Daftar Kekayaan Cabup & Cawabup Tangerang Belum Dipublis

Kabar6-Belum dipublikasikannya daftar harta kekayaan empat pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (cawabup) dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang, tak urung mengundang pertanyaan banyak pihak.

Kondisi itu tak urung memunculkan spekulasi, bahwa belum dipublisnya harta kekayaan Cabup dan Cawabup menjadi sebuah bukti tidak maksimalnya kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang.

“Kondisi ini sungguh aneh. Karena seharunya harta kekayaan pasangan Cabup dan Cawabup sudah dipublis jauh hari sebelum kampanye dimulai. Sedangkan kondisi yang terjadi sekarang justru sebaliknya,” ujar Direktur Eksekutif Bee Plus, Jahrudin Arsad.

Menurutnya, adalah hak masyarakat Kabupaten Tangerang untuk mengetahui berapa jumlah harta kekayaan para Cabup dan Cawabup yang bertarung dalam Pemilukada.

“Ini bukan hal yang mengada-ada, tetapi sebagai bentuk keterbukaan publik. Karena, jika nanti salah satu dari empat kandidat itu terpilih, harta kekayaan mereka bisa dipantau masyarakat dan KPK,” ujar Arsad lagi.

Bahkan Arsad menyarankan, agar KPU Kabupaten Tangerang mencontoh KPU Tangerang Selatan (Tangsel) dan KPU Kota Tangerang.

Karena, kedua lembaga penyelenggara Pemilukada itu mengumumkan daftar kekayaan para calon sebelum masa kampanye dilakukan.(rah)




Zaki-Hermansyah Janji Hapus Sistem Kerja Kontrak di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Hal yang selama ini paling diinginkan kaum buruh di Kabupaten Tangerang, yaitu penghapusan sistem kerja kontrak atau outsourching, kiranya bakal segera terjawab.

Pasalnya, pasangan calon Bupati Tangerang nomor urut 2, A. Zaki Iskandar-Hermansyah menjanjikan bakal merealisasikan penghapusan sistem kerja kontrak diwilayah tersebut.

Janji tersebut disampaikan pasangan Zaki Iskandar-Hermansyah pada penyampaian visi misi dalam Rapat Paripurna Khusus di gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Kamis (22/11/2012).

Tak hanya penghapusan sistem kerja, Zaki Iskandar dan Hermansyah juga menjanjikan kesejahtraan dan jamkesmas kepada masarakat tangerang. Serta, peningkatan pelayanan kesehatan dengan membangun puskesmas rawat inap diseluruh kecamatan.

Zaki Iskandar yang merupakan putra dari Bupati Tangerang yang saat ini menjabat, Ismet Iskandar, serta pasangannya Hermansyah yang tak lain adalah Sekda Kabupaten Tangerang, juga menjanjikan pertumbuhan pembangunan yang signifikan dengan
pemerataan pembangunan diwilayah Utara dan Selatan, Kabupaten Tangerang.(rani)




Pembunuhan Buruh Pabrik Kayu Diduga Bermotif Asmara

Kabar6-Pembunuhan terhadap Ardi Saputra (27), buruh PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) di lapangan sepak bola Kampung Lobang, Desa Suka Murni, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/11/2012) kemarin, diduga berlatarbelakang asmara.

Selain keterangan yang diperoleh dari teman-teman korban terkait kebiasaan buruknya sering gonta ganti pasangan, motif asmara juga diperkuat dengan tidak hilangnya sepeda motor Honda Beat B 3797 NPO Milik korban.

“Dari keterangan yang kami dapat, korban dikenal playboy dan memiliki banyak kekasih. Kami menduga motif pembunuhan ini dilatar belakangi asmara,” ungkap sumber Kabar6.com yang enggan disebutkan namanya di kepolisian.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Balaraja, Ipda Lily Ilhana Feryanto mengatakan, pihaknya menduga jika korban mengenal pelaku pembunuhan sadis tersebut.

Pasalnya, sebelum tewas sejumlah saksi mata sempat melihat korban berjalan bersama dua orang tak dikenal. Tak berselang lama, keduanya langsung pergi meninggalkan lokasi dengan tergesa-gesa.

“Semua keterangan kini sedang kami kumpulkan untuk menangkap pelaku pembunuhan tersebut,” kata Kanit Reskrim sembari menambahkan bahwa korban tewas akibat luka tusukan benda tajam dibagian leher, petur dan dada.(abie)




Perda Jamkesmasda Jamin Warga Nikmati Layanan Kesehatan

Kabar6-Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesmasda) akan segera disahkan menjadi Perda, menyusul telah direkomendasikannya Raperda inisiatif itu untuk dibahas lebih lanjut oleh Badan Législatif DPRD.

“Raperda inistiaf Jamkemasda yang diusulkan oleh pak Muhlis dan pak Sapri ini sudah direkomendasikan oleh Banleg bersama Raperda inisiatif révisi Perda PDAM TKR,” ujar Ketua Banleg DPRD Kabupaten Tangerang, Hadi Hartono.

Menurut Hadi, Raperda Jamkesmasda ini merupakan turunan dari UU Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS). Dengan demikian, Perda ini merupakan upaya Pemda Kabupaten Tangerang dalam memenuhi kewajibannya untuk memberikan pelayanan hak dasar masyarakat, yakni pelayanan kesehatan.

Sementara itu, inisiator Raperda Jamkesmasda Muhlis Anggota DPRD asal PDIP menambahkan, Jamkesmasda Tangerang ini adalah kebijakan mengenai jaminan yang diberikan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan prima, mendapatkan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, pelayanan yang tidak diskriminatif, dan  mendapatkan  pelayanan kesehatan secara cuma-cuma.

“Subyeknya adalah, Dinkes, RSUD, Puskesmas, instansi pelayanan kesehatan Dan rûmah sakit swasta yang bermitra déngan pemerintah daerah,” katanya.

Muhlis menambahkan, tujuan Jamkemasda ini memberikan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Tangerang, menyediakan sistem jamkes, terpenuhi hak-hak masyarakat dalam pelayanan kesehatan,

“Mekanisme pelaksanaan Jamkesda Tangerang ini akan diatur lebih detil dalam Perbup yang merupakan turunan Perda Jamkesmasda,” jelasnya.

Terkait implikasi Raperda Jamkesmasda  itu kedepan, kata Muhlis, Fraksi PDIP juga tengah mendorong pembangunan rumah sakit pratama di wilayah Pantura dengan keseluruhan kelas III. “Kami sudah mendorong APBD untuk mengalokasikan Dana kajian wilayah pembangunan rumah sakit,” pungkasnya.(dre/*)




DPRD Kabupaten Tangerang Usulkan Perda PDAM TKR Direvisi

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang mengusulkan Peraturan Daerah (Perda) No. 10/2008 tentang PDAM Tirta Kerta Rahardja (TKR) direvisi, lantaran tidak mengatur tata cara rekruitmen kepengurusan PDAM.

Perubahan atas Perda No. 10/2008 tentang PDAM TKR ini telah disetujui menjadi Raperda inisiatif Anggota DPRD bersama Raperda Jaminan Pelayanan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Ketua Badan Législatif (Banlèg) DPRD Kabupaten Tangerang Hadi Hartono mengatakan, Banleg telah merekomendasikan dua Raperda inisiatif untuk diusulkan dibahas dan disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Kedua Raperda itu, Raperda Revisi Perda No10/2008 tentang PDAM Tirta Kerta Raharja yang diusulkan Hadi Hartono Anggota Dewan asal PDIP, dan Raperda Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesmasda) yang diusulkan Sapri Anggota Dewan asal PKS dan Muhlis Anggota Dewan asal PDIP.

“Persetujuan dua Raperda ini berdasarkan rapat pleno Banlèg, yang digelar 19 November làlu,” katanya.

Hadi menambahkan, terkait Raperda Perubahan atas Perda No10 tentang PDAM TKR in, pihaknya mengusulkan karena Perda lama tidak mengatur tata cara seleksi dan rekruitmen kepengurusan PDAM, dan tidak mengatur persyaratan minimal untuk bisa diangkat menjadi dewan pengawas dan direksi.

Padahal, lanjut Hadi, ini sangat penting, mengingat PDAM adalah perusahaan daerah yang besar dan memiliki fungsi sosial dan ekonomi. 

“Selain itu kami memandang pembagian laba yang dijadikan PAD  masih sangat minim hanya 15persen,” katanya seraya menjélaskan, bahwa rasionalisasi pembagian laba diubah menjadi 85 persen sebagai laba yang dibagikan untuk PAD dan 15 persen sebagai laba ditahan.

“Toh, jika suatu saat PDAM akan mengusulkan penambahan modal, prosesnya cukup masukan saja usulan itu pada RAPBD murni atau perubahan. Sehingga laba PDAM yg dibagikan kepada pemilik modal dalam hal ini Pemda otomatis menjadi PAD,” jelasnya.(dre/*)




Warga Korban Banjir Desa Kohod Sambut Kehadiran Zaki Iskandar

Kabar6-Derita warga Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, yang saat ini tengah bergelut dengan bencana banjir, kiranya sedikit terobati.

Pasalnya, calon Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar datang mengunjungi lokasi bencana tersebut guna memberikan bantuan dan melihat dan menyerap langsung aspirasi warga dilokasi bencana tersebut.

“Kami senang pak Zaki mau datang langsung dan memberi bantuan untuk kami disini. Selain orangnya ganteng, pemimpin seperti dialah yang selalu kami idam-idamkan. Pemimpin yang mau turun ke bawah,” ujar Humairoh (60), salah seorang warga dilokasi bencana, Selasa (20/11/2012).

Sementara, Ahmed zaki Iskandar sendiri mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami oleh ratusan warga Desa Kohod dilokasi bencana. Anggota Komisi 1 DPR RI ini berjanji akan terus berjuang guna mensejahterakan warga desa tersebut.

“Persoalan banjir yang rutin terjadi diwilayah ini harus segera diatasi dengan cara melakukan pengerukan pada bagian hilir Sungai Cisadane yang mengalami sendimentasi. Kasihan warga kalau terus-terusan hidup dengan banjir,” ujar Ahmed Zaki Iskandar dilokasi banjir tersebut.

Menurut Zaki, sedianya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengerukan pada hilir Sungai Cisadane tersebut. Karena hal itu menjadi kewenangan pusat.

“Kedepan saya akan berjuang memperbaiki keadaan ini, dengan cara membuat tanggul serta membuat waduk besar yang bisa digunakan sebagai penampung air, agar dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar,” kata Zaki lagi.(arsa)




Diduga Jual Barang Palsu, Toko Accu Digerebek Petugas Dirjen HAKI

Kabar6-Sebuah toko baterai basah dan kering (accu) “Bintang Cikupa Battery” di Jalan Raya Serang, KM 14,2, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dirazia petugas Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI) didampingi personil Mabes Polri.

Penggerebekan itu dilakukan menyusul adanya laporan terkait dugaan accu palsu merek Gold Shine Hybrid yang dijual bebas oleh toko tersebut.

Dalam penggerebekan itu, petugas menyita sejumlah accu yang diduga palsu merek Gold Shine Hybrid, untuk kemudian diuji keasliannya.

“Kami hanya menyita dan mengamankan accu yang diduga palsu untuk kemudian diteliti kebenarannya. Hal ini untuk membuktikan pengaduan yang telah dilayangkan pemilik hak cipta resmi atas accu merek Gold tersebut,” ujar Kasubdit Pengaduan dan Penindakan Dirjen Haki, Salmon Pardede.

Sementara, penggerebekan yang dilakukan petugas sempat mendapat penolakan lisan dari Diki, selaku pemilik toko “Bintang Cikupa Battery”. Kepada petugas Diki bahkan sempat mempertanyakan surat perintah penggerebekan atas tokonya.

Namun upaya Diki berakhir sia-sia, karena petugas yang datang ke tokonya sudah siap untuk menghadapi perlawanan Diki.

“Penggerebekan ini aneh. Kenapa cuma toko saya yang periksa, toko lainnya tidak. Padahal, semua barang yang saya jual di toko ini asli, tidak ada yang palsu,” ujar Diki lagi.(bad)




Diduga Dibunuh, Buruh Pabrik Kayu Balaraja Terkapar di Lapangan Bola

Kabar6-Nasib tragis dialami Ardi (27). Buruh PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) ini ditemukan tewas di lapangan sepak bola Kampung Lobang, Desa Suka Murni, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/11/2012) dini hari.

Belum diketahui pasti apa penyebab tewasnya buruh pabrik kayu tersebut. Kuat dugaan Ardi adalah korban pembunuhan bermotif dendam. Pasalnya, sepeda motor milik korban masih tertinggal dilokasi.

Idey (30), warga sekitar lokasi kejadian yang menghubungi kabar6.com mengatakan, Ardi adalah warga asal Lampung yang pada malam itu bekerja shift dua PT SGS.

“Awalnya warga curiga, karena melihat ada sepeda motor diparkir begitu saja di tengah lapangan sepak bola. Saat di cek, ternyata di samping sepeda motor itu ada mayat seorang pria,” ujar Idey.

Temuan mayat dan sepeda motor misterius itupoun langsung menghebohkan warga sekitar lokasi. Belakangan ada warga yang mengenali, bahwa korban bernama Ardi, karyawan PT SGS dan tinggal disebuah rumah kontrakan diwilayah Kampung Pasir Jaha, Desa Sentul, Balaraja.

“Kasus itu sudah dilaporkan ke Polsek Balaraja,” ujar Idey yang mengaku tak sempat mengingat nomor polisi sepeda motor korban.(din/tom migran)




Akibat Hujan Terus-menerus di Bogor, Tangerang Kebanjiran

Kabar6-Tingginya intensitas curah hujan di Tangerang dan Bogor tak urung membuat wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang terendam banjir, Senin (19/11/2012).

Di Kota Tangerang, banjir menggenangi ratusan rumah warga di Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Karawaci. Meski saat ini ketinggian air sudah menurun hingga 30 CM, namun warga masih merasa was-was karena hujan masih turun rintik-rintik.

Bahkan, akibat banjir sejumlah warga yang rumahnya terendam memilih mengungsi ke sekolah dan Musholla yang ada disekitar lokasi.

“Banjir ini merupakan kiriman dari Bogor. Dan, kerap terjadi karena Cisadane tak kuasa menampung debit air kiriman dari Bogor,” ujar Bambang, salah seorang warga korban banjir.

Sementara, di Kabupaten Tangerang, banjir menggenangi ratusan rumah warga yang berada diwilayah Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga.

Anehnya, meski ketinggian air sudah mencapai 1 meter, namun banyak warga sekitar yang memilih tetap bertahan dirumahnya. Namun, tak sedikit juga warga yang mengungsi ke sekolah yang lokasinya berada lebih tinggi.

“Warga yang bertahan karena pemerintah belum menyiapkan tempat penampungan. Selain itu, warga juga khawatir akan barang-barang miliknya bila ditinggalkan,” ujar Alek, warga Desa Tanjung Burung.

Pantauan kabar6.com, hingga Senin (19/11/2012) malam warga dilokasi banjir, baik di Kota Tangerang maupun Kabupaten Tangerang, masih merasa was-was. Pasalnya, hingga kini hujan masih terus turun.(bad/juke)

 




Polres Kota Tangerang Bakal SP3 Kasus Dugaan Mal Praktik RS Mulia Insani

Kabar6-Kepolisian Resor Kota Tangerang bakal segera mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas kasus dugaan mal praktik yang dilakukan Rumah Sakit Mulia Insani terhadap pasiennya.

Pasalnya, hasil investigasi yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI-red) telah menyatakan tidak ada dugaan mal praktik dalam kasus tersebut.

Demikian diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang, kompol Shinto Silitonga, Senin (19/11/2012).

“Saat ini kami tengah melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus dugaan mal praktik tersebut akan di SP3 atau kembali dilanjutkan,” ujar Shinto.

Shinto menjelaskan, agar dapat melanjutkan kasus itu, pihaknya harus segera mencari barang bukti lainya yang menguatkan dugaan mal praktik yang dilakukan rumah sakit tersebut.

Sementara, Tudi Mahardi, orang tua dari bayi Nalin Irhas Widiyanto yang diduga menjadi korban mal praktik justru menuding bahwa banyak kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh penyidik yang menangani kasus anaknya.

“Salah satu kebohongan yang saya maksud adalah, penyidik tidak menyertakan keterangan maupaun kesaksian dari para dokter dari ST Carolus dalam proses penyidikan,” ujar Tudi.

Untuk itu, Tudi bertekad akan terus menuntut keadilan untuk anak bungsunya tersebut. “Saya bisa melaporkan RS Mulia Insani atas tuduhan mal praktik karena ada dasarnya, bukan sekedar omong kosong. Saya datang ke Polres untuk meminta keadilan,” ujarnya.

Seperti diketahui, kasus dugaan malpraktik yang dilakukan pihak RS Mulia Insani kepada Nalin Irhas Widiyanto, anak pasangan Tudi dan Nuni, terjadi pada 27 Maret 2012 lalu.

Kala itu, usia kandungannya baru 8 bulan dan memeriksakan kandungannya ke RS Mulia Insani. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, dokter kandungan RS Mulia Insani bernama Sudianti langsung meminta Nuni untuk dioperasi sesar.

Namun setelah bayi terlahir, ternyata kondisinya kritis dan tubuhnya membiru dengan nafas yang tersendat-sendat. Saat itu, dokter RS Mulia Insani hanya menjelaskan bahwa anaknya mengalami kelainan pada paru-paru dan jantung.

Karena keterbatasan peralatan, pihak rumah sakit akhirnya merujuk bayi itu ke RSUD Tangerang. Di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, ternyata Tudi dan Nuni kembali mendapatkan penjelasan yang berbeda.(abie/tmn)