1

Polisi Anggap Kematian Jaya Komara Wajar

Kabar6-Kepolisian Resor Kota Tangerang mengklaim bahwa kematian Pendiri Koperasi Langit Biru (KLB), Jaya Komara di dalam sel tahanan berlangsung wajar.

Pria gaek yang kini berstatus sebagai tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan dana nasabah KLB itu tewas di dalam sel tahanan dengan posisi tubuh terlentang, Kamis pada (13/9/2012) subuh.

Demikian diungkapkan Kepala Polres Kota Tangerang, Kombespol Bambang Priyo Andogo, dalam jumpa pers yang berlangsung Kamis (13/9/2012) siang.

“Kematian Jaya Komara wajar. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan secara fisik. Saat ditemukan, posisinya dalam keadaan terlentang,” kata Kapolres lagi.

Ditanya soal kabar yang menyebutkan adanya obat-obatan disekitar tubuh korban, Kapolres dengan tegas membantah hal itu. Karena, selama ini Jaya Komara tidak memiliki keluhan apa-apa.

Diketahui, Pendiri Koperasi Langit Biru (KLB), Jaya Komara yang juga tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan dana nasabah tewas mendadak di dalam sel tahanan Polres Kota Tangerang, Kamis (13/9/2012) subuh.

Informasi tewasnya Jaya Komara diketahui dari rekan satu selnya. Masing-masing  Abar, Nurul Fahmi dan Pranto Siregar. Ketika terbangun pukul 06.30 WIB, ketiganya mendapati Jaya Komara dalam kondisi sedang terlelap. Namun saat dibangunkan, ternyata sudah tewas.(bad/tom migran)

 




Jaya Komara Tewas Mendadak di Sel Tahanan Polresta Tangerang

Kabar6-Pendiri Koperasi Langit Biru (KLB), Jaya Komara yang juga tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan daana nasabah tewas mendadak di dalam sel tahanan Polres Kota Tangerang, Kamis (13/9/2012).

Hingga kini, belum diketahui persis apa penyebab tewasnya Jaya Komara yang berstatus sebagai tahanan. Polisi juga belum memebrikan keterangan resmi terkait tewasnya Jaya Komara.

Informasi tewasnya Jaya Komara diketahui dari rekan satu selnya. Masing-masing  Abar, Nurul Fahmi dan Pranto Siregar. Ketika terbangun pukul 06.30 WIB, ketiganya mendapati Jaya Komara dalam kondisi sedang terlelap. Namun saat dibangunkan, ternyata sudah tewas.

Ketiga tahanan kemudian melaporkan kejadian itu kepada petugas piket jaga tahanan. Dan, bersama anggota Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) dan Pawas, petugas piket jaga tahananpun melakukan pemeriksaan ke dalam sel Jaya Komara.

Petugas piket pun kemudian menghubungi dokter Polresta Tangerang Kota, dr Anin Dyah,  untuk memeriksa Jaya Komara. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Jaya Komara telah meninggal dunia.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Jaya Komara. Saat ditemukan, posisinya terlentang dengan kedua tangan merentang kanan dan kiri di samping tubuhnya. Petugas juga tidak menemukan benda-benda mencurigakan di sekitar korban.

Jaya Komara diperkirakan meninggal dunia sekira pukul 05:00 WIB. Dari keterangan sesama tahanan, sekira pukul 02:00 WIB, Jaya Komara masih melakukan aktifitas zikir.

Dan, pada pukul 03:00 WIB, ia juga masih berkomunikasi dengan tersangka Titi Suwito yang berada di samping sel Jaya Komara.

Sedangkan pukul 04:30 WIB, Jaya Komara masih berkomunikasi dengan tersangka Entun dan pada pukul 05:00 WIB saat Piket Jaga Tahanan melakukan kontrol terhadap tahanan, melihat Jaya Komara dalam kedaan tidur, sama persis ketika ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jaya Komara menjadi tahanan titipan Polda karena terjerat kasus penggelapan uang nasabah Koperasi Langit Biru. Jaya Komara ditangkap kepolisian Tangerang bersama Polda pada Selasa 24 Juli 2012 silam di Purwakarta.

Pria gaek ini ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 27 Juli 2012, kemudian dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri sejak tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2012.

Guna kepentingan penyidikan dan efektifitas waktu, kemudian penahanan Jaya Komara dialihkan ke Rutan Polresta Tangerang sejak 2 Agustus 2012 lalu.(hp/tom migran)




Pemuda Harus Warnai Pemilihan Bupati Tangerang

Kabar6-Jelang Pemilukada Kabupaten Tangerang, pemuda harus turut berperan aktif dalam menyukseskan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yang digelar 9 Desember mendatang.

Demikian dikatakan, Ketua Organisasi Pemuda Warga Jaya Ahmad Jaini saat menjadi pembicara dalam temu wicara organisasi pemuda Kabupaten Tangerang yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang di Islamic Center, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Rabu (12/9/2012).

“Sesuai temanya pemuda mandiri demokrasi dan Tangerang Nasionalisme. Maka, di moment Pemilukada ini pemuda harus mewarnai,” ujar Jaini yang juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi Golkar ini.

Jaini yang membawakan materi peran pemuda dalam perpolitikan di Kabupaten Tangerang mengatakan, sangat tepat dilakukan terutama dalam mendorong masyarakat untuk menjadi pemilih aktif dalam menentukan siapa pemimpin Kabupaten Tangerang lima tahun mendatang.

“Meski beda warna, meski beda asal usul dan perbedaan lainnya. Itu bukan sebuah persoalan, karena sudah ada aturannya masing-masing. Saat ini tinggal bagaimana para pemuda dalam menentukan sikap. Jangan memaksakan kehendak dari perbedaan yang ada,” bebernya.

Sementara itu, pembicara dari Sekolah Demokrasi Tangerang Dedi Ramantha mengatakan, kiprah pemuda akan dengan mudah diberdayakan dalam pembangunan ketika para pemuda ini memiliki pendidikan yang cukup mumpuni.

Saat ini, tingkatan kelulusan pemuda yang berstatus sarjana hanya 4 persen dari 237 juta jiwa jumlah penduduk Indonesia.

“Program sarjana untuk pemuda dengan melibatkan peran pemerintah daerah sangat dimungkinkan diterapkan di Kabupaten Tangerang. Tentunya harus ada universitas atau perguruan tinggi di wilayah tersebut,” katanya.

Sedangkan, Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang Muhlis dalam pemaparannya mengatakan pemuda harus berani dan tampil menjadi pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri. Dengan demikian, pemuda akan dapat mandiri, kreatif dan berjiwa enterprener.

“Jadi pemuda jangan cengeng. Harus tetap semangat menyongsong masa depan. Tetap berkarya dan aktif di lingkungan sekitar,” pungkasnya.(din/dre)

 




Disporabudpar Gelar Temu Wicara Gali Potensi Pemuda

Kabar6-Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang menggelar temu wicara organisasi pemuda yang digelar di Islamic Centre, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Rabu (12/9/2012).

Temu wicara ini bertajuk pemuda mandiri demokrasi dan Tangerang nasionalisme.

Kegiatan temu wicara yang digelar di wilayah Kecamatan Panongan ini bertindak selaku pembicara Dedi Ramantha dari tokoh masyarakat yang diambil dari Sekolah Demokrasi Tangerang, Ahmad Jaini perwakilan OKP dari Pemuda Warga Jaya, dan Muhlis Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, peserta yang hadir dari pengurus Kecamatan (PK) KNPI di tujuh kecamatan, Organisasi Kepemudaan (OKP), mahasiswa dan ormas, karang taruna serta DPD KNPI Kabupaten Tangerang.

Ahmad Bayuni Kepala Seksi (kasi) Pemuda Disporabudpar Kabupaten Tangerang mengatakan, temu wicara ini digelar di empat titik yakni di Kecamatan Panongan, Sepatan, Kronjo dan Balaraja.

Temu wicara ini digelar untuk menggali pemikiran para pemuda dalam membangun Kabupaten Tangerang.

“Setelah acara ini, para peserta dari masing-masing lembaga menyerahkan sebuah rekomendasi dalam bentuk usulan program kerja. Dari rekomendasi ini akan dijadikan acuan pemerintah daerah dalam program pembangunan,” katanya.(din/dre)




Mayat Pemuda Bogor Mengambang di Sungai Cidane Tangerang

Kabar6-Sesosok mayat pria ditemukan tewas mengambang di Sungai Cisadane, persisnya dibelakang Sekolah Pahoa, Gading Serpong, Kampung Rumpak Sinang, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (12/9/2012).

Pada saku celana jeans merek Blank Side yang dikenakanm korban, ditemukan sebuah dompet yang didalamnya terdapat KTP atas nama Jemi Wahyudin (24), warga Kampung Burujul, RT 02/02, Cisarua, Bogor serta foto korban sebnyak 5 lembar.

Asep (33), warga sekitar lokasi mengatakan, saat ditemukan korban hanya menderita luka lecet dibagian pelipis sebelah kanan. Kuat dugaan, korban hanyut di Sungai Cisadane yang melintasi Bogor dan terseret arus sampai ke lokasi.

“Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi dari dalam sungai dan langsung dibawa ke RSUD tangerang oleh polisi,” kata Asep yang mengaku baru mengetahui temuan mayat itu setelah warga sekitar berdatangan ke lokasi.

Sementara, Kepala Polsek Kelapa Dua Kompol Raden Bagoes, belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa ini. Telepon genggamnya dalam kondisi  aktif namun tidak dijawab.(Sel)




Diduga Stres, Guru SMPN 3 Solear Aniaya Murid

Kabar6-Diduga mengalami gangguan jiwa atau stres, Agustami, guru honorer di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Solear, Kabupaten Tangerang, menganiaya Sodik (15), siswa kelas IX yang menjadi muridnya. Peristiwa ini, terjadi pada akhir pekan lalu.

Rusli, Wali Kelas IX SMPN 3 Solear mengatakan, pihaknya membenarkan adanya peristiwa pemukulan terhadap siswa tersebut. Saat itu, Agustami, diduga sedang kalap dan stres berat, karena banyaknya permasalahan pribadi yang menimpanya.

“Benar pak, kejadian itu memang terjadi di sekolah ini. Sepengetahuan kami, pelaku saat itu sedang stres,” ungkap Rusli kepada Kabar6.com, Selasa (11/9/2012).

Ditambahkan Rusli, pasca penganiayaan tersebut, kedua pihak baik pelaku maupun keluarga korban telah sepakat menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. Tak hanya itu, semua biaya pengobatan dan kerugian yang diderita korban di tanggung pelaku.

“Sekarang sudah tidak ada persoalan lagi. Semuanya sudah beres, kedua belah pihak sudah damai,” ujarnya, sembari menjelaskan, bahwa Agustami diberikan sanksi berupa pengurangan jam mengajar di SMPN 3 Solear ini.(din)




Marlan Akip : Tangerang Surga Pelanggaran

Kabar6-Marlan Akip, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang menegaskan Kabupaten Tangerang termasuk wilayah surga surga pelanggaran dalam berbagai aspek kehidupan.

“Kabupaten Tangerang ini surga bagi pelanggaran,” ujar Marlan yang juga selaku Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Tangerang kepada kabar6.com, beberapa waktu lalu.

Penilaian Marlan terhadap Kabupaten Tangerang ini bukan tidak mendasar. Kata dia, selama kurun waktu sepuluh tahun ini tidak ada perubahan yang mendasar di Kabupaten Tangerang.

“Saya dua periode duduk sebagai wakil rakyat. Selama itu pula, belum ada perubahan yang mendasar,” tandasnya.

Selama dua periode sebagai wakil rakyat, Marlan mengaku kerap melakukan protes kencang terhadap hasil pembangunan yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dibawah kepemimpinan Bupati Ismet Iskandar.

“DPRD itu kolektif kolegial. Sekencang apapun kita bersuara, kalau keputusan bersama menerima hasil pembangun. Maka, tetap diterima. Padahal semrawut,” ujar Marlan.

Marlan mencontohkan, hingga saat ini  persoalan infrastruktur yang masih menjadi pekerjaan rumah, proses perijinan semrawut, ketidakjelasan pendapatan daerah, persoalan kemiskinan yang masih absolut, dan pembangunan sektor lainnya yang juga amburadul.

“Selama sepuluh tahun pembangunan di Kabupaten Tangerang tidak terarah,” tukasnya.

Untuk itu, jika Kabupaten Tangerang bisa menjadi lebih baik, maka harus ada perubahan kepemimpinan di daerah ini.

“Pemilukada sebentar lagi digelar. Kami berharap masyarakat bsa menilai, mana pemimpin yang dapat mengubah Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik,” pungkasnya.(dre/*)




Jambe Rawan Pencurian, Sebulan Tiga Sekolah Kebobolan

Kabar6-Aksi kejahatan yang terjadi di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, akhir-akhir ini dinilai sudah menguatirkan. Saat ini, masyarakat setempat resah dengan maraknya pencurian di wilayah itu.

Dalam satu bulan terakhir, sedikitnya tiga sekolah mengalami kerugian materi cukup fantastis, karena puluhan unit peralatan belajar mengajar berupa komputer yang tersimpan di sekolah raib digasak maling. Ketiga sekolah itu yakni, SMAN 10, Kabupaten Tangerang, SMPN 1 Jambe dan SDN Jambe 2.

“Rawan banget. Warga jadi resah, karena dalam sebulan terakhir sudah dua kali terjadi pencurian. Alat-alat Teknologi Informasi Komputer (TIK) yang biasa digunakan siswa dan guru untuk belajar di SDN Jambe 2, SMPN Jambe dan SMAN 10 Jambe, raib digondol maling,” ungkap Farhan Hidayat, warga sekitar kepada Kabar6.com, Minggu (9/9/2012).

Menurut Farhan, kerugian yang di alami oleh ketiga sekolah tersebut, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pihaknya, berharap kepada petugas kepolisian Kabupaten Tangerang, untuk lebih meningkatkan pengamanan di kawasan itu.

“Saya prihatin melihat kejadian ini. Secara otomatis, proses kegiatan belajar mengajar di tiga sekolah itu terganggu, karena tak memiliki alat TIK  lagi. Saya minta pak polisi agar menangkap dan menindak tegas pelakunya,” ujarnya.

Senada dikatakan, Pardiyo, Kepala SMAN 10 Kabupaten Tangerang, mengeluhkan, banyaknya kerugian di derita sekolahnya itu. Diperkirakan, kerugian yang dialami sekolah yang di pimpinnya mencapai Rp65 juta.

“CPU sebanyak 12 unit dan monitor LCD 13 unit. Saya hitung-hitung, kerugiannya mencapai Rp.65 juta. Kasus itu, sudah lama kami laporkan ke Polsek Tigaraksa. Tapi, sampai hari ini, kami belum dapat informasi apakah pelakunya sudah ditangkap atau belum,” katanya.(din)




Antisipasi Kekeringan, Cisadane Butuh Bendungan Air

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemrov) Banten dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang didesak segera membangun bendungan air di Sungai Cisadane yang membelah wilayah Tangerang.

Desakan itu dilayangkan pihak PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, guna mengantisipasi stok cadangan air di Sungai Cisadane pada saat musim kemarau.

“Bangunan yang ada di Sungai Cisadane saat ini bukanlah sebuah bendungan, melainkan bendung air yang diberi nama pintu sepuluh,” ujar Direktur Umum PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Subekti, Sabtu (8/9/2012).

Menurut Subekti, bendung air pintu sepuluh hanya berfungsi sebagai perlintasan air, menahan dan melimpaskan air ke muara menuju laut.

“Karna pintu sepuluh bukanlah bendungan air, hingga sulit bagi kami (PDAM) untuk menyimpan air pada musim kemarau seperti sekarang. Karena air telah dibuang ke laut,” katanya.

Dijelaskan Subekti, dibandingkan wilayah lain, saat ini hanya Tangerang yang belum memiliki bendungan. Padahal, Sungai Cisadane merupakan satu-satunya sumber air baku PDAM TKR yang diolah dan dialirkan pada masyarakat.

“Jakarta memiliki bendungan Jatiluhur, Wonogiri punya bendungan Gajah Mungkur dan Purwakarta punya bendungan Cirata. Tinggal Tangerang yang belum punya,” kata Subekti lagi.

Sementara, Direktur Teknik PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Ida Farida mengatakan, merujuk fungsinya ada beberapa keuntungan yhang dihasilkan dari bendungan air ketimbang bendung air.

Yaitu, sebagai penyediaan air untuk irigasi, penyedian air cadangan dan sebagai tandon air serta pengendalian banjir. Sedangkan beberapa pintu pada bendungan air, bermanfaat sebagai tandon air untuk jangka menengah dan jangka panjang.

“Sejumlah keuntungan itu menjadi salah satu alasan kami mendesak Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang membangun bendungan air. Dan, secara resmi kami telah mengajukan surat untuk pembangunan bendungan air di Sungai Cisadane,” katanya.

Sayangnya, sampai kini usulan itu belum mendapat tanggapan serius dari kedua pemerintah tersebut. “Surat usulan yang kami layangkan sejak beberapa tahun terakhir itu, sampai kini belum ditanggapi serius,” kata Ida.

Hingga, kata Ida, saat kemarau panjang sekarang terjadi lagi, pihaknya hanya bisa diam sambil menunggu keajaiban dari turunnya hujan.

“Tidak ada pilihan lain kecuali menunggu hujan turun. Karena, untuk memanfaatkan air dari danau yang ada di Kabupaten Tangerang adalah hal yang mustahil, mengingat kualitas airnya sangat tidak layak akibat sudah tercemar,” kata Ida.(rah)




Jika Golkar Langgar Komitmen, Gerindra Ancam Cabut Koalisi

Kabar6-Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), mengancam akan mencabut koalisi di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang, jika Partai Golkar melanggar komitmen.

Hal itu, disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, kepada Kabar6.com, saat menghadiri acara Halal Bihalal dan Tasyakuran organisasi Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro ke-46, di Wisma Mas Isman, Jln. Cik Ditiro, Jakarta Pusat, Jum’at (7/9/2012).

Suhardi mengatakan, pihaknya telah memberikan restu kepada para pengurus Gerindra Kabupaten Tangerang, untuk mendukung Calon Bupati (Cabup) Ahmed Zaki Iskandar, yang diusung partai berlambang pohon beringin ini. Namun, dukungan itu sewaktu-waktu dapat dicabut, bila komitmen yang dibangun tak bisa di realisasikan atau dilanggar.

“Ada dua komitmen yang kita bangun dan harus dipenuhi oleh Cabup itu. Pertama,  Cabup itu tidak boleh mengganggu kepentingan Gerindra dan kedua, mereka harus mendukung serta memenangkan Pak Prabowo pada Pilpres nanti,” ujarnya.

Dijatuhkannya dukungan kepada Zaki lanjut Suhardi, karena hasil survey dan pertimbangan masukan dari para pengurus daerah yang menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas putra Bupati Ismet Iskandar ini, dinilai bagus di mata masyarakat setempat.

Ditanya, soal koalisi Gerindra-Golkar yang dinilai jauh dari logika, sementara selama ini partai besutan Prabowo tersebut diketahui telah berkoalisi permanen dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Suhardi menjelaskan, koalisi ini berdasarkan elektabilitas dan pengaruh dari figur tersebut.

“Partai kami gak kaku. Sepanjang figur itu mempunyai elektabilitas tinggi dan di sukai rakyat, kenapa tidak di dukung. Satu hal yang harus di ingat, selama dia mau penuhi keinginan kami dan tak langgar komitmen, kami akan terus mendukungnya,” katanya.(din)