Penutupan Tempat Hiburan Malam Ilegal Tunggu Rekomendasi BP2T

Kabar6- Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang, berkomitmen tetap akan menutup sejumlah tempat hiburan malam ilegal yang tersebar di wilayah tersebut, khususnya di kawasan Perumahan Citra Raya, Cikupa.

Saat ini, pasukan pengawal Peraturan Daerah (Perda) ini, masih menunggu hasil kajian dan rekomendasi dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Tangerang untuk mengeksekusi tempat kegiatan ilegal tersebut.

“Tempat hiburan malam ilegal tetap kami tutup. Saat ini, kami hanya menunggu rekomendasi BP2T,” ungkap Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, kepada Kabar6.com, Jum’at (4/1/2013).

Menurut Teteng, legalitas tempat hiburan malam di kawasan Citra Raya, akan menjadi agenda prioritas mereka.

Pasalnya, dirinya banyak menerima laporan dan informasi dari masyarkat setempat terkait aktivitas tempat karaoke ilegal yang kerap menjual minuman keras dan menyuguhkan perempuan pemandu lagu berpakaian seronok.

“Pembinaan bagi tempat hiburan yang legal juga harus terus dilakukan, agar mereka (Pengusaha Karaoke-red) tidak menjual miras serta menyajikan perempuan pemandu karaoke,” ujarnya.

Penanganan persoalan ini lanjut Teteng, tak hanya bertumpu pada Satpol PP, karena instansi yang dipimpinnya hanya sebagai eksekutor.

“Tentunya, harus ada sinergi antar SKPD dan saling koordinasi untuk menjalankan prosesnya,” katanya.

Pol PP intinya kata dia, hanya bersifat menunggu surat rekomendasi dari SKPD tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan pihak Pol PP bergerak sendiri tanpa surat rekomendasi.

“Jika rekomendasi itu sudah turun, saya akan langsung bergerak menyegel tempat-tempat yang dimaksud,” tegasya.

Sementara itu, Ketua PAC Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Cikupa, Moh. Farichin mengatakan, pihaknya menuding razia gabungan yang dilakukan Satpol PP dan sejumlah SKPD belum lama ini, hanya formalitas semata.

Sebab, razia itu tak memberikan efek berarti dan warga pun tak mendapatkan manfaat lebih atas kegiatan tersebut. Buktinya, hingga kini tempat maksiat itu masih dengan bebasnya beroperasi.

“Razia itu kan hanya akal-akalan saja. Razianya juga cuma menghabiskan anggaran. Sebenarnya, sebelum razia itu digelar, Satpol PP sudah tahu tempat hiburan malam yang legal maupun ilegal, karena mereka juga terlibat didalamnya kok,” pungkasnya. (din)




Soal Kerbau di Puspem Tigaraksa, Sekda Semprit Satpol PP dan DKPP

Kabar6-Plt Sekda Kabupaten Tangerag Iskandar Mirsyad membérikan kartu kuning kepada Satpol PP dan Dinas Kebersihan, terkait masih bebasnya kerbau berkeliaran di kawasan Puspemkab Tangerang di Tigaraksa.

“Tahun 2011 làlu, Pemkab bangun kawat pembatas di setiap area kawasan Puspemkab agar tidak dilalui kerbau,” ujar Plt Sekda Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsyad, Kamis (3/1/2013)

Namun, Sekda Iskandar menyayangkan kepedulian dan keacuhan dari aparatur Pemkab Tangerang khususnya petugas Satpol PP dan Dinas Kebersihan dalam mengawasi wilayah Puspemkab.

“Itu sudah merupakan tugas Satpol dan DKPP agar kawasan Puspemkab Tangerang ini nyaman dan bersih,” katanya.

Dalam membangun pagar pembatas kawasan ini Pemkab Tangerang telah mengalokasikan dana hingga ratusan juta. Namun, saat ini ada beberapa yang sudah rusak.

“Dari laporan ada pagar yang telah dibangun rusak diterjang kerbau dan alat berat seperti di area situ Puspem. Ini menjadi masukan saya, untuk membenahi lagi kinerja aparatur pemda,” tandasnya.(dre/*)

 




Bupati Ismet Harus Segera Definitikan Plt Sekda

Kabar6-Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Tangerang meminta kepada Bupati Ismet Iskandar agar segera mendefinitifkan posisi Sekda yang kini masih berstatus Pelaksana Tugas (PLt).

“Fraksi Demokrat meminta Bupati segera menetapkan Sekda Definitif, agar peran sekda sebagai jembatan Bupati dengan para kepala SKPD bisa berjalan sebagaimana méstinya,” ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Tangerang, Moh Nawa Said Dimyati.

Nawa menégaskan, apalagi saat ini masa jabatan Bupati Ismet ini akan segera berakhir maka jabatan Sekda définitif ini sangat diperlukan dalam melakukan pertanggungjawaban masa akhir Bupati dan menjalankan Roda pemerintahan hingga adanya Bupati yang Baru pengganti Ismet Iskandar.

Nawa menjelaskan, status PLT ini  hanya membantu bupati dalam membuat kebijakan dan mengkoordinasikan dengan para jajaran SKPD. Selain itu, PLT tidak bisa membuat dan atau mengambil kebijakan dan tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan penilaian terhadap SKPD sertä tidak masuk di dalam Baperjakat.

“Dari hal itu. Maka Bupati harus segera menetapkan sekda définitif agar roda pemerintahan Kabupaten Tangerang berjalan sebagaimana méstinya,” ujar Nawa.

Diinformasikan, saat ini Plt Sekda Kabupaten Tangerang dijabat Iskandar Mirsyad yang ditetapkan Pada akhir November làlu, pasca ditetapkannya Hermansyah yang sebelumnya sebagai Sekda mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Tangerang mendampingi Ahmad Zaki Iskandar dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang.(dre/*)




Kawanan Kerbau Bebas Berkeliaran di Area Puspemkab Tangerang

Kabar6-Sekawanan kerbau kerap memasuki area kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang di Tigaraksa. Namun, keberadaan kerbau-kerbau ini terkesan dibiarkan bébas berkeliaran, meski mengotori kawasan tersebut.

Pantauan Kabar6, Kamis (3/1/2013) sekawanan kerbau ini kerap memasuki kawasan Puspemkab Tangerang di Tigaraksa Pada siang dan sore hari. Kerbau-kerbau ini milik warga yang tinggal di sekitar puspemkab.

Selain mengotori jalan dan area kawasan Puspemkab, kerbau-kerbau ini kerap mengganggu para pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Pemkab Tangerang sendiri telah membangun batas dengan kawat besi yang mengitari seluruh kawasan.

“Aneh saja, padahal kerbau-kerbau ini masuk wilayah Puspemkab, tapi terkesan dibiarkan oleh aparat pemda,” ujar Syahrûl warga Tigaraksa.

Padahal, kata Syahrûl, seharusnya keberadaan Puspemkab ini bersih dari kotoran-kotoran hewan seperti kerbau. “Apakah Pemkab Tangerang ngga malu, kalau ada tamû datang terus melihat kotoran kerbau berserakan di kawasan puspemkab,” katanya.

Sénada, Andri Priatna salah satu pengurus KNPI Kabupaten Tangerang berharap Pemkab Tangerang melalui aparat dinas terkaitnya seperti Satpol PP dan Dinas Kebersihan agar tegas melarang peternak kerbau membiarkan kerbaunya memasuki kawasan Puspemkab.

“Itu mudah kok. Tinggal petugas Pemda mendatangi peternak kerbaunya dan melarang kerbaunya masuk kawasan Puspemkab. Ketika membandel, dikasih sanksi tegas,” katanya.(dre/*)

 




Tiga Pembunuh Supir Bertato Burung Garuda Ditangkap, 1 Tewas Ditembak

Kabar6-Jajaran Polres Kota Tangerang berhasil menangkap 3 tersangka kasus pembunuhan. Satu dari 3 tersangka tewas ditembak  karena berusaha melawan petugas.

Dalam menjalankan aksinya tersangka beranggotakan 6 orang, masing-masing  masing Iyan (tewas),DD (DPO),EK (DPO), Heru dan Nani yang  meminjam mobil dari pemilik rental dan menyuruh Ridwan alias RD, supir rental bertemu di Pasar Banjaran, Bandung dengan tujuan Tangerang.

Sesampainya di Rajeng Kabupaten Tangerang Banten, korban warga Bandung  dibunuh dengan cara digorok lehernya dan di tusuk beberapa kali di bagian belakang. Mayat korban yang bertato burung garuda,  Minggu (16/12/2012)  ditemukan di  Kampung Gadaria RT01/01 Kelurahan Sukatani,Kecamatan Rajeg,Kabupaten Tangerang Banten.

Kapolres Kota Tangerang,  Kombes Pol Bambang Priyo Andogo  mengatakan,
Kejadian bisa di bilang pembunuhan sadis karena membuat korban tewas. Bahkan para tersangka  sudah berulang kali  melaKukan tindak kejahatan tersebut dengan modus yang sama.

Kapolres menghimbau, untuk seluruh pemilik rental mobil agar lebih berhati-hati jika ingin melepaskan kunci mobil kepada supir. Dalam kasus ini, peminjam hanya order lewat telepon, tanpa  bertemu terlebih dahulu.

“Ini  sangat riskan bagi keselamatan supir rental jika sistem rentalnya seperti ini,”ujar Kapolres Rabu (2/1/2013).(Ali)

 




DPRD Kabupaten Tangerang Pertanyakan Target PAD Sarang Burung Walet

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang mempertanyakan target pendapatan daerah dari pajak sarang burung walet dengan target Rp 50 juta setahun. Angka itu dirasa kecil, karena jumlah sarang burung walet di wilayah itu sangat banyak.

“Untuk kedépannya, pendapatan daerah dari pajak burung walet ini lebih baik dicoret,” ujar Anggota Komisi III bidang anggaran DPRD Kabupaten Tangerang Tabrawi.

Menurut Tabrawi, angka Rp 50 juta setahun untuk pendapatan dari pajak burung walet ini sangat tidak realistis. “Kalaupun harus tetap diadakan angkanya diatas Rp 200 jutaan,” tukasnya.

Hal ini mengingat jumlah sarang burung walet di Kabupaten Tangerang ini jumlahnya sangat banyak yang tersebar di sejumlah wilayah, diantaranya Cisauk, Pagedangan, Kronjo, Pakuhajî, Kosambi dan lainnya.

“Apalagi penarikan retribusi sarang burung walet ini sudah ada Perda-nya. Tapi, masak hanya Rp 50 juta,” tanya politisi PPNUI ini.

Untuk itu, Pada pembahasan APBD Perubahan 2013 nanti pendapatan sektor pajak burung walet ini apakah ditiadakan atau ditambah jumlah targetnya. “Kalau tetap Rp 50 juta lebih baik dihapus,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan BP2T Kabupaten Tangerang Yayat Ruhiman menjelaskan, penarikan perijinan sarang burung walet ini sudah sesuai Perda yang berlaku, sedangkan untuk pajak adalah kewenangan Dispenda Kabupaten Tangerang.

“Pemkab Tangerang sudah berkomitmen untuk permudah perijinan dan transparan. Semuanya sudah diatur Perda,” singkatnya.(dre/*)

 




Penentuan Dapil Pemilu 2014, KPU Kab Tangerang Jangan Otoriter

Kabar6–Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Tangerang meminta KPU setempat agar melakukan koordinasi bersama dalam penentuan daerah pemilihan (Dapil) untuk Pemilu 2014 mendatang.

“KPU Kabupaten Tangerang seyogyanya mengundang seluruh peserta Pemilu 2014 untuk membahas bersama soal penentuan Dapil di Kabupaten Tangerang,” ujar Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Muhlis.

Menurut Muhlis, pasca pecahnya sejumlah wilayah yang kini membentuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel) maka Dapil di Kabupaten Tangerang menjadi berubah. Saat ini, Dapil yang sesuai aturan belum ada penetapan dari KPU sebagai penyelenggara Pemilu.

“Kami berharap KPU tidak otoriter dalam menentukan Dapil, tapi harus mengajak duduk bersama dengan seluruh parpol peserta Pemilu 2014,” katanya.

Menanggapi hal itu, terpisah, Anggota KPU Kabupaten Tangerang Hasan Mustofi mengatakan, saat ini belum ada aturan Baru terkait penentuan atau pelaksanaan Pemilu 2014. Pihaknya masih menunggu aturan Baru itu dari KPU Pusat.

“Sampai saat ini kami belum menetapkan Dapil di Kabupaten Tangerang. Apakah Dapil itu terbagi Lima atau enam, kami belum melakukan kajian,” katanya.

Untuk melakukan kajian itu, kata Hasan, membutuhkan aturan jelas sebagai dasar pelaksanaan teknisnya. Namun, dalam penentuan Dapil didasarkan Pada luas wilayah, jumlah penduduk, letak geografis dan beberapa aspek lainnya.

“Kami pun akan mengundang parpol peserta Pemilu dalam penentuan Dapilnya,” tandas Hasan Mustofi.(dre/*)




Kemenag Kabupaten Tangerang Kecam Mendagri

Kabar6—Kebijakan Mendagri yang melarang pengalokasian dana APBD untuk sekolah madrasah mendapat kecaman dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang.

Kepala Kemenag Kabupaten Tangerang Agus Salim mengatakan, kebijakan Mendagri tersebut tidak realistis dan memarjinalkan sekolah agama. Selain itu kebijakan tersebut tidak populis dan melahirkan berbagai stigma.

“Kami menolak keras kebijakan yang tidak pro terhadap sekolah berbasiskan islama itu, lagi pula ngapain mendagri mengurusi sekolah agama,” kata Agus Rabu (2/1/2013)

Dengan adanya keputusan itu, kata Agus, Mendagri sudah main api dengan pihak sekolah madrasah.

“Kami siap menolak kebijakan itu, bila diperlukan seluruh sekolah madrasah dari Kabupaten Tangerang akan turun langsung ke jalanan, melakukan unjuk rasa, sebab Mendagri adalah musuh seluruh sekolah madrasah,” katanya.

Agus menuturkan, tidak hanya pihaknya saja yang menolak kebijakan tersebut. Sebab akata Agus tidak sedikit kepala daerah juga menolaknya.

“Saya pikir kepala daerah juga menolak kebijakan tak populis itu,” tandasnya. (dre/*)




Beraksi Malam Tahu Baru, Pencuri Mesin Air Terjungkal Ditembak

Kabar6-Satu dari dua tersangka pencuri mesin air di Perumahan Duta Graha, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, yang ditinggal pada malam  tahun baru 2013 terjungkal ditembak polisi.

Pelaku HR,20, menderita luka tembak di kaki, sementara itu  RD, 19 tahun, menyerahkan diri.

“Mereka kami tangkap ketika dalam pengejaran anggota yang sedang patroli sekitar pukul 03.00 WIB,” ujarnya Kapolsek Metro Curug, Kompol Arif Setiawan, di Tangerang, Rabu (2/1/2013).

Tersangka HR sendiri mengaku, sudah biasa melakukan aksi pencurian di rumah kosong dengan sasaran mesin air. “Targetnya  mesin air. Sebelumnya HR juga pernah tertangkap dalam kasus yang serupa,” kata Kapolsek.

Dalam melakukan aksinya, pelaku cenderung amatiran. “Mereka masuk ke dalam rumah dengan memanjat lubang tower dan mengambil handphone beserta power bank yang tersimpan di dalam rumah,” jelas Kompol Arif.

Pemilik rumah setelah pulang terkejut melihat rumahnya berantakan lalu segera melapor ke Polsek Curug.

Petugas setelah mendapat laporan segera melakukan pengejaran dan berhasil menemukan persembunyian komplotan ini. Dalam penyergapan, tersanka HR terpaksa ditembak karena berusaha melarikan diri. “Pelaku juga berusaha melawan anggota,” ujar kapolsek.

Akibat perbuatannya, kedua tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman tujuh tahun penjara. (HP/sak)




Amankan Pergantian Tahun, 231 Personil Diterjunkan di Citra Raya

Kabar6-Sedikitnya 231 personil keamanan diterjunkan untuk mengamankan malam pergantian tahun di kawasan perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut, diungkapkan Kepala Kepolisian Sektor Cikupa, Kompol Arlon Sitinjak, usai memimpin apel gabungan di posko pengamanan bundaran satu Citra Raya, Senin (31/12/2012).

Dijelaskan Arlon, dari 231 personil yang diturunkan tersbut, sebanyak 71 personil dari Polsek Cikupa, 19 dari Koramil Cikupa, 9 Satpol PP dan 120 orang Satpam perumahan Citra Raya.

Konsentrasi pengamanan ratusan petugas itu kata Arlon, lebih banyak di wilayah Citra Raya.

Selebihnya, sekitar 15 personil ditempatkan dikawasan perumahan Talaga Bestari, karena di perumahan itu ada pesta kembang api. 

“Kami akan bekerja ekstra mengamankan malam pergantian tahun nanti. Sebenarnya, di Citra Raya sendiri tidak kegiatan apa-apa. Cuma, kebiasaannya disini banyak warga konvoi,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi membludaknya warga lanjut Arlon, pihaknya akan melakukan penutupan beberapa jalur bundaran dikawasan tersebut. 

“Menhindari kemacetan, kami tutup sejumlah jalur bundaran. Bagi warga yang konvoi harus berputar di jalur yang disediakan,” katanya.

Arlon menambahkan, dirinya berharap perayaan malam tahun baru di wiayahnya berjalan aman, nyaman dan kodusif.

“Harapan saya malam pergantian tahun nanti tetap kondusif seperti biasanya. Dan, semoga tahun 2013 mendatang kita semua mendapatkan yang lebih baik dari tahun sebelumnya,” pintanya.(din)