LKP Laporkan Panwaslu Kabupaten Tangerang ke Bawaslu Banten

Kabar6-Lembaga Kebijakan Publik (LKP) melaporkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten.

“Ya, hari ini kami sudah melayangkan surat laporan ke Bawaslu Provinsi Banten, hari ini,” ujar Direktu LKP Ibnu Jandi, Kamis (13/12/2012).

Pelaporan itu dilayangkan oleh Direktur LKP Ibnu Jandi ke Bawaslu Provinsi Banten berkaitan dengan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan para anggota Panwaslu Kabupaten Tangerang.

“Laporan pelanggaran kode etik itu kami layangkan, karena Panwaslu diduga tidak menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran pemilukada Kabupaten Tangerang yang kami sampaikan pada 26 November lalu,” kata Jandi. 

Sebelumnya, Jandi juga mengklaim bahwa KPU Kabupaten Tangerang dan Panwaslu Kabupaten Tangerang telah gagal menggelar Pemilukada di Kabupaten Tangerang yang dihelat pada 9 Desember 2012 lalu.

Tudingan itu menyusul banyak pelanggaran yang terjadi dan umumnya dilakukan oleh pasangan calon yang bertarung dalam Pemilukada.(Rani)




Golput Capai 43 Persen, KPU Diminta Evaluasi Kinerja

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang dianggap gagal dalam melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang pada 9 Desember 2012 lalu.

Tudingan itu mengacu pada rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Tangerang, yang hanya mencapai 57 persen alias tingginya angka golput yang mencapai 43 persen.

“Rata-rata tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada kabupaten Tangerang hanya 57 persen pemilih atau 43 persen angka golput,” ujar Koordinator Lembaga Kajian Analisa Terpadu (LKADT) Ade Yunus, dalam Focus Group Discuison tentang Catatan Kritis Terhadap Suksesnya Pilkada Kabupaten Tangerang, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya, tingginya angka ketidakhadiran warga itu dipengaruhi minimnya sosialisasi yang di lakukan oleh KPUD Kabupaten Tangerang maupun para pasang calon bupati.

Artinya, banyak warga yang lebih mementingkan bekerja maupun bepergian, karena warga memang kurang berminat dengan sosok calon-calon bupati yang ada.

“Dengan kondisi seperti ini, KPUD Kabupaten Tangerang beserta jajarannya harus berupaya mengevaluasi penyebab rendahnya partisipasi warga Kabupaten Tangerang dalam pemilihan umum ini,” ujarnya.

Pengamatan Ade, rendahnya tingkat partisipasi pemilih  disebabkan oleh banyaknya warga yang tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tangerang.

“Dari penelusuran kami, hanya 15 persen warga yang mengetahui, 35 persen tidak tahu dan 45 persen yang tidak tahu sama sekali proses Pemilukada Kabupaten Tangerang. Artinya, kesadaran berpolitik warga masih sangat rendah serta proses sosialisasi pemilihan yang terbatas.

Ade mencontohkan, di TPS 19 Perumahan elit Lippo karawaci serta di Kelurahan Bencongan, angka golput relatif tinggi, di Perumahan Lippo sendiri hanya 9 pemilih yang mencoblos pada pilkada Kabupaten Tangerang dari total 500 jumlah pemilih dan di Kelurahan Bencongan satu kelurahan hanya yang mencoblos 7 pemilih saja.

“Melihat partisipasi masyarakat hanya 57 persen atau 43 persen, KPUD kabupaten Tangerang dianggap gagal dalam hal kepercayaan Publik. Dimana proses sosialisasi KPUD dianggap tidak bersikap profesional dan kurang kretif serta lemahnya monitoring dan evaluasi oleh KPUD terhadap PPK dan PPS dalam proses sosialisasi,” tandasnya.

Sementara, Ade awaluddin staf pokja KPUD kabupaten Tangerang mengatakan, turut menyesalkan minimnya partisipasi pemilih. Padahal, menurutnya, segala bentuk sosialisasi telah dikerahkan dan diupayakan KPUD Kabupaten Tangerang.

Dipaparkannya bahwa dalam mensosialisasikan Pilkada Kabupaten Tangerang, pihaknya diatur dalam peraturan perundang-undangan. Baik dalam bentuk baliho, spanduk maupun pertemuan terbatas. Hal itu semua telah dilakukan semaksimal mungkin. Begitu juga dengan mengerahkan sosialisasi oleh PPK dan PPS secara mandiri.

Bahkan, KPUD Kabupaten Tangerang juga melakukan sosialisasi yang berbentuk kemitraan. Pihaknya sudah membangun kerja sama dengan organisasi pemuda, mahasiswa, sekolah dan tokoh agama.

Karena itu, menurutnya, sosialisasi yang dilakukan KPUD Kabupaten Tangerang tidak dapat dijadikan alasan rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada kabupaten Tangerang ini.

“Karena bisa juga masyarakat dengan kesadarannya memilih untuk tidak memilih karena rasa apatisnya atau merasa belum menemukan calon yang sesuai dengan keinginan masyarakat,” katanya.(evan)




Proyek Tol Serpong-Balaraja, Pemkab Tangerang Teken MoU dengan PT CMNP

Kabar6-Setelah gugurnya MoU dengan Bakrie Toll Road (BTR), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali menandatangani MoU dengan PT. Citra Marga Nusaphala Persada,Tbk (CMNP).

Seremonial penandatanganan MoU  terkait pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja, sepanjang 31 KM itu digelar di Pendopo Bupati Tangerang, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang, Selasa (11/12/2012).

Seiring dengan disepakatinya kerjasama tersebut, Bupati Tangerang Ismet Iskandar berharap PT CMNP dapat menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja terserbut.

“Selain menjadi akses bagi semua kalangan masyarakat, Jalan Tol Serpong – Balaraja juga solusi mengurai kemacetan yang rutin terjadi di Jalan Raya Serpong. Dan, yang terpenting dapat menopang laju investasi dan perekonomian di Kabupaten Tangerang,” ujar Bupati Tangerang lagi.

Selain Bupati Tangerang, tampak hadir dalam penandatanganan MoU tersebut dihadiri langsung oleh Plt Sekda Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad dan Direktur Utama PT. Citra Marga Nusaphala Persada. Tbk. 

Sebelumnya, pihak Kementrian Pekerjaan Umum (PU) telah menetapkan status pemrakarsa pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 31 kilometer, kepada PT Bumi Serpong Damai (BSD), salah satu pengembang perumahan dikawasan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Keputusan Kementrian PU tersebut sekaligus memupus impian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk jadi pemrakarsa pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, pasca tidak jelasnya Mou yang ditandatangani Pemkab Tangerang dengan pihak Bakrie Toll Road.

“Keputusan itu tertuang dalam surat Kementrian PU tanggal 29 Februari 2012, yang isinya menetapkan PT BSD sebagai pemrakarsa pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja,” ujar Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang Akip Samsudin, Rabu (11/4/2012) lalu.

Sedianya, pembangunan tol Serpong-Balaraja akan dimulai dari Kecamatan Serpong dan akan melintasi enam kecamatan diwilayah Kabupaten Tangerang. Masing-masing Cisauk, Legok, Curug, Panongan, Tigaraksa dan Balaraja.

Dengan dibukanya jalur tol Serpong-Balaraja, Pemerintah Kabupaten Tangerang berharap ekonomi diwilayah itu akan tumbuh dengan pesat, selain mengentaskan problem kemacetan yang selama ini melanda wilayah Tangerang.

Awalnya, Pemkab Tangerang memprediksi pembangunan fisik jalan tol dengan besaran investasi mencapai Rp 3,4 triliun itu bakal bisa dimulai tahun 2011 lalu. Namun, karena belum mendapat restu pemerintah pusat hingga kini belum terealisasi.(hms/tom migran)




Mantan Kajari Tigaraksa Tangerang Meninggal Dunia

Kabar6-Mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tigaraksa, Sihan T. Rasad, menghembuskan napas terakhirnya, ketika tengah menjalankan tugas di Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (10/12/2012) malam.

Pria kelahiran Dayak Kalimantan Tengah, pada 25 Juni 1958 silam, yang saat ini bertugas di Kejaksaan Agung sebagai Kasubdit Pra Penuntutan, meninggal dunia secara mendadak karena mengalami serangan jantung.

“Saya dapat informasi dari anaknya. Bapak meninggal karena serangan jantung sekitar Pukul 22.00 Wita. Saya kaget banget,” ungkap Titin, salah satu mantan stafnya saat almarhum menjadi Kajari Tigaraksa sekitar dua tahun lalu, pada Selasa (11/12/2012).

Menurut Titin, Kajari perintis di Kejari Tigaraksa ini datang ke Kejati NTB dalam rangka tugas supervisi selama tiga hari. Namun, baru dua hari menjalankan tugas, tiba-tiba pria yang dikenal sangat bersahaja ini mendadak tutup usia.

“Beliau baru dua hari disana. Dan, saya dengar Bapak gak sempat dibawa ke rumah sakit. Beliau meninggal lagi istiharat diruangan Kejati NTB,” ujarnya.

Ditambahkan Titin, pada malam itu juga, jenazah bapak beranak empat ini  dijemput keluarganya dan dibawah ke rumah duka di kampung halamannya.

“Saya dan semua jaksa disini merasa sangat kehilangan. Beliau sangat baik sama kita-kita sewaktu memimpin di Kejari Tigaraksa,” tuturnya sedih.

Hal yang sama juga dirasakan, Robby Arfan, jaksa di seksi Intelijen Kejari Tigaraksa ini mangatakan, pihaknya benar-ibenar terkejut mendengar kabar wafatnya bekas pimpinannya itu.

Semasa bertugas di Kejari Tigaraksa kata Robby, almarhum telah banyak menorehkan prestasi serta mampu menyatukan semua elemen di daerah  berjuluk kota seribu industri ini.

“Beliau sangat luar biasa. Almarhum memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan patut ditiru,” ucapnya.(din)




KRL Tabrak Mobil Bak Terbuka Diduga Akibat Sirine Padam

Kabar6-Kasus Kereta Rel Listrik (KRL) yang menabrak mobil bak terbuka hingga mengakibatkan 1 orang tewas dan 1 lainnya luka-luka, diduga akibat pintu perlintasan kereta yang tidak mengeluarkan suara sirine atau tanda bahaya.

Selain itu, meski lokasinya berada tak jauh dari stasiun Cicayur, di Kampung Cicayur, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, namun perlintasan kereta tersebut tidak dijaga oleh petugas.

“Waktu kejadian, memang suara sirine di perlintasan kereta itu tidak berbunyi. Karena kebetulan listrik disekitar lokasi sedang padam akibat hujan. Selain itu, lintasan juga tidak dijaga petugas” ujar Suhaemin, warga sekitar lokasi kejadian, Senin (10/12/2012).

Menurut Suhaemin, kawasan perlintasan KRL tersebut memang rawan kecelakaan. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, sudah beberapa kali terjadi peristiwa serupa.

Ya, Sebuah mobil bak terbuka B 9285 TH yang baru saja mengantar kusen pintu dan jendela remuk setelah ditabrak Kereta Api Listrik rute Serpong-Jakarta di pintu perlintasan dekat stasiun Cicayur, Kampung Cicayur, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Senin (10/12/2012).

Akibat peristiwa itu, mobil bak terbuka hancur berantakan setelah terpental dan menghantam sebuah warung rokok. Supir yang mengemudikan mobil tewas seketika dilokasi kejadian. Sedangkan kernetnya sekarat dengan kondisi luka berat.

Korban tewas diketahui bernama Iskandar (40) dan Warsono (38). Keduanya diketahui menetap di Perumahan Puspiptek, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Kapolsek Cisauk, AKP Bachtiar Siregar kepada kabar6.com membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, kasus kecelakaan itu saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya.(abie)




KRL Tabrak Mobil Bak Terbuka di Cisauk, 1 Tewas 1 Sekarat

Kabar6-Tragis. Sebuah mobil bak terbuka remuk setelah ditabrak Kereta Api Listrik rute Serpong-Jakarta di pintu perlintasan dekat stasiun Cicayur, Kampung Cicayur, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Senin (10/12/2012).

Akibat peristiwa itu, mobil bak terbuka hancur berantakan setelah terpental dan terseret hingga beberapa meter. Supir yang mengemudikan mobil tewas seketika dilokasi kejadian. Sedangkan kernetnya sekarat dengan kondisi luka berat.

Korban tewas diketahui bernama Iskandar (40) dan Warsono (38). Keduanya diketahui menetap di Perumahan Puspiptek, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Suhaemin, warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, peristiwa berawal ketika mobil bak terbuka B 9285 TH baru saja mengantar kusen pintu dan jendela di wilayah Perumahan Melati, Kecamatan Cisauk.

Rencananya, ditengah cuaca yang masih dilanda hujan deras, Iskandar sang pengemudi tetap melajukan mobilnya kembali ke wilayah Pagedangan.

Entah karena curah hujan yang sangat lebat atau memang karena Iskandar yang kurang awas, begitu bagian depan mobil melintasi rel, muncul KRL Serpong-Jakarta yang langsung menghantam bagian depan mobil.

Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Seketika itupun hantaman keras langsung meremukkan bagian depan mobil dan menyeretnya hingga beberapa meter. Iskandar tewas seketika. Sedangkan kernetnya Warsono sekarat akibat luka berat yang diderita.

Warga yang menyaksikan peristiwa itu selanjutnya melarikan tubuh kedua korban ke RS Asshobirin, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).(abie)

 




ICW Soroti Bobroknya Kinerja KPU Kabupaten Tangerang

Kabar6-Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti serius soal brobroknya kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang.

Hal ini, lantaran banyaknya ditemukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda dan surat panggilan ganda dalam penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Tangerang yang digelar pada Minggu, (9/12/2012) kemarin.

Wakil Koordinator ICW, Ade Irawan mengatakan, munculnya DPT ganda dan surat panggilan ganda tersebut, seharusnya dapat diantisipasi sedini mungkin oleh para penyelenggara Pemilukada setempat.

Pasalnya, jika dilakukan secara masif hal ini bisa mempengaruhi hasil dari pemilukada itu sendiri. Tak hanya itu, DPT ganda ini juga dapat merugikan para calon yang ikut dalam pesta demokrasi tersebut.

“Kinerja KPU Kabupaten Tangerang sangat mengecewakan dan harus di evaluasi kembali,” ungkap Ade, kepada Kabar6.com Senin, (10/12/2012).

Ditambahkan Ade, pihaknya menyinggung alasan KPU dengan munculnya DPT ganda dan surat suara ganda, akibat rumitnya sistem baik pendataan kependudukan, waktu mepet, maupun Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut sangat tidak logis.

Karena lanjut Ade, semua alasan itu merupakan bagian dari tugas dan tanggungjawab mereka sebagai penyelenggara pemilukada.

“Alasan itu tidak masuk akal, karena persoalan itu bagian dari tugas mereka. Dan, Mereka juga dibayar untuk mengurus masalah itu kok. Kalau tidak mau repot, jangan mau jadi anggota KPU dong,” katanya.

Di daerah lain kata Ade, juga mengalami hal sama seperti yang terjadi di daerah ini. Namun, permasalahannya tidak separah yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Tangerang.

“Aneh, persoalan ini seharusnya dari awal sudah bisa atasi oleh mereka. Bukan malah mencari-cari alasan,” tandasnya.

Ironisnya imbuh Ade, dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat para pejabat KPU tersebut, bukannya memberikan pengetahuan dan pemahaman akan bagaimana tahapan-tahapan dan mekanisme pemilukada.

Malah sebaliknya, sosialisasi tersebut lebih banyak mempromosikan diri pribadi mereka. “Buktinya, yang dipampang di baliho dan  spanduk sosialisasi itu adalah foto dan gambar mereka,” ketusnya.(din)




Banyak DPT Ganda, KPU Kabupaten Tangerang Akui Ada Kelemahan

Kabar6-Menyusul banyaknya ditemukan nama calon pemilih ganda yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat pelaksanaan Pemilukada yang digelar Minggu (9/12/2012) lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, mengakui adanya kelemahan dalam pemutahiran data tersebut.

“Iya, kami akui itu memang kelemahan KPU. Persoalan ini, akan menjadi pembelajaran buat kami kedepannya,” ungkap Anggota KPU Kabupaten Tamgerang, Hasan Mustofi, kepaada Kkabar6.com, Senin (10/12/2012).

Menurut Hasan, munculnya DPT dan surat panggilan ganda tersebut, dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, rumitnya sistim baik dari pendataan kependudukan, mepetnya waktu, Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara maupun faktor lainnya.

“Dari 4446 Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP), tidak semuanya kemampuan yang mumpuni. Jadi, wajar terjadi kelemahan disana. Kelemahan ini pula, bukan karena faktor kesengajaan,” katanya.

Untuk itu lanjut Hasan, pihaknya mengusulkan agar ada perbaikan perangkat hukum dan sistim dalam penyelenggaraan pemilu.

“Dalam pendataan sendiri, harus mengacu ke sistim kependudukan yang ada di daerah tersebut. KPU tidak boleh langsung melakukan pendataan kebawah,” ujarnya.

Diinformasikan, DPT dan surat panggilan ganda banyak ditemukan di hampir seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Salah satunya terjadi di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Di TPS 14 dan 15 perumahan Graha Mitra Citra (GMC) Panongan sendiri ditemukan sekitar hampir seratusan DPT ganda dan surat panggilan ganda. Bahkan, ada satu nama mendapatkan empat surat panggilan.

Disamping itu, nama-nama calon pemilih yang sudah meninggal dunia dan pindah alamat pun turut mendapatkaan surat panggilan untuk memilih. Sedangkan, banyak calon pemilih yang ber- KTP dan memiliki alamat tetap tidak mendapatkan hak pilih.(din)




Sosok Cabup Tangerang Mengantarkan ke Karpet Merah

Kabar6-Bentangan karpet merah telah disediakan untuk pasangan calon Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah bila melihat hasil perolehan suara sementara putaran Pemilukada Kabupaten Tangerang.

Meski pun hasil penentuan yang memiliki kekuatan hukum tetap belum diputuskan lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

“Makanya kita berani tentukan margin error (tingkat kesalahan) hasil real count sampai 2 persen,” ungkap Chris Natalie, CEO Syaiful Mujani Research and Colsulting, kepada kabar6.com di Summarecon Mall Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, kemarin.

Chris memaparkan, sepanjang pihaknya melakukan riset ke tengah masyarakat dengan menyebar kuisioner. Hasil terakhir pada pekan pertama Desember 2012 dari 450 responden, diklaim 70 persen  memberikan jawaban puas atas kinerja dan mengenal pasangan Zaki-Hermansyah.

Berbeda bila hasil riset yang dilakukan menunjukan perolehan suara akan ketat. Chris mengungkapkan pihaknya akan menetapkan angka margin error hanya 0,5 persen. “Seperti Pilkada di Tangsel kemarin karena suara susul-susulan antara dua pasangan calon,” ungkapnya.

Ditempat sama secara terpisah, Zaki enggan mengomentari lebih jauh terkait
prediksi banyak pihak yang beranggapan Pemilikada akan berlangsung dua putaran itu terpatahkan.

“Kalau prediksi itu kan sifatnya berangan-angan. Tapi yang pasti hasil ini harus kami syukuri dan mudah-mudahan tetap akan sama sampai keputusan final,” kata Zaki.

Berdasarkan data resmi hasil survey yang dikeluarkan versi lembaga Syaiful Mujani Research and Colsulting.

Hasil rekapitulasi real count perhitungan suara calon bupati Kabupaten Tangerang periode 2013-2018, pada Minggu (9/12/2012) kemarin pukul 16.40 WIB. Pasangan Ahmad Subadri-Muhammad Aufar memperoleh 10,41 persen dengan jumlah 12,137 pemilih.

Sedangkan pasangan, Ahmed Zaki-Hermansyah dapat 57,17 persen dengan 66,666 pemilih. Aden Abdul Khaliq-Suryana memperoleh 15,39 persen jumlah pemilihnya 15,617 dan pasangan Ahmad Suwandi-Muchlis dapat 19,04 persen 22,200 pemilih.

Sampel tersebut disebar di seluruh kecamatan dengan jumlah 200 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan pemilihnya sekitar 80 ribu orang.(yud)




Integritas Pembangunan & Kesejahteraan Rakyat Proritas Bupati Baru

Kabar6-Pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Tangerang telah dihelat sukses. Dan, siapapun yang terpilih menjadi Bupati Tangerang 2013-2018, maka itu adalah pemimpin pilihan rakyat.

Demikian diungkapkan Angota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, H. Andika Hazrumy menanggapi Hasil hitung cepat lembaga survai dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang kemarin.

“Sekarang kemenangan itu tinggal menunggu keabsahan lewat keputusan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang saja,” ujar Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten itu lagi.

Kedepan, Andika berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang terpilih bisa bersinergi dan menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, DKI Jakarta, serta pemerintah Kota/Kabupaten lainnya se Banten.

“Kominikasi yang baik dengan wilayah lain bertujuan agar kebijakan pembangunan antara wilayah dan provinsi bisa tetap terintegral dengan baik dan berjenjang,” kata Andika lagi.

Menurut Andika, secara geografis maupun demografis Kabupaten Tangerang, merupakan salah satu wilayah penyangga ibu kota, yang kebijakan akan berdampak langsung pada kehidupan masarakat yang ada.

Seperti di Ketahui, hasil hitung cepat yang digelar Syaiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) atas proses Pemilukada Kabupaten Tangerang diketahui bahwa pasangan Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah meraih sebanyak 58,01 persen suara mengunggu 3 kandidat lainnya.

Posisi kedua diduduki Suwandi-Muchlis dapat 17,33 persen. Disusul Aden Abdul Khaliq-Suryana memperoleh 14,48 persen dan pasangan Ahmad Subadri-Muhammad Aufar memperoleh 10,03 persen.(rani)