB.

Polisi yang tiba dilokasi kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Tangerang guna keperluan visum dan otopsi.

Kapolsek Mauk AKP Suhendar yang dikonfirmasi membenarkan adanya temuan jenazah pria dengan tinggi 165 CM itu yang diduga sebagai korban pembunuhan.

“Pembunuhan terjadi tempat lain, dan jenazah korban dibuang kelokasi itu untuk menghilangkan jejak. Karena, tidak terlihat adanya tanda-tanda bekas keributan dilokasi,” ujar Kapolsek.(arsa)

 




Pemkab Tangerang Anggap APBD-P 2012 Sudah Penuhi Kriteria

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membantah bahwa pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P) 2012 masih bersifat rutinitas dan tidak pro rakyat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Hermasnyah mengatakan, bahwa dalam penyusunan Rancangan APBD-P pada program dan kegiatan yang memenuhi kriteria bersifat strategis, mendesak, penting dan dapat dilaksanakan sampai akhir tahun anggaran.

Ditambahkannya, APBD-P memang bukan sekedar rutinitas dan pemenuhan undang-undang belaka, serta acara seremonial setiap tahun anggaran. Namun, APBD-P yang diajukan pemerintah telah sesuai dengan kebutuhan.

“APBD-P dilakukan karena adanya penambahan dana dan sisa Silpa yang belum dimanfaatkan. Selain itu, juga adanya penambahan target pendapatan. Sementara, kebutuhan pembangunan masih banyak yang perlu diselesaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, kalangan DPRD Kabupaten Tangerang menuding bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) diwilayah itu masih bersifat rutinitas dan sekedar pemenuhan undang-undang belaka.

“Seharusnya, setiap penyerapan APBD ada dampak perubahan yang positif dengan tingkat kinerja optimal,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang, Muhlis usai mengikuti rapat paripurna jawaban Bupati Tangerang atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap rancangan APBD-P 2012, Senin (30/7/2012).(din)

 




DPRD Tuding APBD-P Kabupaten Tangerang Sekedar Rutinitas

Kabar6-Kalangan DPRD Kabupaten Tangerang menuding bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) diwilayah itu masih bersifat rutinitas dan sekedar pemenuhan undang-undang belaka.

“Seharusnya, setiap penyerapan APBD ada dampak perubahan yang positif dengan tingkat kinerja optimal,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang, Muhlis usai mengikuti rapat paripurna jawaban Bupati Tangerang atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap rancangan APBD-P 2012, Senin (30/7/2012).

Menurut Muhlis, bukti APBD masih menjadi rutinitas dan pemenuhan undang-undang belaka ini dilihat dari pembangunan yang selalu terlaksana di semester II atau lewat dari pertengahan tahun.

“Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saja bisa, kenapa kabupaten tidak bisa. Karena pembangunan dilakukan di semester II banyak Silpa yang menumpuk di akhir anggaran,” katanya.

Melihat APBD-P Kabupaten Tangerang tahun ini, Muhlis menyimpulkan bahwa Pemkab Tangerang sendiri masih kurang maksimal menggali sumber-sumber potensi pendapatan daerah yang ada.

Sehingga, masih ada Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD) penghasil PAD yang didongkrak potensi pendapatannya seperti PD. Pasar, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) serta SKPD lainnya.

Tak hanya itu, Muhlis juga mengklaim bahwa anggaran belanja yang tertera dalam APBD-P Kabupaten Tangerang 2012 sebesar Rp 2,9 triliun, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 1,1 triliun dan Belanja Langsung Rp 1,7 triliun, masih belum pro rakyat.

“Pembangunan saat ini lebih bersifat fisik. Belum berorientasi pada masyarakat atau human oriented. Jadi, kami anggap masih belum pro rakyat,” ujar Muhlis.(din)